Pasmod Poltek Bab 10

48
BAB X KOMODITI YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL

description

Pasmod Poltek Bab 10

Transcript of Pasmod Poltek Bab 10

  • BAB XKOMODITI YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL

  • Pembagian Instrumen InvestasiSebenarnya banyak sekali komoditi (dalam pengertian abstrak) yang bisa diperdagangkan di pasar modal, yang semuanya dapat diwakili oleh satu istilah: surat berharga, atau sering juga dikatakan sekuritas atau efek. Yang termasuk surat berharga, antara lain saham, obligasi, sekuritas kredit, sekuritas penyertaan dana, klaim bukti right (right issue) waran, dan option.

  • Pembagian Instrumen InvestasiIni belum termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah pusat (treasury bills) atau daerah (municipal bonds).Surat-surat berharga yang sudah disebut di atas, juga memunyai variasi yang sangat banyak.Saham misalnya, ada saham biasa dan saham preferen. Preferensi ini memunyai bermacam-macam bentuk, ada saham preferen yang memiliki preferensi didahulukan saat pembayaran dividen, ada pula saham preferen yang memiliki preferensi pembayaran sejumlah dividen yang tetap setiap tahun dan masih banyak lagi.

  • Pembagian Instrumen InvestasiObligasi lebih banyak memiliki variasi, seperti obligasi konversi, obligasi subordinasi, dan yang lainnya.Untuk memper-mudah pemahaman, berikut disajikan bagan pembagian surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal (lihat tabel 10.1).

  • Pembagian Instrumen InvestasiKomoditi (Instrumen Investasi) yang Diperdagangkan di Pasar Modal

    UnderlyingInstrumen IndukInstrumen DerivatifEkuitasSaham Biasa Right Issue Waran ReksadanaSaham Preferen Opsi Saham Stock Index Future Opsi Stock Index FutureUtangObligasi Pemerintah Obligasi KonversiObligasi Korporasi Opsi Obligasi Reksadana

  • Pembagian Instrumen InvestasiPada prinsipnya, surat berharga yang bisa dijual di pasar modal adalah modal perusahaan.Modal perusahaan ini terdiri atas dua sumber, yaitu modal sendiri, yang dalam buku-buku manajemen keuangan disebut saham dan modal asing, yang biasa disebut utang (dalam hal ini utang jangka panjang atau obligasi).Kedua komoditi ini sering disebut sebagai instrumen investasi induk sebab dari keduanya bisa diturunkan banyak sekali komoditi lain, yang disebut instrumen investasi derivatif, seperti yang disajikan pada tabel 10.1.

  • Instrumen Investasi IndukIstilah instrumen investasi induk ini memang tidak pernah ditemui dalam literatur investasi, namun untuk mempermudah pemahaman kita, gunakan saja istilah ini untuk membedakannya dengan instrumen investasi derivatif atau turunan.

  • Saham Biasa (Common Stock)Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa (common stock) adalah yang paling dikenal di kalangan masyarakat.Bahkan, belakangan, saham ini telah menarik kalangan penerbitan sehingga tidak segan-segan sebuah penerbitan mengalokasikan halaman yang cukup banyak untuk memuat perihal saham ini. Mulai dari pergerakan harganya hingga isu-isu yang beredar.

    Instrumen Investasi Induk

  • Saham Biasa (Common Stock)Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan .atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Namun, kalau ingin memeroleh definisi yang lebih lengkap, pernyataan berikut cukup bisa membantu: selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapa pun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham (Pike, 1983:15). Instrumen Investasi Induk

  • Saham Biasa (Common Stock)Jadi, seandainya contoh pada bab yang lalu kita pakai lagi, misalnya Tuan Andre yang memiliki saham Astra Internasional, atau Alex dan rekan investasinya yang memiliki saham Aqua, maka dapat dikatakan Tuan Andre adalah pemilik PT Astra Internasional dan Alex bersama mitra investasinya sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississippi. Tentu saja makna kata pemilik ini tidak dalam arti leksikal, artinya benar-benar memiliki perusahaan-perusahaan tersebut.Namun, dalam arti konotatif, yaitu memunyai andil dalam kepemilikan PT Astra Internasional dan PT Aqua Golden Mississippi.Instrumen Investasi Induk

  • Saham Preferen (Preferred Stock)Saham preferen (preferred stock) sering juga disebut sebagai saham istimewa. Dikatakan demikian karena saham jenis ini-memang memiliki keistimewaan dibanding saham biasa.Keistimewaan saham preferen ini bisa berbagai macam, misalnya mendapat deviden tetap, didahulukan pembayaran dividennya, dikumulatifkan pembayaran dividennya jika perusahaan tidak membayar dividen dalam kurun waktu tertentu, dan masih banyak lagi.Namun sayang, meski memiliki keistimewaan, saham preferen jarang ditransaksikan di pasar modal Indonesia.Instrumen Investasi Induk

  • Saham Preferen (Preferred Stock)Saham preferen merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya, di samping memiliki karakteristik seperti obligasi, saham preferen juga memiliki karakteristik saham biasa.Karakteristik obligasi misalnya, saham preferen bisa mendatangkan hasil yang tetap, seperti bunga obligasi.Meski ini bukan satu-satunya keistimewaan saham preferen, seperti sudah dijelaskan di atas. Disebut memiliki karakteristik saham biasa sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki investornya.Instrumen Investasi Induk

  • Saham Preferen (Preferred Stock)Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya.Perbedaan utama antara saham preferen dan obligasi adalah terletak pada besar kecilnya wewenang investor dalam mengeksekusi emiten.Bagi pemegang obligasi, pembayaran atas bunga obligasi oleh emiten adalah wajib hukumnya. Apabila emiten tidak bisa membayar bunga obligasi ini, maka investor bisa menyatakan bahwa emiten dalam keadaan pailit (bankruptcy) di muka pengadilan.Instrumen Investasi Induk

  • Saham Preferen (Preferred Stock)Dengan demikian, maka emiten akan dilikuidasi. Proses selanjutnya, asset yang ada dibagikan kepada semua yang berhak dengan urutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di suatu negara.Sebaliknya, pemegang saham preferen tidak berhak menuntut emiten di pengadilan untuk dinyatakan pailit apabila suatu saat emiten tidak bisa memenuhi kewajibannya membayar dividen yang telah ditentukan sebelumnya.Dengan demikian, jika dibanding dengan obligasi, saham preferen memiliki risiko yang lebih besar.Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Obligasi (dalam bahasa Inggris disebut bond) adalah surat berharga dalam bentuk kontrak antara pemberi pinjaman dengan yang diberi pinjaman.Jadi, surat berharga obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada yang diberi pinjaman melalui sebuah kontrak dan akibat adanya kontrak tersebut, pemberi pinjaman memiliki hak untuk dibayar kembali pada waktu tertentu dan dengan jumlah tertentu pula.Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Obligasi termasuk ke dalam kelompok investasi yang merupakan investasi harta tetap (fixed asset investment). Investasi harta tetap ini dapat diklasifikasikan atas dasar nilai dan yieldimbal hasil)-nya. Ada tiga klasifikasi investasi harta tetap, yaitu nilai dan yield tetap, nilai tetap dan yield variabel, dan nilai variabel dan yield tetap (Garman, Eckert & Forgue, 1985:510).Obligasi diklasifikasikan sebagai investasi harta tetap dengan nilai variabel dan yield tetap. Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Ini terjadi karena biasanya suku bunga obligasibiasa disebut kuponsudah ditentukan lebih dulu sehingga menjamin pendapatan yang tetap bagi pemiliknya, sehingga dikatakan obligasi memiliki yield tetap.Namun demikian, harap diketahui, yield tetap ini hanya untuk pendapatan dari bunga saja (coupon yield), sedangkan pendapatan dari obligasi sebenarnya tidak hanya datang dari bunga, tetapi juga berasal dari capital gain, jika pemegang obligasi menjualnya sebelum jatuh tempo (mengenai hal ini akan dibahas lebih lengkap pada saat membicarakan penghasilan obligasi).

    Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Sebaliknya, nilai obligasi selalu berubah (variabel), sesuai dengan perubahan suku bunga secara umum (yang digunakan sebagai indikator suku bunga secara umum adalah suku bunga bebas risiko (riskfree rate).Di Amerika, suku bunga bebas risiko ini biasanya digunakan obligasi pemerintah jangka pendeksaw bulanyaitu treasury bill.Di Indonesia, karena pemerintah belum menerbitkan obligasi jangka pendek, maka untuk menentukan suku bunga bebas risiko biasanya digunakan suku bunga deposito atau SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Apabila suatu ketika suku bunga secara umum cenderung meningkat dan menjadi lebih tinggi dari suku bunga obligasi maka nilai atau harga obligasi akan menurun. Siklusnya demikian; meningkatnya suku bunga secara umum sehingga lebih tinggi dari suku bunga obligasi akan menyebabkan investor lebih niemilih menempatkan uangnya pada deposito atau tabungan daripada obligasi. Kondisi ini akan menyebabkan penjualan obligasi secara besar-besaran.Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Penjualan ini dimaksudkan agar investor mendapat dana guna diinvestasikan pada deposito atau tabungan. Selanjutnya, sesuai dengan hukum ekonomi, meningkatnya suplai (penjualan obligasi besar-besaran) akan menyebabkan menurunnya harga.Keadaan sebaliknya menunjukkan akibat yang sebaliknya pula. Jika suku bunga secara umum cenderung menurun, maka akan menyebabkan harga obligasi meningkat. Siklusnya sama seperti ketika terjadi kenaikan suku bunga secara umum.

    Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Menurunnya suku bunga secara umum, sehingga lebih rendah dari suku bunga obligasi, menyebabkan investor memilih membeli obligasi daripada menggunakan uangnya untuk deposito atau tabungan. Ini akan menyebabkan meningkatnya permintaan obligasi. Akibatnya, sesuai dengan hukum ekonomi pula, meningkatnya permintaan akan meningkatkan harga.Di samping itu, naik turunnya harga obligasi juga disebabkan obligasi diperjualbelikan di pasar modal.

    Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Jadi, dapat dikatakan naik turunnya harga obligasi tidak tergantung sama sekali pada prestasi perusahaan.Ini sangat berlainan dengan harga saham.Pada yang disebut terakhir, harga sangat ditentukan oleh prestasi perusahaan.Harga obligasi ditentukan oleh yield, di mana yield ini dipe-ngaruhi oleh suku bunga secara umum atau kebijaksanaan pemerintah.Ini penting untuk diketahui investor, sebab jangan sampai pertimbangan dalam investasi obligasi disamakan dengan pertimbangan investasi saham.Instrumen Investasi Induk

  • Obligasi (Bond)Faktor eksternal sangat menonjol untuk diperhitungkan untuk memutus-kan investasi obligasi.Untuk itu, investor obligasi harus pandai-pandai membaca tren ekonomi makro.

    Instrumen Investasi Induk

  • Seperti sudah diungkapkan sebelumnya bahwa dari dua instrumen investasi induk (saham preferen sebenarnya termasuk dalam instrumen investasi derivatif) bisa diturunkan berbagai macam instrumen investasi derivatif.Bahkan kecenderungannya, nilai investasi pada instrumen investasi derivatif jauh melampaui nilai investasi pada instrumen investasi induk.Meskipun ada dampak negatif yang harus ditanggung, namun kreativitas untuk terus menciptakan instrumen investasi baru akan terus berlanjut.Instrumen Investasi Derivatif

  • Ini disebabkan oleh para investor yang makin profesional sehingga makin sulit mendapatkan keuntungan dari transaksi instrumen investasi konvensional, padahal mereka dituntut untuk mencetak laba.Karena itu, untuk bisa menciptakan keuntungan, mereka menciptakan nstrumen investasi baru. Karena instrumen investasi baru ini masih sedikit yang mengetahui atau malah mereka sendiri yang mengetahui, maka kesempatan untuk mencetak keuntungan terbuka lebih lebar, sebagai contoh adalah apa yang terjadi pada krisis subprime mortgage.Instrumen Investasi Derivatif

  • Instrumen investasi baru ini telah menyebabkan krisis ekonomi di AS dan menjalar di seluruh dunia pada tahun 2008. Meski bank investasi besar seperti Bear Sterns menderita rugi besar sehingga harus dijual kepada JP Morgan Chase, namun semangat inovasi instrumen investasi ini tidak akan pernah berhenti (Fortune, 14 April 2008).

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Obligasi Konversi

    Sekilas obligasi konversi (convertible bond) memang tidak ada bedanya dengan obligasi biasa (sebenarnya tidak ada istilah obligasi biasa, istilah ini hanya digunakan untuk membedakan saja). Obligasi konversi misalnya, juga memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Obligasi Konversi

    Jadi, investor memiliki kesempatan untuk menukar obligasi konversinya dengan saham biasa, jika dinilainya dengan menukarkan itu memberi keuntungan lebih besar daripada hanya dipegang dalam bentuk obligasi biasa.Jadi, perusahaan yang menerbitkan obligasi konversi mestinya juga menerbitkan saham biasa.Instrumen Investasi Derivatif

  • Obligasi Konversi

    Sebagai contoh, Tuan Gunawan membeli obligasi konversi PT Laju Abadi, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayaran antar pulau. Obligasi konversi yang diterbitkan pada bulan Januari 1990 itu memiliki nilai pari Rp 10.000. Jika umur obligasi konversi itu 20 tahun, maka jatuh temponya adalah Desember 2010. Obligasi konversi ini membayar kupon Rp 1.500 per tahun (15%).

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Obligasi Konversi

    Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi, misalnya untuk kasus obligasi konversi PT Laju Abadi di atas, memiliki persyaratan konversi sebagai berikut : Setiap obligasi konversi PT Laju Abadi bisa dikonversi menjadi dua lembar saham biasa PT Laju Abadi setelah Januari 1995.Dengandemikian, jikaTuan Gunawan menginginkan untuk mengkonversi obligasi konversinya, bisa mengajukan permohonan kepada emiten.Instrumen Investasi Derivatif

  • Obligasi Konversi

    Setelah terjadi konversi, tentu sajaTuan Gunawan tidaklagi sebagai pemegang satu lembar obligasi konversi PT Laju Abadi, melainkan menjadi pemegang dua lembar saham biasa PT Laju Abadi.Perhatikan, persyaratan tersebut di atas memberikan batas waktu pengkonversian, yaitu hanya setelah 5 tahun obligasi konversi beredar. Jadi, dalam 5 tahun pertama peredaran obligasi konversi, Tuan Gunawan tidak bisa melakukan konversi. Dengan demikian, dia harus bersedia menjadi pemegang obligasi konversi.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Obligasi Konversi

    Dari pengalamanTuan Guanawan di atas, amatlah penting memerhatikan persyaratan yang tercantum dalam obligasi konversi. Persyaratan ini tidak sama di antara obligasi yang satu dengan yang lainnya.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Right Issue

    Rights issue diterjemahkan sebagai bukti rights atau emisi klaim. Instrumen investasi ini merupakan produk turunan dari saham. Rights issue sebenarnya merupakan hak bagi investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus mernbelinya.Sebagai contoh, karena membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, PT Logam Mulia, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan logam mulia yang go public tiga tahun lalu, melakukan rights issue 2:1, artinya setiap pemegang dua lembar saham PT Logam Mulia berhak membeli satu lembar saham baru PT Logam Mulai.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Right Issue

    Dalam hal ini, PT Logam Mulia melakukan second issue. Kalau pada saat awal go public, PT Logam Mulia menjual sahamnya sejumlah 5 juta lembar, berarti dengan melakukan rights issue 2:1, PT Logam Mulia menjual lagi 2,5 juta lembar saham baru.Kalau saat ini Tuan Beno memiliki 2000 lembar saham PT Logam Mulia, kemudian menggunakan haknya, berarti Tuan Beno harus membeli 1000 lembar saham baru PT Logam Mulia. Dengan demikian, sekarang Tuan Beno memiliki 3000 lembar saham PT Logam Mulia. Misalnya, harga saharn lama (sebelum rights issue) adalah Rp 5.000 per lembar dan harga saham baru ditawarkan Rp 4.500, maka Tuan Beno harus mengeluarkan lagi uangnya untuk membeli saham baru itu sejumlah Rp 4,5 juta (1000 lembar saham PT Logam Mulia x Rp 4.500). Sebelumnya, Tuan Beno sudah melakukan pembelian saham PT Logam Mulia senilai Rp 10 juta (2000 lembar saham PT Logam Mulia x Rp 5000).

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Opsi (Option)

    Pada prinsipnya, opsi (option) adalah pemberian "hak" kepada peme-gangnya (pembelinya) untuk melakukan sesuatu, pada waktu yang telah ditentukan, sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam opsi tersebut.Hak ini bermacam-macam; bisa hak membeli, menjual, didahulukan pembelian atau penjualannya, dan lain sebagainya.Oleh karena demikian, luasnya cakupan pengertian hak di atas, maka hal-hal berikut bisa termasuk dalam iategori opsi, yaitu waran (warrant), rights issue, opsi pembelian kembali obligasi oleh perusahaan, dan lain sebagainya.Instrumen Investasi Derivatif

  • Opsi (Option)

    Meskipun demikian, ada fcal yang penting yang menjadi persamaan di antara berbagai macam cakupan opsi tersebut, yaitu opsi selalu disertai jaminan asset. Pembahasan selanjutnya hanya akan difokuskan pada opsi yang dijamin oleh saham.Dewasa ini, ada dua jenis opsi yang lazim dikenal di kalangan pasar modal, yaitu opsi Eropa dan opsi Amerika.Dikatakan sebagai opsi Eropa, bila saat untuk memeroleh hak (jatuh tempo) ditetapkan pada titik waktu tertehtu, misalnya ditentukan tanggalnya.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Opsi (Option)

    Dengan demikian,pemegangopsi hanya bisa memeroleh haknya pada tanggal tersebut.Sedangkan dikatakan sebagai opsi Amerika, bila saat untuk memeroleh hak ditetapkan dalam periode waktu tertentu sampai titik waktu tertentu.Opsi ada dua jenis, yaitu opsi call (call option), yang merupakan hak untuk membeli dan opsi put (put option), yang merupakan hak untuk menjual.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Opsi (Option)

    Opsi secara murni biasanya diterbitkan oleh lembaga di luar lingkungan perusahaan penerbit saham yang dijadikan jaminan (Brigman & Gapenski, 1991: 688).Misalnya, PT Hutan Rimba, sebuah perusahaan industri pengolah kayu lapis adalah emiten dari 25 juta saham, harga perdana per lembar saham adalah Rp 10.000.Untuk penerbitan opsi dengan jaminan saham PT Hutan Rimba tersebut, tidak harus PT Hutan Rimba sendiri yang menerbitkan, boleh perorangan atau lembaga, misalnya oleh Tuan Johny, yang dikenal luas sebagai pialang saham yang sukses.Instrumen Investasi Derivatif

  • Opsi (Option)

    Dengan memiliki satu juta lembar saham PT Hutan Rimba, Tuan Johny bisa menerbitkan opsi, tetapi pemilikan saham bukan keharusan.Seandainya Tuan Johny tidak memiliki saham PT Hutan Rimba pun, dia boleh menerbitkan opsi atas jaminan saham PT Hutan Raya.Namun demikian, yang lazim menerbitkan opsi biasanya bursa efek yang khusus memperdagangkan opsi. Jadi, PT Hutan Rimba tidak perlu berbuat sesuatu atas pasar opsi yang dijamin oleh sahamnya atau dapat dikatakan secara ekstrem, PT Hutan Rimba tidak ada hubungannya dengan pasar opsi, meskipun sahamnya dijadikan sebagai jaminan atas perdagangan opsi tersebut.Instrumen Investasi Derivatif

  • Opsi (Option)

    Posisi keuangan PT Hutan Rimbapun tidak mengalami perubahan atas penerbitan opsi itu.Pembeli opsi juga tidak memiliki hak apa pun dalam rapat umum pemegang saham PT Hutan Rimba, termasuk pembagian dividen, kecuali kalau kelak pembeli opsi menggunakan haknya sehingga mengubah statusnya, yang semula sebagai pemegang opsi, kini sebagai pemegang saham PT Hutan Rimba yang menjadi jaminannya. Inipun hanya berlaku bagi pemegang calls option.Instrumen Investasi Derivatif

  • Waran

    Ketika membicarakan opsi dikatakan bahwa waran (warrant) termasuk dalam opsi.Ini memang benar, sebab waran pada dasarnya adalah opsi call.Per definisi, waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan.Jadi, sama persis dengan opsi call. Hanya saja, opsi call dijual secara mandiri dan bisa dilakukan oleh orang atau perusahaan di luar penerbit saham yang menjadi jaminannya, sedangkan waran biasa-nya dijual bersamaan dengan obligasi atau saham dan diterbitkan oleh perusahaan penerbit saham yang menjadi jaminannya.Instrumen Investasi Derivatif

  • Waran

    Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, setelah obligasi atau saham diterbitkan dengan disertai waran dan memasuki pasar modal, maka baik obligasi atau saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.Artinya, pemegang obligasi atau saham yang disertai waran tidak harus menjual obligasi atau saham dan waran bersama-sama lagi, bisa obligasi atau saham saja, atau waran saja.Selain itu, masa jatuh tempo waran umumnya lebih panjang daripada opsi.Dapat dikatakan, waran adalah opsi jangka panjang.Instrumen Investasi Derivatif

  • Waran

    Bagaimana jelasnya waran dijual bersamaan dengan obligasi atau saham? Pada prinsipnya, waran diterbitkan dengan tujuan agar investor tertarik untuk membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten.Bagaimana ini bisa terjadi? Pada keadaan tertentu, misalnya pada saat suku bunga bank tinggi, tentu investor lebih suka menginvestasikan dananya ke instrumen yang diterbitkan bank, seperti tabungan atau deposito, daripada diinvestasikan ke obligasi.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Waran

    Meskipun sebenarnya ini bukan patokan yang mati, sebab bisa saja suatu perusahaan menerbitkan obligasi, yang memberikan bunga yang lebih tinggi dari suku bunga bank atau paling tidak mendekatinya.Kalau ini yang terjadi, tentu obligasi itu akan laku keras. Tentu saja ini bukan pertimbangan yang menguntungkan bagi emiten sebab akan memberatkan keuangan emiten.Sebaliknya, akan menguntungkan sekali kalau emiten berhasil menerbitkan obligasi dengan bunga yang rendah, tentu saja ini kurang menguntungkan bagi investor dan obligasi itu mungkin tidak akan menarik minat investor untuk membelinya.

    Instrumen Investasi Derivatif

  • Waran

    Bagaimanakah supaya obligasi yang memberikan bunga rendah itu (menguntungkan bagi emiten) bisa juga menarik minat investor (menguntungkan bagi investor) ? Disinilah letak pentingnya penerbitan obligasi yang disertai waran.

    Instrumen Investasi Derivatif