Partus Tak Maju

download Partus Tak Maju

of 10

description

sains

Transcript of Partus Tak Maju

ABSTRAK

ABSTRAK

Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.

Partus tak maju adalah suatu persalinan dengan his yang adekuat yang tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan serviks.turunnya kepala dan putar paksi selama 2 jam terakhir. Factor-faktor penyebab adalah antara lain kelainan letak janin,kelainan panggul,kelainan his,pimpinan partus yang salah,janin besar atau ada kelainan congenital,primitua,perut gantung grandmulti,ketuban pecah dini. Manifestasi klinis dari partus tak maju adalah : gelisah,suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernafasan cepat. Penatalaksanaannya adalah salah satu dengan SC, yaitu suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dindinng depan perut atau vagina.Kata kunci : Definisi partus dan partus tak maju, etiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan.

PENDAHULUAN Partus adalah suatu proses pengeluaraan hasil konsepsi yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.

Partus tak maju adalah suatu persalinan dengan his yang adekuat yang tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya kepala dan putar praksi selama 2 jan terakhir (3). Penyebab dari partus tak maju adntara lain adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan his, pimpinan partus yang salah, janin besar atau ada kelainan kongenital, primitua,perut gantung, grandmulti dan ketuban pecah dini. Penatalaksanaan pada parus tak maju salah satunya dengan ,elakukan secsio cesaria (3). Sebelum keputusan untuk melakukan secsaio cesaria diambil pertimbangan secara teliti dengan resiko yang mungjin terjadi (perdarahan cedera saluran kemih/usus infeksi), pertimbangan tersebut harus berdasarkan penilaian prabedah,secara lengkap mengacu pada syarat-syarat pembedahan dan pembiusan. Ketentuan tersebut diatas dapat diturunkann apabila menghadapi kasus gawat darurat dimana kecepatan waktu untuk melakukan tindakan sangat mempengaruhi keluran prosedur opertip ini walaupun demikian,persyaratan minimal tindakan operatif harus tetap dipenuhi,sebelum secsio cesaria elektif lakukan kajian usia kehamilan berdasarkan haid terakhir, profil biofisik dan amniosintesis untuk menilai maturitas paru janin (4)

A. KONSEP DASAR1. Definisi

Partus tak maju adalah statu persalinan dengan his yang adekuat yang tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya kepala dan putar Paks selama 2 jam terakhir (3)2. Etiologi

Factor-faktor penyebab adalah antara lain : kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan his, pimpinan partus yang salah, janin besar atau ada kelainan kongenital, primitua, perut gantung, grandmulti, ketuban pecah dini3. Patofisiologi

demam4. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis pada partus tak maju adalah gelisah, letih, suhu tubuh meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernafasan cepat dan meteorismus. Didaerah local sering dijumpai edema vulva, edema serviks, cairan ketuban berbau, terdapat mekonium (3).

5. Penatalaksanaan

Penatalaksanaannya adalah perawatan pendahuluan, suntikan cortone acetate 100-200 mg intramuscular, penicillin prokain 1 juta IU intramuscular steptomisin 1 gr intramuscular, infus cairan larutan fisiologis, larutan glukose 5-10% pada jam pertama 1 liter/jam,istirahat 1 jam untuk observasi kecuali bila mengharuskan untuk segera bertindak dan pertolongan dapat dilakukan partus spontan, ekstarsi vakum,ekistarsi porsep, manual aid pada letal sungsang, embriotomi bila janin meninggal, secsio cesatia dan lain-lain.SECSIO CESARIA

1. Pengertian

Secsio cesaria atau SC adalah suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina, atau secsio cesaria adalah histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim (2).

2. Indikasi

Indikasi secsio cesaria adalah placenta previa sentralis dan laterales (posterior). Panggul sempit (holmer mengambil batasterendah untuk melahirkan janin vias naturalis ialah cv = 8 cm, panggul cv = 8 cm dapat dipastikan tidak dapat melahirkan normal harus diselesaikan dengan cara sc, cv antara 8-10 cm boleh dicoba dengan partus dengan percobaaan, baru setelah gagal dilakukan secsio cesaria sekunder disproporsi sevalo pelvikj yaitu ketidakseimbangan antara ukuran kepala dari panggul, ruptura uteri mengancam. Partus lama(prologedlabor), partus tak maju (oobstructed labor), distosia serviks, preeklamsia dan hipertensi, malpersentasi janin (2).3. Komplikasi

Komplikasi dari SC adalah infeksi puerferal (nifas) perdarahan, luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonialisasi terlalau tinggi kemungkinan ruptura uteri spontan pada kehamilan mendatang (2).4. Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnostik pada SC adalah hitung darah lengkap, golongan darah (ABO) dan mencocokkan silang tes coombs urinalis: menentukan kadar albumin/ glukosa, kultur: mengidentifikasi adanya virus herves simpleks tipe II, pelvimetri menentukan CPD, Amniosintesis: mengkaji matunitas paru janin, ultrasonografi, melokalisasi plasenta: menentukan pertumbuhan kedudukan janin, tes stresskontraksi natau tes nonstress: mengkaji respon janin terhadap gerakan/ stress dari pola kontraksi uterus/ pola abnormal, pemantauan elektroniik kontinue memastikan status janin/ aktivitas uterus (1).B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Sirkulasi : hipertensi, perdarahan vagina mungkin ada.,Integritas ego : dapat menunjukkan prosedur yang diantisipasi sebagai tanda dan kegagalan/ refleksi negatif pada kemampuan sebagai wanita. Makanan/ cairan : nyeri epigastrik,gangguan penglihatan, edema. Nyeri/ ketidaknyamanan : distosia, persalinan lama/ disfungsional kegagalan induksi, nyeri tekan uterus mungkin ada, keamanan penyakit hubungan seksual aktif (misal herpes), imkompabilitas RH yang berat adanya,komplikasi ibu seperti HKK, diabetes, penyakit ginjal, jantung, infeksi insiden, trauma abdomen pranatal,prolaps tali pusat,distres janin, ancaman kelahiran janin prematur. Seksualitas : disproporsi sefalopelvis (CPO), kehamilan multipel bertagi melahirkan sesaria sebelumnya tumor / neoplasma yang menghambat velvis jalan lahir. Penyuluhan / pembelajaran : kelahiran sesaria dapat atau mungkin tidak direncanakan mempunyai kesiapan dan pemahaman klien terhadap prosedur (1)2. Intervensi keperawatan DX I : Ansietas b/d Ancaman konsep diri.Intervensi : kaji respon psikologik pada kejadian dan ketersediaan sistem pendukung pastikan apakah prosedur direncanakan/ tidak direncanakan, beri penguatan aspek positif ibu dan kondisi janin anjurkan klien / pandangan mengungkapkan / mengekspresikan perasaan.Rasional : makin klien merasakan ancaman, makin besar tingkat ansietas pada kelahiran secaria yang tidak direncanakan, klien pasangan biasanya tidak menpunyai waktu untuk mempersiapkan secara psikologis/fisiologis,memfokuskan pada kemungkinan keberhasilan hasil akhir dan membantu membawa ancaman yang dirasakan membantui mengidentifikasi perasaan /masalah negatif dan memberikan kesempatan untuk mengatasi perasaan ambivalen / tidak teratasi berduka. DX II : Resti terhadap harga diri rendah situsional b/d kegagalan yang dirasakan pada kejadian hidup.Intervensi : Tentukan perasan yang biasanya dari klien tentang diri sendiri dan kehamilan, anjurkan pengungkapan perasan, anjurkan untuk bertanya dan memberikan informasi / penguatan pembelajaran sebelumnya, berikan komunikasi verbal dan pengkajian dan intervensi, informasi tertulis dapat diberikan pada waktu selanjutnya.

Rasional : Mendiagnosa perubahan konsep diri didasarkan pada pengetahuan kopnsepsi diri masa lalu dan pengalaman, mengidentifikasi area untuk diatasi, reaksi klien bervariasi dan dapat menyulitkan diagnosa pada periode praoperasi, meningkatkan pemahaman dan memperjelaskan kesalahn konsep bila masalah harga diri timbul pada klien ini dapat menjadi berat pada periode pasca persalinan.

DX III : Resiko terhadap nyeri b/d peningkatan / kontraksi otot yang lebih lama.Intervensi : Kaji lokasi, sifat-durasi nyeri khususnya saat berhubungan dengan indikasi kelahiran secaria, hilangnya faktor yang menghasilkan ansietas, berikan informasi akurat, intruksikan tehnik relaksasi, posisi lain senyaman mungkin.

Rasional : Menandakan ketepatan pilihan tindakan tingkat toleransi ansietas adalah individual dan dipengaruhi oleh berbagai faktor dapat membantu dalam reduksi ansietas dan ketegangan dan meningkatkan kenyamanan.

DX IV : Resti terhadap infeksi b/d kerusakan kulitIntervensi : Tinjau ulang kondisi/ faktor resiko yang ada sebelumnya, kaji terhadap tanda/ gejala infeksi.

Rasional : Kondisi dasar ibu seperti diabetes/ hemorogi menimbulkan potensial resiko infeksi.

DAFTAR PUSTAKA1. Doengoes ME dan Moorhouse MF. Rencana perawatan martenal.bayi, pedoman untuk perencanan dan dokumentasi perawatan klien , Edisi 2. Jakarta : EGC : 2001

2. Rustam M. Sinopsis Obstetri jilid 1. Jakarta : EGC : 1998

3. Rustam M. Sinopsis Obstetri jilid 2. Jakarta : EGC : 1998

4. Saifuddin AB, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR POGI : 2000

_1330627236.ppt

partus tak maju

kelainan letak janin,kelainan panggul,kelainan his,KPD, pimpinan partus yang salah

peningkatan permiabelitas kapiler ruptur

cairan ketuban berbau

mk: resti infeksisuhu tubuh meningkat

dilakukan SC

Mk : nyeri

Mk : intoleransi aktivitasberkeringat

demam