Partai Politik

23
Partai Politik Partai Politik Pertemuan 7 Pengantar ilmu politik Introduction of Political Science 1

description

Politik, Ilmu Politik, Pengantar Ilmu Politik

Transcript of Partai Politik

Page 1: Partai Politik

Partai PolitikPartai PolitikPertemuan 7Pengantar ilmu politik

Introduction of Political Science 1

Page 2: Partai Politik

Beberapa pendapat para ahli:1. Sigmund Neumann memberikan batasan partai politik

sebagi berikut : “ partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian kekuasaan pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Dengan demikian partai politik merupakan perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi-ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan yang mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas “.

1. R.H. Soltau partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak teroganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang – dengan memanfaatkan kekuasasannya untuk memilih – bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kekuaasaan umum mereka. “( A group of citizens more or less organized, who act as a political unit and who, by the use of theri voting power, aim to control the government and carry out their general policieis).

Introduction of Political Science 2

Page 3: Partai Politik

3. Joseph Scumpeter memiliki kesamaan dalam hal tujuan umum, yaitu dalam setiap definisi partai politik, akan ditemukan kekuasaan (jabatan publik) sebagai tujuan umum yang dimiliki oleh setiap partai politik di manapun, ketika melakukan berbagai aktivitasnya baik secara formal maupun informal.

4. Leon D. Epstein, partai politik adalah setiap kelompok-kelompok , meskipun terorganisir secara sederhana, yang bertujuan untuk mendapatkan jabatan publik dalam pemerintahan, dengan identitas-identitas tertentu)

5. Jean Blondel, mendefinisikan partai politik sebagai kelompok-kelompok dengan sistem keanggotaan yang terbuka dan menfokuskan kegiatannya pada seluruh spektrum dari sisi-sisi negara.

6. Huszar dan Stevenson menyatakan bahwa : “ partai politik ialah sekelompok orang yang terorganisir serta berusaha untuk mengendalikan pemerintahan agar supaya dapat menjalankan program-programnya dan menempatkan/mendudukkan anggota-anggotanya dalam jabatan pemerintahan.

Introduction of Political Science 3

Page 4: Partai Politik

partai politik pada hakekatnyapartai politik pada hakekatnya merupakan sekelompok warga merupakan sekelompok warga negara yang sedikit banyak telah terorganisir, dimana anggota-negara yang sedikit banyak telah terorganisir, dimana anggota-anggotanya ( anggota-anggota dari kelompok yang telah anggotanya ( anggota-anggota dari kelompok yang telah terorganisir itu ) memiliki cita-cita, tujuan-tujuan dan orientasi terorganisir itu ) memiliki cita-cita, tujuan-tujuan dan orientasi yang sama. Kelompok ini berusaha untuk merebut dukungan yang sama. Kelompok ini berusaha untuk merebut dukungan rakyat, sedangkan yang menjadi tujuannya adalah memperoleh rakyat, sedangkan yang menjadi tujuannya adalah memperoleh dan mengendalikan kekuasaan politik atau pemerintahan, dan dan mengendalikan kekuasaan politik atau pemerintahan, dan kemudian berusaha untuk melaksanakan kebijaksanaannya kemudian berusaha untuk melaksanakan kebijaksanaannya ( kebijaksanaan-kebijaksanaan kelompok ) dengan jalan ( kebijaksanaan-kebijaksanaan kelompok ) dengan jalan menempatkan anggota-anggotanya di dalam jabatan-jabatan menempatkan anggota-anggotanya di dalam jabatan-jabatan politik ataupun pemerintahan. Mengenai cara-cara yang politik ataupun pemerintahan. Mengenai cara-cara yang dipergunakan partai politik agar dapat memperoleh kekuasaan dipergunakan partai politik agar dapat memperoleh kekuasaan tadi dan kemungkinan menduduki jabatan-jabatan politik tadi dan kemungkinan menduduki jabatan-jabatan politik maupun pemerintahan adalah dengan melalui ( biasanya ) cara maupun pemerintahan adalah dengan melalui ( biasanya ) cara yang konstitusional, seperti ikut serta di dalam pemilihan yang konstitusional, seperti ikut serta di dalam pemilihan umum; maupun dengan melalui ( jarang sekali terjadi ) cara umum; maupun dengan melalui ( jarang sekali terjadi ) cara yang inskonstitusional, seperti mengadakan pemberontakan.yang inskonstitusional, seperti mengadakan pemberontakan.

Introduction of Political Science 4

Page 5: Partai Politik

Karakteristik Partai PolitikKarakteristik Partai Politik( Austin Ranney)( Austin Ranney)1. Berwujud kelompok-kelompok masyarakat

yang beridentitas2. Terdiri dari kelompok yang terorganisir,

yang dengan sengaja bertindak bersama-sama untuk mencapai tujuan partai

3. Masyarakat mengakui partai politik memiliki legitimasi berupa hak-hak untuk mengkoordinasikan dan mengembangkan diri mereka

4. Beberapa tujuannya mengembangkan aktivitas, partai bekerja melalui mekanisme pemerintahan yang mencerminkan pilihan rakyat

5. Aktivitas inti partai politik adalah menyeleksi kandidat untuk jabatan publik

Introduction of Political Science 5

Page 6: Partai Politik

Fungsi Partai PolitikFungsi Partai Politik1. Partai Politik sebagai sarana komunikasi politik

Salah satu fungsi partai politik adalah sebagai sarana komunikasi politik. Dalam hal ini partai politik bertindak sebagai penghubung, maksudnya menghubungkan antara pihak yang memerintah dengan pihak yang diperintah. Partai politik bertindak sebagai penghubung yang menampung arus informasi, baik informasi yang berasal dari pihak penguasa kepada masyarakat ataupun informasi yang berasal dari masyarakat kepada pihak penguasa.

2. Partai Politik Sebagai Sarana Artikulasi dan Agregasi Kepentingan

Proses untuk mengolah dan kemudian merumuskan pendapat, aspirasi maupun tuntutan masyarakat sehingga dapat disampaikan kepada pemerintah dalam bentuk tuntutan dan dukungan, dinamakan artikulasi kepentingan. Proses penggabungan tuntutan-tuntutan, dukungan-dukungan, dan sikap-sikap dari berbagai kelompok yang terdapat didalam masyarakat yang sedikit banyak mempunyai persamaan disebut dengan agregasi kepentingan.

Introduction of Political Science 6

Page 7: Partai Politik

3. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik3. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politikSosialisasi politik secara umum dapat dinyatakan sebagai cara untuk Sosialisasi politik secara umum dapat dinyatakan sebagai cara untuk mewariskan atau mengajarkan patokan-patokan, keyakinan-mewariskan atau mengajarkan patokan-patokan, keyakinan-keyakinan politik dari suatu generasi yang lebih tua kepada generasi keyakinan politik dari suatu generasi yang lebih tua kepada generasi berikutnya. Sehubungan dengan hal itu, partai politik juga berikutnya. Sehubungan dengan hal itu, partai politik juga memainkan peran sebagai sarana sosialisasi politik, disamping memainkan peran sebagai sarana sosialisasi politik, disamping sarana-sarana yang lainnya seperti keluarga, sekolah dan sarana-sarana yang lainnya seperti keluarga, sekolah dan sebagainya.sebagainya.

44. . Partai Politik Sebagai sarana Rekrutmen PolitikPartai Politik Sebagai sarana Rekrutmen PolitikPartai politik dalam fungsinya sebagai sarana rekrutmen politik Partai politik dalam fungsinya sebagai sarana rekrutmen politik adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada warga negara adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada warga negara untuk menjadi anggota partai. Partai politik berusaha untuk menarik untuk menjadi anggota partai. Partai politik berusaha untuk menarik minat warga negara agar bersedia menjadi anggota partai. minat warga negara agar bersedia menjadi anggota partai. Sehubungan dengan hal itu berarti partai politik turut serta Sehubungan dengan hal itu berarti partai politik turut serta memperluas partisipasi warga negara dibidang politik. memperluas partisipasi warga negara dibidang politik. Rekrutmen politik ini merupakan salah satu cara untuk menyeleksi Rekrutmen politik ini merupakan salah satu cara untuk menyeleksi anggota-anggota partai yang berbakat untuk dipersiapkan menjadi anggota-anggota partai yang berbakat untuk dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpincalon-calon pemimpin

Introduction of Political Science 7

Page 8: Partai Politik

5. Partai Politik sebagai sarana Pembuatan Kebijaksanaan Dapatlah dinyatakan bahwa partai politik sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan apabila partai tersebut merupakan yang memegang tampuk pemerintahan dan menduduki badan perwakilan secara mayoritas mutlak. Apabila partai tersebut hanya berkedudukan sebagai partai oposisi, maka partai tersebut tidak merupakan sarana pembuatan kebijaksanaan akan tetapi sebagai pengkritik kebijaksanaan-kebijaksanan pemerintah

Introduction of Political Science 8

Page 9: Partai Politik

6. Partai Politik sebagai sarana pengatur 6. Partai Politik sebagai sarana pengatur konflikkonflikPerbedaan pendapat dan persaingan sudah Perbedaan pendapat dan persaingan sudah merupakan suatu hal yang wajar terjadi dinegara merupakan suatu hal yang wajar terjadi dinegara yang menganut faham yang demokratis. Di negara-yang menganut faham yang demokratis. Di negara-negara yang menganut faham demokratis negara yang menganut faham demokratis perbedaan pendapat dan persaingan diantara para perbedaan pendapat dan persaingan diantara para warga negara atau golongan-golongan yang ada warga negara atau golongan-golongan yang ada memang sering muncul. Perbedaan pendapat dan memang sering muncul. Perbedaan pendapat dan persaingan tersebut sering sekali mengakibatkan persaingan tersebut sering sekali mengakibatkan terjadinya konflik-konflik atau pertentangan-terjadinya konflik-konflik atau pertentangan-pertentangn diantara mereka.pertentangn diantara mereka.

Introduction of Political Science 9

Page 10: Partai Politik

Klasifikasi Partai PolitikKlasifikasi Partai Politik Dari segi komposisi dan fungsi keanggotaanya, secara umum

dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu partai massa dan partai kader ◦ Partai massa, sesuai dengan sebutannya, yang menjadi ciri

utamanya adalah jumlah anggota atau pendukungnya yang banyak. Dalam partai massa ini jumlah anggota memang dipentingkan atau diutamakan. Meskipun demikian partai jenis ini tetap mempunyai program, walaupun program-program partai agak kabur dan masih terlampau umum. Para anggota atau pendukung partai massa ini biasanya berasal dari berbagai macam golongan atau kelompok yang ada di dalam masyarakat. Partai jenis ini akan cenderung menjadi lemah apabila golongan atau kelompok yang tergabung di dalam partai tersebut mempunyai keinginan untuk melaksanakan kepentingan-kepentingan golongan atau kelompoknya sendiri. Apabila hal yang seperti ini terjadi bisanya golongan atau kelompok tersebut akan berusaha untuk memisahkan diri dari partai, dan akan membentuk partai baru yang merupakan partai tandingan. Dalam keadaan yang demikian ini maka partai massa akan menjadi lemah.

Introduction of Political Science 10

Page 11: Partai Politik

◦Partai kader tidak mempunyai anggota atau pendukung sebanyak yang dipunyai partai massa. Partai kader tidak begitu mementingkan jumlah anggota yang banyak. Partai kader lebih mementingkan disiplin anggota-anggotanya dan ketetatan dalam organisasi. Doktrin atau ideologi partai di dalam partai jenis ini harus tetap terjamin kemurniannya. Bagi anggota-anggotanya yang menyeleweng dari doktrin atau ideologi partai akan dipecat dari keanggotaan partai.

Introduction of Political Science 11

Page 12: Partai Politik

Pengklasifikasian dari segi sifat dan orientasinya, Pengklasifikasian dari segi sifat dan orientasinya, partai dapat dibagi menjadi dua jenis pula, yaitu partai dapat dibagi menjadi dua jenis pula, yaitu partai lindungan ( partai lindungan ( patronage party )patronage party ) dan Partai dan Partai ideologi atau partai asas ideologi atau partai asas ( progammatic party( progammatic party ). ).

Partai lindungan adalah partai yang biasanya aktif pada saat-saat menjelang dilangsungkannya pemilihan umum saja. Adapun yang menjadi tujuannya adalah berusaha memenangkan pemilihan umum, yang berarti pula berusaha untuk mendudukkan anggota-anggota partai pada jabatan-jabatan politik maupun pemerintahan yang memang sudah ditargetkan. Partai lindungan ini pada umumnya kurang mempunyaui disiplin yang kuuat diantara anggota-anggotanya.

Introduction of Political Science 12

Page 13: Partai Politik

Partai ideologi atau partai asas pada umumnya mempunyai disiplin yang kuat dan mengikat diantara anggota-anggotanya. Pedoman partai digariskan dengan tegas dan dilaksanakan dengan ketat pula. Para warga negara yang akan masuk menjadi anggota partai jenis ini harus melalui penyaringan terlebih dahulu. Demikian pula diadakan seleksi yang ketat bagi anggota-anggota partai yang akan diorbitkan menjadi pemimpin.

Introduction of Political Science 13

Page 14: Partai Politik

Koalisi partaiKoalisi partai ((Arend LijphartArend Lijphart ))

1. minimal winning coalitions, Menurut teori ini, terdapat beberapa

kemungkinan koalisi yang diprediksi yakni, ABC, BCD, CDE, AC, dan CD. Prinsip dasar dari koalisi ini adalah maksimalisasi kekuasaan atau sebanyak mungkin memperoleh kursi dikabinet dan mengabaikan partai yang tidak perlu. Koalisi, dengan demikian, dibentuk tanpa terlalu mempedulikan posisi partai dan spektrum ideologi. Berdasarkan asumsi ini, maka sesuatu yang mustahil bisa saja muncul, sebagai misal, koalisi antara Golkar dan PDI-P (alternatif AC). Masalahnya adalah apakah Golkar bersedia duduk bersama dengan PDI-

Introduction of Political Science 14

Page 15: Partai Politik

2. Minimum size coalitions, Berdasarkan teori ini, partai dengan perolehan suara

terbanyak akan mencari partai yang lebih kecil untuk sekadar untuk mencapai suara mayoritas. Sebagai misal, Golkar akan cenderung berkoalisi dengan PKB dan PBB (koalisi BCD) dengan perolehan suara mayoritas terkecil (53 kursi). Alasan utamanya adalah Golkar akan tetap mendapatkan kursi kabinet terbesar dalam koalisi ini karena perolehan kursi di parlemen terbanyak (33 kursi yang merupakan 62% dari 53 kursi). Jika teori ini dipraktekkan, orang akan bertanya-tanya apakah mungkin Golkar akan bergabung dengan PKB, partai yang dalam deklarasinya mengundang para “pecundang” Munaslub Golkar seperti Eddy Sudrajat dan Tri Sutrisno ? akan tetapi tendahnya probabilitas pemanfaatan teori ini adalah karena secara empiris ia menduduki posisi terendah dalam jajaran teori koalisi yang banyak diterapkan negara-negara di dunia.

Introduction of Political Science 15

Page 16: Partai Politik

3. Bargaining Propositions,3. Bargaining Propositions,Menurut teori ini atau koalisi dengan jumlah partai Menurut teori ini atau koalisi dengan jumlah partai paling sedikit maka koalisi dengan jumlah partai paling sedikit maka koalisi dengan jumlah partai adalah AC (PDI-P dan Golkar) dan CD (Golkar dan adalah AC (PDI-P dan Golkar) dan CD (Golkar dan PAN). Prinsip dasar koalisi ini adalah memudahkan PAN). Prinsip dasar koalisi ini adalah memudahkan proses negosiasi dan tawar menawar karena proses negosiasi dan tawar menawar karena anggota atau rekanan koalisi hanya sedikit. Akan anggota atau rekanan koalisi hanya sedikit. Akan tetapi jumlah rekanan koalisi yang sedikit bukan tetapi jumlah rekanan koalisi yang sedikit bukan merupakan jaminan bahwa koalisi akan berjalan merupakan jaminan bahwa koalisi akan berjalan lancar tanpa gangguan. Dalam praktek teori ini juga lancar tanpa gangguan. Dalam praktek teori ini juga termasuk ke dalam kelompok yang jarang termasuk ke dalam kelompok yang jarang diterapkan dalam dunia nyata. Pertimbangan selain diterapkan dalam dunia nyata. Pertimbangan selain jumlah partai sering lebih utama dan menentukan jumlah partai sering lebih utama dan menentukan keberhasilan sebuah koalisi partai.keberhasilan sebuah koalisi partai.

Introduction of Political Science 16

Page 17: Partai Politik

4. Minimal Connected Winning Coalitions,Teori ini adalah teori yang paling banyak diterapkan dalam dunia nyata. Dasar berpijak teori ini adalah bahwa partai-partai berkoalisi karena masing-masing memiliki kedekatan dalam orientasi kebijaksanaannya. Partai-partai akan mencari anggota koalisi dari parati yang terdekat secara ideologis yang dengan sendirinya tercermin pada orientasi kebijaksanaan partai. Sehingga partai-partai tidak sekedar bergabung untuk merebut kekuasaan namun juga mempertimbangkan benar-benar kedekatan kebijaksanaan masing-masing partai. Oleh karena itu, berdasarkan teori ini prediksi kabinet mendatang adalah koalisi PDI-P-PKB-Golkar, PKB-Golkar-PAN, Golkar-PAN-PBB.

Introduction of Political Science 17

Page 18: Partai Politik

5. Minimal range Coalitions, Menurut teori ini, kabinet koalisi yang bakal terbentuk dengan perolehan kursi sebagaimana dihipotesiskan di atas adalah PDI-P, PKB, Golkar dan PKB-Golkar-PAN. Dasar dari koalisi ini adalah kedekatan pada kecenderungan-kecenderungan ideologis memudahkan partai-partai berkoalisi membentuk kabinet. Akan tetapi koalisi PDIP-PKB-Golkar dan PKB-Golkar-PAN tidak mudah terbentuk karena mengabaikan perbedaan arah dan perioritas kebijaksanaan masing-masing partai. PDI-P, sebagai partai berbasis massa, tentu akan lebih banyak mengarahkan kebijaksanaan yang bersifat populis dan cenderung bertentangan dengan pemodal besar. Padahal Golkar tidak mungkin hidup tanpa pemodal besar disampingnya. Sementara PKB, yang hanya mengandalkan pemilih NU tradisional, pada hakekatnya tidak banyak berbeda dengan PDI-P. Wal hasil menurut teori ini hanya Golkar-PAN yang berpeluang untuk membangun koalisi karena memiliki kemiripan dalam hal kebijaksanaan partai.

Introduction of Political Science 18

Page 19: Partai Politik

Sistem KepartaianSistem Kepartaian

Pendapat para ahli:1. Ramlan Surbakti, yang dimaksud dengan sistem

kepartaian adalah pola perilaku dan interaksi diantara sejumlah partai politik dalam suatu sistem politik

2. Ranney istilah sistem kepartaian mengacu pada pemahaman tentang karakteristik umum konflik partai (interaksi) dalam lingkungan dimana dia berkiprah, yang bisa diklasifikasikan menurut berbagai kriteria.Menurut kedua definisi diatas dapat difahami bahwa sistem kepartaian menyaratkan adanya hubungan dalam aktivitas partai politik, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku partai politik. Sistem kepartaian juga berkaitan dengan sistem politik di mana partai-partai politik itu berinteraksi, dan tipe sistem politik akan menentukan sistem kepartaian yang berlaku. Terakhir, secara logis konsep sistem kepartaian, berkonsekuensi pada keberadaan jumlah partai politik di suatu negara harus lebih dari satu.

Introduction of Political Science 19

Page 20: Partai Politik

Klasifikasi Sistem KepartaianKlasifikasi Sistem Kepartaian(Maurice Duverger(Maurice Duverger dalam bukunya dalam bukunya ““Political PartiesPolitical Parties “) “)

1. Sistem partai tunggal. Apabila disuatu negara hanya terdapat satu partai politik saja yang berperan, maka dinegara tersebut dapat dinyatakan menganut sistem partai tunggal. Di negara-negara yang menganut sistem partai tunggal, mungkin di negara tersebut benar-benar hanya terdapat satu partai politik saja; akan tetapi mungkin pula terdapat beberapa partai politik namun yang mempunyai peran yang sangat dominan hanya satu partai politik saja, sedangkan partai-partai yang lain hampir sama sekali tidak berperan

Introduction of Political Science 20

Page 21: Partai Politik

2. Sistem dwi partai, negara di mana terdapat dua partai politik yang memainkan peran di bidang kehidupan politik. Sistem dwi partai ini dapat pula dianut oleh suatu negara yang mempunyai beberapa partai politik ( lebih dari dua ), akan tetapi yang memainkan peran di dalam kehidupan politik hanya dua partai saja, sedangkan partai-partai yang lainnya merupakan partai-partai minoritas yang peranannnya sangat kecil.

Sistem dwi partai ini dapat berjalan dengan baik asalkan dapat memenuhi beberapa macam persyaratan. Sehubungn dengan hal ini, Pulzer mengajukan tiga macam persayaratan agar sistem dwi partai dapat berjalan dengan baik, yaitu: komposisi masyarakatnya adalah homogen ( social

homogeinity ), konsensus dalam masyarakat mengenai asas dan

tujuan sosial yang pokok ( political concensus ) adalah kuat, dan

adanya konstinuitas sejarah ( historical continuity ).

Introduction of Political Science 21

Page 22: Partai Politik

Sistem multy partai. Sistem multi partai sering pula disebut dengan sistem banyak parati. Pada umumnya sistem multi partai ini dianaut oleh suatu negara di mana dinegara tersebut terdapat beberapa partai politik ( lebih dari dua ) dan diantara partai-partai politik yang ada itu memiliki kekuatan yang seimbang

Introduction of Political Science 22

Page 23: Partai Politik

Introduction of Political Science 23

Tabel Penggolongan Sistem Kepartaian Berdasarkan jumlah Partai

Dasar Dasar PenggolonganPenggolongan

Sistem Sistem KepartaianKepartaian VariasiVariasi Contoh Contoh

AplikasiAplikasi

Jumlah PartaiJumlah Partai partai otoriterpartai otoriter partai dominanpartai dominan JepangJepang

partai tunggal partai tunggal totalitertotaliter

Negara-negara Negara-negara Komunis dan Komunis dan fasisfasis

Tanzania, Tanzania, SingapuraSingapura

Sistem dua Sistem dua partai dominan partai dominan dan bersaingdan bersaing

Amerika Serikat Amerika Serikat dan Australiadan Australia

Sistem banyak Sistem banyak PartaiPartai

Belanda, Belanda, Perancis, Perancis, Jerman , Italy, Jerman , Italy, IndonesiaIndonesia