Parkiran (Perilaku Ars)

14
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini dengan segala kebesaraNya,dimana dengan melihat dan mengamati ciptaaNya,manusia dapat berpikir dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahan kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikutnya pada akhir zaman. Dengan dilandasi semangat sehingga makala ini dapat tersusun sebagai tugas MID Semester dengan mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR. Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada : Dosen Mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR yaitu Ibu. Aditha M.Ratna , ST.MT. Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan umumnya kepada para pembaca. Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih. Palembang, Mei 2015 Ajeng Kisty

description

yy

Transcript of Parkiran (Perilaku Ars)

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini dengan segala kebesaraNya,dimana dengan melihat dan mengamati ciptaaNya,manusia dapat berpikir dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahan kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikutnya pada akhir zaman.Dengan dilandasi semangat sehingga makala ini dapat tersusun sebagai tugas MID Semester dengan mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR.Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada : Dosen Mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR yaitu Ibu. Aditha M.Ratna , ST.MT.Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan umumnya kepada para pembaca.Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.

Palembang, Mei 2015

Ajeng Kisty

TEMPAT PARKIRBab I Pendahuluan1.1 Latar BelakangPada zaman sekarang, hampir semua orang memiliki kendaraan, karna menurutnya mengendarai kendaraan pribadi lebih cepat dan aman. Karna kendaraan umum saja biaya ongkos sudah relatif mahal dan seringkali banyak sekali terjadi tindakan kriminal, mungkin itu juga bisa dijadikan alasan mengapa orang-orang lebih memilih mengendarai kendaraan sendiri dibanding kendaraan umum. Belum lagi dealer-dealer mobil dan motor sekarang sedang berlomba-lomba mengeluarkan kendaraan baru yang irit dan murah dengan diskon sebesar-besarnya. Dengan begitu, orang-orang mulai tertarik membeli sebagai kebutuhan dan juga investasi, akibatnya kota semakin padat merayap. Ada pula yang memiliki kendaraan bahkan lebih dari satu. Contohnya mobil, mobil dibeli bukan hanya untuk sebagai hiasan carport rumah bukan. Tentu saja mobil dikendarai penggunanya kemanapun dia mau. Tapi yang akan saya bahas disini bukanlah mengenai mobilnya, melainkan tempat parkirnya. Menurut PP No. 43 Tahun 1993 parkir didefinisikan sebagai tempat berhenti suatu kendaraan pada tempat-tempat tertentu, bukan hanya sekedar menurunkan orang atau barang . Banyak sekali tempat-tempat umum yang tidak memili fasilitas parkir yang memadai, akibatnya pengunjung susah mencari tempat parkir sehingga sungkan untuk mendatangi tempat itu kembali, Mall misalnya.Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam alasan pemilihan judul di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :Permasalahan apa sajakah yang muncul berkaitan dengan masalah Perparkiran?

1.3 Tujuan PenulisanUntuk mengetahui permasalahan apa saja yang muncul berkaitan dengan masalah perparkiran.1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang saya lakukan aadalah selain survey langsung ketempat juga dengan mencari informasi di internet juga meminta masukan kepada teman-teman.Bab IILandasan TeoriSatuan ruang parkir merupakan ukuran luas efektif untuk meletakkan satu buah kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor). Di dalamnya sudah termasuk ruang bebas di kiri dan kanan kendaraan dengan pengertian pintu bisa dibuka untuk turun naik penumpang serta hal-hal tertentu seperti ruang gerak untuk kursi roda khusus untuk parkir kendaraan bagi penderita cacat serta ruang bebas depan dan belakang.Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan mengaturan posisi kendaraan, yaitu:Parkir Paralel Parkir Tegak Lurus Parkir Serong Parkir Paralel Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan,. Parkir paralel adalah cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan. Cara ini juga digunakan dipelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.

Parkir Tegak Lurus, mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.

Parkir Serong adalah salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus.

Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai negara antara lain:1. Kebijakan tarip parkir yang ditetapkan berdasarkan lokasi dan waktu, semakin dekat dengan pusat kegiatan/kota tarip lebih tinggi, demikian juga semakin lama semakin tinggi. Kebijakan ini diarahkan untuk mengendalikan jumlah pemarkir dipusat kota/pusat kegiatan dan mendorong penggunaan angkutan umum.2. Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama didaerah pusat kota ataupun pusat kegiatan. Kebijakan ini biasanya dilakukan pada parkir dipinggir jalan yang tujuan utamanya untuk melancarkan arus lalu lintas, serta pembatasan ruang parkir di luar jalan yang dilakukan melalui IMB/Ijin Mendirikan Bangunan.3. Kebijakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar ketentuan dilarang parkir dan dilarang berhenti serta pemarkir di luar tempat yang ditentukan untuk itu. Bentuk penegakan hukum dapat dilakukan melalui penilangan ataupun dengan gembok roda seperti yang dilakukan di Palembang.Menurut Penempatannya1). Parkir di tepi jalan (on-street parking).Yakni parkir dengan menggunakan badan jalan sebagai tempat parkirKerugian : Mengganggu lalu lintas Mengurangi kapasitas jalan karena adanya pengurangan lebar lajur lalu lintas Meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaanKeuntungan : Murah tanpa investasi tambahan Bagi pengguna tempat parkir bisa lebih dekat dan mudahPosisi parkir : Sejajar dengan sumbu jalan Tegak lurus sumbu jalan Membuat sudut dengan sumbu jalan

Gambar Ruang Parkir BersudutSumber : Menuju lalu lintas dan angkutan jalan yang tertib, DLLAJ, 1995

2). Parkir di luar badan jalan (off-street parking).Yakni parkir kendaraan di luar badan jalan bisa di halaman gedung perkantoran, supermarket, atau pada taman parkir.

Keuntungan : Tidak mengganggu lalu lintas Faktor keamanan lebih tinggiKerugian : Perlu biaya investasi awal yang besar. Bagi pengguna dirasakan kurang praktis, apalagi jika kepentingannya hanya sebentar saja.

Menurut Statusnya Parkir umum, biasanya dikelola oleh pemerintah daerah. Parkir khusus, dikelola oleh swasta. Parkir darurat, diselenggarakan karena adanya kegiatan incidental. Taman Parkir, dikelola oleh pemerintah daerah. Gedung Parkir, biasanya diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan pengelolaannya oleh swasta.Menurut Jenis Tujuan Parkir Parkir penumpang : untuk kebutuhan menaikkan dan menurunkan penumpang Parkir barang : untuk kebutuhan bongkar muat barangBab IIITinjauan UmumPalembang Square Extention berada di Jl. Angkatan 45. Parkiran disini hanya menyediakan satu lahan parkir yang luas hanya saja kadang tidak sanggup menampung seluruh kendaraan yang berada disana. Dua mall dan satu hotel yang terdapat pada kawasan ini membuat pengunjung sangat susah mencari tempat parkir terutama mobil.Akibatnya mobil banyak sekali yang menumpang parkir pada lahan parkiran hotel, pinggir jalan, kadang juga disebangan mall yang terdapat tempat berenang.

Bab IVAnalisa Hanya terdapat satu pintu masuk yang terdapat disini untuk menuju ke parkiran Palembang Square. Sehingga pada saat kendaraan masuk otomatis akan terjadi pemberhentian sebentar dan mengakibatkan kendaraan dibelakangnya menunggu lalu macet, apalagi pada saat weekend.

Berikut lahan parkirnya yang selalu ramai oleh kendaraan. Kendaraan yang parkir kadang tidak sebentar, karna pada mall ini terdapat fasilitas karaoke, bioskop, pusat perbelanjaan dll sehingga tidak bisa dipastikan berapa lama kendaraan akan parkir. Karna tempat yang tidak memenuuhi lagi, kaibatnya ruko-ruko perkantoran atau tepat makan dijadikan parkir juga. Dengan begitu akibatnya ruko tersebut yang tadinya ingin mempromosikan tempatnya jadi tertutup.

Tempat yang outdoor selalu mengalami masalah apabila sedang hujan, contohnya ini kendaraan menjadi basah. Buka Cuma itu, orang-orang akan kebasahan apabila berjalan dari kendaraannya menuju pintu masuk yang lumayan jauh.Bab VKesimpulan dan MasukanJadi selain gedung yang bagus dan fasilitas ddidalam mall yang lengkap, fasilitas parkir pun harus memadai. Karna dari hal kecil seperti Susah Mencari Parkir bisa mengakibatkan sebuah bangunan umum menjadi tidak menarik dan tidak jarang orang menjadi sungkan untuk berkunjung.Dan menurut saya, lahan parkit itu harus bisa menampung semua kendaraan tanpa menyebabkan kemaacetan jalan, mengganggu jalan, dan mencemaskan pemilik kendaraan yang diparkirkannya.Contohnya parkiran PTC Mall yang berada di Jl. Basuki Rahmat sanggup menampung semua kendaraan yang masuk kesana. Meskipun gedungnya lebih kecil dari Palembang Square, namun lahan parkir disana lebih luas. Disekitaran gedung mall banyak sekali terdapat ruko-ruko perkantoran atau tempat makan yang lebih banyak dibandingkan dengan Palembang Square. Terdapat 2 pintu masuk kendaraan roda empat yang jarak antara jalan raya dan tempat pengambilan karcis masuk sangat jauh. Dengan begitu kendaraan yang berada di belakangnya tidak lagi berada di jalan raya sehingga tidak terjadi kemacetan.

Tempat parkir bertingkat, sehingga lebih memiliki banyak muatan. Tanjakan antara lantai ke lantai yang tidak terlalu curam, sangat memudahkan bagi pengendara yang baru belajar apalagi perempuan.

Tikungannya sendiri juga tidak terlalu tajam, tidak sepeti yang kita sering lihat di Palembang Indah Mall, Internasional Plaza yang belokan setelah menaiki tanjakan sangat tajam sekali.

Telah ditentukan tempat parkir antar-antar mobil yang sudah digembarkan dengan garis lurus berwarna putih tersebut. Pencahayaan yang cukup.

Pintu masuk menuju ke mall yang terdapat di tempat parkir, sehingga pengunjung tidak kehujanan apabila keluar dari kendaraannya.

DAFTAR PUSTAKA Dokumen Pribadi www.wikipedia.org/parkiran www.galeripustaka.com Ygaprmn.blogspot.com