Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... ·...
-
Upload
dinhnguyet -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Pariwara Vol 42 tahun 2018biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 042 Tahun... ·...
Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani
Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A
Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,
Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]
Volume 042/ Tahun 2018PARIWARA IPB
Terbit Harian
Rektor IPB dan Menristekdikti Teken Kontrak Kinerja PTN-BH 2018
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria
meneken kontrak kinerja Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dengan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenr i s tekd ik t i ) Repub l i k Indones ia (R I ) .
Penandatanganan Kontrak Kinerja tahun 2018 antara IPB
dengan Kemenristekdikti ini dilaksanakan di Kantor
Kemenristekdikti Jakarta (21/3). Penandatanganan
Kontrak Kinerja juga dilakukan Menristekdikti dengan
para rektor PTNBH lainnya.
Kontrak kinerja ini merujuk pada program utama PTN-
BH untuk menjadi perguruan tinggi yang memiliki
reputasi global. Yakni dengan peningkatan staff
mobility, student mobility, publikasi dan inovasi.
Dalam kesempatan itu, Menristekdikti, Mohamad Nasir,
menyampaikan saat ini dalam data Kemenristekdikti tercatat
dari sekitar 5600 professor, hanya 1551 professor yang dapat
mempublikasikan risetnya secara internasional.
“Perlu adanya peningkatan dan keseimbangan antara value
added activity vs non value added activity. Selain itu dari data
riset dosen yang telah masuk, yang tercatat baru 75.000-an
dosen yang ada dalam database Science and Technology Index
(SINTA) sementara jumlah dosen kita tercatat 250.000 orang.
Perlu didorong untuk melakukan terus publikasi,” ujarnya.
Selain itu program studi yang sudah terakreditasi internasional
akan diupayakan oleh Kemenristekdikti supaya tidak perlu
akreditasi lagi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN PT). Kemenristekdikti juga mendorong seluruh riset dari
peneliti perguruan tinggi harus menghasilkan inovasi dan
inovasi tersebut harus bisa menjadi sebuah industri untuk
akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Untuk nomenklatur, diatur rumpun ilmu saja. Penamaan
gelar akan menjadi otoritas perguruan tinggi masing masing.
Kemristekdikti hanya akan mengeluarkan secara global apakah
gelarnya Sarjana atau Sarjana Terapan, Magister atau Magister
Terapan, Doktor atau Doktor Terapan. Terkait perijinan
pembentukan program studi baru, kewenangannya ada di
Kemenristekdikti (Dirjen Kelembagaan) atau Rektor PTNBH,”
ujarnya.
Terkait dengan pendidikan tinggi di IPB, Menteri M. Nasir
mengatakan IPB perlu menyiapkan proposal pengembangan
laboratorium untuk tahun 2019. Homebase pengembangan
laboratorium berada minimal di tingkat Departemen. (dh/Zul)
5
Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria, SP,
M.Si menjadi khotib dan Imam pada Sholat Jum`at di
Masjid Al Hurriyyah IPB (23/3). Masjid Al Hurriyyah
adalah masjid kampus yang masuk dalam daftar 7
(tujuh) masjid kampus terbesar dan termegah di
Indonesia.
Mengusung tema khotbah Menjadi Muslim yang
Amanah dan Profesional, rektor mengatakan bahwa
agama Islam sangat menekankan agar pemeluknya
berusaha dan bekerja sebaik-baiknya dengan
senantiasa menjaga kualitas (profesional) pada setiap
profesi yang ditekuninya. Ditegaskan dalam
Alqur’an bahwa esensi dari kehidupan hingga
kematian seseorang tak lain untuk menilai siapa yang
paling berkualitas amal perbuatannya. Profesionalitas
berarti melakukan semua aktivitas kehidupan dengan
senantiasa memperhatikan kualitas proses maupun
hasil.
Rektor mengurai nilai dasar yang perlu diwujudkan
untuk menjadi seorang muslim profesional mesti
mengacu pada karakter yang dimiliki para Rasul.
Pertama; Shidiq (kejujuran). Kejujuran adalah modal
sangat berharga bagi setiap manusia dalam
menjalankan segenap aktifitas kehidupannya. Profesi
apapun yang ditekuninya, seyogianya sifat jujur
senantiasa menghiasi dirinya. Apalah artinya
kesungguhan itu jika tidak dibarengi dengan sikap
yang jujur. Apalagi sebagai masyarakat ilmiah yang
harus bersekutu dengan kejujuran.
Kedua: Amanah (dapat dipercaya). Salah satu
komitmen penting yang harus kita bangun dalam karir
hidup kita, selain kejujuran adalah amanah, atau
komitmen menjaga kepercayaan. Nabi Muhammad
saw berhasil menuai sukses, dalam sisi apapun,
setelah beliau berhasil membangun kepercayaan
orang lain. Memang, komitmen dan kesuksesan hanya
akan datang kalau kita memiliki kredibilitas dan
kepercayaan.
Ketiga; Tabligh (keterbukaan). Secara harfiah tabligh
maknanya menyampaikan sesuatu apa adanya, tanpa
ditutup-tutupi. Ada dua dimensi dalam tabligh yaitu spirit
penyampaian pesan-pesan kebenaran, kebaikan, dan
pengetahuan sebagai upaya membangun energi positif
dalam pembangunan masyarakat sehingga tercipta
masyarakat pembelajar atau learning community. Sebagai
profesional, kita harus berpikir pentingnya menebar pesan
dalam memberikan added value buat orang lain. Kita akan
tumbuh kalau menumbuhkan oranng lain. Dalam tabligh
juga terkandung makna keterbukaan. Perilaku terbuka atau
transparan penting dimiliki seorang profesional. Sulit
membayangkan profesionalitas kinerja seseorang jika ia
tidak menanamkan sifat ini dalam dirinya. Transparansi
sangat dekat hubungannya dengan kejujuran dan sifat
amanah, bahkan ia merupakan refleksi dari kedua sifat di
atas. Orang yang jujur dan amanah tentu tak akan
menyembunyikan sesuatu yang seharusnya diungkap.
Keempat; Fathanah (cerdas dan bijaksana). Tak dapat
dipungkiri, saat ini intelektualitas merupakan paramater
pertama untuk mengukur kemampuan seseorang. Padahal,
kecakapan intelektual bukan satu-satunya tolok ukur menilai
profesionalitas seseorang. Tak ada artinya orang cerdas jika
ia tidak bermoral baik. Kecerdasan seperti itu akan
disalahgunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi dan
merugikan orang lain. Fathanah bukan sekadar cerdas
tetapi juga visioner dan inovatif, tanggap menangkap
peluang untuk maju serta menciptakan sesuatu yang tepat
guna, efisien dan berdaya saing tinggi.
Selain nilai-nilai dasar tersebut, seorang profesional muslim
harus selalu memelihara tujuan utama hidupnya. Di
manapun dan apapun profesi kita tujuan intinya cuma satu,
yakni dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah swt guna
mendapatkan ridho-Nya.
Di akhir uraian khutbah, rektor menandaskan, jika kita ingin
memenangkan persaingan pasar global, maka kita pun harus
memiliki sifat profesional yang didasari oleh kejujuran,
amanah, keterbukaan dan intelektualitas serta dibingkai
dengan keikhlasan karena Allah.
Rektor pun berkesempatan menjadi imam sholat Jumat yang
diikuti ribuan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan
masyarakat umum di sekitar kampus IPB Dramaga, Bogor
tersebut. (*)
Rektor IPB Jadi Khotib dan Imam Sholat Jumat di Masjid Megah Ini
2
Besty Kenalkan Tarian Manuk Dadali dan Wedhang Uwuh di Malaysia
Besty Rizka Ulvia, mahasiswa Departemen Ilmu dan
Terknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor (IPB), berkesempatan
menjadi salah satu peserta AIMS (ASEAN International
Mobility for Student) ke Universiti Teknologi MARA
(UiTM) di Malaysia selama empat bulan sejak akhir tahun
lalu hingga Januari 2018.
Di UiTM, Besty memperkenalkan budaya tari kreasi
Manuk Dadali dan “Wedhang Uwuh” sebagai salah
satu tarian dan minuman tradisional Indonesia.
Program AIMS ini menarik untuk diikuti karena program
ini memfasilitasi mahasiswa untuk berkembang secara
softskill maupun hardskill. Kegiatan pertukaran pelajar ini
diharapkan meningkatkan kemampuan adaptasi
mahasiswa dengan lingkungan baru.
“Kita dapat bertemu teman-teman baru dari berbagai
negara seperti Jepang, Korea, Jerman, Afganistan, Iraq,
yang tentu saja akan mengasah kemampuan bahasa Inggris kita
dan menambah koneksi antar negara. Selain itu, program ini
mengajak kita untuk menambah wawasan tentang budaya
negara lain serta merupakan ajang untuk memperkenalkan
kebudayaan Indonesia,” ujarnya.
Selain itu kegiatan kebudayaan, Besty juga menjadi salah satu
peserta TRANcH Melaka. Kegiatan ini dikhususkan untuk
mahasiswa internasional yang berlangsung selama 3 hari
dengan tujuan mengenali sejarah Kota Melaka dan mencicipi
makanan khas yang ada di sana.
Perjalanan Besty ke negeri jiran tidak begitu mulus. Ia sempat
terkendala dengan masalah aplikasi visa ke Malaysia yang cukup
lama sehingga jadwal keberangkatan harus diundur.
“Dengan diundurnya jadwal keberangkatan, maka saya sempat
tertinggal pelajaran hingga dua minggu. Namun masalah
tersebut dapat teratasi berkat bantuan dari staf dan dosen di
sana,” ujarnya.
Besty pun menyarankan untuk mahasiswa lain yang ingin
mengikuti program summer course di luar negeri untuk mencari
informasi sedetail mungkin mengenai kegiatan exchange
tersebut. Termasuk syarat-syarat visa negara yang ingin dituju.
“Baca dengan seksama dan lengkapi semua persyaratan yang
diperlukan. Berkas-berkas sebaiknya disiapkan jauh hari
sebelum deadline submission supaya apabila terjadi kekurangan
atau kesalahan, masih ada waktu untuk memperbaiki,”
tandasnya. (**/Zul)
Peneliti IPB: Indonesia Belum berdaulat Pangan
Himpunan Mahasiswa Ekonomi Sumberdaya Lahan dan Lingkungan (Himproreesa) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut
Pertanian Bogor (IPB) menggelar Seminar Interaktif bernama GREENTEA di Ruang Kuliah Pinus Fakultas Pertanian (Faperta), IPB Dramaga Bogor (21/03). Seminar ini mengangkat tema “Kedaulatan Pangan, Capaian Konkret atau Spekulasi?”
Acara ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Prof. Dr. Ir. Hasjim Bintoro, M.Agr selaku guru besar Faperta IPB sekaligus peneliti tanaman sagu dan Prima Gandhi SP, M.Si selaku staf pengajar di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL). Hadir juga mahasiswa IPB dari berbagai departemen sekitar 60 orang peserta.
Prima mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya belum mencapai kedaulatan pangan. Selama masih ada impor, kita belum berdaulat. Kebijakan-kebijakan pemerintah belum menjadikan pangan sebagai prioritas.
“Buktinya saja, di tahun politik seperti saat ini, tidak banyak bakal calon yang menjual isu pertanian sebagai visi dan misi mereka,” ujarnya.
Tercapainya kedaulatan pangan adalah tanggung jawab bersama. IPB dapat memberikan kontr ibusi untuk permasalahan pangan Indonesia.
“Mahasiswa IPB dapat mendukung diversifikasi pangan dengan lebih dahulu berdaulat pangan di kampus.
3
Seluruh departemen dapat bekerjasama untuk
membuat alternatif pangan pengganti karbohidrat
selain beras dan menyediakan berbagai komoditas
pertanian lainnya,” ujarnya
Sejauh ini yang bisa dilakukan mahasiswa pertanian
adalah menciptakan image yang baik untuk petani-
petani masa depan agar pertanian tetap ada di jaman
modern. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerjasama
dengan desa-desa terpencil untuk menciptakan
diversifikasi pangan yang terpadu.
Sementara itu, Prof Bintoro yang telah mengabdi
puluhan tahun di Departemen Agronomi dan
Hortikultura IPB mengatakan bahwa kedaulatan pangan
di Indonesia hanyalah sebuah mimpi jika tergantung
dengan komoditas beras.
“Jika kedaulatan pangan hanya bergantung pada
beras, ya mimpi. Tapi apabila kedaulatan pangan artinya
keanekaragaman, itu pasti. Indonesia sangat potensial dengan
komoditas sagu. Indonesia menduduki peringkat pertama di
dunia yang memiliki area sagu terbesar, 90%-nya terdapat di
Papua. Saya yakin, jika orang Indonesia mau mengganti beras
menjadi sagu, permasalahan pangan dapat diatasi dengan satu
hektar sagu,” jelasnya.
Kedua pembicara sepakat bahwa keputusan pemerintah untuk
melaksanakan impor beras tahun ini membuktikan bahwa
kedaulatan pangan hanya sebuah spekulasi. Pemerintah harus
segera mengganti komoditas beras dengan alternatif pangan
lainnya, seperti sagu, jagung, singkong, dan lainnya.
Ketua pelaksana GREENTEA, Muflih Prakoso, menyampaikan
bahwa acara ini dibuat sebagai wadah diskusi bagi mahasiswa
untuk mengkritisi isu nasional yang belum terselesaikan sampai
saat ini, yaitu kedaulatan pangan. Mahasiswa dan pembicara
yang hadir menggali alternatif solusi bagi permasalahan
pangan di Indonesia. (UAM/Zul)
Peringati Hari Meteorologi Sedunia, IPB Gelar Hasil-hasil Penelitian Meteorologi
Himpunan Mahas iswa Agrometeorologi
(Himagreto) Departemen Geofisika dan
Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB)
menyelenggarakan Meteorological Day 2018 atau
Metday 2018 di Kampus IPB Dramaga (23/3). Metday
2018 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan
dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Sedunia
yang jatuh pada tanggal 23 Maret.
Hari Meteorologi ini diperingati oleh 188 negara
anggota World Meteorological Organization (WMO)
termasuk Indonesia. Meteorologi sendiri merupakan
ilmu yang mempelajari dan membahas gejala
perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer. Selain
itu pengkajian meteorologi juga meliputi kerjasama
dengan bidang lainnya seperti klimatologi, kualitas
udara dan geofisika.
Tahun ini, kegiatan Metday dilaksanakan dengan membuat
Galeri Meteorologi (Gamet) yang mengusung tema
“Perubahan Iklim, Dampak, dan Antisipasinya”. Tujuannya
adalah untuk memperkenalkan dan mengajak seluruh
masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin
nyata.
Gamet menampilkan poster penelitian, alat-alat penelitian dan
hasil-hasil penelitian yang bisa disampaikan kepada
masyarakat dan mahasiswa.
“Peran aktif dalam menjaga dan memperbaiki kualitas
lingkungan akan membawa pada masa depan yang lebih
nyaman. Sedangkan kerusakan akibat kegiatan manusia akan
berdampak pada penurunan kualitas dan perubakan iklim
global,” kata Ketua Panitia Metday 2018, Adnan Ramadhitiya.
Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB Dr.
Rahmat Hidayat mengatakan IPB dalam hal ini mahasiswa
Himagreto mengambil peran dengan ikut berpartisipasi dalam
mengkampenyakan apa yang dicanangkan oleh WMO.
Targetnya adalah masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar
yang belum banyak informasi terkait dengan pentingnya cuaca
dan iklim.
“Memberikan gambaran mengenai perubahan iklim dan
dampaknya dapat menyadarkan setiap orang untuk menjaga
lingkungan dan melakukan langkah-langkah antisipasi.
Harapan dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat lebih peka
dan menjaga lingkungan sebagai langkah awal antisipasi
terhadap perubahan iklim dan bukan semakin memperparah
dampaknya di masa depan nanti,” paparnya. (Awl/Zul)
4
BEM Fahutan IPB Gelar Studium Generale Masa Depan Kehutanan
Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor (BEM Fahutan IPB)
menggelar Studium General Bisnis Pariwisata
Alam Masa Depan Kehutanan. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di Auditorium Sylva Pertamina, Fahutan IPB
Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/3).
Salah satu narasumber, Dr. Ir. Adjat Sudrajat, MS
memaparkan pengalamannya dalam membangun bisnis
pariwisata alam ‘Green Hill Park’. “Bisnis pada bidang
kehutanan, tidak hanya pada bisnis dalam pemanfaatan
kayu, tetapi juga bisnis dalam wisata alam kehutanan di
Indonesia untuk keberlanjutan masa depan kehutanan,”
kata Dr. Adjat.
Dr. Adjat juga memberikan banyak motivasi pada peserta yang
hadir, agar terus mengembangkan dan melestarikan kehutanan
dengan memulai bisnis dalam bidang parawisata kehutanan. “
Jangan takut salah dalam melangkah. Dalam setiap kegiatan
bisnis terutama bisnis di bidang pariwisata alam harus bermental
dan jujur,” ujar Dr. Adjat.
Pada setiap pelestarian kehutanan setidaknya sepuluh persen
hutan di Indonesia membutuhkan programisasi, agar
kelestariannya terjaga. Studium Generale kali ini memiliki tujuan
mengembangkan peluang bisnis dalam parawisata alam. Setelah
lulus mahasiswa tidak hanya daftar menjadi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) saja, tetapi juga membuka peluang bisnis dalam
pariwisata yang terkait dengan kehutanan.
Dekan Fahutan IPB, Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F.Trop
mengatakan kegiatan yang digelar BEM Fahutan IPB ini
dilaksanakan setiap bulan dengan mengangkat tema berbeda-
beda. “Diharapkan mahasiswa tingkat akhir ataupun pihak lain
yang hadir dapat membuka serta menciptakan peluang bisnis
dalam bidang parawisata alam,” kata Dr. Rinekso. (idim/ris)
Shinnen Suisan Gakkai 2018, Ajang Pamer Riset Peneliti IPB
Sivitas akademika Perhimpunan alumni dari Jepang
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung
dalam Perhimpunan Alumni Jepang atau yang biasa
disebut Persada FPIK IPB mengadakan pertemuan ilmiah
bertajuk “Shinnen Suisan Gakkai 2018”. Kegiatan ini
digelar di Auditorium FPIK IPB (22/3).
Da lam keg ia tan in i , sa lah sa tu pene l i t i IPB
memperkenalkan atraktor cumi-cumi untuk pemijahan
bibit ikan. Teknologi ini sudah lama dikembangkan di
Jepang dan baru dikenalkan kepada nelayan di
Indonesia.
“Atraktor cumi-cumi berguna sebagai sarang
pemijahan bibit-bibit ikan berkumpul dan lebih efektif
digunakan untuk nelayan di pesisir. Teori ini sudah
berkembang sebelumnya di Jepang dan mulai saya
sosialisasikan kepada Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Republik Indonesia (KKP RI). Kemudian,
diterima oleh kementerian tersebut untuk dikembangkan di
pulau-pulau kecil mulai tahun 2006 sampai sekarang. Atraktor
ini perlu dikembangkan secara terintegrasi dan sinergis dengan
sektor budidaya dan pengolahan. Kalau hal ini dapat dilakukan,
hal ini dapat menjadi temuan pertama kali di dunia,” tutur
salah satu pembicara kunci, Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro,
M.Sc dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
IPB.
Selain Prof. Baskoro, masih banyak lagi pemakalah panel yang
menyampaikan presentasi antara lain Prof. Dr.Ir. Nurjanah, MS,
dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP), Dr. Ir. I Wayan
Nurjaya, M.Sc, Dr. Alan F. Koropitan, S.Pi, M.Si dari Departemen
Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) FPIK IPB, Dr. Ir. Tri Wiji
Nurani, M.Si dari Departemen PSP FPIK IPB, Dr. Ir. Hefni Effendi,
M.Phil dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
(MSP) FPIK IPB, dan Shinta Yuniarta dari Wageningen University
and Research sebagai PhD Student.
“Acara ini adalah acara tahunan dan tahun ini adalah tahun ke-
4. Acara kali ini diisi dengan presentasi riset-riset terbaru di
bidang perikanan dan ilmu kelautan oleh alumni Jepang dari
FPIK IPB. Semua pemakalah panel tersebut menyuguhkan
presentasi yang merupakan terobosan terbaru di bidang
perikanan dan ilmu kelautan,” ujar Koordinator Perhimpunan
Alumni dari Jepang FPIK IPB, Charles P. H. Simanjuntak, S.Pi,
M,Si, P.hD.
Menurutnya, Shinnen Suisan Gakkai tingkat IPB selanjutnya
(November) akan lebih diperinci lagi agar tidak hanya dosen
FPIK alumni Jepang saja yang dapat mengisi acara ini. (AD/Zul)
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018
Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018
Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)
1
Sabtu- Minggu, 17- 25 Maret 2018 Leadership Class "Seorang Pemimpin Adalah Pemberi Harapan"
Waktu : - Pendaftaran : 17-23 Maret 2018 - Leadership Hari 1 : 24 Maret 2018 - Leadership Hari 2 : 25 Maret 2018 Unit Penanggung Jawab : BEM FEM IPB CP : Reizha (08963113165)
2
Kamis- Jumat, 22-23 Maret 2018 Meteorological Day 2018 GAMET (Galeri Meteorologi)
Waktu : 06.00 – 17.00 WIB Tempat : Koridor Tanah Faperta IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
3
Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”
Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
4
Sabtu, 24 Maret 2018 Gerakan Pungut Sampah
Waktu : 06.30 - 09.00 WIB Tempat : Kantin Stevia (Titik kumpul)Unit Penanggung Jawab : IGAF LC IPB CP : @sii8958x (Line)
5
Sabtu, 24 Maret 2018 Seminar Persiapan Karir I-CHANGE "Membangun Generasi Muda Siap Menatap Era Digital”
Waktu : 07.30 - 12.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM FEMA IPB CP : Syuchi Aldiyani (082213835891)
6
Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”
Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
7
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018
Sabtu, 24 Maret 2018 Orasi Ilmiah Guru Besar IPB
Waktu : 08.00 - 12.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Administrasi Pendidikan IPB CP : 0251-8622642 ex. 140
Prof. Dr. Tati Nurhayati, S.Pi, M.Si Guru Besar Tetap Pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan “Terobosan Baru Produksi Pepton Di Indonesia Berbahan Baku Limbah Hasil Perikanan”
Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc Guru Besar Tetap Pada Fakultas Teknologi Pertanian "Tantangan Dan Prospek Implementasi Teknik Lingkungan Untuk Kesejahteraan Manusia"
Prof. Dr. Ir. Toni Bakhtiar, S.Si., M.ScGuru Besar Tetap Pada Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam “Riset Operasi Dan Sains Manajemen: Sebuah Upaya Mencari Dan Memberi Yang Terbaik"
8
Sabtu, 24 Maret 2018 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2018
Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Institut Pertanian Bogor Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia (085715450027)
9
Sabtu, 24 Maret 2018 Seminar & Launcing Hasil Ekspedisi Zooxanthellae XIV"Membuka Pintu Gerbang Taman Laut Ujung Kulon"
Waktu : 10.00 WIB - selesai Tempat : Auditorium Sylva Pertamina, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : FPIK IPB CP : Iqbal (081314265106)
10
Minggu, 25 Maret 2018 Food Design Art
Waktu : 07.00 WIB - selesai Tempat : CA B03-B04 Sekolah Vokasi IPB Unit Penanggung Jawab : Himavopagi IPB CP : Anjasmaradwin (Line)
11
Minggu, 25 Maret 2018 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007
Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Institut Pertanian Bogor Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia (085715450027)
12
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-29 MARET 2018
Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”
Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 13
Selasa- Kamis, 27-29 Maret 2018 Workshop Kemometrik 2018
Tempat : Trop BRC, Kampus IPB Taman Kencana, BogorUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika, LPPM IPB CP : 0251- 8373561
14
Rabu, 28 Maret 2018 Studium Generale "Kepemimpinan yang Tulus dan Peningkatan Daya Saing Perusahaan" Dalam Rangka Peresmian Gedung IPB-CPI, Sekolah Bisnis IPB.
Waktu : 08.30 - 12.00 WIB Tempat : Gedung Sekolah Bisnis IPB, Jl. Raya Pajajaran Bogor Unit Penanggung Jawab : SB IPB CP : Yanti (0811117271) atau Widi (0813823468)
15
Rabu, 28 Maret 2018 IT KNOWLEDGE 2018
Unit Penanggung Jawab : Himavo Micro IT IPB CP : Ayu Aulia (085716927282) 16
Sabtu-Minggu, 28-29 Maret 2018 IPB JOB FAIR
Waktu : 08.00 - 16.00 WIB Tempat : Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga CP : 0251-8622642 ex. 124/127
17
Rabu, 28 Maret 2018 Emosi Produktif Sebagai Kunci Keberhasilan Pendidikan Karakter
Waktu : 13.00 - 16.00 WIB Tempat : Ruang AMG Connect FEMA Unit Penanggung Jawab : IKK IPB CP : 0251- 8627432 18
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:
www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id