Parasitologi Plathyhelminthes Cestoda - Andareas

Click here to load reader

download Parasitologi Plathyhelminthes Cestoda - Andareas

of 47

description

Parasitologi Plathyhelminthes

Transcript of Parasitologi Plathyhelminthes Cestoda - Andareas

PARASITOLOGI

PLATYHELMINTHES (CESTODA)PARASITOLOGI Memahami morfologi, siklus hidup, epidemiologi, gejala klinik, diagnosis, terapi/pengobatan dan pencegahan dari infeksi cestoda usus dari Hymenolepis nana, Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solinum (cacing pita babi/bersenjata), dan Diphyllobotrium latum (cacing pita ikan).Tujuan PerkuliahanCestodaKata cestoda berasa dari bahasa yunani, cestos = ikat pinggang.Berbentuk langsing memanjang pipih, seperti pita/ikat pinggang.Semua cestoda bersifat endoparasit.Cacing dewasa berada didalam usus vertebrata, sedangkan larva dalam jaringan hospes perantara.Menyebabkan penurunan kualitas hasil perikanan.

Struktur Umum Cestoda

NeckStrobila

Struktur Umum Cestoda

Struktur Umum CestodaHymenolepis nana

Disebut juga Dwarf tapeworm, cacing pita kerdil (nanus = kerdil).Pertama kali ditemukan pada tikus, tahun 1845.Hospes definitif ditemukan pada tikus, mencit, dan manusia.Terdapat dalam mukosa usus.Tidak membutuhkan hospes perantara.Manusia mengandung stadium dewasa dan stadium larva.Autoinfeksi dapat terjadi.Merupakan penyebab infeksi tertinggi pada manusia di antara cestoda lainnya.Penyebaran secara kosmopolite.PendahuluanHymenolepis nana

KlasifikasiHymenolepis nanaKingdom: AnimaliaPhylum: PlatyhelminthesClass: CestodaOrdo: CyclophyllideaFamili: HymenolepididaeGenus: HymenolepisSpesies: Hymenolepis nana

(Sumber : animaldiversiy.org)

Morphology - AdultHymenolepis nanaAdult worm is 10-45 mm long and 0.5-1 mm wide, with 100-200 segments (proglotid).A proglotid consist 150 eggs.Scolex is small, 0.3 mm in diameter. It has four suckers.Short neckStrobila contain proglottids (Immature, mature, dan gravid).Porus genital is located on the same side.A segment (proglotid) consist 3 testis.

Morfologi - ScolexHymenolepis nana

The scolex is the part of the worm that anchors it to the intestinal epithelium and prevents the worm from passing with the digested food.The structure of scolex varies between species of tapeworms.Scolex has non-retractable Rostellum armed with double crown of 25-50 hooks.Contains 4 sucker.

Morfologi - StrobillaHymenolepis nanaThe strobila consists of a linear series of proglottids.Proglottids are 0.2-0.3 mm long and 0.8-0.9 mm wide.Tapeworms are hermaphrodites and each proglottid carries a set of female and male reproductive organs.These segments are released and are eliminated with the feces of the host.

Morfologi - EggHymenolepis nanaEggs are the infective stage.Spherical, 70 m diameter, thick shell, double membrane.Hexacanth embrio.Oncosphere / hexacanth larvae contains six central hooklets (hexacanth).

Hymenolepis nanaSiklus Hidup

Hymenolepis nanaKosmopolite.Terutama daerah iklim sedang.Juga ditemukan di Indonesia.Sering ditemukan pada anak-anak.Infeksi secara kontak langsung, jarang melalui makanan & minuman.Ditemukan di Mesir, Sudan, Amerika Latin, dan Indonesia

Epidemiologi

Hymenolepis nanaGejala KlinikHymenolepis nanaMenyebabkan himenolepiasis.Umumnya tidak menimbulkan gejala klinik, kecuali infeksi berat.Iritasi usus, diare, kejang, asthenia.Berkurang berat badan, kurang nafsu makan.Sakit perut, muntah, pusing, gangguan saraf.Jumalh eosinofil meningkat 8 10 %.

DiagnosisHymenolepis nanaMenemukan telur dalam tinja.Menemukan proglotid atau skoleks pada tinja.

PengobatanNiclosamide (yomesen), dosis 2 gr/hari, 5-7 hari.Praziquantel, 15 mg/kg berat badan setelah makan pagi.

Hymenolepis nanaPencegahanPerbaikan kebiasaan kebersihan.Perbaiakan sanitasi lingkungan.Menghindari makanan dari kontaminasi.Mengobati orang yang terinfeksi.Memberantas tikus.Pendidikan kebersihan (Promkes).

Taenia Saginata

Taenia solium

&PendahuluanTaenia Saginata & Taenia soliumT. saginata dikenal dengan nama cacing pita sapi, sedangkan T. solium dikenal dengan cacing pita babi.Hospes T. saginata adalah sapi, sedangkan hospes T. solium adalah babi.Penderita terutama terdapat di daerah yang banyak makan daging sapi/babi dan ternak sapi/babi.Nama penyakitnya disebut Taeniasis.Terdapat pada usus halus manusia.

KlasifikasiKingdom: AnimaliaPhylum: PlatyhelminthesClass: CestodaOrdo: CyclophyllideaFamili: TaeniidaeGenus: TaeniaSpesies: Taenia saginata

(Goeze, 1782)Kingdom: AnimaliaPhylum: PlatyhelminthesClass: CestodaOrdo: CyclophyllideaFamili: TaeniidaeGenus: TaeniaSpesies: Taenia ssolium

Taenia Saginata & Taenia soliumMorfologi - dewasaTaenia saginataPanjang 3-5 meter, pernah ditemukan > 25 meter.Skoleks berbentuk bulat dengan 4 batil isap.Scolex tidak mempunyai rostelum atau kaitan.proglotid berjumlah 1200-2000.Proglotin yang gravid mempunyai uterus yang bercabang-cabang (15-30 buah).

Taenia Saginata & Taenia soliumTaenia soliumPanjang 2-4 meter, terkadang mencapai 7 meter.Scolex berbentuk bulat dengan 4 batil isap.Scolex memiliki rostelum dgn dua deretan kait berjumlah 25-30 buah.Proglotid berjumlah 800-900Proglotin yang gravid mempunyai uterus yang bercabang-cabang (5-10 buah).

Perbedaan morfologi Taenia saginata & Taenia solium

Morfologi Taenia solium

Anatomi Taenia sp.Morfologi - telurTidak bisa dibedakan telur Taenis saginata & Taenia solium.Berdiameter 31-43 Mengadung embrio heksakan.

Taenia Saginata & Taenia soliumSiklus Hidup

Taenia Saginata & Taenia soliumLarva Taenia saginata disebut sistiserkus bovis.Larva Taenia solium disebut sistiserkus selulose.

EpidemologiBersifat food-borne disease.Manusia terinfeksi bila memakan daging sapi /babi yang terinfeksi.Bersifat kosmopolit.Ditemukan di indonesia.Terkait dengan agama dan kebiasaan makan.

Taenia Saginata & Taenia soliumGejala KlinisRasa tidak enak pada perut.GelisahVertigoDiareNafsu makan berkurang.Berat badan menurunLekositosis.Penambahan eosinofil 6-15 %.

Taenia Saginata & Taenia soliumDiagnosisMenemukan telur dalam tinja, sulit dibedakan antara keduanya.Menemukan proglotid yang gravid, bisa dibedakan.Pemeriksaan serologi.Uji molekuler.

Taenia Saginata & Taenia soliumPengobatanBiothionol, 40-60 mg/kg berat badan.Praziquantel, 10 mg/kg berat badan setelah makan pagi.Mebandazol, dengan dosis 300 mg pemberian dua kali sehari selama 3 hari.

Taenia Saginata & Taenia soliumPencegahanPemeriksaan daging sapi/babi akan adanya sistiserkus.Pendinginan terhadap daging yang akan dijual (-10oC) selama 5 hari.Memasak daging hingga matang.Mengobati orang yang mengandung parasit.Mencegah kontaminasi tanah atau rumput dari tinja manusia.

Taenia Saginata & Taenia soliumPerbedaan Taenia Saginata & Taenia soliumCiri-ciriTaenia soliumTaenia saginataScolexMempunyai rostelum dengan dua baris kaitan, 4 batil isap yang lemah.Tidak mempunyai rostelum dan kaitan, batil isap persegi empat yang kuat.Proglotid800-9001200-2000Uterus5-10 (kurang dari 13)15-30 (lebih dari 13)SistiserkusSistiserkus selulose (banyak cairan)Sistiserkus bovis (sedikit cairan)Hospes PerantaraBabiSapiTempat SistiserkusOtot, hati, paru-paru, otak, bola mata.Hati, lidah, tenggorokan, diafragma.Sistiserkus pada manusiaRelatif seringSangat jarang.Diphylobothrium latum

PendahuluanDiphyllobothrium latumDikenal dengan nama cacing pita ikan, broad tapeworm, fish tapeworm.Penyebab difilobotriasis pada manusia.Memiliki beberapa hospes perantara.Merupakan food borne disease.

KlasifikasiDiphyllobothrium latumKingdom: AnimaliaPhylum: PlatyhelminthesClass: CestodaOrdo: PseudophyllidaeFamili: DiphyllobothriidaeGenus: DiphyllobothriumSpesies: Diphyllobothrium latum

(Goeze, 1782)

Morfologi - dewasaDiphyllobothrium latumPanjang cacing dewasa 3-10 meter, bahkan ada yang mencapai 60 meter.Terdiri dari 3000 4000 proglotid.Scolex lonjong seperti sendok, dengan 2 bothria pada ventral dan dorsal.1 proglotid mampu menghasilkan 1.000.000 telur per hari.

Morfologi - dewasaDiphyllobothrium latum

Figure A:Section of an adultD. latumcontaining many proglottids. The scolex was not present in this specimen. Image courtesy of the Florida State Public Health Laboratory.

Figure B:Scolex ofD. latum.Morfologi - telurDiphyllobothrium latum

Operculum tertutupOperculum terbukaBerbentuk oval.Ukuran 58-76 x 40-51 Mempunyai selapis kulit telur tipis.Operkulum hanya terdapat pada 1 kutup.Larva keluar melalui operkulum.

Siklus HidupDiphyllobothrium latum

EpidemiologiDiphyllobothrium latumDitemukan di daerah Eropa Tengah, Amerika Kanada, Finlandia, Afrika Tengah, Jepang.Belum ditemukan di Indonesia.Infeksi tergantung beberapa hal:Adanya manusia/binatang sebagai hospes definitif.Adanya hospes perantara yang sesuai (copepoda dan ikan).Kebiasaan makan di masyarakat

Gejala KlinikDiphyllobothrium latumUmumnya tanpa gejala yang berarti.Gangguan pencernaan makanan.Sakit perut.Berat badan berkurang.Anemia

DiagnosisDiphyllobothrium latumDitemukannya telur atau proglotid di dalam tinja, terkadang di dalam muntahan.Uji immunitas.Pemeriksaan DNA mitokondria.

PengobatanDiphyllobothrium latumPraziquantel sebanyak 5-10 mg/kg berat badan.Niclosamide (Yomasen).Bithionol, dengan dosis 30 mg/kg berat badan.Atabrin (Kuinakrin Hidroklorida), diberikan dengan dosis 0,5 gr dalam keadaan perut kosong.

PencegahanDiphyllobothrium latumMengurangi sumber infeksi, dengan pengobatan.Hindari memakain ikan mentah/kurang matang.Menjaga pencemaran air oleh tinja manusia.Penyuluhan kesehatan.

Daftar ReferensiNatadisastra, D., dan R. Agoes. 2009. Parasitologi Kedokteran Ditinjau Dari Organ Tubuh Yang Diserang. Jakarta: EGC.Hadidjaja, P., dan S. Margono. 2011. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.Irianto, K. 2013. Parasitologi Medis. Bandung: Alfabeta.