PARASIT PADA UNGGAS

21
COCCIDIOSIS Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%. Kosidiosis disebabkan oleh genus Eimeria. Terdapat 12 macam spesies Eimeria yang menyerang ternak ayam, yaitu E. tenella, E. necatrix, E. brunetti, E. acerveulina, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E. tyssarni, E. myonella, dan E. gallinae. Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E. necatrix dan E. acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian- bagian tertentu dari usus ayam demikian juga luka yang ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang usus buntu . E. necatrix dan yang lainnya menyerang usus halus dan anus.

Transcript of PARASIT PADA UNGGAS

Page 1: PARASIT PADA UNGGAS

COCCIDIOSIS• Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah

penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%.

• Kosidiosis disebabkan oleh genus Eimeria. Terdapat 12 macam spesies Eimeria yang menyerang ternak ayam, yaitu E. tenella, E. necatrix, E. brunetti, E. acerveulina, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E. tyssarni, E. myonella, dan E. gallinae.

• Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E. necatrix dan E. acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian-bagian tertentu dari usus ayam demikian juga luka yang ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang usus buntu . E. necatrix dan yang lainnya menyerang usus halus dan anus.

Page 2: PARASIT PADA UNGGAS
Page 3: PARASIT PADA UNGGAS

dehydration and a high degree of anaemia of the body and viscera

are discovered.

Anaemic appearance of internal organs

The area around the vent is stained with blood.

characterized by enteritis and bloody diarrhoea.

Page 4: PARASIT PADA UNGGAS

the caecal are filled with fresh or clotted blood.

Page 5: PARASIT PADA UNGGAS
Page 6: PARASIT PADA UNGGAS
Page 7: PARASIT PADA UNGGAS

LEUCOCYTOZOONOSIS

• disebabkan oleh protozoa, yaitu Leucocytozoon sp. • Protozoa ini ialah parasit darah yang hidupnya di

dalam sel darah merah. Leucocytozoon sp. yang menyerang ayam ada 2, yaitu L.caulleryi dan L.sabrezi.

• Simulium sp. (A) dan Culicoides sp. (B) yang berperan sebagai vektor penyebaran Leucocytozoonosis

• dapat menimbulkan kesakitan 0-40% dan tingkat kematiannya mencapai 7-50%. Sedangkan pada ayam dewasa dapat menimbulkan kesakitan 7-40% dan kematian 2-60%. Selain itu, serangan penyakit ini dipastikan akan mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan menurunkan produksi telur yang mencapai 25-75%.

Page 8: PARASIT PADA UNGGAS

• Perubahan Bedah Bangkai

Perubahan yang ditemukan pada saat bedah bangkai diantaranya ditemukan bintik atau bercak perdarahan di hampir seluruh organ dalam tubuh ayam, seperti hati, paru-paru, limpa, thimus, ginjal, pankreas, usus, proventrikulus, otak, otot paha dan otot paha.

Page 9: PARASIT PADA UNGGAS

Pengendalian (Pencegahan dan Pengobatan)

1. Hindari adanya genangan air di sekitar kandang. Pastikan tidak ada lubang yang dapat menampung air di sekeliling kandang. Pastikan selokan bersih dan dapat mengalirkan air secara lancar

2. Hilangkan semak belukar atau rumput dan tanaman yang tidak berguna yang terdapat di sekitar kandang karena bisa menjadi tempat atau sarang nyamuk (vektor leucocytozoon sp.)

3. Perhatikan barang-barang yang dapat menampung air sehingga menjadi sarang dan tempat berkembang biaknya nyamuk. Buang atau hilangkan barang-barang tersebut dari lingkungan kandang

4. Bersihkan dan sanitasi kandang secara rutin, jika perlu lakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida untuk membasmi nyamuk

5. Lakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui adanya sporozoit dari Leucocytozoon sp

Page 10: PARASIT PADA UNGGAS

Helminthiasis (cacingan) menyebabkan kerugiansecara ekonomis:• hambatan pertumbuhan• penurunan produksi telur (berat telur

tidak bisa mencapai maksimal dan awal waktu bertelur yang tidak semestinya)

Helminthiasis terdiri dari tiga klas:1. Nematodosis2. Trematodosis 3. Cestodosis

Helminthiasis

Page 11: PARASIT PADA UNGGAS

CACINGAN

Page 12: PARASIT PADA UNGGAS
Page 13: PARASIT PADA UNGGAS

a. Cacing Mata /Eye Worm (Oxyspirura sp)Cacing Oxyspirura sp berukuran kira-kira 2 cm, hidup di saccus conjunctiva ,sering menyebabkan conjunctivitis, opthalmitis, dan protrusion membrana nictitans. Cacing jenis ini menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, kalkun, merpati, burungburung liar dan burung-burung dalam sangkar.

b. Syngamus trakheaSyngamus trakhea hidup di trakhea, kadang-kadang pada bornkhus. Cacing hidup di darah dan menyebabkan trakheitis diffuse atau fokal di tempat menempelnya. Ukuran cacing lebih dari 2 cm. Cacing menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, kalkun, dengan gejala-gejala, seperti pernafasan cepat, dyspnoe, head shaking.

Nematodosis

Page 14: PARASIT PADA UNGGAS
Page 15: PARASIT PADA UNGGAS

c. Capillaria sp.Menginfeksi crop dan esophagus dan menyebabkan radang mukosa crop dan esophagus. Beberapa cacing memiliki panjang lebih dari 6 cm. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, angsa, itik dan burung-burung dalam sangkar. Gejala yang ditimbulkan berupa anemia dan kelemahan.

d. Dyspharynx, Tetrameres, Cyrnea.Hidup di proventriculus ayam dan unggas lain. Ukuran dewasa antara 3 – 18 mm, parasit bersembunyi di dalam mukosa dan sering penetrasi ke dalam kelenjar-kelenjar. Gejala yang ditimbulkan, antara lain : diare, kelemahan dan anemia yang diserta dengan ulserasi mukosa, hemorrhagi, nekrosis, pembengkakan mukosa. Cacing ini menyerang berbagaiunggas, antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh dan itik. Mortalitas paling tinggiterjadi pada merpati, yang biasanya disebabkan oleh Dyspharynx nasuta.

Page 16: PARASIT PADA UNGGAS

e. Cheilospirura dan Omidostomum.Menyerang gizzard, cacing dewasa berukuran antara 1 – 4 cm. Kebanyakan hidup di sebelah dalam gizzrd dan menyebabkan ulserasi dan nekrosis, muskulus gizzard. Kedua cacing menyerang berbagai unggas, antara lain: ayam, kalkun, itik, angsa, maupun puyuh.

f. Ascaridia sp.Cacing ini meyebabkan enteritis terutama pada unggas muda. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh. Siklus hidup cacing ini bersifat langsung, meskipun bisa juga melalui cacing tanah. Salah satu contoh spesies yang seringmenyerang ayam adalah Ascaridia galli.

Page 17: PARASIT PADA UNGGAS

Anak ayam lebih peka terhadap cacing Ascaridia galli daripada ayam dewasa.

White Leghorn lebih peka daripada ayam ras yang lain. Lewat umur tiga bulan ayam akan lebih tahan, hal ini berkaitan dengan meningkatnya sel-sel goblet dalam usus.

Cacing muda lebih banyak menimbulkan kerusakan pada mukosa usus, karena larva cacing cenderung membenamkan diri pada mukosa sehingga sering menyebabkan perdarahan dan enteritis.

Page 18: PARASIT PADA UNGGAS

Gejala klinis:Pada infeksi berat akan terjadi mencret berlendir, selaput lendir pucat, pertumbuhan terhambat, kekurusan , kelemahan umum dan penurunan produksi telur.

Cacing dewasa hidup di saluran pencernaan, apabila dalam jumlah besar maka dapat menyebabkan sumbatan dalam usus. Cacing menghisap sari makanan dalam usus ayam yang ditumpangi sehingga ayam akan menderita kekurangan gizi

Page 19: PARASIT PADA UNGGAS

Ascaridi galli mempunyai ciri-ciri berwarna putih, bentuk bulat, tidak bersegmen dan panjang 6 - 13 cm. Ascaridia galli umumnya yang jantan berukuran lebih besar daripada betina. Pada cacing jantan diameter berukuran 30 - 80 mm, sedangkan pada betina berdiameter 0,5 - 1,2 mm.

Siklus hidup Ascaridia galli pada ayam berlangsung 35 hari. Telur cacing akan keluar lewat tinja ayam dan menjadi infektif dalam waktu 5 hari pada suhu optimum, yaitu 32 - 340C. Sewaktu ayam sedang makan, telur infektif tertelan yang kemudian menetas di lumen usus. Larva cacing melewati usus pindah ke selaput lendir. Periode perpindahan terjadi antara 10 - 17 hari dalam masa perkembangan

Page 20: PARASIT PADA UNGGAS

Dalam waktu 35 hari cacing menjadi dewasa dan mulai bertelur. Sesudah cacing menjadi dewasa akan meninggalkan selaput lendir dan tinggal di dalam lumen usus. Ayam yang masih mudapaling peka terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cacing ini.Apabila cacing genus Ascaris yang ditemukan dalam usus halus terlalu banyak, ayam akan menjadi kurus. Hal ini terjadi karena cacing yang memenuhi usus akan menghambat jalannnya makanan, bahkan cacing mengeluarkan zat antienzim yang menyulitkan pencernaan makanan.

Page 21: PARASIT PADA UNGGAS

g. Heterakis gallinarumBertanggung jawab terhadap kejadian blackhead pada ayam, karena ovum cacing bisa mengandung protozoa yang disebut Histomonas meleagridis yang menyebabkan blackhead.

Cacing berukuran panjang 1,5 cm dan bisa dalam jumlah sangat banyak di sekum, sehingga menyebabkan radang sekum dan nodulnodul kecil di dinding sekum. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, puyuh, itik, angsa.