PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf ·...

14
PARAPSORIASIS Definisi Penyakit ini pertama kali dilukiskan oleh Brocq pada tahun 1902 dengan ciri-ciri kasusnya jarang ditemukan, etiologinya belum diketahui, keadaan umum penderita baik, umumnya tidak disertai keluhan, perjalanannya perlahan dan menahun, kelainan kulit berupa eritema dan skuama dan terapinya sukar. Kemudian ternyata bahwa parapsoriasis tidak selalu menahun, tetapi ada bentuk akut. 1 Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama, berkembang biasanya perlahan-lahan, perjalanan umumnya kronik. 1 Ada 2 bentuk umum: tipe plak kecil yang biasanya bersifat ringan, tanpa gejala dan tipe plak besar yang merupakan prekursor dari cutaneous T-cell lymphoma (CTCL). 12 Parapsoriasis plak kecil adalah kondisi tanpa gejala kronis, ditandai dengan munculnya plak kecil dan bersisik yang terus menerus, terutama pada batang tubuh. Parapsoriasis plak kecil atau small-patch parapsoriasis (SPP) sinonim dengan nama Chronic superficial scaly dermatitis, Persistent superficial dermatitis, Digitate dermatosis dan Xanthoerythroderma perstans. 9,10 Parapsoriasis plak besar atau large-patch parapsoriasis (LPP) adalah sebuah kondisi kronis yang ditandai oleh adanya plak eritematosa yang menetap, besar dan biasanya pada batang tubuh dan kadang-kadang pada tungkai. LPP sinonim dengan nama Parakeratosis variegata, Retiform parapsoriasis, Atrophic parapsoriasis dan Poikilodermatous parapsoriasis. .6,10 Beberapa pasien dengan parapsoriasis tipe plak besar akhirnya berkembang menjadi CTCL, tetapi hal ini sangat jarang untuk parapsoriasis tipe plak kecil untuk berubah menjadi CTCL. Epidemiologi Secara umum, dialami pada usia pertengahan dan usia tua, dengan angka kejadian puncak pada dekade kelima. Sesekali, lesi muncul pada masa kecil dan mungkin ada hubungannya dengan Lichenoides pityriasis. Parapsoriasis plak kecil (Small-plaque parapsoriasis, disingkat SPP) menunjukkan dominasi laki-laki yang pasti dengan perbandingan sekitar 3:1. Parapsoriasis plak besar (Large-plaque parapsoriasis, disingkat LPP) mungkin lebih umum terjadi pada laki-laki, tetapi perbedaannya tidak

Transcript of PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf ·...

Page 1: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

PARAPSORIASIS

DefinisiPenyakit ini pertama kali dilukiskan oleh Brocq pada tahun 1902 dengan ciri-ciri

kasusnya jarang ditemukan, etiologinya belum diketahui, keadaan umum penderita baik,

umumnya tidak disertai keluhan, perjalanannya perlahan dan menahun, kelainan kulit

berupa eritema dan skuama dan terapinya sukar. Kemudian ternyata bahwa

parapsoriasis tidak selalu menahun, tetapi ada bentuk akut.1

Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya,

pada umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama,

berkembang biasanya perlahan-lahan, perjalanan umumnya kronik.1 Ada 2 bentuk

umum: tipe plak kecil yang biasanya bersifat ringan, tanpa gejala dan tipe plak besar

yang merupakan prekursor dari cutaneous T-cell lymphoma (CTCL).12

Parapsoriasis plak kecil adalah kondisi tanpa gejala kronis, ditandai dengan

munculnya plak kecil dan bersisik yang terus menerus, terutama pada batang tubuh.

Parapsoriasis plak kecil atau small-patch parapsoriasis (SPP) sinonim dengan nama

Chronic superficial scaly dermatitis, Persistent superficial dermatitis, Digitate

dermatosis dan Xanthoerythroderma perstans.9,10 Parapsoriasis plak besar atau large-patch parapsoriasis (LPP) adalah sebuah

kondisi kronis yang ditandai oleh adanya plak eritematosa yang menetap, besar dan

biasanya pada batang tubuh dan kadang-kadang pada tungkai. LPP sinonim dengan

nama Parakeratosis variegata, Retiform parapsoriasis, Atrophic parapsoriasis dan

Poikilodermatous parapsoriasis..6,10 Beberapa pasien dengan parapsoriasis tipe plak

besar akhirnya berkembang menjadi CTCL, tetapi hal ini sangat jarang untuk

parapsoriasis tipe plak kecil untuk berubah menjadi CTCL.

Epidemiologi

Secara umum, dialami pada usia pertengahan dan usia tua, dengan angka kejadian

puncak pada dekade kelima. Sesekali, lesi muncul pada masa kecil dan mungkin ada

hubungannya dengan Lichenoides pityriasis. Parapsoriasis plak kecil (Small-plaque

parapsoriasis, disingkat SPP) menunjukkan dominasi laki-laki yang pasti dengan

perbandingan sekitar 3:1. Parapsoriasis plak besar (Large-plaque parapsoriasis,

disingkat LPP) mungkin lebih umum terjadi pada laki-laki, tetapi perbedaannya tidak

Page 2: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

begitu mencolok seperti dalam SPP. Keduanya terjadi pada semua kelompok ras dan

wilayah geografis.14

EtiologiPenyebab parapsoriasis plak kecil dan plak besar masih belum diketahui.

Keduanya dikarakteristikkan oleh adanya infiltrate limfoid kutaneus superfisial yang

terdiri dari sel T CD4+. Perbedaannya berada pada densitas sel T, dimana pada plak kecil

cenderung memilki densitas sel T yang lebih sedikit.6

PatogenesisParapsoriasis adalah penyakit yang berkembang secara perlahan-lahan dan

kronik. Namun, penyakit ini mempunyai tahap yang berbeda pada gangguan

lymphoproliferative yang berlanjut dari kronik dermatitis ke cutaneous T-cell lymphoma

(CTCL). Parapsoriasis terdiri dari 2 tipe Parapsoriasis plak kecil dan Parapsoriasis plak

besar 7

a. Parapsoriasis plak kecil merupakan proses reaktif dari sebagian besar sel T

CD4+. Patogenesis yang pasti dari proses pembentukan parapsoriasis masih

belum pasti, akan tetapi telah didemonstrasikan bahwa sel T kutaneus

superfisial berhubungan dengan adanya plak pada parapsoriasis.11

Pola genotip diobservasi pada parapsoriasis plak kecil sama dengan yang

diobservasi pada dermatitis kronik dan pola klonalitas sel T sama dengan

respon sel T spesifik yang telah distimulasi oleh antigen. Klon multiple

dominan dapat dideteksi oleh reaksi rantai polymerase (PCR) dari

penggunaan gen reseptor sel T, yang mendukung proses reaktif. Limfosit

tidak menunjukkan gambaran khas histologis untuk memperkirakan

perubahan terjadinya keganasan. Beberapa ahli percaya bahwa parapsoriasis

plak kecil merupakan lymphoma sel T yang hancur. Bagaimanapun sampai

saat ini belum ada bukti yang jelas, seperti perubahan genetic (contohnya,

mutasi TP53) yang diobservasi pada keganasan lain yang terdapat untuk

mendukung hal ini. Namun, pencarian untuk memverifikasi hipotesis ini

adalah identifikasi terbaru dari peningkatan aktivitas telomerase pada sel T

dari CTCL stadium awal, lymphoma stadium lanjut dan pada parapsoriasis,

yang mana aktivitasnya tidak terdapat pada sel T normal. 6,7,10

b. Parapsoriasis plak besar merupakan gangguan inflamasi kronik, dan

patofisiologinya telah dispekulasi menjadi stimulasi antigen jangka panjang.

Page 3: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gangguan ini dihubungkan dengan penggandaan sel T dominan, salah

satunya bisa terdapat diatas 50 % dari infiltrasi sel T. Jika gambaran

histologisnya benigna tanpa atypical lymfosit, maka dapat diklasifikasikan

sebagai parapsoriasis plak besar. Namun jika terdapat limfosit atipikal, maka

pasien bisa diklasifikasikan sebagai CTCL.7,10

Manifestasi Klinisa. Parapsoriosis plak kecil

Lesi dari parapsoriosis plak kecil atau small-patch parapsoriasis (SPP)

berbentuk bulat atau lesi oval yang terpisah-pisah dengan plak yang sangat

tipis terutama pada bagian batang tubuh. Ukurannya kurang dari 5 cm dan

biasanya asimptomatik dengan sedikit skuama halus. Sebuah variasi yang

khas dengan lesi berbentuk jari dikenal sebagai ‘digitate dermatosis’

mempunyai lesi yang berwarna kekuningan atau coklat kekuningan,

mengikuti alur kulitdan memberikan gambaran seperti ‘fingerprint’. Panjang

lesi tidak lebih 5 cm. Kronik superfisial dermatitis adalah nama lain dari

parapsoriasis plak kecil. Lesi digitate dengan warna kekuningan dulunya

disebut xanthoerythrodermia perstants.6,7

Gambar. Parapsoriasis plak kecil dengan diameter kurang dari 5 cm7

Page 4: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gambar. parapsoriasis berupa digitate dermatosis, lesi yang mirip dengan jari

tangan5

b. Parapsoriosis plak besarLesi dari large–patch parapsoriasis (LPP) atau parapsoriasis plak besar

biasanya berbentuk oval atau memiliki bentuk yang irregular. Plak nya juga

bisa menjadi tipis, asmiptomatik atau sedikit gatal. Plak yang dimilikinya

bisa berbatas tegas atau dapat menyatu dengan kulit disekitarnya. Ukuran

parapsoriasis bervariasi tapi pada umumnya lebih besar dari 5 cm bahkan

lebih dari 10 cm. Lesi pada plak besar paling banyak ditemukan pada daerah

badan, dan area fleksura, selain itu bisa juga ditemukan pada daerah kepala

dan payudara pada wanita. Warna lesinya berupa warna coklat muda atau

merah muda serta dilapisi oleh skuama halus. Permukaannya ditutupi

skuama kecil dan biasanya sedikit berkerut,seperti kerutan pada kertas rokok.

Telangiektasia atau warna pigmen yang menjadi lebih gelap bisa juga terjadi

pada lesi yang atropi prominen.Ketiganya yaitu telangiektasis, bintik-bintik

hipermentasi dan atropi adalah poikilodermal atau poikilodermal atropikan

vaskuler.5,6,7

Page 5: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gambar. Parapsoriasis Plak besar. Terdapat plak yang irregular dan dengan

ukuran yang bervariasi pada lengan7

Gambar. Parapsoriasis plak besar (Poikilodermatous variant)7

Gambar. Parapsoriasis plak besar (Retiform variant)7

Page 6: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gambar. Parapsoriasis plak besar.

DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang. Anamnesis penderita parapsoriasis plak kecil didapatkan onset

penyakit satu bulan sampai beberapa tahun dan biasanya sembuh sendiri. Parapsoriasis

plak besar merupakan penyakit kronik yang onsetnya sampai bertahun-tahun biasanya

lebih dari satu dekade dan bisa berubah menjadi mikosis fungoides atau cutaneous T-

cell lymphoma (CTCL). Selain itu harus diterapi karena tidak bisa sembuh dengan

sendirinya.6,7

Pemeriksaan fisik pada parapsoriasis plak kecil didapatkan lesi yang berbatas

tegas, terdapat sedikit skuama, berwana pink salmon, ukuran diameternya kurang dari 5

cm dan menyebar pada badan dan ekstremitas. Sedangkan pada parapsoriasis plak besar

didapatkan lesi yang eritema berbentuk arcuata, diameter lebih dari 5 cm, tempat

predileksi ekstremitas bagian proximal dan badan. Warna lesi sedikit eritema atau

seperti salmon, terdapat skuama yang berkeping-keping dan atopik, tampak seperti

kertas rokok.7,9

a. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan. Pada pemeriksaan ini didapatkan

jumlah sel limfosit tinggi atau terdapat sel Sezary yang menunjukkan adanya MF

(mycosis fungoides) atau CTCL (chronic T cell lymphoma). Terdapat juga sel

limfoid atipikal yang sedikit lebih besar daripada limfosit normal dan memiliki

kromatik, intinya irreguller.2

b. HistopatologiPada parapsoriosis plak kecil menunjukkan infiltrate sel limposit pada

perivaskular superficial. Pada epidermis menunjukkan spongiosis ringan,

hyperkeratosis fokal, krusta, parakeratosis dan kadang-kadang eksositosis.3 diatas

lapisan epidermis menunjukkan akantosis ringan, spongiosis, dan diatas lapisan

terdapat parakeratosis.3

Biopsi kulit pada parapsoriasis plak besar menunjukkan inflamasi yang berisi

sel limposit predominan. Sejumlah limposit terdapat di perbatasan antara epidermis

dan dermis. Single limfosit dapat diamati pada lapisan epidermis. Limposit

umumnya kecil dan tidak menunjukkan inti yang atipikal. Pembuluh darah melebar

dan terdapat melanophage. Tidak dijumpai sel spongiosis.5

Page 7: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gambar. Parapsoriasis kecil, Terdapat infiltrasi limfoid perivaskular superfisial,

spongiosis ringan, parakeratosism dan krusta fokal.7

Gambar. Parapsoriasis plak besar. Variasi atipikal. Infiltrat lymposit

superficial dengan epidermotropism dan epidermis atopik7

Gambar. Parapsoriasis plak besar. Terdapat hiperkeratotik ringan dan

parakeratotik fokal pada epidermis dengan infiltrasi perivaskular superfisial.

Sel-sel limfosit kebanyakan kecil dan terdapat sel epidermotropisme fokal7

Diagnosis Banding

Page 8: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Diagnosis parapsoriasis plak kecil dan parapsoriasis plak besar didasarkan pada

korelasi antara temuan klinis dan histopatologis, tes lainnya mempunyai sensitivitas

yang rendah. Diagnosa banding untuk parapsoriasis plak kecil dan parapsoriasis plak

besar meliputi:5

Parapsoriasis plak kecil Parapsoriasis plak besarDermatitis nummularPitiriasis roseaPsoriasis plaque dan gutataPigmented purpuric dermatosesPitiriasis likenoides kronik

Tinea korporis

Plaque-type psoriasis

Dermatitis kontak

Subacute cutaneous lupus erythematosus

Perlu dipertimbangkan:

Parapsoriasis plak kecil Parapsoriasis plak besarTinea versikolor

Dermatitis seboroik

Drug eruption

xerosisDermatitis atopikDermatomyositisDrug eruptionErythema dyschromicum perstansPigmented purpuric dermatosesEarly inflammatory morpheaAtrophoderma of Pasini-PieriniErythema annulare centrifugumPityriasis rubra pilarisGenodermatoses with poikiloderma

Chronic radiodermatitis

Tidak perlu dimasukkan dalam diagnosa banding:

Parapsoriasis plak kecil Parapsoriasis plak besar1.2.

Mikosis fungoides Mikosis fungoides

Sifilis sekunder

1. Tinea korporis dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas

terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi.

Page 9: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gambar. Tinea korporis yang memberikan

gambaran “ringworm Gambar. Pola polisiklik dari tinea korporis

2. Psoriasis berbeda dengan parapsoriasis, karena pada psoriasis skuamanya tebal,

kasar. Berlapis-lapis, dan terdapat fenomena tetesan lilin dan Auspitz. Selain itu,

gambaran itu gambaran histopatologinya berbeda.

Gambar. Plak Psoriasis berwarna merah di lutut 3. Pityriasis rosea terdiri atas eritema dan skuama, tetapi perjalanannya tidak

menahun seperti pada parapsoriasis. Perbedaan lain ialah pada pityriasis rosea

susunan ruam sejajar dengan lipatan kulit dan kosta

Gambar. Herald patch

Gambar. Phytiriasis Rosea

Page 10: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

4. Dermatitis Numularis umumnya mengeluh sangat gatal. Lesi akut berupa vesikel

dan papulovesikel, kemudian membesar dan meluas kesamping membentuk satu

lesi karakteristik seperti uang logam.

5. Pytiriasis lichenoides kronik timbul sebagai papul kecokelatan, skuama melekat

seperti mika, menjadi lebih nyata jika digaruk dan dapat menetap beberapa

tahun,skuamanya lebih kurang nyata disbanding psoriasis.

Gambar. Pityriasis Lichenoides kronik

6. Drug eruption ditandai adanya plak

yang tersusun simetris,eritematous

berupa macula dan papul. Yang terletak di

bagian ekstremitas dan bagian tubuh.

Gambar. drug eruption akibat ampisilin

7. Mikosis fungoides ditandai dengan patch, plak atau tahap tumor. Tetapi pasien

mungkin memiliki beberapa jenis lesi. Terdapat multiple eritematous, terdapat

macula yang bersisik dan patch dengan ukuran yang berbeda.

Gambar. Dermatitis Numular

Page 11: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Gambar. Mycosis fungoides.Penatalaksanaan

Line pertama5

- Emollients- Topical corticosteroid - Topical tar products- Sunbathing- Broadband ultraviolet B phototherapy- Narrowband ultraviolet B phototherapy-

Line kedua5

- Tipical bexarotene- Topical imiquimmod- Psoralen and ultraviolet A prhototherapy- Topical mechlorethamine- Topical carmustin

Pasien dengan parapsoriasis plak kecil harus diyakinkan kembali dan mungkin

memerlukan pengobatan. Pengobatan dapat menggunakan emolien, preparat topical tar,

kortikosteroid topical, dan atau Broadband/Narrowband ultraviolet B phototherapy.

Awalnya pasien harus dianalisis setiap 3 sampai 6 bulan dan selanjutnya setiap tahun

untuk memastikan bahwa prosesnya stabil.5

Pasien dengan parapsoriasis plak besar memerlukan terapi yang lebih aggresif

seperti kortikosteroid topical dengan potensi tinggi dikomnbinasi dengan

Broadband/Narrowband ultraviolet B phototherapy, atau psoralen dan ultraviolet A

(PUVA). Tujuan terapi adalah untuk menekan progresi ke arah Mikosis Fungoides

(MF). Metode terapi lain, seperti nitrogen topikal, telah digunakan, biasanya pada tipe

poikilodermatosis. Pasien harus dianalisis setiap 3 bulan dan setiap 6 bulan hingga 1

tahun untuk melihat progresi. Sebaiknya dilakukan biopsi multipel berulang terhadap

kecurigaan lesi. Kasus yg memuaskan para ahli patologi klinis terhadap kriteria MF

awal dapat diterapi dengan Broadband/Narrowband ultraviolet B phototherapy, PUVA,

Nitrogen topikal, gel bexarotene, imiquimod topikal, atau carmustine topikal (BCNU).

Page 12: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

Terapi radiasi sinar elektron umumnya disiapkan pada penyakit yang lebih lanjut

seperti lesi infiltratif MF.5

KOMPLIKASI

Biasanya tidak ada komplikasi, tetapi jika cuaca buruk dan pasien tidak menjaga

hygiene maka eritemanya bisa menjadi luas. Administrasi agen kemoterapi topikal dapat

mengakibatkan pengembangan dermatitis kontak.13

Prognosis

Secara umum penyakit ini bersifat kronis dan residif, tidak ada obat pilihan dan

sebagian menjadi mikosis fungoides.1

Parapsoriasis plak kecil bertahan stabil selama bertahun-tahun dan kemudian

menghilang secara spontan. Sedangkan parapsoriasis plak besar dapat berkembang

menjadi mikosis fungoides dan limfoma T-sel kulit (CTCL) dengan transformasi

limfosit dari ukuran kecil jinak untuk limfosit atipikal yang lebih besar. Tingkat

ketahanan hidup 5 tahun, namun masih tetap tinggi dan lebih besar dari 90%.1,12

Parapsoriasis plak besar terdiri dari 1-10% klon dominan, sedangkan pada MF

sekitar 50%. Persentasi dari klon dominan tidak berpengaruh terhadap perubahan ke

arah keganasan. Meskipun 7,5%-40% kasus parapsoriasis plak besar dilaporkan berubah

menjadi MF, banyak kasus yang mengarah kearah benigna sehingga kita harus selalu

waspada terhadap perubahan ke arah keganasan. Beberapa kasus dapat sembuh dengan

sempurna.1,12

Page 13: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. In: Djuanda A, editor. Ilmu Penyakit

Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: FKUI; 2013. p. 189-95, 195-6.

2. Geng A., McBean J., Zeikus P.S., et al. Psoriasis. Dalam Kelly A.P., Taylor S.C.,

Editors. Dermatology for skin of color. New York:Mc Graw Hill;2009.h.139-

146.3. Wolff K., Johnson R.A. Psoriasis. Dalam Wolff K., Johnson R.A. Fitzpatrick’s

color atlas and synopsis of clinical dermatology. 6th ed. New York:Mc Graw

Hill;2009.h.169-93.4. Siregar R.S. Psoriasis. Dalam Harahap M. Ilmu penyakit kulit.

Jakarta:Hipokrates;2000.h.116,9.5. Wolff K., Johnson R.A. Parapsoriasis. Dalam Wolff K., Johnson R.A.

Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 6th ed. New

York:Mc Graw Hill;2009.h.236-43.6. Wood GS, Reizner G. Other Papulosquamous Disorder In: Bolognia JL, Jorizzo

JL, Rapini RP, editors. Dermatology. 2nd ed. London: Mosby; 2008.

7. Wood GS, Hu C-H, Liu R. Parapsoriasis and Pityriasis Lichenoides In: Wolff K,

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors.

Fitzpatrick's Dermatology in general medicine. 8th ed. USA: McGraw-Hill; 2012.

p. 423-34.

8. In: James WD, Berger TG, Elston DM, editors. Andrew’s Disease of The Skin

Clinical Dermatology. 10th ed. London: Mosby; 2006. p. 207.

9. In: Sterry W, Paus R, Burgdorf W, editors. Thieme Clinical Dermatology. New

York: Thieme; 2006. p. 280.

10. Whittaker SJ. Cutaneous Lymphomas and Lymphotic Infiltrates In: Burns T,

Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rook’s Textbook of Dermatology. 8 th

ed. USA: Blackwell; 2010. p. 57.-.8.

11. Lewin J, Latkowski J-A. Digitate Dermatosis (small-plaque parapsoriasis).

Dermatology Online Journal. 2012:3.

12. Wood S, Hu HC, Garrett LA. 2008. Para Psoriasis, In: Wolff K, Goldsmith AL,

Katz IS, Gilchrest AB, Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatrick’s Dermatology

In General Medecine. 7th Ed. New York: Mc Grew Hill Medical

Page 14: PARAPSORIASIS - docshare02.docshare.tipsdocshare02.docshare.tips/files/30896/308961006.pdf · Dermatitis seboroik Drug eruption xerosis Dermatitis atopik Dermatomyositis Drug eruption

13. Scher KR. 2000. Parapsoriasis en pluqe and its association with systemic

malignant disease. Amityville, Long island NY: Journal of The National

Medical.

14. Wong, H K. 2013. Parapsoriasis. [cited 31 Oktober 2013]. Available from URL:

http://emedicine.medscape.com/article/1107425-overview#aw2aab6b4