Parallel_generator

21
ABSTRAK Generator adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energy listrik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Fungsi generator adalah sebagai penyedia daya, salah satunya adalah penyedia daya listrik utama pada sebuah kapal. Parallel generator adalah penggunaan dua atau lebih generator dalam waktu bersamaan dan dihubungkan secara parallel. Dengan parallel generator, bisa didapatkan penambahan kapasitas daya yang dihasilkan, menjaga kontiunitas pelayanan energy listrik apabila salah satu generator harus dihentikan baik untuk diistirahatkan atau diperbaiki, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar yang digunakan. Dalam membuat parallel generator, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu kedua generator yaitu generator yang diparalelkan harus memiliki tegangan yang sama, memiliki amplitude yang sama, memiliki frekuensi yang sama, dan memiliki tegangan yang sama. Metode yang digunakan pada praktikkum ini adalah metode sinkronisasi gelap – gelap, dan metode sinkronisasi gelap – terang. Tujuan praktikkum parallel generator ini adalah untuk menghubungkan secara parallel dua generator 3 fase dengan metode gelap terang, dan menghubungkan secara parallel dua generator 3 fase dengan metode gelap – gelap. Variable control yang digunakan dalam praktikkum ini adalah tegangan 220V, dengan variable manipulasinya adalah beban nol, beban lampu pijar 120 watt – 240 watt – 360 watt – 480 watt, dan beban lampu TL 108 watt – 216 watt, dan variable responnya adalah tegangan, frekuensi,dan arus medan dari kedua generator. Peralatan praktikkum yang digunakan adalah dua buah generator sinkron, satu buah motor penggerak, satu buah motor penggerak DC shunt, tiga buah regulator, kabel, satu buah tangmeter, satu buah frekunsimeter, satu buah voltmeter, satu buah lampu sinkroskop, enam buah lampu TL, duabelas lampu pijar, dan tiga buah rectifier. Aplikasi parallel generator dalam bidang marine adalah seb agai pembangkit listrik di kapal untuk menggerakan peralatan-peralatan yang membutuhkan daya listrik, seperti peralatan bantu kamar mesin, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi, pengondisian udara dan ventilasi, perlengkapan dapur, sistem sanitari, alarm, sistem kebakaran, dan sebagainya. Untuk aplikasi parallel generator dalam bidang industry adalah sebagai pembangkit listrik yang nantinya di distribusikan ke rumah-rumah warga dan industri sekitarnya.

description

pargen parallel generator

Transcript of Parallel_generator

  • ABSTRAK

    Generator adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energy listrik, biasanya

    dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Fungsi generator adalah sebagai penyedia daya, salah

    satunya adalah penyedia daya listrik utama pada sebuah kapal. Parallel generator adalah penggunaan

    dua atau lebih generator dalam waktu bersamaan dan dihubungkan secara parallel. Dengan parallel

    generator, bisa didapatkan penambahan kapasitas daya yang dihasilkan, menjaga kontiunitas

    pelayanan energy listrik apabila salah satu generator harus dihentikan baik untuk diistirahatkan atau

    diperbaiki, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar yang digunakan. Dalam membuat parallel

    generator, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu kedua generator yaitu generator yang

    diparalelkan harus memiliki tegangan yang sama, memiliki amplitude yang sama, memiliki frekuensi

    yang sama, dan memiliki tegangan yang sama. Metode yang digunakan pada praktikkum ini adalah

    metode sinkronisasi gelap gelap, dan metode sinkronisasi gelap terang. Tujuan praktikkum

    parallel generator ini adalah untuk menghubungkan secara parallel dua generator 3 fase dengan

    metode gelap terang, dan menghubungkan secara parallel dua generator 3 fase dengan metode

    gelap gelap. Variable control yang digunakan dalam praktikkum ini adalah tegangan 220V, dengan

    variable manipulasinya adalah beban nol, beban lampu pijar 120 watt 240 watt 360 watt 480

    watt, dan beban lampu TL 108 watt 216 watt, dan variable responnya adalah tegangan,

    frekuensi,dan arus medan dari kedua generator. Peralatan praktikkum yang digunakan adalah dua

    buah generator sinkron, satu buah motor penggerak, satu buah motor penggerak DC shunt, tiga buah

    regulator, kabel, satu buah tangmeter, satu buah frekunsimeter, satu buah voltmeter, satu buah

    lampu sinkroskop, enam buah lampu TL, duabelas lampu pijar, dan tiga buah rectifier. Aplikasi

    parallel generator dalam bidang marine adalah seb agai pembangkit listrik di kapal untuk

    menggerakan peralatan-peralatan yang membutuhkan daya listrik, seperti peralatan bantu kamar

    mesin, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi, pengondisian udara dan ventilasi,

    perlengkapan dapur, sistem sanitari, alarm, sistem kebakaran, dan sebagainya. Untuk aplikasi parallel

    generator dalam bidang industry adalah sebagai pembangkit listrik yang nantinya di distribusikan ke

    rumah-rumah warga dan industri sekitarnya.

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Energi listrik di kapal merupakan kebutuhan pokok. Energi listrik ini digunakan untuk keperluan

    penerangan, navigasi, mengoperasikan pompa, motor atau bahkan untuk penggerak utama dan

    lainnya. Dengan melihat peralatan yang dioperasikan oleh energi listrik tersebut, jelas pelayanan

    akan energi listrik dikapal tidak boleh terputus walaupun hanya sebentar.

    Untuk menyuplai energi listrik tersebut digunakan generator listrik sebagai penghasil energi listrik.

    Besarnya tenaga listrik yang di hasilkan oleh generator tegantung pada kapasitas daya yang dapat

    dibangkitkan oleh generator itu sendiri, sehingga apabila daya yang dibutuhkan melebihi kapasitas

    yang dimiliki generator maka perlu dilakukan paralel generator lainnya.

    1.2 Tujuan praktikum

    menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap-terang

    menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap-gelap.

    1.2 Rumusan masalah

    Untuk maksud memparalel ini, diperlukan persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :

    Apa tujuan dari menghubungkan secara paralel dua generator

    Bagaimana cara mempararelkan dua generator 3 phase dengan metode gelap-terang

    Bagaimana cara mempararelkan dua generator 3 phase dengan metode gelap-gelap

  • BAB 2

    DASAR TEORI

    2. 1. Pengertian dan Prinsip Kerja Generator Generator adalah suatu alat / system yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik

    dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah tergantung pada tipe generator.

    Generator arus bolak balik sering disebut juga generator sinkron . Prinsip kerja generator

    berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan

    dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik.

    Prinsip kerja dari generator ialah sebagai berikut :

    Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu

    yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Dengan adanya arus searah yang

    mengalir melalui kumparan medan maka akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap

    waktu adalah tetap.

    Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera dioperasikan

    sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.

    Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh

    kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor, akan diinduksikan pada kumparan

    jangkar sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik

    yang berubah-ubah besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang

    melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan

    tersebut Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang

    ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan kumparan

    jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi padaketiga kumparan jangkar

    yang besarnya sama tapi berbeda fasa 1200 satu sama lain. Setelah itu ketiga terminal

    kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan energi listrik.

    II.2 Pengertian dan Prinsip kerja paraller generator Paralel generator adalah penggunaan dua atau lebih generator secara bersamaan yang dihubungkan secara paralel. Paralel generator ini bertujuan untuk :

    Untuk memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan.

    Menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik apabila ada salah satu mesin yang harus dihentikan baik untuk istirahat maupun untuk diperbaiki.

    Untuk effisiensi bahan bakar.

  • Prinsip kerja dari generator adalah bilamana rotor diputar, maka belitan kawatnya akan memotong gaya - gaya magnet pada kutub magnet, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar ini akan timbul arus listrik, arus melalui kabel. Dalam mempararelkan dua atau lebih suatu generator terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sehingga tidak boleh mempararelkan sembarangan. Berikut adalah syarat syarat yang harus dipenuhi dalam mempararelkan generator :

    Kedua Generator memiliki tegangan yang sama

    Kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama

    Kedua generator harus mempuanyai frekuensi yang sama

    Tegangan antar generator harus sefasa Persyaratan diatas berlaku apabila,

    Lebih dari dua generator yang akan kerja pararel

    Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar

    Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan

    2.3 Cara memparalelkan generator Ada beberapa cara untuk memparalelkan generator dengan mengacu pada syarat-syarat diatas, yaitu: 1. Lampu Cahaya Berputar dan Volt-meter

    Dengan rangkaian pada gambar 1, pilih lampu dengan tegangan kerja dua kali tegangan fasa-

    netral generator atau gunakan dua lampu yang dihubungkan secara seri. Dalam keadaan saklar S

    terbuka operasikan generator, kemudian lihat urutan nyala lampu. Urutan lampu akan berubah

    menurut urutan L1 - L2 - L3 - L1 - L2 - L3.

    Gambar 1 Rangkaian Paralel Generator

    II.4 Metode yang digunakan 1. Metode hubungan lampu gelap terang

    Pada metode ini, rangkaian disusun sebagai berikut: Ketiga lampu yang ada pada panel dihubungkan pada phase-phase yang sama. Lampu L1 dihubungkan dengan phase R1 dan R2, lampu L2 dihubungkan dengan phase S1 dan S2, lampu L3 dihubungkan dengan phase T1 dan T2.

  • Cara kerja dari rangkaian ini adalah apabila tanpa pembebanan maka 3 lampu pada panel akan

    menyala-mati-menyala secara bersamaan dengan tempo yang lambat dan apabila dengan

    pembebanan maka ketiga lampu tersebut akan mati.

    gambar 2 Rangkaian metode gelap-terang

    2. Metode hubungan lampu gelap-gelap

    Menurut buku marine electrical, sardono sarwito, hal 57 bahwa pada metode ini seluruh lampu

    dihubungkan pada fase yang sama sehingga semua lampu gelap (mati bersamaan dan menyala

    bersamaan)

    Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang sama.

    Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan pada phase S1 dan

    phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase T2.

    Apabila rangkaian paralel itu benar ( urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala

    secara bersamaan dengan tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan sama,

    saklar ditutup. Apabila fasa ke dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan mati.

    gambar 3 rankaian metode gelap-gelap

  • 2.5 Sinkronisasi dan Alat sinkronisasi Sinkronisasi adalah suatu cara untuk menghubungkan dua sumber atau beban Arus Bolak-Balik (AC). Sumber AC tersebut antara lain generator dan beban adalah transformer yang akan digabungkan atau diparalel dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas sistem tenaga listrik. Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah :

    Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.

    Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan

    Tegangan antar generator harus sefasa.

    Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,

    Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.

    Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.

    Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan. Ada Beberapa cara sinkronisasi, yaitu:

    Sinkronoskop Lampu Gelap

    Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa, yaitu U

    dengan U, V dengan V dan W dengan W. Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah

    sama maka ketiga lampu akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah

    nol. Demikian juga sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda

    tegangan.

    Sinkronoskop Lampu Terang Gelap Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara sinkronoskop lampu

    gelap dan terang. Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu fasa

    sama dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa W dan fasa

    W dengan fasa V. Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan

    dua lampu lainnya terang.

    2.6 Load Share dan Aplikasinya Singkatnya Load Sharing merupakan suatu sistem dalam pengoperasian pembangkit yaitu

    pembagian beban secara bersama oleh beberapa generator atau lebih, adapun tujuan dari system

    load sharing ini adalah untuk menjaga kontinuitas (kelancaran) tenaga listrik dan sebagai proteksi

    untuk pengamanan dari generator itu sendiri apabila terjadi penurunan atau kenaikan beban. Atau

    dapat juga dikatakan Fungsi dari Load Sharing ini yaitu Agar Generator pada saat sinkron dapat

    mensupply beban dengan seimbang dengan generator lain maka masing masing generator dianjurkan

    untuk memiliki load sharing terutama untuk sistem automatic.

    Fungsi dari load share adalah untuk membantu kerja conveyor dalam membagi beban,

    menghubungkan dan load balancing sumber pembangkit listrik dan sistem distribusi daya .Agar

    terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka dipergunakan alat load sharer untuk

    membagi beban genset secara proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek

  • dipasaran menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu persentase diviasi total

    kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus yang diperlukan. Dengan

    demikian genset dengan kapasitas yang berbeda dapat secara aman diparalel dan menanggung

    beban secara proporsional sesuai dengan kapasitasnya. Faktor beban tinggi berarti penggunaan daya

    relatif konstan .

    Load factor yang rendah menunjukkan bahwa kadang-kadang permintaan yang tinggi diatur .

    Untuk layanan puncak itu , kapasitas duduk diam untuk waktu yang lama , sehingga memaksakan

    biaya yang lebih tinggi pada sistem. Tarif listrik yang dirancang sedemikian rupa sehingga pelanggan

    dengan load factor tinggi dikenakan biaya lebih sedikit per kWh keseluruhan

    2.7 Kelebihan dan Kekurangan parallel generator

    Kelebihan Paralel Generator

    Reliability (kehandalan dan kontunuitas system), dengan adanya unit cadangan, maka

    ketersediaan power supply terjamin.

    Expandability (diperluas atau dikembangkan), dengan persiapan penambahan unit tambahan

    yang dipersiapkan tempat serta instalasinya maka perluasan/pengembangan akan

    penambahan beban sudah dapat di antisipasi dengan biaya yang lebih hemat.

    Flexibility (fleksibelitas dalam Instalasi), pembagian beban berat dapat terbagi merata.

    Serviveability, kemudahan dalam perawatan dan maintenance tanpa harus mengurangi

    standby power untuk beban beban critical ( Essensial).

    Efficiency & Cost Effectiveness, berhubungan dengan pemakaian bahan bakar yang lebih irit.

    Kekurangan Paralel Generator

    Perlu konfigurasi yang benar untuk mempararelkan generator dibanding dengan hanya

    menggunakan satu generator.

    Jika instalasi dengan kabel penghantar yang panjang dan jauh maka akan menyebabkan

    tegangan jatuh ( V ) semakin besar diujung beban . Tegangan jatuh berbanding lurus dengan

    arus yang melewati penghantar.

    Dengan power factor yang rendah maka arus menjadi lebih tinggi. Dengan arus yang tinggi ini

    akan menjadikan kabel lebih panas karena energi yang terbuang oleh arus, maka dengan

    tahanan kabel yang tetap dan arus yang melewati kabel berbanding lurus dengan panas yang

    dikeluarkan.

    II.8 Aplikasi 1. Aplikasi pada Marine

    Pengaplikasian Paralel generator pada dunia marine digunakan sebagai pengsuplai daya listrik

    yang diperlukan pada kapal secara keseluruhan. Dengan kebutuhan kapal akan tenaga listrik

    yang cukup banyak maka dibutuhkan 2 atau lebih generator yang dioperasikan secara terus

    menerus atau bergantian untuk menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik apabila salah

    satu generator harus dihentikan baik untuk istirahat maupun reparasi

  • gambar 4 generator pada kapal

    2. Aplikasi pada Industri

    Diaplikasikan pada peralatan bongkar muat seperti crane, untuk sumber tenaga pada

    pembangkit listrik seperti PLTA, PLTG dan PLTU, dan digunakan untuk produksi seperti

    industri tekstil, semen dan pertambangan

    gambar 5 generator pada PLTU

  • BAB 3

    TAHAPAN PRAKTIKUM

    3.1 Alat dan fungsi

    No Nama Alat Gambar fungsi

    1 Regulator

    `

    Untuk mengatur tegangan yang masuk

    2 Voltmeter

    Mengukur tegangan

    3 Frekuensi meter

    Mengukur besarnya frekuensi

    4 Tangmeter

    Mengukur besarnya arus

  • 5 Rectifier

    Mengubah arus AC menjadi arus DC

    6 Tachometer

    Mengukur putaran motor

    7 Generator

    Mengubah energy listrik menjadi energy mekanik

    9 Lampu pijar

    Percobaan sebagai beban

    10 Lampu TL

    Percobaan sebagai beban

  • 11 Luxmeter

    Mengukur banyaknya cahaya

    12 Kabel

    Menghubungkan rangkaian

    13 Motor AC

    Sebagai penggerak dengan sumber arus AC

    14 Motor DC Sebagai penggerak dengan sumber arus DC

  • 3.2 langkah praktikum

    1. menyusun rangkaian pada gambar (gelap-terang dan gelap-gelap)

    2. menjalankan motor AC dan member penguat pada G1 sehingga mencapai tegangan 220 V

    3. memutar motor DC dan memberikan penguat pada generator pada G2 hingga mecapai

    tegangan 220 V

    4. menyamakan tegangan dan frekuensi pada kedua generator

    5. menggunakan metode gelap-gelap dan metode gelap-terang sebagai sinkronoskop

    6. menutup kedua saklar parallel bila sinkronoskop telah memenuhi

    7. jika menggunakan beban, maka digunakan beban berupa lampu pijar 40 watt sebanyak 12

    buah dan lampu TL 36 watt sebanyak 6 buah

    8. mencatat tegangan, frekuensi dan arus medan dari kedua generator, baik dalam komdisi

    tampa beban, maupun menggunakan beban.

    3.3 Hasil percobaan

    Table pengamatan parallel generator dengan beban nol

    Metode Symbol I total Daya

    V1 V2 F1 F2 I awal I1 I2

    Gelap-gelap 220 220 53 53 - 0.03 0.03

    Gelap-terang 220 220 53 53 - 0.03 0.03

    Table pengamatan parallel generator berbeban

    Gelap-gelap Symbol I total Daya

    V1 V2 F1 F2 I awal I1 I2

    Lampu pijar 120 watt 220 220 52.5 52.5 0.14 0.17 0.1

    Lampu pijar 240 watt 218 218 52 52 0.3 0.29 0.1

    Lampu pijar 360 watt 215 215 51.5 51.5 0.44 0.41 0.12

    Lampu pijar 480 watt 210 210 51 51 0.6 0.55 0.15

    Lampu TL 108 watt 220 220 53 53 0.32 0.23 0.12

    Lampu TL 216 watt 210 210 52.5 52.5 0.6 0.35 0.27

    Gelap-terang Symbol I total Daya

    V1 V2 F1 F2 I awal I1 I2

    Lampu pijar 120 watt 220 220 52.5 52.5 0.14 0.27 0.1

    Lampu pijar 240 watt 210 210 52 52 0.29 0.38 0.11

    Lampu pijar 360 watt 205 205 51.5 51.5 0.44 0.5 0.12

    Lampu pijar 480 watt 200 200 51 51 0.6 0.62 0.16

    Lampu TL 108 watt 210 210 52.5 52.5 0.3 0.32 0.11

    Lampu TL 216 watt 200 200 52.5 52 0.58 0.45 0.24

  • BAB 4

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.2 Perhitungan

    Beban nol metode gelap-gelap

    o Pada generator 1 (G1)

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 220 x 0,03

    = 19.8 watt

    o Pada generator 2 (G2)

    P = 3 x v x I2

    = 3 x 220 x 0,03

    = 19.8 watt

    Pada saat generator di paralelkan, maka

    Itot = I1 + I2

    = 0,03 + 00,3

    = 0,06 A

    Ptot = 3 x V x Itot

    = 3 x 220 x 0,06 A

    = 39.6 watt

    Beban nol metode gelap terang

    o Pada generator 1 (G1)

    P = 3 x V x 0,03

    = 3 x 220 x 0,03

    = 19,8 watt

    o Pada generator 2 (G2)

    P = 3 x v x 0,03

    = 3 x 220 x 0,03

    = 19.8 watt

    Pada saat generator di paralelkan, maka

    Itot = I1 + I2

    = 0,03 + 0,03

    = 0,06 A

    Ptot = 3 x V x Itot

    = 3 x 220 x 0,06 A

    = 39.6 watt

  • Berbeban metode gelap-gelap

    Pijar 120 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 220 x 0,17

    = 112.2 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 220 x 0,1

    = 66 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,17 + 0,1

    = 0,27 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 220 x 0,27

    = 178,2 watt

    Pijar 240 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 218 x 0,29

    = 176.5 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 218 x 0,1

    = 65.4 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,29 + 0,1

    = 0.39 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 218 x 0.39

    = 255.06 watt

    Pijar 360 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 215 x 0.41

    = 264.45 watt

  • Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 215 x 0,12

    = 77.4 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0.41 + 0,12

    = 0.53 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 215 x 0,53

    = 341.85 watt

    Pijar 480 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 210 x 0.55

    = 346.5 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 210 x 0,15

    = 94.5 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0.55 + 0,15

    = 0.7 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 210 x 0.7

    = 441 watt

    TL 108 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 220 x 0,23

    = 151.8 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 220 x 0,12

    = 99 wat

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

  • = 0,23 + 0,12

    = 0.45 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 220 x 0.45

    = 297 watt

    TL 216 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 210 x 0,35

    = 220.5 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 210 x 0,27

    = 170.1 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,35 + 0,27

    = 0,62 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 210 x 0,62

    = 390.6 watt

    Berbeban metode gelap-terang

    Pijar 120 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 220 x 0,27

    = 178.2 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 220 x 0.1

    = 66 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,27 + 0,1

    = 0,37 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 220 x 0,37

  • = 244.2 watt

    Pijar 240 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 210 x 0,38

    = 239.4 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 210 x 0,11

    = 69.5 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,38 + 0,11

    = 0.49 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 210 x 0,49

    = 308.7 watt

    Pijar 360 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 205 x 0,5

    = 307.5 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 205 x 0,12

    = 73.8 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,5 + 0,12

    = 0,62 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 205 x 0,62

    = 381.3 watt

    Pijar 480 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 200 x 0,62

    = 372 watt

  • Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 200 x 0,16

    = 96 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,62 + 0,16

    = 0,88 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 200 x 0,88

    = 528 watt

    TL 108 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 210 x 0,32

    = 201.6 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 210 x 0,11

    = 69.3 watt

    Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,32 + 0.11

    = 0,43 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 210 x 0,43

    = 270.9 watt

    TL 216 watt

    Generator 1

    P = 3 x V x I1

    = 3 x 200 x 0,45

    = 270 watt

    Generator 2

    P = 3 x V x I2

    = 3 x 200 x 0,24

    = 144 watt

  • Daya total generator

    Itot = I1 + I2

    = 0,45 + 0,24

    = 0,69 A

    Ptot = 3 x v x Itot

    = 3 x 200 x 0,69

    = 414 watt

    Parallel generator beban nol

    Metode Symbol I total Daya

    V1 V2 F1 F2 I awal I1 I2

    Gelap-gelap 220 220 53 53 - 0.03 0.03 0.06 39.6

    Gelap-terang 220 220 53 53 - 0.03 0.03 0.06 39.6

    Parallel generator berbeban

    Gelap-gelap Symbol I total Daya

    V1 V2 F1 F2 I awal I1 I2

    Lampu pijar 120 watt 220 220 52.5 52.5 0.14 0.17 0.1 0.27 178.2

    Lampu pijar 240 watt 218 218 52 52 0.3 0.29 0.1 0.39 255.06

    Lampu pijar 360 watt 215 215 51.5 51.5 0.44 0.41 0.12 0.53 341.85

    Lampu pijar 480 watt 210 210 51 51 0.6 0.55 0.15 0.7 441

    Lampu TL 108 watt 220 220 53 53 0.32 0.23 0.12 0.45 297

    Lampu TL 216 watt 210 210 52.5 52.5 0.6 0.35 0.27 0.62 390

    Parallel generator berbeban

    Gelap-terang Symbol I total Daya

    V1 V2 F1 F2 I awal I1 I2

    Lampu pijar 120 watt 220 220 52.5 52.5 0.14 0.27 0.1 0.37 244.2

    Lampu pijar 240 watt 210 210 52 52 0.29 0.38 0.11 0.49 308.7

    Lampu pijar 360 watt 205 205 51.5 51.5 0.44 0.5 0.12 0.62 381.3

    Lampu pijar 480 watt 200 200 51 51 0.6 0.62 0.16 0.88 528

    Lampu TL 108 watt 210 210 52.5 52.5 0.3 0.32 0.11 0.43 270.9

    Lampu TL 216 watt 200 200 52.5 52 0.58 0.45 0.24 0.69 414

    4.3 pembahasan

    1. Dari perhitungan dapat dilihat bahwa pada saat generator tidak diparalel maka daya

    yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan saat generator diparalel. Hal tersebut sesuai

    dengan fungsi dari paralel generator yaitu menambah daya yang dihasilkan oleh

    generator.

  • 2. Metode gelap-gelap

    V dan f bernilai sama antara generator 1 dan generator 2 saat terjadi

    sinkronisasi,ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang sama. Lampu L1

    dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan pada phase S1 dan

    phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase T2..Maka ketiga

    lampu yang sudah dirangkai dalam keadaan mati semua bila tegangan sudah sama.

    3. Metode Gelap-terang

    Lampu sinkronoskop dapat nyala-mati dikarenakan bahwa dikarenakan ada lampu

    yang tidak dihubungkan dengan fase yang sama sehingga dua lampu akan terang dan

    yang lainnya akan gelap.ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang telah

    ditentukan.misalkan Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2

    dihubungkan pada phase S1 dan phase T2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase

    T1 dan phase S2.

    4. Untuk memparalelkan dua buah generator atau lebih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

    Kedua Generator memiliki tegangan yang sama dengan tegangan sistem jaringan

    harus sama besarnya (nilainya)

    Kedua generator harus mempunyai frekuensi yang sama dan

    Mempunyai sudut gelombang sinusoida yang sefase

    Mempunyai urutan phase yang sama

    5. Manfaat dalam melakukan parallel generator adalahsebagaiberikut:

    Memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan .

    Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik agar tidak terganggu bila ingin mengganti atau mengistirahatkan salah satu generator

    Untuk efisiensi (menghemat bahan bakar)

    6. Metode yang digunakan untuk memparalelkan generator ada tiga yaitu, metode sinkronisasi gelap terang, gelap gelap dan terang terang. Pada saat praktikum kali ini hanya menggunakan dua buah metode saja yaitu metode sinkronisasi dengan hubungan gelap-terang dan metode gelap gelap.

    7. Pada praktikum ini menggunakan motor DC dikarenankan tidak adanya peralatan lain dan kecepatan motor DC yang konstan dapat menghasilkan putaran yang tinggi.

  • BAB 5

    KESIMPULAN

    Bahwa dalam praktikum paralel generator ini dapat diketahui beberapa hal yang ada pada sistem

    paralel generator, antara lain sebagai berikut:

    1. Persyaratan yang harus diperhatikan dalam memparalel generator antara lain :

    Tegangan terminal atau ggl kedua generator harus sama besar dengan tegangan jala-jala

    Frekuensi kedua generator atau frekuensi generator dengan jala-jala harus sama

    Fasa kedua generator harus sama

    Urutan fasa kedua generator harus sama

    2. Pada saat generator berbeban dengan pembebanan naik, maka tegangan yang dihasilkan akan

    turun sebanding dengan besarnya beban yang ditanggungnya.

    3. Ada tiga buah metode sinkronisasi yaitu metode sinkronisasi dengan hubungan gelap-terang,

    metode gelap gelap dan metode terang terang. Dalam praktikum hanya metode gelap-gelap dan

    gelap-terang.

    4. Penguatan pada kedua generator hanya akan merubah faktor kerja, dan jika daya yang masuk ke

    mesin penggerak dijaga konstan tetapi penguatan diubah, komponen kVA yang keluar dari mesin

    tersebut dapatberubah sedangkan komponen kW nya tetap.

    5. Manfaat yang dapat diperoleh dalam melakukan pararel pada generator adalah sebagai berikut:

    Memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan .

    Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik tidak terganggu bila ingin mengganti

    atau mengistirahatkan salah satu generator.