PARAGRAF DALAM BAHASAINDONESIA

29
PARAGRAF DALAM BAHASAINDONESIA Oleh: ISRIANI HARDINI, M.A.

description

jenis paragraf

Transcript of PARAGRAF DALAM BAHASAINDONESIA

PARAGRAF DALAM BAHASAINDONESIA

Oleh: ISRIANI HARDINI, M.A.

PARAGRAF Paragraf atau alinea merupakan suatu kesatuan

pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari kalimat. Paragraf adalah satuan kebahasaan yang tersusun atas sejumlah kalimat yang memiliki kesatuan ide.

Kesatuan ide sebuah paragraf disebut dengan topik paragraf dan kalimat yang memuatnya disebut kalimat topik.

Paragraf terangkai dari berbagai kalimat yang bertalian hingga membentuk suatu gagasan.

Dalam pengungkapan gagasan, sebuah paragraf didukung oleh unsur-unsur tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda. Unsur-unsur itu disebut dengan gagasan utama dan gagasan penjelas.

GAGASAN UTAMA Gagasan utama dapat dinyatakan secara eksplisit

(tersurat) dalam bentuk kalimat topik atau kalimat utama, tetapi dapat juga secara implisit (tersirat) dalam benak penulis paragraf itu.

Kalimat utama adalah kalimat yang merupakan tempat dirumuskannya gagasan utama. Letaknya bisa di awal ataupun di akhir paragraf. Ada pula kalimat utama yang berada di awal dan di akhir paragraf secara sekaligus.

Kalimat utama menyatakan gagasan yang merangkum seluruh isi kalimat dalam paragraf itu. Kalimat utama jika terletak di akhir paragraf, antara lain, ditandai oleh kata-kata penghubung berikut.Sebagai kesimpulan,.....Jadi,....Dengan demikian,.....Intinya,.....Pada dasarnya,......

GAGASAN PENJELAS Gagasan penjelas adalah gagasan yang

fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.

Kalimat penjelas dapat berisikan:- uraian-uraian kecil,- contoh-contoh,- ilustrasi-ilustrasi, atau- kutipan-kutipan.

CIRI-CIRI PARAGRAF YANG BAIK

1. KelengkapanArtinya, di dalam paragraf itu harus mencakup semua informasi yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama.

2. KesatuanParagraf yang baik harus terfokus pada satu gagasan.

3. KepaduanParagraf dikatakan padu apabila kalimat yang satu dengan kalimat-kalimat yang lainnya secara logis dan secara gramatik berkaitan.

JENIS-JENIS PARAGRAF Berdasarkan letak kalimat utamanya atau

kalimat topik, paragraf dapat dibedakan sebagai berikut.

1.Paragraf deduktif, yakni paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.Contoh:Pemanasan global merupakan gejala semakin memanasnya bumi. Suhu rata-rata bumi kita saat ini lebih tinggi 0,5°―1,5°C dibandingkan satu abad yang lalu. Diperkirakan peningkatan akan terus terjadi sampai mencapai rata-rata 5°C di akhir abad ke-21.

2.Paragraf induktif, yakni paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.Contoh:Setiap hari gigi kita mengunyah dan melumatkan makanan, bahkan makanan besar seperti kacang. Gusi pada gigi dapat melindungi proses tersebut. Akan tetapi, jika Anda memiliki kebiasaan mengunyah dan melumatkan makanan dengan cara yang tidak benar, Anda akan mudah terserang penyakit. Misalnya, pembusukan makanan dan berkembangnya kuman. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut, gigi, dan gusi sangat penting dilakukan oleh kita.

3.Paragraf campuran, yakni paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.Contoh:Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang impor yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan negara. Bagi pelaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Seperti yang kita ketahui, Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.

4. Paragraf Penuh Kalimat TopikSeluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak ada satu pun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik sehingga seluruh kalimat menjadi kalimat topik. Paragraf seperti ini sering dijumpai dalam uraian bersifat deskriptif dan naratif. Contoh:

Pagi itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku.

Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat digolongkan sebagai berikut.

1. Paragraf NaratifParagraf naratif adalah paragraf yang mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam parargraf narasi terdapat tiga unsur utama, yaitu tokoh-tokoh, kejadian, dan latar atau ruang dan waktu. Contoh:Aku tinggal hanya bersama ibu dan adik perempuanku yang berumur tiga belas tahun. Ayahku sudah meninggal lama sekali, sejak aku masih bayi. Sekarang ini untuk membiayai hidup, setiap pagi ibu berjualan gorengan di pinggir terminal bus kota. Walaupun penghasilan dari menjual gorengan tidaklah banyak, tetapi setidaknya kami masih bisa untuk makan.

2. Paragraf Deskriptif Paragraf deskriptif adalah paragraf yang

menggambarkan atau menerima sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyatakan atau mengalami sendiri hal atau peristiwa yang digambarkan. Tujuan paragraf ini untuk menggambarkan seseuatu sesuai dengan apa yang dilihat sendiri oleh pengarang.

Contoh:Jumlah ruang sekolah itu ada tiga buah. Masing-masing berukuran 8x7 m. Setiap ruang terpaksa digunakan terus-menerus secara bergiliran, sejak pukul 07.30 sampai pukul 18.00.

3. Paragraf EksposisiParagraf ekspositoris adalah paragraf yang berusaha memaparkan, menerangkan atau menginformasikan suatu hal untuk memperluas wawasan pembaca. Dari paragraf jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejalas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan, paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya.

Contoh:Di sekolah Washington, 79 dari 314 murid dan 24 dari 66 staf menderita flu perut. Penyakit tersebut tertular lewat komputer-komputer sekolah. Angka yang mengkhawatirkan itu membuat pihak sekolah juga kantor mulai membuat peringatan serta pengetahuan mengenai penyakit itu. Mereka juga melakukan kampanye cuci tangan untuk mencegah serta memberhentikan penyebaran penyakit flu perut.

4. Paragraf Argumentatif Paragraf argumentasi adalah paragraf

yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya digunakan penulis untuk memengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap, atau keyakinan.

Contoh:Pencuri tidak mungkin masuk melalui atap rumah. Tidak ada genting yang pecah. Langit-langit pun masih utuh. Demikian keterangan polisi setelah mengamati dan meneliti TKP (tempat kejadian perkara).

5. Paragraf PersuasiParagraf persuasi adalah paragraf yang di samping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan mengikuti pendapat atau kemauan penulis.Contoh:Hendaknya kalian selalu memperhatikan nasihat orang tua atau guru agar kalian menjadi orang-orang baik. Orang-orang baik pasti menjadi panutan orang banyak.

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF Dilihat dari pola pengembangannya, paragraf

dapat dibedakan atas hal-hal berikut.1. Susunan Kronologis

Pola pengembangan paragraf dengan cara kronologis atau urutan atau menurut waktu dan peristiwa biasanya ditemukan dalam bentuk tulisan narasi, khususnya fiksi. Narasi terbagi dua, yaitu narasi fiktif (narasi sugestif) dan narasi nonfiktif (narasi ekspositori). Narasi fiktif adalah narasi yang mengisahkan peristiwa imajinatif. Contohnya, novel, cerpen, drama. Narasi nonfiktif adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa faktual. Contohnya, biografi dan laporan perjalanan.

2. Susunan RuangPola pengembangan berdasarkan susunan ruang adalah pola yang dinyatakan dengan batas-batas utara, selatan, timur, barat, besar, kecil, dan sebagainya. Pengembangan seperti ini terdapat pada paragraf deskriptif. Pola pengembangannya meliputi pola spasial (didasarkan atas ruang dan waktu) dan pola sudut pandang (didasarkan pada tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu).

3. Susunan LogisSusunan logis ini berdasarkan suatu urutan yang dipandang tepat oleh penulis. Susunan logis ini terdiri atas definisi, klasifikasi, perbandingan dan pertentangan, contoh, pemberian alasan, sebab-akibat, proses, dan tanya jawab.

Paragraf induktif dapat dikembangkan dengan pola penalaran generalisasi dan analogi.

1.Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum mengenai semua atau hal-hal yang menonjol.Contoh: Gejala awal penyakit flu adalah demam, panas badan, nyeri badan secara keseluruhan, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan hidung meler. Penyakit flu memiliki masa inkubasi, yakni permulaan virus memasuki hidung sampai virus tersebut bereproduksi menghasilkan lebih banyak virus lagi dan menyebabkan peningkatan produksi lendir 8-12 jam. Menurut praktisi kesehatan, dr. Diana Komara, flu adalah suatu penyakit akibat infeksi salah satu virus hidung (Rhinovirus), yaitu virus influenza atau parainfluenza.

2. Analogi adalah cara bernalar membandingkan dua hal yang memiliki sifat yang sama. Cara ini berdasarkan asumsi bahwa jika ada persamaan dalam berbagai segi, akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.

Contoh: Mobil perlu bensin dan peralatan cadangan. Bensin mengandung energi sehingga mobil dapat berjalan, sedangkan peralatan cadangan menggantikan peralatan yang telah aus. Tubuhmu juga memerlukan fungsi yang sama dengan bensin. Makanan menyediakan energi agar manusia tetap hidup, bergerak, dan beraktivitas. Selain itu, makanan juga menyediakan gizi sehingga tubuh dapat berkembang dengan memiliki ketahanan dan menggantikan organ tubuh yang telah rusak. Dengan demikian, mobil dan tubuh sama-sama memerlukan makanan untuk energi.

CONTOH-CONTOH POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

1. DefinisiParagraf definisi merupakan paragraf yang mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Contoh:

Istilah demokrasi biasanya diterjemahkan dengan kata kedaulatan rakyat. Ungkapan tersebut sering diartikan dengan pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi dalam pengertian ini hanya menggambarkan satu segi dari pengertian demokrasi yang sebenarnya. Pada hakikatnya, demokrasi merupakan sistem mentalitas untuk membina kehidupan bersama dalam masyarakat. Mentalitas yang dimaksud ialah mentalitas dalam pengertian cara berpikir, bersikap dan berbuat. 

2. KlasifikasiContoh:Sistem pemerintahan desentralisasi di Indonesia telah memboroskan uang negara secara signifikan. Pemborosan ini termasuk salah satu dari kelemahan sistem desentralisasi, di samping kelemahan yang lain seperti birokrasi yang semakin panjang, perebutan kekuasaan, dan lain-lain.

3. Perbandingan dan pertentangan Perbandingan adalah upaya mengamati

persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.

Ada dua cara untuk menggambarkan perbandingan dan pertentangan, yaitu cara utuh dan cara bergantian. Cara utuh dapat dilakukan dengan menempatkan dua atau lebih benda yang dibandingkan dengan menuliskan perbedaan atau persamaan benda yang diperbandingkan dalam sebuah paragraf.

Contoh:Menonton film dengan menggunakan compact disc (CD) memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan menonton film di layar lebar. Keuntungan yang paling mencolok adalah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan. Pertama, biaya untuk menonton film dari CD lebih murah daripada menonton di bioskop. Jika ada beberapa orang yang ingin menonton film di CD, mereka dapat berpatungan. Ini tentu lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan jika menonton film di bioskop. Kedua, film di bioskop tidak banyak memberikan pilihan dibandingkan dengan film di CD. Ketiga, jadwal pemutaran film di gedung bioskop sudah ditentukan, sedangkan film di CD dapat diputar kapan saja.

4. ContohUntuk ilustrasi terhadap gagasan utama sering dipergunakan contoh untuk membuat paragraf menjadi lebih konkret.Contoh:Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Kata yang berasal dari bahasa daerah, misalnya, berabe ‘susah’ (Jawa Kuna), belandang ‘berlari kencang-kencang’ (Jawa), dan sungkawa ‘duka cita’ (Jawa Kuna). 

5. Pemberian AlasanParagraf pemberian alasan ialah paragraf yang pengembangan ide utamanya memanfaatkan penjelasan yang bermakna alasan. Alasan-alasan inilah yang memperkokoh ide paragraf sehingga kebenaran ide itu dapat diterima pembacanya.Contoh:

Bagi suatu negara yang sedang berkembang, pariwisata tampak merupakan suatu harapan kemungkinan yang menarik. Hal ini disebabkan karena dua modal utama bagi berhasilnya pariwisata, yakni kekhasan tradisi kebudayaan dan pemandangan alam biasanya dimiliki oleh negara-negara ini. Statusnya yang masih di tengah perjalanan dari keadaan  “masyarakat lama” menuju ke keadaan “negara modern” memberi negara berkembang itu warna dan corak yang khas pada serat anyaman dari bahan masyarakatnya.

 

6. Sebab-akibatDalam paragraf ini, sebab menjadi gagasan utama dan akibat menjadi gagasan (pikiran), penjelas, atau sebaliknya.Contoh:Banyak olahragawan yang berlatih secara berlebihan. Mereka menganggap dengan banyak berlatih, akan menjadi lebih kuat dan dapat memecahkan rekor dunia. Hal ini tidak baik bagi tubuh. Jika tubuh dipaksakan melakukan sesuatu melebihi kapasitasnya, tubuh akan terluka dan terasa sakit.

7. ProsesProses merupakan urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan untuk menghasilkan sesuatu.Contoh:Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-seri.

8. Tanya JawabParagraf jenis ini dikembangkan dengan pertanyaan terlebih dahulu. Lazimnya, kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf. Kalimat pengembangannya berupa jawaban atas pertanyaan tadi. Kalimat-kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembang paragraf.Contoh :Mengapa Marsinah diculik lalu dibunuh secara kejam? Menurut sebuah versi, kekejaman itu dilakukan karena Marsinah memiliki informasi penting tentang penyelewengan hukum atau praktik produksi illegal oleh perusahaan tempat ia bekerja. Ia, kabarnya, mau membeberkanya ke luar kecuali jika pihak perusahaan memenuhi tuntutannya, yaitu memperbaiki kondisi buruh dan mebatalkan PHK atas beberapa kawannya.

Udaranya yang panas, menyelimuti tubuhku hingga keringatku bercucuran. Bau asap knalpot bis-bis yang menusuk hidungku. Debu-debu di jalanan yang berterbangan membuat kulitku menjadi kusam. Tapi, itu semua aku tak peduli lagi. Aku harus bisa mencoba untuk bertahan dari itu semua, demi membantu ibuku berjualan. Satu jam berlalu, aku dan ibu masih belum mendapatkan satu pembeli.