Paradigma Baru Pertanian Masa Depan

18
PARADIGMA BARU PERTANIAN MASA DEPAN

Transcript of Paradigma Baru Pertanian Masa Depan

  • PARADIGMA BARU

    PERTANIAN MASA

    DEPAN

  • Trend

    Perkembangan

    Global pada

    Abad 21

    1.Liberalisasi perdagangan (WTO, AFTA, NAFTA dll.)

    2.Global warming

    3.MDGs (kemiskinan & kelaparan, pendidikan &

    kelestarian lingkungan)

    4.Kenaikan harga pangan dunia

    5.Kelangkaan energi

    6.Konversi komoditi pangan untuk BBN (Biofuel)

    7.Ancaman keterbatasan stok pangan dunia

  • Tantangan Fundamental : I. Umum

    SD lahan terbatas (daratan 0,9 ha/kap, pertanian dan kehutanan 0,5 ha/kap)

    Akses petani ke perbankan terbatas (cash collateral, bunga)

    Infrastruktur pertanian terbatas Pasar komoditas pertanian fluktuatif Integrasi hulu-hilir lemah

    II. Level mikro

    Benih bermutu Pupuk berimbang Pengendalian OPT Ramalan cuaca Alsintan pra dan pasca panen

    terhambat, sehingga pertanian masih menjadi tumpuan serapan tenaga kerja (40 juta TK)

    Akibatnya :

    Produktivitas dan mutu sulit

    bersaing

    Investasi pertanian dan

    pangan

    terbatas

  • (7)KELEMBAGAAN PETANI

    (6) BUDAYA KERJA

    (5) IPTEK

    (4) INFORMASI

    (3)MODAL

    (1) KEPEMILIKAN LAHAN

    (2)INFRASTRUKTUR PERTANIAN

    (8) OTONOMI DAERAH

    (9) PASAR DAN TATA NIAGA

    TANTANGAN PEMBANGUNAN

    PERTANIAN

    NASIB PETANI

    DAN

    PERTANIAN

    INDONESIA

  • VISI DAN MISI ABAD 21

    Terwujudnya sistem pertanian

    industrial berkelanjutan yang

    berdaya saing dan mampu

    menjamin ketahanan pangan dan

    kesejahteraan petani

  • MEMBANGUN PERTANIAN

    MODERN BERKELANJUTAN

    pemberdayaan petani,

    sistem agribisnis,

    agroindustri berkelanjutan.

  • MULTIFUNGSI SISTEM

    PERTANIAN MASA DEPAN

    Menyejahterakan petani

    Menyediakan pangan

    Wahana pemerataan pembangunan

    Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri

    Menghasilkan devisa

    Menyediakan lapangan usaha dan lapangan kerja

    Peningkatan pendapatan nasional dan daerah

    Mempertahankan kelestarian sumberdaya alam & lingkungan (environmental services)

  • POTENSI PERTANIAN MASA

    DEPAN INDONESIA

    Pembentukan Produk Domestik Bruto, melalui penciptaan nilai tambah (value added) ekonomi (kompentensi penciptaan added value)

    Penyerapan tenaga kerja yang tersebar (74 persen total penyerapan tenaga kerja nasional) (kompetensi ketenagakerjaan)

    Penyediaan pangan (kompetensi food policy, food security, food safety)

    Pertanian bersifat resource based industry (kompetensi comparative advantages dan competitive advantages)

    Pertanian mempunyai keterkaitan ekonomi dan ekologi yang sangat besar (komponen economic linkages & ecological linkages)

  • Potensi Pertanian masa depan

    Indonesia (lanjutan)

    Dalam era globalisasi perubahan selera konsumen untuk hasil-hasil pertanian (kompetensi modern marketing)

    Produk agroindustri mempunyai elastisitas yang tinggi atas pendapatan (kompetensi pola konsumsi dan elastisitas produk)

    PERTANIAN umumnya menggunakan Renewable input (kompetensi resources sustainability)

    Agroteknologi sangat fleksibel, padat modal hingga padat karya, management sederhana hingga skala kecil hingga skala besar (kompetensi agroteknologi)

    Konsumen cenderung mengkonsumsi produk nabati alami fresh setiap saat, kualitas tinggi dan tidak makan tempat (kompetensi continuous quality improvement)

  • KEBIJAKAN

    PEMBANGUNAN PERTANIAN

    BERKELANJUTAN

  • Visi Pembangunan Pertanian 2025-2030: Terwujudnya sistem pertanian industrial berkelanjutan yang berdayasaing dan mampu menjamin ketahanan pangan dan

    kesejahteraan petani.

    Revitalisasi Pertanian

    Ketahanan Pangan

    (RPJPN 2005-2025: Kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh

    pangan yang cukup, mutu yang layak, aman dan

    halal; yang didasarkan pada optimalisasi

    pemanfaatan dan berbasis pada keragaman

    sumberdya lokal)

    SDM

    PROFESIONAL

  • Tujuan pembangunan pertanian

    Indonesia :

    Membangun SDM aparatur profesional, petani mandiri, dan kelembagaan pertanian yang kokoh

    Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya pertanian secara berkelanjutan

    Menetapkan ketahanan dan keamanan pangan

    Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian

    Menumbuhkembangkan usaha pertanian yang akan memacu aktifitas ekonomi perdesaan

    Membangun sistem manajemen pembangunan pertanian yang memihak petani

  • Pertanian tangguh adalah sosok

    pertanian yang mampu tumbuh

    berkelanjutan dan memililiki ciri-ciri :

    Pengetahuan merupakan landasan utama dalam pengambilan keputusan, memperkuat intuisi, kebiasaan atau tradisi

    Kemajuan teknologi merupakan instrumen utama dalam pemanfaatan sumberdaya

    Mekanisme pasar merupakan media utama dalam transaksi barang dan jasa

    Efisiensi dan produktifitas sebagai dasar utama dalam alokasi sumberdaya

    Mutu dan keunggulan merupakan orientasi, wacana, sekaligus tujuan

    Profesionalisme merupakan karakter yang menonjol Perekayasaan merupakan inti nilai tambah sehingga setiap

    produk yang dihasilkan selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan

  • PERTANIAN

    BERKELANJUTAN DAN

    PEMBANGUNAN PEDESAAN

  • Hubungan Pembangunan

    Pedesaan dan Pertanian

    Berkelanjutan

    Potensi sumberdayanya yang besar dan beragam,

    Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar,

    Besarnya jumlah penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian

    Menjadi basis pertumbuhan di wilayah pedesaan

  • Strategi Besar Pencapaian Visi

    1. Memandirikan Kelompok Usaha

    Produktif dan Organisasi Petani di

    Pedesaan;

    2. Integrasi Ternak ke Sistem Pertanian;

    3. Mobilisasi Dana Masyarakat di

    Perbankan ke Pedesaan;

    4. Pendekatan Kawasan; dan

    5. Pemerintahan Daerah/Lokal yang

    berpihak ke Petani dan Pertanian

  • SDM Pertanian (Masa Depan) yang dibutuhkan:

    Petani terdiri dari : (1) Tenaga kerja pertanian; (2) Pemodal / penggarap; dan (3) Pemilik lahan: pemilik penggarap dan pemilik non-penggarap: mandiri; berpengetahuan; accessible terhadap sumberdaya produktif pertanian (kelembagaan usaha, modal, informasi, teknologi & pasar); kesetaraan gender; menguasai kegiatan usaha sesuai dengan skala ekonomi:

    Pengusaha : profesional; terbuka; enterpreneurship (mempunyai kemampuan manajerial dan budaya bisnis); perlindungan & kepastian hukum; akses terhadap dukungan pembiayaan, informasi & teknologi.

    Penyuluh: profesional; spesialis; kompeten; kemampuan berkomunikasi dan membangun kerjasama; agent of change yang handal.

    Pengamat OPT/Iklim, Keswan, Ahli Gizi, Statistisi, Inseminator, Peneliti dll.: profesional; responsif; akurat; handal.

  • GO GREEN INDONESIA!

    GO SUSTAIN

    INDONESIAN AGRICULTURE..!