Para Graf

download Para Graf

of 11

description

jbjk

Transcript of Para Graf

TUGAS BAHASA INDONESIAUNSUR-UNSUR, KRITERIA, PENGEMBANGAN PARAGRAF

KELOMPOK 8 DIV KEPERAWATAN TINGKAT I

1 Kadek Poni Marjayanti(P07120214026)2 Ni Kadek Suliani(P07120214034)3 Putu Lenny Omi Priyatni(P07120214035)4 I Putu Dharma Partana(P07120214038)

KEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR2014/2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANGUmumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait dengan kalimat lain yang membentuk paragraf yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok yang mengandung kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan. Paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam paragraf ?2. Apa saja kriteria sebuah paragraf ?3. Bagaimana pengembangan paragraph ?1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam paragraf.2. Untuk mengetahui criteria sebuah paragraf.3. Untuk mengetahui cara atau urutan pengembangan paragraf.1.4 Manfaat PenulisanDapat mengetahui unsur-unsur dalam sebuah paragraph, criteria dan pengembangan paragraph dalam membentuk paragraph yang padu dan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraph sebagai perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tertentu.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Unsur-Unsur ParagrafSebuah paragaraf terdiri atas unsur-unsur yang membentuknya. Unsur lahiriah paragraf juga berupa kalimat, frasa, kata, dan lain-lain; sedangkan unsur nonlahiriah paragraf berupa makna atau maksud penulis yang dikandung di dalam keseluruhan jiwa paragraf itu. Secara lahiriah, khususnya paragraf nonnaratif, lazimnya paragraf tersusun dari :1. Ide Pokok2. Kalimat Utama3. Kalimat Penjelas4. Judul5. Kalimat transisiBerikut adalah unsur-unsur dalam sebuah paragraf.1. Ide PokokIde pokok adalah hal yang dibahas dalam suatu paragraf atau pikiran yang menjiwai seluruh isi paragraf. Umumnya ide pokok tersurat dalam paragraf, tapi tak jarang pula dalam bentuk tersirat. Biasanya ide pokok tersurat pada bagian awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Kuncinya adalah hal yang dibahas atau dijelaskan dalam paragraf itu. Cara menemukan ide pokok dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan "Apakah yang diungkapkan dalam paragraf ini?".2. Kalimat UtamaKalimat utama ialah tempat dimana dituangkannya ide pokok suatu paragraf. Berdasarkan letaknya, kalimat utama terletak di awal paragraf (deduktif), akhir paragraf (induktif), atau di awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif). Selain itu, ada juga paragraf yang tidak memuat kalimat utama tapi hanya mempunyai ide pokok, yaitu paragraf yang ide pokoknya tersirat dalam seluruh paragraf.Cara menemukan kalimat utama cukup mudah dengan mengetahui ciri-cirinya yaitu terletak di awal pada umumnya pernyataan bersifat umum, pernyataan yang masih perlu pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Jika kalimat utama berbentuk kalimat majemuk bertingkat, maka ide pokoknya terletak pada induk kalimat.3. Kalimat PenjelasKalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat ini harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut membentuk sebuah paragraf menyatakan suatu ide pokok tertentu. Kalimat penjelas juga harus koheren, yakni memiliki hubungan dengan kalimat lain sehingga membina keutuhan paragraf.4. Judul (Kepala Karangan)Syarat suatu judul:a. Provokatif (menarik)b. Berbentuk frasac. Relevan (sesuai dengan isi)d. Logise. SpesifikBerdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut: a. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alineab. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alineac. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinead. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.5. Kalimat Transisi Merupakan mata rantai penghubung kalimat dalam suatu paragraf atau antar paragraf dalam suatu wacana.Transisi dapat diartikan pula sebagai kata konjungsi yang berguna sebagai kata penghubung antar kalimat dalam paragraf.2.2 Kriteria Paragraf (Alinea)A. Kesatuan Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.B. Koherensi Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa(kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.C. Perkembangan Paragraf Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang ke arah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan atau gagasan pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.D. KelengkapanIalah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap. 2.3 Pengembangan ParagrafIde pokok sebuah paragraf akan jelas apabila diperinci dengan ide-ide penjelas. Jika tidak demikian, paragraf itu hanya dibangun oleh satu buah kalimat. Hal itu tentu tidak sesuai dengan pengertian paragraf. Oleh karena itu, kalimat topik harus didukung oleh sejumlah kalimat penjelas.Menurut Thoir dkk.(1988:17-20) ada sepuluh cara atau urutan pengembangan paragraf. Adapun urutan-urutan pengembangan paragraf tersebut adalah seperti di bawah ini.1. Urutan Waktu yang Logis ( Kronologis )Dalam hal ini sebuah paragraf disusun berdasarkan urutan waktu yang logis atau kronologis yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan, Paragraf semacam ini umum digunakan dalam tulisan yang berbentuk sejarah atau kisah. Dalam tulisan ini setiap peristiwa, perbuatan atau tindakan harus dijelaskan berdasarkan patokan waktu yang jelas. Di samping itu, diusahakan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya didukung oleh urutan waktu yang runtut.2. Urutan RuangUrutan ruang (spasial) ini lebih menonjolkan tempat suatu peristiwa berlangsung. Pengembangan paragraf seperti ini membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam suatu ruang. Oleh karena itu, sebaiknya pengembangan paragraf dilakukan dengan memberikan keterangan tentang keadaan tempat di sekitar, batas-batasnya, atas-bawah, di samping, di depan, di muka, di belakang, di sudut dan sebagainya.3. Urutan Umum ke KhususPada model pengembangan paragraf dengan urutan umum ke khusus, kalimat topik biasanya diletakkan di awal paragraf. Dalam hal ini kalimat topik pada awal paragraf masih bersifat umum, kemudian kalimat kedua, ketiga dan seterusnya bersifat khusus dan berfungsi menjelaskan ide pokok. Pengembangan paragraf seperti ini sering disebut mengikuti urutan deduktif-induktif. 4. Urutan Khusus ke UmumPengembangan paragraf dengan urutan khusus ke umum, yakni menempatkan kalimat topik pada akhir paragraf. Dalam pengembangan paragraf dengan urutan seperti ini, kalimat pertama, kalimat kedua dan seterusnya dalam paragraf mengungkapkan ciri-ciri khusus sebuah persoalan atau topik. Selanjutnya pada bagian akhir paragraf disajikan kalimat yang memuat cirri persoalan tadi secara umum yang merupakan simpulan dari uraian sebelumnya. Pengembangan paragraf semacam ini dikatakan mengikuti pola induktif-deduktif.5. Urutan Pertanyaan-JawabanIde pokok dalam paragraf yang dikembangkan dengan model ini disajikan dalam bentuk pertanyaan. Kemudian kalimat-kalimat berikutnya berfungsi menjawab pertanyaan tadi sehingga paragraf tersebut tetap merupakan satu kesatuan yang utuh. Cara pengembangan seperti ini dapat dianggap logis jika kalimat-kalimat penjelas dapat menjawab pertanyaan tadi dengan tuntas.6. Urutan Sebab-AkibatHubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab-akibat. Pengembangan paragraf yang mengikuti urutan sebab-akibat biasanya diawali oleh beberapa kalimat yang mengungkapkan sejumlah alternative sebagai sebab. Selanjutnya pada akhir paragraf disajikan kalimat yang mengungkapkan akibat. Dengan demikian, dalam satu paragraf terkandung satu ide pokok secara padu dan koheren.7. Urutan Akibat-SebabHubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat pula berbentuk akibat-sebab. Dalam hal ini akibat dapat berfungsi sebagai ide pokok dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya. Pengembangan paragraf seperti ini biasanya lebih menekankan penonjolan akibat, kemudian baru menelusuri sebab-sebabnya.8. Urutan Pernyataan-Alasan, Contoh, dan IlustrasiParagraf semacam ini diawali dengan ide pokok yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dalam hal ini untuk memperjelas ide pokok tersebut, maka perlu ditambahkan beberapa kalimat sebagai alasannya. Atau dapat dilengkapi dengan menunjuk contoh dan ilustrasi sehingga ide pokok yang dinyatakan semakin jelas. Di samping itu, penyajian contoh yang memadai dapat membantu pemahaman bagi pembaca.9. Urutan Paling Dikenal-Kurang DikenalUntuk menambah kejelasan suatu paparan, penyajian ide dalam bentuk paragraf dapat dilakukan dengan memperkenalkan sesuatu yang sudah dikenal umum terlebih dahulu. Cara seperti ini dapat menggugah minat pembaca untuk mengikuti jalan pikiran penulis. Kemudian perlahan-lahan pembaca digiring ke persoalan yang sebenarnya, yang dianggap kurang dikenal atau lebih sulit. Secara tidak sadar pembaca dapat menangkap ide penulis dengan sempurna.10. Urutan DefinisiDalam hal ini sebuah paragraf diawali dengan penyajian sebuah definisi tentang persoalan yang diungkapkan. Lebih lanjut, definisi tadi dijelaskan dengan jalan memberikan uraian secukupnya, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat. Ketiga syarat penyusunan paragraf di atas yaitu kesatuan, keherensi dan, pengembangan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam sebuah paragraf. Ketiga unsure ini sudah tercermin dalam pengertian paragraf yang telah dikemukakan. Dengan demikian, apabila terdapat paragraf yang disusun tanpa ketiga unsure tersebut, dapat dianggap sebagai paragraf yang tidak baik.11. Klasifikasi Yang dimaksud dengan klafisikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:a. Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompokb. Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.12. Proses Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses, pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.Kedua, ia harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus dijelaskan tiap tahap-tahap secara detail dan tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

13. Sudut Pandang Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya.14. Perbandingan dan Pertentangan Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.15. Analogi Bila perbandingan dan pertentangan membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.

BAB IIIPENUTUP3.1 Simpulan Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman tentang suatu persoalan atau topik.Secara lahiriah, khususnya paragraf nonnaratif, lazimnya paragraf tersusun dari unsur-unsur yaitu ide pokok, kalimat utama, kalimat penjelas, judul dan kalimat transisi.Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea. Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea variatif, dan alinea deskriptif. Berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam 15 bagian, diantaranya urutan waktu yang logis ( kronologis ),urutan ruang, urutan umum ke khusus, urutan khusus ke umum, urutan pertanyaan-jawaban, urutan sebab-akibat, urutan akibat-sebab, urutan pernyataan-alasan, contoh, dan ilustrasi, urutan paling dikenal-kurang dikenal, urutan definisi, klasifikasi, proses, sudut pandang, perbandingan dan pertentangan, dan analogi.

3.2 SaranDalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun menjadi sebuah paragraph tersebut harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di pembahasan sebelumnnya. Kemampuan menyusun paragraf diperlukan dalam mewujudkan sebuah karangan.

DAFTAR PUSTAKAhttp://poin1.blogspot.com/Diakses tanggal 15 September 2014 pukul 21.00 WITAhttp://el-abad.blogspot.com/2013/09/materi-unsur-unsur-paragraf-bahasa.htmlDiakses tanggal 15 September 2014 pukul 21.20 WITAhttp://vixionholick.wordpress.com/2011/11/22/syarat-syarat-paragraf-alinea/Diakses tanggal 16 September 2014 pukul 14.00 WITA