Papper BKKBN

76
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG VISI Seluruh Keluarga Ikut KB MISI Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera Program KB yang telah berhasil dalam 4 (empat) dasa warsa, diharapkan jangan sampai mengalami erosi yang berakibat menurunnya kualitas hidup. Organisasi koordinasi dalam program KB ke depan menjadi perhatian untuk dipulihkan. Window Of Opportunity yang hanya terjadi sekali perlu dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Selanjutnya menurut Prof. DR. Muhadjir Darwin, MPA, Kepala PSKK –UGM, bahwa Window of Opportunity tercapai apabila kita dapat menjaga agar perubahan sosial yang positif tetap terjadi yakni dengan pengurangan jumlah penduduk miskin, peningkatan pendidikan masyarakat, peningkatan partisipasi perempuan di sunia kerja, peningkatan usia kawin pertama, dan mempertahankan norma keluarga kecil. Di samping itu dilakukan revitalisasi institusi KB melalui : meningkatkan fungsi korrdinasi horizontal dan veftikal dari BKKBN Pusat dan Daerah; memperkuat kelembagaan KB tingkat Kabupaten/Kota sampai pedesaan; memanfaatkan lembaga- lembaga terkait untuk promosi dan perluasan pelayanan

Transcript of Papper BKKBN

Page 1: Papper BKKBN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

VISI

Seluruh Keluarga Ikut KB

MISI

Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

Program KB yang telah berhasil dalam 4 (empat) dasa warsa,

diharapkan jangan sampai mengalami erosi yang berakibat

menurunnya kualitas hidup. Organisasi koordinasi dalam program KB

ke depan menjadi perhatian untuk dipulihkan. Window Of Opportunity

yang hanya terjadi sekali perlu dijaga dan dimanfaatkan sebaik-

baiknya. Selanjutnya menurut Prof. DR. Muhadjir Darwin, MPA, Kepala

PSKK –UGM, bahwa Window of Opportunity tercapai apabila kita dapat

menjaga agar perubahan sosial yang positif tetap terjadi yakni dengan

pengurangan jumlah penduduk miskin, peningkatan pendidikan

masyarakat, peningkatan partisipasi perempuan di sunia kerja,

peningkatan usia kawin pertama, dan mempertahankan norma

keluarga kecil. Di samping itu dilakukan revitalisasi institusi KB melalui

: meningkatkan fungsi korrdinasi horizontal dan veftikal dari BKKBN

Pusat dan Daerah; memperkuat kelembagaan KB tingkat

Kabupaten/Kota sampai pedesaan; memanfaatkan lembaga-lembaga

terkait untuk promosi dan perluasan pelayanan kontrasepsi;

mempertahankan subsidi kontrasepsi kepada PUS miskin.

Program Kependudukan khususnya hak-hak kesehatan

reproduksi yang didalamnya mencakup KB, mulai tahun 2005 secara

eksplisit telah dimasukkan sebagai target baru yaitu penggunaan

kontrasepsi kondom menjadi sasaran MDGs, pada tujuan MDGs yang

ke lima dan enam.

Page 2: Papper BKKBN

Secara lebih rinci disepakati adalah dimasukkannya target tentang :

1. Proporsi wanita 15 – 49 tahun berstatus kawin yang sedang

menggunakan alat keluarga berencana (%)

2. Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi (%)

3. Penggunakan kondom pada pemakaian kontrasepsi (%)

Sasaran MDGs satu sama lain saling terkait, maka sasaran MDGs

hanya dapat dicapai dengan penggunaan yang intensif dan disiplin.

Oleh karena itu, pemerintah daerah yang tinggi pada program KB

untuk mencapai pembangunan nasional dan global. Berdasarkan UU

No. 10 1992 dan Peraturan Presiden No. 7/2005 tentang RPJMN 2004 –

2009 pembangunan program KB diselenggarakan melalui empat

program pokok yakni,

1. Program Keluarga Berencana

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

3. Program Ketahanan dan pemberdayaan Keluarga

4. Program Penguatan Kelembagaam Keluarga Kecil Berkualitas

Program KB Nasional diarahkan untuk mengendalikan tingkat

kelahiran melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas pelayanan

KB. Upaya tersebut diprioritaskan bagi keluarga miskin dan rentan

sertadaerah “legok” KB.

Penigkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi Remaja dalam rangka

menyiapkan kehidupan keluarga yang lebih baik, termasuk dalam

rangka pendewasaan usia perkawinan melalui upaya peningkatan

pemahaman derajat kesehatan reproduksi remaja. Selain itu juga

dilakukan dengan memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan

KB bekerja sama dengan masyarakat luas.

Sesuai dengan visi BKKBN : “Seluruh Keluarga Ikut KB” , dan misi

BKKBN mewujudkan “Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”, strategi

umum yang dilaksanakan adalah :

Page 3: Papper BKKBN

1. Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam

program KB

2. Menata kembali pengelolaan program KB

3. Memperkuat SDM operasional

4. Meningkatkanpembiayaan program KB

Mengacu kepada RPJMN 2004-2009, Program KB antara lain diarahkan

untuk pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam kemampuan

pengasuhan dan penumbuh kembangan anak. Peningkatan

pendapatan bagi keluarga, khususnya keluarga Pra S dan KS I,

Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga, memperkuat Kelembagaan

dan jejaring pelayanan KB, menjadi fokus program KB Nasional di

Propinsi DI Yogyakarta. Progarm dilaksanakan oleh komponen Mission

center dan Service Center.

B. KONDISI SAAT INI

1. Bidang KB – KR

Program Keluarag Berencana bertujuan untuk menjamin

terselenggaanya pelayanan KB yang berkualitas bagi pembinaan

kesertaan KB dan PUS yang ingin KB tapi belum terlayani, serta

menjamin ketersediaan kontrasepsi di semua tempat pelayanan

termasuk pelayanan gratis bagi keluarga Pra S dan KS I dan keluarga

miskin lainnya.

Dukungan program untuk mewujudkan pencapaian sasaran di

bidang KB-KR dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kelembagaan KB dan komitmen opersional Kabupaten /Kota

bervariasi

b. Penyampaian informasi secara langsung (wawanmuka) dalam

Program KB relatif menurun

c. Aktifitas kesertaan keluargan dalam kegiatan Bina-bina

keluarga belum optimal.

d. Pelaksanaan keterpaduan/kerjasama dengan lembaga-

lembaga yang terkait dengan kegiatan bian-bina keluarga

belum optimal

Page 4: Papper BKKBN

e. Sosialisasi PLK masih sangat terbatas

f. Pendamping dan pembina Kelompok UUPKS semakin

berkurang

g. Kemitraan dalam penguatan modal dan peningkatan

ketrampilan kelompok UPPK belum optimal

h. Cangkupan jumlah keluarga Pra S dan Ks I anggota kelompok

UPPKS yang berusaha masih bekum maksimal (85,83%)

i. Belum terbentuknya Tim Koordinasi Program KB (TOP KB)

Tingkat Propinsi DIY

j. Forum-forum pembinaan strategis di lini lapangan kurang

berjalan maksimal

2. Bidang KS – PK

a. Kelembagaan KB dan komitmen operasional Kabupaten / Kota

bervarisasi

b. Penyampaian inbformasi secara langsung (wawanmuka) dalam

program KB relatif menurun

c. Aktivitas kesertaan keluarga dalam kegiatan Bina-bina keluarga

belum optimal

d. Pelaksanaan keterpaduan / kerjasama dengan lembaga-

lembaga yang terkait dengan kegiatan bina-bina keluarga

belum optimal.

e. Sosialisasi PKLK masih sangat terbatas

f. Pendamping dan pembina kelompok UPPKS semakin berkurang

g. Cakupan jumlah keluarga Pra S dan KS I anggota kelompok

UPPKS yang berusaha masih belum maksimal (85,83%)

h. Belum terbentuknya Tim Koordinasi Program KB (TOP KB)

tingkat Propinsi DIY

i. Forum-forum pembinaan strategis di lini lapangan kurang

berjalan maksimal

Page 5: Papper BKKBN

BAB II

SASARAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI OPERASIONAL TAHUN

2009

A. BIDANG KB – KR

Beberapa isu pokok dalam pelaksanaan KB – KR di lapangan muncul

yang dapat dikelompokkan menjadi empat isu :

1. Pemahaman Hak-Hak reproduksi

Pemahaman dan penerimaan KB sebagai hak-hak reproduksi dan

upaya pemenuhannya di era desentralisasi. Isu pokok ini

mencakup beberapa operasional di lapangan sebagai berikut :

a. Melemahnya pelaksanaan advokasi dan Komunikasi, informasi,

dan Edukasi KB – KR

b. Pelaksanaannya informed choice melalui KIP/konseling belum

maksimal dan minimnya tenaga dan sarana modern untuk

melaksanakan kegiatan ini.

c. Pemahaman kesetaraan dan keadilan gender dalam ber KB

masih kurang sehingga partisipasi pria untuk mengatur

reproduksi dalam keluarga masih rendah.

Page 6: Papper BKKBN

d. Masih rendahnya pemahaman manfaat KB secara luas selain

kontrasepsi sebagai alat pengaturan kehamilan.

e. Masih rendahnya permintaan kondom untuk kepentingan dual

proteksi khususnya bagi ODHA.

2. Akses Pelayanan

Akses pelayanan ini terutama masyarakat miskin dan pelayanan

KB Pria yang mencakup isu :

a. Kecenderungan pemakaian alat kontrasepsi menurut jenisnya

yang tidak sesuai dengan pola umum negara lain yaitu

penggunaan suntikan yang lebih tinggi dan meningkatnya

permintaan KB implan serta pencapaian KB IUD yang cenderung

turun.

b. Ketersediaan alokon di fasilitas pelayanan dasar dan rujukan

belum memenuhi kriteria termasuk kelangkaan implan.

c. Sasaran garapan pelayanan KB di daerah legok KB yang belum

optimal.

d. Pelayanan “mobile” karena tenaga dan sarana terbatas belum

dapat menjangkau pada wilayah yang memerlukan.

e. Petugas yang kompeten dalam melayani KB di kesehatan dasar

dan rujukan masih terbatas terutama insersi IUD, implant dan

kontap pria/wanita di fasilitas tersebut.

f. Masih tingginya PUS unmetneed dalam ber KB karena belum

optimalnya pelayanan KB pasca persalinan dan pasca

keguguran di RS dan fasilitas pelayananan kesehatan dasar dan

perawatan.

g. Lemahnya pemberdayaan dokter dan bidan praktek swasta, RS

pemerintah dan swasta dan LSOM yang potensial dalam

membantu pelayanan KB.

h. Kebijakan droping IUD dan kondom gratis bagi DBS belum

optimal

i. Belum optimalnya cangkupan dan kualitas pelaporan pelayanan

KB di rumah sakit dan fasiltas pelayanan kesehatan dasar serta

pelayanan kesehatan.

Page 7: Papper BKKBN

3. Kualitas Pelayanan

Rendahnya kualitas pelayanan yang mencakup isu :

a. Kompetensi provider belum mendukung pelayanan berkualitas

terutama para bidan baru karena pendidikan kurang

mementingkan aspek kompetensi dan keterampilan.

b. Proses konseling masih belum optimal karena ketrampilan

petugas dalam konseling dan ketersediaan ABPK (Alat Bantu

Pengambilan Keputusan) di sarana pelayanan kesehatan belum

merata di seluruh fasilitas pelayanan.

c. Kepatuhan dalam manajemn pelayanan terutama

penyelenggarakan bakti sosial yang belum sesuai standar

operasional prosedur.

d. Supervisi fasilitas belum berjalan secara optimal karena TIM

jaga mutu belum secara optimal melaksanakan tugasnya di

Propinsi.

e. Kurangnya dukungsn infrastruktur pelayanan di fasilitas

pelayanan dasar, rumah sakit, dan dokter serta bidan praktek

swasta sehingga tidak memenuhi standar yang berkualitas.

B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Program ini bertujuan untuk perluasan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR) melalui pengembangan

pusat informasi dan konseling (PIK-KRR) di tingkat kecamatan dan

pendidikan KRR melalui kelompok sebaya dijalur sekolah dan luar

sekolah serta usaha peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan penyelenggaraan pelayanan KRR, termasuk konselor KRR

dan pengintegrasian program dengan perogram terkait.

Kesiapan remaja memasuki kehidupan keluarga dan menghadapi

tantangan risiko TRIAD KRR mencakup isu sebagai berikut :

a. Rendahnya pengetahuan remaja tentang KRR

b. Belum semua kecamatan mempunyai PIK KRR

c. Lemahnya kemitraan dan integrasi program di lini lapangan

Page 8: Papper BKKBN

d. Rendahnya kualitas pengelolaan dan jaringan pelayanan PIK KRR

C. BIDANG KS-PK

Dukungan program untuk mewujudkan pencapaian sasaran di

bidang KS PK dijabarkan dalam Program Ketahanan dan

Pemberdayaan Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan kualitas hidup keluarga melalui peningkatan

kemampuan keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak

secara terintegrasi dengan kegiatan posyandu PAUD serta pembinaan

keluarga remaja, lansia dan lingkungan kelauarga serta kegiatan

UPPKS. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam

program KB serta membentuk opini publik tentang program KB,

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga pengelola dan

kader program dalam mendukung pergerakan masyarakat di bidang

ketahanan dan pemberdayaan.

Program ini mempunyai sasaran dan kegiatan pokok sebagai berikut :

1. PROGRAM PENINGKATAN ADVOKASI DAN KIE

a. Sasaran

Intensifikasi advokasi dan komunikasi dan edukasi (KIE)

program KBN dengan target 438 Desa.kelurahan memiliki

Toma, Toga yang melakukan advokasi dan KIE KB

b. Kebijakan

1. Memantapkan komitmen Progam KB di daerah

2. Revitalisasi advokasi dan KIE (sasaran, pesan, media ,

metoda dan pelaksana)

3. Re Branding Program KB

4. Peningkatan kerjasama dengan berbagai media

c. Strategi

1. Menigkatkan kuantitas dan kualitas advokasi dan KIE

dalam memantapkan komitmen Program KB di Daerah

2. Menigkatkan kapabilitas pelaksana dan materi Advokasi

dan KIE

Page 9: Papper BKKBN

2. PROGRAM PEMANTAPAN INFRASTRUKTUR LINI LAPANGAN DAN

KEMITRAAN

a. Sasaran

1. Terselenggaranya pembinaan operasional lini lapangan bagi

sekitar 483 penggerak KB desa

2. koordinator PPKBD di setiap desa/kelurahan dan PPKBD di

setiap dusun aktif sebagai fasilitator

3. Pelayanan program oleh petugas KB (PPLKB dan PLKB/PKB)

yang terlatih

b. Kebijakan

1. pemantapan infrastruktur lini lapangan

2. peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam

program KBN

c. Strategi

1. meningkatan jumlah dan kualitas infrastruktur di lini

lapangan

2. mengembangkan pola kemintraan dengan seluruh sektor

terkait dengan pemerintah maupun swasta

3. PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN

KELUARGA

a. Sasaran

1. Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan

pemberdayaan keluarga dengan sasaran :

- Anggota BKB aktif = 42.445

- Anggota BKR aktif = 17.212

2. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga melalui

percontohan di setiap kabupaten.

3. Peningkatan akses informasi dan pelayanan pemberdayaan

ekonomi keluarga pada 41.564 keluarga Pra S dan KS I

anggota UPPKS aktif berusaha

4. Kelompok UPPKS yang masuk dalam direktori UPPKS on line

4.265

Page 10: Papper BKKBN

b. Kebijakan Program Pengembangan Ketahanan Keluarga

1. Intensifikasi sosialisasi dan KIE

2. Capacity Building, memberikan orientasi bagi pengelola dan

pelaksana bina keluarga

3. Pengembangan bina-bina keluarga berdasarkan peta wilayah

pencapaian program

4. Pembentukan model percontohan Parenting Center sebagai

tempat rujukan dan kader.

5. reward system bagi pengelola dan kader

6. pemanfaatan data nasis online bian keluarga

7. mendayagunakan DAK untuk pengadaan sarana penyuluhan

BKB

c. Kebijakan Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

1. Sosialisasi reposisi peran Klp UPPKS dalam mewujudkan KKBS

2. Meningkatkan KPS dan KS I anggota klp UPPKS yang

berusaha

3. Meningkatkan jumlah peserta KB anggota OPPKS

4. Meningkatkab sosialisasi, romosi dan KIE UPPKS

5. Menyediakan database klp UPPKS yang akurat

6. Meningkatkan akses sumber daya ekonomi bagi klp UPPKS

7. Mengembangkan model percontohan klp UPPKS pada 2

kab/kota yang dipilih

8. Meningkatkan kompetensi pengelola dan pelaksana program

UPPKS

d. Strategi

1. Membentuk dan mengembangkan model-model keterpaduan

program pemberdyaan dan ketahanan keluarga.

2. Meningktakan kuantitas dan kualitas kelompok

pemberdayaan dan ketahanan keluarga.

Page 11: Papper BKKBN

4. PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

BERKUALITAS

Program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas

khususnya yang dilakukan seksi institusi peran serta pada tahun

2009 merencanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Sasaran

1. Mempertahankan keberadaan petugas lini lapangan, paling

tidak 311 orang.

2. Memepertahankan keberadaan koordinator PPKBD sejumlah

desa 6.157

3. Menambah keberadaan PPKBD sejumlah dusun/RW yang

ada yakni 6.157

4. Menambah keberadaanh sub PPKBD menjadi 90% dari jmlah

RT (27.152)

b. Kenijakan

1. Pemantaan dan peningkatan peran mitra kerja

2. Pembentukan tim koordinasi

c. Strategi

1. Pembinaan

2. Koordinasi

3. Pemanfaatan momentu strategis

4. Pemantapan prestasi/lomba

D. BIDANG PENUNJANG

Ada empat bidang yang merupakan penunjang (service center) yang

seluruh program dan kegiatannya untuk memberikab dukungan

kepada bidang operasional (Mission center) guna pencapaian program

KB secara menyeluruh.

Adapun program yang mendukung kegiatan service center adalah

sebagai berikut :

1. PROGRAM PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

Program ini bertujuan untuk pengelolaan administratsi pengajian

pegawai, uang makan, tunjangan dan terlaksananya

Page 12: Papper BKKBN

penyelenggaraan pemerintah; penyediaan fasilitas berupa

kebutuhan kerja pimpinan kegiatan perkantoran; serta penataan

pengelolaan manajemen organisasi dalam penyelenggaraan

pemerintah

a. Sasaran

1. Efektifnya pengelolaan gaji pegawai; uang makan; tunjangan

dan penyelenggaraan kepemerintahan

2. Fasilitas kebutuhan kerja pimpinan serta pengelolaan

organisasi secara baik, benar dan akuntabel

b. Kegiatan Pokok

Gaji pegawai, uang makan dan tunjangan

Koorlintas sektor

Pertemuan dan jamuan

Perjalanan dinas

Keperluan pokok sehari-hari perkantoran

Pengembangan sistem manajemen ketatalaksanaan

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRA SARANA APARATUR

NEGARA

Program ini bertujuan mengadakan kebutuhan alat kebutuhan

kontrasepsi dan sarana penunjang pelayanan KB serta

pemeliharaan sarana kerja dan aset organisasi BKKBN.

Kegiatan-kegiatan pokok :

1. penyelanggaraan perpustakaan/kearsipan dan dokumentasi

2. perawatan gedung dan perbaikan peralatan kantor

3. pembinaan administrasi dan pengelolaan kepegawaian

4. penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program

5. rapat-rapat koordinasi/kerja/dinas/pimpinan kelompok kerja serta

konsultasi

6. pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan

7. pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan

8. operasional pelaksanaan satker

9. pengepakan/pengiriman/pengankutan barang

10. pengembangan kelembagaan

Page 13: Papper BKKBN

11. pengelolaan sistem akuntansi pemerintah (SAP)

12. standarisasi sarana dan prasarana

13. pengadaan perlengkapan sarana gedung

14. pengadaan alat pengolah data

15. pengadaan alat studio dan komunikasi

3. PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS

APARATUR NEGARA

Program ini bertujuan untuk menjamin kelancaran

pelaksanaa program dalam rangka mencapai visi dan misi Program

KB melalui penyempurnaan dan pengefektifan sistem dan

pelaksanaan pengawasan untuk mewujudkan aparatur negara

yang bersih serta pelaksanaan program dan kegiatan yang

akuntabel.

Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan meliputi kegiatan :

Inventarisasi masalah pengawasan

Pemeriksaan pengawasan pengawasan melekat

Post audit

Pemutakhiran hasil pengawasan

Penyusunan PKPT dan PKA

Penyajian hasil pengawasan

Monitoring hasil pemeriksaan

Pengawasan terpadu

Pengawasan operasional

Pemeriksaan uji petik

Rapat koordinasi / Evaluasi / Monitoring / Konsultasi DAK

Analisa hasil pengawasan

Konsultasi seksi / bidang / auditor

Gelar pengawasan

Rapat koordinasi pengawasan Tingkat Propinsi

Pelatihan Auditor

Sosialisasi perundangan bagi JFA

Koordinasi pengawasan ekstern

Page 14: Papper BKKBN

A. Sasaran

Terlaksananya pemeriksaan / pengawasan, pembinaan, uji

petik dan pemeriksaan khusus

Terlaksananya koordinasi, konsultasi dan komunikasi

pengawasan serta dukungan manajemen pengawasan

B. Kegiatan Pokok

Efektifitas pelaksanaan pengawasan terpadu

Pemeriksaan khusus, uji petik dan pembinaan

Peningkatan dukungan menejemen program pengawasan

Koordinasi, konsultasi dan komunikasi pengawasan

Untuk mengoptimalkan hasil pengawasan dan pemeriksaan ke

daerah, maka secara umum Tim Supervisai BKKBN Propinsi D.I.

Yogyakarta menetapkan sasarannya yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

I. Sasaran Bidang Program :

a) Pencapaian program secara kualitas dan kuantitas

b) Perkiraan tingkat drop out

c) Kualitas pemakaian alkon dan pelayanan di lapangan

d) Pengayoman medis

e) Koordinasi dan keterpanduan di lapangan

f) Pola pembinaan terhadap kelompok BKB, BKR, BKL, dan

BLK

g) Pola pembinaan Institusi masyarakat yang berperan

dalam pembangunan Keluarga Sejahtera Melalui

program KB

h) Pengelolaan dana UPPKS

i) PIK KRR

II. Sasaran Bidang Keuangan

a) Pembukuan dan pengelolaan administrasi keuangan

b) Target dan realisasi anggaran serta pemanfaatan dana

yang tersedia dalam DIPA

c) Post audit

Page 15: Papper BKKBN

d) Pemeriksaan secara formil dan materil

III. Sasaran Bidang Sarana

a) Pengelolaan administrasi gudang

b) Pengelolaan barang-barang inventaris kantor

c) Stock opname alat kontrasepsi di gudang

d) Penghapusan barang-barang inventaris kantor dan alat

kontrasepsi yang rusak

IV. Sasaran Bidang Ketenagakerjaan

a) Jumlah tenaga pegawai BKKBN Propinsi DIY

b) Jumlah pegawai yang akan pensiun

c) Jumlah tenaga lapangan / PKB / PLB

C. Kebijakan

Pengendalian diarahkan untuk menjamin kelancaran,

ketertiban, meningkatkan inovasi, mendorong partisipasi

masyarakat yang semakin mandiri dan peningkatan mutu

pelaksanaan program KB Nasional secara terus-menerus, dengan

prinsip preventif, kuratif, dan konstruktif dibidang : program,

ketenagaan, keuangan, dan sarana.

D. Strategi

1) Pengawasan sebagai salah satu fungsi menejemen dalam

program KB nasional yang berfungsi mendukung keberhasilan

pencapaian tujuan yang telah ditentukan (sasaran 2009)

harus mampu mengantisipasi, mengikuti dan menyesuaikan

langkah-langkah pelaksanaan program KB.

2) Pengendalian bertujuan untuk mendorong dan memperlancar

pelaksanaan program KB nasional sesuai kebijaksanaan,

rencana dan tujuan yang ditetapkan melalui peningkatan

kualitas hasil-hasil pengawasan dan pengendalian di bidang :

program, ketenagaan, keuangan dan sarana.

3) Agar kegiatan pengawasan dapat terarah dan berdaya guna,

maka disusunlah Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

meliputi kegiatan : pembinaan, penggerakkan, pelaksanaan

Page 16: Papper BKKBN

pengawasan, pengembangan profesi dan pengawasan

anggaran serta sarana.

PENDIDIKAN PELATIHAN, PENGEMBANGAN, PENELITIAN

1. Pelatihan dan Pengembangan Program pengelolaan SDM aparatur

peningkatan kuantitas dan kualitas kompetensi SDM petugas dan

pengelola program KB (provider, pengelola KB kabupaten/kota,

penyuluh KB, serta Institusi dan Peran serta).

2. Pelatihan bagi penyuluh KB :

a. Refreshing penyuluh KB sebanyak 90 orang (3 angkatan),

ditujukan untuk penyuluh KB yang belum mengikuti refreshing

PKB sejak tahun 2007

b. Orientasi KIE bagi petugas KB sebanyak 30 orang

diprioritaskan pada penyuluh KB baru

c. Pelatihan teknis dan refreshing bagi petugas KB tentang PUG

sebanyak 90 orang

d. Orientasi teknologi informasi dan komunikasi metode

pelaporan KB melalui sms gateway sebanyak 30 orang.

e. Orientasi teknologi info0rmasi dan komunikasi metode

pelaporan KB melalui sms gateway sebanyak 30 orang

3. Pelatihan teknis medis bagi provider pelayanan KB :

a. Pelatihan KIP bagi provider/dokter sebanyak 35 orang

diprioritaskan pada bidan/dokter yang belum dilatih alat bantu

pengambilan keputusan.

b. Pelatihan medis tehnis bagi bidan dan dokter sebanyak 30

orang tentang pasang dan cabut IUD dan Implant dan MOP.

c. Pelatihan motivator bagi KB pria sebanyak 30 orang.

4. Pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja bagi pendidik

sebaya dan konselor sebaya :

a. Latihan pengelola PIK KRR sebanyak 60 orang (2 angkatan)

diprioritaskan pada kelompok PIK KRR baru dan yang masih

kriteria tumbuh.

b. Pelatihan teknis pendidik sebaya sebanyak 30 orang.

Page 17: Papper BKKBN

c. Pelatihan konselor sebaya sebanyak 30 orang.

5. Pelatihan bagi tenaga program lainnya :

a. Pelatihan pengelolaan Bina Keluarga sebanyak 30 orang.

b. Palatihan advokasi dan KIE bagi toma dan toga sebanyak 30

orang.

c. Pelatihan dasar-dasar demografi bagi pengelola program

d. Orientasi R/R program KB dan Pendataan keluarga tingkat

kecamatan sebanyak 438 desa

e. Pelatihan aplikasi administrasi pergudangan sebanyak 21

orang

f. Pelatihan kewirausahaan bagi kelompok UPPKS

g. Pelatihan demografi (basic)

h. Pelatihan peningkatan jenjang kompetensi bagi pejabat

struktural dan fungsional BKKBN

i. Diklat PIM II, III, dan IV untuk menyiapkan SDM BKKBN DIY

dalam menduduiki jabatan struktural

j. Pelatihan peningkatan kompetensi bagi pejabat struktural dan

fungsional.

k. Peningkatan kualitas pejabat fungsional intern BKKBN DIY

melalui forum pertemuan sebanyak 3 kegiatan dalam satu

tahun.

l. Pelatihan intensive Course bahasa Inggris

m. Orientasi Teknologi Informasi bagi pejabat struktural dan

fungsional.

6. Peningkatan jejaring kemitraan dan kerjasama dalam pengelolaan

pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Program ini ditujukan

untuk meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam pelaksanaan

diklat program KB, dan pemngembangan diklat ke depannya melalui

kegiatan :

a. Pengembangan hubungan kemitraan dan kerjasama yang

bertujuan untuk peningkatan pengembangan program KB

dengan mitra kerja bersama Poltekes, Stikes Aisyah, Stikess

Page 18: Papper BKKBN

Respati, Stikes Alma Ata, Stikes Ahmad Yani, Akbid

Yogyakarta, UKDW, UGM, dan lain-lain.

b. Kemitraan dengan RSUP Sardjito, P2 KS DIY, Dinas Kesehatan

Propinsi DIY dan pengelola kabupaten/kota.

c. Kemitraan dan Kerjasama dalam penelitian dengan Stikes dan

perguruan Tinggi.

7. Peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan, pelatihan, penelitian,

dan pengembangan. Program ini bertujuan untuk memenuhi

standard minimal penyelenggaran pendidikan, penelitian, dan

pengembangan melalui kegiatan antara lain sebagai berikut :

a. Pengembangan kurikulum bertujuan untuk mendukung

terselenggaranya pelatihan.

b. Pengembangan profesionalisme di tenaga balatbangm

konsultasi bidang tingkat nasional.

c. Peningkatan sarana latbang, evaluasi siklat kegiatan latbang,

penyususnan profil latbang, penyusunan majalah balatbsng

yang bertujuan untuk promosi dan evaluasi pendidikan

pelatihan peneliatian dan pemngembangan.

8. Pengembangan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai center of

excellent program KB :

a. Pengembangan field laboratory ITP program KB di DIY

merupakan model pengembangan program KB andalan yuang

spesifik.

b. Uji coba/evaluasi MKBK yang merupakan penerapan dari

pembuatan NKBK tahun 2008

c. Pengembangan Family center BKKBN DIY dengan kerjasama

bidang KB dan KS.

d. Pelatihan pre-service training pasang dan cabut IUP, implant,

serta magang MOP bagi dokter umum.

9. Pengkajian, penelitian, dan pengembangan program KB nasional :

a. Mini survey peserta KB aktif di kabupaten/kota.

b. Penelitian tentang rendahnya kesertaan KB pria di DIY.

Page 19: Papper BKKBN

c. Monitoring penelitian tentang rendahnya kesertaan KB pria di

DIY.

d. Penyusunan buku pria memilih vasektomi dalam ber-KB berisi

tentang alasan pria memakai MOP dalam ber-KB berdasarkan

data hasil pelayanan di lapangan.

e. Analisis lanjut SDKI

f. Sosialisasi pemanfaatan hasil penelitian

g. Perumusan dan sosialisasi hasil penelitian

h. Identifikasi kebutuhan diklat dan penelitian

i. Temu ilmiah WI dan Peneliti

j. Sosialisasi pemanfaatan hasil penelitian

k. Perumusan dan sosialisasi hasil penelitian.

Page 20: Papper BKKBN

BAB III

PENUTUP

Rencana Program Tahun 2009 disusun dengan harapan

pelaksanaan Program KB Nasional Propinsi DIY berjalan sesuai yang

diharapkan untuk mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan.

Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi koreksi dan

atau masukan sehingga materi ini dapat tersusun dan tersaji dalam Rapat

Kerja Daerah Program KB Nasional Propinsi Diaerah Istimewa Yogyakarta.

Page 21: Papper BKKBN

BKKBN

EVALUASI

PELAKSANAAN PROGRAM KB NASIONAL

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2009

Page 22: Papper BKKBN

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudoyono, bahwa dengan jumlah

rata-rata anggota keluarga yang masih cukup banyak bilangannya, maka

harus terus diupayakan mengendalikan jumlah penduduk di negara ini

agar jumlahnya tidak terlalu banyak. Upaya-upaya untuk mengatasi

masalah kependudukan terus menerus dilakukan, terutama dalam hal

pemberantasan kemiskinan, peningkatan program Keluarga berencana,

peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan keluarga, serta

peningkatan di berbagai sarana dan prasarana yang menunjang

peningkatan kualitas hidup keluarga (jurnal program KB dan

Kependudukan dan Keluarga Sejahtera, BKKBN, Jakarta, 2006).

Deskripsi tersebut kiranya kini tetap relevan untuk dikedepankan,

oleh karena jumlah penduduk yang besar tanpa dibarengi dengan

peningkatan mutu akan menjadi hambatan dalam mewujudkan

kesejahteraan keluarga. Hal ini sejalan dengan misi program KB nasional

yakni mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. Untuk itu

diharapkan “Seluruh Warga Negara Indonesia dapat mengikuti KB”

Menurut Prof. DR. Dr. Sutaryo, Sp. A (K) pada rakerda KB Propinsi

DIY tahun 2008. Menyebutkan bahwa dimasa lalu, keberhasilan program

KB adalah berkat kesamaan persepsi dari presiden sampai dengan

dasawismanya. Kesamaan persepsi dituangkan dalam keputusan politik

yang nyata, bahwa KB harus dikoordinasikan secara nasional. Tahun 2000

– 2020 kita memetik hasil besar dari kerja keras BKKBN, bahwa jumlah

penduduk produktif cukup besar, usia produktif terkontrol karena karena

angka kelahiran dapat ditekan. Masa inilah kesempatan yang paling baik

untuk membangun negeri ini, Yng Lzim disebut sebagai “Window of

Opportunity”. Dalam sejarah demografi, ini hanya dapat terjadi satu kali

saja. Masa ini akan hilang dan rusak apabila program KB tidak diteruskan.

Page 23: Papper BKKBN

Masih banyak pengambil kebijakan di pemerintahan, program KB sukses-

sukses saja seperti dahulu. Padahal ada sesuatu yang gawat. Saat ini

terjadi penurunan pemahaman penerimaan program KB. Akses pelayanan

bagi keluarga miskin yang jumlahnya besar nyaris terbengkelai, dan

pencapaian program KB pun menurun. Jika saja program KB gagal, maka

akan terjadi ledakan penduduk yang sangat berbahaya bagi negara ini.

Kondisi kependudukan dewasa ini dalam artian jumlah, kualitas, dan

persebarannya merupakan tantangan berat bagi pembangunan. Situasi

dan kondisi kependudukan ini merupakan realitas yang membutuhkan

perhatian dan penanganan seksama dan berkelanjutan. Salah satu upaya

yang harus senantiasa silaksanakan adalah dengan pengendalian jumlah

penduduk dan peningkatan kualitas penduduk melalui program Keluarga

Berencana.

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan keluarga Sejahtera menyebutkan

bahwa keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan

peran serta melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan

keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Berdasar peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2005, tentang

rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), telah digariskan arah

kebijakan program KB yang merupakan rangkaian pembangunan

kependudukan dan keluarga s=kecil berkualitas sebagai langkah

signifikan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Pembangunan

ini diarahkan sebagai upaya pengendalian jumlah penduduk melalui

Keluarga Berencana, serta pengembangan dan peningkatan kualitas

penduduk melalui perwujudan Keluarga Kecil Berkualitas.

Pada dasarnya, pelaksanaan program KB di Propinsi DIY sendiri

telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan penurunan angka kelahiran per

wanita usia subur dari 4,76 anak pada tahun 1970, (SP 1970) menjadi

3,42 (SP 1980), kemudian menjadi 1,85 (SP 2000). Namun, dari hasilnya

Page 24: Papper BKKBN

SDKI 2007, jumlah ini mengalami kenaikan gradual sebesar 1,89. Artinya

terjadi kenaikan angka kelahiran sebesar 0,04. Kenaikan angka kelahiran

ini relatif kecil, tetapi bila tidak diwaspadai, diperkirakan akan cenderung

terus bertamabh setiap tahunnya. Walaupun angka 1,89 tersebut secara

demografis masih berada dibawah angka replacement level (2,1).

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa selama kurun waktu 38 tahun,

program KB sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Untuk itulah

program KB harus tetap menjadi prioritas utama program pembangunan

pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Pernyatan tersebut sangatlah logis dikedepankan, oleh karena

program pengendalian kelahiran sebenernya merupakan investasi

pembangunan jangka panjang, yang output nya tidak dapat dirasakan

dalam jangka pendek (1-10 tahun). Dampak program KB baru dirasakan

setelah sekitar 20 tahun kemudian, saat bayi yang lahir 20 tahun lalu

telah mulai memasuki angkatan kerja. Pada kenyataannya sebagian besar

angkatan kerja tidak terserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia.

Seirama dengan penerapan sistem pemerintahab otonomi daerah,

terjadi pergeseran paradigma dalam pelaksanaan program yang

mempengaruhi dinamika program KB di lapangan. Program KB ini menjadi

sangat bergantungpada kebijakan strategis pemangku jabatan di daerah.

Dengan demikian, membawa konsekuen kurang terfokusnya penggarapan

program KB. Hal ini terasa terutama dengan semakin berkurangnya

jumlah tenaga penggerak masyarakat, penggerak kader pada level desa

ke bawah (PLKB).

Dengan berubahnya lingkungan strategis tersebut di atas, agar

sejalan dengan era desentralisasi, reformulasi arah kebijakan program KB,

telah dilakukan dan dituangkan dalam Visi, Misi, dan Strategi Dasar

program KB. Reformulasi ini diperlukan dalam rangka membangun

kembali pilar-pilar program yang oleh berbagai kalangan disinyalir

melemah dalam era desentralisasi saat ini. Selanjutnya, kinerja program

KB diharapkan dapat meningkat dan tujuan program KB dapat tercapai

kelak.

Page 25: Papper BKKBN

Di awal tahun 2009 ini, perlu dilakukan evaluasi pencapaian

program KB Propinsi DIY di awal tahun 2008 dibandingkan dengan

rencana program yang ditetapkan pada awal 2008.

Page 26: Papper BKKBN

BAB II

VISI, MISI, DAN STRATEGI DASAR

Perubahan lingkungan strategis sejalan dengan era desentralisasi,

BKKBN merumuskan visi, misi, dan grand strategi nya sebagai acuan bagi

program KB mendatang. Dengan merumuskan kembali arah kebijakan ke

depan, diharapkan kinerja program dapat meningkat dan sasaran

program dapat meningkat dan tercapai pelaksanaannya.

A. VISI

Sejalan dengan fiosofi BKKBN sejak awal didirikan, diarahkan

untu menggerakkan peran serta masyarakat dalam KB, BKKBN

menetapkan visi yang baru, yaitu : “Seluruh Keluarga Ikut KB”.

Melalui visi ini, BKKBN menjadi inspirator, fasilitator, dan penggerak

program sehingga di masa yang akan datang diharapkan seluruh

keluarga dapat menerima ide Keluarga Berencana.

Pada hakekatnya, visi ini bermakna ganda, yaitu :

1. Setiap pasangan dan atau calon pasangan suami istri harus sejak

dini melakukan perencanaan keluarga secara matang dan

bertanggung jawab, sehingga mereka dapat menjadi keluarga

yang bahagia dan sejahtera.

2. Seluruh anggota keluarga seyogyanya mengikuti program-

program dari program KB, yaitu pasangan suami istri mengatur

kelahiran dengan cermat, keluarga yang mempunyai balita

mengikuti Bina Keluarga Balita (BKB) dan posyandu, remaja

mengikuti BKR, dan keluarga lanjut usia mengikuti BKL serta

melakukan kegiatan usaha dalam keleompok UPKS sebagai

upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.

B. MISI

Page 27: Papper BKKBN

Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas penduduk melalui

program pendidikan, kesehatan dan pembangunan lainnya tidak

kalah pentingnya adalah upaya untuk melakukan perencanaan

keluarga secara cermat dan bertanggung jawab. Untuk itu, maka

visi yang diembankan BKKBN adalah “Mewujudkan Keluarga Kecil

Bahagia dan Sejahtera”.

C. STRATEGI DASAR

Untuk mewujudkan visi, misi, BKKBN telah merumuskan 5

strategi dasar yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan

sasaran program yang ingin dicapai. Lima strategi dasar tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam program

KB

2. Menata kembali pengelolaan program KB

3. Memperkuat SDM program KB

4. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui

pelayanan KB

5. Meningkatkan pembiayaan program KB

Berbagai sasaran yang mempunyai daya ungkit yang tinggi serta

ingin dicapai dari masing-masing strategi dasar tersebut, sebagai

berikut :

1)Menggerakkan dan memberdayakan masayarakat dalam

program KB

a) Setiap desa/kelurahan memiliki toga/toma yang

melakukan KIE KB

b) Setiap desa/kelurahan memiliki PPKBD yang berperan aktif

sebagai motivator KB desa

c) Setiap desa/kelurahan terutama di daerah tertinggal,

terpencil dan perbatasan mendapatkan pelayanan KB

bermutu.

d) Setiap kecamatan memiliki PIK KRR yang aktif

Page 28: Papper BKKBN

e) Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan

konseling kesehata reproduksi.

2) Menata kembali pengelolaan program KB

a) Setiap desa/kelurahan menerapkan pengelolaan program

yang terintegrasi dengan outcome yang jelas

b) BKKBN menerapkan sistem informasi yang up-to-date

c) Setiap BKKBN Propinsi mencapai sasaran program-program

KB di wilayahnya

d) Setiap wilayahmemiliki jejaring kerja yang aktif dengan

mitra

e) Pengelola program KB di setiap Propinsi mendapatkan

fasilitas advokasi dan supervisi dari BKKBN pusat

f) Setiap kabupaten/kota memiliki dinas KB yang dikukuhkan

Peraturan daerah

3) Memperkuat Sumber Daya Manusia Keluarga Berencana

a. Setiao Desa/ kelurahan dilayani oleh tenaga PLKB/PKB

yang terlatih

b. Setiap kecamatan memiliki tenanga pengelola Keluarga

Berencana

c. Seluruh petugas KB memenuhi standar kompetensi

dengan jumlah yang memadai

4) Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui

pelayanan Keluarga Berencana

a. Seluruh keluarga yang memiliki balita menjadi anggota

aktif BKB

b. Setiap keluraga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

anggota UPPKS (usaha peningkatan pendapatan keluarga

sejahtera) memiliki usaha ekonomi produksi

c. Setiap kecamatan memiliki kelompok percontohan BKR

(Bina Keluarga remaja)

Page 29: Papper BKKBN

d. Setiap kabupaten/kota memiliki kelompok percontohan

bina lingkungan keluarga

5) Meningkatkan pembiayaan Program KB

a. Program KB memperoleh prioritas penganggaran

pemerintah pusat dan daerah

b. Terciptanya system jaminan pembiayaan program KB

terutama bagi rakyat miskin

c. Di setiap kecematan tersedia alat kontrasepsi swasta

dengan harga terjangkau

D. Tema Rakerda tahun 2009

“ Dengan semangat kemitraan kita mantapkan komitmen

pelaksanaan program Keluarga Berencana untuk mencapai sasaran

RPJMN (Rencana pembangunan jangka menengah nasional) 2004 –

2009 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 30: Papper BKKBN

BAB III

SASARAN DAN KEBIJAKAN

A. BIDANG OPERASIONAL (MISSION CENTRE)

Bidang operasional (mission centre) merupakan bidang yang

berkaitan langsung dengan upaya pencapaian sasaran kinerja

dalam pelaksanaan program KB, baik dalam upaya penundaan usia

perkawinan, penigkatan kesadaran kesehatan reproduksi remaja,

pengaturan kelahiran maupun peningkatan ketahanan keluarga dan

pemberdayaan ekonomi keluarga. Secara rinci dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. PROGRAM KELUARGA BERENCANA

Dukungan program untuk mewujudkan pencapaian sasaran di

bidang KBKR (Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi)

dapat diuraikan sebagai berikut : Program Keluarga Berencana

Program ini bertujuan untuk menjamin terselenggaranya

pelayanan KB yang berkualitas bagi pembinaan kesertaan KB dan

PUS (Pasangan Usia Subur) yang ingin melakukan KB namun

belum terlayani, serta menjamin ketersediaan kontrasepsi

disemua tempat pelayanan termasuk pelayanan gratis bagi

Page 31: Papper BKKBN

keluarga pra sejahtera dan Keluarga sejahtera I dan keluarga

miskin lainnya.

a. Sasaran :

Terlaksananya pelayanan bagi peserta Keluarga berencana

aktif miskin dan peserta Keluarga Berencana (KB) miskin.

Meningkatnya peserta KB aktif menjadi 418.069 dan peserta

KB baru 45.644

Partisipasi pria dalam ber keluargaberencana (KB) menjadi

24.065 (5,69%) dari peserta KB aktif

Meningkatnya presentase remaja yang memperoleh

informasi tentang kesehatan reproduksi menjadi 75% dan

jumlah PIK KKR (Pusat informasi dan konseling reproduksi

remaja) 47 kelompok

Meningkatnya presentase keluarga balita yang aktif

melakukan pembinaan tumbuh kembang anak melalui

kelompok BKR (bina keluarga remaja) menjadi 30% dari

anggota

Meningkatnya presentase keluarga lansia yang aktif dalam

kegiatan kelompok BKL (bina keluarga lansia) menjadi 30%

dari anggota.

Meningkatnya prosentase keluarga pra sejahtera dana

Kleuarga sejahtera I anggota UPPKS (Usaha peningkatan

pendapatan keluarga sejahtera) yang berusaha

b. Kebijakan :

Meningkatkan akses informasi dan kualitas pelayanan KBKR

(Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi) abagi

keluarga dalam merencanakan kehamilan dan mencegah

kehamilan yang tidak diinginkan, khususnya bagi keluarga

rentan, keluarga miski, berpendidikan rendah terpencil dan

tidak terdaftar.

Meningkatkan akses pria terhadap informasi, pendidikan,

konseling dan pelayanan KBKR

Page 32: Papper BKKBN

Meningkatkan pembinaan serta status kesehatan perempuan

dan anak

Pembinaan pelayanan KIE dan pelayanan kesehatan

reproduksi dalam penanggulangan masalah kesehatan

reproduksi (PMKR)

Meningkatkan pembinaan serta mengintegrasikan informasi

dan pelayanan konseling bagi remaja tentang kehidupan

seksual yang sehat, HIV/AIDS, NAPZA dan perencanaan

perkawinan melalui kegiatan pembinaan kelompok remaja.

Meningkatkan akses dan kualitas informasi dan konseling

KRR termasuk mencegah HIV/AIDS dan narkoba

meningkatkan ketahanan Keluarga dalam pengasuhan

penumbuhkembangan anak pembinaan kesehatan ibu, bayi,

anak, remaja serta lingkungan keluarga secara terpadu

melalui kelompok Bina Keluarga

Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga dalam

kegiatan usaha ekonomi produktif termasuk pegetahuan dan

ketrampilan usaha serta fasilitasi dalam mengakses sumber

modalnya.

Memaksimalkan upaya advokasi, promosi dan KIE KB

(konseling informasi dan edukasi keluarga berencana) dan

pemberdayaan keluarga untuk peneguhan dan kelangsungan

program serta pembinaan kemandirian institusi masyarakat

yang menyelenggarakan pelayanan KB dan pemberdayaan

keluarga

Meningkatkan kualitas pengelolaan menejemen

pembangunan keluarga berencana termasuk pengelolaan

SDM, data dan informasi, pengkajian, penelitian dan

pengembangan serta bimbingan dan pengawasan program.

c. Kegiatan Pokok

Perluasan jangkauan pelayanan termasuk melalui pelayanan

Tim KB keliling (TKBK)

Page 33: Papper BKKBN

Pelayanan KB pria termasuk tentang informasi, konseling dan

pelayanan KBKR

Pelayanan KIE, advokasi dan KIP/Konsedling dalam pelayanan

KB termasuk pengembangan materi media dan perluasan

cakupan

Pelayanan kontrasepsi rasional, efektif, dan efisien

Pemmbinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KBKR

yang mandiri

Peningkatan pembinaan kualitas sarana dan pelayanan KBKR

Promosi KHIBA (kelangsungan hidup ibu bayi dan anak) dan

PMKR melalui kelompok kegiatan di masyarakat

Penyediaan alat kontrasepsi dan pelayanan KB medis operasi

Pelayanan pencabutan implant dan perlindungan bagi

penerima pelayanan KB

Dalam kaitannya dengan kegiatan program KB pada tahun 2008

kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan antara lain :

1) JAMINAN DAN PELAYANAN KB

Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh jaminan dan pelayanan

KB dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan

pelayanan KB dengan sasaran menurunkan PUS (pasagan usia

subur) Unmet need dari 9,6% menjadi 8,7% dari PUS 535.927

dan meningkatkan partisipasi PUS dalam penggunaan alat

kontrasepsi, kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :

Mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi yang

mengarah pada penggunaan yang rasional, efektif dan

efisien dalam upaya memenuhi hak hak reproduksi dan

pasangan dengan ara memberikan informasi yang jelas

lengkap dan jujur serta transparan tentang alat kontrasepsi

yang akan dipilih sehingga tercapai kepuasan dan rasa

aman bagi peserta KB dalam menggunakan alat

kontrasepsi.

Page 34: Papper BKKBN

Menyediakan dan mendistribusikan alat kontrasepsi bagi

keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I baik yang

dilayani oleh tempat pelayanan KB jalur pemerintah

maupun swasta dan menjamin ketersediaan alat

kontrasepsi di wilayah.

Dengan rumus = 3 : 4 :3 untuk kondom dan pil ulang, dan 3

: 4 untuk IUD, suntik dan implant.

Menyediakan bantuan biaya pelayanan KB bagi keluarga Pra

sejahtera dan keluarga sejahtera I berupa :

Pasang IUD dan implant sejumlah 4172 kasus

Cabut implant sejumlah 1251 kasus

MOW Laparoscopy sejumlah 545 kasus

MOW felopering sejumlah 190 kasus

MOP sejumlah 79 kasus

Komplikasi berat sejumlah 9 kasus dan kegagalan KB

sejumlah 6 kasus.

d. Menyediakan obat efek samping gangguan alat kontrasepsi dan

sarana medis dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan

KB, antara lain :

o Melaksanakan pertemuan tim jaga mutu agar permasalahan

KB sejak awal dapat diantisipasi baik hal medis maupun non

medis.

o Melaksanakan pertemuan media teknis, konsolidasi

program KB, pembinaan dan pemantauan/monitoring ke

kabupaten/kota.

o Visting spesialis tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari

segi medis maupun non medis dengan mendatangkan tim

spesialis ke kabupaten/kota, kecamatan dan des.

o Pengadaan Informed counsed untuk sosialisasi melalui

latihan konseling bidan dan pembinaan lengkap PKB

kebupaten / kota.

Page 35: Papper BKKBN

o Pelatihan pasang cabut IUD/implant secara mandiri

bekerjasama dengan P2KS, stikes Aisyiyah, Politekkes dan

Dinas Kesehatan dalam upaya meningkatkan ketrampilan

provider dalam pelayanan KB khususnya IUD dan implant

o Melaksanakan berbagai kegiatan evaluasi pelayanan KB

antara lain pertemuan medis teknis, konsolidasi program

KB, SPP Alkon dan PKP KB-KR melalui tri komponen.

1)PENINGKATAN PARTISIPASI PRIA

Pencapaian PA pria sebesar 24.065 (5,69%) pada tahun

2008 dengan kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan

antara lain

Operasional promosi & KIE program KB melalui KB

perusahaan, tempat kerja, mitra kerja binaan KB

KIE program KB melalui kelompok KB pria dan

kader/motivator KB

Pengembangan KIE, peningkatan kesertaan KB pria melelui

mitra kerja.

2) KELANGSUNGAN HIDUP IBU, BAYI DAN ANAK (KHIBA)

Promosi kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak

merupakan salah satu upaya dalam menurunkanangka

kematian ibu dan anak juga sebagai program strategis dalam

meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan anak balita

beserta keluarganya, menghindari kehamilan 4 terlalu dan 3

terlambat serta mencegah kehamilan yang tidak diinginkan,

dilaksanakan melalui kegiatan antara lain :

Dukungan operasional pelayanan KB pasca Persalinan dan

pasca keguguran

Sosialisasi pelayanan KB pasca persalinan dan pasca

keguguran

Sosialisasi benefitKb terhadap KIA bagi pengelola KB-KR

Page 36: Papper BKKBN

Dukungan operasional pemantapan KHIBA dan PMKR

melalui mitra keluarga

Penyediaan data dan informasi KHIBA dsan PMKR

3) PENGANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI

(PMKR)

Promosi penanggulangan masalah kesehatan reproduksi

dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi dan

kepuasan seksual, dilaksanakan berbagai kegiatan antara

lain :

Dukungan operasioanl infersilitas (pemuliihan kesuburan)

Dukungan operasional pencegahan KAR dan kesehatan

seksual

Pelayanan Papsmear

Orientasi PMKR bagi TOMA wanita

Dukungan operasional keluarga dan remaja kader HIV/AIDS

Penyuluhan HIV/AIDS melalui lagu RAP

2. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Program ini bertujuan untuk perluasan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR) melalui

pengembangan pusat informasi dan konseling (PIK-KRR) di tingkat

kecematan dan pendidikan KRR melalui kelompok sebaya dijalur

sekolah dan luar sekolah serta usaha peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan penyelenggaraan pelayanan KRR,

termasuk konselor KRR dan pengintegrasian program dengan

pemrogram terkait.

Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya

memberikan pelayanan kepada remaja antara lain :

Operasional KIE KRR bagi TOMA/TOGA dan LSM

Lomba cerdas cermat

Gambar remaja

Page 37: Papper BKKBN

Operasional KIE melalui BP 4 (Kota/kabupaten)

Operasional KIE melalui radio

After school program

Peningkatan SDM tenang inti konseling KRR

(kabupaten/kota)

Evaluasi PIK KRR

Pengadaan bahan metode konseling KIE

Monitoring evaluasi KRR

Monitoring PIK KRR

Evaluasi program KRR I

Orientasi program KRR bagi guna SMA, SMK, SMP

Orientasi program KRR bagi kader BKR

Orientasi program KRR bagi Uztad/Ustadzah

Orientasi program KRR bagi penyalur agama

Orientasi program KRR bagi tokoh agama

3. PROGRAM KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA

Dukungan program untuk mewujudkan pencapaian sasaran

di bidang KSPK dijabarkan dalam program ketahanan dan

pemberdayaan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan kualitas hidup keluarga melalui peningkatan

kemampuan keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak

secara terintegrasi dengan kegiatan posyandu, PAUD serta

pembinaan keluarga remaja, lansia dan lingkungan keluarga

kegiatan UPPKS. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat

dalam program KB serta membentuk opini public tentang

program KB, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga

pengelola dan kader program dalam mendukung pergerakan

masyarakat di bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga.

B. BIDANG PENUNJANG (SERVICE CENTER)

Page 38: Papper BKKBN

Ada 4 bidang yang merupakan bidang penunjang yang seluruh

program dan kegiatannya diarahkan untuk memberikan dukungan

kepada bidang operasional (mission center) guna pencapaian

program KB secara menyeluruh.

Adapun program yang mendukung kegiatan ini adalah :

1. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

BERKUALITAS

Program ini bertujuan untuk memperkuat kualitas pelayanan

program di tingkat lini lapangan yang berbasis masyarakat, serta

menyediakan data keluarga dan individu dalam keluarga sebagai

basis operasional pembinaan program KB di lini lapangan.

a. Sasaran

PPKBD di setiap dusun yang aktif sebagai fasilitator KB

Pelayanan program oleh petugas KB

Adanya jejaring kerja yang aktif sebagai mitra kerja

Adanya SIM program KB yang berbasis data mikro individu

keluarga

b. Kegiatan Pokok

Pembinaan dan operasional petugas lapangan

Pembinaaan dan operasional PPKBD

Integritas kegiatan strategis dalam berbagai momentum

Secara teknis kegiatan pokok ini dapat dijabarkan melalui

kegiatan sebagai berikut :

Pelaksanaan pendapatan keluarga

Pengalolaan data hasil pendataan keluarga

Kegiatan pemanfaatan hasil pendataan keluarga untuk

operasional pembinaan program di lapangan.

2. PROGRAM PENERAPAN PEMERINTAHAN YANG BAIK

Program ini berujuan untuk mengelola administrasi

penggajian pegawai, uang makan, tunjangan dan terlaksananya

penyelenggaraan pemerintahan, penyediaan fasilitas kebutuhan

kerja pimpinan kegiatan perkantoran, serta penataan

Page 39: Papper BKKBN

pengelolaan manajemen organisasi dalam penyelenggaraan

pemerintah

a. Sasaran

Efektifnya pengelolaan gaji pegawai, uang makan,

tunjangan dan penyelenggaraan keperintahan, fasilitasi

kebutuhan kerja pimpinan kebutuhan kerja pimpinan serta

pengelolaan organisasi secara baik, benar dan akuntabel.

b. Kegiatan Pokok

- Gaji pegawai, uang makan dan tunjangan

- Koordinasi lintas sektorPertemuan dan jamuan

- Perjalanan dinas

- Keperluan pokok sehari hari perkantoran

- Pengembangan sistem menejemen ketatalaksanaan

3. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRA SARANA APARATUR

NEGARA

Program ini bertujuan untuk mengadakan stok kebutuhan

alat kontrasepsi dan sarana penunjang pelayanan KB, serta

pemeliharaan sarana kerja dan aset organisasi BKKBN dalam

rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana pelayanan

KB

a. Sasaran

Tersedianya stok alkon dan sarana pelayanan KB dengan

standar yang memadai bagi pelayanan program yang

berkualitas.

b. Kegiatan pokok

- Penyediaan alkon dan sarana pelayanan KB

- Penyediaan sarana operasional pelayanan KIE program

- Peningkatan kapasitas teknologi informasi untuk

pengelolaan sistem informasi KB

- Peningkatan sarana kerja pengelola dan pelaksana

program

Page 40: Papper BKKBN

4. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

petugas program bidang KB-KB, KRR, KSPK, dan IT, menyediakan

dan menyiapkan perangkat pengelolaan data informasi program

sebagai bahan pengembangan dan perumusan kebijakan

informasi program, serta peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan teknis petugas pengelola program KB melalui

pelatihan teknis medis dan pendidikan serta pengembangan

pelayanan informasi berbasis TI suatu model pendekatan

percepatan pemberdayaan PLKB/PKB melalui belajar jarak jauh.

a. Sasaran

- Pengelola KB

- Tenaga program dan petugas KB yang memenuhi

standar kompetensi dan jumlah yang memadai

- Terlaksananya kegiatan analisis dan penilaian serta

pengembangan indicator program

b. Kegiatan Pokok

- Latihan dasar umum

- Refreshing bagi penyuluh KB, medis teknis bagi

dokter/bidan, pelatihan teknis bagi tenaga program

- Pendidikan jangka panjang dan jangka pendek

- Analisis tindak lanjut SDKI, Mini survey dan indicator

RPJMN

- Penelitian dan pengembangan

- Pembinaan jaringan dan SDM peneliti

5. PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS

APARATUR NEGARA

Program ini bertujuan untuk menjamin kelancaran

pelaksanan program dalam rangka mencapai visi dan misi

program KB melalui penyempurnaan dan pengefektifan sistem

dan pelaksanaan pengawasan untuk meujudkan aparatur

Page 41: Papper BKKBN

Negara yang bersih serta pelaksanaan program dan kegiatan

yang akuntabel.

a. Sasaran

- Terlaksananya pemeriksaan/pengawasan, pembinaan,

uji petik dan pemeriksaan khusus

- Terlaksananya koordinasi, konsultasi dan komunikasi

pengawasan serta dukungan menejemen pengawasan

b. Kegiatan Pokok

- Efektifitas pelaksanaan pengawasan terpatu

- Pemeriksaan khusus, uji petik dan pembinaan

- Peningkatan dukungan menejemn program

pengawasan

- Koordinasi, konsultasi dan komunikasi pengawasan

Page 42: Papper BKKBN

BAB IV

UPAYA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2008

A. PROGRAM KELUARGA BERENCANA

Program ini bertujuan untuk memenuhi permintaan

masyarakat akan pelayanan KB-KR yang berkualitas termasuk

didalamnya upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dn anak

serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka

membangun keluarga kecil berkualitas.

1. KEGIATAN POKOK ANTARA LAIN :

a. Perluasan jangkauan pelayanan termasuk melalui pelayanan

Tim KB keliling (TKBK)

b. Pelayanan KB pria termasuk tentang informasi konseling dan

pelayanan KB-KR

c. Pelayanan KIE, advokasi dan KIP/konseling dalam pelayanan

KB termasuk pengembangan materi medis dan perluasan

cakupan

d. Pelayanan kontrasepsi rasional, efektif dan efisien

e. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB-KR

yang mandiri

Page 43: Papper BKKBN

f. Peningkatan pembinaan kualitas saranan dan pelayanan KB-

KR

g. Promosi KHIBA dan PMKR melalui kelompok kegiatan

masyarakat

h. Penyediaan alat kontrasepsi dan pelayanan KB medis operasi

i. Pelayanan pencabutan implant dan perlindungan bagi

penerima pelayanan KB

2. JAMINAN DAN PELAYANAN KB

Kegiatan yan telah dilaksanakan oleh jaminan dan

pelayanan KB dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat

akan pelayanan KB dengan sasaran menurunkan PUS unmet

need dari 9.6% menjadi 8,7% dari PUS 535.927, kegiatan yang

telah dilaksanakan antara lain :

a. Mensosialisasikan penggunaaan alat kontrasepsi yang

mengarah pada penggunaan yang rasionnal, efektif dan

efisien dalam upaya memenuhi hak hak reproduksi dan

pasangan dengan cara memberikan informasi yang jelas,

lengkap dan jujur serta transparan tentang alat kontrasepsi

yang akan dipilih sehingga tercapai kepuasan dan rasa aman

bagi peserta KB dalam menggunakan alat kontrasepsi.

b. Menyediakan dan mendistribusikan alat kontrasepsi bagi keluarga Pra Sejahtera dan KS I baik yang dilayani oleh tempat pelayanan KB jalur pemerintah maupun swasta dan menjamin ketersediaan alat kontrasepsi di wilayah. Dengan rumus 3 : 4 : 3 untuk kondom dan Pil Ulang, dan 3 : 4 untuk IUD, Suntik dan Implant.

c. Menyediakan bantuan biaya pelayanan KB bagi Keluarga Pra Sejahtera dan KS I berupa : Pasang IUD dan Implant sejumlah 4172 kasus. Cabut implant sejumlah 1251 kasus. MOW Laparoscopy sejumlah 545 kasus. MOW Felopering sejumlah 190 kasus. MOP sejumlah 79 kasus. Komplikasi berat sejumlah 9 kasus dan kegagalan KB

sejumlah 6 kasus.

Page 44: Papper BKKBN

d. Menyediakan obat efek samping penggunaan alat kontrasepsi dam sarana medis berupa : Meningkatkan kualitas pelayanan KB melalui berbagai

kegiatan antara lain :o Melaksanaakan pertemuan tim jaga mutu agar

permasalahan KB sejak awal dapat diantisipasi baik dalam hal medis maupun non medis.

o Melaksanakan pertemuan medis teknis, konsolidasi program KB, pembinaan dan pemantauan/monitoring ke Kabupaten/Kota.

o Visiting spesialis tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari segi medis maupun non medis dengan mendatangkan Tim Spesialis ke Kabupaten/Kota, Kecamatan dan desa.

o Pengadaan Informed Counsent untuk sosialisasi melalui latihan konseling bidan dan pembinaan lengkap PKB Kabupaten/Kota.

o Pelatihan pasang cabut IUD/Implant secara mandiri bekerjasama dengan P2KS, Stikes Aisyiyah, Poltekkes dan Dinas Kesehatan dalam upaya meningkatkan ketrampilan provider dalam pelayanan KB khususnya IUD dan Implant.

Melaksanakan berbagai kegiatan evaluasi pelayanan KB antara lain pertemuan medis teknis, konsolidasi program KB, SPP Alkon dan PKP KB-KR melalui Tri Komponen.

3. PENINGKATAN PARTISIPASI PRIAPencapaian PA Pria sebesar 24065 (5,69%) pada 2008 dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain :

Operasional Promosi dan KIE Program KB melalui KB Persh, Tempat Kerja, TOMA, TOGA, Mitra Kerja serta kelompok-kelompok binaan KB.

Ops. Promosi dan KIE Program KB-KR melalui kelompok KB Pria dan Kader/Motivator KB.

Duk. Ops. Pemantapan Promosi KIE KB-KR. Duk. Pengembangan KIE Peningkatan Sesertaan KB Pria melalui

Mitra Kerja.

4. KELANGSUNGAN HIDUP IBU, BAYI DAN ANAK (KHIBA)Promosi kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak juga sebagai program strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, dan anak balita beserta keluarganya, menghindari kehamilan 4 terlalu dan 3

Page 45: Papper BKKBN

terlambat sera mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dilaksanakan melalui kegiatan antara lain :

Dukungan operasional pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran

Sosialisasi Pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran Sosialisasi benefit KB terhadap KIA bagi pengelola KB-KR Dukungan operasional pemantapan KHIBA dan PMKR melalui mitra

keluarga Penyediaan data dan informasi KHIBA dan PMKR

5. PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI (PMKR)Promosi penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi dan kepuasan seksual, dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain:

Dukungan operasional infertilitas (pemulihan kesuburan) Dukungan operasional pencegahan KAR dan kesehatan seksual Pelayanan Papsmear Orientasi PMKR bagi TOMA wanita Dukungan operasional keluarga dan remaja kader HIV/AIDS Penyuluhan HIV/AIDS melalui lagu RAP

B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSIBerbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya memberikan pelayanan kepada remaja antara lain :

1. Operasional Adv KIE KRR bagi TOMA/TOGA dan LSM/LSOM2. Lomba cerdas cermat3. Gambar remaja4. Operasional KIE melalui BP 4 (Kabupaten/Kota)5. Operasional KIE melalui radio (Kabupaten/Kota)6. After School Program7. Peningkatan SDM tenaga inti korseling KRR (Kabupaten/Kota)8. Duk ops PIK KRR non sekolah dan sekolah9. Rekomendasi dan evaluasi PIK KRR10. Pengadaan bahan metode korseling KIE11. Monitoring evaluasi KRR12. Monitoring PIK KRR13. Rakordasi / Evaluasi program KRR I14. Orientasi program KRR bagi guna SMA, SMK, SMP15. Orientasi program KRR bagi Kader BKR16. Orientasi program KRR bagi Ustads/ustadzah17. Orientasi program KRR bagi penyalur agama18. Orientasi program KRR bagi tokoh agama

Page 46: Papper BKKBN

C. PROGRAM KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA1. Program Advokasi dan KIE

a. Pengembangan jejaring advokasi dan KIEb. Peningkatan kualitas dan kuantitas advokasi kepada stake holderc. Operasional penerangan masyarakat melalui Mupend. KIE program KB melalui Televisie. Kampanye program KB dalam bentuk opinif. Operasional informasi melalui persg. Operasional KIE Wawan muka TOMA-TOGA tentang program KB

Nasionalh. Advokasi KIE melalui medua tradisionali. Pameran pembangunanj. Perubahan perilaku masyarakat melalui pengadaan bahan materi

KIEk. Peningkatan Advokasi dan KIE melalui berbagai lomba

2. Program Pengembangan Ketahanan Keluargaa. Pengadaan panduan materi KIE-BKB terpadu, materi BKR bagi PLKB,

materi BKL baki PLKB dan formulir bagi Tribinab. Pertemuan Pokja Tribinac. Expose HARGANAS, HAN serta kegiatan Tribinad. Operasional KIE Wawan muka petugas tentang BKB Terpadue. Forum Koordinasi Bina-Binaf. Dukungan Poktan dalam rangka refresing kader BKLg. Lomba pengelola, kelompok dan kader BKB

Lomba pengelola BKBoPeringkat I Pokja BKB KulonprogooPeringkat II Pokja BKB BantuloPeringkat III Pokja BKB SlemanoPeringkat IV Pokja BKB GunungkiduloPeringkat V Pokja BKB Kota Yogyakarta

Lomba kelompok BKBoPeringkat I Pokja BKB Melati Cebongan SlemanoPeringkat II Pokja BKB Anggrek Sungapan BantuloPeringkat III Pokja BKB Mawar Kraton YogyakartaoPeringkat IV Pokja BKB Kalisoko KulonprogooPeringkat V Pokja BKB Binasejahtera Gunungkidul

Lomba kader BKBoPeringkat I Lilek Wakhidah kader BKB Sungapan BantuloPeringkat II Sri Lestari kader BKB Mlati SlemanoPeringkat III Supapti kader BKB KulonprogooPeringkat IV Ervi kader BKB Kota Yogyakarta

Page 47: Papper BKKBN

oPeringkat V Sutarni kader BKB Gunungkidulh. Operasional kader BKB dengan PAUDi. Temu kader BKB tingkat nasional dan regionalj. Sosialisasi modul BKRk. Lomba keluarga balita ideal

Peringkat I Keluarga Ngatijan/Fitriyah Kulonprogo Peringkat II Keluarga Yanto/Yuni Kota Yogyakarta Peringkat III Keluarga Albani/Trisusilowati Sleman Peringkat IV Keluarga Jaya/Sukiyem Gunungkidul Peringkat V Keluarga Parjilan/Ruatmi Bantul

3. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluargaa. Koordinasi dan evaluasi PKLKb. Monitorinf pembinaan kelompok PKLKc. Bantuan operasional PKLKd. Evaluasi/lomba kelompok BLK

Peringkat I kelompok BLK Pengiwo Sleman Peringkat II kelompok BLK Sidorukun Kota Yogyakarta Peringkat III kelompok BLK Melati Gunungkidul Peringkat IV kelompok BLK Paragama Bantul Peringkat V kelompok BLK Jati Asri Kulonprogo

e. Lomba Keluarga Harmonis Sejahtera Peringkat I keluarga Fatmi/Sulisti Kulonprogo Peringkat II keluarga Mulyanto/Suharini Sleman Peringkat III keluarga Waryanto/Wiwid Kota Yogyakarta Peringkat IV keluarga Suparno/Sri Mulyanti Gunungkidul Peringkat V keluarga Subandiyo/Samiyah Bantul

4. Program Pemberdayaan Ekonomi KeluargaProgram pemberdayaan ekonomi keluarga dilaksanakan melalui pendekatan kelompok UPPKS dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga dengan usaha ekonomi produktif keluarga. Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :

a. Sarasehan hasil pendataan keluarga, dilaksanakan dalam upaya menindaklanjuti hasil pendataan keluarga guna memperoleh kesepakatan dalam meningkatkan tahapan keluarga sejahtera. Sarasehan tersebut dihadiri oleh mitra kerja dan mitra usaha yang diharapkan dapat melaksanakan pembinaan secara berkelanjutan dan terpadu dengan memanfaatkan kelompok UPPKS.

b. Pendataan kelompok UPPKS, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam upaya mendapatkan data dan informasi tentang kelompok UPPKS yang aktual dan akurat tentang kondisi kelompok UPPKS.

Page 48: Papper BKKBN

c. Penyusunan laporan program PEK, dilaksanakan dalam upaya untuk mengetahui perkembangan kelompok UPPKS baik mengenai kuantitas dan kualitas kelompok UPPKS.

d. Forum pembinaan kelompok UPPKS dilaksanakan dalam upaya sebagai wadah pengembangan wawasan, pertukaran informasi maupun upaya pemecahan permasalahan kelompok UPPKS.

e. Seleksi kelompok UPPKS, dilaksanakan dalam upaya memberikan penghargaan dan motivasi kepada para kader UPPKS untuk bersaing secara sehat guna meningkatkan pengelolaan kelompok dan mensejahterakan anggotanya. Untuk tahun 2008 telah terpilih 5 (lima) kelompok UPPKS terbaik yaitu:

Peringkat I kelompok UPPKS Bunga I, Sleman Peringkat II kelompok UPPKS Sejahtera 4, Bantul Peringkat III kelompok UPPKS Ngudi Rahayu, Gunung Kidul Peringkat IV kelompok UPPKS Aster Putih, Kota Yogyakarta Peringkat V kelompok UPPKS Mekarsari, Kulon Progo

f. Koordinasi program pemberdayaan ekonomi keluarga, dilaksanakan dalam upaya memperoleh data dan informasi tentang pelaksanaan program PEK, memperoleh kesepakatan tentang beberapa kegiatan PEK sera mantapnya komponen-komponen pembina kelompok UPPKS.

g. Temu kader UPPKS, dilaksanakan dalam upaya memberikan penghargaan dan fasilitas kepada kader UPPKS untuk saling bertemu.

h. Peyusunan produk unggulan, dalam upaya mensosialisasikan produk kelompok UPPKS, meningkatkan jaringan pemasaran dan memacu kelompok UPPKS. Gelar UPPKS dilaksanakan secara Nasional, Propinsi dan Kab/Kota se DIY. Bantuan modal usaha, diberikan kepada 61 kelompok UPPKS @ Rp 5.000.000,- dalam rangka meningkatkan kelangsungan usaha kelompok UPPKS.

D. PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN KELUARGA KECIL BERKUALITASProgram penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas khususnya yang dilakukan seksi institusi peran serta pada tahun 2008 berbagi upaya telah dilakukan yang meliputi:

1. Memanfaatkan momentum strategis melalui kegiatan:a. TNI Manunggal KB Kesehatan dari mulai Pencanangan,

koordinasi dan pemantauan. Program ini dilombakan secara berjenjang. Korem 072/Pamungkas, kodim Bantul sebagai juara 1.

b. Kesatuan gerak PKK KB dilombakan. Disamping kegiatan KGPKK KB-Kes dikembangkan dengan menilai Pelaksana

Page 49: Papper BKKBN

Yandu Terbaik, PHBS terbaik dan kesehatan lingkungan. Setelah dievaluasi sampai dengan tingkat nasional Propinsi DIY mendapatkan nominasi 6 brsar Tingkat Nasional yakni pelaksana terbaik Kesatuan Gerak PKK KB-Kes di desa Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman, dan pelaksana terbaik kesehatan lingkungan di Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Bantul.

2. Mengadakan peringatan Hari Keluarga Nasional yang dipadukan dengan BBGRM, yang pencanangannya dilaksanakan di desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.

3. Mengadakan Pemilihan Petugas lini Lapangan dan Kader IMP terbaik secara berjenjang dimana terbaik 1 Tingkat Propinsi dikirim ke Jakarta.

4. Mengadakan seleksi peserta KB lestari 10, 15, dan 20 tahun dan mengirimkan yang terbaik I tingkat Propinsi ke tingkat Nasional untuk masing-masing kategori.

5. Mengirimkan pengurus dan peserta didik saka kencana dalam kemah saka kencana tk nasional di Jakarta. Yang didahului dengan pembinaan dan pembekalan bagi peserta didik saka kencana.

6. Mengadakan jambore IMP dan PLKB dalam acara Harganas tk Propinsi

7. Mengirimkan PKB untuk mengikuti MUNAS IPEKB di Jakarta.8. Membentuk kepengurusan IPEKB Tk. Propinsi.9. Mengadakan Jambore PLKB/PKB.10. Mengadakan musyawarah daerah IPEKB Tk. Propinsi DIY.11. Expose Kendaraan Roda 2.12. Mengadakan pendataan kader IMP dan PLKB/PKB.

E. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATURProgram pengelolaan SDM Aparatur merupakan tugas dari Balai pelatihan dan pengembangan (Balatbang). Balatbang adalah merupakan salah satu komponen service center dalam mendukung mission center Program KB Propinsi DIY. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola dan program KB.Program pengelolaan SDM aparatur tersebut dilakukan dengan kegiatan:

1. Pengkajian, penelitian program KB Nasional melalui kegiatan:a. Pengembangan sistematika penyelenggaraan, pendidikan,

perkuliahan, kurikulum dan pola ilmiah dengan indikator kegiatan meningkatnya kualitas institusi penyelenggara pelatihan, penelitian dan pengembangan.

b. Survei bidang kependudukan meningkatnya jumlah kajian/penelitian Program KB yang digunakan untuk pengambilan kebijakan.

Page 50: Papper BKKBN

2. Penataan SDM aparatur dengan indikator meningkatnya kinerja dan tersedianya pengelola dan pelaksana program KB tingkat Propinsi DIY.

3. Pendidikan dan pelatihan dengan indikator meningkatnya kuantitas dan kualitas SDM Pengelola dan Pelaksana program KB. Indikator sasarannya adalah terlatihnya pesera diklat dari berbagai kategori pelatihan dengan dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dan pengelola program KB.

BAB VHASIL PENCAPAIAN PROGRAM TAHUN 2008

A. PROGRAM KELUARGA BERENCANADalam berbagai upaya program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2008, hasilnya dapat dilihat sbb:1. PENCAPAIAN PESERTA KB BARU

Realisasi pencapaian masing-masing kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

Page 51: Papper BKKBN

Tabel 1 : Realisasi Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2008Kabupaten/Kota PPM PB Jumlah %

Bantul 12146 13010 107,11Sleman 9587 10906 113,75Gunungkidul 10944 10018 91,53KulonProgo 5339 5475 102,54Kota Yk 6748 6235 91,10

JUMLAH 44800 45644 101,88Dari jumlah tersebut apabila dilihat berdasar alat kontrasepsi yang dipakai paling banyak adalah suntik 24901 (54,55%).Gambaran peserta KB Baru berdasarkan tempat pelayanan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2 : Realisasi pencapaian PB Tahun 2007 berdasarkan tempat pelayananNo Tempat

PelayananJumlah PB %

1 Klinik KB Pemerintah

18046 39,54

2 Klinik KB Swasta 6217 13,623 Dokter Praktek

Swasta876 1,92

4 Bidan Praktek Swasta

20505 44,92

JUMLAH 45644 100Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan peserta KB baru di klinik pemerintah masih tertinggi. Realiasi Pencapaian peserta KB baru pria berjumpah 2431 (57,80%). Kontribusi pria terhadap total PB sebesar 5,33%. Untuk masing-masing kabupaten kota dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3 : Realisasi Pencapaian PB Pria Tahun 2008NO Kabupat

en KotaPPM PB

PRIA

Pencapaian Jumlah

PB Pria %

Pencapaian PB

% PB Pria Thd PB

1 Bantul 1772 994 56,21 13010 7,662 Sleman 634 487 76,81 10906 4,473 Gunung

Kidul898 406 45,21 10018 4,05

4 KulonProgo

368 219 59,51 5475 7,03

5 Kota 534 323 60,49 6235 5,18

JUMLAH 4206 2431 57,80 45644 5,33

Page 52: Papper BKKBN

2. PESERTA KB AKTIFPencapaian peserta KB Aktif tercatat sebesar 418069 (99,02%) dari PPM PA sebesar 422209 per kabupaten kota dapat dilihat dari tabel:

Tabel 4 :NO KABUPATEN

KOTAPPM PA PA TA

JUMLAHHUN 2007

%1 BANTUL 109213 111637 102,222 SLEMAN 115766 116229 100,403 G KIDUL 110904 107311 96,764 K PROGO 49969 48928 97,925 KOTA 36357 33964 93,42

JUMLAH 422209 418069 99,02Tabel berikut adalah pencapaian PA Pria untuk masing-masing kabupaten kota dan Propinsi tahun 2008.

Tabel 5 : Pencapaian PA Pria Tahun 2008NO KABUPAT

EN KOTAPPM

PAPRIAPENC. PA

PRIAPENC.

PA%

PAPRIA THD PA

1 BANTUL 6706 5934 88,49 111637 5,322 SLEMAN 8336 7844 94,10 116229 6,753 G KIDUL 2967 2194 73,95 107311 2,044 K PROGO 2437 2043 83,83 48928 4,185 KOTA 5381 5233 97,25 33964 15,41

JUMLAH 25827 23248 90,01 418069 5,56

Tingkat partisipasi peserta KB Aktif pada bulan Desember 2008 untuk

propinsi DIY adalah 78,01 dari Pasangan Usia Subur (PUS) sebesar

418.089 jiwa, kondisi untuk setiap Kabupaten/Kota adalah sebabgai

berikut:

Tabel 6:Tingkat Partisipasi Pasangan Aktif (PA) s/d Desember 2008

Page 53: Papper BKKBN

No Kabupaten/

kota

PUS PA Partisipasi

1 Bantul 144.359 111.376 77,33

2 Sleman 145.833 116.229 79,70

3 Gunung Kidul 131.605 107.311 81,54

4 Kulon Progo 65.715 48.298 74,45

5 Kota Yogya 48.415 33.964 70,15

Jumlah 535.927 418.069 78,01

Tabel 7:Pencapaian PA Pemerintah dan swasta Desember 2007

No Kabupaten/

kota

PUS Pemerintah Swasta

1 Bantul 111.376 32,24% 67,75%

2 Sleman 116.229 0,09% 75,01%

3 Gunung Kidul 107.311 52,63% 47,36%

4 Kulon Progo 48.298 50,43% 49,56%

5 Kota Yogya 33.964 41,50% 58,49%

Jumlah 418.069 38,34% 61,65%

3. KOMPLIKASI, KEGAGALAN DAN PENCABUTAN IMPLANT

Tinggi rendahnya kasus komplikasi berat dan kegagalan dapat menjadi

salah satu tolok ukur kualitas pelayanan.

Tabel 8:Kasus Komplikasi Berat Tahun 2007

No Kabupaten/

kota

IUD MOP MOW IMP STK Jumlah

1 Bantul 8 0 0 3 0 11

2 Sleman 7 0 0 0 0 7

3 Gunung Kidul 6 0 0 2 2 10

4 Kulon Progo 4 1 1 2 1 7

5 Kota Yogya 3 0 0 0 3 6

Page 54: Papper BKKBN

Jumlah 28 1 1 7 6 20

Tabel 9:Kasus Kegagalan per Desember 2007

No Kabupaten/

kota

IUD MOP MOW IMP STK Jumlah

1 Bantul 12 1 2 3 0 18

2 Sleman 7 0 1 0 0 8

3 Gunung Kidul 12 0 2 3 0 17

4 Kulon Progo 4 0 0 2 0 6

5 Kota Yogya 3 0 0 0 0 33

Jumlah 28 1 5 8 0 82

Sedangkan jumlah pencabutan implant berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut.

Kabupaten/

kota

Klinik KB Dokter Bidan Jumlah

Bantul 298 6 103 407

Sleman 116 0 1 117

Gunung Kidul 212 0 216 428

Kulon Progo 843 2 98 943

Kota Yogya 34 3 9 46

Jumlah 1503 11 427 1941

4. PESERTA KB DROP OUT (DO)

Jumlah peserat KB yang DO di seluruh DIY mencapai 10,53%, yang berarti

di atas kondisi ideal SPM (<10%). Dari hasil tersebut, Kabupaten Sleman

yang paling baik, yaitu sebesar 7,67% saja.

Upaya memenuhi permintaan masyararakat akan pelayanan KB

menjangkau pula kelompok yang selama ini kebutuhannya belum

terpenuhi.berdasarkan data BKKBN jumalah PUS yang tidak ingin memiliki

anak lagi tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi hadalah 11,25%.

Page 55: Papper BKKBN

B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

JUMLAH PIK-PIR

o Tahap tumbuh = 44 Kelompok

o Tahap tegak = 3 Kelompok

o Tahap tegar = -

BASIS PIK-PIR

o Sekolah Umum/Keagamaan = 35 Kelompok

o Organisasi Keagamaan = 4 Kelompok

o LSM/Organisasi Kepemudaan = 8 Kelompok

FASILITATOR PIK-PIR

o Pendidik Sebaya (PS) Terlatih = 66 orang

o Konselor Sebaya ( KS) Terlatih = 26 orang

o Pengelola PIK-KRR Terlatih =36 orang

Jumlah kelompok remaja yang dibina KRR

o Kelompok Karang Taruna =123 kelompok

o Kelompok Pramuka =20 kelompok

o Kelompok Remaja di sekolah = 98 kelompok

o Pondok Pesantren = 13 kelompok

o Tempat kerja = 2 kelompok

o Kelompok Remaja lainnya = 13 kelompok

Jumlah Kelompok keluarga peduli remaja yang dibina KRR

o Kelompok BKR =250 kelompok

o Kelompok lainnya = 7 kelompok

Jumalah tenaga program yang perlu mendapatkan pelatihan KRR

o Mengikuti diklat = 245 orang

o Mengikuti orientasi = 424 orang

C. PROGRAM KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA

Program ini mempunyai sasaran dan kegiatan kelompok sebagai berikut:

Program Advokasi dan KIE

Page 56: Papper BKKBN

o Pengembangan jejaring Advokasi dan KIE

o Peningkatan kualitas dan kuantitas Advokasi kepada stakeholder

o Operasional penerangan masyarakat melalui Mupen

KIE Program KB melalui Televisi

o Kampanye program KB dalam bentuk opini

o Operasional informasi melalui pers

o Operasional KIE wawanmuka TOMA-TOGA tentang program KB

Nasional

Advokasi KIE melalui media tradisional

o Pameran pembangunan

o Perubahan perilaku masyarakat melalui pengadaan materi KIE

o Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku pengelola program

o Peningkatan advokasi dan kie melalui berbagai lomba

Program pengembanagan ketahanan Keluarga

o Pengadaan panduan materi KIE-BKB terpadu, materi BKR bagi

PLKB, materi BKL bagi PLKB dan formulir bagi Tribina

o Pertemuan Pokja Tribina

o Ekspos HARGANAS, HAN, serta kegiatan Tribina

o Operasional KIE Wawan muka petugas tentang BKB terpadu

o Forum Koordinasi Bina

o Dukungan Poktan dalam rangka refreshment kader BKL

Lomba pengelola BKB

o Peringkat I Pokja BKB Kulon Progo

o Peringkat II Pokja BKB Bantul

o Peringkat III Pokja BKB Sleman

o Peringkat IV Pokja BKB Gunung Kidul

o PeringkatV Pokja BKB Kota Yogyakarta

Lomba Kelompok BKB

o Petingkat I kelompok BKB Melati Cebongan Sleman

o Petingkat I kelompok BKB Anggrek Sungapan Bantul

o Petingkat I kelompok BKB Mawar Kraton Yogyakarta

o Petingkat I kelompok BKB Kalisoko Kulon Prpgo

Page 57: Papper BKKBN

o Petingkat I kelompok BKB Bina sejahtera Gunungkidul

Operasional kader BKB dengan PAUD

Temu Kader BKB tingkat Nasional dan Regional

Sosialisasi modul BKR

D. PROGRAM SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

Balatbang memiliki tugas pokok sebagai berikut:

Merencanakan dan mengendalikan penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan serta pengembangan dan pelatihan pelatihan

program KB dan KS di propinsi.

Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaporan pendidikan dan

pelatihan serta penegembangan penelitian program KB dan KS di

Propinsi.

Melaksanakan pengelolaan pengembangan/pelatihan program KB

dan KS di Propinsi

Melaksanakan pengelolaan ketata usahaan balatbang

Beberapa hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Balatbang

adalah

Pendidikan dan Pelatihan

Kegiiatan pendidikan dan pelatihan KB Nasional yang direncanakan

oleh BKKBN DIY pada tahun 2008 berjumlah 18 jenis pelatihan yang

terdiri dari 48 paket pelatihan dengan jumlah peserta 1218 orang.

Pelatihan ini ditujukan untuk tenaga pegawai, pengelola KB dan

pelaksana program KB tingkat propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan

Desa. Realisasi kegiatan sampai dengan bulan Desember 2008

adalah 100% dari perencanaannya. Jenis pelatihannya antara lain:

o Orientasi dokter dan bidan

o Orientasi pembinaan PUS bagi dokter

o Refreshing keterpaduan pengelola

o Orientasi teknis penunjang bagi pengelola program

o Pelatihan teknis media pemberi pelayanan

Page 58: Papper BKKBN

o Pelatihan latihan dasar umum program KB

o Orientasi bina keluarga

o Orientasi pengurus taman gender

o Orientasi pengelola UPPKS

o Pelatihan KRR bagi Pendidik Sebaya

o Pelatihan TOT bagi Konselor Sebaya

o Pelatihan KRR bagi Konselor Sebaya

o Diklat PIK KRR percontohan

o Orientasi RR bagi klinik KB

o Orientasi JKK

o Orientasi bagi KUA

o Semianr Usia Paruh baya

o Pelatihan Operasional Mupen

Penelitian

Kegiatan penelitian yang direncanakan oleh BKKBN DIY melalui

Balatbang berjumlah 5 paket dengan mini survey pengambilan

sampel di setiap kabupaten/Kota. Sedangkan penelitian lainnya

pada tingkat propinsi. Penelitian berskala nasional meliputi Mini

Survey peserta KB dn RPJM. Realisasi kegiatan penelitian

samapai dengan bulan Desember 2008 adalah 100% dari

perencanaan. Penelitian tersebut meliputi:

o Penelitian Survei Peserta KB aktif

o Penelitian RPJM

o Persepsi Remaja tentang KB

o Dampak kesehatan reproduksi remaja

o Pemanfaatan hasil penelitian

o Peningkatan kualitas institusi penyelenggaraan

pelatihan,penelitian dan pengembangan

Pengembangan

Page 59: Papper BKKBN

Kegiatan pengembangan program KB Nasional direncanakan

berjumlah 17 paket pengembangan. Realisasi kegiatan tersebuta

adalah 100%. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut:

o Identifikasi kebutuhan pelatihan dan penilitian

o Penyusunan Profil balatbang

o Pengembangan Kurikulumi

o Pemasaran Diklat

o Pengembangan Field Laboratory ITP

o Pengembangan Media pembelajaran

o Temu Ilmiah WI dan penelitian

o Pengembangan profesi tenaga Balatbang

o Pengembangan hubungan kemitraan

o Evaluasi OST ITP

o Penyusunan majalah intensive course Bahasa inggris

o Evaluasi diklat

o Lokakarya Pengembanga diklat

o Lokakarya Kespro Dharma wanita

o Lokakarya keterpaduan BKB PAUD

o Lokakarya Pengelolaan program KB kecamatan

Peningkatan SDM aparatur

Untuk meningkatkan kinerja bagi pengelola program KB propinsi

DIY, dilaksanakan Diklat PIM III, koordinasi bidang ke Sumatera

Utara,workshop ITP di Jakarta, capacity building bagi kepala seksi

dan peningktn profesionalisme widyaiswara dan peneliti.

Kegiatan tersebut tercapai 100%.

Page 60: Papper BKKBN

BAB VI

PENUTUP

A. PERMASALAHAN

1. Kriteria Toma dan Toga yang aktif melakukan advokasi dan

KIE belum tersusun.

2. Terbatasnya jumlah PLKB/PKB karena adayan pengalihan

tugas maupun pensiun, sedangkan pengangkatannya adalah

wewenang daerah.

3. Kelompok Tri Bina dan program lintas sektor belum terstruktur

.

4. Terbatasnya jumlah kader Tri Bina.

5. Sarana kegiatan Tri Bina belum memadai , bahkan terdapat

kerusakan.

6. Belum optimalnya dukungan untuk peningkatan keterampilan

dalam UPPKS.

7. Kurangnya bantuan ATTG bagi UPPKS.

8. Lebih dari separuh Kelompok UPPKS rentan DO.

9. Kualitas produk UPPKS masih rendah.

10. Sinkronisasai dengan proogram pengentasan

kemiskinan belum maksimal.

11. Kegiatan Diklat di tingkat kabupaten (SKPD) belum

maksimal.

B. UPAYA PEMECAHAN PERMASALAHAN

1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan

Program KS-Pk

2. Mendorong kemandiriin kelompok dengan penyediaan sarana

dan bahan penyuluhan sesuai kebutuhan.

Page 61: Papper BKKBN

3. Meningkatkan kemitraan dengan lembaga-lembaga terkait,

dalam usaha peningkatan ketreampilan pengelola kegiatan

KS-PK

4. Meningatkan kapabilitas petugas pembina kelompok kegiatan

dalam mendorong dan menumbuhkan kegiatan UPPKS.

5. Meningkatkan reposisi peran kader dalam mendukung

keikutserataan program KB

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelatihan, penelitihan dan

pengembangan untuk mendorong mutu SDM.

Page 62: Papper BKKBN