Paper Pendidikan Kewarganegaraan

9
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi penerusnya. Selaku warga negara masyarakat, warga bangsa dan negara, secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional, maka pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita kehidupan yang mengglobal yang di gambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan. Pada kehidupan kampus di seluruh perguruan tinggi Indonesia, harus dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik, berwawasan budaya bangsa, bermoral keagamaan dan berkepribadian Indonesia. Bagi pembekalan kepada para mahasiswa di Indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai, sikap dan kepribadian, diandalkan kepada Pendidikan Pancasila, Bela Negara, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar Dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalam kehidupan, yang disebut Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK). Sebagai mahasiswa teknik sipil, yang merupakan bagian dari suatu masyarakat (Universitas) tentunya sangat penting untuk mengetahui tujuan mempelajari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini. Setelah mengetahui tujuan yang hendak dicapai dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa diharapkan bisa mempelajarinya dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan benar. Penerapan ilmu Pendidikan Kewarganegaraan yang tepat dapat memberikan manfaat-manfaat yang sangat berguna bagi pengembangan diri mahasiswa sendiri, khususnya mahasiswa teknik sipil.

Transcript of Paper Pendidikan Kewarganegaraan

Page 1: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan

pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan

generasi penerusnya. Selaku warga negara masyarakat, warga bangsa dan negara,

secara berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka

yang selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan

hubungan internasional, maka pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita

kehidupan yang mengglobal yang di gambarkan sebagai perubahan kehidupan

yang penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.

Pada kehidupan kampus di seluruh perguruan tinggi Indonesia, harus

dikembangkan menjadi lingkungan ilmiah yang dinamik, berwawasan budaya

bangsa, bermoral keagamaan dan berkepribadian Indonesia. Bagi pembekalan

kepada para mahasiswa di Indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai,

sikap dan kepribadian, diandalkan kepada Pendidikan Pancasila, Bela Negara,

Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar Dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar

aplikasi nilai dalam kehidupan, yang disebut Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian (MKPK).

Sebagai mahasiswa teknik sipil, yang merupakan bagian dari suatu

masyarakat (Universitas) tentunya sangat penting untuk mengetahui tujuan

mempelajari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini. Setelah mengetahui

tujuan yang hendak dicapai dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,

mahasiswa diharapkan bisa mempelajarinya dan menerapkan ilmu-ilmu yang

telah didapat selama perkuliahan dalam kehidupan sehari-hari secara baik dan

benar. Penerapan ilmu Pendidikan Kewarganegaraan yang tepat dapat

memberikan manfaat-manfaat yang sangat berguna bagi pengembangan diri

mahasiswa sendiri, khususnya mahasiswa teknik sipil.

Page 2: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

2

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penulisan Paper Tujuan dan Manfaat Pendidikan

Kewarganegaraan Bagi Pengembangan Diri Mahasiswa Teknik Sipil ini adalah :

a. Mengetahui tujuan dari diadakannya mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa teknik sipil.

b. Mengetahui manfaat dari dipelajarinya mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan bagi sikap pengembangan diri mahasiswa khususnya

mahasiswa teknik sipil.

c. Memenuhi tugas yang dijadikan sebagai ujian pada mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan Semester 7, Program Studi Teknik Sipil,

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah yang dijadikan dasar dari penulisan Paper Tujuan dan

Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Pengembangan Diri Mahasiswa

Teknik Sipil ini adalah :

a. Latar belakang pentingnya mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada perguruan

tinggi.

c. Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa secara

umum dan khusus bagi mahasiswa teknik sipil sesuai dengan Keputusan

Dirjen Dikti.

d. Manfaat yang didapat mahasiswa teknik sipil untuk pengembangan diri

setelah mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan.

Page 3: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era

sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan

mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan jamannya.

Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia

berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan

berkembang. Kesamaan nilai-nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat

kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong

proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.

Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17

agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut

merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus

dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu, nilai-nilai

perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.

Pada masa sekarang ini nilai-nilai perjuangan itu telah mengalami pasang

surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik kritis. Hal ini

disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.

Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga-lembaga

kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan

politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global.

Disamping itu, isu global yang meliputi demikratisasi, hak asasi manusia, dan

lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.

Page 4: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

4

Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hal

ini membuat dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi sebuah kampung

tanpa mengenal batas negara.

Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual

telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Pada era

globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik

sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik ini

memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada

umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendekiawan pada khususnya, yaitu

melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

2.2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI

Sebagai program kurikuler, mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di

perguruan tinggi adalah bentuk perubahan dari Pendidikan Kewiraan yang terlalu

condong atau lebih berorientasi pada aspek bela negara dalam konteks memenuhi

kebutuhan pertahanan. Oleh karena itu, pengembangan nilai-nilai demokrasi,

nilai-nilai sosial kemasyarakatan, penyadaran tentang ketaatan pada hukum, serta

disiplin sosial bukanlah tujuan pendidikan kewiraan. Metode pengajaran yang

diterapkan lebih bersifat indoktrinatif yang hanya menyentuh aspek kognitif,

sedangkan aspek sikap dan perilaku belum tersentuh.

Jauh sebelum diselenggarakannya PKn, pada jenjang perguruan tinggi,

pernah ada mata kuliah Manipol dan USDEK, Pancasila dan UUD 1945 (sekitar

tahun 1960-an), Filsafat Pancasila (tahun 1970-an sampai sekarang), Pendidikan

Pancasila (1980-an sampai sekarang), Pendidikan Kewiraan (1989 / 1990-an) dan

Pendidikan Kewarganegaraan (2000 sampai sekarang).

Pendidikan Kewiraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban

membela bangsa dan tanah air Indonesia. Pada tahun 2000, substansi mata kuliah

Pendidikan Kewiraan sebagai pendidikan pendahuluan bela negara direvisi dan

selanjutnya namanya diganti menjadi PKn berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti

Page 5: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

5

No. 267/Dikti/2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum. Substansi mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan makin disempurnakan dengan keluarnya Surat

Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/2002 dan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.

43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian di Perguruan Tinggi.

2.3 TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin

kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna

(berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan

kemampuan kognitif dan psikomotorik). Generasi penerus, khususnya mahasiswa

Teknik Sipil melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan akan mampu

mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan

konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional serta

memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola

piker, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan

Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh tegaknya Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan

bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional

dalam diri para mahasiswa, khususnya mehasiswa teknik sipil, calon

sarjana/ilmuan warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.

Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi serta seni yang merupakan misi atau tanggung jawab

Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga negara dalam

hal persahabatan, pengertian antar bangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela

negara, dan sikap serta perilaku yang bersendikan nilai-nilai budaya bangsa.

Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela negara akan

terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan bahwa konsepsi

Page 6: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

6

demokrasi dan hak asasi manusia sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang

paling sesuai dengan kehidupannya sehari-hari.

Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia

yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,

terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif

serta sehat jasmani dan rohani.

Tujuan lainnya adalah untuk menumbuhkan seperangkat tindakan cerdas

penuh tanggung jawab dari seorang mahasiswa teknik sipil dalam berhubungan

dengan negara, dan memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara dengan menerapkan konsepsi falsafah bangsa, wawasan

nusantara dan ketahanan nasional.

Menurut Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang

Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan dirancang untuk memberikan

pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar

berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan pendahuluan

bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh

bangsa dan negara. Sedangkan dalam Pasal 4 Keputusan Dirjen Dikti tersebut

menyebutkan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi

adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan

kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai warga

negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga negara Republik

Indonesia yang bertanggung jawab.

b. Mahasiswa menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam

masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang

hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila,

wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara kritis dan bertanggung

jawab.

Page 7: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

7

c. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan

serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa

pada diri mahasiswa.

2.4 MANFAAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan kewarganegaraan pada mahasiswa Teknik Sipil yang berhasil

akan menumbuhkan sikap mental yang cerdas dan penuh rasa tanggung jawab

dari dalam diri mahasiswa Teknik Sipil. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :

a. Bariman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati

nilai-nilai falsafah bangsa.

b. Berbudi pekerti luhur, berdidiplin dalam masyarakat, berbangsa dan

bernegara.

c. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga

negara.

d. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni untuk

kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia,

khususnya mahasiswa Teknik Sipil, diharapkan mampu memahami, menganalisa,

dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan

negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan

nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945.

Manfaat dengan tetap memegang teguh nilai-nilai ini disemua aspek

kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan kemiskinan,

kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah :

a. Menguasai IPTEK.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing.

c. Memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Berpikir obyektif, rasional serta mandiri.

Page 8: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

8

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat didapat dari penulisan paper Tujuan dan Manfaat

Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Pengembangan Diri Mahasiswa Teknik Sipil

adalah :

a. Tujuan dari dipelajarinya Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa

khususnya mahasiswa teknik sipil adalah :

1) Menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta

perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,

wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para

mahasiswa.

2) Meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur,

berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan

produktif serta sehat jasmani dan rohani.

3) Mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan

kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai

warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga negara

Republik Indonesia yang bertanggung jawab.

4) Mahasiswa menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam

masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan

Pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara kritis dan

bertanggung jawab.

5) Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan

serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan

bangsa pada diri mahasiswa.

Page 9: Paper Pendidikan Kewarganegaraan

9

b. Manfaat dipelajarinya Pendidikan Kewarganegaraan dengan cara yang

baik dan tepat bagi pengembangan diri mahasiswa, khususnya mahasiswa

teknik sipil adalah mahasiswa memiliki sikap sebagai berikut :

1) Bariman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.

2) Berbudi pekerti luhur, berdidiplin dalam masyarakat, berbangsa dan

bernegara.

3) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga

negara.

4) Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.

5) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni untuk

kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

6) Menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar

memiliki daya saing, memelihara serta menjaga persatuan dan

kesatuan bangsa, dan berpikir obyektif, rasional serta mandiri.

c. Paper ini disusun guna menyelesaikan ujian pada mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan di Semester 7 pada Program Studi teknik Sipil, Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Indonesia.

3.2 SARAN

Saran yang diberikan untuk penyempurnaan penulisan paper dengan

masalah yang sejenis pada masa yang akan datang adalah :

a. Sebelum menyusun penulisan paper hendaknya penulis lebih

memperbanyak referensi sebagai acuan dalam penulisan agar hasilnya bisa

lebih relefan dengan kenyataan di lapangan.

b. Pada penulisan sebaiknya mengetahui format penulisan paper yang tepat

dan benar.