Paper Particle Size

30
Oleh : Amelia Syifa H. ( 1306368204 ) Ira Ariyani ( 1306368210 ) Masnita Simbolon ( 1306368305 ) Johanes James ( 1306368280 ) Tugas Paper Pengolahan Mineral Partikel Sizing

description

Paper Particle Size

Transcript of Paper Particle Size

Page 1: Paper Particle Size

Oleh :

Amelia Syifa H. ( 1306368204 )

Ira Ariyani ( 1306368210 )

Masnita Simbolon ( 1306368305 )

Johanes James ( 1306368280 )

Tugas Paper Pengolahan Mineral

Partikel Sizing

Teknik Metalurgi dan

MaterialUniversi

tas Indonesi

Page 2: Paper Particle Size

Introduction

Pada tahap pemisahan, analisa ukuran partikel produk digunakan untuk

menentukan ukuran optimum suatu umpan dalam proses tertentu agar tercapai

efisiensi maksimum dan menentukan batas ukuran yang dapat menyebabkan loss,

sehingga loss tersebut dapat dikurangi. Dikarenakan pada saat pengujian ukuran,

hanya bisa mengukur sejumlah kecil material yang akan digunakan, sangat

penting diingat bahwa sampel yang diuji tersebut haruslah mampu

merepresentasikan secara keseluruhan si material itu sendiri.

Particle size and shape

Tujuan sebenarnya dari pengukuran partikel secara akurat adalah untuk

mendapatkan suatu data kuantitatif mengenai ukuran dan distribusi ukuran

partikel suatu material. Akan tetapi, bentuk partikel yang irregular biasanya tidak

dapat diukur. Untuk itu, pada partikel irregular, sering dugunakan istilah diameter

ekivalen.

Berdasarkan prosesnya masing-masing, didefinisikan pula istilah-istilah diameter

ekivalen lainnya.

Stoke diameter = berdasarkan teknik sedimentasi dan elutriasi.

Projected area diameter= diukur secara mikroskopis

Sieve-aperture diameter= diukur dengan teknik ayakan.

Teknik Metalurgi dan

MaterialUniversi

tas Indonesi

Page 3: Paper Particle Size

Sieve Analysis

Sieve analysis merupakan metode yang paling pertama kali digunakan

dalam analisa ukuran partikel. Tekniksnya, material sampel disebarkan

merata ke dalam ayakan, lalu partikel-partikel yang jatuh dari saringan

ayakan tersebut ditimbang beratnya untuk mendapatkan size fractionnya.

Proses sieving dibagi jadi dua proses, yaitu :

1. Pembuangan partikel-partikel yang dianggap berukuran lebih kecil dari

ukuran celah/lubang kisi ayakan itu sendiri

2. Pemisahan partikel-partikel yang berukuran hampir mendekati ukuran

yang diinginkan. Prosesnya bertahap dan hanya beberapa kali (jarang)

yang mencapai akhir proses.

Kedua proses ini memerlukan ayakan yang dibuat sedemikian rupa sehingga

diharapkan seluruh partikel material dapat melewati ayakan.

Efektivitas dari proses uji ayak ini ditentukan oleh seberapa banyak jumlah

material yg ditaruh di ayakan dan dengan mekanisme ayak seperti apa dilakukan.

Jika material yang diisikan ke dalam ayakan terlalu besar, bagian bawah material

tersebut justru akan sulit untuk melewati ayakan karena tidak tepatnya posisi

material tadi yang terlalu besar. Di sisi lain, partikel yang akan diayak harus

dalam jumlah yang cukup untuk merepresentasikan material secara keseluruhan.

Sehingga, ukuran minimum sampel pun diatur.

Test Sieves

Pengujian penyaring ini didisain untuk besar celah tertentu, dimana besar celah ini

merupakan diameter lubang lingkaran dari penyaring itu. Jenis-jenis ukuran

lubang penyaring ini sudah banyak digunakan, yang paling populer diantaranya

German Standard, DIN 4188 ; ASTM Standard, E11 ; The American Tyler

Series ; The French Series, AFNOR ; dan The British Standard, BSS 410.

Penyaring woven(Tenun)-wire didisain untuk besaran lubang yang mengacu

pada nomor kawat per inci, atau sama dengan lubang persegi per inci. Metode ini

sudah secara luas digunakan dan sampai 1962 dibentuk disain dasar di BS 410.

Page 4: Paper Particle Size

Tapi hal ini memiliki kerugian dimana jenis lubang penyaring yang sama pada

jenis-jenis standar yang ada memiliki perbedaan, tergantung dari ketebalan pada

kawat yang digunakan pada woven-wire. Penyaring saat ini dibentuk dengan

ukuran lubang yang bisa memberikan informasi yang diperlukan kepada

penggunanya.

Banyak para pekerja masih mengacu pada ukuran penyaring denagn tingkat-

tingkat nomor lubang, table 4.2 menjelaskan nomor lubang dari BSS 410 dengan

ukuran besaran celah.

Tabel 4.2. BSS 410 wire-mesh sieves

Mesh number Nominal aperture size (µm) Mesh number Nominal aperture size (µm)

3 5600 36 425

3.5 4750 44 355

4 4000 52 300

5 3350 60 250

6 2800 72 212

7 2360 85 180

8 2000 100 150

10 1700 120 125

12 1400 150 106

14 1180 170 90

16 1000 200 75

18 850 240 63

22 710 300 53

25 600 350 45

30 500 400 38

Pengujian penyaringan tidak tersedia dengan ukuran celah lebih kecil dari

37µm. Penyaring micromesh tersedia pada ukuran lubang dari 5 µm samapi 150

µm dan dibuat oleh nikel electroforming pada lubang persegi dan melingkar. Tipe

populer yang lain adalah “micro-plate sieve” yang diproduksi oleh electoetching

nickel plate.

Page 5: Paper Particle Size

Micro-sieves digunakan untuk penyaringan kering atau basah dimana

tingkat akurasi yang sangat tinggi disyaratkan pada analisis ukuran partikel.

Toleransi pada penyaringan ini lebih baik dari penyaringan woven-wire, celah

yang diperbolehkan ±2 µm dari ukuran besaran.

Pilihan Ukuran Penyaring

Masing-masing seri dari standar celah memiliki hubungan yang tetap satu sama

lain. Kebanyakan seri penyaring modern didasarkan pada akar keempat dari 2

rasio atau pada skala meter, akar kesepuluh dari 10, dimana bisa dibuat

kemungkinanyang lebih dekat dari partikel.

Page 6: Paper Particle Size

Bagi kabanyakan analisis ukuran, hal itu biasanya tidak dapat dipraktikkan dan

tidak bisa digunakan dalam seri partikel. Sebagai alternative penyaring, seri akar

kedua sudah cukup biasa dimana memiliki ukuran yang besar untuk sebuah

partikel. Atau pekerjaan yang membutuhkan akurasi, penyaring seri akar keempat

bisa digunakan.

Umumnya, besr penyaringan harus dipilih bahwa tidak boleh lebih dari 5 %

sampel yang melewati penyaring. Batas ini tentu saja bisa dikurangi untuk

akurasi yang tinggi.

Sub Sieve Techniques

Page 7: Paper Particle Size

Teknik sub-sieving biasa digunakan untuk menganalisa partikel bijih

logam berukuran dibawah 40 mm. Metode yang sering digunakan yaitu metode

sedimentasi , teknik elutriasi, pengukuran mikroskopik, dan elektronik.

Banyak konsep yang digunakan untuk menganalisa ukuran partikel dalam

sub-sieve range. Perlu kehati-hatian ketika menggabungkan distribusi ukuran

partikel dari metode yang berbeda-beda. Akan lebih baik apabila satu metode

digunakan untuk satu jangkauan distribusi (range of single distribution) partikel,

namun pada kenyatannya memang tidak mungkin. Untuk mengatasi masalah

tersebut, kita bisa memperhatikan hal berikut.

Stokes’ Equivalent Diameter

Dalam teknik sedimentasi, material terdispersi dalam cairan dan

ditempatkan dalam kondisi yang terkontrol dengan baik. Sedangkan, untuk

“teknik elutriation” sampel diukur dengan mendispersikan material dengan

melawan kenaikan kecepatan cairan. Kedua teknik pemisahan didasarkan pada

ketahanan terhadap pergerakan cairan. Ketahanan terhadap cairan menentukan

kecepatan terminal dimana partikel mencapai dasar cairan akibat pengaruh gaya

gravitasi.

Untuk partikel yang lebih kecil dari sub-sieve range, kecepatan

terminalnya:

Dimana:

V= kecepatan terminal partikel

d= diameter partikel

g= kecepatan gravitasi

Ds= massa jenis partikel

Df= massa jenis cairan

Page 8: Paper Particle Size

η= viskositas fluida

Hukum stoke hanya valid pada daerah aliran laminar dimana batas ukuran

partikel yang lebih besar dapat diuji dengan metode sedimentasi maupun metode

elutriasi. Batas penentuan ukuran partikel tersebut disebut dengan bilangan

reynold, sebagai berikut:

R = Vd Df

η

Dimana:

R = bilangan reynolds

Secara umum hukum stoke dapat diterapkan untuk partikel yang lebih

kecil dari 40 µm yang terdispersi dalam cairan, untuk partikel yang besar dari 40

µm akan terbuang pada proses pengayakan.

a. Sedimentasi (Sedimentation Methods)

Metode ini digunakan berdasarkan pengukuran tingkat kecepatan settling

partikel secara seragam dalam sebuah fluida. Material yang akan diukur didispersi

dalam fluida dan ditempatkan dibawah kondisi yang terkontrol dengan baik.

Pengukuran dari laju endapan partikel serbuk yang tersebar merata dalam cairan

harus memenuhi range ukuran partikel 2-200 mikron.

Jenis metode yang digunakan dalam proses sedimentasi ini ada dua macam yaitu :

1. Beaker decantation

2. Andreasen pipette

Beaker Decantation

Prinsip kerja dari metode ini adalah :

1. Ukuran mineral yang dimasukkan ke dalam beaker relatif sama, namun

massa jenisnya berbeda

2. Mineral yang diuji tersebar merata pada beaker yang berisi fluida

Page 9: Paper Particle Size

t = h/v

3. Material yang diuji terdispersi secara seragam pada beaker yang berisi air

4. Dalam beaker tersebut dimasukkan tabung syphon hingga kedalaman (h) di

bawah water-level, sesuai dengan 90% kedalaman air (L)

5. Boleh ditambahkan wetting agent untuk memastikan seluruh partikel-

partikel terdispersi

Setiap

partikel

mempunyai ukuran dan kecepatan settling (v) yang bervariasi. Untuk menghitung

waktu yang dibutuhkan partikel untuk settling bisa menggunakan rumus berikut :

Keuntungan dari penggunaan beaker deacantation :

a. Murah dan sederhana

b. Dapat melakukan pemisahan berdasarkan massa jenis mineral

c. Mineral yang didapat dapat dianalisis secara kimia dan mineralogi

Sedangkan kekurangannya adalah :

a. Waktu yang dibutuhkan untuk partikel yang kecil relatif lama

b. Tidak boleh ada turbulensi

Andreasen Pipette

Page 10: Paper Particle Size

Prinsip kerja dari metode ini adalah :

1. Metode ini menggunakan botol silinder dan pipet yang terhubung dengan

reservoir 10ml

2. 3-5% sampel tersebar merata dalam fluida dengan penambahan air

kedalam botol

3. Suspensi dibiarkan mengendap lalu sampel ditarik keatas dengan

menggunakan penghisap

4. Setelah itu sampel dimasukkan kedalam collecting dish

5. Tiap sampel diambil dan dikeringkan kemudian ditimbang

6. Berat dari hasil tersebut dibandingkan dengan material yang sama

volumenya dengan suspensi yang asli

Keuntungan dari penggunaan Andreasen Pipette :

a. Mudah dan sederhana

b. Waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :

a. Sampel yang diambil tiap representatif dari material lebih kecil dari

ukuran partikular sehingga tidak bisa dianalisa secara kimia dan

mineralogi

b. Tidak boleh ada turbulensi

b. Teknik Elutriasi (Elutriation

Technique)

Page 11: Paper Particle Size

Elutriation adalah proses untuk memisahkan partikel berdasarkan ukuran,

bentuk dan kepadatan, menggunakan aliran gas atau cairan yang mengalir ke arah

yang biasanya berlawanan dengan arah sedimentasi. Metode ini terutama

digunakan untuk partikel yang lebih kecil dari 1 μm. Semakin kecil atau ringan,

partikel akan naik ke atas (overflow) karena kecepatan sedimentasi terminal

partikel tersebut lebih rendah dari kecepatan fluida.

Semua elutriator terdiri dari satu atau lebih kolom penyortiran dimana

fluida naik pada kecepatan yang konstan. Feed partikel dimasukkan ke kolom

penyortiran yang akan memisahkannya menjadi 2 fraksi sesuai dengan kecepatan

terminalnya yang dihitung dengan hukum stoke.

Partikel – partikel yang memiliki kecepatan terminal lebih rendah daripada

kecepatan fluidanya, maka akan mengalir ke atas, sedangkan partikel yang

memiliki kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan fluidanya, maka akan

turun ke bawah. Elutriasi dilakukan sampai tidak terlihat tanda-tanda klasifikasi

lebih lanjut yang terjadi.

Page 12: Paper Particle Size

Waktu yang dibutuhkan agar volume berubah pada kolom penyortiran

yaitu h/v, dan waktu yang diperlukan ukuran partikel d1 (partikel yang kecil)

untuk bergerak dari bawah ke atas pada kolom penyortir yaitu h/v1.

Oleh karena itu jumlah perubahan volume yang diperlukan untuk

memindahkan semua partikel d1 pada kolom penyortir adalah

Jumlah volume yang berubah dari nilai d1/d adalah

Kelebihan dari elutriasi

adalah perubahan volume yang tidak membutuhkan perhatian operator. Tetapi

juga memiliki kerugian yaitu kecepatan fluida yang tidak konstan, fluida yang

melintasi kolom penyortir akan menjadi minimum pada dinding kolom dan

maksimum pada tengah kolom.

Page 13: Paper Particle Size

Microscopic Particle Sizing and Image Analysis

Microscopy dapat digunakan sebagai metode analisis mutlak untuk analisis

ukuran partikel karena merupakan satu-satunya metode dimana partikel-partikel

diamati dan diukur. Gambar dari partikel dilihat dalam mikroskop adalah 2

dimensi dan dari gambar tersebut dapat diperkirakan ukuran partikel yang harus

dibuat. Pengukuran mikroskopis membandingkan area yang diproyeksikan dari

partikel dengan bidang referensi lingkaran,atau graticules,diketahui ukuran dan itu

merupakan hasil yang sangat penting bahwa daerah partikel yang diproyeksikan

adalah merupakan sampel dari ukuran partikel.Ini memerlukan orientasi acak

dalam 3 dimensi dari partikel pada mikroskop.

Metode mikroskop optik dapat digunakan pada partikel dengan ukuran 0,8 – 150

µm,dan dibawah 0.001µm menggunakan mikroskop elektron.

Pada dasarnya semua metode mikroskopic digunakan pada sampel laboratorium

yang sangat kecil yang harus dikumpulkan dengan sangat berhati-hati agar dapat

benar-benar representatif.

Pada mikroskop optik manual,partikel yang tersebar dilihat dengan transmisi dan

area dari gambar diperbesar dibandingkan dengan area lingkaran.

Jumlah relatif partikel ditentukan pada serangkaian kelas ukuran yang ada. Ini

mewakili distribusi ukuran dengan nomor,dengan ini memungkinkan untuk

menghitung distribusi menurut volume,kerapatan partikel dan berat partikel.

Analisa manual dari mikroskop geser rawan kesalahan.Dan sekarang sistem

semiotomatis dan otomatis telah dikembangkan untuk mempercepat analisa dan

memperkecil kesalahan metode manual.

Perkembangan dari analisis kuantitatif gambar telah memungkinkan penggunaan

ukuran partikel yang halus untuk sampel laboratorium.Penganalisa gambar

menerima sampel dalam berbagai macam bentuk foto,electron micrograph yang

sudah terintegrasi pada sistem sofware. Gambar 4.13 menunjukkan gambar

Page 14: Paper Particle Size

elektron dari partikel mineral yang diperoleh dengan cara scanning mikroskop

electron. Plot merupakan dasar dari analisa dari beberapa ratus ribu partikel dari

sampel asli,dan akan ditunjukkan secara otomatis pada sistem software.Image

analisys tersedia dalam berbagai bentuk perhitungan dari banyak hal (seperti

ukuran,permukaan daerah dan batas panjang) untuk banyak metode

gambar,seperti optical dan electron.

Electrical Resistance Method

Beckman Coulter Counter memanfaatkan perubahan arus dalam sebuah rangkaian

listrik dikurangi dengan kehadiran dari sebuah partikel. Partikel-partikel mengalir

melalui celah kecil mempunyai elektrode terbenam di kedua sisinya. Konsentrasi

partikel pada hakikatnya partikel yg melewati celah pada satu waktu.

Setiap bagian partikel menggantikan elektrolit dalam celah kecil, sejenak

mengubah perlawanan antara elektroda dan menghasilkan tegangan yang besarnya

sebanding dengan partikel volume. pulsa yang diperkuat yang diumpankan ke

rangkaian yang memiliki layar yang dapat mengatur level tegangan, dan pulsa

tersebut yang mencapai atau melampaui tingkat ini dihitung, perhitungan ini

merepresentasikan jumlah partikel lebih besar dari volume yg telah di tentukan

sebelumnya

Page 15: Paper Particle Size

Dengan mengambil serangkaian perhitungan variasi amplifikasi dan pengaturan

ambang batas, data langsung diperoleh untuk menentukan jumlah frekuensi

terhadap volume yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran distribusi.

Sebagai alat partikel ukuran volume,diameter yang ekuivalen dihitung dari sebuah

lingkaran yang memiliki volume yang sama.

Secara sederhana prinsip kerjanya ialah

Perubahan arus dalam aliran listrik dianggap sebagai perwakilan partikel

Partikel digantungkan dalam larutan konduktif, yang mengalir melalui

lubang kecil dan mempunyai elektroda tercelup di sisi yang lain

Konsentrasi partikel tersebut ditransverse melalui lubang secara bersamaan

Setiap perpindahan partikel Þ memindahkan elektrolit Þ perubahan

tahanan diantara elektroda Þ menghasilkan simpangan tegangan yang

secara proporsional menunjukkan volume partikel.

Page 16: Paper Particle Size

Resultan dari simpangan tegangan ini diperkuat dan kemudian dihitung

Instrumen difraksi laser

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa instrumen yg memiliki prinsip difraksi

sinar laser dengan partikel menjadi nyata termasuk Malvem Master - Sizer dan

Microtrac. Sinar laser dilewatkan melalui suspensi yang encer dari partikel-

partikel yang beredar melalui sel optik. Cahayanya dihamburkan oleh partikel dan

dideteksi oleh solid state detector yang dapat mengukur intensitas cahaya pada

rentang sudut. Sebuah Teori hamburan cahaya digunakan untuk menghitung

distribusi ukuran partikel dari distribusi cahaya pola, partikel lebih halus

mempengaruhi untuk lebih menyebar daripada partikel kasar. Instrumen

sebelumnya yang menggunakan teori Fraunhofer lebih cocok untuk partikel kasar

di memiliki kisaran 1- 2.000 pm

The laser diffraction instrument principle (from Napier-Munn et al., 1996;

Courtesy JKMRC, The

University of Queensland)

Page 17: Paper Particle Size

Instrumen difraksi laser cepat, mudah dalam penggunaan, dan memberikan hasil

yang dapat diulang. Akan tetapi, Teori hamburan cahaya tidak memberikan

definisi tentang ukuran yang kompatibel dengan metode lain, seperti sieving.

Dalam sebagian besar aplikasi pengolahan mineral, misalnya, laser diffraction size

distributions cenderung muncul lebih kasar daripada metode lainnya. Austin dan

Shah (1983) telah menyarankan sebuah prosedur untuk konversi antar difraksi

laser dan sieve size distribusi, dan konversi sederhana dapat dikembangkan

dengan regresi untuk karakteristik material yang konsisten. Selain itu hasil dapat

bergantung pada indeks bias relatif partikel padat dan medium cair.

Untuk alasan ini, laser diffraction size analysers harus digunakan dengan hati-hati.

Untuk perbandingan di beberapa lingkungan atau bahan-bahan, atau dengan data

diperoleh dengan metode lain, kehati-hatian harus digunakan dalam menafsirkan

data. instrumen ini tentu saja tidak memberikan pecahan sampel untuk analisis

selanjutnya

cara kerja :

Bubuk yang akan diperiksa terdispersi dalam bentuk cair, kemudian akan

disebar melalui cell kaca

Sinar parallel yang berasal dari laser berkekuatan rendah menyinari bagian

atas dari cell dan sinar yang pergi/ hilang akan difokuskan oleh alat sistem

optik yang bersifat konvergen

Keuntungannya antara lain :

Mudah untuk digunakan

Hasil cepat didapat

Reproduksibiltas tinggi

Adapun kekurangannya :

Membutuhkan biaya yang tinggi

Page 18: Paper Particle Size

On-line analisis ukuran partikel

sejak 1971, sistem PSM dihasilkan oleh Armco Autometrics (kemudian

dilanjutkan oleh Svedala dan sekarang oleh Thermo Gamma - Metrik) sekarang

telah dipasang di sejumlah pabrik pengolahan mineral (Hathaway dan Guthnals,

1976).

Page 19: Paper Particle Size

PSM-400 System

PSM sistem yang terdiri dari tiga bagian: udara eliminator, bagian sensor, dan

bagian elektronik. Eliminator udara menarik sampel dari proses dan membuang

gelembung udara. Hasil tersebut lalu melewati sensor. Pengukuran tergantung

Page 20: Paper Particle Size

pada berbagai penyerapan gelombang ultrasonik dalam suspensi dari ukuran

partikel yang berbeda karena konsentrasi solid juga membutuhkan penyerapan

radiasi ultrasonik, dua pasang pemancar dan penerima, operasi pada frekuensi

yang berbeda yang digunakan untuk mengukur Ukuran partikel dan konsentrasi

padatan pulp, pengolahan informasi ini dilakukan secara elektronik.

PSM-400 System

Versi terbaru dari PSM, Thermo GammaMetrics' PSM-400MPX mampu

menangani slurries hingga 60% padatan w / w dan output lima ukuran pecahan

secara bersamaan. Prinsip-prinsip pengukuran lainnya sekarang tersedia dalam

bentuk komersial untuk slurries. The Outokumpu PSI 100 sistem mengukur

ukuran individu partikel dalam slurry stream secara langsung menggunakan

reciprocating caliper sensor yang mengubah posisi (dan juga ukuran) menjadi

sinyal listrik (Saloheimo andAntilla, 1994). Outokumpu juga telah

Page 21: Paper Particle Size

mengembangkan versi on-line dari difraksi laser principlethe PSI 500 (Kongas et

al., 2003).

Analisis gambar umumnya digunakan dalam sizing batu dalam conyeyor belt.

Sistem yang tersedia termasuk yang disediakan oleh Split Engineering, WipFrag,

dan Metso. kamera tetap dengan

pencahayaan yang tepat menangkap gambar dari partikel-partikel di conveyor belt

, dan lalu dengan menggunakan software dilakukan koreksi dan dihitung distribusi

ukuran partikel.

Masalah umum dengan sistem pencitraan adalah ketidakmampuan untuk

"melihat" partikel dibawah lapisan atas dan sulitnya mendeteksi partikel halus.

Namun, mereka berguna dalam mendeteksi perubahan ukuran dalam rangkaian

crusher, dan semakin digunakan dalam mengukur feed untuk SAG mill untuk

digunakan dalam kontrol mill.

Secara singkat cara kerjanya ialah :

Eliminator udara menarik sampel dari aliran proses dan menghilangkan

gelembung udara yang naik. Pulp yang tidak berudara akan melewati

diantara sensor

Pengukuran tergantung pada banyaknya absorpsi dari gelombang

ultrasonic pada suspensi dari ukuran partikel yang berbeda-beda

Konsentrasi padatan juga mempengaruhi dari absorpsi radiasi ultrasonic,

dua bagian transmitter dan receiver dioperasikan pada frekuensi yang

berbeda-beda yang bekerja untuk mengukur ukuran partikel dan

konsentrasi padatan dari pulp

Informasi dari proses ini dilakukan oleh section/bagian elektronik

Page 22: Paper Particle Size
Page 23: Paper Particle Size

Referensi

B.A Wills. Mineral Processing Technology. Camborne School of Mines,

Cornwall, England

http://www.particletesting.com/Services-Provided/Microscopy.aspx

http://www.usp.org/sites/default/files/usp_pdf/EN/USPNF/

revisionGeneralChapter788.pdf