Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

13
3 Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan Pantai Dan Pesisir PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KAWASAN PESISIR Disusun Oleh: Hamdana 70200110111 Kesling JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

description

aa

Transcript of Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

Page 1: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan Pantai Dan Pesisir

PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KAWASAN

PESISIR

Disusun Oleh:

Hamdana

70200110111

Kesling

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2013

Page 2: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................ ...............................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................... .....2

PENGERTIAN PESISIR.........................................................................................3

MASALAH PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PESISIR................. 4

PENANGGULANGAN MASALAH..................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9

Page 3: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KAWASAN PESISIR

Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh kehidupan makhluk hidup

didunia. Semua makluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, termasuk manusia. Seiring berjalannya waktu dan

bertambahnya penduduk dunia, pasokan air bersih menjadi semakin berkurang.

Beberapa daerah di selatan pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa

Tenggara Timur sering mengalami kesulitan penyediaan air bersih, terutama pada

musim kemarau (Kompas 2005). Kelangkaan air sungguh ironis dengan predikat

Bumi sebagai "Planet Air" sebab 70% permukaan bumi tertutup air. Namun,

sebagian besar air di Bumi merupakan air asin sehingga tidak bisa digunakan

untuk air minum dan hanya sekitar 2,5% saja yang berupa air tawar.

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu

baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam

melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

A. Pengertian Pesisir

Kawasan Pesisir adalah suatu jalur saling pengaruh antara darat dan

laut, yang memiliki ciri geosfer yang khusus, ke arah darat dibatasi oleh

pengaruh sifat fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan arah ke laut

dibatasi oleh proses alami serta akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan

di darat (BAKOSURTANAL, 1990).

Menurut Suprihayono (2007) wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan

antara daratan dan laut ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan,

baik keringmaupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut

seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin. Sedangkan ke arah

laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh

proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar,

maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di darat seperti

penggundulan hutan dan pencemaran.

Page 4: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

B. Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir

Salah satu masalah kesehatan lingkungan yang umum terjadi pada

sebagian besar kawasan pesisir adalah masalah penyediaan air bersih bagi

masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan sumber

air yang ada di kawasan pesisir biasanya berasal dari sumur air tanah yang

airnya berasa asin. Kualitas air tanahnya juga sangat bergantung dari curah

hujan. Pada musim kemarau, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak

tersedia lagi, sehingga air tanah dengan mudah akan terkontaminasi oleh air

laut.

Selain itu kadar air tawar juga semakin menurun karena pembangunan

yang berkelanjutan tanpa memperhatikan lingkungan sehingga memperkecil

daerah resapan air hujan. Kandungan air tawar dalam tanah semakin menipis

karena diambil terus menerus sehingga semakin banyak air laut yang meresap

kedalam tanah menggantikan posisi air tawar tersebut. Kondisi tanah yang

umumnya berupa tanah karang membuat sumber-sumber air yang memadai

sulit diperoleh. Kerusakan alam akibat penebangan hutan bakau juga akan

mempercepat intrusi air laut ke darat yang menyebabkan air tawar di desa-

desa pesisir pantai berubah menjadi payau.

C. Penanggulangan Masalah

Untuk permasalahan penduduk yang bermukim di kawsan pesisir, telah

ada beberapa solusi, antar lain:

1. Pemurnian air laut.

Pada dasarnya prinsip pemurnian air laut adalah proses pemisahan

garam dari air laut sehingga diperoleh air tawar, proses ini kita kenal

dengan sebutan desalinasi. Ada banyak cara untuk mengolah air asin

menjadi air tawar, antara lain:

a. Penyulingan

Percobaan pertama untuk memisahkan garam dan air laut adalah

meniru cara alam, yaitu dengan menguapkan air laut kemudian

mengembunkan uapnya kembali. Ketika air laut dipanaskan, hanya air

Page 5: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

yang menguap, garam-garam yang terlarut tetap tinggal dalam larutan

(air laut). Dengan menggunakan alat suling bagian dalam wadah

perebus air laut dilengkapi dengan pipa-pipa tegak untuk memperluas

permukaan air yang dipanaskan. Dengan perluasan dapat diperoleh

banyak uap dalam waktu relatif singkat.

b. Osmosis Balik (Reverse Osmosis)

Osmosis balik atau reverse osmosis (RO), dilaksanakan dengan

memberikan tekanan terhadap air laut, sehingga memaksa dari

molekul-molekul air murni menembus suatu membran semipermeabel,

sedangkan sisanya berupa garam larut, bahan-bahan organik, bakteri

akan ditolak (rejeksi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

diatas. Osmosis balik ini dioperasikan secara kontinyu. Kemurnian air

yang dicapai hingga 99% dan tingkat produksi yang tinggi. RO

merupakan cara paling murah untuk menawarkan pemurnian air laut.

Keuntungan metode ini adalah kemurnian air yang dihasilkan bagus,

menghemat tempat,dan menghemat energi.

c. Evaporator

Evaporator adalah sistem utama bagi pabrik untuk mengolah air laut

menjadi air tawar. Demikian juga Ladang garam memproduksi garam

melalui proses penguapan air laut. Sebaliknya, air bersih akan

diproduksi, dengan menghilangkan garam dari air laut. Evaporator

untuk mengolah air laut dirancangkan untuk mengumpulkan uap yang

terjadi di dalam proses penguapan. Proses tersebut antara lain:

penguapan dengan multi guna yaitu air laut yang direbus untuk

penguapan. Sehingga uap itu akan terkumpul menjadi air tawar.

Teknologi itu biasanya digunakan untuk pabrik pengolah air laut skala

besar. Disamping itu juga terdapat proses tekanan peresapan (osmosis)

dengan arah balik yaitu  cara untuk mengurangi dan menghapus rasa

asin air laut. Teknologi ini digunakan untuk pabrik pengolah air laut

sekala menengah dan kecil.

Page 6: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

2. Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS)

Program penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat adalah

program yang ditujukan bagi daerah-daerah tertinggal yang kesulitan

dalam memenuhi kebutuhan airnya. Program ini diharapkan mampu

menjadi solusi bagi masyarakat terpencil dan masyarakat pesisir untuk

memenuhi kebutuhan akan air bersih dan air minumnya secara swadaya,

karena program ini digerakkan langsung oleh masyarakat itu sendiri.

3. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM)

Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan daerah yang

diharapkan mampu menyediakan air bersih bagi masyarakat.

Pengelolahan air PDAM ini adalah salah satu faktor yang sangat penting

dalam menentukan kualitas air layak komsumsi dan kurang layak

komsumsi. Pengelolahan air PDAM dilakukan secara bertahap sehingga

dihasilkan air yang betul-betul baik untuk kebutuhan sehari-hari. Tahap

pengolahan air terdiri dari 6 tahap yaitu: pengelolahan pendahuluan (pre

treatment), pengolahan pertama (primery treatment), pembunuhan kuman

(desinfektan), pembuangan lanjutan (ultimate disposal).

Diharapkan dengan adanya PDAM ini mampu menjangkau daerah-

daerah pesisir dan memenuhi kebutuhan air minum di kawasan tersebut.

Terutama daerah pesisir yang dekat dengan wilayah non pesisir yang

memiliki sumber daya air tawar yang memadai.

4. Triple Water Supply (TWS)

Selain beberapa metode pengolahan diatas, di China juga telah

dikembangkan teknologi “Triple Water Supply” (TWS) yaitu sistem yang

terdiri dari pasokan air tawar, air laut untuk pembilasan toilet, dan

reklamasi air limbah (yang berwarna abu-abu). Berikut konsep dari sistem

ini:

Page 7: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

Gambar 1. Bagan Konsep Dari Sistem Triple Water Supply (TWS)

Dalam konsep diatas, dapat dilihat bahwa air tawar hanya digunakan

pada kebutuhan domestik dan komersial saja. Sedangkan untuk menyiram

toilet digunakan sumber air laut untuk menghemat penggunaan air tawar

dan memanfaatkan sumber daya air laut yang ada di kawasan pesisir

tersebut. Berdasarkan data di Hong Kong Special Administrative Region

(HKSAR), salah satu daerah yang mengadopsi sistem TWS tersebut,

penggunaan air laut untuk membilas toilet telah memberikan kontribusi

terhadap penghematan 22% dari konsumsi air tawar.

Gambar 2. Rencana Pengerjaan SANI di Hong Kong

Sistem inovatif ini memaksimalkan penghematan sumber daya air di

kota-kota pesisir hingga 23%. Selain itu, sistem baru ini membuka pintu

untuk mengadopsi pengolahan limbah yang inovatif teknologi, yaitu SANI

Page 8: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

(Sulfate reduction Autotrophic denitrification and Nitrification Integrated)

untuk mengatasi masalah kelangkaan air telah menjadi masalah lama yang

terjadi di Cina, khususnya di Cina Utara. Menurut Bank Dunia, sekitar 400

dari 660 kota di China kekurangan air.

Pengembangan sistem inovatif triple water supply (TWS) dapat

membantu untuk memaksimalkan sumber daya air di kota-kota pesisir

dengan biaya rendah. Dengan proses SANI, dapat mengurangi lebih dari

50% dari biaya produksi keseluruhan, 35% dari konsumsi energi, dan

36% dari emisi gas rumah kaca dari pengolahan limbah. Jika kedua sistem

ini digunakan dalam 16 kota pesisir di China, bisa menghemat 3.600 juta

m3 air tawar per tahun, meng hindari 10 juta ton lumpur basah, dan

mengurangi sekitar 2.100 - 5.000 GWh energi per tahun dan 1,7-3.700.000

ton emisi gas CO per tahun dibandingkan dengan konvensi pengolahan

limbah biologis ditambah reklamasi limbah buangan yang dilakukan di

China.

Page 9: Paper Kesling Pantai Dan Pesisir

3

DAFTAR PUSTAKA

G. H. Chen dkk. 2012. An Innovative Triple Water Supply System and a Novel

SANI® Process to Alleviate Water Shortage and Pollution Problem for

Water-scarce Coastal Areas in China. Universitas Sains dan Teknologi

Hong Kong: Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan.

Kiuk, Irman Julferi. 2008. Penyediaan Air Bersih di Wilayah Pesisir Dengan

Menggunakan Filter Tembikar Studi Kasus Pantai Kenjeran Surabaya.

Institut Teknik Surabaya: Teknik Lingkungan FTSP.

Syafar, M. ASFAR. 2011. Upaya Penanggulangan Penyediaan Air Bersih di

Daerah Pesisir Studi Kasus Pesisir Pantai Bulukumba. Diakses tanggal 30

Desember pada http://asfarsyafar.blogspot.com/2012/03/kategori-pelajar-

upaya penanggulangan.html