PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

download PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

of 6

Transcript of PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

  • 8/17/2019 PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

    1/6

    FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

    Dio Agung Purwanto, Jun Sui Siahaan, Nur Aini, Nurutami Wahu!aani,

    O"# Suhan$i, Ra%hma$ Su$ra!a$, Wi&nu Karunia Wi$a$i'

    Program Diploma IV Keuangan Spesialisasi Akuntansi, Politeknik Keuangan Negara STAN,Tangerang Selatan

    e-mail: d4reg15kelas!"gmail!om

    A#strak$aktor Pen%e#a# Korupsi merupakan topik %ang &arang di#i!arakan Seringkali, koruptor'pelakukorupsi- dipandang melalui aki#at tindakann%a %ang merugikan keuangan negara Namun tidak dapat dipungkiri #a()a penting untuk mengeta(ui ke!enderungan seseorang untuk melakukan korupsi atau moti* dari per#uatanterse#ut agar perilaku korupsi dapat di(indari

    Kata Kun!i: $aktor Pen%e#a# Korupsi

    (' PENDA)U*UAN

    ('( *atar B#+a"ang

    Praktik korupsi dilakukan ole( mas%arakatIndonesia se&ak masa kera&aan-kera&aan di Nusantara,

     #erlan&ut pada masa pen&a&a(an +india elanda dan(ingga kini +al ini men%e#a#kan perilaku korupsidianggap se#agai suatu ke#iasaan %ang diterima dandianggap )a&ar ole( se#agian #esar mas%arakatIndonesia ental korupsi tum#u( dalam )aktu %anglama, perla(an, dan terus menerus Korupsi #enar-

     #enar tela( men&adi kultur %ang sangat mengakar diIndonesia

    er#agai &enis korupsi %ang ter&adi senantiasa

    meli#atkan pen%elenggara negara dalammelaksanakan tugasn%a enurut Pasal 1 angka 1.ndang-.ndang Nomor /0 Ta(un 1 tentangPen%elenggara Negara %ang ersi( dan e#as dariKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Pen%elenggara Negara adala( Pe&a#at Negara %ang men&alankan

    *ungsi eksekuti*, legislati*, atau %udikati* dan pe&a#atlain %ang *ungsi dan tugas pokokn%a #erkaitan dengan pen%elenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan %ang #erlaku

    Pe&a#at negara memiliki )e)enang dantanggung &a)a# penting dalam me)u&udkan tu&uan

    negara Praktik tindak pidana korupsi %ang dilakukan pe&a#at negara menguntungkan kelompok tertentuatau diri sendiri dan akan merusak ke(idupan

     #ermas%arakat, nilai-nilai etika, norma sosial, punmeng(am#at kema&uan kese&a(teraan IndonesiaDisisi lain, pe&a#at negara tidak terlepas dari indi2idu #iasa dengan latar #elakang dan ke(idupan pri#adi%ang kadangkala #er#enturan dengan tugas pokok dan*ungsin%a se#agai pen%elenggara negara

    Seringkali keputusan dan ke#i&akan %angdi#uat ole( pen%elenggara negara meli#atkan (al-(al%ang #erkepentingan dengan dirin%a, keluargan%a atau

    rekann%a se!ara tidak langsung Karena itula(, tim penulis akan memaparkan pen%e#a#-pen%e#a#ter&adin%a korupsi %ang dilakukan ole( pen%elenggaranegara agar praktik terse#ut dapat di(indari

    (' Tu!uan

    a a(asis)a mengeta(ui se&ak kapan praktikkorupsi mulai dilakukan ole( mas%arakat

    Indonesia # a(asis)a mengeta(ui pen%e#a#-pen%e#a#

    ter&adin%a korupsi di Indonesiac. a(asis)a di(arapkan dapat mengantisipasi serta

    meng(indari *aktor-*aktor pen%e#a# ter&adin%akorupsi di lingkungann%a

    ' *ANDASAN TEORI

    '( Fa"tor Int#rna+

    Korupsi merupakan suatu tindakan eratkaitann%a dengan moral atau etika seseorang $aktorinternal merupakan *aktor %ang #erasal dari dalam diri

    sendiri agaimana nilai dari suatu kepri#adian sangatmempengaru(i apaka( suatu indi2idu akan melakukankorupsi atau tidak, seperti diungkapkan ole( Nadler,/31 Se(ingga nilai dan etik sangat penting di#angundalam (idup #ersosialisasi dengan lingkungan

    $aktor internal, menurut 6S, /311,diantaran%a adala( persepsi mengenai korupsi,moralitas dan integritas indi2idu 7e#i( &au( lagi, (asildari se#ua( studi %ang dilakukan ole( Anita a(arani

    8/3149 dengan 1 responden ma(asis)a, terdapat 14responden %ang men%atakan #a()a ga%a (idup adala( pen%e#a# korupsi $aktor internal %ang men%e#a#kankorupsi pada ma(asis)a seperti ga%a (idup, am#isiatau tu&uan, ke#utu(an dan (asrat, le2el kepuasansuatu indi2idu, dan aspek moral kepri#adian

    Selain *aktor-*aktor internal di atas, terdapat*aktor-*aktor internal lainn%a menurut 6S, /311$aktor-*aktor terse#ut %aitu:

    a Aspek Perilaku Indi2idu

    1 Si*at Tamak6akus anusiaKorupsi %ang dilakukan #ukan karena

    ke#utu(an primer iasan%a, pelaku adala(orang %ang #erke!ukupan tetapi memiliki si*attamak, #er(asrat memperka%a diri sendiri

  • 8/17/2019 PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

    2/6

    Karena itula(, tindakan keras tanpa kompromi

    atas (al ini suda( sepantasn%a dilakukanenurut Nurs%am 8/3339 dalam Kemendik#ud8/3119, pen%e#a# seseorang melakukan korupsiadala( ketergodaan akan dunia materi atau

    keka%aan %ang tidak mampu dita(ann%aKetika dorongan untuk men&adi ka%a tidak

    mampu dita(an, sementara akses ke ara(keka%aan #isa diperole( melalui !ara korupsi,maka &adila( seseorang akan melakukankorupsi

    / oral %ang Kurang Kuat;rang %ang moraln%a kurang kuat muda(

    tergoda untuk melakukan tindak korupsi

  • 8/17/2019 PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

    3/6

    a Aspek Sikap as%arakat Ter(adap Korupsi

    Sikap as%arakat dalam meng(adapi korupsidapat men&adi *aktor pen%e#a# seseorangmelakukan korupsi as%arakat %ang !enderung

    mem#iarkan #a(kan menganggap )a&ar dapatmendorong ter&adin%a perilaku korupsi

     # Aspek =konomi

    Aspek ekonomi merupakan aspek %ang palingsering men&adi pen%e#a# ter&adin%a korupsiPendapatan %ang tidak men!ukupi untukmemenu(i ke#utu(an (idup se(ari-(ari dapat

    men&adi pemi!u seseorang mengam#il &alan pintasdan melakukan korupsi

    ! Aspek Politis

    Politik adala( proses pem#entukan dan

     pem#agian kekuasaan dalam mas%arakat %angantara lain #er)u&ud proses pem#uatan keputusan,

    k(ususn%a dalam negara Insta#ilitas politik,kepentingan politik, serta upa%a untuk merai( danmemperta(ankan kekuasaan #erpotensi sangat #esar men%e#a#kan perilaku korupsi

    d Aspek ;rganisasi

    1 Kurang Adan%a Sikap Keteladanan Pemimpin

    Seorang pemimpin adala( panutan #agi #a)a(ann%a >ika pemimpinn%a melakukankorupsi maka #ukan suatu (al %ang musta(il &ika #a)a(ann%a &uga akan melakukan korupsi

    / Tidak Adan%a Kultur ;rganisasi %ang enar Suatu organisasi %ang #aik akan memiliki

    tu&uan %ang &elas dan akan men&adi pedoman #agi anggotan%a Suatu organisasi dengantu&uan %ang tidak #enar dan kultur %ang sala(

    merupakan tempat %ang kondusi* untukmela(irkan korupsi

    Kurang memadain%a sistem akunta#ilitas

    ;rganisasi %ang tidak akunta#el akanmengaki#atkan sulitn%a dilakukan penga)asandan penilaian ter(adap organisasi terse#ut +alini dapat men&adi organisasi %ang kondusi*

    dalam memun!ulkan korupsi

    4 Kelema(an sistem pengendalian mana&emenela( dan kelema(an dalam pengendalian

    mana&emen adala( sasaran utama tindakkorupsi dalam suatu organisasi

    5 7ema(n%a penga)asanPada dasarn%a, semakin ketat penga)asan

    dalam suatu organisasi, maka semakin menutup

    kemungkinan ter&adin%a ke!urangan termasukkorupsi Suatu organisasi dengan penga)asan%ang lema( maka akan memuda(kantum#u(n%a perilaku korupsi

    ' Stru"tur $an Si&t#m Yang .#m/#ri P#+uang

    Kesempatan untuk melaksanakan fraud  ada

    di seluru( organisasi Kesempatan paling #esar padaarea di mana pengendalian internaln%a lema(enurut penelitian %ang dilakukan ole( +ollinger danlark, se#a# %ang paling umum kar%a)an

    melaksanakan fraud  adala( adan%a kesempatan %angumumn%a tim#ul dari lema(n%a pengendalian dan

    ketidakpuasan ter(adap upa( ker&a Penelitian ole(+olllinger dan lark terse#ut meli#atkan 13333kar%a)an di tempat ker&a Studi terse#utmen%impulkan #a()a 1 dari kar%a)an mempun%ainiat 8intent 9 untuk men!uri uang atau #arang di tempatker&a Studi terse#ut &uga memperli(atkan #a()a

    (ampir 3C kar%a)an melakukan pen%impangantermasuk perilaku seperti malas 8 goldbricking 9, #eker&a dengan lam#at 8workplace slowdowns9,men%ala(gunakan )aktu #eker&a 8 sick time abuses9,dan pen!urian 8 pilferage9 8Pur#a, /315:09

    Korupsi di Indonesia se#agai ke&a(atansistemik 8@attimena, /31/9 Ini artin%a %ang korup #ukan (an%a manusian%a, melainkan &uga sistem %angdi#uat ole( manusia terse#ut %ang memiliki skala

    le#i( luas dan dampak le#i( #esar .ntuk men&agasuatu sistem %ang tela( di#uat dapat #er&alanse#agaimana mestin%a, maka diperlukan suatu sistem pengendalian internal Pengendalian intern dapatdiartikan se#ua( proses %ang dipengaru(i ole( de)andireksi, mana&emen, serta personil lain dalam se#ua(

    entitas, %ang diran!ang untuk mem#erikan ke%akinan%ang )a&ar mengenai pen!apaian tu&uan keandalan

    laporan keuangan, kepatu(an ter(adap (ukum dan peraturan %ang #erlaku, dan ke*ekti*an sertakee*isienan operasi 8anurung dan Apriani, /31/:159

    Pengendalian dan penga)asan ini penting

    karena manusia memiliki keter#atasan #aikketer#atasan )aktu, pengeta(uan, kemampuan dan per(atian Pengendalian dan penga)asan dilakukansesuai tugas pokok dan *ungsi masing-masing denganStandard Operating Procedure 8S;P9 $ungsi penga)asan dan pengendalian #ertu&uan agar

     penggunaan sum#er da%a dapat le#i( die*isienkan, dantugas-tugas sta* untuk men!apai tu&uan program dapat

    le#i( die*ekti*kan 8unin&a%a, /3349 as%arakat #isa &uga melakukan penga)asan se!ara tidak langsungdan mem#erikan masukan untuk kepentingan peningkatan organisasi, dengan !ara-!ara %ang #aik

    dan memper(atikan aturan

    anusia mem#uat suatu sistem dengansedemikian rupa untuk memuda(kan peker&aan dan

    men!ega( (al-(al %ang tidak diinginkan Namundemikian, tidak ada satupun sistem #uatan manusia%ang sempurna, karena sistem terse#ut pastin%amemiliki keter#atasan-keter#atasan egitu &ugadengan sistem pengendalian internal o%nton dan>o(nson 8dikutip dalam anurung dan Apriani, /31/:

    19 mengidenti*ikasikan keter#atasan-keter#atasandari sistem pengendalian internal, %aitu kesala(andalam mengam#il pertim#angan, gangguan, kolusi,

  • 8/17/2019 PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

    4/6

     penolakan mana&emen, dan #ia%a di#andingkan

    keuntungan

    Pengendalian internal &uga di(arapkanmem#erikan peran ter(adap pen!ega(an ter&adin%a

    tindakan fraud 

     pada proses pengadaan #arang&asak(ususn%a %ang dilakukan ole( Pemerinta( #aikPemerinta( Pusat maupun Pemerinta( Daera( Namun, karena sistem terse#ut memiliki keter#atasan-keter#atasan, maka tidak &arang menim#ulkan peluangdalam melakukan korupsi

    Ta#ulasi Data Penanganan Korupsi 8ole(KPK9 erdasarkan >enis Perkara Ta(un /334-/3158per 1 >uli /3159 mengungkapkan #a()a penanganan

    korupsi ter#an%ak #erasal dari &enis perkara pen%uapan se#an%ak /35 kasus +al ini disusuldengan kasus korupsi pengadaan #arang&asa se&umla(1 kasus asi( dari ta#ulasi data terse#ut,

     pengadaan #arang&asa merupakan kasus korupsiter#an%ak se&ak ta(un /334 (ingga ta(un /311 %aitu

    se#an%ak kasus atau 43,05C dari /5 kasus %angditangani KPK pada periode terse#ut

    Tingkat ke#o!oran pro%ek-pro%ek di

    Indonesia setiap ta(unn%a men!apai 3C dari rata-ratatotal anggaran %ang dialokasikan aki#at marakn%a praktik mark up dan korupsi dalam pengadaan #arangdan &asa +a%ie u(ammad, Direktur In2estigasi danAd2okasi IP@ 8 Indonesia Procurement Watch9 Ta(un/335 mengungkapkan !ela( ke#o!oran terpara(

    ter&adi pada pro%ek pengadaan #arang dan &asa ole(

    aparat pemerinta( dari pusat ke daera( dengan angka*antastis 0C di#andingkan dengan !ela( pro%eklainn%a erdasarkan data (asil ker&a sama pemerinta(dengan ank Dunia dan ank Pem#angunan Asiadalam kesepakatan Country Procurement Assesment

     eport  8PA69, tingkat ke#o!oran men!apai 13C-53C, #a(kan (asil penelitian Indonesia ProcurementWatch &umla( ke#o!oran men!apai 3C per ta(un

    Ke#o!oran terse#ut ter&adi karena adan%a proses %ang men%impang er#agai pen%impangan #isa ter&adi dalam ta(ap-ta(ap proses pengadaan #arang dan &asa +al ini dise#a#kan ole( kelalaian daninkompetensi pelaksana serta peserta pengadaan Namun tak &arang pen%impangan ini &uga merupakan

    tindakan %ang disenga&a pelaksana danatau peserta pengadaan dalam rangka kolusi dan korupsiPen%impangan ini ter&adi karena proses pengadaan #arang dan &asa masi( menggunakan metodesistem pengadaan %ang masi( kon2ensional %aitu adan%atatap muka antara pi(ak pengguna #arang&asa dan

     pi(ak pen%edia #arang dan &asa

    Ada 8tiga9 masala( utama pengadaan #arang dan &asa sistem kon2ensional Kelema(an

     pertama terkait dengan transparansi Pengadaan sistemkon2ensional tidak mem#eri in*ormasi tentang seluru(

     pemasok potensial kepada unit pengadaan %ang #eraki#at ter#atasn%a pen%edia #arang&asa %angmengikuti tender Pengadaan kon2ensional &uga tidakmen%ediakan mekanisme penga)asan #agi k(ala%ak

    umum Aki#atn%a, persaingan men&adi ter#atas,

    dampak ter(adap pertum#u(an ekonomi men&adimelema(, ter&adi eksklusi2itas ter(adap pemasok potensial dan pem#erian (ak k(usus ter(adap pemasok tertentu Kondisi pengadaan di Indonesia

    mem#erikan *akta #a()a dari 4,/ &uta perusa(aan diIndonesia, %ang #ergerak dalam sektor pengadaan

     #arang&asa pemerinta( (an%a ,5 persen 81533339%ang terli#at 87KPP, /33:119

    .ntuk mengatasi #er#agai permasala(an di

    atas, maka la(irla( sistem pengadaan se!ara elektronik 8electronic procurement  atau e!Procurement 9 dimanaseluru( ta(apan dalam proses pengadaanmenggunakan internet se!ara online se(ingga dapatmeminimalisasi adan%a kontak langsung antara pi(ak pen%edia #arang&asa dan pi(ak pengguna #arang&asa

    Dengan adan%a e!Procurement  di(arapkan tidak (an%a

    meningkatkan transparansi, tetapi &uga mem#erikane*isiensi %aitu dalam (al (arga %ang le#i( renda(, #ia%a transaksi %ang le#i( mura(, la%anan pu#lik %angle#i( #aik, dan siklus pengadaan %ang le#i( pendek

    Dalam penerapann%a, sistem e!Procurement%ang suda( diran!ang dengan #aik dan tela( dirasakanman*aatn%a se!ara luas dalam proses pengadaantern%ata masi( memiliki #e#erapa kelema(an Kondisi

    ini di#uktikan dengan ter&adin%a kasus korupsi sampaidengan ta(un /315 dengan &umla( perkara %ang suda(dan sedang ditangani KPK se#an%ak B perkara8ta(un /31/ sampai dengan ta(un /3159

    Sala( satu kelema(an utama dalam proses e! Procurement , se#agaimana transaksi eletronik lainn%a,adala( masala( keamanann%a Potensi kelema(an%ang dapat ter&adi adala( ketika ada aplikasi %angmala*ungsi se(ingga men%e#a#kan sistem tidak dapat

    digunakan se!ara e*ekti* dan e*isien Selain itu, peluang pen%impangan pada kegiatan pengadaanse!ara elektronik dapat ter&adi karena adan%ainter2ensi kepala daera( kepada panitia pengadaan.7P, penetapan Owner "stimate 8+arga PerkiraanSendiri9 %ang tela( digelem#ungkan, spesi*ikasi dan

     pemaketan %ang mengara( pada bidder  tertentu,kualitas #arang renda(, dan pengaturan bandwidth

    internet untuk mereduksi keterli#atan bidder  lain

    ' PE.BA)ASAN

    Dalam pem#a(asan ini penulis akan memaparkan

     #e#erapa !onto( kasus %ang #erkaitan dengan *aktor-*aktor pen%e#a# korupsi

    0ontoh Ka&u& Fa"tor Int#rna+1

    Kasus 1 8Si*at Tamak6akus anusia9:Seorang pega)ai suatu institusi ditugaskan atasann%a

    untuk men&adi panitia pengadaan #arang Pega)ai terse#ut memiliki prinsip #a()a keka%aan dapat diperole( dengan segala !ara

    dan ia (arus meman*aatkan kesempatan Karena itu, ia pun suda( memiliki niat dan mau menerima suap darirekanan 8pen%edia #arang9 Ke(idupan mapan

  • 8/17/2019 PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

    5/6

    keluargan%a dan ga&i %ang le#i( dari !ukup tidak

    mampu meng(alangi untuk melakukan korupsi

    Kasus / 8oral %ang Kurang Kuat9:

    Seorang ma(asis)a %ang moraln%a kurang kuat,muda( ter#a)a ke#iasaan teman untuk men%ontek,

    se(ingga pada saat u&ian melakukan per#uatanmen!ontek Sikap ini #isa men&adi #eni(-#eni( perilaku korupsi

    Kasus 8Peng(asilan %ang Kurang en!ukupi9:Seorang tenaga pen%ulu( kese(atan %ang #eker&a di

    suatu puskesmas mempun%ai seorang istri dan empatorang anak

  • 8/17/2019 PAPER KELOMPOK II - Faktor-Faktor Penyebab Korupsi

    6/6

    >ustiana, Sandri, dkk %uku Ak#ar Pendidikan

    dan %udaya Anti (orupsi )P%A(* PusatPendidikan dan Pelati(an TenagaKese(atan >akarta /314

    Kemitraan dan 7PS= Nasional, e-Pro!urement diIndonesia: Pengem#angan 7a%anan

    Pengadaan arang dan >asa pemerinta(Se!ara =lektronik, >akarta, /330, (lm 4

    7em#aga Ke#i&akan Pengadaan arang >asaPemerinta( Implementasi e!ProcurementSebagai Inovasi Pelayanan Publik 7KPP

    >akarta /33

    7em#aga Komisi Pem#erantasan Korupsi(ttp:a!!(kpkgoid#erdasarkan-&enis- perkara diakses pada tanggal 3013/315

     pukul 10:35 P

    a(arani, Anita Why Corruption +ay ,appen- A Classroom Action esearch.

     Innovative Issues and Approaches in

    Social Sciences. Vol B, No / /314

     Nadler, >ud% 8/319 Creating a Culture of "thics in the Public Sector  )))s!uedu

    Pur#a, ona P /raud dan (orupsi Pencegahan0 Pendeteksian0 dan Pemberantasan7estari Kiranatama >akarta /315

    Sopana( @a(%udi, Isa Analisis $aktor-$aktor?ang empengaru(i Korupsi Anggaran

    Pendapatan elan&a Daera( 8APD9 Dialang 6a%a, alang orruption @at!(8@9 dan .ni2ersitas u(ammadi%a(asa Se!ara =lektronik 8e-Pro!urement9Serta Peranan 7em#aga Penga)asTer(adap Pengadaan arang dan >asaPemerinta(, Tesis Tidak Diter#itkan,

    >akarta, $akultas +ukum .ni2ersitasIndonesia, /31/, (lm 5B

    Tim Penulis uku Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Antikorupsi untuk Perguruan

    1inggi Kemendik#ud >akarta /311

    http://acch.kpk.go.id/berdasarkan-jenis-perkarahttp://acch.kpk.go.id/berdasarkan-jenis-perkarahttp://acch.kpk.go.id/berdasarkan-jenis-perkarahttp://acch.kpk.go.id/berdasarkan-jenis-perkara