paper gangguan psikosis akut

22
1 BAB 1 LATAR BELAKANG Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah. Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,, dengan 4 jenis penyakit langsung yang ditimbulkan nya yaitu: depresi, penggunaan alcohol, gangguan bipolar dan skizofrenia. Sementara itu WHO mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada tahun 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa. 1 Pada gangguan psikoaktif yang paling sering adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. 1 Gangguan psikotik akut adalah suatu gangguan yang jarang terjadi. Gangguan psikotik singkat/akut didefinisikan sebagai suatu gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid. 1

description

psikosis akut

Transcript of paper gangguan psikosis akut

Page 1: paper gangguan psikosis akut

1

BAB 1

LATAR BELAKANG

Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah.

Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,,

dengan 4 jenis penyakit langsung yang ditimbulkan nya yaitu: depresi,

penggunaan alcohol, gangguan bipolar dan skizofrenia. Sementara itu WHO

mengatakan gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada

tahun 2001 terdapat 450 juta orang dewasa yang mengalami gangguan jiwa.1

Pada gangguan psikoaktif yang paling sering adalah

skizofrenia.Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa

gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas

dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri.1

Gangguan psikotik akut adalah suatu gangguan yang jarang terjadi.

Gangguan psikotik singkat/akut didefinisikan sebagai suatu gangguan kejiwaan

yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala psikosis, dan

dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid.1

Beberapa dokter percaya bahwa gangguan yang mungkin paling sering

terjadi pada pasien dengan sosioekonomi yang rendah, pasien dengan gangguan

kepribadian yang sudah ada sebelumnya ( paling sering adalah gangguan

kepribadian histrionik, narsistik, paranoid, skizotipal, dan ambang ), dan orang

yang pernah mengalami perubahan kultural yang besar ( misalnya imigran ).

Walaupun biasanya gangguan psikotik akut terjadi dalam rentang waktu dibawah

1 bulan, perkembangan gangguan psikiatrik bermakna tertentu dapat menyatakan

suatu kerentanan mental pada pasien. Sejumlah pasien dengan persentasi yang

tidak diketahui, yang pertama kali di klasifikasikan menderita gangguan psikotik

singkat selanjutnya menunjukkan sindroma psikiatrik kronis, seperti skizofrenia

dan gangguan mood.

Page 2: paper gangguan psikosis akut

2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu

menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku

kacau/aneh.1 Gangguan psikotik singkat/akut didefinisikan sebagai suatu

gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan

gejala psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid.1

2.2. Epidemiologi

Menurut sebuah studi epidemiologi internasional, berbeda dengan skizofrenia,

kejadian nonaffective timbul psikosis akut 10 kali lipat lebih tinggi di negara

berkembang daripada di negara-negara industri. Beberapa dokter percaya bahwa

gangguan yang mungkin paling sering terjadi pada pasien dengan sosioekonomi

yang rendah, pasien dengan gangguan kepribadian yang sudah ada sebelumnya

( paling sering adalah gangguan kepribadian histrionik, narsistik, paranoid,

skizotipal, dan ambang ), dan orang yang pernah mengalami perubahan kultural

yang besar ( misalnya imigran ).

2.3. Etiologi

Didalam DSM III faktor psikososial bermakna dianggap menyebabkan psikosis

reaktif singkat, tetapi kriteria tersebut telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan

dalam DSM IV menempatkan diagnosis gangguan psikotik singkat didalam

kategori yang sama dengan banyak diagnosis psikiatrik utama lainnya yang

penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis kemungkinan termasuk gangguan

yang heterogen.1

Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai

pada pasien dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis

atau psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor

stres berat, seperti peristiwa traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan,

Page 3: paper gangguan psikosis akut

3

kecelakaan, sakit parah, kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi tidak

pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat. Beberapa studi mendukung

kerentanan genetik untuk gangguan psikotik singkat.1

2.4. Patofisiologi

Hipotesis dopamine pada gangguan psikosis serupa dengan penderita skizofrenia

adalah yang paling berkembang dari berbagai hipotesis, dan merupakan dasar dari

banyak terapi obat yang rasional. Hipotesis ini menyatakan bahwa skizofrenia

disebabkan oleh terlalu banyaknya aktivitas dopaminergik.1

Beberapa bukti yang terkait hal tersebut yaitu: (1) kebanyakan obat-obat

antipsikosis menyekat reseptor D2 pascasinaps di dalam sistem saraf pusat,

terutama di sistem mesolimbik frontal; (2) obat-obat yang meningkatkan aktifitas

dopaminergik, seperti levodopa (suatu precursor), amphetamine (perilis

dopamine), atau apomorphine (suatu agonis reseptor dopamine langsung), baik

yangdapat mengakibatkan skizofrenia atau psikosis pada beberapa pasien; (3)

densitas reseptor dopamine telah terbukti, postmortem, meningkat diotak pasien

skizofrenia yang belum pernah dirawat dengan obat-obat antipsikosis; (4) positron

emission tomography (PET) menunjukkan peningkatan densitas reseptor

dopamine pada pasien skizofrenia yang dirawat atau yang tidak dirawat, saat

dibandingkan dengan hasil pemeriksaan PET pada orang yang tidak menderita

skizofrenia; dan (5) perawatan yang berhasil pada pasien skizofrenia telah terbukti

mengubah jumlah homovanilic acid (HVA), suatu metabolit dopamine, di cairan

serebrospinal, plasma, dan urine.1

Namun teori dasar tidak menyebutkan hiperaktivitas dopaminergik apakah karena

terlalu banyaknya pelepasan dopaminergik, terlalu banyaknya reseptor

dopaminergik atau kombinasi mekanisme tersebut. Neuron dopaminergik di

dalam jalur mesokortikal dan mesolimbik berjalan dari badan selnya di otak

tengah ke neuron dopaminoseptif di sistem limbik dan korteks serebral.1

Page 4: paper gangguan psikosis akut

4

2.5. Manifestasi klinis

Gambaran utama perilaku:

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :

1. Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

2. Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

3. Kebingungan atau disorientasi

4. Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri,

kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan,

bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alas an.1

Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurang kurangnya satu

gejala psikosis utama, biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu

memasukkan keseluruhan pola gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa

klinisi telah mengamati bahwa gejala afektif, konfusi dan gangguan pemusatan

perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada gangguan psikotik singkat

daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk gangguan psikotik

singkat adalah perubahan emosional, pakaian atau perilaku yang aneh, berteriak

teriak atau diam membisu dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum

lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang

mengarahkan diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yang

lengkap, walaupun hasilnya mungkin negative.2

Pemeriksaan status mental biasanya hadir dengan agitasi psikotik parah

yang mungkin terkait dengan perilaku aneh, tidak kooperatif, agresif fisik atau

verbal, tidak teratur berbicara, berteriak atau kebisuan, suasana hati labil atau

depresi, bunuh diri, membunuh pikiran atau perilaku, kegelisahan, halusinasi,

delusi, disorientasi, perhatian terganggu, konsentrasi terganggu, gangguan

memori, dan wawasan miskin.4

Seperti pada pasien psikiatrik akut, riwayat yang diperlukan untuk

membuat diagnosis mungkin tidak dapat diperoleh hanya dari pasien. Walaupun

adanya gejala psikotik mungkin jelas, informasi mengenai gejala prodromal,

episode suatu gangguan mood sebelumnya, dan riwayat ingesti zat

psikotomimetik yang belum lama mungkin tidak dapat diperoleh dari wawancara

Page 5: paper gangguan psikosis akut

5

klinis saja. Disamping itu, klinis mungkin tidak mampu memperoleh informasi

yang akurat tentang ada atau tidaknya stressor pencetus.

Contoh yang paling jelas dari stresos pencetus adalah peristiwa kehidupan

yang besar yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada

tiap orang. Peristiwa tersebut adalah kematian anggota keluarga dekat dan

kecelakaan kendaraan yang berat. Beberapa klinis berpendapat bahwa keparahan

peristiwa harus dipertimbangkan didalam hubungan dengan kehidupan pasien.

Walaupun pandangan tersebut memiliki alasan, tetapi mungkin memperluas

definisi stressor pencetus dengan memasukkan peristiwa yang tidak berhubungan

dengan episode psikotik. Klinisi lain berpendapat bahwa stressor mungkin

merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress sedang, bukannya peristiwa

tunggal yang menimbulakan stress dengan jelas. Tetapi penjumlahan derajat stress

yang disebabkan oleh urutan peristiwa memerlukan suatu derajat pertimbangan

klinis yang hampir tidak mungkin.4

2.6. Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai

berikut :

1. Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya,

mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada

bendanya).

2. Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima

oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni

oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh

orang lain).

3. Agitasi atau perilaku aneh (bizar)

4. Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)

5. Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel).2

Berdasarkan DSM-IV diagnosisnya terutama atas lama gejala, untuk gejala

psikotik yang berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang satu bulan dan

yang tidak disertai dengan suatu gangguan mood, gangguan berhubungan dengan

Page 6: paper gangguan psikosis akut

6

zat, atau suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum, diagnosis

gangguan psikotik singkat kemungkinan merupakan diagnosis yang tepat. Untuk

gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis sesuai yang harus

dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham adalah gejala psikotik

yang utama), gangguan skizofreniform ( jikagejala berlangsung kurang dari 6

bulan), dan skizofrenia (jika gejala telah berlangsung lebih dari 6 bulan).1

1. Kriteria Diagnostik Untuk Gangguan Psikotik Singkat.

Adanya satu (atau lebih) gejala berikut :

a. Waham

b. Halusinasi

c. Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau inkoherensi)

d. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik

Catatan: jangan masukan gejala jika pola respon yang diterima secara

kultural.

2. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari tetapi kurang dari

satu bulan, akhirnya kembali penuh kepada tingkat funsi pramorbid.

3. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu ganggan mood dengan ciri

psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan bukan karena efek

fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan) atau

suatu kondisi umum.

Sebutkan jika:

1. Dengan stresor nyata ( psikosis singkat reaktif ); jika gejala terjadi segera

setelah dan tampak sebagai respon dari suatu kejadian yang sendirian atau

bersama-sama akan menimbulkan stres yang cukup besar bagi hampir setiap

orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

2. Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau

terlihat bukan sebagai respon terhadap kejadian yang terjadi sendirian atau

bersama sama akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap

orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

Page 7: paper gangguan psikosis akut

7

3. Dengan onset pasca persalinan: jika onset dalam waktu empat minggu setelah

persalinan.

4. Penegakan diagnosis gangguan psikotik singkat di Indonesia ditegakkan

melalui Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa Edisi ke III

(PPDGJ III). Berikut kriteria diagnostik gangguan kepribadian histrionik

berdasarkan PPDGJ III.1

F23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia

Suatu gangguan psikotik akut dimana jelas terdapat halusinasi, waham, dan

gangguan persepsi, tetapi bersifat sangat variasi dan berubah – ubah dari hari ke

hari atau bahkan dari jam ke jam. Emosional dengan berbagai perasaan senang

dan ekstasi atau ansietas serta iritabilitas juga sering ada. Gambaran klinis yang

polimorfik dan tidak stabil serta yang selalu berubah itu merupakan hal yang

bersifat khas walaupun kadang gejala afektif atau psikotik juga terdapat, kriteria

untuk episode manik (F30.-), episode depresif (F32.-) atau skizofrenia (F20,-)

tidak terpenuhi. Penyakit ini cenderung mempunyai onset yang mendadak (dalam

48 jam) dan gejala – gejalanya cepat mereda, pada sebagian besar kasus tidak

terdapat stres pencetus yang jelas. Apabila menetap sampai 3 bulan maka

diagnosis harus berubah. Gangguan waham menetap (F22,-) atau gangguan

psikotik non organic lainnya (F28.-) mungkin merupakan diagnosis yang paling

cocok.

Pedoman diagnostik untuk diagnostik pasti:

a. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan

psikotik yang jelas dalam waktu 2 minggu atau kurang)

b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang berubah dalam

jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama

c. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya

d. Walaupun gejala beraneka ragam, tidak satu pun dari gejala itu ada

secara cukup konsisten, sehingga dapat memenuhi kriteria skizofrenia

(F20.-) atau episode manik (F30.-)2

Page 8: paper gangguan psikosis akut

8

F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia

Suatu gangguan psikotik akut yang memenuhi kriteria deskriptif untuk gangguan

psikotik polimorfik akut (F23.0) tetapi yang selalu disertai gejala skizofrenia yang

khas.

Pedoman diagnostik

Untuk diagnostik pasti, kriteria a, b, dan c, yang khas di atas untuk gangguan

psikotik polimorfik akut harus dipenuhi, sebagai tambahan, gejala – gejala yang

memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada untuk sebagian besar

waktu sejak muncul gambaran klinis psikotik itu secara jelas.

Apabila gejala – gejala skizofrenia menetap lebih dari sebulan maka diagnostic

berubah menjadi skizofrenia (F20.-).2

F23.2 Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia

Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala – gejala psikotik yang secara

komparatif bersifat cukup stabil dan memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-)

tetapi hanya berlangsung kurang dari 1 bulan lamanya. Suatu derajat variasi dan

instabilitas emosional mungkin ada, tetapi tidak separah seperti yang diuraikan

dalam psikosis polimorfik akut (F23.0)

Pedoman diagnostik untuk diagnostik pasti:

a. Onset gejala psikosis harus akut (dua minggu atau kurang dari suatu

keadaan non psikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik)

b. Gejala – gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus

sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran

klinis yang jelas psikotik.

c. Kriteria untuk psikotik polimorfik tidak terpenuhi

Apabila gejala – gejala skizofrenia menetap untuk waktu yang lebih dari satu

bulan lamanya, maka diagnosis harus di ubah menjadi skizofrenia (F20.-)

Termasuk :

Skizofrenia akut (tak terinci)

Gangguan skizofreniform singkat

Psikosis skizofreniform singkat

Page 9: paper gangguan psikosis akut

9

Oneirofrenia

Reaksi skizofrenia

Tak termasuk:

Gangguan waham organic (lir-skizofrenia) (F06.2)

Gangguan skizofreniform YTT (F20.8).2

F23.3 Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham

Gangguan psikotik akut dengan waham dan halusinasi yang secara komparatif

stabil merupakan gambaran klinis utama, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk

skizofrenia (F20.-). Waham kejaran atau waham rujukan biasa terjadi dan

halusinasi biasanya auditorik (suara yang berbicara langsung pada pasien)

Pedoman diagnostik untuk diagnostik pasti:

a. Onset dari gejala psikotik harus akut (dua minggu atau kurang dari

keadaan non psikotik sampai jelas psikotik)

b. Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu sejak

berkembangnya keadaan psikotik yang jelas

c. Baik kriteria untuk skizofrenia (F20.-) maupun untuk ganguan psikotik

polimorfik akut (F23.0) tidak terpenuhi.

Kalau waham menetap selama lebih dari 3 bulan lamanya maka diagnosis harus

diubah menjadi gangguan waham menetap (F22.-) Apabila hanya halusinasi yang

menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya maka diagnosis harus diubah menjadi

psikosis nonorganik lainnya (F28)

Termasuk:

a. Reaksi paranoid

b. Psikosis paranoid psikogenik.2

F23.8 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya

Gangguan psikotik akut lain yang tak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori

manapun dalam F23 (seperti keadaan psikotik akut dengan waham dan halusinasi

jelas ada, tetapi menetap hanya untuk sebagian kecil waktu) harus dimasukan

dalam kode ini. Keadaan gaduh gelisah tak khas harus juga dimasukan dalam

Page 10: paper gangguan psikosis akut

10

kode ini kalau informasi yang lebih rinci tentang keadaan mental pasien tidak

dapat diperoleh, dengan syarat bahwa tidak terdapat tanda – tanda suatu penyebab

organic.2

F23.9 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara YTT

2.7. Penatalaksanaan

1. Konseling pasien dan keluarga.

a. Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan

pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan

tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien

b. Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak

dengan stressor

c. Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala

membaik

2. Penatalaksanaan Medis

a. Obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :

Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau Chlorpromazine 100-

200 mg, 1 sampai 3 kali sehari. Dosis harus diberikan serendah

mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien

mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi.

b. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika

untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1

sampai 3 kali sehari)

c. Obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala

hilang.

d. Apabila menemukan pasien gangguan jiwa di rumah dengan perilaku

di bawah ini, lakukan kolaborasi dengan tim untuk mengatasinya.

Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut), bisa ditanggulangi

dengan suntikan benzodiazepine atau obat antiparkinson.

Page 11: paper gangguan psikosis akut

11

Kegelisahan motorik berat (Akatisia), bisa ditanggulangi dengan

pengurangan dosis terapi atau pemberian beta-bloker.

Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia), bisa ditanggulangi

dengan obat antiparkinson oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3

kali sehari).5

2.8. Prognosis

Menurut definisinya, perjalanan penyakit gangguan psikotik singkat adalah

kurang dari satu bulan. Namun demikian, perkembangan gangguan psikiatrik

bermakna tertentu dapat menyatakan suatu kerentanan mental pada pasien.

Sejumlah pasien dengan persentasi yang tidak diketahui, yang pertama kali di

klasifikasikan menderita gangguan psikotik singkat selanjutnya menunjukkan

sindroma psikiatrik kronis, seperti skizofrenia dan gangguan mood. Tetapi, pada

umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang

baik, dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari

semua pasien tidak memilki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.6

Lamanya gejala akut dan residual sering kali hanya beberapa hari.

Kadang-kadang, gejala depresif mengikuti resolusi gejala psikotik. Bunuh diri

adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif pascapsikotik.

Sejumlah indikator telah dihubungkan dengan prognosis yang baik. Pasien dengan

ciri-ciri tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk kemudian menderita

skizofrenia atau suatu gangguan mood.7

Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik singkat

1. Penyesuaian premorbid yang baik

2. Sedikit trait schizoid pramorbid

3. Stressor pencetus yang berat

4. Onset gejala mendadak

5. Gejala afektif

6. Konfusi selama psikosis

7. Sedikit penumpulan afektif

8. Gejala singkat

Page 12: paper gangguan psikosis akut

12

9. Tidak ada saudara yang skizofrenik.2

Page 13: paper gangguan psikosis akut

13

BAB 3

KESIMPULAN

Gangguan psikotik singkat/akut didefinisikan sebagai suatu gangguan

kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala

psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid.

Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai

pada pasien dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis

atau psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik. Satu atau lebih faktor

stres berat, seperti peristiwa traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan,

kecelakaan, sakit parah, kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi tidak

pasti, dapat memicu psikosis reaktif singkat.

Tatalaksana pasien meliputi konseling keluarga untuk membantu pasien

mengurangi stress dan kontak dengan stressor serta mendukung pelaksanaan

aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik. Untuk mengurangi gejala psikotik

dapat diberikan obat antipsikotik dan obat antiansietas untuk mengendalikan

agitasi akut.

Page 14: paper gangguan psikosis akut

14

DAFTAR PUSTAKA

1. Sadock BJ, Kaplan HI, Grebb JA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatri.

9th ed. 2003. Philadelpia: Lippincott William &Wilkins.

2. Maslim, R. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa : Rujukan Ringkas dari PPDGJ-

III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. 2012.

3. Trimble MR., George MS. Biological Psychiatry 3rd edition. 2010. Wiley-

Blackwell.

4. Bora E., Yucel M., and Pantelis C. Cognitive functioning in schizophrenia,

schizoaffective disorder and affective psychoses: meta-analytic study. British

Journal of Psychiatry. 2009. 195:475-482

5. Lee KY., et al. Acute psychosis related to use of

trimethoprim/sulfamethoxazole in the treatment of HIV-infected patients with

Pneumocystis jirovecii pneumonia: a multicentre, retrospective study. Journal

of Antimicrobial Chemotherapy . 2012.

6. Kumar R., et al. Acute Psychosis as the Initial Presentation of MS: A Case

Report. The International MS Journal. 2011. 17.2: 54–57.

7. Maggina, P., et al. Anti-N-Methyl D Aspartate Receptor Encephalitis

Presenting eith Acut Psychosis in A Preteenage girl: A Case Report. Journal of

Medical Case Report. 2012.

8. Grover, S. Acute and Transient Psychosis: An Overview. India: PGIMER.

2010.