PAPER CT SCAN.docx

29
BAB I Sejarah CT-Scan Pada awal 1900-an, radiolog Italia Alessandro Vallebona mengusulkan sebuah metode untuk mewakili satu potongan tubuh di film radiografi. Metode ini dikenal sebagai tomography. Ide ini didasarkan pada prinsip-prinsip sederhana geometri proyektif: bergerak serentak dan dalam arah yang berlawanan X-ray tabung dan film, yang terhubung bersama-sama oleh sebuah batang yang pivot point adalah fokus; gambar yang dibuat oleh titik-titik pada bidang fokus muncul lebih tajam, sementara gambar titik-titik lain memusnahkan sebagai kebisingan. Ini hanya sedikit efektif, seperti yang kabur hanya terjadi di "x" pesawat. Ada juga lebih kompleks perangkat yang dapat bergerak di lebih dari satu pesawat dan melakukan lebih efektif kabur. Tomography telah menjadi salah satu pilar Radiologic diagnosa hingga akhir 1970-an, ketika ketersediaan minicomputer dan dari metode pemindaian aksial transversal, terakhir ini karena karya Godfrey Hounsfield dan Afrika Selatan Allan McLeod Cormack lahir, secara bertahap menggantikan sebagai modalitas CT. Komersial pertama CT scanner ditemukan oleh Sir Godfrey Hounsfield di Hayes, EMI Kerajaan Inggris di Laboratorium Penelitian Tengah menggunakan sinar-X. Idenya Hounsfield dikandung pada tahun 1967, dan itu mengumumkan pada tahun 1972. Allan McLeod Cormack dari Tufts University di Massachusetts secara mandiri menciptakan proses serupa, dan keduanya Hounsfield dan 1

Transcript of PAPER CT SCAN.docx

Page 1: PAPER CT SCAN.docx

BAB I

Sejarah CT-Scan

Pada awal 1900-an, radiolog Italia Alessandro Vallebona mengusulkan sebuah metode untuk

mewakili satu potongan tubuh di film radiografi. Metode ini dikenal sebagai tomography. Ide ini

didasarkan pada prinsip-prinsip sederhana geometri proyektif: bergerak serentak dan dalam arah

yang berlawanan X-ray tabung dan film, yang terhubung bersama-sama oleh sebuah batang yang

pivot point adalah fokus; gambar yang dibuat oleh titik-titik pada bidang fokus muncul lebih tajam,

sementara gambar titik-titik lain memusnahkan sebagai kebisingan. Ini hanya sedikit efektif,

seperti yang kabur hanya terjadi di "x" pesawat. Ada juga lebih kompleks perangkat yang dapat

bergerak di lebih dari satu pesawat dan melakukan lebih efektif kabur.

Tomography telah menjadi salah satu pilar Radiologic diagnosa hingga akhir 1970-an,

ketika ketersediaan minicomputer dan dari metode pemindaian aksial transversal, terakhir ini

karena karya Godfrey Hounsfield dan Afrika Selatan Allan McLeod Cormack lahir, secara

bertahap menggantikan sebagai modalitas CT.

Komersial pertama CT scanner ditemukan oleh Sir Godfrey Hounsfield di Hayes, EMI

Kerajaan Inggris di Laboratorium Penelitian Tengah menggunakan sinar-X. Idenya Hounsfield

dikandung pada tahun 1967, dan itu mengumumkan pada tahun 1972. Allan McLeod Cormack

dari Tufts University di Massachusetts secara mandiri menciptakan proses serupa, dan keduanya

Hounsfield dan Cormack berbagi Hadiah Nobel tahun 1979 dalam Kedokteran. 1971 asli paralel

160 prototipe mengambil bacaan melalui sudut 180, masing-masing 1 ° terpisah, dengan masing-

masing memindai mengambil sedikit lebih dari lima menit. Gambar dari scan ini mengambil 2,5

jam untuk diproses oleh teknik rekonstruksi aljabar pada komputer besar. Pemindai

photomultiplier memiliki satu detektor, dan dioperasikan pada Terjemahkan / Putar prinsip.

Telah menyatakan bahwa berkat keberhasilan The Beatles, EMI dapat mendanai

penelitian dan membangun model-model awal untuk penggunaan medis. produksi pertama X-ray

CT mesin (sebenarnya disebut "EMI-Scanner") adalah terbatas pada membuat bagian tomografi

otak, tapi memperoleh data gambar di sekitar 4 menit (pemindaian dua irisan yang berdekatan),

dan perhitungan waktu (menggunakan komputer mini Data General Nova) adalah sekitar 7 menit

per gambar. Scanner ini diperlukan penggunaan Perspex berisi air tangki dengan karet berbentuk

pra "kepala-topi" di bagian depan, yang tertutup kepala pasien. Tangki air ini digunakan untuk

mengurangi jangkauan dinamis mencapai detektor radiasi (antara pemindaian di luar kepala

1

Page 2: PAPER CT SCAN.docx

dibandingkan dengan pemindaian melalui tulang tengkorak). Gambar resolusi relatif rendah, yang

terdiri dari matriks hanya 80 x 80 piksel. EMI pertama-Scanner telah terinstal di Atkinson Morley

Hospital di Wimbledon, Inggris, dan pasien pertama-scan otak dibuat dengan itu pada tahun 1972.

Di Amerika Serikat, instalasi pertama adalah di Mayo Clinic. Sebagai penghormatan terhadap

dampak sistem ini pada pencitraan medis Mayo Clinic memiliki scanner EMI dipamerkan di

Departemen Radiologi.

CT pertama sistem yang dapat membuat gambar dari setiap bagian tubuh dan tidak

memerlukan "tangki air" adalah ACTA (Automatic Computerized Transverse Axial) pemindai

yang dirancang oleh Robert S. Ledley, DDS di Georgetown University. Mesin ini mempunyai 30

photomultiplier tabung sebagai detektor dan menyelesaikan scan hanya 9 menerjemahkan /

memutar siklus, jauh lebih cepat daripada EMI-scanner. Itu menggunakan sebuah komputer mini

PDP11/34 Desember baik untuk mengoperasikan servo-mekanisme dan untuk memperoleh dan

memproses gambar. Perusahaan obat Pfizer diperoleh prototipe dari universitas, bersama dengan

hak untuk memproduksi itu. Pfizer kemudian mulai membuat salinan prototipe, menyebutnya

dengan "200FS" (artinya FS Fast Scan), yang menjual secepat mereka bisa membuat mereka. Unit

ini menghasilkan gambar dalam matriks 256 × 256, dengan definisi yang jauh lebih baik daripada

EMI-Scanner 80 × 80

2

Page 3: PAPER CT SCAN.docx

BAB II

PENGANTAR CT SCAN

A. PENGERTIAN CT Scan

Computed Tomography (CT) adalah sinar-x dengan menggunakan teknik tomografi

dimana berkas sinar-x menembus bagian tubuh pasien dari berbagai arah

(Marthis Prokap and Michael Galanski, 2003 Chapter 1, P : 2) CT ( Computed

Tomography ) merupakan alat diagnostik sinar-x dengan metode tomografi transversal yang

akan menghasilkan gambaran irisan melintang dengan hasil tampilan dalam skala algorithma

(Grey Scale) (J.Alexander)

B. PRINSIP KERJA CT-SCAN

Tujuan utama pada CT Scan adalah untuk menghasilkan gambaran secara serial

dengan menggunakan metode tomography dimana tiap-tiap gambaran berasal dari potongan-

potongan pokok tomography ( Hounsfield, 1973 ), gambaran yang tajam dan bebas superposisi

dari kedua struktur di atas dan di bawahnya.

Computer Radiography Scanner (CT-Scanner) yang juga dikenal dengan nama

Computerized Axial Tomography (CAT), Computerized Aided Tomography (CAT)

Computerized Transvers Axial Tomography (CTAT), Recontructive Tomography (RT) dan

Computed Transmission Tomography (CTT) merupakan teknik pengambilan gambar dari

suatu objek secara sectional axial, coronal dan sagital dimana berkas sinar mengitari objek.

Adapun sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke

detektor yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menangkap perbedaan atenuasi dari

sinar-X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian

signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk

signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter

(ADC), yang kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh computer.

Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam bentuk data-data

digital atau numerik.

3

Page 4: PAPER CT SCAN.docx

Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau

algoritma yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar

TV monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray

scale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai

koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT

Number. Tulang memiliki nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU

(Hounsfield Unit), dan udara mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU

(Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU

(Hounsfield Unit). Nilai diatas merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor

pembesaran konstan 1000, untuk memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang

lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat

digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas. ( Somatom Emotion

Application Guide, hal 11, 2005 )

C. KONFIGURASI UNIT CT-SCAN

Komponen-komponen pesawat CT Scan, meliputi :

Meja Pemeriksaan

Meja pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk dilakukannya pemeriksaan

CT-Scan. Bentuknya kurva dan terbuat dari Carbon Graphite Fiber. Setiap scanning satu

slice selesai, maka meja pemeriksaan akan bergeser sesuai ketebalan slice ( slice

thickness ). Meja pemeriksaan terletak dipertengahan gantry dengan posisi horizontal dan

dapat digerakkan maju, mundur, naik dan turun dengan cara menekan tombol yang

melambangkannmaju, mundur, naik, san turun yang terdapat pada gantry.

Gantry

Gantry merupakan komponen pesawat

CT-Scan yang didalamnya terdapat

tabung sinar-, filter, detektor, DAS

( Data Acquisition System ). Serta

lampu indikator untuk sentrasi. Pada

gantry ini juga dilengkapi

4

Gantry

Meja

Page 5: PAPER CT SCAN.docx

denganindikator data digital yang memberi informasi tentang ketinggian meja pemeriksaan,

posisi objek dan kemiringan gantry.

Pada pertengahan gantry diletakkan pasien. Tabung sinar-x dan detektor yang letaknya

selalu berhadapan didalam gantry akan berputar mengelilingi objek yang akan dilakukan

scanning.

1) Tabung sinar-x

Berfungsi sebagai pembangkit

sinar-X dengan sifat:

1. Bekerja pada tegangan tinggi

diatas 100 kV

2. Ukuran focal spot kecil 10 – 1

mm

3. Tahan terhadap goncangan

2) Kolimator

Pada pesawat CT-Scan,

umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu:

- Kolimator pada tabung sinar-x

Fungsinya: untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas lapangan penyinaran

dan mengurangi bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil.

- Kolimator pada detektor

Fungsinya: untuk pengarah radiasi menuju ke detektor, pengontrol radiasi hambur dan

menentukan ketebalan lapisan ( slice thickness ).

3) Detektor dan DAS ( Data Acqusition system )

Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector yang selanjutnya dan

dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun fungsi detector dan DAS secara garis

besar adalah: untuk menangkap sinar-x yang telah menembua objek, mengubah sinar-x

dalam bentuk cahaya tampak, kemudian mengubah cahaya tampak tersebut menjadi

sinyal-sinyal electron, lalu kemudian menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan

mengubah sinyal electron tersebut kedalam bentuk data digital.

5

Tabung

Detektor

DAS

Page 6: PAPER CT SCAN.docx

Komputer

Merupakan pengendali dari

semua instrument pada CT-Scan.

Berfungsi untuk melakukan

proses scanning, rekonstruksi

atau pengolahan data,

menampilkan ( display ) gambar

serta untuk menganalisa gambar.

Adapun elemen-elemen pada

komputer adalah sebagai berikut:

1. Input Device

Adalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa computer sehingga

dapat menjalankan program atau instruksi.

2. CPU ( Central Procesing Unit )

Merupakan pusat pengolahan dan pengelolaan dari kesseluruhan system computer yang

sedang bekerja. Terdiri atas :

- ALU ( Arithmetic Logic Unit )

Berfungsi untuk melaksanakan proses berupa arithmetic operation seperti penambahan,

pengurangan, pembagian, serta perkalian.

- Control Unit

Berfungsi untuk mengontrol keseluruhan system computer dalam melakukan

pengolahandata.

- Memory Unit

Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data ataupun instruksi yang sedang dikerjakan.

3) Output Device

Digunakan untuk menampilkan hasil program atau instruksi sehingga dapat dengan mudah

dilihat oleh personilyang mengoperasikannya, misalnya CRT (Cathoda Ray Tube).

Layar TV Monitor

Berfungsi sebagai alat untuk menampilkan gambar dari objek yang diperiksa serta

menampilkan instruksi-instruksi atau program yang diberikan.

6

KomputerKonsol

Page 7: PAPER CT SCAN.docx

Image Recording

Berfungsi untuk menyimpan program hasil kerja dari computer ketika melakukan scanning,

rekonstruksi dan display gambar. digunakan:

1) Magnetik Disk

Digunakan untuk penyimpanan sementara dari data atau gambaran, apabila gambaran akan

ditampilkan dan diproses. Magnetic disk dapat menyimpan dan mengirim data dengan

cepat, bentuknya berupa piringan yang dilapisi bahan ferromagnetic. Kapasitasnya sangat

besar.

2) Floppy Disk

Biasa disebut dengan disket, merupakan modifikasi dari magnetic disk, bentuknya kecil

dan fleksibel atau lentur. Floppy disk mudah dibawa dan disimpan. Kapaasitasnya relative

kecil (sekarang sudah tidak digunakan lagi).

Operator Terminal

Merupakan pusat semua kegiatan scanning atau pengoperasian system secara umum serta

berfungsi untuk merekonstruksi hasil gambaran sesuai dengan kebutuhan.

Multiformat Kamera

Digunakan untuk memperoleh gambaran permanen pada film. Pada satu film dapat

dihasilkan beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film yang digunakan.

D. Teknik Pengambilan Gambar CT-Scan

1. Teknik Sequence

Pada CT-Scan tipe generasi lama proses

pengambilan gambar dengan memakai teknik

sequence yakni meja pasien bergerak maju

terlebih dahulu baru kemudian tabung sinar-x

melakukan eksposure sambil berputar

mengelilingi pasien, jadi bergerak secara

bergantian. Dengan memakai teknik sequence

ini maka waktu yang dibutuhkan untuk satu

pengambilan gambar lebih lama karena satu kali

putaran gantry hanya menghasilkan satu potongan gambar.

7

Page 8: PAPER CT SCAN.docx

2. Teknik Spiral

Pada CT-Scan multi slice / Emotion Duo proses pengambilan gambarnya menggunakan

teknik Spiral (kontinyu) yakni meja pasien bergerak maju dan secara bersamaan tabung sinar-x

melakukan eksposure sambil mengelilingi pasien. Lamanya proses ini ditentukan oleh

beberapa luas objek yang akan diambil gambarnya, jenis organ atau jaringan. Pada tipe ini

sudah menggukan multi slice sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu penggambilan

gambar lebih singkat karena satu kali putaran gantry bisa mengasilkan dua atau lebih potongan

gambar dan gambar yang dihasilkan lebih detail dari pada single slice.

E. Proses Kerja CT-Scan

X-ray data irisan yang dihasilkan menggunakan sumber sinar-X yang berputar di sekitar

objek; sensor sinar-X yang diposisikan di seberang lingkaran dari sumber sinar-X. Sensor

paling awal adalah kilau detektor, dengan tabung photomultiplier gembira dengan (biasanya)

cesium iodida kristal. Cesium iodida diganti selama delapan puluhan oleh ruang ion yang berisi

gas Xenon bertekanan tinggi. Sistem ini pada gilirannya digantikan oleh sistem kilau

didasarkan pada dioda foto bukannya kilau photomultipliers dan modern bahan dengan

karakteristik lebih diinginkan. Banyak data scan progresif diambil sebagai objek secara

bertahap melewati kendaraan. Mereka digabungkan bersama-sama oleh prosedur matematika

yang dikenal sebagai rekonstruksi tomografi. Data disusun dalam sebuah matriks dalam

memori, dan masing-masing titik data adalah convolved dengan negara-negara tetangganya

benih sesuai dengan algoritma Fast Fourier Transform menggunakan teknik. Hal ini secara

dramatis meningkatkan resolusi setiap Voxel (volume elemen). Kemudian proses yang dikenal

sebagai dasarnya Proyeksi Kembali membalikkan geometri akuisisi dan menyimpan hasilnya

dalam array memori lain. Data ini kemudian dapat ditampilkan, difoto, atau digunakan sebagai

masukan untuk diproses lebih lanjut, seperti multi-planar rekonstruksi.

Mesin baru dengan sistem komputer yang lebih cepat dan strategi perangkat lunak yang lebih

baru tidak hanya dapat memproses penampang individu tetapi terus berubah penampang

sebagai kendaraan, dengan objek yang akan digambarkan, perlahan-lahan dan lancar meluncur

melalui lingkaran sinar-X. Ini disebut spiral atau spiral CT mesin. Sistem komputer mereka

mengintegrasikan data individu yang bergerak iris untuk menghasilkan informasi volumetrik

8

Page 9: PAPER CT SCAN.docx

tiga dimensi (3D-CT scan), pada gilirannya dapat dilihat dari beberapa perspektif yang berbeda

pada workstation CT terpasang monitor. Jenis akuisisi data memerlukan kekuatan pemrosesan

yang sangat besar, karena data yang tiba di sungai yang terus-menerus dan harus diproses

secara real-time.

Dalam mesin CT konvensional, sebuah tabung sinar-X dan detektor secara fisik diputar

melingkar di belakang kain kafan (lihat gambar kanan); dalam berkas elektron tomography

(EBT) tabung jauh lebih besar dan kekuatan yang lebih tinggi untuk mendukung resolusi

temporal tinggi. Berkas elektron dibelokkan dalam saluran berongga berbentuk ruang vakum.

Sinar-X dihasilkan ketika berkas hits sasaran stasioner. Detektor juga diam. Susunan ini dapat

mengakibatkan scan sangat cepat, namun sangat mahal.

Aliran data yang mewakili intensitas yang berbeda-beda merasakan radiografi pada

detektor di sisi lingkaran selama setiap menyapu kemudian diproses komputer untuk

menghitung penampang perkiraan dari kerapatan radiografi, Hounsfield dinyatakan dalam unit.

Menyapu penutup 360 atau lebih dari 180 derajat di mesin konvensional, 220 derajat di

EBT.CT scanner dengan sampul dihapus untuk menunjukkan prinsip operasi.

CT ini digunakan dalam pengobatan sebagai alat diagnostik dan sebagai panduan untuk

prosedur intervensi. Kadang-kadang bahan kontras seperti kontras iodinated intravena

digunakan. Hal ini berguna untuk menyoroti struktur seperti pembuluh darah yang jika tidak

akan sulit untuk menggambarkan dari lingkungan mereka. Menggunakan bahan kontras juga

dapat membantu untuk memperoleh informasi tentang jaringan fungsional.

Piksel dalam gambar yang diperoleh dengan CT scan akan ditampilkan dalam hal

relatif radiodensity. Pixel itu sendiri ditampilkan sesuai dengan pelemahan rata-rata dari

jaringan (s) yang sesuai dengan pada skala dari 3.071 (paling pelemahan) untuk -1024

(setidaknya pelemahan) pada skala Hounsfield. Pixel adalah unit dua dimensi berdasarkan

ukuran matriks dan bidang pandang. Ketika ketebalan slice CT juga diperhitungkan, unit ini

dikenal sebagai Voxel, yang merupakan tiga dimensi unit. Fenomena bahwa salah satu bagian

dari detektor tidak bisa membedakan antara jaringan yang berbeda yang disebut "Partial

Volume Effect". Itu berarti bahwa jumlah besar kartilago dan lapisan tipis dari tulang kompak

yang sama dapat menyebabkan pelemahan dalam voxel sebagai tulang rawan hyperdense

sendirian. Air memiliki sebuah pelemahan dari 0 Hounsfield unit (HU) sementara udara -1.000

HU, biasanya cancellous tulang 400 HU, tulang tengkorak dapat mencapai 2000 HU atau lebih

(os temporale) dan dapat menyebabkan artefak. Atenuasi implan logam bergantung pada

nomor atom dari elemen yang digunakan: Titanium biasanya mempunyai jumlah 1000 HU,

besi baja yang bisa sepenuhnya memadamkan X-ray dan karenanya bertanggung jawab untuk

9

Page 10: PAPER CT SCAN.docx

terkenal line-artefak di tomograms dihitung. Artefak disebabkan oleh tiba-tiba transisi antara

rendah dan tinggi densitas bahan-bahan, yang menghasilkan nilai data yang melebihi

jangkauan dinamis dari proses elektronik

F. Perkembangan CT-Scan

Perkembangan CT-Scan dari generasi ke generasi dapat dibedakan dari jumlah detektor,

system pergerakan x-ray tube dan detektor maupun luas matrix, yang dihasilkan untuk

memperoleh resolusi gambar yang dihasilkan.

1. Generasi pertama

a. Pergerakan tabung sianr-x dan detektor adalh rotate dan translate principle.

b. Singgle detector ( sodium Iodide crystal + photomultiplier tube )

c. Berkas sinar pencil beam.

d. Pergerakan rotasi 1 derajat.

e. Stasionary anode ( sirkulai air sebagai pendingin ).

f. Waktu scaning 5 menit / gambar.

g. Hanya untuk pemeriksaan brain.

h. 80 x 80 mm2 matrix format.

2. Generasi kedua

a. Pergerakan tabung sinar-x dan detektor adalah

rotate dan principle.

b. Multiplier detektor ( 30 detektor Nal +

photomultplier tube ).

c. Berkas sinar-x fan beam.

d. Pergerakan rotasi 3 derajat.

e. Stasionary anode.

f. Waktu scaning 20 detik / gambar.

g. Untuk brain scaning tetapi dapat juga digunakan

untuk seluruh tubuh.

h. Menggunakan patien coagh.

i. 160 x 160 mm2 matrix format.

10

Page 11: PAPER CT SCAN.docx

3. Generasi ketiga

a. tube dan detektor bergrak bersamaan.

b. 825 detektor.

c. Berkas sinar Full Fan Beam.

d. Pergerakan rotasi 360 derajat.

e. Rotating anode.

f. Waktu scaning 2-4 detik / gambar.

g. Menggunakan patien coagh.

h. Pemeriksaan untuk seluruh tubuh.

i. 160 x 160 mm2 matrix format

4. Generasi keempat

a. Sumber sinar-x mengelilingi detektor.

b. 4800 detektor.

c. Berkas sinar Continous Fan.

11

Page 12: PAPER CT SCAN.docx

d. Pergerakan rotasi 360 derajat.

e. Rotary anode.

f. Pemeriksaan untuk seluruh tubuh.

g. Menggunakan patien coagh.

h. Meja otomatis.

i. 1024 x 1024 mm2 matrix format.

5. Generasi ke lima

12

Electron Beam Computed Tomography Scanner, waktu scan 50msDigunakan untuk scan jantung.

Page 13: PAPER CT SCAN.docx

Front view

Kualitas Gambar dalam CT-SCAN dipengaruhi oleh-oleh Beberapa Faktor :

1. Contras resolution yaitu kemampuan untuk memvisualisasikan gambaran pada derajat

kehitaman tertentu yang tergantung tebal lapisan yang discan, jumlah photon yang

dideteksi detector, ukuran layer television dan viewing resistance.

2. Spatial resolution yaitu kemampuan untuk memperoleh detail suatu gambar yang

tergantung dari ukuran geometrix ( ukuran focal spot, detektor, frekuensi, dan nilai

pembesaran ), ukuran pixel yang ditampilkan., rekonstruksi ligorithm, ketebalan lapisan

yang discan / voxel size.

3. PatientCentering yaitu posisi patien pada sentrasi, dimana objek yang akan diambil berada

pada bidang FOV ( field of view ) untuk memperoleh gambar yang optimum.

4. Patient Care yaitu kerjasama operator dengan patient.

5. Calibration yaitu kalibrasi untuk mengecek system computer dan kesiapan CT untuk

beroperasi.

6. Camera set up dan Film processing yaitu hasil akhir proses scaning dalam suatu hard coppy

atau film.

13

Side view

Page 14: PAPER CT SCAN.docx

Bentuk alat CT-Scan :

14

SIRETOM (1974) SOMATOM Plus 4 UFC(1996)

Page 15: PAPER CT SCAN.docx

Diagram Sistem Kontrol :

Blok Diagram Image Prosesor :

15

Page 16: PAPER CT SCAN.docx

Blok Diagram Pre-Processor

G.  Kegunaan CT Scan

 CT atau CAT scan adalah tes x-ray khusus yang dapat memproduksi gambar penampang

tubuh dengan teknik menggunakan x-ray dan bantuan komputer. Gambar-gambar yang dihasilkan

memungkinkan seorang ahli radiologi, untuk melihat bagian dalam tubuh seperti Anda akan

melihat bagian dalam roti dengan cara mengirisnya . Jenis sinar-x khusus, mengambil “gambar”

dari potongan tubuh sehingga dokter Radiologi bisa melihat dengan detail pada daerah tertentu. CT

scan sering digunakan untuk mengevaluasi otak, leher, tulang belakang, dada, perut, panggul, dan

sinus.

1.  CT-SCAN OTAK

Potongan axial dari OM Line/Reids base line sampai vertex, tebal potongan :4 – 5 mm

infratentorial, 8-10mm supratentorial atau semua rata 7mm. Lesi dimidline sebaiknya dibuat

potongan coronal sebagai tambahan. Kondisi tulang pada kasus trauma/ suspect fraktur tulang

kepala. Indikasi kontras: tumor, infeksi, kelainan vaskuler mencari AVM, aneurysma.

16

Page 17: PAPER CT SCAN.docx

2.   CT-SCAN HYPOFISE

Potongan coronal 1-5mm tanpa dan dengan bolus kontras, dilanjutkan dengan axial scan 2-5mm

dari OM Line sampai supraseller distren (2mm bila lesi kecil /mikroadenoma atau kelenjar

hipofise normal ; 5mm bila tumor besar/ makroadenoma) F.O.V kecil (160-200) mulai dari

procesus clinoideus anterior sampai dorsum sellae.

3.   CT-SCAN TELINGA / os.PETROSUM

Teknik : High Resolusi CT / kondisi tulang

a.  kasus non-tumor/trauma basis cranii: potongan axial dan coronal 2mm sejajar dengan axis

os.petrosum. mencakup seluruh tulang os.petrosum, tanpa kontras, kondisi tulang (WW dan

WL yang tinggi)

b.  kasus tumor / infeksi (abses ) potongan axial 2-5mm mencakup seluruh os.petrosum tanpa

dan dengan kontras, kondisi tulang dan soft tissue. Potongan coronal 2-5mm sebagai

tambahan, dalam kondisi tulang dan soft tissue. Mencakup seluruh os.petrosum dan proses

abnormalnya.

4. CT-SCAN ORBITA

Tumor/ infeksi: Potongan axial 3-5mm dari dinding inferior sampai dinding superior cavum

orbita, sudut sejajar dengan N.opticus atau menggunakan garis infraorbito meatal line, tanpa

dan dengan kontras. Setelah itu dibuat potongan coronal 3-5mm mencakup seluruh cavum

orbita. Fractur orbita : potongan coronal dan axial 2-4mm tanpa kontras, dicetak dalam kondisi

soft tissue dan tulang pada daerah fraktur. F.O.V. kecil (160-200).

5. CT-SCAN NASOPHARYNX, LIDAH

Nasopharynx: potongan axial 3-5mm, FOV 250mm, kondisi dengan filter agak tinggi (lebih

tinggi dari otak) dan pallatum sampai sinus frontalis, sudut sejajar pallatum. Tanpa dan dengan

kontras bolus, kemudian dilanjutkan dengan potongan axial 5mm sejajar corpus vertebrae

cervicalis dari C2 s/d C6 F.O.V 200mm untuk mencari pembesaran kelenjar. Setelah itu dibuat

potongan coronal 3-5mm, tergantung besar –kecilnya kelainan dari choana sampai cervical

vertebrae sejajar dengan dinding posterior nasoprynx  F.O.V. 250mm, potongan coronal

kadang perlu dibuat dalam kondisi tulang apabila ada destruksi basis cranii.

Oropharynx: sama dengan nasopharynx hanya mulainya agak rendah, garis axial dimulai dari

mandibula keatas.

Lidah: pasti harus diganjal gigi/rongga mulutnya dengan sepotong gabus,agar pada potongan

coronal lidah tidak menyatu dengan pallatum. Teknik hamper sama dengan nasopharynx,

hanya axial dan coronalnya harus mencakup seluruh daerah lidah.

17

Page 18: PAPER CT SCAN.docx

Bila tumor diduga berada di 2/3 depan lidah lebih baik dibuat coronal dahulu tanpa dan dengan

bolus kontras, baru kemudian dibuat axialnya. Sedangkan untuk tumor dipangkal lidah, 

sebaiknya dibuat axial dahulu baru cornal.Kontras diberikan pada potongan yang diperkirakan

akan memberi informasi baik.

6.  CT-SCAN LARYNX / PITA SUARA

Potongan pre kontras : axial 5mm dari epiglottis sampai cincin trachea 1-2, sejajar dengan pita

suara.

Potongan dengan kontras : axial 2-3mm didaerah pita suara, mulai dari batas atas sampai batas

bawah lesi. Bila ada kelenjar membesar, dibuat potngan leher 5mm post bolus kontras (delayed

scan) F.O.V. 160-200mm, tanpa dan dengan bolus kontras.

7.  CT-SCAN THYROID

Potongan axial 3-5mm dari bagian atas kelenjar thyroid samapi bagian bawah biasanya mulai

setinggi C5-6 sampai thoracic inlet, tanpa dan dengan bolus kontras, kemudian di ulang /

delayed scan untuk mendapatkan batas lesi dan tambahan informasi yang lebih baik setelah

seluruh kelenjar mengalami penyengatan merata, F.O.V. 160-200mm.

Catatan : untuk CT-Scan pita suara dan thyroid dapat dibuatkan teknik MPR (Multiplanar

Rekontruksi) untuk menghasilkan potongan coronalnya, untuk itu harus dibuat potongan 1-2mm

pada waktu bolus kontras sepanjang daerah yang diperlukan untuk potongan coronalya.

8.  CT-SCAN SINUS PARANASALIS

Teknik High Resolusi

Sinusitis: Potongan coronal 2mm di1/2 bagian depan dan 4mm 1/2 bagian posterior, mulai dari

os.nasale sampai dengan nasopharynx, potongan axial dari dasar sinus maxillaries sampai sinus

frontalis 3-5mm, tanpa bahan kontras, kondisi soft tissue (WW diatas 2000, WL diatas 200)

F.O.V 200-250mm

Tumor  sinus : Potongan coronal 3-5mm dari dinding depan sinus sampai nasopharynx / tumor

habis tanpa dan dengan kontras, kemudian axial 3-5mm dari dasar sinus sampai sinus frontalis /

mencakup seluruh tumor, kondisi soft tissue / tulang dan kondisi massa tumor dengan WW

yang rendah.

9. CT-SCAN THORAX

(bila memungkinkan sebaiknya dipakai teknik high resolusi). Potongan axial prekontras/ polos

dari puncak paru sampai diafragma, tebal potongan 10, index 10-15. Bolus kontras diberikan

mulai dari arkus aortae samapi hilus inferior, tebal potongan 5-8mm. Bila proses dibawah hilus

potongan post kontras diteruskan kebawah sampai mengenai seluruh proses terpotong.Kondisi

dicetak dalam 2 macam: kondisi parenkim paru dan kondisi mediastinum. Permintaan khusus

18

Page 19: PAPER CT SCAN.docx

untuk parenkim paru dapat dibuat sbb: biasanya pada indikasi parenchymal lung disease /

emphysema. Axial scan tanpa kontras filter high resolusi, tebal potongan 2mm dengan index

potongan 8-10mm dari puncak paru sampai diafragma.

Tumor esophagus : pemeriksaan thorax scan sambil minum oral kontras sampai didapatkan

lumen tumor yang sempit / batas antara esophagus yang lebar dan yang sempit sebagai batas atas

tumor.Bolus kontras diberikan pada daerah tumor mulai batas atas sampai batas bawah, dicetak

dalam kondisi mediastinum. Potongan coronal dan sagital dapat diperoleh melalui MPR (untuk

itu perlu dibuat potongan tipis 2-3mm sewaktu dibolus).

10.  CT-SCAN ABDOMEN ATAS

Potongan Axial dari diafragma sampai ginjal. Prekontras: tebal potongan 10, index 10-15mm.

Bolus kontras diberikan pada daerah yang menjadi tujuan pemeriksaan. Organ / kelainannya

yang diperiksa besar (hepar, lien): tebal potongan 10mm, index 8-12mm. Organ / kelainannya

sedang (ginjal, lambung, usus) dipakai tebal potongan 5-8mm. Organ / kelainannya kecil

(pancreas, kandung empedu,……..) tebal potongan 2-5mm. Pada kasus tertentu seperti tumor

yang hipervaskuler/hemangioma khusus untuk hepar dan ginjal, perlu dibuat delayed scan apbila

dicurigai ada kelainan pada bolus kontras.Pada alat spiral / helical CI, untuk hepar dan ginjal

sebaiknya dipakai program volume/spiral scan untuk mendapatkan dual phase(fase arterial dan

portal pada hepar atau fase cortex dan medulla pada ginjal), kemudian dibuat lagi delayed scan

untuk mendapatkan fase equilibrium(untuk hepar) dan fase excresi (untuk ginjal) dimana system

pelviocalycesnya terisi penuh. Untuk kasus CA pancreas pakai kontras negatife (minum air saja).

11.  CT-SCAN ABDOMEN BAWAH / PELVIC

Potongan axial dari lumbal 5 sampai buli-buli / kelenjar prostate. Prekontras : tebal potongan

10mm. Bolus kontras didaerah yang ada kelainan, tebal potongan tergantung besar kecilnya

kelainan. Biasanya dipakai tebal potongan 5mm. Persiapan pasien sering tidak sampai mengisi

baik rectum-sigmoid, untuk itu perlu dimasukkan kontras rectum. Khusus untuk Ca cervix yang

masih stadium II-III, dibuat potongan 3mm pada waktu bolus kontras.Delayed scan kadang

diperlukan bila: batas tumor tidak jelas. Potongan koronal dan sagital dapat diperoleh melalui

teknik MPR.

12.  CT-SCAN SPINE

Potongan axial F.O.V. 160mm, tanpa kontras atau dengan kontras intrathecal, disebut CT-

Myelografi. Untuk kasus HNP: potongan hanya didaerah ruang discus, sejajar dengan discus,

tebal potongan 2-4mm. Kondisi soft tissue dan tulang bila perlu. Untuk penilaian canal stenosis,

dapat dibuat satu potongan tepat ditengah korpus vertebrae, tegal lurus dengan axis corpus.

Untuk kasus tumor/spondylylitis/metastasis tulang: potongan sejajar dengan corpus vertebrae

19

Page 20: PAPER CT SCAN.docx

didaerah yang ada kelainannya. Kondisi soft tissue dan tulang . Bila perlu (umumnya harus)

diberikan bolus kontras terutama pada kasus abses paravertebral atau untuk melihat infiltrasi

tumor kedalam canalis vertebralis.

H. Kekurangan CT- Scan

Karena CT Scan menggunakan sinar x untuk menghasilkan gambar potongan tubuh ,maka

tentu saja pasien yang sedang dalam pemeriksaan CT Scan akan terpapar dengan sinar x. CT Scan

dengan teknologi saat ini hanya akan memaparkan 4% saja dari radiasi sinar x yang dipaparkan

oleh alat Rontgen sinar x biasa. Oleh karena itu ibu hamil tak dapat melakukan pemeriksaan CT

Scan , oleh karena itu ibu hamil wajib memeberitahukan kondisi kehamilannya pada dokter

sebelum dokter merekomendasikan pemeriksaan CT Scan.

Munculnya gambaran artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini

biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman CT Scan berlangsung, pasien yang

menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh

tertentu yang mengakibatkan timbulnya gambaran artefak. Demikian penggunakan CT Scan sejak

awal sampai saat ini setelah banyak sekali kemajuan teknologi yang dicapai ,kemajuan ini dapat

sangat bermanfaat untuk dunia kedokteran dan kesehatan.

20

Page 21: PAPER CT SCAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Adisti Gusmavita. 2009. CT Scanner. www.kompas.co.id .update : 10 Juni 2010 pukul : 15.10 (acces online)

Harnawati . 2008.  CT Scan. www.wordpass.com update : 10 Juni 2010 pukul:15.20  (acces online)

Putu Adi . 2009. Protocol pemeriksaan CT Scan . www.wordpress update : 10 Juni 2010 pukul : 15.35 (acces online)

Arie . 2010. CT Scan dan kegunaannya. www.wordpress . update : 10 Juni 2010 pukul : 15.40 (acces online)

Yanuar . 2010. Prinsip kerja CT Scan. www.wordpress .  update : 10 Juni 2010 pukul : 16.00 (acces online)

21