Paparan Sunda Dan Paparan

6
Paparan Sunda dan Paparan Sahul September 21, 2010 6 Komentar Pendahuluan Wilayah Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta terletak diantara dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia (Gambar 1). Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tatanan geologi dan pola tektonik yang komplek dimuka Bumi ini. Secara tektonik lempeng (Gambar 2), Indonesia merupakan lokasi benturan antara tiga lempeng utama litosfer yaitu Hindia-Australia di bagian selatan, Pasifik di sebelah timur laut dan Eurasia di barat laut. Karena interaksi antara lempeng- lempeng tersebut, terjadi berbagai gejala-gejala tektonik yang berkaitan dengan pembentukan busur kepulauan, kegunungapian, kegempaan, cekungan, dan struktur geologi yang kompleks. Gambar 1. Peta Asia Tenggara (Microsoft Student). Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari pulau-pulau seperti Sumatera, Bangka, Jawa, dan Kalimantan yang dipisahkan oleh laut dangkal, pulau-pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara yang dipisahkan oleh laut dalam, dan Papua yang dengan benua Australia dipisahkan oleh laut dangkal. Secara fisiografis wilayah Indonesia dibatasi di sebelah selatan oleh suatu palung laut dalam yang memanjang dan dapat diikuti mulai dari Burma-Andaman-Sumatra-Jawa hingga ke Kepulauan Banda di bagian Timur Indonesia, yang merupakan jalur penekukan dan penyusupan lempeng Hindia-Australia ke bawah lempeng Asia Tenggara. Antara Indonesia bagian timur dan barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok. Di Indonesia bagian barat terdapat busur-busur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter dan membentuk suatu paparan yang luas yang dikenal dengan Sundaland.

description

Deskripsi Tektonik Paparan Sunda

Transcript of Paparan Sunda Dan Paparan

Page 1: Paparan Sunda Dan Paparan

Paparan Sunda dan Paparan Sahul

September 21, 2010 6 Komentar

Pendahuluan

Wilayah Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta

terletak diantara dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia (Gambar 1). Indonesia sebagai negara

kepulauan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tatanan geologi dan pola tektonik

yang komplek dimuka Bumi ini. Secara tektonik lempeng (Gambar 2), Indonesia merupakan

lokasi benturan antara tiga lempeng utama litosfer yaitu Hindia-Australia di bagian selatan,

Pasifik di sebelah timur laut dan Eurasia di barat laut. Karena interaksi antara lempeng-

lempeng tersebut, terjadi berbagai gejala-gejala tektonik yang berkaitan dengan pembentukan

busur kepulauan, kegunungapian, kegempaan, cekungan, dan struktur geologi yang

kompleks.

Gambar 1. Peta Asia Tenggara (Microsoft Student). Indonesia sebagai negara kepulauan

terdiri dari pulau-pulau seperti Sumatera, Bangka, Jawa, dan Kalimantan yang dipisahkan

oleh laut dangkal, pulau-pulau Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara yang dipisahkan oleh laut

dalam, dan Papua yang dengan benua Australia dipisahkan oleh laut dangkal.

Secara fisiografis wilayah Indonesia dibatasi di sebelah selatan oleh suatu palung laut dalam

yang memanjang dan dapat diikuti mulai dari Burma-Andaman-Sumatra-Jawa hingga ke

Kepulauan Banda di bagian Timur Indonesia, yang merupakan jalur penekukan dan

penyusupan lempeng Hindia-Australia ke bawah lempeng Asia Tenggara. Antara Indonesia

bagian timur dan barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok. Di Indonesia bagian

barat terdapat busur-busur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata

berkisar antara 200 meter dan membentuk suatu paparan yang luas yang dikenal dengan

Sundaland.

Page 2: Paparan Sunda Dan Paparan

Gambar 2. Lempeng tektonik dunia dan pergerakannya (Hamilton, USGS; dalam Asikin).

Indonesia dibatasi oleh Lempeng Eurasia yang bergerak relatif ke tenggara, Hindia-Australia

yang bergerak relatif ke utara-timur laut, dan Pasifik yang bergerak relatif ke barat laut.

Di Indonesia bagian timur, busur-busur kepulauannya dibatasi oleh lautan dengan kedalaman

mencapai ribuan meter, dengan palung-palung dalam yang terdapat di antara busur lengkung

yang tajam dan beda relief yang sangat tajam. Kedua fisiografi yang berbeda tersebut dibatasi

oleh suatu garis imajiner yang membentang di atara Pulau Bali dan Pulau Lombok di selatan

dan menerus ke utara melalui Selat Makasar. Garis tersebut dikenal sebagai garis Wallace

yang awalnya merupakan garis pembatas yang memisahkan keragaman flora dan fauna antara

Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Fisiografi pada dasarnya merupakan

pencerminan dari kondisi geologi dan struktur suatu wilayah. Adanya perbedaan tersebut

menunjukan adanya perbedaan perkembangan tektonik yang menonjol antara Indonesia

bagian barat dan bagian timur.

Page 3: Paparan Sunda Dan Paparan

Evolusi Paparan Sunda (Sundaland) dan Paparan Sahul

Gambar 3. Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng Tektonik di Kawasan Asia Tenggara dari

Jura Akhir sampai Eosen Awal (Hall dkk., 2009 ).

Hall dkk. (2009) melakukan rekontruksi tentang perkembangan Sundaland dan interaksinya

dengan lempeng tektonik disekitarnya. Pada Jurasic Akhir (150 juta tahun yang lalu –

Gambar 3) diperkitakan Blok Banda yang sebelumnya bergabung dengan Gondawa terpisah

dan menjauhi Sula Spur. Blok Argo lalu terpisah kemudian melalui proses pemekaran

(spreading). Pemekaran berkembang ke barat menerus sampai pada margin dari Greater

India 2. Busur kepulauan dan fragmen-fragmen benua bergerak menjauh dari Gondawa

sebagai hasil dari rollback dari subduksi. Lalu 135 juta tahun yang lalu (Kapur Awal –

Gambar 3), India mulai terpisah dari Australia dan Papua yang masih bergabung dengan

Page 4: Paparan Sunda Dan Paparan

Antartika. Pemekaran di Ceno Tethys memiliki orientasi rata-rata NW-SE. Blok Argo dan

Busur Woyla bergerak ke Asia Tenggara.

Gambar 4.

Rekonstruksi Evolusi Lempeng-lempeng Tektonik di Kawasan Asia Tenggara dari Eosen

Tengah sampai Miosen Tengah (Hall dkk., 2009).

Sekitar 25 juta tahun kemudian (Kapur Awal – Gambar 3) India terpisah dari Australia. Blok

Argo mendekati Sundaland dan pemekaran pada Ceno-Tethys yang berarah NW-SE berhenti.

Pusat pemekaran antara India-Australia berkembang ke arah utara. Terjadi subduksi di bagian

selatan Sumatra dan tenggara Kalimantan. Pada 90 juta tahun yang lalu (Kapur Tengah –

Gambar 3), Blok Argo mendekati Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan dan Busur

Woyla mendekati tepian Sumatra. Koalisi-koalisi tersebut menyebabkan subduksi yang

berlangsung sebelumnya berhenti. India terus bergerak ke utara melalui subduksi pada Busur

Incertus. Australia dan Papua mulai bergerak perlahan menjauhi Antartika. Pada Kapur

Akhir, India bergerak cepat ke utara dikarenakan pemekaran yang cepat di bagian selatan dan

terbentuk sesar-sesar tranform. Tidak ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan

Sundaland serta tidak terjadi subduksi di bawah pulau Sumatra dan Jawa. Sekitar 55 juta

tahun yang lalu (Eosen Awal – Gambar 3), pergerakan Australia-Sundaland menyebabkan

terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi Sundaland, di bawah Pulau Sumba dan Sulawesi

Barat, dan mungkin menerus ke utara. Batas antara lempeng Australia-Sundaland pada

bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip sedangkan pada selatan Sumatra berupa zona

strike-slip tangensional. Busur Incertus dan batas utara dari Greater India bergabung dan

terus bergerak ke utara.

Page 5: Paparan Sunda Dan Paparan

Gambar 5.

Evolusi Tektonik dari 45 juta tahun yang lalu sampai saat ini (Slide mata kuliah Geologi

Indonesia). Menunjukan pembentukan pergerakan Australia, Papua, dan India yang memisah

diri dari arah selatan. Pergerakan dan tumbukan yang terjadi mempengaruhi dinamika geologi

pada daerah Asia Tenggara.

Pada 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah – Gambar 4 dan Gambar 5), Australia dan

Papua mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika. Terbentuk cekungan di sekitar

daerah Celebes dan Filipina serta jalur subduksi yang mengarah ke selatan pada proto area

Laut Cina Selatan. Pada 35 juta tahun yang lalu (Gambar 5), daerah Sundaland mulai berotasi

berlawanan dengan arah jarum jam, bagian timur Kalimantan dan Jawa secara relatif

bergerak ke utara. Rotasi tersebut berlangsung disebabkan karena adanya interaksi lempeng

India ke Asia. Lalu pada 15 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah – Gambar 4), bagian kerak

samudra pada Blok Banda yang berumur lebih tua dari 120 juta tahun yang lalu mencapai

jalur subduksi pada selatan Jawa. Palung berkembang ke arah timur sepanjang batas lempeng

sampai bagian selatan dari Sula Spur. Australia dan Papua mendekat ke posisi sekarang ini

dan lengan-lengan dari Sulawesi mulai bergabung. Lalu 5 juta tahun yang lalu (Gambar 5)

jalur-jalur subduksi dan gunung berapi berkembang hampir mendekati keadaan saat ini.

Australia dan Papua terus bergerak ke utara.

Daftar Pustaka

Makalah Ilmiah:

Hall, R., B. Clements, dan H.R. Smyth. Sundaland: Basement Character, Structure and Plate

Tectonic Development. Proceedings, Indonesian Petroleum Association, Thirty-Third Annual

Convention & Exhibition, May 2009.

Hamilton, W. Tectonics of Indonesian Region. Proceedings, Regional Conference of The

Geology of Southeast Asia, July 1973.

Page 6: Paparan Sunda Dan Paparan

Hutchison, C. S. Tectonic Evolution of Sundaland: A Phanerozoic Syntesis. Proceedings,

Regional Conference of The Geology of Southeast Asia, July 1973.

Perangkat Lunak:

Microsoft Student with Encarta Premium 2009.

Softcopy buku:

Asikin, S. (tahun tidak diketahui). Diktat Geologi Struktur Indonesia. Jurusan Teknik

Geologi, Institut Teknologi Bandung.