Paparan Prajab Gol II Mei 2015 Ok
-
Upload
fuad-cilok -
Category
Documents
-
view
331 -
download
50
description
Transcript of Paparan Prajab Gol II Mei 2015 Ok
MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA(M T S L)
Disampaikan pada :Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan III dan IV Tahun 2015
OLEH :
DR. H. SLAMET WINARYO, M.SiKEPALA BIRO PEMERINTAHAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1
Palangka Raya, 20 Mei 2015
MATERIMATERI DIKLAT MTSL DIKLAT MTSL
2
Nilai-Nilai Dasar ASN Visi dan Misi Pemprov Kalteng Program Unggulan Pemprov Kalteng Inovasi Terbaru Pemprov Kalteng Pemerintahan Daerah (Hubungan
Pemkab/Kota dengan Pemprov)
RUJUKAN RUJUKAN DASAR HUKUMDASAR HUKUM
3
1. UUD 1945 (Pasal 18, Pasal 20 dan Pasal 21),2. UU Nomor 8 Tahun 1974 yang diubah dengan
UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
3. UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik4. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara,5. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
tentang Dispilin PNS.
TUJUAN MATA DIKLAT MUATAN TEKNIS TUJUAN MATA DIKLAT MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL)SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL)
4
Peserta Pra-Jabatan akan memiliki pemahaman dan kemampuan dalam :1. berakuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;2. mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya;3. menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya;4. berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;5. untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya;6. menjaga sikap dan perilaku disiplin PNS dalam melaksanakan tugas jabatannya;7. memahami kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
NILAI-NILAI DASAR ASN
5
Alur Nilai Dasar PNS dlm Pelayanan Alur Nilai Dasar PNS dlm Pelayanan PublikPublik
6
PNS Profesio
nal
PNS Profesio
nal
Pelayanan Publik
Masyarakat Puas
ANEKA
AngkutabilitasNasionalismeEtika PublikKomitmen
MutuAnti Korupsi
UU NO 5/2014 TTG
ASN
UU NO 5/2014 TTG
ASN
PEGAWAI PEGAWAI ASNASN (UU no 5/2014)(UU no 5/2014)
1. PNS (Pasal 1 butir 3 & Pasal 7)1. PNS (Pasal 1 butir 3 & Pasal 7) 2. PPPK (Pasal1 butir 4 & Pasal 7)2. PPPK (Pasal1 butir 4 & Pasal 7)
o Pegawai Negeri Sipil (PNS) diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
o Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional;
o Peg Pemerintah dg Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dlm melaksanakan tugas pemerintahan.
o Merupakan pegawai ASN Diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai kebutuhan instansi dan ketentuan Undang-Undang.
7
PNS berhenti karena mencapai batas usia Pensiun 58 tahun bagi pejabat administrasi, dan 60 tahun bagi Pejabat Tinggi. (psl. 90)
PNS berhenti karena mencapai batas usia Pensiun 58 tahun bagi pejabat administrasi, dan 60 tahun bagi Pejabat Tinggi. (psl. 90)
PRINSIP, PRINSIP, NILAI DASAR, NILAI DASAR, KODE ETIK KODE ETIK ASNASN
8
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut :
1. nilai dasar; 2. kode etik dan kode perilaku; 3. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik; 4. kompetensi yang diperlukan sesuai
dengan bidang tugas; 5. kualifikasi akademik;6. jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas; 7. profesionalitas jabatan.
NILAI DASARNILAI DASAR
9
1) memegang teguh ideologi Pancasila; 2) setia dan mempertahankan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah; 3) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia; 4) menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak; 5) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; 6) menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; 7) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
yang luhur; 8) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik;9) memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah; 10)memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
NILAI DASAR (lanjutan..)NILAI DASAR (lanjutan..)
10
11) mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14) mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan15) meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan
yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.
KKODE ODE ETIK ASNETIK ASN
11
(1) Kode etik dan kode perilaku ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
(2) Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan; d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
Kode Kode Etik ASN (lanjutan)Etik ASN (lanjutan)
12
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
HAK PEGAWAI ASNHAK PEGAWAI ASNPNS PNS PPPKPPPK
PNS berhak memperoleh (Pasal 21):a.gaji, tunjangan, dan fasilitas;b.cuti;c.jaminan pensiun dan jaminan hari tua;d.perlindungan; dane.pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh (Pasal 22):
a.gaji dan tunjangan;
b.cuti;
c.perlindungan; dan
d.pengembangan kompetensi.
13
KEWAJIBAN PEGAWAI ASN KEWAJIBAN PEGAWAI ASN (psl 23)(psl 23)a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI,
dan Pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.14
Calon PNS Calon PNS (psl 63, 64, 65 dan 66)(psl 63, 64, 65 dan 66)
a. Calon PNS wajib menjalani masa percobaan;b. Masa percobaan dimaksud dilaksanakan melalui
proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, kerakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang;
c. Masa percobaan Calon PNS dilaksanakan selama 1 (satu) tahun;
d. Instansi pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan selama masa percobaan;
e. Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan : lulus diklat , dan sehat jasmani dan rohani (jika terpenuhi diangkat menjadi PNS, dan jika tidak terpenuhi maka diberhentikan sbg CPNS);
f. Setiap calon PNS yang diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji (pasal 66, ayat 2).
15
VISI DAN MISI, PROGRAM VISI DAN MISI, PROGRAM UNGGULAN DAN INOVASI UNGGULAN DAN INOVASI PEMERINTAH PROV PEMERINTAH PROV KALTENG KALTENG
VISI INDONESIA 2010-2015VISI INDONESIA 2010-2015Perpres 5/2010 : RPJMN 2010-2014Perpres 5/2010 : RPJMN 2010-2014
V I S IINDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN
BERKEADILAN
17
Sejahtera
Demokratis
Berkeadilan
Memperkuat triple tracks strategy serta pembangunan inklusif dan berkeadilan
Memantapkan konsolidasi demokrasi
Memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan korupsi serta pengurangan kesenjangan
1
2
8
7
6
5
4
3
9
Tertuang dalam
Perpres No 2/2015 ttg
RPJMN 2015-2019
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL :
18
Menghadirkan negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara
Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah2 dan desa dalam kerangka NKRI
Memperkuat Kehadiran Negara Dalam Melakukan Reformasi Sistem Dan Penegakan Hukum Yang Bebas Korupsi, Bermartabat Dan Terpercaya
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Dan Masyarakat Indonesia
Meningkatkan Produktivitas Rakyat Dan Daya Saing Di Pasar Internasional
Mewujudkan kemandiran ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Melakukan revolusi karakter bangsa
Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
Visi dan Visi dan MMisi isi PPemprov emprov KKaltengalteng 2010-2015 2010-2015(RPJMD PROV KALTENG 2010-2015)(RPJMD PROV KALTENG 2010-2015)
19
VISI :“Meneruskan dan Menuntaskan Pembangunan Kalimantan Tengah agar Rakyat Lebih Sejahtera dan Bermartabat Demi Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
MISI :1.Sinergi Pembangunan Kewilayahan Kalimantan Tengah melalui pemantapan Rencana Penataan Ruang Provinsi (RTRWP) secara berkelanjutan dengan memperhatikan kesejahteraan rakyat dan lingkungan hidup.2.Menciptakan pendidikan berkualitas dan terakses serta merata.3.Menjamin kesehatan masyarakat yang merata dan mudah dijangkau.
................LanjutaLanjutan Misin Misi
20
4. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur yang menjangkau kantong-kantong pemukiman penduduk dan memfasilitasi pembangunan ekonomi rakyat.
5. Pengembangan dan penguatan ekonomi Kerakyatan yang saling bersinergi dan berkelanjutan.
6. Pelembagaan sistem penguatan kapasitas SDM masyarakat dan pemerintah.
7. Terciptanya kerukunan dan kedamaian serta sinergitas dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat di Kalimantan Tengah.
Program unggulan pemprovProgram unggulan pemprov
21
Dalam RPJMD Provinsi Kalteng Tahun 2010-2015 prioritas pembangunan sbb :
Peningkatan Infrastruktur Jalan dan Jembatan;
Pendidikan; Kesehatan; Perkebunan; pertanian dan peternakan; pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam
arti luas; Pembangunan Rel KA; Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP); Sistem informasi Registrasi dan
Pemantauan Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan.
............Lanjutan ............Lanjutan Program Unggulan PemprovProgram Unggulan Pemprov
22
Pembangunan Terintegrasi Kearifan Lokal al : Program Mamangun Tuntang Mahaga
Lewu (PM2L); Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan
Terlantar (Geber MLT); Kalteng Harati; Kalteng Barigas; Kalteng Besuh; Kalteng Tarang; Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak
Misik.
INOVASI DAERAH(UU 23 Tahun 2014 Bab XXI)
1. Peningkatan efisiensi;2. Perbaikan efektivitas;3. Perbaikan kualitas pelayanan;4. Tidak ada konflik kepentingan;5. Berorientasi kepada kepentingan umum;6. Dilakukan secara terbuka; 7. Memenuhi nilai-nilai kepatutan; dan8. Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan
diri sendiri.
PRINSIP-PRINSIP
Dalam rangka meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemda dapat melakukan Inovasi.
Semua bentuk pembaruan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
23
Tujuan Peraturan BersamaTujuan Peraturan Bersama Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing
daerah, dan pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
Sinergi sumber daya bagi pembangunan daerah berbasis Sistem Inovasi Daerah bagi tercapainya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat
Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, dan pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
Sinergi sumber daya bagi pembangunan daerah berbasis Sistem Inovasi Daerah bagi tercapainya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat
Ruang lingkup penguatan SIDa meliputi1.Kebijakan penguatan SIDa (kebijakan tingkat nasional, provinsi dan Kabupaten/Kota);2.Penataan unsur SIDa (Kelembagaan, Jaringan dan Sumber Daya)3.Pengembangan SIDa kepada tema-tema tertentu, terutama Kegiatan Ekonomi Utama.
SISTEM INOVASI DAERAH(diatur Peraturan Bersama Menristek N0.3/2012 dan Mendagri No.
36/2012 ttg Penguatan Sistem Inovasi Daerah atau SIDa)
Tugas dan Tanggung Jawab Bersama dalam SIDaTugas dan Tanggung Jawab Bersama dalam SIDa
No
Kemenristek Kemendagri Gubernur Walikota/Bupati
1. Menetapkan kebijakan teknis penguatan SIDa (road map, grand design dan action plan) berskala nasinal
Menetapkan kebijakan umum penguatan SIDa (road map, grand design dan action plan) berskala nasinal
Merumuskan kebijakan inovasi (road map, grand design dan action plan) berskala provinsi
Merumuskan kebijakan inovasi (road map, grand design dan action plan) berskala kab/kota
2. Menyusun program dan kegiatan penguatan SIDa secara nasional
Menyusun program dan kegiatan pendampingan penguatan SIDa secara nasional
Menyusun program dan kegiatan penguatan SIDa dlm RPJMD dan RKPD
Menyusun program dan kegiatan penguatan SIDa dlm RPJMD dan RKPD
3. Memfasilitasi pendampingan teknis pengembangan IPTEK
Memfasilitasi pemda dalam pelaksanaan SIDa
Melaksanakan litbang, pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian dlm rangka penguatan SIDa provinsi
Melaksanakan litbang, pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian dlm rangka penguatan SIDa kab/kota
4. Melakukan peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM, dan Sumber Daya lainnya
Melakukan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM, dan Sumber Daya lainnya
Melakukan kerjasama dgn pemda lainnya , menyiapkan SDM dan anggaran
Melakukan kerjasama dengan pemda kab/kota lainnya
5. Memberikan dukungan anggaran
Memberikan dukungan anggaran
Membina dan memfasilitasi pemda kab/kota dlm penguatan SIDa
Menyiapkan SDM, anggaran, sarana dan prasarana lainnya
6. Monitoring dan evaluasi program dan kegiatan penguatan SIDa
Monitoring, supervisi dan evaluasi program dan kegiatan pendampingan penguatan SIDa
Monitoring, supervisi dan evaluasi program dan kegiatan SIDa di provinsi
Monitoring, supervisi dan evaluasi program dan kegiatan SIDa di kab/kota
INOVASI TERBARU PEMPROV KALTENG1. Inovasi dalam percepatan daya serap anggaran
melalui Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPPA);
2. Inovasi pelayanan akses dan kualitas Pendidikan melalui Kalteng Harati;
3. Inovasi Pelayanan akses dan kualitas kesehatan melalui Kalteng Barigas;
4. Inovasi meningkatkan masyarakat desa melalui PM2L;
5. Inovasi Pemanfaatan lahan terlantar melalui Gerber MLT;
6. Inovasi peningkatan swasembada pangan melalui Kalteng Besuh;
7. Inovasi dalam mengatasi kelistrikan dengan Kalteng Tarang;
8. Inovasi Keterbukaan program pembangunan melalui www.kawalkalteng2015.com sebagai bentuk pengembangan Web resmi Kalteng yang sdh ada (Kalteng go id).
26
Lanjutan INOVASI PEMPROV KALTENG
9. Aplikasi Sistem Informasi Monitoring dan Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMP2D), www.kalteng.go.id .
10. Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK),
11. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
27
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAHSISTEM PEMERINTAHAN DAERAH
28
UUD NEGARA RI 1945 (Psl 18)
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah-daerah Provinsi dan Daerah Provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui Pemilihan Umum.
(4) Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya.
29
TUJUAN DESENTRALISASITUJUAN DESENTRALISASI
KESEJAHTERAANmenjadikan Pemda sebagai instrumen
meningkatkan kesejahteraan melalui pemberian pelayanan publik, pemberdayaan
dan peran serta masyarakat serta
menciptakan daya saing daerah
KESEJAHTERAANmenjadikan Pemda sebagai instrumen
meningkatkan kesejahteraan melalui pemberian pelayanan publik, pemberdayaan
dan peran serta masyarakat serta
menciptakan daya saing daerah
POLITIKPemda menjadi
instrumen pendidikan politik ditingkat lokal
untuk mendukung pendidikan politik
nasional dalam menunjang proses
demokratisasi dalam mewujudkan
masyarakat madani
POLITIKPemda menjadi
instrumen pendidikan politik ditingkat lokal
untuk mendukung pendidikan politik
nasional dalam menunjang proses
demokratisasi dalam mewujudkan
masyarakat madani
PEMERINTAHAN DAERAH
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945.
Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dan menjalankan otonomi
seluas-luasnya.
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip NKRI sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945.
Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dan menjalankan otonomi
seluas-luasnya.
PRESIDEN
Pemerintahan Daerah
KEMENDAGRIKEMENDAGRI
KoordinasiKoordinasiKoordinasiKoordinasiSebagian Urusan
Sebagian Urusan
TanggungjawabTanggungjawab
PUSATPUSAT
DAERAHDAERAH
Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD ‘45
Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD ‘45
Psl 17 UUD 1945Psl 17 UUD 1945
PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN
PSL 4 (1) UUD 1945
PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN
PSL 4 (1) UUD 1945
KEKUASAAN PEMERINTAHANKEKUASAAN PEMERINTAHAN
Kementerian/LPNKKementerian/LPNK
DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
KEKUASAAN PEMERINTAHAN
Konsekuensi dari negara kesatuan adalah pemegang
kekuasaan pemerintahan dan tanggung jawab akhir
pemerintahan ada ditangan Presiden
Untuk menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan
yang dijabarkan dalam berbagai urusan pemerintahan,
Presiden dibantu oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan tertentu;
Penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah
dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Konsekuensi dari negara kesatuan adalah pemegang
kekuasaan pemerintahan dan tanggung jawab akhir
pemerintahan ada ditangan Presiden
Untuk menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan
yang dijabarkan dalam berbagai urusan pemerintahan,
Presiden dibantu oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan tertentu;
Penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah
dilaksanakan berdasarkan asas desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Lanjutan ...... Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan
oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan
Asas Otonomi;
Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada
gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab
urusan pemerintahan umum
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah provinsi
Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan
oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan
Asas Otonomi;
Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada
gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab
urusan pemerintahan umum
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah provinsi
HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH(UU 23/2014)
Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yang ada ditangan Presiden.
Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan sbg dasar penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemda provinsi dilaksanakan oleh K/L, dan Binwas penyelenggaraan pemda kabupaten/kota dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
Dengan demikian hubungan Presiden dengan Gubernur dan Bupati/Walikota bersifat hierarkis, dan hubungan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dengan Bupati/Walikota bersifat hierarkis.
Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yang ada ditangan Presiden.
Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan sbg dasar penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemda provinsi dilaksanakan oleh K/L, dan Binwas penyelenggaraan pemda kabupaten/kota dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
Dengan demikian hubungan Presiden dengan Gubernur dan Bupati/Walikota bersifat hierarkis, dan hubungan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dengan Bupati/Walikota bersifat hierarkis.
URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23/2014
Klarifikasi Urusan pemerintahan terdiri atas:
1.Urusan Pemerintahan Absolut: urusan
pemerintahan yang mutlak menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat
2.Urusan Pemerintahan Konkuren : urusan
pemerintahanyang dibagi antara Pemerintah Pusat,
provinsi dan kabupaten/kota;
3.Urusan Pemerintahan Umum: urusan Pemerintah
Pusat yang dilimpahkan pelaksanaannya kepada
gubernur dan bupati/walikota di wilayahnya masing-
masing.
Klarifikasi Urusan pemerintahan terdiri atas:
1.Urusan Pemerintahan Absolut: urusan
pemerintahan yang mutlak menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat
2.Urusan Pemerintahan Konkuren : urusan
pemerintahanyang dibagi antara Pemerintah Pusat,
provinsi dan kabupaten/kota;
3.Urusan Pemerintahan Umum: urusan Pemerintah
Pusat yang dilimpahkan pelaksanaannya kepada
gubernur dan bupati/walikota di wilayahnya masing-
masing.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
o Dalam UU No. 23 Tahun 2014, pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, provinsi dan kabupaten/kota diatur secara jelas sehingga setiap tingkatan atau susunan pemerintahan memikul tanggung jawab untuk melayani masyarakat sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.
o Kejelasan pembagian Urusan Pemerintahan juga menghindari terjadinya tumpang tindih kewenangan antar susunan atau tingkatan pemerintahan dan menghindari saling lempar tanggung jawab.
37
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN (URUSAN WAJIB BERKAITAN PELAYANAN DASAR DAN TIDAK BERKAITAN PELAYANAN DASAR, SERTA URUSAN PILIHAN)
1. Pembagian urusan Konkuren antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota bukan berdasar Hirarkhi, tetapi berdasarkan pada prinsip akuntabilitas, efesiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional.
2. Urusan Pemerintahan kewenangan Pemerintah Pusat, adalah urusan pemerintahan yang lokasi, penggunaannya, manfaat/dampak negatifnya lintas daerah prov atau lintas negara, sumberdayanya lebih efisien jika oleh pemerintah pusat, dan strategis bagi kepentingan nasional.
3. Urusan Pemerintahan kewenangan Daerah Provinsi, adalah urusan pemerintahan yang lokasi, penggunaannya, manfaat/dampak negatifnya lintas daerah kab/kota, sumberdayanya lebih efisien jika oleh Daerah Provinsi.
4. Urusan Pemerintahan kewenangan Daerah Kab/Kota adalah urusan pemerintahan yang lokasi, penggunaannya, manfaat/dampak negatifnya dalam daerah kab/kota, sumberdayanya lebih efisien jika oleh Daerah Kab/Kota. 38
KONKURENABSOLUT
1.PERTAHANAN
2.KEAMANAN3.AGAMA4.YUSTISI5.POLITIK
LUAR NEGERI6.MONETER
& FISKAL
PILIHANPILIHANWAJIBWAJIB
PELAYANAN DASAR
NON PELAYANAN DASAR
S P M
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN(UU 23 TH 2014)
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN(UU 23 TH 2014)
URUSAN PEMERINTAHAN
UMUM
1.PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN & KETAHANAN NASIONAL;
2.PEMBINAAN PERSATUAN KESATUAN;
3.PEMBINAAN KERUKUNAN ANTAR SARA
4.PENANGANAN KONFLIK SOSIAL5.KOORDINSASI TUGAS
ANTARISNTANSI YG ADA DI DAERAH;
6.PENGEMBANGAN DEMOKRASI;7.PELAKSANAAN URUSAN
PEMERINTAHAN YG BUKAN MRP KEWENANGAN DAERAH & TDK DILAKSANAKAN INSTANSI VERTIKAL
APBNAPBDAPBN
NSPK
WAJIB
PELAYANAN DASAR
NON PELAYANAYAN
DASAR
S P M
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKURENPEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
PILIHAN
1. Pendidikan;2. Kesehatan;3. PU & tt ruang;4. Prmhan & kwsn
permukiman5. Tramtibum &
linmas6. sosial
1. Tenaga Kerja,2. Pemberdayaan Perempuan &
Pelindungan Anak, 3. Pangan, 4. Pertanahan, 5. Lingkungan Hidup,6. Adminduk & Capil, 7. Pemberdayaan masy Desa,8. Pengendalian Penduduk &KB,9. Perhubungan, 10. Kominfo, 11. Koperasi, Usaha Kecil &
Menengah 12. Penanaman Modal, 13. Kepemudaan & Olahraga, 14. Statistik, 15. Persandian, 16. Kebudayaan, 17. Perpustakaan dan 18. Kearsipan
1. Kelautan & Perikanan
2. Pariwisata3. Pertanian4. Kehutanan5. ESDM6. Perdagangan7. Perindustrian8. Transmigrasi
Dibagi berdasarkan prinsip Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi dan Kriteria
tertentu
NSPK
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Gubernur, Bupati/Walikota mendapatkan pelimpahan dari Presiden untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum di wilayahnya.
Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, Gubernur, Bupati/Walikota dibantu oleh Instansi Vertikal.
Dlm melaksanakan PUM Gubernur bertanggung jawab kpd Presiden melalui Menteri, dan Bupati/Walkot bertnggjwb kpd Menteri melalui Gubernur sbg wakil pemerintah pusat.
U/ mendukung kelancaran urusan pemerintahan umum dibentuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) provinsi, Forkompinda kab/kota, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan.
Forkopimda provinsi diketuai Gubernur, kab/kota diketuai Bupati/Walkot, dan Camat untuk Kecamatan.
Anggota Forkompinda prov terdiri Pimpinan DPRD, Pimpinan Polri, Pimpinan Kejaksaan, Pimpinan TNI di daerah, sdngkan anggota Forkopim Kecamatan terdiri pimpinan Kepolisian dan TNI di Kecmatan.
Pendanaan urusan Pemerintahan Umum dibebankan pada APBN
Gubernur, Bupati/Walikota mendapatkan pelimpahan dari Presiden untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum di wilayahnya.
Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, Gubernur, Bupati/Walikota dibantu oleh Instansi Vertikal.
Dlm melaksanakan PUM Gubernur bertanggung jawab kpd Presiden melalui Menteri, dan Bupati/Walkot bertnggjwb kpd Menteri melalui Gubernur sbg wakil pemerintah pusat.
U/ mendukung kelancaran urusan pemerintahan umum dibentuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) provinsi, Forkompinda kab/kota, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan.
Forkopimda provinsi diketuai Gubernur, kab/kota diketuai Bupati/Walkot, dan Camat untuk Kecamatan.
Anggota Forkompinda prov terdiri Pimpinan DPRD, Pimpinan Polri, Pimpinan Kejaksaan, Pimpinan TNI di daerah, sdngkan anggota Forkopim Kecamatan terdiri pimpinan Kepolisian dan TNI di Kecmatan.
Pendanaan urusan Pemerintahan Umum dibebankan pada APBN
TUGAS PEORANGAN
Coba Saudara Cermati dengan Tugas Saudara selama beberapa waktu melaksanakan tugas di SKPD, Buatlah evaluasi diri apakah Saudara dalam melaksanakan tugas sudah memperhatikan konsep ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Jawablah dengan Jujur.
42
Terima KasihTerima Kasih, , Selamat Diklat Selamat Diklat
Prajabatan Prajabatan Semoga SuksesSemoga Sukses
Terima KasihTerima Kasih, , Selamat Diklat Selamat Diklat
Prajabatan Prajabatan Semoga SuksesSemoga Sukses
43