Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau

120
Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Paparan Laporan Draft Akhir

description

Kota Bau-Bau memiliki visi yaitu : Terwujudnya Kota Bau-Bau sebagai Kota Budaya yang produktif dan nya-man, melalui optimalisasi sumberdaya lokal secara profesional dan amanah, menuju masyarakat sejahtera, bermartabat, dan religi.

Transcript of Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau

  • 1. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Paparan Laporan Draft Akhir

2. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 2 Outline Paparan Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 3. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Kondisi Eksisting 4. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 4 Luas Wilayah Luas Wilayah Kecamatan Kecamatan No. Kecamatan (Data dari (Perhitungan BPS) Foto Udara) (Ha) (Ha) 1 Betoambari 2,789.00 2,891.50 2 Murhum 645.00 1,035.86 3 Wolio 1,733.00 2,926.97 4 Kokalukuna 944.00 1,763.57 5 Sorawolio 8,325.00 10,879.40 6 Bungi 4,856.00 6,063.02 7 Lea-Lea 2,808.00 3,456.17 11 Kota Bau-Bau 22,100.00 29,016.49 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam 0.00 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 Betoambari Murhum Wolio Kokalukuna Sorawolio Bungi Lea-Lea Luas Wilayah 5. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 5 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Ketinggian Wilayah 6. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 6 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Topografi dan Kelerengan 7. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 7 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Morfologi 8. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 8 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Klimatologi 9. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 9 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Hidrologi 10. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 10 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Geologi Tata Lingkungan 11. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 11 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Bahan Galian 12. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 12 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Wilayah Pemanfaatan Hutan 13. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 13 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Wilayah Pemanfaatan Hutan Hutan Lindung 36.22% Hutan Produksi Terbatas 33.78% Hutan Konservasi 3.69% Hutan Produksi Biasa 26.31% No. Fungsi Hutan Luas (Ha) 1 Hutan Lindung 4.791 2 Hutan Produksi 7.948 - Hutan Produksi Terbatas (SK Menteri Pertanian No. 683/KPTA/UM/8/ 1981) 4.468 - Hutan Produksi Biasa 3.480 3 Hutan Konservasi 488 Jumlah 13.227 14. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 14 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Penggunaan Lahan 15. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 15 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Penggunaan Lahan - Sebaran Kawasan Terbangun Kota 16. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 16 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Penggunaan Perairan 17. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 17 Kependudukan dan Sumber Daya Manusia Jumlah Penduduk No. Kecamatan (Jiwa) 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1 Betoambari 13,648 13,901 14,246 2 Murhum 42,075 42,830 43,914 3 Wolio 32,406 33,028 33,899 4 Kokalukuna 15,101 15,378 15,738 5 Sorawolio 5,719 5,865 6,161 6,404 6,440 6,502 6,624 6,776 6 Bungi 6,217 7 Lea-Lea 6,953 8 Kota Bau-Bau 107,975 109,548 116,901 120,502 121,180 122,339 124,609 127,743 12,488 12,607 12,84810,712 12,200 11,783 12,418 55,195 41,480 41,570 45,475 46,794 47,057 50,064 49,913 53,482 54,886 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk No. Kecamatan (% per tahun) 2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata 1 Betoambari 1.85% 2.48% 2.19% 2 Murhum 1.79% 2.53% 2.19% 3 Wolio 1.92% 2.64% 2.65% 4 Kokalukuna 1.83% 2.34% 2.62% 5 Sorawolio 2.55% 5.05% 3.94% 0.56% 0.96% 1.88% 2.29% 2.46% 6 Bungi 7 Lea-Lea 8 Jumlah 1.46% 6.71% 3.08% 0.56% 0.96% 1.86% 2.52% 2.45% -31.13% -75.27% 0.22% 9.39% 2.90% 0.56% -0.30% 7.15% 2.63% 0.56% 13.89% -3.42% 5.39% 0.56% 0.95% 1.91% 2.51% 3.11% 18. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 18 Kependudukan dan Sumber Daya Manusia Luas Kepadatan No. Kecamatan Wilayah Penduduk 2008 (km2) (jiwa/km2) 1 Betoambari 28.91 492.69 2 Murhum 10.36 4,239.38 3 Wolio 29.27 1,158.16 4 Kokalukuna 17.64 892.39 5 Sorawolio 108.79 62.28 6 Bungi 60.63 102.54 7 Lea-Lea 34.56171 201.18 8 Kota Bau-Bau 290.16 440.24 Sebaran Kepadatan Penduduk Sorawolio 0.71% Lea-Lea 2.17% Betoambari 4.48% Bungi 1.12% Kokalukuna 14.62% Wolio 17.16% Murhum 59.73% 19. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 19 Kependudukan dan Sumber Daya Manusia Proporsi Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Jumlah No. Kecamatan Penduduk Sekarang 2008 1 Betoambari 11.15% 2 Murhum 34.38% 3 Wolio 26.54% 4 Kokalukuna 12.32% 5 Sorawolio 5.30% 6 Bungi 4.87% 7 Lea-Lea 5.44% 8 Penduduk Perkotaan 60.91% 9 Penduduk Peralihan 28.92% 10 Penduduk Perdesaan 10.17% 11 Kota Bau-Bau 100.00% 20. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 20 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kondisi Ekonomi No Sektor 2007 2008 1 Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 6,45 4,26 2 Pertambangan dan penggalian (7,89) 4,22 3 Industri pengolahan 11,01 14,13 4 Listrik dan air bersih 44,63 8,85 5 Konstruksi/bangunan 12,25 9,43 6 Perdagangan, hotel dan restoran 7,71 7,46 7 Pengangkutan dan komunikasi 3,96 13,20 8 Keuangan, persewaan & jasa perusahaan 9,25 10,69 9 Jasa jasa 5,26 4,07 10 Jumlah 7,81 7,79 21. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 21 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kondisi Ekonomi No. Sektor 2007 2008 1 Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 16,96 15,83 2 Pertambangan dan penggalian 0,41 0,42 3 Industri pengolahan 2,58 2,68 4 Listrik dan air bersih 1,21 1,14 5 Konstruksi/bangunan 15,49 16,35 6 Perdagangan, hotel dan restoran 24,24 24,91 7 Pengangkutan dan komunikasi 11,18 11,26 8 Keuangan, persewaan & jasa perusahaan 5,99 6,27 9 Jasa-jasa 21,91 21,14 10 Jumlah 100,00 100,00 22. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 22 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kondisi Ekonomi -20 -10 0 10 20 30 40 50 Pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan Pertambangan & penggalian Industri pengolahan Listrik & air bersih Konstruksi/bangunan Perdagangan, hotel & restoran Pengangkutan & komunikasi Keuangan, persewaan & jasa perusahaan Jasa jasa Pertumbuhan (%/tahun) 2007 2008 23. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 23 Perekonomian Potensi dan Fokus Pengembangan Perekonomian Wilayah 1. Perdagangan, hotel dan restoran a. Perdagangan : 1) Perdagangan grosir. 2) Perdagangan eceran. b. Hotel. c. Restoran. 2. Jasa-jasa 3. Pengangkutan dan komunikasi a. Pengangkutan : 1) Pengangkutan dalam kota. 2) Pengangkutan luar kota. b. Komunikasi. 4. Keuangan, persewaan & jasa perusahaan 5. Industri pengolahan. 6. Pergudangan. Basis Ekonomi Wilayah 24. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 24 Sumber Daya Buatan Prasarana Perkotaan - Listrik 25. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 25 Sumber Daya Buatan Prasarana Perkotaan - Telekomunikasi 26. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 26 Sumber Daya Buatan Prasarana Perkotaan Air Bersih 27. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 27 Sumber Daya Buatan Prasarana Perkotaan Jaringan Irigasi 28. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 28 Sumber Daya Buatan Prasarana Perkotaan - BBM 29. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 29 Sumber Daya Buatan Sarana Perkotaan - Pendidikan 30. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 30 Sumber Daya Buatan Sarana Perkotaan - Kesehatan 31. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 31 Sumber Daya Buatan Sarana Perkotaan Taman dan Ruang Terbuka 32. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 32 Sumber Daya Buatan Sarana Perkotaan Perdagangan dan Niaga 33. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 33 Sumber Daya Buatan Sistem Transportasi Transportasi Darat 34. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 34 Sumber Daya Buatan Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan : a) Pasal 10 : (1) Jalan arteri primer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional (PKN) atau antara pusat kegiatan nasional (PKN) dengan pusat kegiatan wilayah (PKW). (2) Jalan kolektor primer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan nasional (PKN) dengan pusat kegiatan lokal (PKL), antarpusat kegiatan wilayah (PKW), atau antara pusat kegiatan wilayah (PKW) dengan pusat kegiatan lokal (PKL) (3) Jalan lokal primer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan. (4) Jalan lingkungan primer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan. b) Pasal 11 : (1) Jalan arteri sekunder sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. (2) Jalan kolektor sekunder sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. (3) Jalan lokal sekunder sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan. (4) Jalan lingkungan sekunder sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5) menghubungkan antarpersil dalam kawasan perkotaan. Sistem Transportasi Transportasi Darat 35. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 35 Terminal, Jenis Angkutan, dan Trayek Angkutan Kota Sumber Daya Buatan Terminal Jenis Pelayanan Trayek Panjang (km) Wameo Angkutan Kota Sentral Wameo - Unidayan PP Sentral Wameo - Keraton PP Sentral Wameo - Wakonti PP Sentral Wameo - Karya Baru PP Sentral Wameo - Lakologou PP Sentral Wameo - Lowu-Lowu PP 5 3 3 7 15 9 AKDP Sentral Wameo - Wonco PP Wameo - Batauga - Sampolawa 20 48 Lapangan Tembak (Sementara) AKDP Lap. Tem.- Pasarwajo Lap. Tem. - Lasalimu Lap. Tem. Kamaru 48 91 98 36. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 36 Sumber Daya Buatan Sistem Transportasi Transportasi Darat Jalur Angkutan Kota 37. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 37 Sumberdaya Buatan Transportasi Laut No. Plb. Lokasi Fungsi 1. Plb. Bau-Bau / Murhum Kec. Wolio Plb. pelni (penumpang & bongkar muat). 2. Plb. Jembatan Batu Kec. Wolio Plb. rakyat (penumpang & bongkar muat). 3. Plb. Penyeberangan ASDP Kec. Wolio Plb. penyeberangan. 4. Plb. Wameo Kec. Betoambari Plb. perikanan. 5. Plb. Pertamina Kec. Betoambari Distribusi minyak dan gas. 6 Plb. Mutiara Palabusa, Kec. Lea-Lea 7 Plb. Lea-Lea Kec. Lea-Lea 8 Plb. Lowu-Lowu Kec. Lea-Lea 9 Plb. Sukanayo P. Makassar, Kec. Kokalukuna 38. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 38 Sumberdaya Buatan Transportasi Laut No. Plb. Lokasi Fungsi 10 Plb. Liwuto P. Makassar, Kec. Kokalukuna 11 Plb. Lakologou Kec. Kokalukuna 12 Plb. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Murhum 13 Plb. Perusahaan Ikan Bonekom Kec. Betoambari 14 Plb. Perusahaan Ikan Arahon Indah Kec. Betoambari 15 Plb. penyeberangan antar pulau (Pulau Siompu dan Kadatua) Kec. Betoambari Mendukung penyeberangan antar pulau (Pulau Siompu dan Kadatua) 16 Plb. tambang nikel Kec. Betoambari Mendukung pertambangan nikel. 39. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 39 Sumber Daya Buatan Sistem Transportasi Transportasi Laut 40. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 40 Sumber Daya Buatan Sistem Transportasi Transportasi Udara 41. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 41 Fisik/Lingkungan dan Sumberdaya Alam Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Permen PU No. 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang 42. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 42 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Morfologi 43. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 43 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Kemudahan Dikerjakan 44. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 44 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Kestabilan Lereng 45. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 45 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Kestabilan Fondasi 46. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 46 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Ketersediaan Air 47. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 47 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Untuk Drainase 48. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 48 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Terhadap Erosi 49. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 49 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Terhadap Pembuangan Limbah 50. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 50 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Terhadap Bencana Alam 51. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 51 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Kesimpulan Kemampuan Lahan Alam 52. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 52 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Arahan Kesesuaian Lahan Pertanian 53. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 53 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan SKL Kesesuaian Ratio Tutupan 54. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 54 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Arahan Ketinggian Bangunan 55. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 55 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Kesimpulan Kesesuaian Lahan 56. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 56 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Perkotaan 57. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 57 Kesesuaian Lahan dan Kemampuan Lahan Luas Wilayah Luas Wilayah Luas Lahan Untuk Pe- Kecamatan Kecamatan ngembangan Perkotaan No. Kecamatan (Data dari (Perhitungan (Dari Perhitungan BPS) Foto Udara) Foto Udara) (Ha) (Ha) (Ha) (%) 1 Betoambari 2,789.00 2,891.50 2,840.23 98.23% 2 Murhum 645.00 1,035.86 1,004.82 97.00% 3 Wolio 1,733.00 2,926.97 1,957.39 66.87% 4 Kokalukuna 944.00 1,763.57 1,544.56 87.58% 5 Sorawolio 8,325.00 10,879.40 4,628.52 42.54% 6 Bungi 4,856.00 6,063.02 3,843.03 63.38% 7 Lea-Lea 2,808.00 3,456.17 2,879.82 83.32% 8 Perkotaan 2,378.00 3,962.83 2,962.21 74.75% 9 Peralihan 6,541.00 8,111.24 7,264.62 89.56% 10 Perdesaan 13,181.00 16,942.42 8,471.55 50.00% 11 Kota Bau-Bau 22,100.00 29,016.49 18,698.38 64.44% Perkiraan Daya Tampung Lahan Arahan Ketinggian Kategori Kepadatan Kepadatan Jumlah Bangunan (Lantai) Penduduk Penduduk Penduduk No. Kecamatan Kepadatan Kepadatan Menurut Maksimum Tinggi Sedang Kategori (Jiwa) (Jiwa/Ha) 1 Betoambari Tidak Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 20 - 50 85,207 2 Murhum Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 50 50,241 3 Wolio Tidak Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 20 - 50 58,722 4 Kokalukuna Tidak Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 20 - 50 46,337 5 Sorawolio Tidak Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 20 - 50 138,856 6 Bungi Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 50 192,152 7 Lea-Lea Sesuai Untuk Bangunan Tinggi l 50 143,991 8 Kota Bau-Bau - - - 25 715,505 58. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 58 Laporan Realisasi Anggaran - Pendapatan Daerah Pendanaan Target pendapatan daerah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2007 dapat direalisasikan sebesar Rp 314.881.478.370,21. Terdiri dari : Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 15.115.403.985,00. Pendapatan Transfer Rp 299.766.074.385,21. Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp 0,00. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 5% Pendapatan Transfer 95% 59. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 59 Laporan Realisasi Anggaran - Belanja Daerah Pendanaan Target pendapatan daerah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2007 dapat direalisasikan sebesar Rp 314.881.478.370,21. Terdiri dari : Belanja Operasi Rp 220.023.117.687,00 Belanja Modal Rp 95.650.994.044,00. Belanja Tak Terduga Rp 63.991.916.118,09. Belanja Tak Terduga 16.85% Belanja Modal 25.19% Belanja Operasi 57.95% 60. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 60 Kelembagaan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) di Kota Bau-Bau sudah terbentuk, yakni melalui Keputusan Walikota Ba-Bau No. 305 Tahun 2006. BRPRD 61. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 61 Kelembagaan SKPD Sekretariat Daerah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga Dinas Kesehatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Dan Transmigrasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Dinas Perhubungan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil & Menengah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Dinas Pertanian Dan Kehutanan Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman Dan Pemadam Kebakaran Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dinas Kelautan Dan Perikanan Dinas Pertambangan Dan Energi Dinas Tata Kota Dan Bangunan Inspektorat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Penanaman Modal Badan Pengendalian Dan Dampak Lingkungan Daerah Badan Kesbang Dan Linmas Badan Kepegawaian Dan Diklat Daerah Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Masyrakat Badan Komunikasi, Informasi Dan Pengolahan Data Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan (7 Kecamatan) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Sekretariat Pelayanan Terpadu Perizinan 62. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 62 Kedudukan dan Peran Kota Dalam Wilayah Yang Lebih Luas Sistem Perekonomian Regional Sumber : Pemaparan Walikota Bau-Bau, Disampaikan pada Pertemuan Tripartit Peran dan Upaya Pemerintah Daerah, Perbankan dan Pelaku Usaha dalam Pengembangan Perekonomian dan Pembangunan Daerah Palagimata, 31 Januari 2009. 63. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 63 Kedudukan dan Peran Kota Dalam Wilayah Yang Lebih Luas Aspek Hankam Regional ALKI 2 ALKI 3 ALKI 1 KOTA BAU-BAU ALKI 2 ALKI 3 ALKI 1 KOTA BAU-BAU 64. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Kebijakan dan Rencana Terkait 65. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 65 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Nasional RTRWN Kota Bau-Bau diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dengan status (I/C/1). Keterangan: I : Tahapan Pengembangan C/1 : Revitalisasi dan Percepatan Pengembangan Kota-Kota Pusat Pertumbuhan Nasonal Pengembangan/Peningkatan fungsi. Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Keterangan : PKN PKW 66. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 66 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Nasional Danger Area TNI AL 67. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 67 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTRW Kota Bau-Bau Yang Lalu BWK I Kawasan pusat kegiatan perkotaan Kelurahan Wale, Tomba, Batara Guru, Wangkanapi, dan Bukit Wolio Indah BWK II Fungsi pendukung perdagangan grosir, dan eceran Kelurahan Kaobula, Nganganaumala, Lanto, Wajo, Melai, Lamangga, Tarafu, Wameo, Bone-Bone, dan Tanganapada BWK III Fungsi sebagai kawasan pusat pendidikan tinggi dan pusat pemerintahan kota Mencakup wilayah-wilayah Kelurahan Lipu, Sulaa, Badia, dan Waborobo. BWK IV Fungsi sebagai pusat permukiman kota, industri pengolahan, dan pergudangan Meliputi Kelurahan Kadolokatapi, Kadolomoko, Waruruma, dan Lakologou di arah utara sampai batas Sungai Bungi. BWK V Fungsi pertanian tanaman pangan, perikanan, perdagangan hasil-hasil pertanian, dan pengembangan pusat permukiman kota Mencakup seluruh wilayah Kecamatan Bungi. BWK VI Fungsi utama pertanian hortikultura, perkebunan, dan kehutanan, didukung kegiatan perdagangan dan pengolahan hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan Meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Sorawolio 68. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 68 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTRW Kota Bau-Bau Yang Lalu 69. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 69 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTRW Kota Bau-Bau Yang Lalu 70. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 70 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTRW Kota Bau-Bau Yang Lalu 71. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 71 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTRW Kota Bau-Bau Yang Lalu 72. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 72 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTRW Kota Bau-Bau Yang Lalu 73. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 73 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RIPPDA Kota Bau-Bau 74. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 74 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RIPPDA Kota Bau-Bau 75. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 75 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RIPPDA Kota Bau-Bau 76. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 76 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Rencana Ringroad 77. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 77 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Alternatif Pusat Pertumbuhan Baru 78. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 78 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau RTBL Palatiga 79. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 79 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Perancangan Kota Mara 80. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 80 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Perancangan Kawasan Palagimata 81. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 81 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Perancangan Jembatan ke Pulau Makassar 82. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 82 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Rencana Jembatan ke P. Muna, Pelabuhan dan Kebun Raya 83. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 83 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Rencana Yang Lebih Rinci Yang Telah Menjadi Komitmen Pemerintah Rencana-Rencana Yang Lebih Rinci Kecamatan Rencana Teknis Kawasan Budaya Keraton Buton Bau-Bau Murhum Rencana Tata Bangunan Lingkungan Kota Mara Bau-Bau Murhum Masterplan Kawasan Industri Perikanan dan Pariwisata Terpadu (KIPPT) Pulau Makassar Wolio & Lea-Lea Masterplan Palagimata Sorawolio RTBL Palatiga Wolio Program Pembangunan Wilayah Terpadu Bungi-Sorawolio Bungi Kawasan PLTU Lea-Lea Rencana Kawasan Pelabuhan dan Pergudangan Bungi Kawasan PPI Wameo Sorawolio Terminal Transit Depot Bau-Bau PT (Persero) Pertamina Betoambari Kawasan Perumahan / BTN Betoambari, Wolio, Kokalukuna Rencana Pembangunan Terminal Betoambari, Sorawolio, Wolio Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Semua Kecamatan Rencana Kota Satelit Lea-Lea Rencana Jembatan Ke P Makasar Lea-Lea - Wolio Rencana Jembatan P Buton Ke P Muna Lea-Lea Rencana Pengembangan Pelabuhan-Pelabuhan Betoambari, Murhum, Wolio, Kokalukuna, Lea-Lea Rencana Pembangunan Stadion Lea-Lea Rencana Kebun Raya Sorawolio 84. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 84 Kebijakan dan Rencana Penataan Ruang Kota Bau-Bau Rekapitulasi Arah dan Arahan Pertumbuhan Kota 85. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang 86. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 86 Skenario Pengembangan Konsep Umum Pengembangan Ekonomi Kota 1. Pertumbuhan ekonomi Kota Bau-Bau cenderung terpusat pada sektor tertentu saja, terutama : sektor perdagangan dan jasa, serta hotel dan restoran. 2. Sektor transportasi, keuangan dan perbangkan, industri dan konstruksi merupakan sektor yang ikut terangkat. 3. Walaupun sektor-sektor ini nantinya diharapkan dapat berkembang di Kota Bau-Bau, namun harus diwaspadai bahwa agar sektor-sektor ini tidak memiliki kaitan yang lemah dengan kegiatan ekonomi lokal. 87. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 87 Skenario Pengembangan Skenario Pengembangan Wilayah Kota 1. Optimasi Pemanfaatan Lahan Luas Wilayah Luas Wilayah Luas Lahan Untuk Pe- Kecamatan Kecamatan ngembangan Perkotaan No. Kecamatan (Data dari (Perhitungan BPS) Foto Udara) (Ha) (Ha) (Ha) (%) 1 Betoambari 2,789.00 2,891.50 2,840.23 98.23% 2 Murhum 645.00 1,035.86 1,004.82 97.00% 3 Wolio 1,733.00 2,926.97 1,957.39 66.87% 4 Kokalukuna 944.00 1,763.57 1,544.56 87.58% 5 Sorawolio 8,325.00 10,879.40 4,628.52 42.54% 6 Bungi 4,856.00 6,063.02 3,843.03 63.38% 7 Lea-Lea 2,808.00 3,456.17 2,879.82 83.32% 8 Perkotaan 2,378.00 3,962.83 2,962.21 74.75% 9 Peralihan 6,541.00 8,111.24 7,264.62 89.56% 10 Perdesaan 13,181.00 16,942.42 8,471.55 50.00% 11 Kota Bau-Bau 22,100.00 29,016.49 18,698.38 64.44% 88. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 88 Skenario Pengembangan Skenario Pengembangan Wilayah Kota 1. Optimasi Pemanfaatan Lahan 2. Pengembangan Kota Berpusat Jamak a. Kota Bau-Bau pada awalnya merupakan kota berpusat tunggal. Pusat ini lebih merupakan pusat perdagangan, baik lokal maupun regional. Sejalan dengan berjalannya waktu, terjadi perkembangan penyediaan sarana pelayanan perkotaan berskala kota, yang tidak berlokasi di lokasi awal tersebut, tetapi bergeser ke arah "dalam". Dengan demikian terjadi pergeseran dari kota berpusat tunggal menjadi kota berpusat banyak. Jangkauan sarana pelayanan tersebut berskala kota. Lokasi-lokasi tempat terdapatnya jenis prasarana pelayanan ini disebut sebagai pusat kegiatan primer. b. Terdapat prasarana pelayanan yang tidak berskala kota, namun untuk wilayah yang lebih kecil. Prasarana pelayanan untuk wilayah yang lebih kecil dari kota tersebut ditujukan kepada BWK tersebut. Lokasi-lokasi tempat terdapatnya jenis prasarana pelayanan ini disebut sebagai pusat kegiatan sekunder. c. Untuk lingkup di bawah BWK seperti kelurahan, akan terdapat pusat kegiatan tersier. 89. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 89 Skenario Pengembangan Skenario Pengembangan Wilayah Kota 1. Optimasi Pemanfaatan Lahan 2. Pengembangan Kota Berpusat Jamak 3. Proyeksi Jumlah Penduduk a. Pemroyeksian digunakan dengan menggunakan angka laju pertumbuhan tahunan rata-rata sebagai berikut : 1) Dari tahun 2009 sampai 2015 mengikuti trend pertumbuhan secara eksponensial (Exponential Growth Model), dan menggunakan angka laju pertumbuhan tahunan rata-rata yang dihitung dari trend tahun-tahun yang lalu. 2) Dari tahun 2016 sampai 2030, akan menggunakan angka laju pertumbuhan tahunan rata-rata yang diasumsikan sebesar 2 (dua) kali lipat dari angka laju pertumbuhan tahunan rata-rata yang dihitung dari trend tahun-tahun yang lalu, kecuali untuk Kecamatan Bungi dan Kecamatan Lea-Lea. 3) Untuk Kecamatan Bungi dan Kecamatan Lea-Lea, akan menggunakan angka laju pertumbuhan tahunan rata-rata yang diasumsikan sebesar 10 % per tahun. b. Khusus untuk Kecamatan Murhum dan Kecamatan Wolio yang sudah mendekati daya tampung jumlah penduduk maksimum, yakni 87.41% (Kecamatan Murhum) dan 57.73% (Kecamatan Wolio), maka dalam pemroyeksian jumlah penduduk untuk masa mendatang, untuk ke-2 kecamatan ini diarahkan untuk tidak melebihi angka daya tampung jumlah penduduk maksimum tersebut. 90. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 90 Skenario Pengembangan Skenario Pengembangan Wilayah Kota 1. Optimasi Pemanfaatan Lahan 2. Pengembangan Kota Berpusat Jamak 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Jumlah Proyeksi Jumlah Penduduk No. Kecamatan Penduduk (jiwa) 2008 2010 2015 2020 2025 2030 1 Betoambari 14,246 14,876 16,576 23,814 29,500 36,542 2 Murhum 43,914 45,858 50,241 50,241 50,241 50,241 3 Wolio 33,899 35,718 40,705 58,722 58,722 58,722 4 Kokalukuna 15,738 16,572 18,856 29,019 37,447 48,321 5 Sorawolio 6,776 7,114 8,034 12,066 15,345 19,515 6 Bungi 6,217 6,610 7,705 19,512 31,424 50,608 7 Lea-Lea 6,953 7,393 8,618 21,821 35,144 56,599 8 Kota Bau-Bau 127,743 134,141 150,735 215,196 257,822 320,549 91. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 91 Skenario Pengembangan Skenario Pengembangan Wilayah Kota 1. Optimasi Pemanfaatan Lahan 2. Pengembangan Kota Berpusat Jamak 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Proporsi Penduduk Perkotaan dan Perdesaan di Masa Yang No. Kecamatan Akan Datang (%) 2010 2015 2020 2025 2030 1 Betoambari 11.09% 11.00% 11.07% 11.44% 11.40% 2 Murhum 34.19% 33.33% 23.35% 19.49% 15.67% 3 Wolio 26.63% 27.00% 27.29% 22.78% 18.32% 4 Kokalukuna 12.35% 12.51% 13.49% 14.52% 15.07% 5 Sorawolio 5.30% 5.33% 5.61% 5.95% 6.09% 6 Bungi 4.93% 5.11% 9.07% 12.19% 15.79% 7 Lea-Lea 5.51% 5.72% 10.14% 13.63% 17.66% 8 Penduduk Perkotaan 60.81% 60.34% 50.63% 42.26% 33.99% 9 Penduduk Peralihan 28.96% 29.22% 34.69% 39.60% 44.13% 10 Penduduk Perdesaan 10.23% 10.44% 14.67% 18.14% 21.88% 11 Kota Bau-Bau 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 92. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 92 Skenario Pengembangan Skenario Pengembangan Wilayah Kota 1. Optimasi Pemanfaatan Lahan 2. Pengembangan Kota Berpusat Jamak 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Proyeksi Kepadatan Penduduk No. Kecamatan (jiwa/Ha) 2010 2015 2020 2025 2030 1 Betoambari 5 6 8 10 13 2 Murhum 44 49 49 49 49 3 Wolio 12 14 20 20 20 4 Kokalukuna 9 11 16 21 27 5 Sorawolio 1 1 1 1 2 6 Bungi 1 1 3 5 8 7 Lea-Lea 2 2 6 10 16 8 Perkotaan 21 23 27 27 27 9 Peralihan 5 5 9 13 17 10 Perdesaan 1 1 2 3 4 11 Kota Bau-Bau 5 5 7 9 11 93. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 93 Tujuan Penataan Ruang Visi Terwujudnya Kota Bau-Bau sebagai Kota Budaya yang produktif dan nyaman, melalui optimalisasi sumberdaya lokal secara profesional dan amanah, menuju masyarakat sejahtera, bermartabat, dan religi. 94. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 94 Tujuan Penataan Ruang Misi 1. Memantapkan peran dan posisi Kota Bau-Bau sebagai simpul perdagangan dan pelayanan jasa yang berorientasi pada produktivitas. 2. Menignkatkan citra budaya lokal pada tingkat regional, nasional dan internasional. 3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan religi. 4. Meningkatkan kelancaran mobilitas internal dan eksternal wilayah, dan menciptakan kenyamanan dalam beraktivitas bagi masyarakat kota. 5. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan partisipasi dalam pembangunan. 6. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas sistem pelayanan publik. 7. Menegakkan supremasi hukum dan hak assi manusia, serta menciptakan iklim politik dan keamanan yang kondusif. 95. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 95 Tujuan Penataan Ruang Tujuan Dalam Konstelasi Yang Lebih Luas 1. Menjadikan kota yang tertib, bersih, aman, nyaman, sehingga membuat penduduk menjadi tenteram. 2. Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. 3. Memberikan pelayanan umum bagi masyarakat. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang. 5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas hubungan antar elemen ruang. 6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan umum. 7. Menjaga kawasan lindung untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan. 96. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 96 Tujuan Penataan Ruang Tujuan Dalam Lingkup Internal 1. Pemantapan kawasan yang berfungsi lindung, guna menjaga dan melestarikan keseimbangan lingkungan. 2. Adanya penetapan yang tegas dalam pemanfaatan lahan budidaya dan lindung, sehingga nantinya tidak terdapat tumpang tindih pemanfaatan dan penggunaan lahan baik antara penggunaan untuk budidaya dan lindung maupun tumpang tindih antara yang berbeda kepentingan. 3. Meningkatkan keseimbangan pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan kawasan lindung, agar tercapai suatu keseimbangan lingkungan yang akan menghindari kerusakan ekosistem serta tercapainya upaya pembangunan berkelanjutan. 4. Menyiapkan ruang kota bagi pertambahan penduduk dan perluasan fungsi kota dan kurun waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang. 5. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan sumber daya wilayah dengan memperhatikan prinsip pembangunan yang berkelanjutan. 6. Mewujudkan struktur ruang internal kota dengan hirarki yang lebih teratur. Hal ini berkaitan dengan sistem pelayanan yang akan diemban oleh masing-masing BWK. 7. Meningkatkan intensitas kegiatan perekonomian dan pelayanan di berbagai bagian wilayah kota secara merata, dan sesuai dengan saya dukung dan daya tampung yang ada. 8. Menciptakan sistem jaringan transportasi intra wilayah kota maupun antar wilayah kota yang mampu menjamin kelancaran hubungan antar kota, antara kota dengan wilayah belakangnya maupun antar BWK. 97. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 97 Tujuan Penataan Ruang Tujuan Dalam Lingkup Internal 9. Meningkatkan dan mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan, dengan sasar-an utama mengembangkan kegiatan yang diperkirakan potensial dan dianggap sebagai sektor unggul, sebagai prioritas utama untuk dikembangkan. 10. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan pusat-pusat kegiatan ekonomi sebagai langkah untuk menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi. 11. Mengembangkan dan memanfaatkan seoptimal mungkin kawasan-kawasan prioritas yang ada untuk memacu perkembangan wilayah Kota Bau-Bau secara keseluruhan. 12. Meningkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanan transit dan perdagangan dalam lingkup wilayah 13. Menjadikan dan memantapkan Kota Bau-Bau sebagai pusat wilayah yang lebih luas, seperti lingkup Buton Raya, Bawapabari, Kawasan Sentra Produksi Muton (Muna, Buton). 14. Memacu pertumbuhan kota sebagai pusat kegiatan perikanan kelautan, serta pemanfaatan potensi sumber daya perikanan. 15. Meningkatkan pelayanan transportasi sebagai pintu gerbang menuju KTI dengan pengembangan kawasan sebagai pusat perdagangan dan jasa regional. 16. Meningkatkan kenyamanan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian ling-kungan. 17. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia masyarakat kota. 98. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 98 Kebijakan Penataan Ruang 1. Kebijakan Penataan Ruang 2. Kebijakan Pertanahan 3. Kebijakan Konservasi dan Revitalisasi Alam 4. Kebijakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 5. Konservasi dan Revitalisasi Kawasan Bersejarah 6. Kebijakan Pengembangan Kawasan Wisata 7. Kebijakan Pengembangan Kawasan Permukiman 8. Kebijakan Pengembangan Ekonomi 9. Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi 10. Kebijakan Pengembangan Sistem Prasarana Perkotaan 11. Kebijakan Pengembangan Sistem Pelayanan Kegiatan Kota 12. Kebijakan Pengembangan Struktur Tata Ruang Kota 13. Kebijakan Pengembangan Kelautan 14. Kebijakan Kependudukan 99. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 99 Strategi Penataan Ruang 1. Strategi Pengembangan Sistem Pusat-Pusat Kegiatan 2. Strategi Dasar Pengaturan Penduduk a. Strategi Pengendalian Pengembangan Jumlah Penduduk b. Strategi Pengendalian Kepadatan Penduduk c. Strategi Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia 3. Strategi Keruangan Kota a. Strategi Pemanfaatan Ruang b. Strategi Pengembangan dan Pemantapan Struktur Ruang Kota c. Strategi Pengembangan Sistem Pusat-Pusat Pelayanan d. Strategi Pengembangan Kawasan Fungsional e. Strategi Pengembangan Sistem Prasarana Kota f. Strategi Pemantapan Kawasan Konservasi dan Preservasi Kota / Cagar Budaya g. Strategi Pengembangan Sistem Sarana Prasarana 1) Strategi Pengembangan Sistem Transportasi 2) Strategi Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih 3) Strategi Pengembangan Sistem Jaringan Drainase 4) Strategi Pengembangan Jaringan Air Limbah/Air Kotor 5) Strategi Pengembangan Sistem Persampahan 6) Strategi Pengembangan Jaringan Listrik 7) Strategi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi 100. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Rencana Struktur Ruang Wilayah 101. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 101 Jumlah Penduduk 2001 - 2008 Jumlah Proyeksi Jumlah Penduduk No. Kecamatan Penduduk (jiwa) 2008 2010 2015 2020 2025 2030 1 Betoambari 14,246 14,876 16,576 23,814 29,500 36,542 2 Murhum 43,914 45,858 50,241 50,241 50,241 50,241 3 Wolio 33,899 35,718 40,705 58,722 58,722 58,722 4 Kokalukuna 15,738 16,572 18,856 29,019 37,447 48,321 5 Sorawolio 6,776 7,114 8,034 12,066 15,345 19,515 6 Bungi 6,217 6,610 7,705 19,512 31,424 50,608 7 Lea-Lea 6,953 7,393 8,618 21,821 35,144 56,599 8 Kota Bau-Bau 127,743 134,141 150,735 215,196 257,822 320,549 Jumlah Proyeksi Jumlah Penduduk No. Kecamatan Penduduk (jiwa) 2008 2010 2015 2020 2025 2030 1 Betoambari 14,246 14,876 16,576 23,814 29,500 36,542 2 Murhum 43,914 45,858 50,241 50,241 50,241 50,241 3 Wolio 33,899 35,718 40,705 58,722 58,722 58,722 4 Kokalukuna 15,738 16,572 18,856 29,019 37,447 48,321 5 Sorawolio 6,776 7,114 8,034 12,066 15,345 19,515 6 Bungi 6,217 6,610 7,705 19,512 31,424 50,608 7 Lea-Lea 6,953 7,393 8,618 21,821 35,144 56,599 8 Penduduk Perkotaan 77,813 81,576 90,946 108,963 108,963 108,963 9 Penduduk Peralihan 36,937 38,841 44,049 74,655 102,090 141,463 10 Penduduk Perdesaan 12,993 13,724 15,740 31,577 46,769 70,123 11 Kota Bau-Bau 127,743 134,141 150,735 215,196 257,822 320,549 102. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 102 BWK Pusat Kegiatan Sekunder Lingkup Regional dan Kota Lingkup Kecamatan/BWK Keterangan : Kota Bau-Bau Pusat Kegiatan Primer Struktur Pusat Kegiatan Kota Bau-Bau 103. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 103 Lingkup Kota Bau-Bau Lingkup Regional Lingkup BWK Lingkup Kelurahan Lingkup BWK Lingkup BWKLingkup BWK Lingkup BWK Lingkup BWK Lingkup BWK Struktur Pusat Kegiatan Kota Bau-Bau 104. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 104 Rencana Struktur Ruang Wilayah 105. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 105 Wilayah dan Arahan Fungsi BWK 106. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 106 Wilayah dan Arahan Fungsi BWK 107. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 107 Wilayah dan Arahan Fungsi BWK 108. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 108 Wilayah dan Arahan Fungsi BWK 109. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Rencana Pola Ruang Wilayah 110. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 110 Peta Rencana Kawasan Lindung 111. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 111 Peta Wilayah Sempadan Pantai 112. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 112 Peta Wilayah Sempadan Sungai 113. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 113 Peta Rencana Kawasan Budi Daya 114. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 114 Rencana Kawasan Budi Daya Luas Penggunaan Lahan (ha) No. Jenis Pengunaan Lahan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kota Betoambari Bungi Kokalukuna Lea-lea Murhum Sorawolio Wolio Bau-Bau 1 Hutan 222.83 3,643.44 236.03 576.35 184.02 6,338.72 2,127.76 13,329.14 2 Industri dan Pergudangan - - 461.52 - 2.62 73.86 - 538.00 3 Perkebunan 302.18 1,926.73 7.49 1,848.59 175.92 - 48.63 4,309.54 4 Tegalan/Persawahan 19.25 - 0.19 23.20 0.68 - 27.99 71.31 5 Pemerintahan 205.86 1.15 445.87 - 372.61 3,314.68 206.24 4,546.41 6 Perumahan 1,197.37 128.23 376.87 890.00 201.67 701.48 376.93 3,872.55 7 Transportasi 192.43 - 17.55 - 1.14 - 39.63 250.75 8 Taman dan Ruang Terbuka 389.13 2.56 49.58 - 10.62 368.71 15.80 836.39 9 Pariwisata 110.45 - 19.67 - 87.72 - 11.34 229.18 10 Perdagangan dan Jasa 96.96 23.95 59.42 32.88 1.68 - 49.78 264.66 11 Sarana Perkotaan 158.60 297.80 5.52 170.40 5.70 - 18.36 656.37 12 Militer - - - - - - 4.52 4.52 13 Pantai dan Reklamasi - 39.22 29.45 23.22 - - - 91.88 14 Prasarana Perkotaan 86.21 - - - 0.70 82.00 - 168.92 15 Jumlah 2,981.25 6,063.08 1,709.14 3,564.64 1,045.09 10,879.45 2,926.97 29,169.61 115. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Penetapan Kawasan Strategis Kota 116. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 116 Rincian Kawasan Strategis 117. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 117 Rincian Kawasan Strategis 118. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 118 Rincian Kawasan Strategis 119. Outline Paparan Kondisi Eksisting Kebijakan dan Rencana Terkait Skenario Pengembangan, serta Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Kota 119 Sebaran Kawasan Strategis 120. Penyusunan Revisi RTRW Kota Bau-Bau Tahun 2009 Terima Kasih