Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

13
Jump to first page KONSEP KELEMBAGAAN DAN ARAH PERAN BDC

Transcript of Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Page 1: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

KONSEP

KELEMBAGAAN

DAN ARAH PERAN

BDC

Page 2: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

KELEMBAGAAN DAN ARAH PERAN BDC

1. Kelembagaan BDC dibentuk di tingkat kota/kab. berdasarkan

kesepahaman, kebutuhan, partisipasi dan cita-cita bersama, baik Pemda

maupun Stakeholders lainnya dalam meningkatkan penghidupan

masyarakat miskin, ekonomi lokal dan usaha mikro.

2. Memiliki dukungan Pemda sejak awal inisiasi pendiriannya diantaranya

berupa SK Walikota/Bupati, anggaran dan dukungan lainnya.

3. Memiliki Visi, Misi, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Organisasi yang dirumuskan, disepakati dan dijalankan bersama sebagai

tata aturan organisasi dalam mencapai cita-cita bersama (visi dan misi).

4. Memiliki struktur organisasi yang disepakati bersama (baik struktur

Komite maupun Pengelola BDC), pembagian kerja yang jelas dan efektif

dapat menjalankan roda organisasi dalam mencapai target, tujuan serta visi

dan misi BDC.

5. Memiliki perencanaan bisnis, termasuk pemasaran (baik jangka panjang,

maupun jangka pendek) yang disusun bersama (Komite dan Pengelola

BDC) dalam upaya mencapai target, tujuan serta visi dan misi BDC.

6. Memiliki sistem pengendalian (monev) serta reward dan punishment yang

jelas dalam mekanisme pengelolaan BDC.

Page 3: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

7. Memiliki SDM yang memadai serta manajemen yang sehat,

transparan dan akuntabel dalam pengelolaan BDC.

8. Memiliki tempat kerja (kantor operasional) dan showroom (gerai

produk KSM) di lokasi yang strategis.

9. Memiliki data dan profil Usaha dan Produk KSM serta Buyer

Potensial yang jelas, sebagai mitra usaha BDC.

10. BDC dapat efektif menjalankan peran yang merupakan fungsi layanannya

meliputi:

Fungsi intermediasi bisnis dalam memfasilitasi pengembangan

pasar dan produk KSM;

Fungsi pengembangan kapasitas dalam pengembangan kapasitas

KSM, Komite, Pengelola BDC dan Pemda, serta;

Fungsi advokasi kebijakan dalam mendorong iklim usaha yang

kondusif, tata niaga dan perdagangan yang adil (fair trade),

kebijakan dan program Pemda yang mendukung peningkatan daya

saing pelaku usaha mikro, serta pengembangan ekonomi daerah.

Page 4: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

11. BDC memiliki MoU (perjanjian kerjasama) perdagangan yang

transparan dan akuntabel, baik dengan produsen (KSM), maupun

konsumen/pembeli (buyer), khususnya dalam pelaksanaan kegiatan

fungsi intermediasi bisnis.

12. BDC memiliki sumber pembiayaan (baik dari hasil kegiatan usaha

maupun kegiatan lainnya) yang mandiri dan berkelanjutan dalam

mendukung pelaksanaan kegiatan layanan BDC.

13. BDC memiliki jaringan dan mitra kerjasama yang berkelanjutan

(baik dengan Pemda maupun Stakeholders lainnya) yang dapat

mendukung pelaksanaan dan pengembangan fungsi layanan BDC

tersebut.

14. BDC melalui fungsi layanannya tersebut dapat memberikan manfaat

dan dampak langsung terhadap peningkatan usaha dan

kemandirian kelembagaan usaha KSM.

15. BDC melalui fungsi layanannya tersebut dapat memberikan manfaat

dan dampak terhadap iklim usaha yang kondusif, tata niaga dan

perdagangan yang adil (penerapan prinsip-prinsip fair trade),

kebijakan dan program Pemda yang mendukung peningkatan daya

saing pelaku usaha mikro, serta pengembangan ekonomi daerah.

Page 5: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

Pengertian AD dan ART

1. AD/ART merupakan landasan operasional (mekanisme

kerja) dalam menjalankan suatu usaha atau organisasi.

2. AD/ART adalah dasar dan peraturan yang mengikat

seseorang atau kelompok dalam berbagai kegiatan atau

program yang mereka lakukan atau yang akan di

kerjakan.

Page 6: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

Isi AD dan ART

1. AD berisikan pasal-pasal umum (pokok-pokok

mekanisme organisasi) mengenai yang mengatur roda

sebuah organisasi, seperti: ideologi (azas), tujuan (visi

dan misi), prinsip dan nilai, organ lembaga,

kegiatan/usaha, sumber dana dan lain-lain.

2. Sementara, ART berfungsi menerangkan hal-hal yang

belum spesifik pada AD atau yang tidak diterangkan

dalam AD, Karena AD hanya mengemukakan pokok-

pokok mekanisme organisasi saja.

Page 7: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

Lokakarya

Tingkat

Kabupaten/Kota

TENAGA AHLI.........................

PERWAKILAN

KSM

FORUM

BKM PEMDA

KOMITE BDC

DIREKTUR/MANAGER PENGELOLA BDC

DUNIA

USAHA

TENAGA AHLI.........................

BAGIAN DATA DAN ADMINISTRASI

BAGIAN KEUANGAN

KELOMPOK

PEDULI

LAINNYA

Struktur Kelembagaan BDC

DST... (SESUAI KEBUTUHAN)

Page 8: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

Jenis-Jenis Kegiatan BDC

Kegiatan BDC terdiri dari fungsi-fungsi layanan BDC

meliputi:

1. Intermediasi bisnis dalam memfasilitasi

pengembangan pasar dan produk KSM.

2. Pengembangan kapasitas bagi KSM, Komite dan

Pengelola BDC serta Pemda.

3. Advokasi kebijakan untuk mendorong iklim usaha

yang kondusif, tata niaga dan perdagangan yang adil

(fair trade), program Pemda yang mendukung

peningkatan daya saing pelaku usaha mikro, serta

pengembangan ekonomi daerah.

Page 9: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

TRANSFORMASI PERAN BDC

BASIC

• SUMBER DANA: BLM/BDI DAN LABA

USAHA

• PERAN BDC: RANTAI BISNIS >

FASILITASI BISNIS DAN ADVOKASI

• INISIASI PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN

USAHA KSM

INTERMEDIATE

• SUMBER DANA: MIX LABA USAHA DAN

JASA

• PERAN BDC: RANTAI BISNIS < FASILITASI

BISNIS DAN ADVOKASI

• KELEMBAGAAN USAHA KSM

MENJALANKAN PERAN KONTROL

KUALITAS PRODUK DAN DISTRIBUTOR

ADVANCE

• SUMBER DANA: MIX LABA USAHA DAN

JASA

• PERAN BDC: RANTAI BISNIS < FASILITASI

BISNIS DAN ADVOKASI

• KELEMBAGAAN USAHA KSM

MENJALANKAN PERAN KONTROL

KUALITAS PRODUK, DISTRIBUTOR, STOKIS

BAHAN BAKU DAN PENJUALAN

Page 10: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

TRANSFORMASI PERAN BDC

Page 11: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

FASE

PERAN BDC POSISI PENGEMBANGAN USAHA KSM

Rantai Bisnis

Usaha KSM Fasilitasi Pengembangan Usaha KSM Sasaran

Output

Pengembangan

Institusi Bisnis

KSM

Output

Peningkatan

kondisi Usaha KSM

BASIC

• Buyer/Distrib

utor

• Pemasaran

produk

• Stokis Bahan

Baku

• Sewa Alat

Produksi

• Penguatan kapasitas

• Perizinan usaha

• Kemasan produk

• Merek (hak paten) produk

• Akses permodalan usaha

• Advokasi Kebijakan Daerah

• Pengembangan institusi bisnis

KSM (inisiasi awal)

Semua

KSM yang

memiliki

usaha

Terbentuk Institusi

Bisnis KSM

(tahap inisiasi

dan konsolidasi

jaringan usaha )

Kondisi KSM

menggambarkan

sebagian besar

usaha anggotanya

kategori Potensial-2

INTERMED

IATE

• Pemasaran

produk

• Stokis Bahan

Baku

• Sewa Alat

Produksi

• Penguatan kapasitas

• Perizinan usaha

• Kemasan produk

• Merek (hak paten) produk

• Akses permodalan usaha

• Riset dan pengembangan

• Advokasi kebijakan daerah

• Pengembangan institusi bisnis

KSM (Peran finishing, kontrol

kualitas produk dan distributor)

Institusi Bisnis

KSM menjalankan

peran finishing,

kontrol kualitas

produk dan

distributor

Kondisi KSM

menggambarkan

sebagian besar

usaha anggotanya

kategori Potensial-3

ADVANCE

• Pemasaran

produk

(orientasi

nasional dan

eksport)

• Sewa Alat

Produksi

• Jasa penguatan kapasitas

• Jasa promosi produk

• Jasa penjualan (nasional dan export)

• Jasa riset dan pengembangan

• Akses permodalan usaha

• Advokasi kebijakan daerah

• Pengembangan institusi bisnis

KSM (peran finishing, kontrol

kualitas produk, distributor, stokis

bahan baku dan penjualan produk)

Institusi Bisnis

KSM menjalankan

peran finishing,

kontrol kualitas

produk, distributor,

stokis bahan baku

dan penjualan

produk

Kondisi KSM

menggambarkan

sebagian besar

usaha anggotanya

melewati kategori

Potensial-3

TRANFORMASI PERAN BDC DAN MANFAAT TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA KSM

Page 12: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

No Kategori

Usaha

Aspek

Asset Tenaga

kerja

Omset per

bulan

Legalitas

usaha

Pembukuan

usaha

1 Potensial 1 < 10 juta Tidak ada < 5 juta Tidak ada Tidak ada

2 Potensial 2 10- 25 juta 1–2 orang 5 – 15 juta Proses Proses

3 Potensial 3 > 25-50 juta 3-4 orang > 15 juta Ada Ada

KATEGORI PENINGKATAN USAHA ANGGOTA KSM

Berdasarkan POS Pengembangan Penghidupan Berbasis Masyarakat (P2BM)

Page 13: Paparan Konsep Kelembagaan dan Arah Peran BDC

Jump to first page

What’s Shifted ?

Previous / Existing Already Implemented in ICDD Islamic

Microfinance

Loan based on interest and

not connect with real sector

Real business and real sector based

Only consider tangible asset

for loan feasibility

Consider intangible asset such us trust from

SHG, social asset, etc.

Most of UPK did not

conduct compulsory group

training before

disbursement.

All of UPK conducted compulsory group

training before disbursement.

Difficult to conduct a routine

SHG capacity building

Weekly meeting conducted regularly. Some

SHG capacity already implemented through

weekly meeting

The solidity of group are low The solidity of group are high

Terima Kasih