Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)
-
Upload
sugeng-hari-wisudo -
Category
Documents
-
view
15 -
download
5
description
Transcript of Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)
KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG MARITIM
HOTEL NOVOTEL, BOGOR, 20 AGUSTUS 2013
Oleh:Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS
Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia
INDONESIA: “Negara Kepulauan”
70% Wilayah Laut, 30% Darat
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
BLM ADA KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
BLM ADA UU TTG KELAUTANMINDSET YG CENDERUNG KE DARAT
(LAND BASED)DEKIN SBG LEMBAGA AD-HOC SHG DLM
OPERASIONALNYA “KURANG MAKSIMAL”
3
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN
MENGHASILKAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA MENGHASILKAN UU TTG KELAUTAN PERLU ADA SOSIALISASI TTG WAWASAN
KELAUTAN (UTK MENGUBAH MINDSET KE LAUT) PERLU DIBENTUK DEKIN DI DAERAH PERLU PENINGKATAN KELEMBAGAAN DEKIN
MENJADI LEMBAGA PEMERINTAH NON-KEMENTERIAN (LPNK), SHG DHRPKAN LBH BERPERAN DLM MENYINERGIKAN KEBIJAKAN LINTAS SEKTOR DI BID. KELAUTAN
5
5
INSTANSI YANG TERLIBAT DALAM PENGELOLAAN LAUTNO INSTITUSI DASAR HUKUM TUPOKSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KKP
KEMENDAGRI
KEMENLU
KEMENHAN
KEMENHUB
KEMEN ESDM
KEMENKEU
UU 27/2007 ttg Pengell wil. Pesisir & PP. Kecil.
UU. 32/2004 ttg Pemda.
UU. 24/2000 ttg Perjanjian Internasional
UU. 3/2002 ttg Pertahanan Negara
UU.17/2008 ttg Pelayaran.
UU. 22/2001 ttg MIGASUU. 30/2007 ttg ENERGI
UU. 17/2006 ttg KepabeananUU. 28/2009 ttg Pajak Daerah & Retribusi Daerah
Pengell. Laut & PP Kecil
KAB/KOTA yg memiliki wil. Laut.-ZEEI, Zona Tambahan, Landasan kontinent.
Laut Teritorial, Pertahanan &Keamanan.
Transportasi Laut, Perairan kepulauan, laut lepas.Tambang minyak & gas lepas pantai, mineral, galian gol.C
APBN.
6
lanjutanNO INSTITUSI DASAR HUKUM TUPOKSI8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.16.
KEMENDIKBUD
KEMENPAREKRAF
BAPPENAS
KEMEN LINGKUNGAN HIDUP
KEMEN RISET & TEKNOLOGI
KEMEN KEHUTANAN
KEPOLISIAN RI
TNI ALBNPP
AU.SISDIKNAS
UU.10/2009 ttg PariwisataUU. 11/2010 ttg Cagar Budaya
UU. 17/2007 ttg RPJPN
UU.32/2009 ttg Perlindungan & pengelolaan Lingkungan hidup
UU. 18/2002 ttg sistem Nasional Penelitian, pengembangan Teknologi dan bioteknologi kelautan.UU.41/1999 ttg Kehutanan
UU. 2/2002 ttg Kepolisian RI
UU.34/2004 ttg TNIPERPRES NO.12 TAHUN 2010 TTG BNPP
Kurikulum pendidikan kepelautan .Wisata bahariBMKT
Perencanaan Lintas sektorAMDAL
Penelitian, kajian sumber daya kelautan
Hutan mangrove
Keamanan
Pengamanan Laut. Batas antar negara di wilayah laut
7
lanjutanNO INSTITUSI DASAR HUKUM TUPOKSI17.
18.19.
20.
KEMEN PERINDUSTRIAN
KEMEN HUKUM DAN HAMKEMEN TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
BAKORKAMLA
CATATAN :
- KEAMANAN LAUT MELIBATKAN 13 KEMENTERIAN/LEMBAGA
-PENGELOLAAN LAUT MELIBATKAN 7 KEMENTERIAN/LEMBAGA
INPRES NO. 5/2005 ttg industri pelayaran nasional.
UU. ImigrasiUU Tenaga Kerja
Dibentuk Dgn Skb 5 Menteri (Menhan, Menhub, Menkeu, Menkumham dan Jaksa Agung
Industri perkapalan, industri perikanan, garam dll.Imigrasi, Batas Wilayah
Keamanan Laut
KEBIJAKAN KELAUTAN
UUD 1945
UU No. 17 Tahun 1985 ttg Ratifikasi
UNCLOS
UU No. 17 Tahun
2007 ttg RPJPN tahun
2005-2025
World Ocean
Conference 2009
Kebijakan Kelautan Indonesia
pembangunan kelautan sebesar-besarnya
untuk kesejahteraan
rakyat
hak dan kewajiban mengatur,
mengelola, dan memanfaatkan kekayaan laut nasional untuk
sebesar-besarnya kepentingan
rakyat
pembangunan yang
berkelanjutan dengan semangat yang pro-poor, pro-
growth, pro-job dan pro-environment
komitmen Bangsa
Indonesia dalam upaya
mengembangkan,
mengelola, dan
melestarikan sumber daya laut nasional
dan internasiona
l secara berkelanjuta
n
• Budaya Bahari
• Tata Kelola di Laut
• Ekonomi Kelautan
• Pertahanan
, Keamanan
dan Keselamata
n di Laut•
Lingkungan laut
• Prolegnas
2013
Pembangunan Kelautan menuju Negara Maritim• Merubah mind
set• Menyiapkan bahan kebijakan
• Clearing House• RB
UU Kelautan
Sustainable growth with equity
PILAR STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
PRO - POOR
PRO - JOB
PRO - GROWTH
PRO – ENVIRON
MENT
KEBIJAKAN KELAUTAN
LINGKUNGAN LAUT
5 PILAR PEMBANGUNAN NASIONAL
VISI INDONESIA 2025: INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL, DAN MAKMUR(UU No.17 Tahun 2007)
BUDAYA BAHARI
TATA KELOLA DI LAUT
EKONOMI KELAUTAN
HAN, KAM DAN
KESELAMATAN DI LAUT
INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU, KUAT, DAN BERBASISKAN KEPENTINGAN NASIONAL (UU No.17 Tahun 2007)
UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2007 BAB IV.1.7 (PEMBANGUNAN KELAUTAN)
Alur PikirKEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA (KKI)
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
SAAT INI
PENGUATAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
YANG DIHARAPKA
N
TERPADUNYA KEBIJAKAN KELAUTAN
ANTAR SEKTOR DALAM
MENGELOLA, MEMANFAATKAN, MENJAGA
SERTA MEMELIHARA LAUT SECARA BERKELANJUT
AN
ISU-ISU
1. PEMBANGUNAN KELAUTAN BELUM TERPADU SECARA OPTIMAL
2. SEJAK RATIFIKASI UNCLOS 1982 OLEH PEMERINTAH INDONESIA, AMANAT PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANGAN SEBAGAI TURUNAN DARI UNCLOS BELUM SEPENUHNYA DILAKSANAKAN
3. DESAIN PEMBANGUNAN MASIH BELUM SEPENUHNYA MENDASAR PADA REALITAS GEOGRAFI NEGARA KITA YANG BERBENTUK KEPULAUAN
4. PELUANG POTENSI EKONOMI KELAUTAN BELUM DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL
5. BELUM ADANYA KELEMBAGAAN YANG MEMILIKI OTORITAS PENUH UNTUK MENGELOLA, MEMANFAATKAN DAN MENGAWASI JALANNYA PEMBANGUNAN KELAUTAN
6. BELUM ADANYA PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
INSTRUMENTALINPUT
ENVIRONMENTALINPUT
TERWUJUDNYA INDONESIA
MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG
MANDIRI, MAJU, KUAT DAN BERBASIS
KEPENTINGAN NASIONAL
GEOGRAFI
IDEOLOGI
POLITIK
EKONOMI
SOSBUD
HANKAM
SKA
DEMOGRAFI
KONSEPSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
SUBYEK OBYEK METODE
• SUPRA- STRUKTUR
• INFRA-STRUKTUR
• SUB-STRUKTUR
• PEMERINTAH• LSM• ASOSIASI• SAR PRAS• PER UU-AN
• REGULASI• LEGISLASI• FASILITASI• SINERGI• KOORDINASI• SOSIALISASI• EDUKASI• EVALUASI
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
YANG DIHARAPKAN
KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
SAAT INI
TERPADUNYA KEBIJAKAN
KELAUTAN ANTAR SEKTOR DALAM
MENGELOLA, MEMANFAATKAN, MENJAGA SERTA
MEMELIHARA LAUT SECARA
BERKELANJUTAN
INSTRUMENTAL INPUT
PARADIGMA NASIONAL (PANCASILA, UUD 1945, WASANTARA, TANNAS)
PERATURAN PER UU-AN LANDASAN TEORI
ENVIRONMENTAL INPUT
BANGLISTRA (GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL)
PELUANG DAN KENDALA
FEEDBACK
POLA PIKIRPENGUATAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA GUNA
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DALAM RANGKA MEMPERKOKOH KETAHANAN
NASIONAL
TERWUJUDNYA INDONESIA
MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU,
KUAT DAN BERBASIS
KEPENTINGAN NASIONAL
VISI KELAUTAN INDONESIA:
“INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU, KUAT, DAN
BERBASIS KEPENTINGAN NASIONAL”
MISI KELAUTAN INDONESIA:1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang fungsi
dan peran laut bagi bangsa Indonesia;
2) Mengelola dan Memanfaatkan laut secara bijaksana, terpadu, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat;
3) Menegakkan, mempertahankan, mengamankan, melindungi, memelihara, kedaulatan dan kesatuan politik, ekonomi, dan kewilayahan, serta yuridiksi di laut berdasarkan peraturan perundang-undangan nasional dan hukum internasional;
4) Meningkatkan peran Indonesia ditingkat internasional melalui forum-forum serta kerjasama regional dan internasional di bidang kelautan, serta mempromosikankepatuhan terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 dalam hubungan antar negara, mengembangkan peran aktif dalam percaturan kelautan global, serta berperan aktif dalam perdamaian dunia.
ARAH PEMBANGUNAN KELAUTAN NASIONALa) Membangun ekonomi berbasis sumber daya alam di laut guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat perlu suatu kebijakan ekonomi kelautan (ocean economic policy)
b) Memperkuat kemampuan nasional untuk pengelolaan sumber daya kelautan guna mendorong terwujudnya pembangunan dan pengembangan usaha kelautan yang efektif, efisien dan sinergis perlu kebijakan tata kelola kelautan (ocean governance policy).
c) Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan yang mencerminkan Negara kepulauan yang bermartabat dan berkedaulatan perlu kebijakan keamanan maritim (maritime security policy).
d) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta memperkuat nilai-nilai budaya bahari yang bersumber pada nilai-nilai luhur bangsa perlu kebijakan kebudayaan kelautan (ocean culture policy).
e) Memperhatikan kelestarian sumber daya lingkungan laut guna kepentingan generasi mendatang perlu kebijakan lingkungan laut (marine environment policy).
• Kebijakan Kelautan Indonesia untuk pemanfaatan potensi kelautan dalam mengakselerasi pembangunan nasional melalui kebijakan kebudayaan kelautan (ocean culture policy), kebijakan tata kelola kelautan (ocean governance policy), kebijakan keamanan maritim (maritime security policy), kebijakan ekonomi kelautan (ocean economic policy), dan kebijakan lingkungan laut (marine environment policy), guna mewujudkan negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional
Kebijakan Kelautan Indonesia
Ocean Culture PolicyKEBIJAKAN STRATEGI
“Menjadikan laut sebagai ruang hidup dan ruang juang, tempat belajar, berkarya, bekerja, berolah raga, dan berekreasi serta mendidik masyarakat Indonesia agar mencintai, memelihara, mengelola, mengolah, meneliti, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan secara bertanggungjawab dan berkelanjutan”
1) Membangkitkan wawasan dan budaya bahari
2) Harmonisasi unsur-unsur kearifan lokal ke dalam sistem pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan
3) Mempertahankan dan mengembangkan kota-kota pelabuhan bersejarah
4) Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) bahari
5) Meningkatkan dan menguatkan peranan IPTEK dan Riset Kelautan
Ocean Governance PolicyKEBIJAKAN STRATEGI
Menciptakan sistem tata kelola kelautan nasional yang komprehensif, terintegrasi, efektif, dan efisien
1) Menata sistem hukum nasional di bidang kelautan2) Mempercepat terbentuknya peraturan perundang-
undangan yang mengatur bidang kelautan secara komprehensif dan terpadu
3) Mengimplementasikan dan menindaklanjuti Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional 1982 (UNCLOS 1982)
4) Menuntaskan penyelesaian hak dan kewajiban dalam mengelola wilayah perbatasan maritim berdasarkan ketentuan UNCLOS 1982
5) Membentuk sistem kelembagaan pemerintahan di bidang kelautan yang terintegrasi, komprehensif, berwenang untuk membuat perencanaan dan mengevaluasi implementasi program-program pembangunan kelautan nasional secara keseluruhan
6) Membangun sistem tata kelola kelautan Indonesia yang baik, transparan, adil, dan bertanggungjawab
7) Meningkatkan pengelolaan aset Negara di Bidang Kelautan
8) Memperkuat sumberdaya manusia untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan di bidang kelautan yang didasarkan pada peraturan perundangan baik nasional maupun internasional
9) Mengefektifkan sistem koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan di bidang kelautan
Maritime Security PolicyKEBIJAKAN STRATEGI
Menegakkan kedaulatan dan hak-hak berdaulat serta hukum di laut dalam yurisdiksi nasional, demi terwujudnya keutuhan, keamanan dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1) Membentuk Badan Keamanan Laut Indonesia yang profesional
2) Meningkatkan kemampuan dan kinerja pertahanan dan keamanan secara terpadu di seluruh wilayah laut dalam yurisdiksi nasional dan kinerja keamanan di laut lepas
3) Meningkatkan peran aktif dalam kerjasama pertahanan dan keamanan bidang kelautan di tingkat regional dan internasional
4) Mengembangkan Sistem Monitoring, Controling, and Surveilance (MCS) dan Penanganan Pelanggaran di laut yang efektif
5) Mempercepat pembangunan wilayah di choke points dan sabuk batas wilayah teritorial Indonesia
KEBIJAKAN STRATEGIMewujudkan perekonomian nasional berbasis kelautan yang kokoh, mandiri, berdaya saing, memberi nilai tambah, dan berkelanjutan dengan prinsip-prinsip blue economy, untuk kesejahteraan rakyat
1) Menciptakan iklim investasi usaha di bidang kelautan yang kondusif dan efisien
2) Menciptakan sistem fiskal dan moneter yang mendukung pengembangan usaha bidang kelautan
3) Membangun kawasan ekonomi kelautan secara terpadu dengan menggunakan prinsip-prinsip blue economy di wilayah pesisir dan perairan laut Indonesia
4) Mengoptimalkan penyediaan fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan dunia usaha di bidang kelautan
5) Mengembangkan dunia usaha di bidang kelautan nasional yang berdaya saing dan bertaraf internasional
6) Mengembangkan kemitraan usaha bidang kelautan yang saling menguntungkan antara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan usaha besar
7) Mengembangkan kota bandar dunia 8) Memperluas kesempatan kerja dan
meningkatkan kesejahteraan bagi sumber daya manusia (SDM) di bidang kelautan
9) Mengembangkan kerjasama ekonomi dengan negara-negara mitra dagang bidang kelautan
Ocean Economic Policy
Marine Environment PolicyKEBIJAKAN STRATEGI
Menjamin pemanfaatan laut dengan melestarikan lingkungan bagi kepentingan nasional untuk kesejahteraan rakyat
1) Memperkuat dan mengembangkan Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), pesisir, laut dan pulau-pulau kecil melalui pengelolaan secara terpadu dan berkelanjutan
2) Memperkuat konservasi ekosistem laut
3) Mencegah, menanggulangi. dan pemulihan sumber pencemaran dan dampak pencemaran, bencana, dan perubahan iklim
4) Mengembangkan tata guna dan infrastruktur pesisir dan laut (coastal and sea use) yang berkelanjutan
5) Mengembangkan kerjasama bilateral, regional dan global di bidang pengelolaan lingkungan kelautan
• Menetapkan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Batas-batasnya, Menghitung Aset-aset Kelautan yang dimiliki Negara, serta Hal-hal yang Terkait dalam Kerangka Pertahanan Keamanan Asset Ekonomi Nasional.
• Perencanaan Pembangunan Terpadu Berbasis Spasial dalam Rangka Mendayagunakan Laut serta Sumberdaya Kelautan Terpadu dengan Daratan yang Lestari, Efisien dan Efektif serta Menghasil Kemakmuran bagi Seluruh Rakyat.
• Mewujudkan Kebijakan Ekonomi Nasional berbasis Ekonomi Biru.• Membangun Jaringan Prasarana dan Sarana Ekonomi sebagai Perekat Semua
Pulau dan Kepulauan Indonesia melalui Aktivitas Ekonomi Kepulauan yang Mensejahterakan Rakyat.
• Meningkat dan Menguatnya Sumberdaya Manusia di Bidang Kelautan yang didukung oleh Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Kebijakan:Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru sebagai akselerator bagi terwujudnya “Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN DENGAN MODEL EKONOMI BIRU
KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI KEBIJAKAN TERSEBUT ANTARA LAIN :
• Membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan dan fungsi laut secara berkelanjutan.
• Mengembangkan Aktivitas Ekonomi Kelautan, antara lain: (A) Perhubungan Laut; (B) Industri Maritim; (C) Perikanan; (D) Wisata Bahari; (E) Energi Dan Sumberdaya Mineral; (F) Bangunan Kelautan; dan (G) Jasa Kelautan.
• Mengembangkan Investasi dalam Pembangunan Pulau-pulau Kecil yang Berkelanjutan.
• Mengembangkan Kerjasama Ekonomi Regional dan Internasional di Bidang Kelautan.
• Mendorong dan Memfasilitasi Sektor Bisnis untuk Mengembangkan Usaha di Bidang Kelautan sehingga Memiliki Daya Saing Global.
• Menjamin Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Dapat Mengakselerasi Pembangunan Ekonomi Kelautan.
Kebijakan:Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru sebagai akselerator bagi terwujudnya “Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN DENGAN MODEL EKONOMI BIRU
...lanjutan
Blue Economy
PEMERINTAH
BISNIS
SDM
RIPTEK
• Strategi 1: Pengembangan Ekonomi Sektor Perhubungan Laut• Strategi 2: Pengembangan Ekonomi Sektor Industri Kelautan• Strategi 3: Pengembangan Ekonomi Sektor Perikanan• Strategi 4: Pengembangan Ekonomi Sektor Pariwisata Bahari• Strategi 5: Pengembangan Ekonomi Sektor Energi dan
Sumberdaya Mineral• Strategi 6: Pengembangan Ekonomi Sektor Bangunan Kelautan• Strategi 7: Pengembangan Ekonomi Sektor Jasa Kelautan• Strategi 8: Pengembangan Ekonomi Lintas Sektor Bidang
Kelautan
Strategi Kebijakan
KEANGGOTAAN DEWAN KELAUTAN INDONESIASesuai dengan Keppres RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Dewan Kelautan Indonesia
KETUA : PRESIDEN RI
KETUA HARIAN : MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN RI MERANGKAP ANGGOTA
ANGGOTA : 1. MENTERI DALAM NEGERI RI WAKIL ASOSIASI, DAN LSM
2. MENTERI LUAR NEGERI RI INSA
3. MENTERI PERTAHANAN RI MPN
4. MENTERI PERHUBUNGAN RI PELRA
5. MENTERI ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL RI GAHAWISRI
6. MENTERI KEUANGAN RI GAPPINDO
7. MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI IPERINDO
8. MENTERI PARIWISATA & EKONOMI KREATIF RI GPASDP
9. MENTERI PPN /KEPALA BAPPENAS RI IMS
10. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP RI HNSI
11. MENTERI RISET & TEKNOLOGI RI KPI
12. KEPALA KEPOLISIAN RI MAPPEL
13. KEPALA STAF ANGKATAN LAUT PNTI
14. TIM PAKAR FMMI
15. WAKIL PERGURUAN TINGGI FMPPPI
SEKRETARIS : STAF AHLI MENTERI BIDANG EKOLOGI DAN SUMBER DAYA LAUT M.K.P
DEWAN KELAUTAN INDONESIA
(KEPPRES NO. 21 THN 2007) DLM RANGKA IMPLEMENTASI HUKUM LAUT 1982 DIPERLUKAN
LANGKAH2 PENANGANAN YG MENYELURUH & TERPADU UTK MENINGKATKAN PEMANFAATAN,PELESTARIAN PERLINDUNGAN LAUT & PENGELOLAAN WILAYAH LAUT NASIONAL SCR TERPADU,SERASI,EFEKTIF & EFISIEN
MEMBANGUN KELAUTAN PERLU LINTAS SEKTOR SCR TERPADU MAKA PERLU DIBENTUK DEWAN KELAUTAN INDONESIA (DEKIN)
a. PENGKAJIAN & PEMBERIAN PERTIMBANGAN SERTA REKOMENDASI KEBIJAKAN DI BID KELAUTAN KPD PRESIDEN;
b. KONSULTASI DGN LEMBAGA PEMERINTAH & NONPEMERINTAH SERTA WAKIL KELOMPOK MASYARAKAT DLM RANGKA KETERPADUAN KEBIJAKAN & PENYELESAIAN MASALAH ;
c. PEMANTAUAN & EVALUASI THDP KEBIJAKAN, STRATEGI, & PEMBANGUNAN KELAUTAN;
d. HAL-HAL LAIN ATAS PERMINTAAN PRESIDEN;
MEMBERIKAN PERTIMBANGAN KPD PRESIDEN DLM PENETAPAN KEBIJAKAN UMUM DI BIDANG KELAUTAN
LATAR BELAKANG
TUGAS
FUNGSI
Indonesia menjadi Negara Maritim yang Kuat, Maju dan Mandiri
Mengintegrasikan Kebijakan di Bidang Kelautan
VISI DAN MISI DEWAN KELAUTAN INDONESIA
VISI
MISI
A. RAPAT-RAPAT DAN SIDANG, SEBAGAI PROBLEM SOLVER/CLEARING HOUSE
1. RAPAT KELOMPOK KERJA.2. RAPAT INSIDENTIL.3. FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD).4. SIDANG ANGGOTA DEKIN.
B. PERUMUSAN KEBIJAKAN:5. KAJIAN DAN REKOMENDASI.6. KONSULTASI.7. MONEV.
C. SOSIALISASI8. WORLD OCEAN DAY.9. HARI NUSANTARA & SAIL INDONESIA10. PEMBENTUKAN DEKIN DI PROPINSI DAN KAB/KOTA.11. SOSIALISASI KEPADA AKADEMISI, BIROKRASI, BISNIS DAN MASYARAKAT
LAINNYA.
KEGIATAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA