Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

30
KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG MARITIM HOTEL NOVOTEL, BOGOR, 20 AGUSTUS 2013 Oleh: Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia

description

Tentang Kebijakan Dewan Kelautan Indonesia

Transcript of Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Page 1: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

KEBIJAKAN NASIONAL DI BIDANG MARITIM

HOTEL NOVOTEL, BOGOR, 20 AGUSTUS 2013

Oleh:Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS

Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia

Page 2: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

INDONESIA: “Negara Kepulauan”

70% Wilayah Laut, 30% Darat

Page 3: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

BLM ADA KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

BLM ADA UU TTG KELAUTANMINDSET YG CENDERUNG KE DARAT

(LAND BASED)DEKIN SBG LEMBAGA AD-HOC SHG DLM

OPERASIONALNYA “KURANG MAKSIMAL”

3

Page 4: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN

MENGHASILKAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA MENGHASILKAN UU TTG KELAUTAN PERLU ADA SOSIALISASI TTG WAWASAN

KELAUTAN (UTK MENGUBAH MINDSET KE LAUT) PERLU DIBENTUK DEKIN DI DAERAH PERLU PENINGKATAN KELEMBAGAAN DEKIN

MENJADI LEMBAGA PEMERINTAH NON-KEMENTERIAN (LPNK), SHG DHRPKAN LBH BERPERAN DLM MENYINERGIKAN KEBIJAKAN LINTAS SEKTOR DI BID. KELAUTAN

5

Page 5: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

5

INSTANSI YANG TERLIBAT DALAM PENGELOLAAN LAUTNO INSTITUSI DASAR HUKUM TUPOKSI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

KKP

KEMENDAGRI

KEMENLU

KEMENHAN

KEMENHUB

KEMEN ESDM

KEMENKEU

UU 27/2007 ttg Pengell wil. Pesisir & PP. Kecil.

UU. 32/2004 ttg Pemda.

UU. 24/2000 ttg Perjanjian Internasional

UU. 3/2002 ttg Pertahanan Negara

UU.17/2008 ttg Pelayaran.

UU. 22/2001 ttg MIGASUU. 30/2007 ttg ENERGI

UU. 17/2006 ttg KepabeananUU. 28/2009 ttg Pajak Daerah & Retribusi Daerah

Pengell. Laut & PP Kecil

KAB/KOTA yg memiliki wil. Laut.-ZEEI, Zona Tambahan, Landasan kontinent.

Laut Teritorial, Pertahanan &Keamanan.

Transportasi Laut, Perairan kepulauan, laut lepas.Tambang minyak & gas lepas pantai, mineral, galian gol.C

APBN.

Page 6: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

6

lanjutanNO INSTITUSI DASAR HUKUM TUPOKSI8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.16.

KEMENDIKBUD

KEMENPAREKRAF

BAPPENAS

KEMEN LINGKUNGAN HIDUP

KEMEN RISET & TEKNOLOGI

KEMEN KEHUTANAN

KEPOLISIAN RI

TNI ALBNPP

AU.SISDIKNAS

UU.10/2009 ttg PariwisataUU. 11/2010 ttg Cagar Budaya

UU. 17/2007 ttg RPJPN

UU.32/2009 ttg Perlindungan & pengelolaan Lingkungan hidup

UU. 18/2002 ttg sistem Nasional Penelitian, pengembangan Teknologi dan bioteknologi kelautan.UU.41/1999 ttg Kehutanan

UU. 2/2002 ttg Kepolisian RI

UU.34/2004 ttg TNIPERPRES NO.12 TAHUN 2010 TTG BNPP

Kurikulum pendidikan kepelautan .Wisata bahariBMKT

Perencanaan Lintas sektorAMDAL

Penelitian, kajian sumber daya kelautan

Hutan mangrove

Keamanan

Pengamanan Laut. Batas antar negara di wilayah laut

Page 7: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

7

lanjutanNO INSTITUSI DASAR HUKUM TUPOKSI17.

18.19.

20.

KEMEN PERINDUSTRIAN

KEMEN HUKUM DAN HAMKEMEN TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI

BAKORKAMLA

CATATAN :

- KEAMANAN LAUT MELIBATKAN 13 KEMENTERIAN/LEMBAGA

-PENGELOLAAN LAUT MELIBATKAN 7 KEMENTERIAN/LEMBAGA

INPRES NO. 5/2005 ttg industri pelayaran nasional.

UU. ImigrasiUU Tenaga Kerja

Dibentuk Dgn Skb 5 Menteri (Menhan, Menhub, Menkeu, Menkumham dan Jaksa Agung

Industri perkapalan, industri perikanan, garam dll.Imigrasi, Batas Wilayah

Keamanan Laut

Page 8: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

KEBIJAKAN KELAUTAN

UUD 1945

UU No. 17 Tahun 1985 ttg Ratifikasi

UNCLOS

UU No. 17 Tahun

2007 ttg RPJPN tahun

2005-2025

World Ocean

Conference 2009

Kebijakan Kelautan Indonesia

pembangunan kelautan sebesar-besarnya

untuk kesejahteraan

rakyat

hak dan kewajiban mengatur,

mengelola, dan memanfaatkan kekayaan laut nasional untuk

sebesar-besarnya kepentingan

rakyat

pembangunan yang

berkelanjutan dengan semangat yang pro-poor, pro-

growth, pro-job dan pro-environment

komitmen Bangsa

Indonesia dalam upaya

mengembangkan,

mengelola, dan

melestarikan sumber daya laut nasional

dan internasiona

l secara berkelanjuta

n

• Budaya Bahari

• Tata Kelola di Laut

• Ekonomi Kelautan

• Pertahanan

, Keamanan

dan Keselamata

n di Laut•

Lingkungan laut

• Prolegnas

2013

Pembangunan Kelautan menuju Negara Maritim• Merubah mind

set• Menyiapkan bahan kebijakan

• Clearing House• RB

UU Kelautan

Page 9: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Sustainable growth with equity

PILAR STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

PRO - POOR

PRO - JOB

PRO - GROWTH

PRO – ENVIRON

MENT

KEBIJAKAN KELAUTAN

Page 10: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

LINGKUNGAN LAUT

5 PILAR PEMBANGUNAN NASIONAL

VISI INDONESIA 2025: INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,

ADIL, DAN MAKMUR(UU No.17 Tahun 2007)

  

BUDAYA BAHARI

TATA KELOLA DI LAUT

EKONOMI KELAUTAN

HAN, KAM DAN

KESELAMATAN DI LAUT

INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU, KUAT, DAN BERBASISKAN KEPENTINGAN NASIONAL (UU No.17 Tahun 2007)

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2007 BAB IV.1.7 (PEMBANGUNAN KELAUTAN)

Page 11: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Alur PikirKEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA (KKI)

KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

SAAT INI

PENGUATAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

YANG DIHARAPKA

N

TERPADUNYA KEBIJAKAN KELAUTAN

ANTAR SEKTOR DALAM

MENGELOLA, MEMANFAATKAN, MENJAGA

SERTA MEMELIHARA LAUT SECARA BERKELANJUT

AN

ISU-ISU

1. PEMBANGUNAN KELAUTAN BELUM TERPADU SECARA OPTIMAL

2. SEJAK RATIFIKASI UNCLOS 1982 OLEH PEMERINTAH INDONESIA, AMANAT PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANGAN SEBAGAI TURUNAN DARI UNCLOS BELUM SEPENUHNYA DILAKSANAKAN

3. DESAIN PEMBANGUNAN MASIH BELUM SEPENUHNYA MENDASAR PADA REALITAS GEOGRAFI NEGARA KITA YANG BERBENTUK KEPULAUAN

4. PELUANG POTENSI EKONOMI KELAUTAN BELUM DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL

5. BELUM ADANYA KELEMBAGAAN YANG MEMILIKI OTORITAS PENUH UNTUK MENGELOLA, MEMANFAATKAN DAN MENGAWASI JALANNYA PEMBANGUNAN KELAUTAN

6. BELUM ADANYA PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

INSTRUMENTALINPUT

ENVIRONMENTALINPUT

TERWUJUDNYA INDONESIA

MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG

MANDIRI, MAJU, KUAT DAN BERBASIS

KEPENTINGAN NASIONAL

GEOGRAFI

IDEOLOGI

POLITIK   

EKONOMI

SOSBUD  

HANKAM  

SKA

DEMOGRAFI

KONSEPSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

Page 12: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

SUBYEK OBYEK METODE

• SUPRA- STRUKTUR

• INFRA-STRUKTUR

• SUB-STRUKTUR

• PEMERINTAH• LSM• ASOSIASI• SAR PRAS• PER UU-AN

• REGULASI• LEGISLASI• FASILITASI• SINERGI• KOORDINASI• SOSIALISASI• EDUKASI• EVALUASI

KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA 

YANG DIHARAPKAN

 KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA 

SAAT INI

TERPADUNYA KEBIJAKAN

KELAUTAN ANTAR SEKTOR DALAM

MENGELOLA, MEMANFAATKAN, MENJAGA SERTA

MEMELIHARA LAUT SECARA

BERKELANJUTAN

INSTRUMENTAL INPUT

PARADIGMA NASIONAL (PANCASILA, UUD 1945, WASANTARA, TANNAS)

PERATURAN PER UU-AN LANDASAN TEORI

ENVIRONMENTAL INPUT

BANGLISTRA (GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL)

PELUANG DAN KENDALA

FEEDBACK

POLA PIKIRPENGUATAN KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA GUNA

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DALAM RANGKA MEMPERKOKOH KETAHANAN

NASIONAL

TERWUJUDNYA INDONESIA

MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU,

KUAT DAN BERBASIS

KEPENTINGAN NASIONAL

Page 13: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

VISI KELAUTAN INDONESIA:

“INDONESIA MENJADI NEGARA KEPULAUAN YANG MANDIRI, MAJU, KUAT, DAN

BERBASIS KEPENTINGAN NASIONAL”

Page 14: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

MISI KELAUTAN INDONESIA:1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang fungsi

dan peran laut bagi bangsa Indonesia;

2) Mengelola dan Memanfaatkan laut secara bijaksana, terpadu, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat;

3) Menegakkan, mempertahankan, mengamankan, melindungi, memelihara, kedaulatan dan kesatuan politik, ekonomi, dan kewilayahan, serta yuridiksi di laut berdasarkan peraturan perundang-undangan nasional dan hukum internasional;

4) Meningkatkan peran Indonesia ditingkat internasional melalui forum-forum serta kerjasama regional dan internasional di bidang kelautan, serta mempromosikankepatuhan terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 dalam hubungan antar negara, mengembangkan peran aktif dalam percaturan kelautan global, serta berperan aktif dalam perdamaian dunia.

Page 15: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

ARAH PEMBANGUNAN KELAUTAN NASIONALa) Membangun ekonomi berbasis sumber daya alam di laut guna 

meningkatkan kesejahteraan rakyat   perlu suatu kebijakan ekonomi kelautan (ocean economic policy)

b) Memperkuat kemampuan nasional untuk pengelolaan sumber daya kelautan guna mendorong terwujudnya pembangunan dan pengembangan usaha kelautan yang efektif, efisien dan sinergis  perlu kebijakan tata kelola kelautan (ocean governance policy).

c) Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan yang mencerminkan Negara kepulauan yang bermartabat dan berkedaulatan  perlu kebijakan keamanan maritim (maritime security policy).

d) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia serta memperkuat nilai-nilai budaya bahari yang bersumber pada nilai-nilai luhur bangsa  perlu kebijakan kebudayaan kelautan (ocean culture policy).

e) Memperhatikan kelestarian sumber daya lingkungan laut guna kepentingan generasi mendatang  perlu kebijakan lingkungan laut (marine environment policy).

Page 16: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

• Kebijakan Kelautan Indonesia untuk pemanfaatan potensi kelautan dalam mengakselerasi pembangunan nasional melalui kebijakan kebudayaan kelautan (ocean culture policy), kebijakan tata kelola kelautan (ocean governance policy), kebijakan keamanan maritim (maritime security policy), kebijakan ekonomi kelautan (ocean economic policy), dan kebijakan lingkungan laut (marine environment policy), guna mewujudkan negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional

Kebijakan Kelautan Indonesia

Page 17: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Ocean Culture PolicyKEBIJAKAN STRATEGI

“Menjadikan laut sebagai ruang hidup dan ruang juang, tempat belajar, berkarya, bekerja, berolah raga, dan berekreasi serta mendidik masyarakat Indonesia agar mencintai, memelihara, mengelola, mengolah, meneliti, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan secara bertanggungjawab dan berkelanjutan”

1) Membangkitkan wawasan dan budaya bahari

2) Harmonisasi unsur-unsur kearifan lokal ke dalam sistem pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan

3) Mempertahankan dan mengembangkan kota-kota pelabuhan bersejarah

4) Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) bahari

5) Meningkatkan dan menguatkan peranan IPTEK dan Riset Kelautan

Page 18: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Ocean Governance PolicyKEBIJAKAN STRATEGI

Menciptakan sistem tata kelola kelautan nasional yang komprehensif, terintegrasi, efektif, dan efisien

1) Menata sistem hukum nasional di bidang kelautan2) Mempercepat terbentuknya peraturan perundang-

undangan yang mengatur bidang kelautan secara komprehensif dan terpadu

3) Mengimplementasikan dan menindaklanjuti Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional 1982 (UNCLOS 1982)

4) Menuntaskan penyelesaian hak dan kewajiban dalam mengelola wilayah perbatasan maritim berdasarkan ketentuan UNCLOS 1982

5) Membentuk sistem kelembagaan pemerintahan di bidang kelautan yang terintegrasi, komprehensif, berwenang untuk membuat perencanaan dan mengevaluasi implementasi program-program pembangunan kelautan nasional secara keseluruhan

6) Membangun sistem tata kelola kelautan Indonesia yang baik, transparan, adil, dan bertanggungjawab

7) Meningkatkan pengelolaan aset Negara di Bidang Kelautan

8) Memperkuat sumberdaya manusia untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan di bidang kelautan yang didasarkan pada peraturan perundangan baik nasional maupun internasional

9) Mengefektifkan sistem koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan di bidang kelautan

Page 19: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Maritime Security PolicyKEBIJAKAN STRATEGI

Menegakkan kedaulatan dan hak-hak berdaulat serta hukum di laut dalam yurisdiksi nasional, demi terwujudnya keutuhan, keamanan dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1) Membentuk Badan Keamanan Laut Indonesia yang profesional

2) Meningkatkan kemampuan dan kinerja pertahanan dan keamanan secara terpadu di seluruh wilayah laut dalam yurisdiksi nasional dan kinerja keamanan di laut lepas

3) Meningkatkan peran aktif dalam kerjasama pertahanan dan keamanan bidang kelautan di tingkat regional dan internasional

4) Mengembangkan Sistem Monitoring, Controling, and Surveilance (MCS) dan Penanganan Pelanggaran di laut yang efektif

5) Mempercepat pembangunan wilayah di choke points dan sabuk batas wilayah teritorial Indonesia

Page 20: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

KEBIJAKAN STRATEGIMewujudkan perekonomian nasional berbasis kelautan yang kokoh, mandiri, berdaya saing, memberi nilai tambah, dan berkelanjutan dengan prinsip-prinsip blue economy, untuk kesejahteraan rakyat

1) Menciptakan iklim investasi usaha di bidang kelautan yang kondusif dan efisien

2) Menciptakan sistem fiskal dan moneter yang mendukung pengembangan usaha bidang kelautan

3) Membangun kawasan ekonomi kelautan secara terpadu dengan menggunakan prinsip-prinsip blue economy di wilayah pesisir dan perairan laut Indonesia

4) Mengoptimalkan penyediaan fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan dunia usaha di bidang kelautan

5) Mengembangkan dunia usaha di bidang kelautan nasional yang berdaya saing dan bertaraf internasional

6) Mengembangkan kemitraan usaha bidang kelautan yang saling menguntungkan antara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan usaha besar

7) Mengembangkan kota bandar dunia 8) Memperluas kesempatan kerja dan

meningkatkan kesejahteraan bagi sumber daya manusia (SDM) di bidang kelautan

9) Mengembangkan kerjasama ekonomi dengan negara-negara mitra dagang bidang kelautan

Ocean Economic Policy

Page 21: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Marine Environment PolicyKEBIJAKAN STRATEGI

Menjamin pemanfaatan laut dengan melestarikan lingkungan bagi kepentingan nasional untuk kesejahteraan rakyat

1) Memperkuat dan mengembangkan Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), pesisir, laut dan pulau-pulau kecil melalui pengelolaan secara terpadu dan berkelanjutan 

2) Memperkuat konservasi ekosistem laut

3) Mencegah, menanggulangi. dan pemulihan sumber pencemaran dan dampak pencemaran, bencana, dan perubahan iklim

4) Mengembangkan tata guna dan infrastruktur pesisir dan laut (coastal and sea use) yang berkelanjutan

5) Mengembangkan kerjasama bilateral, regional dan global di bidang pengelolaan lingkungan kelautan  

Page 22: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

• Menetapkan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Batas-batasnya, Menghitung Aset-aset Kelautan yang dimiliki Negara, serta Hal-hal yang Terkait dalam Kerangka Pertahanan Keamanan Asset Ekonomi Nasional.

• Perencanaan Pembangunan Terpadu Berbasis Spasial dalam Rangka Mendayagunakan Laut serta Sumberdaya Kelautan Terpadu dengan Daratan yang Lestari, Efisien dan Efektif serta Menghasil Kemakmuran bagi Seluruh Rakyat.

• Mewujudkan Kebijakan Ekonomi Nasional berbasis Ekonomi Biru.• Membangun Jaringan Prasarana dan Sarana Ekonomi sebagai Perekat Semua 

Pulau dan Kepulauan Indonesia melalui Aktivitas Ekonomi Kepulauan yang Mensejahterakan Rakyat. 

• Meningkat dan Menguatnya Sumberdaya Manusia di Bidang Kelautan yang didukung oleh Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kebijakan:Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru sebagai akselerator bagi terwujudnya “Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN DENGAN MODEL EKONOMI BIRU

KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI KEBIJAKAN TERSEBUT ANTARA LAIN :

Page 23: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

• Membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan dan fungsi laut secara berkelanjutan. 

• Mengembangkan Aktivitas Ekonomi Kelautan, antara lain: (A) Perhubungan Laut; (B) Industri Maritim; (C) Perikanan; (D) Wisata Bahari; (E) Energi Dan Sumberdaya Mineral; (F) Bangunan Kelautan; dan (G) Jasa Kelautan.

• Mengembangkan Investasi dalam Pembangunan Pulau-pulau Kecil yang Berkelanjutan.

• Mengembangkan Kerjasama Ekonomi Regional dan Internasional di Bidang Kelautan.

• Mendorong dan Memfasilitasi Sektor Bisnis untuk Mengembangkan Usaha di Bidang Kelautan sehingga Memiliki Daya Saing Global.

• Menjamin Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Dapat Mengakselerasi Pembangunan Ekonomi Kelautan.

Kebijakan:Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Model Ekonomi Biru sebagai akselerator bagi terwujudnya “Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang Mandiri, Maju, Kuat, dan Berbasiskan Kepentingan Nasional”

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN DENGAN MODEL EKONOMI BIRU

...lanjutan

Page 24: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Blue Economy

PEMERINTAH

BISNIS

SDM

RIPTEK

Page 25: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

• Strategi 1: Pengembangan Ekonomi Sektor Perhubungan Laut• Strategi 2: Pengembangan Ekonomi Sektor Industri Kelautan• Strategi 3: Pengembangan Ekonomi Sektor Perikanan• Strategi 4: Pengembangan Ekonomi Sektor Pariwisata Bahari• Strategi 5: Pengembangan Ekonomi Sektor Energi dan

Sumberdaya Mineral• Strategi 6: Pengembangan Ekonomi Sektor Bangunan Kelautan• Strategi 7: Pengembangan Ekonomi Sektor Jasa Kelautan• Strategi 8: Pengembangan Ekonomi Lintas Sektor Bidang

Kelautan

Strategi Kebijakan

Page 26: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

KEANGGOTAAN DEWAN KELAUTAN INDONESIASesuai dengan Keppres RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Dewan Kelautan Indonesia

KETUA : PRESIDEN RI

KETUA HARIAN : MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN RI MERANGKAP ANGGOTA

ANGGOTA : 1. MENTERI DALAM NEGERI RI WAKIL ASOSIASI, DAN LSM

2. MENTERI LUAR NEGERI RI INSA

3. MENTERI PERTAHANAN RI MPN

4. MENTERI PERHUBUNGAN RI PELRA

5. MENTERI ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL RI GAHAWISRI

6. MENTERI KEUANGAN RI GAPPINDO

7. MENTERI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI IPERINDO

8. MENTERI PARIWISATA & EKONOMI KREATIF RI GPASDP

9. MENTERI PPN /KEPALA BAPPENAS RI IMS

10. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP RI HNSI

11. MENTERI RISET & TEKNOLOGI RI KPI

12. KEPALA KEPOLISIAN RI MAPPEL

13. KEPALA STAF ANGKATAN LAUT PNTI

14. TIM PAKAR FMMI

15. WAKIL PERGURUAN TINGGI FMPPPI

SEKRETARIS : STAF AHLI MENTERI BIDANG EKOLOGI DAN SUMBER DAYA LAUT M.K.P

Page 27: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

DEWAN KELAUTAN INDONESIA

(KEPPRES NO. 21 THN 2007) DLM RANGKA IMPLEMENTASI HUKUM LAUT 1982 DIPERLUKAN

LANGKAH2 PENANGANAN YG MENYELURUH & TERPADU UTK MENINGKATKAN PEMANFAATAN,PELESTARIAN PERLINDUNGAN LAUT & PENGELOLAAN WILAYAH LAUT NASIONAL SCR TERPADU,SERASI,EFEKTIF & EFISIEN

MEMBANGUN KELAUTAN PERLU LINTAS SEKTOR SCR TERPADU MAKA PERLU DIBENTUK DEWAN KELAUTAN INDONESIA (DEKIN)

a. PENGKAJIAN & PEMBERIAN PERTIMBANGAN SERTA REKOMENDASI KEBIJAKAN DI BID KELAUTAN KPD PRESIDEN;

b. KONSULTASI DGN LEMBAGA PEMERINTAH & NONPEMERINTAH SERTA WAKIL KELOMPOK MASYARAKAT DLM RANGKA KETERPADUAN KEBIJAKAN & PENYELESAIAN MASALAH ;

c. PEMANTAUAN & EVALUASI THDP KEBIJAKAN, STRATEGI, & PEMBANGUNAN KELAUTAN;

d. HAL-HAL LAIN ATAS PERMINTAAN PRESIDEN;

MEMBERIKAN PERTIMBANGAN KPD PRESIDEN DLM PENETAPAN KEBIJAKAN UMUM DI BIDANG KELAUTAN

LATAR BELAKANG

TUGAS

FUNGSI

Page 28: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

Indonesia menjadi Negara Maritim yang Kuat, Maju dan Mandiri

Mengintegrasikan Kebijakan di Bidang Kelautan

VISI DAN MISI DEWAN KELAUTAN INDONESIA

VISI

MISI

Page 29: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)

A. RAPAT-RAPAT DAN SIDANG, SEBAGAI PROBLEM SOLVER/CLEARING HOUSE

1. RAPAT KELOMPOK KERJA.2. RAPAT INSIDENTIL.3. FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD).4. SIDANG ANGGOTA DEKIN.

B. PERUMUSAN KEBIJAKAN:5. KAJIAN DAN REKOMENDASI.6. KONSULTASI.7. MONEV.

C. SOSIALISASI8. WORLD OCEAN DAY.9. HARI NUSANTARA & SAIL INDONESIA10. PEMBENTUKAN DEKIN DI PROPINSI DAN KAB/KOTA.11. SOSIALISASI KEPADA AKADEMISI, BIROKRASI, BISNIS DAN MASYARAKAT

LAINNYA.

KEGIATAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA

Page 30: Paparan Kebijakan Nasional Di Bidang Maritim (20 Agustus 2013)