Fitri Sartina Dewifitri.sartinadewi@bisnis.com

Kepala Eksekutif Pengawas In dustri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fir daus Djaelani mengatakan dari total aset industri keuangan non bank (IKNB) per Desember 2015 yang mencapai Rp1.664 tri -liun, kontribusi IKNB syariah ha -nya sebesar 3,9% atau Rp64,88 triliun.

Dia menuturkan untuk me -ning katkan market share IKNB sya riah akan ditempuh berbagai lang kah strategis salah satu-nya dengan mengintegrasikan

pe masaran produk keuangan syariah antara bank dan asu -ransi syariah. OJK juga akan me ningkatkan pembiayaan syariah dan mengoptimalkan kontribusi da na pensiun (da -pen).

“Melalui berbagai langkah stra tegis tersebut, kami opti-mistis market share IKNB sya -riah bisa tumbuh dari 3,9% pada tahun 2015 menjadi 5% pa da tahun ini,” kata Firdaus di sela-sela Keuangan Syariah Fair (KSF) 2016, Kamis (3/3).

Dia menjelaskan OJK bersama in dustri keuangan syariah telah me luncurkan

working group yaitu Sinergi Komunikasi dan Pe masaran Bersama Keuangan Syariah (Sikompak Syariah) se bagai program kerja sama antara bank dan asuransi dalam me -ma sarkan produk dan jasa ke -uang an syariah.

Berdasarkan catatan OJK pada 2015 industri asuransi berkon-tribusi paling besar terhadap per tumbuhan IKNB syariah. Se -panjang tahun lalu, total aset asuransi syariah mencapai Rp26,52 triliun dengan market share sebesar 5,43% atau tum -buh dibandingkan total aset pada 2014 yaitu Rp22,36 triliun de ngan market share 3,74%.

Di sisi lain, Deputi Komisioner Peng awas IKNB I OJK Edy Se -tiadi menyatakan pada tahun lalu kinerja pembiayaan sya -riah sempat menurun lantaran dipengaruhi perlambatan eko no -mi nasional.

Sepanjang tahun lalu total aset

pem biayaan syariah mencapai Rp22,35 triliun dengan market share 5,25%. Capaian tersebut me nurun dibandingkan total aset pada tahun 2014 yang men -capai Rp23,77 triliun dengan mar ket share 5,9%.

“Tahun lalu memang memang cukup menantang, bukan hanya pembiayaan syariah saja yang kinerjanya menurun, tetapi pem biayaan konvesional juga mengalami penurunan. Untuk tahun ini kami optimistis kondisi eko nomi akan pulih, sehingga ditargetkan bisa tumbuh sekitar 10%—15%.”

DAPEN SYARIAHDirektur Industri Keuangan

Non Bank (IKNB) Syariah OJK Moch. Muchlasin menyatakan market share IKNB syariah ber -potensi tumbuh lebih tinggi apa bila dapen bisa masuk ber -kontribusi ke dalam pasar sya -riah.

Dia menyebutkan, dari jumlah da na pensiun pemberi kerja (DPPK) manfaat pasti dan iuran pas ti, dan dana pensiun lembaga ke uangan (DPLK) ada sekitar 20% yang sudah menyatakan ter tarik untuk masuk ke pasar sya riah.

“Kalau 20% dapen benar-benar masuk ke pasar syariah, po tensinya itu diperkirakan bisa men capai Rp5 triliun—Rp10 triliun,” katanya.

21Jumat, 4 Maret 2016 A S U R A N S I & P E M B I A Y A A N

OJK akan mengintegrasikan pemasaran produk keuangan syariah antara bank dan asuransi syariah.

Kehadiran dapen syariah akan berkon-tribusi besar pada IKNB syariah.

JAKARTA — Pangsa pasar industri keuangan nonbank syariah diproyeksikan tumbuh men -jadi 5% tahun ini atau meningkat ketim bang

tahun lalu yang hanya mencapai 3,9%.

PENGEMBANGAN IKNB SYARIAH

Pangsa Pasar Ditargetkan Tembus 5%

PRODUK ASURANSI PREMI TERJANGKUTUNTUTAN EKS KARYAWAN LECES

AJB Klaim Telah Penuhi Kewajiban

JAKARTA — Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menegaskan telah me laksanakan kewajiban un tuk memenuhi hak se -genap karyawan PT Kertas Leces (Persero) dalam per -janjian kerja sama kedua belah pihak.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Ka mis (3/3), Asuransi Jiwa Ber -sama Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera) men jelaskan perjanjian kerja sama antara perseroan dan PT Kertas Leces me lingkupi Program Bantuan Biaya Kesehatan Pen siun (Bankespen). AJB Bu miputera mengelola prog ram asuransi bantuan bia ya kesehatan pensiun bagi karyawan, pensiunan dan jan da atau duda pen -siun an bagi PT Kertas Leces (Per se ro).

Kesepakatan itu di -tuang kan dalam Perjanjian Ker jasama No.15/Perj-Up/X/1998 dan No. 2 2 / B P - L C S / K S / D i v.Ask/X/1998. Namun, pada 4 Ma ret 2015 ke dua be -lah pihak telah me nanda -ta ngani Nota Kesepakatan Peng akhiran Perjanjian Ker jasama No. 073/BP-PT KL/NK/III/2015 yang me -muat putusan pengakhiran kon trak asuransi yang te -lah disetujui oleh kedua be lah pihak.

Dengan begitu, AJB Bumi putera memenuhi kewa jiban dengan mem -ba yarkan nilai tunai cut off sebesar Rp27,98 miliar de ngan tanggal valuasi 1 November 2012 untuk 1.210 pe serta. Pembayaran ke wajiban itu meliputi ni -lai tunai cut off Rp25,53 mi liar dan nilai bunga hing ga 1 Desember 2014 Rp2,45 miliar.

“Atas dasar hal di atas

maka perjanjian kerja sama asuransi telah berakhir dengan hak dan kewajiban masing-masing,” tulis AJB da lam pernyataan resmi-nya.

AJB Bumiputera me nya -takan sebanyak 72 kar -yawan BUMN yang ter ga -bung dalam Paguyuban Kar yawan PT Kertas Leces itu menuntut pembayaran klaim dengan pola pe ne -busan sesuai dengan nilai tunai 1 Januari 2014 karena yang bersangkutan telah mengalami pemutusan hubungan kerja sebelum pe -mutusan kontrak asu ran si.

“Sesuai prosedur, per mo -honan tersebut tidak dapat dipenuhi AJB Bumiputera ka rena PT Kertas Leces tidak dapat memenuhi ke -wajiban membayar premi sejak November 2012 hing -ga Desember 2014.”

Sejumlah mantan pe -kerja PT Kertas Leces ke -marin (3/3), berunjuk rasa me minta respons AJB Bumi putera. Puluhan pe ng -unjuk rasa itu berorasi di depan Wisma Bumiputera, Jalan Jenderal Sudirman, Setyabudi, DKI Jakarta.

Imam Mahfud, per -wakilan mantan karya wan PT Kertas Leces, men je -laskan unjuk rasa tersebut dilakukan untuk menuntut hak mereka sebagai peser -ta. Menurutnya, ada 1.700 kar yawan PT Kertas Leces yang telah menerima klaim prog ram Tabungan Hari Tua dan Bantuan Kesehatan Pensiun dari AJB Bumiputera.

Dia mengatakan nilai yang diberikan AJB Bumi -pu tera masih jauh dari nilai yang dijanjikan dalam per -janjian kerja sama dengan PT Kertas Leces. (Oktaviano

D.B. Hana)

Bisnis/Dwi Prasetya

Logo PT Asuransi Jiwa Gene -rali Indonesia terlihat di gedung Generali Tower Ja karta, belum lama ini. Pada tahun lalu hingga Januari 2016 perse-roan menjual 11.000 polis asu ransi berpremi ter -jangkau.