Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

74
PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN i KATA PENGANTAR Dalam upaya menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga menyusun Panduan Teknis Pengisian Form Uji Laik Fungsi Jalan untuk memudahkan penyelenggara jalan dalam melaksanakan uji dan evaluasi serta penetapan laik fungsi jalan untuk jalan umum yang meliputi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota. Panduan Teknis ini menjadi sangat penting dalam upaya penyamaan persepsi dalam melakukan uji laik fungsi jalan, yang merupakan pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan secara teknis dan administrasi sebelum jalan dioperasikan. Panduan Teknis ini juga berguna untuk menciptakan penyelenggaraan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu. Panduan Teknis ini disusun dengan mengacu pada buku “Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan” dan peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pedoman dan standar teknis pelaksanaan uji dan evaluasi serta penetapan laik fungsi jalan. Dalam penyajian Panduan Teknis ini disusun secara sistematis untuk mempermudah dalam pemahamannya. Demikian harapan kami, semoga Panduan Teknis Pengisian Form Uji Laik Fungsi Jalan dapat memberikan pemahaman yang baik serta dapat dipedomani oleh pihak-pihak terkait sehingga didapat pelaksanaan Uji Laik Fungsi yang efektif dan efisien. Jakarta, Januari 2012 Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto

Transcript of Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

Page 1: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

i

KATA PENGANTAR

Dalam upaya menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010

tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga menyusun

Panduan Teknis Pengisian Form Uji Laik Fungsi Jalan untuk memudahkan penyelenggara jalan

dalam melaksanakan uji dan evaluasi serta penetapan laik fungsi jalan untuk jalan umum yang

meliputi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota. Panduan Teknis ini menjadi

sangat penting dalam upaya penyamaan persepsi dalam melakukan uji laik fungsi jalan, yang

merupakan pemenuhan persyaratan laik fungsi jalan secara teknis dan administrasi sebelum

jalan dioperasikan. Panduan Teknis ini juga berguna untuk menciptakan penyelenggaraan jalan

yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu. Panduan Teknis ini disusun dengan mengacu

pada buku “Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan” dan peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan pedoman dan standar teknis pelaksanaan uji dan evaluasi serta

penetapan laik fungsi jalan. Dalam penyajian Panduan Teknis ini disusun secara sistematis

untuk mempermudah dalam pemahamannya. Demikian harapan kami, semoga Panduan Teknis

Pengisian Form Uji Laik Fungsi Jalan dapat memberikan pemahaman yang baik serta dapat

dipedomani oleh pihak-pihak terkait sehingga didapat pelaksanaan Uji Laik Fungsi yang efektif

dan efisien.

Jakarta, Januari 2012

Direktur Jenderal Bina Marga

Djoko Murjanto

Page 2: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... ii

1. PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

2. RUANG LINGKUP ............................................................................................................................... 1

3. ACUAN NORMATIF ............................................................................................................................ 1

4. ISTILAH DAN DEFINISI ....................................................................................................................... 4

5. SERTIFIKAT LAIK FUNGSI JALAN ........................................................................................................ 7

6. FORMULIR BERITA ACARA EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN................................................................ 8

7. SEGMEN JALAN YANG DIUJI .............................................................................................................. 9

8. ANGGOTA TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN: ......................................................................................... 10

9. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER – JALAN KECIL .................................. 11

10. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER – JALAN SEDANG ......................... 21

11. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER – JALAN RAYA .............................. 31

12. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER – JALAN KECIL ........................ 41

13. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER – JALAN SEDANG ................... 51

14. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER – JALAN RAYA ........................ 61

15. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN ....................................................... 71

TIM PENYUSUN ........................................................................................................................................... 72

Page 3: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

1

1. PENDAHULUAN

Fenomena mengenai keselamatan transportasi tidak lagi menjadi masalah nasional tetapi

telah menjadi masalah global dan sosial kemasyarakatan. Kecelakaan sendiri biasanya

merupakan kombinasi dari beberapa faktor penyebab, secara garis besar ada tiga faktor

utama penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, serta

faktor jalan dan lingkungan. Faktor manusia berpengaruh pada pola perjalanan masing-

masing individu yang akan mempengaruhi pola perjalanan secara umum sehingga terjadi

konflik lalu lintas. Faktor kendaraan berpengaruh dari tingkat kehandalan komponen-

komponen kendaraan untuk melakukan manuver pada saat tertentu sebagai reaksi dalam

ruang geraknya. Sedangkan faktor jalan dan lingkungan berpengaruh pada kehandalan

infrastruktur jalan untuk mendukung keselamatan, keamanan, dan kenyamanan

pengemudi dalam berkendara di jalan raya.

Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah kecelakaan adalah dengan perencanaan,

perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan yang baik dan benar. Untuk itu

pemerintah melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010

mengeluarkan standar pemeriksaan kelaikan jalan untuk jalan-jalan di Indonesia. Dalam

rangka menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010

tersebut maka Ditjen Bina Marga selaku penyelenggara jalan menerbitkan Panduan Teknis

Pengsian Form Uji Laik Fungsi Jalan sebagai pedoman pengisian pelaksanaan formulir laik

fungsi untuk jalan-jalan di Indonesia.

2. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Panduan Teknis Pengsian Form Uji Laik Fungsi Jalan meliputi perencanaan

geometri jalan, struktur perkerasan jalan, struktur bangunan pelengkap jalan,

pemanfaatan bagian-bagian jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, perlengkapan

jalan terkait langsung dengan pengguna jalan dan perlengkapan jalan tidak terkait

langsung dengan pengguna jalan.

3. ACUAN NORMATIF

- Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan.

- Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

- PP No 34 Tahun 2006 tentang jalan.

- Permen PU No. 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan.

Page 4: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

2

- Permen PU No. 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Pemanfaatan Dan Penggunaan

Bagian-Bagian Jalan.

- Permen PU No 03/PRT/M/2012 ttg Pedoman Penetapan Fungsi Jalan Dan Status Jalan.

- Permen PU No 19/PRT/M/2012 ttg Tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria

Perencanaan Teknis Jalan.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, BNKT/01/1987, Produk standar untuk jalan perkotaan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1987.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 008/T/BNKT/1990, desain drainase permukaan jalan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1990.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Tertib pemanfaatan jalan, Departemen Pekerjaan

Umum, Jakarta 1990.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 004/T/BNKT/1990,Tertib pemanfaatan jalan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1990.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 007/T/BNKT/1990, Perencanaan trotoar, Departemen

Pekerjaan Umum, Jakarta 1990.

- Direktorat Jenderal Bina Marga,05/T/BNKT/1991, Survai kondisi jalan kota,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 01/P/BNKT/1991, Pemasangan marka dan rambu

jalan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 001/P/BNKT/1991Pemasangan marka dan rambu jalan

perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 01/T/BNKT/1991, Perencanaan persimpangan

sebidang jalan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1991.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Perencanaan geometri untuk jalan perkotaan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, UPR.03,1, Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin

Bangunan Atas Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, UPR.03,2, Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin

Bangunan Bawah Jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 04/S/BNKT/1992,Produk standar untuk jalan perkotaan

vol 2, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1992.

Page 5: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

3

- Direktorat Jenderal Bina Marga,Panduan pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1993.

- Direktorat Jenderal Bina Marga,001/T/Bt/1995, pemeliharaan rutin untuk jalan nasional

dan propinsi, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1995.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 013/T/Bt/1995, Pedoman teknis perencanaan dan

pengyusunan program jalan kabupaten, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1995.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, No. 038/T/BM/1997, Perencanaan geometri antar kota,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1997.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 036/T/BM/1997, Manual kapasitas jalan Indonesia,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1997.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 022/T/BM/1999,Persyaratan aksesibilitas pada jalan

umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1999.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 032/T/BM/1999,Pedoman perencanaan jalur pejalan

kaki pada pada jalan umum, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1999.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Petunjuk teknis perencanaan dan penanganan

longsoran, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2000.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, RSNI T-14-2004-B, Pedoman perencanaan geometri

jalan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 1997.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman drainase jalan, Departemen Pekerjaan

Umum, Jakarta 2004.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd.T/17-2004-B, Perencanaan median jalan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.

- Direktorat Jenderal Bina Marga,Pd T-18-2004-B, Penentuan klasifikasi fungsi jalan

dikawasan perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, 009/PW/2004,Perencanaan fasilitas pengendali

kecepatan lalu lintas, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd 5-01-2004-B, kriteria pemanfaatan dan

pengendalian ruang arteri primer, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd.T/15-2004-B,perencanaan separator jalan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2004.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd T-18-2005-B,Pra studi kelayakan proyek jalan dan

jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2005.

Page 6: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

4

- Direktorat Jenderal Bina Marga,Pd T-19-2005-B Studi kelayakan proyek jalan dan

jembatan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2005.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Pd T.02/2006/B, Pedoman perencanaan drainase jalan,

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta 2006.

- Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi umum 2010 divisi 8, Departemen

Pekerjaan Umum, Jakarta 2010.

- Panduan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jembatan, Sub Direktorat Teknik Jembatan,

Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.

- Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, Direktorat Bina Sistem Transportasi

Perkotaan, Direktorat Jenderal Perhubungan darat, Departemen Perhubungan.

4. ISTILAH DAN DEFINISI

- Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan termasuk

bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang

berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah

dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan

kabel.

- Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan

mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh

pelayanannya dalam suatu hubungan hirarki.

- Lajur lalu lintas adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa marka jalan,

yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor yang sedang berjalan.

- Bahu jalan adalah struktur yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk

melindungi perkerasan, mengamankan kebebasan samping, dan menyediakan ruang

untuk tempat pemberhentian sementara.

- Median adalah bagian tengah jalan yang secara fisik memisahkan arus lalu lintas yang

berlawanan arah.

- Selokan samping adalah saluran yang dibangun di sisi kiri dan kanan perkerasan jalan.

- Ambang pengaman adalah sejalur luar di sisi badan jalan dengan lebar ditetapkan oleh

Pembina jalan.

- Alat-alat pengaman lalu lintas adalah Alat yang berfungsi sebagai penyangga atau

pencegah kendaraan menabrak suatu objek di pinggir jalan atau untuk mencegah

Page 7: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

5

kendaraan keluar dari jalur jalan pada daerah-daerah berbahaya seperti di daerah-

daerah pegunungan atau daerah timbunan dengan lereng yang curam.

- Alinemen Horizontal adalah proyeksi garis sumbu horizontal pada bidang jalan.

- Alinemen Vertikal adalah proyeksi garis sumbu vertikal pada bidang jalan.

- Persimpangan sebidang adalah pertemuan lengan atau ruas jalan dalam suatu bidang

datar.

- Akses Persil adalah sebidang tanah dengan ukuran tertentu untuk keperluan

perumahan atau kegiatan lainnya.

- Lajur pendakian adalah jalur jalan yang disediakan pada bagian ruas jalan dengan

kemiringan besar untuk menampung kendaraan berat pada saat menanjak.

- Jembatan adalah suatu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau

rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya.

- Jembatan ponton adalah jembatan mengambang yang disandarkan ke semacam drum

kosong untuk menyangga landasan jembatan dan beban dinamis di atasnya.

- Gorong-gorong adalah saluran air di bawah permukaan jalan berfungsi mengalirkan air

dengan cara memotong badan jalan secara melintang.

- Ruang manfaat jalan adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan

kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan dan digunakan untuk

badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.

- Ruang milik jalan adalah ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar

manfaat jalan yang diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan,

penambahan jalur lalu lintas di masa datang serta kebutuhan ruangan untuk

pengamanan jalan dan dibatasi oleh lebar, kedalaman dan tinggi tertentu.

- Ruang pengawasan jalan adalah ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang

penggunaannya diawasi oleh penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan

bebas pengemudi, konstruksi jalan, dan fungsi jalan.

- Marka adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan berupa peralatan atau

tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang

lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah

kepentingan lalu lintas.

Page 8: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

6

- Rambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan berupa lambang, huruf, angka,

kalimat atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah, atau

petunjuk bagi pemakai jalan.

- Separator adalah bagian dari jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dengan

bentuk memanjang sejajar jalan.

- Pulau Jalan adalah bagian dari persimpangan yang ditinggikan dengan kerb, yang

dibangun sebagai pengarah arus lalu lintas, serta merupakan tempat untuk pejalan

kaki pada saat menunggu kesempatan menyeberang.

- Trotoar adalah bangunan yang ditinggikan sepanjang tepi jalan yang diperuntukkan

bagi lalu lintas pejalan kaki.

- Tempat parkir adalah bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai fasilitas untuk

kendaraan berhenti di luar badan jalan.

- Tembok penahan jalan adalah bangunan konstruksi untuk menahan beban tanah ke

arah horisontal dan vertikal.

- Patok pengarah adalah patok yang berfungsi untuk memberi petunjuk arah yang aman

dan batas jalur jalan yang bisa digunakan sebagai pelayanan bagi lalu lintas.

- Patok kilometer adalah patok yang menginformasikan panjang jalan dan atau jarak

dari kota atau simpul tertentu.

- Patok Ruang Milik Jalan (Rumija) adalah patok pembatas antara lahan milik jalan yang

dikuasai penyelenggara jalan atas nama negara dengan lahan di luar Rumija.

- Tempat istirahat adalah fasilitas yang disediakan untuk pengguna jalan arteri primer

untuk beristirahat setelah berjalan jauh.

Page 9: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

7

5. SERTIFIKAT LAIK FUNGSI JALAN

SSEERRTTIIFFIIKKAATT LLAAIIKK FFUUNNGGSSII JJAALLAANN

NNoo:: ..................................................................................

Berdasarkan hasil Uji dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan yang dilakukan oleh Tim Uji Laik Fungsi Jalan yang dibentuk

dengan Surat Keputusan No. ......................................., tanggal ...... - ........ - ......., ditetapkan bahwa ruas jalan:

Nama Ruas Jalan: ......................................................................................

Km – Km: ............... - ..............; dari Kota ....................................

Nomor Ruas: ...........................

Unit Pelaksana Teknis: ......................................................................................

Status Jalan: Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota*)

Sistem Jaringan Jalan: Primer/Sekunder*)

Kelas Fungsi jalan: Arteri/Kolektor/Lokal/Lingkungan*)

Kelas prasarana jalan: Jalan Bebas hambatan/Jalan Raya/Jalan Sedang/Jalan Kecil*)

Kelas penggunaan jalan: Kelas I/Kelas II/Kelas III/Kelas Khusus*)

dinyatakan **)

:

1. Laik Fungsi dan diizinkan untuk dioperasikan kepada umum.

2. Laik Fungsi bersyarat dan diizinkan untuk dioperasikan kepada umum dengan syarat sesuai yang tertulis dalam Berita Acara Uji Laik Fungsi Jalan.

3. Tidak Laik Fungsi dan tidak diizinkan untuk dioperasikan kepada umum. Jalan harus diperbaiki sesuai rekomendasi yang tertulis dalam Berita Acara Uji Laik Fungsi Jalan.

Demikian kelaikan fungsi jalan ini ditetapkan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mesti-nya.

......................., ....................... – 20....

Menteri/Gubernur***)

..................................................................

..................................................................

............ …………………...........................

NIP. ………………………..……………….

Catatan: *)

coret yang tidak sesuai

**) lingkari nomor yang sesuai dan coret nomor dan kalimat yang tidak sesuai

***) Menteri untuk Jalan Nasional, Gubernur untuk jalan daerah

Page 10: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

8

6. FORMULIR BERITA ACARA EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN

BERITA ACARA UJI DAN EVALUASI LAIK FUNGSI JALAN

SK Tim ................................ nomor: …………………………

PENYELENGGARA JALAN …..……………………………………………………………

NAMA RUAS ………………………………………………….

Km – Km …….. - …….

Dari Kota ……………..

NOMOR RUAS

SISTEM JARINGAN JALAN*1)

KELAS JALAN*1)

STATUS FUNGSI PRASARANA PENGGUNAAN

…………

Primer Nasional Arteri Jalan Raya I

Sekunder Propinsi Kolektor Jalan Sedang II

Kabupaten Lokal Jalan Kecil III

Kota Lingkungan JBH Khusus

Page 11: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

9

7. SEGMEN JALAN YANG DIUJI

Nomor SEGMEN JALAN Km - Km

LHRT*2) STATUS LAIK FUNGSI JALAN*3)

REKOMENDASI Smp/ Hari Teknis Adminis-trasi

1

2

……..

……..

……..

……..

……..

……..

Catatan:

*1) Tandai yang sesuai dan coret yang tidak sesuai ....................., ..... - ..... - ..........

*2) LHRT – Volume Lalu-lintas Harian Rata-rata Tahunan Ketua,

LHRT eksisting untuk jalan lama

LHRT saat pembukaan untuk jalan baru

*3) Tandai dengan tanda yang sesuai:

LF = Laik Fungsi ..................................................

LT = Laik Fungsi dengan syarat teknis yang diturunkan (nama lengkap)

LS = Laik Fungsi bersyarat, dengan rekomendasi

TLF = Tidak Laik Fungsi, dengan rekomendasi

Sekretaris,

..................................................

(nama lengkap)

Page 12: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

10

8. ANGGOTA TIM UJI LAIK FUNGSI JALAN:

No. Nama lengkap Unsur yang diwakili Tanda tangan

1

2

3

4

5

..

..

..

Sketsa Ruas Jalan dan Pembagian Segmen

Petunjuk:

1. Ruas jalan yang dievaluasi kelaikannya dapat dibagi menjadi beberapa segmen yang ditentukan oleh kese-

ragaman fisiknya. Contoh: Satu segmen 2 lajur 2 arah, dipisahkan dengan segmen lain yang 4 lajur 2 arah;

2. Segmentasi ini disketsa dan diberi tanda oleh station kilometer (Sta.Km.) pada awal dan akhir segmen;

3. Segmentasi ini dapat karena perbedaan tipe prasarana, perbedaan jenis/kualitas perkerasan, perbedaan

penggunaan jalan (LHRT), perbedaan manejemen lalu lintas, dan lainya yang dipandang sesuai.

Page 13: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

11

9. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER – JALAN KECIL

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan

Lajur lalu-lintas

Keberfungsian Arteri Primer

Kesesuaian dengan lajur lalu lintas yang dilayani

Melayani angkutan utama, Perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi

Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 2.75m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu

Lebar bahu, Minimum 0.5m

Posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan

Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median

Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan Datar (jarak 2 buah garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)

Jenis Perkerasan median

Datar (marka) /diturunkan (material peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb 18-25 cm, permukaan beton/rumput)

Bukaan pada median Jarak bukaan 5m, lebar bukaan 7m

Selokan samping

Lebar/dimensi selokan samping

Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan samping

trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang pengaman

Lebar ambang pengaman

Minimum 1m

Pengamanan konstruksi jalan

Tembok penahan tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang Jalan

Alat-alat Pengaman lalu-lintas

Rel pengaman

Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm

Penghalang beton Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Page 14: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

12

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.2 Alinemen Horizontal

Bagian lurus

Panjang bagian jalan yang lurus

Datar (3000m), Perbukitan (2500m), Pegunungan (2000m)

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 4-5m

Persimpangan sebidang

Jumlah persimpangan per Km

Tidak diatur

Cara akses ke jalan utama

Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Akses Persil

Jumlah akses persil Tidak diatur

Akses ke jalan utama Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Bentuk akses Terbuka untuk bus umum, dan angkutan barang berat

A.1.3 Alinemen Vertikal

Bagian lurus

Kelandaian memanjang Kelandaian maksimal 8%, panjang kritis 300m

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian

Keperluan keberadaanya

Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I: 45m, setelah puncak: 50m, panjang serongan II: 45m

Taper masuk dan keluar lajur.

Panjang taper 45m

Lengkung vertikal

Ketajaman lengkungan Lengkung parabola,radius minimum cembung 2000m, ,radius minimum cekung 1500m

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Arah jalan dibalik lengkungan

Tikungan tajam pada lengkungan harus dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan

Kombinasi lengkung vertical dan horizontal

Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal, tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan, lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan, 2 lengkungvertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan, tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

Page 15: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

13

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal

Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang lurus serta nanjak/menurun

Lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang menikung nanjak/menikung menurun

Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan

Page 16: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

14

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Jenis perkerasan jalan

Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu-lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

Perkerasan beraspal, jalan kerikil/tanah

Kondisi perkerasan jalan

Kerataan Jalan, IRI (m/km) IRI: 6.00

Kedalaman Lubang Maksimum 50mm

Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km

Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang

Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan jalan

Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk

Asphalt yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan Konstruksi Jalan

Perlu/Tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis perkerasan, dll)

Secara visual permukaan jalan harus rata, dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana selama umur rencana jalan

Drainase permukaan perkerasan jalan

Masih dapat mengalirkan air, dan tidak terdapat genangan

Bahan perkerasan Perkerasan lentur, perkerasan kaku

Page 17: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

15

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

A.3.1.

Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum memasuki jembatan

Jalur pejalan kaki Trotoar, lebar: 0.5km

Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin struktur,penurunan izin struktur, lebar retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin struktur, ketahanan izin struktur harus dalam batas aman

Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk pemeliharaan

Unit Mobil, sumber daya listrik, kelengkapan kerja, alat pemeliharaan, unit pengecetan, unit alat control, alat bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit alat penggantung)

A.3.2.

Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi perairan

Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet yang digunakan untuk menahan ponton harus dalam keadaan aman

Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.

Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah pegunungan maksimum: 200m

Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan elemen gorong-gorong

A.3.4.

Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur lalu-lintas

Di sisi kiri jalan (Parkir tidak diperkenankan untuk jalan Arteri dan Kolektor)

Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir

Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas efektif (kapasitas)

2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.

Tembok penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran, gelinciran, rotasi/translasi, gerakan lateral, aliran majemuk

Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi bahan penyaring

A.3.6.

Saluran tepi jalan

Dimensi dan Bentuk saluran

Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air, kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga, segiempat

Kemiringan kearah aliran air

Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%, Pasangan: 7.5%

Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau alluvial, kerikil halus, lempung kokoh, lempung padat, kerikil kasar, batu-batu besar, pasangan batu, beton, beton bertulang

Tertutup/terbuka sesuai lingkungan

Tertutup apabila berada didaerah kota, atau banyak pejakan kaki

Page 18: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

16

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

A.4.1.

Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi Rumaja

Lebar rumaja untuk jalur 8.5m: 5.5m, untuk jalur 5.5m: 2.5m; Tinggi rumaja:5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, pelengkap jalan, bangunan pelengkap jalan lainnya

Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak simpang, tempat istirahat, jalur lambat, dll

A.4.2.

Ruang Milik Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 11m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan, lansekap jalan, penempatan utilitas

Keberadaan dan tempat Utilitas

Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa minyak, kabel duct, kabel telepon bawah tanah, talang air, kabel listrik bawah tanah, pipa gas bawah tanah membujur jalan, man hole, jembatan timbang,pompa bensin, gardu listrik atau telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air minum, pipa minyak, kabel duct, talang air,kabel telepon bawah tanah, kabel listrik bawah tanah melintang jalan, jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum 1' diluar ruang bebas. Menara listrik tegangan tinggi 4m diluar rumija dan ruwasja

A.4.3.

Ruang Pengawasan jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 15m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan dan pengamanan fungsi jalan

Penghalang pandangan pengemudi

M = 4-5m

Page 19: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

17

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

A.5.1.

Marka

Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

Garis sumbu dan pemisah terputus, garis sumbu dan pemisah penuh, hanya garis sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m

Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis pendekat,zebra cross, chevron

Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis: 0.3m, jarak antar garis 0.3m

A.5.2.

Rambu

Kebutuhan manajemen Lalin

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

Ketepatan Jenis rambu dan penempatannya

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

A.5.3.

Separator

Kebutuhan manajemen Lalin

Digunakan bila:adanya du jalur jalan yang berbeda fungsi dalam 1 arah, adanya gangguan samping

Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan: 7m

A.5.4.

Pulau Jalan

Kebutuhan manajemen Lalin

Pulau kanal, pulau pemisah, pulau pengaman

Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis pendekat, chevron

Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak antar rambu 4m

A.5.5.

Trotoar

Kebutuhan manajemen Lalin

Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi Trotoar

Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki

Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Kebutuhan manajemen Lalin

Menghindari kemacetan, memberi kesempatan kendaraan atau pejalan kaki dari simpang kecil, mengurangi kecelakaan

Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi penyendang cacat

Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi 100cm dari tanah

A.5.7.

Tempat Penyeberangan

Kebutuhan manajemen Lalin

Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan; Penyebrangan tidak sebidang: jembatan, terowongan

Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat penyebrangan

APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40 km/jam

Perlindungan bagi pejalan kaki

Rambu-rambu, penerangan, marka dan perlengkapan jalan

Page 20: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

18

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6a.1.

Marka

Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh (putih), Zebra cross (putih), Chevron (putih), Garis dilarang parkir (kuning), tanda pengarah jalur (putih), marka huruf dan angka (putih), marka bus stop (putih), Ukuran marka disesuaikan dengan produk standar untuk jalan perkotaan

Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat reflektor

A.6a.2.

Rambu

Ukuran dan warna Rambu peringatan berwarna kuning hitam, rambu larangan berwarna merah putih, rambu perintah berwarna biru putih, rambu petunjuk berwarna hijau putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai dengan petunjuk teknis perlengkapan jalan perhubungan

Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari tepi jalan, rambu disebelah kanan pada median 0.3m dari pemisah jalan

Pondasi, Tiang, Papan rambu

Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus dari bahan logam, papan rambu terbuat dari pelat alumunium

A.6a.3.

Separator

Bentuk dan Ukuran separator

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barier, tinggi separaor 18-25cm

Letak dan Ukuran Bukaan

Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar bukaan 7m, jarak antar bukaan 400m

A.6a.4.

Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka pulau jalan

12-15cm

Dimensi Marka & Ukuran Rambu

Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.

Trotoar

Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan: 1.5m, perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m

Bentuk dan Tinggi Kereb

Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi diatas permukaan tanah 25cm

Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian

A.6a.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Letak tiang lampu APILL

Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan tidak merintangi lalu lintas

Dimensi (lingkaran) Lampu APILL

Intensitas cahaya lampu APILL

Keamanan alat-alat APILL

Page 21: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

19

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a.7.

Fasilitas Pendukung Lalu-lintas & Angkutan jalan.

Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan,harus berada diluar rumija

Rambu dan Marka Parkir

Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian Bus/Angkot

Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

Lampu Penerangan Jalan

0.6m dari tepi paling luar perkerasan jalan, atau ditengah median

Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian pada trotoar, penyebrangan pelican dengan tombol, pada jembatan penyebrangan dibuat ramp yang landai (min1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

Page 22: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

20

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6b.1.

Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan menunjukan batas jalur jalan

Letak, bentuk, dan warna

Dipasang pada sisi luar badan jalan, bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok menggunakan bahan bersifat reflektif

A.6b.2.

Patok Kilometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median 0.6m dari tepi jalan,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.

Patok Hektometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.

Patok Ruang Milik Jalan (Rumija)

Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.

Patok Batas Seksi

Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.

Pagar Jalan

Perlindungan thd. Pejalan kaki

Kondisi phisik pagar

A.6b.7.

Tempat Istirahat

Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

Keterggangguan thd. Arus Lalu-lintas

Diluar rumaja dan dilengkapi dengan jalan masuk dan keluar ke arteri.

Kondisi phisik tempat istirahat

Berupa tempat umum yang dapat digunakan untuk beristirahat, dan dilengkapi dengan tempat parkir

A.6b.8.

Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

Rel pengaman/ Beton pengaman/ kereb/ parapet/ penghalang beton median

Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Pos polisi di badan jalan

Page 23: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

21

10. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER – JALAN SEDANG

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan

Lajur lalu-lintas

Keberfungsian Arteri Primer

Kesesuaian dengan lajur lalu lintas yang dilayani

Melayani angkutan utama, Perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi

Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu

Lebar bahu, Minimum 1.5m

Posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan

Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median

Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan Datar (jarak 2 buah garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)

Jenis Perkerasan median

Datar (marka) /diturunkan (material peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb 18-25 cm, permukaan beton/rumput)

Bukaan pada median Jarak bukaan 5m, lebar bukaan 7m

Selokan samping

Lebar/dimensi selokan samping

memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan samping

trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang pengaman

Lebar ambang pengaman

Minimum 1m

Pengamanan konstruksi jalan

Tembok penahan tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang Jalan

Alat-alat Pengaman lalu-lintas

Rel pengaman

Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm

Penghalang beton Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Page 24: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

22

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.2 Alinemen Horizontal

Bagian lurus

Panjang bagian jalan yang lurus

Datar (3000m), Perbukitan (2500m), Pegunungan (2000m)

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 4-5m

Persimpangan sebidang

Jumlah persimpangan per Km

Minimum 3km

Cara akses ke jalan utama

Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Akses Persil

Jumlah akses persil Minimum 1km

Akses ke jalan utama Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Bentuk akses Terbuka untuk bus umum, dan angkutan barang berat

A.1.3 Alinemen Vertikal

Bagian lurus

Kelandaian memanjang Kelandaian maksimal 8%, panjang kritis 300m

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian

Keperluan keberadaanya

Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I: 45m, setelah puncak: 50m, panjang serongan II: 45m

Taper masuk dan keluar lajur.

Panjang taper 45m

Lengkung vertikal

Ketajaman lengkungan Lengkung parabola,radius minimum cembung 2000m, ,radius minimum cekung 1500m

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Arah jalan dibalik lengkungan

Tikungan tajam pada lengkungan harus dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan

Kombinasi lengkung vertical dan horizontal

Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal, tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan, lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan, 2 lengkungvertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan, tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

Page 25: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

23

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal

Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang lurus serta nanjak/menurun

Lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang menikung nanjak/menikung menurun

Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan

Page 26: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

24

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Jenis perkerasan jalan

Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu-lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

Perkerasan beraspal

Kondisi perkerasan jalan

Kerataan Jalan, IRI (m/km) IRI: 5.00

Kedalaman Lubang Maksimum 50mm

Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km

Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang

Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan jalan

Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk

Asphalt yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan Konstruksi Jalan

Perlu/Tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis perkerasan, dll)

Secara visual permukaan jalan harus rata, dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana selama umur rencana jalan

Drainase permukaan perkerasan jalan

Masih dapat mengalirkan air, dan tidak terdapat genangan

Bahan perkerasan Perkerasan lentur, perkerasan kaku

Page 27: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

25

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

A.3.1.

Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum memasuki jembatan

Jalur pejalan kaki Trotoar, lebar: 0.5km

Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin struktur,penurunan izin struktur, lebar retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin struktur, ketahanan izin struktur harus dalam batas aman

Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk pemeliharaan

Unit Mobil, sumber daya listrik, kelengkapan kerja, alat pemeliharaan, unit pengecetan, unit alat control, alat bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit alat penggantung)

A.3.2.

Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi perairan

Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet yang digunakan untuk menahan ponton harus dalam keadaan aman

Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.

Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah pegunungan maksimum: 200m

Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan elemen gorong-gorong

A.3.4.

Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur lalu-lintas

Di sisi kiri jalan (Parkir tidak diperkenankan untuk jalan Arteri dan Kolektor)

Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir

Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas efektif (kapasitas)

2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.

Tembok penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran, gelinciran, rotasi/translasi, gerakan lateral, aliran majemuk

Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi bahan penyaring

A.3.6.

Saluran tepi jalan

Dimensi dan Bentuk saluran

Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air, kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga, segiempat

Kemiringan kearah aliran air

Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%, Pasangan: 7.5%

Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau alluvial, kerikil halus, lempung kokoh, lempung padat, kerikil kasar, batu-batu besar, pasangan batu, beton, beton bertulang

Tertutup/terbuka sesuai lingkungan

Tertutup apabila berada didaerah kota, atau banyak pejakan kaki

Page 28: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

26

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

A.4.1.

Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi Rumaja

13m dan 5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, pelengkap jalan, bangunan pelengkap jalan lainnya

Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak simpang, tempat istirahat, jalur lambat, dll

A.4.2.

Ruang Milik Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 15m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan, lansekap jalan, penempatan utilitas

Keberadaan dan tempat Utilitas

Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa minyak, kabel duct, kabel telepon bawah tanah, talang air, kabel listrik bawah tanah, pipa gas bawah tanah membujur jalan, man hole, jembatan timbang,pompa bensin, gardu listrik atau telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air minum, pipa minyak, kabel duct, talang air,kabel telepon bawah tanah, kabel listrik bawah tanah melintang jalan, jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum 1' diluar ruang bebas. Menara listrik tegangan tinggi 4m diluar rumija dan ruwasja

A.4.3.

Ruang Pengawasan jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 15m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan dan pengamanan fungsi jalan

Penghalang pandangan pengemudi

M = 4-5m

Page 29: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

27

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

A.5.1.

Marka

Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

Garis sumbu dan pemisah terputus, garis sumbu dan pemisah penuh, hanya garis sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m

Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis pendekat,zebra cross, chevron

Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis: 0.3m, jarak antar garis 0.3m

A.5.2.

Rambu

Kebutuhan manajemen Lalin

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

Ketepatan Jenis rambu dan penempatannya

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

A.5.3.

Separator

Kebutuhan manajemen Lalin

Digunakan bila:adanya du jalur jalan yang berbeda fungsi dalam 1 arah, adanya gangguan samping

Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan: 7m

A.5.4.

Pulau Jalan

Kebutuhan manajemen Lalin

Pulau kanal, pulau pemisah, pulau pengaman

Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis pendekat, chevron

Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak antar rambu 4m

A.5.5.

Trotoar

Kebutuhan manajemen Lalin

Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi Trotoar

Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki

Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Kebutuhan manajemen Lalin

Menghindari kemacetan, memberi kesempatan kendaraan atau pejalan kaki dari simpang kecil, mengurangi kecelakaan

Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi penyendang cacat

Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi 100cm dari tanah

A.5.7.

Tempat Penyeberangan

Kebutuhan manajemen Lalin

Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan; Penyebrangan tidak sebidang: jembatan, terowongan

Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat penyebrangan

APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40 km/jam

Perlindungan bagi pejalan kaki

Rambu-rambu, penerangan, marka dan perlengkapan jalan

Page 30: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

28

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6a.1.

Marka

Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh (putih), Zebra cross (putih), Chevron (putih), Garis dilarang parkir (kuning), tanda pengarah jalur (putih), marka huruf dan angka (putih), marka bus stop (putih), Ukuran marka disesuaikan dengan produk standar untuk jalan perkotaan

Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat reflektor

A.6a.2.

Rambu

Ukuran dan warna

Rambu peringatan berwarna kuning hitam, rambu larangan berwarna merah putih, rambu perintah berwarna biru putih, rambu petunjuk berwarna hijau putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai dengan petunjuk teknis perlengkapan jalan perhubungan

Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari tepi jalan, rambu disebelah kanan pada median 0.3m dari pemisah jalan

Pondasi, Tiang, Papan rambu

Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus dari bahan logam, papan rambu terbuat dari pelat alumunium

A.6a.3.

Separator

Bentuk dan Ukuran separator

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barier, tinggi separaor 18-25cm

Letak dan Ukuran Bukaan

Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar bukaan 7m, jarak antar bukaan 400m

A.6a.4.

Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka pulau jalan

12-15cm

Dimensi Marka & Ukuran Rambu

Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.

Trotoar

Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan: 1.5m, perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m

Bentuk dan Tinggi Kereb

Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi diatas permukaan tanah 25cm

Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian

A.6a.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Letak tiang lampu APILL

Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan tidak merintangi lalu lintas

Dimensi (lingkaran) Lampu APILL

Intensitas cahaya lampu APILL

Keamanan alat-alat APILL

Page 31: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

29

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a.7.

Fasilitas Pendukung Lalu-lintas & Angkutan jalan.

Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan,harus berada diluar rumija

Rambu dan Marka Parkir

Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian Bus/Angkot

Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

Lampu Penerangan Jalan

0.6m dari tepi paling luar perkerasan jalan, atau ditengah median

Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian pada trotoar, penyebrangan pelican dengan tombol, pada jembatan penyebrangan dibuat ramp yang landai (min1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

Page 32: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

30

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6b.1.

Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan menunjukan batas jalur jalan

Letak, bentuk, dan warna

Dipasang pada sisi luar badan jalan, bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok menggunakan bahan bersifat reflektif

A.6b.2.

Patok Kilometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median 0.6m dari tepi jalan,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.

Patok Hektometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.

Patok Ruang Milik Jalan (Rumija)

Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.

Patok Batas Seksi

Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.

Pagar Jalan

Perlindungan thd. Pejalan kaki

Kondisi phisik pagar

A.6b.7.

Tempat Istirahat

Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

Keterggangguan thd. Arus Lalu-lintas

Diluar rumaja dan dilengkapi dengan jalan masuk dan keluar ke arteri.

Kondisi phisik tempat istirahat

Berupa tempat umum yang dapat digunakan untuk beristirahat, dan dilengkapi dengan tempat parkir

A.6b.8.

Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

Rel pengaman/ Beton pengaman/ kereb/ parapet/ penghalang beton median

Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Pos polisi di badan jalan

Page 33: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

31

11. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN ARTERI PRIMER – JALAN RAYA

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan

Lajur lalu-lintas

Keberfungsian Arteri Primer

Kesesuaian dengan lajur lalu lintas yang dilayani

Melayani angkutan utama, Perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi

Jumlah lajur Minimal 2 lajur/arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu

Lebar bahu, Minimum 2m

Posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan

Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median

Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan Datar (jarak 2 buah garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)

Jenis Perkerasan median

Datar (marka) /diturunkan (material peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb 18-25 cm, permukaan beton/rumput)

Bukaan pada median Jarak bukaan 5m, lebar bukaan 7m

Selokan samping

Lebar/dimensi selokan samping

Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan samping

Trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang pengaman

Lebar ambang pengaman

Minimum 1m

Pengamanan konstruksi jalan

Tembok penahan tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang Jalan

Alat-alat Pengaman lalu-lintas

Rel pengaman

Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm

Penghalang beton Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Page 34: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

32

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.2 Alinemen Horizontal

Bagian lurus

Panjang bagian jalan yang lurus

Datar (3000m), Perbukitan (2500m), Pegunungan (2000m)

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang 4-5m

Persimpangan sebidang

Jumlah persimpangan per Km

Minimum 3km

Cara akses ke jalan utama

Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Akses Persil

Jumlah akses persil Minimum 1km

Akses ke jalan utama Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Bentuk akses Terbuka untuk bus umum, dan angkutan barang berat

A.1.3 Alinemen Vertikal

Bagian lurus

Kelandaian memanjang Kelandaian maksimal 8%, panjang kritis 300m

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian

Keperluan keberadaanya

Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I: 45m, setelah puncak: 50m, panjang serongan II: 45m

Taper masuk dan keluar lajur.

Panjang taper 45m

Lengkung vertikal

Ketajaman lengkungan Lengkung parabola,radius minimum cembung 2000m, ,radius minimum cekung 1500m

Jarak pandang JPH: 75m, JPM:350m

Arah jalan dibalik lengkungan

Tikungan tajam pada lengkungan harus dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan

Kombinasi lengkung vertical dan horizontal

Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal, tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan, lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan, 2 lengkungvertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan, tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

Page 35: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

33

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal

Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang lurus serta nanjak/menurun

Lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang menikung nanjak/menikung menurun

Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan

Page 36: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

34

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Jenis perkerasan jalan

Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu-lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

Beton aspal, perkerasan beraspal

Kondisi perkerasan jalan

Kerataan Jalan, IRI (m/km) IRI: 4.00

Kedalaman Lubang Maksimum 50mm

Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km

Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang

Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan jalan

Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk

Asphalt yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan Konstruksi Jalan

Perlu/Tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis perkerasan, dll)

Secara visual permukaan jalan harus rata, dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana selama umur rencana jalan

Drainase permukaan perkerasan jalan

Masih dapat mengalirkan air, dan tidak terdapat genangan

Bahan perkerasan Perkerasan lentur, perkerasan kaku

Page 37: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

35

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

A.3.1.

Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum memasuki jembatan

Jalur pejalan kaki Trotoar, lebar: 0.5km

Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin struktur,penurunan izin struktur, lebar retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin struktur, ketahanan izin struktur harus dalam batas aman

Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk pemeliharaan

Unit Mobil, sumber daya listrik, kelengkapan kerja, alat pemeliharaan, unit pengecetan, unit alat control, alat bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit alat penggantung)

A.3.2.

Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi perairan

Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet yang digunakan untuk menahan ponton harus dalam keadaan aman

Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.

Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah pegunungan maksimum: 200m

Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan elemen gorong-gorong

A.3.4.

Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur lalu-lintas

Di sisi kiri jalan (Parkir tidak diperkenankan untuk jalan Arteri dan Kolektor)

Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir

Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas efektif (kapasitas)

2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.

Tembok penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran, gelinciran, rotasi/translasi, gerakan lateral, aliran majemuk

Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi bahan penyaring

A.3.6.

Saluran tepi jalan

Dimensi dan Bentuk saluran

Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air, kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga, segiempat

Kemiringan kearah aliran air

Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%, Pasangan: 7.5%

Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau alluvial, kerikil halus, lempung kokoh, lempung padat, kerikil kasar, batu-batu besar, pasangan batu, beton, beton bertulang

Tertutup/terbuka sesuai lingkungan

Tertutup apabila berada didaerah kota, atau banyak pejakan kaki

Page 38: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

36

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

A.4.1.

Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi Rumaja

Lebar rumaja untuk jalur 2x14m: 38.5m, jalur 2x11m: 31.00m, jalur 2x7m:24m; Tinggi rumaja: 5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, pelengkap jalan, bangunan pelengkap jalan lainnya

Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak simpang, tempat istirahat, jalur lambat, dll

A.4.2.

Ruang Milik Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 25m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan, lansekap jalan, penempatan utilitas

Keberadaan dan tempat Utilitas

Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa minyak, kabel duct, kabel telepon bawah tanah, talang air, kabel listrik bawah tanah, pipa gas bawah tanah membujur jalan, man hole, jembatan timbang,pompa bensin, gardu listrik atau telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air minum, pipa minyak, kabel duct, talang air,kabel telepon bawah tanah, kabel listrik bawah tanah melintang jalan, jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum 1' diluar ruang bebas. Menara listrik tegangan tinggi 4m diluar rumija dan ruwasja

A.4.3.

Ruang Pengawasan jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 15m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan dan pengamanan fungsi jalan

Penghalang pandangan pengemudi

M = 4-5m

Page 39: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

37

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

A.5.1.

Marka

Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

Garis sumbu dan pemisah terputus, garis sumbu dan pemisah penuh, hanya garis sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m

Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis pendekat,zebra cross, chevron

Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis: 0.3m, jarak antar garis 0.3m

A.5.2.

Rambu

Kebutuhan manajemen Lalin

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

Ketepatan Jenis rambu dan penempatannya

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

A.5.3.

Separator

Kebutuhan manajemen Lalin

Digunakan bila:adanya du jalur jalan yang berbeda fungsi dalam 1 arah, adanya gangguan samping

Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan: 7m

A.5.4.

Pulau Jalan

Kebutuhan manajemen Lalin

Pulau kanal, pulau pemisah, pulau pengaman

Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis pendekat, chevron

Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak antar rambu 4m

A.5.5.

Trotoar

Kebutuhan manajemen Lalin

Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi Trotoar

Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki

Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Kebutuhan manajemen Lalin

Menghindari kemacetan, memberi kesempatan kendaraan atau pejalan kaki dari simpang kecil, mengurangi kecelakaan

Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi penyendang cacat

Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi 100cm dari tanah

A.5.7.

Tempat Penyeberangan

Kebutuhan manajemen Lalin

Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan; Penyebrangan tidak sebidang: jembatan, terowongan

Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat penyebrangan

APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40 km/jam

Perlindungan bagi pejalan kaki

Rambu-rambu, penerangan, marka dan perlengkapan jalan

Page 40: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

38

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6a.1.

Marka

Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh (putih), Zebra cross (putih), Chevron (putih), Garis dilarang parkir (kuning), tanda pengarah jalur (putih), marka huruf dan angka (putih), marka bus stop (putih), Ukuran marka disesuaikan dengan produk standar untuk jalan perkotaan

Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat reflektor

A.6a.2.

Rambu

Ukuran dan warna Rambu peringatan berwarna kuning hitam, rambu larangan berwarna merah putih, rambu perintah berwarna biru putih, rambu petunjuk berwarna hijau putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai dengan petunjuk teknis perlengkapan jalan perhubungan

Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari tepi jalan, rambu disebelah kanan pada median 0.3m dari pemisah jalan

Pondasi, Tiang, Papan rambu

Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus dari bahan logam, papan rambu terbuat dari pelat alumunium

A.6a.3.

Separator

Bentuk dan Ukuran separator

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barier, tinggi separaor 18-25cm

Letak dan Ukuran Bukaan

Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar bukaan 7m, jarak antar bukaan 400m

A.6a.4.

Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka pulau jalan

12-15cm

Dimensi Marka & Ukuran Rambu

Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.

Trotoar

Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan: 1.5m, perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m

Bentuk dan Tinggi Kereb

Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi diatas permukaan tanah 25cm

Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian

A.6a.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Letak tiang lampu APILL

Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan tidak merintangi lalu lintas

Dimensi (lingkaran) Lampu APILL

Intensitas cahaya lampu APILL

Keamanan alat-alat APILL

Page 41: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

39

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a.7.

Fasilitas Pendukung Lalu-lintas & Angkutan jalan.

Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan,harus berada diluar rumija

Rambu dan Marka Parkir

Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian Bus/Angkot

Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

Lampu Penerangan Jalan

0.6m dari tepi paling luar perkerasan jalan, atau ditengah median

Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian pada trotoar, penyebrangan pelican dengan tombol, pada jembatan penyebrangan dibuat ramp yang landai (min1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

Page 42: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

40

Arteri Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6b.1.

Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan menunjukan batas jalur jalan

Letak, bentuk, dan warna

Dipasang pada sisi luar badan jalan, bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok menggunakan bahan bersifat reflektif

A.6b.2.

Patok Kilometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median 0.6m dari tepi jalan,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.

Patok Hektometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.

Patok Ruang Milik Jalan (Rumija)

Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.

Patok Batas Seksi

Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.

Pagar Jalan

Perlindungan thd. Pejalan kaki

Kondisi phisik pagar

A.6b.7.

Tempat Istirahat

Kebutuhan Minimal terdapat satu setiap 25 km

Keterggangguan thd. Arus Lalu-lintas

Diluar rumaja dan dilengkapi dengan jalan masuk dan keluar ke arteri.

Kondisi phisik tempat istirahat

Berupa tempat umum yang dapat digunakan untuk beristirahat, dan dilengkapi dengan tempat parkir

A.6b.8.

Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

Rel pengaman/ Beton pengaman/ kereb/ parapet/ penghalang beton median

Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Pos polisi di badan jalan

Page 43: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

41

12. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER – JALAN KECIL

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan

Lajur lalu-lintas

Keberfungsian Kolektor Primer

Kesesuaian dengan lajur lalu lintas yang dilayani

Melayani angkutan pembagi, perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang

Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 2.75m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu

Lebar bahu, Minimum 0.5m

Posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan

Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median

Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan Datar (jarak 2 buah garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)

Jenis Perkerasan median

Datar (marka) /diturunkan (material peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb 18-25 cm, permukaan beton/rumput)

Bukaan pada median Jarak bukaan 3m, lebar bukaan 4m

Selokan samping

Lebar/dimensi selokan samping

Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan samping

trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang pengaman

Lebar ambang pengaman

Minimum 1m

Pengamanan konstruksi jalan

Tembok penahan tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang Jalan

Alat-alat Pengaman lalu-lintas

Rel pengaman

Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm

Penghalang beton Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Page 44: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

42

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.2 Alinemen Horizontal

Bagian lurus

Panjang bagian jalan yang lurus

Datar (3000m), Perbukitan (2500m), Pegunungan (2000m)

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 1m

Persimpangan sebidang

Jumlah persimpangan per Km

Tidak diatur

Cara akses ke jalan utama

Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Akses Persil

Jumlah akses persil Tidak diatur

Akses ke jalan utama Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Bentuk akses Terbuka untuk bus umum, dan angkutan barang berat

A.1.3 Alinemen Vertikal

Bagian lurus

Kelandaian memanjang Kelandaian maksimal 10%, Panjang Kritis 200m

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian

Keperluan keberadaanya

Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I: 45m, setelah puncak: 50m, panjang serongan II: 45m

Taper masuk dan keluar lajur.

Panjang taper 45m

Lengkung vertikal

Ketajaman lengkungan Lengkung parabola,radius minimum cembung 700m, ,radius minimum cekung 700m

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Arah jalan dibalik lengkungan

Tikungan tajam pada lengkungan harus dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan

Kombinasi lengkung vertical dan horizontal

Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal, tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan, lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan, 2 lengkungvertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan, tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

Page 45: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

43

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal

Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang lurus serta nanjak/menurun

Lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang menikung nanjak/menikung menurun

Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan

Page 46: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

44

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Jenis perkerasan jalan

Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu-lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

Perkerasan beraspal, jalan kerikil/tanah

Kondisi perkerasan jalan

Kerataan Jalan, IRI (m/km) IRI: 6.00

Kedalaman Lubang Maksimum 50mm

Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km

Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang

Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan jalan

Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk

Asphalt yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan Konstruksi Jalan

Perlu/Tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis perkerasan, dll)

Secara visual permukaan jalan harus rata, dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana selama umur rencana jalan

Drainase permukaan perkerasan jalan

Masih dapat mengalirkan air, dan tidak terdapat genangan

Bahan perkerasan Perkerasan lentur, perkerasan kaku

Page 47: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

45

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

A.3.1.

Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum memasuki jembatan

Jalur pejalan kaki Trotoar, lebar: 0.5km

Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin struktur,penurunan izin struktur, lebar retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin struktur, ketahanan izin struktur harus dalam batas aman

Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk pemeliharaan

Unit Mobil, sumber daya listrik, kelengkapan kerja, alat pemeliharaan, unit pengecetan, unit alat control, alat bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit alat penggantung)

A.3.2.

Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi perairan

Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet yang digunakan untuk menahan ponton harus dalam keadaan aman

Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.

Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah pegunungan maksimum: 200m

Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan elemen gorong-gorong

A.3.4.

Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur lalu-lintas

Di sisi kiri jalan (Parkir tidak diperkenankan untuk jalan Arteri dan Kolektor)

Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir

Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas efektif (kapasitas)

2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.

Tembok penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran, gelinciran, rotasi/translasi, gerakan lateral, aliran majemuk

Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi bahan penyaring

A.3.6.

Saluran tepi jalan

Dimensi dan Bentuk saluran

Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air, kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga, segiempat

Kemiringan kearah aliran air

Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%, Pasangan: 7.5%

Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau alluvial, kerikil halus, lempung kokoh, lempung padat, kerikil kasar, batu-batu besar, pasangan batu, beton, beton bertulang

Tertutup/terbuka sesuai lingkungan

Tertutup apabila berada didaerah kota, atau banyak pejakan kaki

Page 48: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

46

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

A.4.1.

Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi Rumaja

Lebar rumaja untuk jalur 8.5m: 5.5m, untuk jalur 5.5m: 2.5m; Tinggi rumaja:5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, pelengkap jalan, bangunan pelengkap jalan lainnya

Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak simpang, tempat istirahat, jalur lambat, dll

A.4.2.

Ruang Milik Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 11m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan, lansekap jalan, penempatan utilitas

Keberadaan dan tempat Utilitas

Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa minyak, kabel duct, kabel telepon bawah tanah, talang air, kabel listrik bawah tanah, pipa gas bawah tanah membujur jalan, man hole, jembatan timbang,pompa bensin, gardu listrik atau telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air minum, pipa minyak, kabel duct, talang air,kabel telepon bawah tanah, kabel listrik bawah tanah melintang jalan, jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum 1' diluar ruang bebas. Menara listrik tegangan tinggi 4m diluar rumija dan ruwasja

A.4.3.

Ruang Pengawasan jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 10m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan dan pengamanan fungsi jalan

Penghalang pandangan pengemudi

M = 1m

Page 49: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

47

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

A.5.1.

Marka

Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

Garis sumbu dan pemisah terputus, garis sumbu dan pemisah penuh, hanya garis sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m

Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis pendekat,zebra cross, chevron

Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis: 0.3m, jarak antar garis 0.3m

A.5.2.

Rambu

Kebutuhan manajemen Lalin

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

Ketepatan Jenis rambu dan penempatannya

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

A.5.3.

Separator

Kebutuhan manajemen Lalin

Digunakan bila:adanya du jalur jalan yang berbeda fungsi dalam 1 arah, adanya gangguan samping

Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan: 7m

A.5.4.

Pulau Jalan

Kebutuhan manajemen Lalin

Pulau kanal, pulau pemisah, pulau pengaman

Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis pendekat, chevron

Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak antar rambu 4m

A.5.5.

Trotoar

Kebutuhan manajemen Lalin

Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi Trotoar

Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki

Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Kebutuhan manajemen Lalin

Menghindari kemacetan, memberi kesempatan kendaraan atau pejalan kaki dari simpang kecil, mengurangi kecelakaan

Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi penyendang cacat

Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi 100cm dari tanah

A.5.7.

Tempat Penyeberangan

Kebutuhan manajemen Lalin

Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan; Penyebrangan tidak sebidang: jembatan, terowongan

Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat penyebrangan

APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40 km/jam

Perlindungan bagi pejalan kaki

Rambu-rambu, penerangan, marka dan perlengkapan jalan

Page 50: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

48

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6a.1.

Marka

Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh (putih), Zebra cross (putih), Chevron (putih), Garis dilarang parkir (kuning), tanda pengarah jalur (putih), marka huruf dan angka (putih), marka bus stop (putih), Ukuran marka disesuaikan dengan produk standar untuk jalan perkotaan

Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat reflektor

A.6a.2.

Rambu

Ukuran dan warna

Rambu peringatan berwarna kuning hitam, rambu larangan berwarna merah putih, rambu perintah berwarna biru putih, rambu petunjuk berwarna hijau putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai dengan petunjuk teknis perlengkapan jalan perhubungan

Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari tepi jalan, rambu disebelah kanan pada median 0.3m dari pemisah jalan

Pondasi, Tiang, Papan rambu

Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus dari bahan logam, papan rambu terbuat dari pelat alumunium

A.6a.3.

Separator

Bentuk dan Ukuran separator

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barier, tinggi separaor 18-25cm

Letak dan Ukuran Bukaan

Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar bukaan 7m, jarak antar bukaan 300m

A.6a.4.

Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka pulau jalan

12-15cm

Dimensi Marka & Ukuran Rambu

Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.

Trotoar

Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan: 1.5m, perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m

Bentuk dan Tinggi Kereb

Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi diatas permukaan tanah 25cm

Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian

A.6a.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Letak tiang lampu APILL

Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan tidak merintangi lalu lintas

Dimensi (lingkaran) Lampu APILL

Intensitas cahaya lampu APILL

Keamanan alat-alat APILL

Page 51: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

49

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a.7.

Fasilitas Pendukung Lalu-lintas & Angkutan jalan.

Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan,harus berada diluar rumija

Rambu dan Marka Parkir

Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian Bus/Angkot

Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

Lampu Penerangan Jalan

0.6m dari tepi paling luar perkerasan jalan, atau ditengah median

Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian pada trotoar, penyebrangan pelican dengan tombol, pada jembatan penyebrangan dibuat ramp yang landai (min1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

Page 52: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

50

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Kecil

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6b.1.

Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan menunjukan batas jalur jalan

Letak, bentuk, dan warna

Dipasang pada sisi luar badan jalan, bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok menggunakan bahan bersifat reflektif

A.6b.2.

Patok Kilometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median 0.6m dari tepi jalan,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.

Patok Hektometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.

Patok Ruang Milik Jalan (Rumija)

Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.

Patok Batas Seksi

Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.

Pagar Jalan

Perlindungan thd. Pejalan kaki

Kondisi phisik pagar

A.6b.7.

Tempat Istirahat

Kebutuhan

Keterggangguan thd. Arus Lalu-lintas

Kondisi phisik tempat istirahat

A.6b.8.

Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

Rel pengaman/ Beton pengaman/ kereb/ parapet/ penghalang beton median

Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Pos polisi di badan jalan

Page 53: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

51

13. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER – JALAN SEDANG

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan

Lajur lalu-lintas

Keberfungsian Kolektor Primer

Kesesuaian dengan lajur lalu lintas yang dilayani

Melayani angkutan pembagi, perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang

Jumlah lajur Minimal 2 lajur/2 arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu

Lebar bahu, Minimum 1.5m

Posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan

Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median

Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan Datar (jarak 2 buah garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)

Jenis Perkerasan median

Datar (marka) /diturunkan (material peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb 18-25 cm, permukaan beton/rumput)

Bukaan pada median Jarak bukaan 3m, lebar bukaan 4m

Selokan samping

Lebar/dimensi selokan samping

Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan samping

trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang pengaman

Lebar ambang pengaman

Minimum 1m

Pengamanan konstruksi jalan

Tembok penahan tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang Jalan

Alat-alat Pengaman lalu-lintas

Rel pengaman

Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm

Penghalang beton Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Page 54: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

52

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.2 Alinemen Horizontal

Bagian lurus

Panjang bagian jalan yang lurus

Datar (3000m), Perbukitan (2500m), Pegunungan (2000m)

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 1m

Persimpangan sebidang

Jumlah persimpangan per Km

Minimum 0.5km

Cara akses ke jalan utama

Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Akses Persil

Jumlah akses persil Minimum 0.5km

Akses ke jalan utama Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Bentuk akses Terbuka untuk bus umum, dan angkutan barang berat

A.1.3 Alinemen Vertikal

Bagian lurus

Kelandaian memanjang Kelandaian maksimal 10%, Panjang Kritis 200m

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian

Keperluan keberadaanya

Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I: 45m, setelah puncak: 50m, panjang serongan II: 45m

Taper masuk dan keluar lajur.

Panjang taper 45m

Lengkung vertikal

Ketajaman lengkungan Lengkung parabola,radius minimum cembung 700m, ,radius minimum cekung 700m

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Arah jalan dibalik lengkungan

Tikungan tajam pada lengkungan harus dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan

Kombinasi lengkung vertical dan horizontal

Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal, tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan, lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan, 2 lengkungvertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan, tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

Page 55: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

53

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal

Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang lurus serta nanjak/menurun

Lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang menikung nanjak/menikung menurun

Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan

Page 56: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

54

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Jenis perkerasan jalan

Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu-lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

Perkerasan beraspal

Kondisi perkerasan jalan

Kerataan Jalan, IRI (m/km) IRI: 5.00

Kedalaman Lubang Maksimum 50mm

Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km

Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang

Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan jalan

Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk

Asphalt yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan Konstruksi Jalan

Perlu/Tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis perkerasan, dll)

Secara visual permukaan jalan harus rata, dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana selama umur rencana jalan

Drainase permukaan perkerasan jalan

Masih dapat mengalirkan air, dan tidak terdapat genangan

Bahan perkerasan Perkerasan lentur, perkerasan kaku

Page 57: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

55

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

A.3.1.

Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum memasuki jembatan

Jalur pejalan kaki Trotoar, lebar: 0.5km

Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin struktur,penurunan izin struktur, lebar retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin struktur, ketahanan izin struktur harus dalam batas aman

Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk pemeliharaan

Unit Mobil, sumber daya listrik, kelengkapan kerja, alat pemeliharaan, unit pengecetan, unit alat control, alat bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit alat penggantung)

A.3.2.

Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi perairan

Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet yang digunakan untuk menahan ponton harus dalam keadaan aman

Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.

Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah pegunungan maksimum: 200m

Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan elemen gorong-gorong

A.3.4.

Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur lalu-lintas

Di sisi kiri jalan (Parkir tidak diperkenankan untuk jalan Arteri dan Kolektor)

Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir

Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas efektif (kapasitas)

2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.

Tembok penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran, gelinciran, rotasi/translasi, gerakan lateral, aliran majemuk

Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi bahan penyaring

A.3.6.

Saluran tepi jalan

Dimensi dan Bentuk saluran

Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air, kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga, segiempat

Kemiringan kearah aliran air

Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%, Pasangan: 7.5%

Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau alluvial, kerikil halus, lempung kokoh, lempung padat, kerikil kasar, batu-batu besar, pasangan batu, beton, beton bertulang

Tertutup/terbuka sesuai lingkungan

Tertutup apabila berada didaerah kota, atau banyak pejakan kaki

Page 58: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

56

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

A.4.1.

Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi Rumaja

13m dan 5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, pelengkap jalan, bangunan pelengkap jalan lainnya

Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak simpang, tempat istirahat, jalur lambat, dll

A.4.2.

Ruang Milik Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 15m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan, lansekap jalan, penempatan utilitas

Keberadaan dan tempat Utilitas

Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa minyak, kabel duct, kabel telepon bawah tanah, talang air, kabel listrik bawah tanah, pipa gas bawah tanah membujur jalan, man hole, jembatan timbang,pompa bensin, gardu listrik atau telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air minum, pipa minyak, kabel duct, talang air,kabel telepon bawah tanah, kabel listrik bawah tanah melintang jalan, jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum 1' diluar ruang bebas. Menara listrik tegangan tinggi 4m diluar rumija dan ruwasja

A.4.3.

Ruang Pengawasan jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 10m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan dan pengamanan fungsi jalan

Penghalang pandangan pengemudi

M = 1m

Page 59: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

57

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

A.5.1.

Marka

Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

Garis sumbu dan pemisah terputus, garis sumbu dan pemisah penuh, hanya garis sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m

Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis pendekat,zebra cross, chevron

Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis: 0.3m, jarak antar garis 0.3m

A.5.2.

Rambu

Kebutuhan manajemen Lalin

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

Ketepatan Jenis rambu dan penempatannya

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

A.5.3.

Separator

Kebutuhan manajemen Lalin

Digunakan bila:adanya du jalur jalan yang berbeda fungsi dalam 1 arah, adanya gangguan samping

Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan: 7m

A.5.4.

Pulau Jalan

Kebutuhan manajemen Lalin

Pulau kanal, pulau pemisah, pulau pengaman

Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis pendekat, chevron

Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak antar rambu 4m

A.5.5.

Trotoar

Kebutuhan manajemen Lalin

Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi Trotoar

Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki

Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Kebutuhan manajemen Lalin

Menghindari kemacetan, memberi kesempatan kendaraan atau pejalan kaki dari simpang kecil, mengurangi kecelakaan

Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi penyendang cacat

Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi 100cm dari tanah

A.5.7.

Tempat Penyeberangan

Kebutuhan manajemen Lalin

Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan; Penyebrangan tidak sebidang: jembatan, terowongan

Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat penyebrangan

APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40 km/jam

Perlindungan bagi pejalan kaki

Rambu-rambu, penerangan, marka dan perlengkapan jalan

Page 60: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

58

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6a.1.

Marka

Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh (putih), Zebra cross (putih), Chevron (putih), Garis dilarang parkir (kuning), tanda pengarah jalur (putih), marka huruf dan angka (putih), marka bus stop (putih), Ukuran marka disesuaikan dengan produk standar untuk jalan perkotaan

Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat reflektor

A.6a.2.

Rambu

Ukuran dan warna

Rambu peringatan berwarna kuning hitam, rambu larangan berwarna merah putih, rambu perintah berwarna biru putih, rambu petunjuk berwarna hijau putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai dengan petunjuk teknis perlengkapan jalan perhubungan

Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari tepi jalan, rambu disebelah kanan pada median 0.3m dari pemisah jalan

Pondasi, Tiang, Papan rambu

Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus dari bahan logam, papan rambu terbuat dari pelat alumunium

A.6a.3.

Separator

Bentuk dan Ukuran separator

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barier, tinggi separaor 18-25cm

Letak dan Ukuran Bukaan

Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar bukaan 7m, jarak antar bukaan 300m

A.6a.4.

Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka pulau jalan

12-15cm

Dimensi Marka & Ukuran Rambu

Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.

Trotoar

Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan: 1.5m, perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m

Bentuk dan Tinggi Kereb

Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi diatas permukaan tanah 25cm

Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian

A.6a.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Letak tiang lampu APILL

Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan tidak merintangi lalu lintas

Dimensi (lingkaran) Lampu APILL

Intensitas cahaya lampu APILL

Keamanan alat-alat APILL

Page 61: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

59

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a.7.

Fasilitas Pendukung Lalu-lintas & Angkutan jalan.

Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan,harus berada diluar rumija

Rambu dan Marka Parkir

Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian Bus/Angkot

Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

Lampu Penerangan Jalan

0.6m dari tepi paling luar perkerasan jalan, atau ditengah median

Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian pada trotoar, penyebrangan pelican dengan tombol, pada jembatan penyebrangan dibuat ramp yang landai (min1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

Page 62: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

60

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Sedang

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6b.1.

Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan menunjukan batas jalur jalan

Letak, bentuk, dan warna

Dipasang pada sisi luar badan jalan, bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok menggunakan bahan bersifat reflektif

A.6b.2.

Patok Kilometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median 0.6m dari tepi jalan,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.

Patok Hektometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.

Patok Ruang Milik Jalan (Rumija)

Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.

Patok Batas Seksi

Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.

Pagar Jalan

Perlindungan thd. Pejalan kaki

Kondisi phisik pagar

A.6b.7.

Tempat Istirahat

Kebutuhan

Keterggangguan thd. Arus Lalu-lintas

Kondisi phisik tempat istirahat

A.6b.8.

Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

Rel pengaman/ Beton pengaman/ kereb/ parapet/ penghalang beton median

Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Pos polisi di badan jalan

Page 63: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

61

14. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI JALAN KOLEKTOR PRIMER – JALAN RAYA

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.1 Potongan Melintang Badan Jalan

Lajur lalu-lintas

Keberfungsian Kolektor Primer

Kesesuaian dengan lajur lalu lintas yang dilayani

Melayani angkutan pembagi, perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang

Jumlah lajur Minimal 2 lajur/arah

Lebar setiap lajur Minimum 3.5m

Kemiringan melintang 2-3%

Bahu

Lebar bahu, Minimum 2m

Posisi bahu terhadap muka perkerasan jalan

Menerus dengan permukaan jalan

Kemiringan melintang 3-5%

Median

Lebar median Jalan Ditinggikan: 1.2m, Diturunkan: 9m

Tipe median Jalan Datar (jarak 2 buah garis>18cm)/diturunkan (kemiringan 6-15%)/ditinggikan (kerb 18-25cm)

Jenis Perkerasan median

Datar (marka) /diturunkan (material peredam kecepatan)/ditinggikan (kerb 18-25 cm, permukaan beton/rumput)

Bukaan pada median Jarak bukaan 3m, lebar bukaan 4m

Selokan samping

Lebar/dimensi selokan samping

Memadai (tanpa genangan)

Bentuk selokan samping

trapesium/segitiga/segiempat

Fungsi mengalirkan air Lancar, tidak tersumbat

Ambang pengaman

Lebar ambang pengaman

Minimum 1m

Pengamanan konstruksi jalan

Tembok penahan tanah/Bronjong/Tiang/Dinding Penopang Jalan

Alat-alat Pengaman lalu-lintas

Rel pengaman

Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm

Penghalang beton Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Page 64: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

62

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.2 Alinemen Horizontal

Bagian lurus

Panjang bagian jalan yang lurus

Datar (3000m), Perbukitan (2500m), Pegunungan (2000m)

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Bagian Tikungan

Radius tikungan Minimum 110m

Superelevasi Maksimum 10%

Jarak pandang M = 1m

Persimpangan sebidang

Jumlah persimpangan per Km

Minimum 0.5km

Cara akses ke jalan utama

Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Akses Persil

Jumlah akses persil Minimum 0.5km

Akses ke jalan utama Bukaan pada jalur samping ke jalur utama

Bentuk akses Terbuka untuk bus umum, dan angkutan barang berat

A.1.3 Alinemen Vertikal

Bagian lurus

Kelandaian memanjang Kelandaian maksimal 10%, Panjang Kritis 200m

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Lingkungan jalan Pemukiman, komersial, akses terbatas

Lajur pendakian

Keperluan keberadaanya

Menampung kendaraan yang lebih lambat

Lebar dan panjang lajur Lebar: 2.75-3.5m, panjang serongan I: 45m, setelah puncak: 50m, panjang serongan II: 45m

Taper masuk dan keluar lajur.

Panjang taper 45m

Lengkung vertikal

Ketajaman lengkungan Lengkung parabola,radius minimum cembung 700m, ,radius minimum cekung 700m

Jarak pandang JPH: 40m. JPM:200m

Arah jalan dibalik lengkungan

Tikungan tajam pada lengkungan harus dihindarkan, 2 lengkung vertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan

Kombinasi lengkung vertical dan horizontal

Lengkung vertikal sebaiknya berhimpit dengan lengkung horizontal, tikungan tajam pada lengkung harus dihindarkan, lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan, 2 lengkungvertikal pada 1 lengkung horizontal harus dihindarkan, tikungan tajam pada 2 bagian jalan lurus dan panjang harus dihindarkan

Page 65: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

63

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.1.4 Koordinasi Alinemen Horizontal dan Vertikal

Posisi kurva vertikal jalan pada bagian jalan yang lurus

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang lurus serta nanjak/menurun

Lengkung vertikal cekung pd landai jalan lurus panjang harus dhindarkan

Overlaping kurva vertikal pada bagian jalan yang menikung nanjak/menikung menurun

Tikungan tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal cembung harus dihindarkan

Page 66: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

64

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A 2 UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Jenis perkerasan jalan

Kesesuaian struktur perkerasan jalan dengan lalu-lintas yang dilayani, kelas fungsi jalan, dan kelas penggunaan jalan

Beton aspal, perkerasan beraspal

Kondisi perkerasan jalan

Kerataan Jalan, IRI (m/km) IRI: 4.00

Kedalaman Lubang Maksimum 50mm

Intensitas lubang Baik: 0-40 m2/km

Lebar retak Retak buaya,acak, melintang, memanjang

Intensitas retak Baik: 0-100 m2/km

Kedalaman Alur maksimum 30mm

Intensitas Alur Baik: 0-100 m2/km

Tekstur perkerasan jalan

Permukaan jalan rata, tanpa ada perubahan bentuk

Asphalt yang meleleh Permukaan jalan tidak lunak dan lengket

Kekuatan Konstruksi Jalan

Perlu/Tidak pemeriksaan lebih lanjut (lendutan, jenis perkerasan, dll)

Secara visual permukaan jalan harus rata, dan tidak terdapat kerusakan

Kekuatan konstruksi Harus dapat menahan beban rencana selama umur rencana jalan

Drainase permukaan perkerasan jalan

Masih dapat mengalirkan air, dan tidak terdapat genangan

Bahan perkerasan Perkerasan lentur, perkerasan kaku

Page 67: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

65

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

A.3.1.

Jembatan, Lintas Atas, Lintas Bawah

Jalur lalu-lintas Sama dengan jajur lalulintas sebelum memasuki jembatan

Jalur pejalan kaki Trotoar, lebar: 0.5km

Konstruksi jembatan Tegangan izin material,lendutan izin struktur,penurunan izin struktur, lebar retak izin beton (0.1-2mm), getaran izin struktur, ketahanan izin struktur harus dalam batas aman

Kerusakan jembatan Bahan dan elemen jembatan

Fasilitas untuk pemeliharaan

Unit Mobil, sumber daya listrik, kelengkapan kerja, alat pemeliharaan, unit pengecetan, unit alat control, alat bantu kerja, tanda pengaman kerja, unit alat penggantung)

A.3.2.

Ponton

Fungsi Dapat digunakan untuk menyebrangi perairan

Konstruksi ponton Papan ponton, drum kosong/ban karet yang digunakan untuk menahan ponton harus dalam keadaan aman

Kerusakan Ponton Bahan dan elemen ponton

A.3.3.

Gorong-gorong

Jumlah per kilometer Daerah datar: maksimum 100m, daerah pegunungan maksimum: 200m

Fungsi menyalurkan air Dapat menglirkan air

Kerusakan Tersumbat, kerusakan pada bahan dan elemen gorong-gorong

A.3.4.

Tempat parkir

Posisinya terhadap jalur lalu-lintas

Di sisi kiri jalan (Parkir tidak diperkenankan untuk jalan Arteri dan Kolektor)

Ketergangguan arus lalu lintas akibat aktivitas parkir

Tidak mengganggu lalu lintas

Lebar Lajur lalu-lintas efektif (kapasitas)

2-2.5m tergantung kebutuhan

A.3.5.

Tembok penahan jalan

Kestabilan konstruksi Stabil terhadab guling dan geser

Kerusakan/erosi/longsor Aman terhadap Runtuhan,Jungkiran, gelinciran, rotasi/translasi, gerakan lateral, aliran majemuk

Saluran air Lubang penetes, pipa salir dilengkapi bahan penyaring

A.3.6.

Saluran tepi jalan

Dimensi dan Bentuk saluran

Dimensi: Lebar atas, tinggi muka air, kemiringan, Bentuk: Trapesium, segitiga, segiempat

Kemiringan kearah aliran air

Tanah asli: 0-5%, Kerikil: 5-7%, Pasangan: 7.5%

Bahan dinding saluran Pasir Halus, lempung kepasiran, lanau alluvial, kerikil halus, lempung kokoh, lempung padat, kerikil kasar, batu-batu besar, pasangan batu, beton, beton bertulang

Tertutup/terbuka sesuai lingkungan

Tertutup apabila berada didaerah kota, atau banyak pejakan kaki

Page 68: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

66

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMAN-FAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

A.4.1.

Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)

Lebar dan tinggi Rumaja

Lebar rumaja untuk jalur 2x14m: 38.5m, jalur 2x11m: 31.00m, jalur 2x7m:24m; Tinggi rumaja: 5m

Pemanfaatan Rumaja Diperuntukan untuk median, perkerasan jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, pelengkap jalan, bangunan pelengkap jalan lainnya

Keselamatan lalu-lintas Lebar bahu jalan, lebar median, jarak simpang, tempat istirahat, jalur lambat, dll

A.4.2.

Ruang Milik Jalan (Rumija)

Lebar Rumija 25m

Pemanfaatan Rumija Untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan, lansekap jalan, penempatan utilitas

Keberadaan dan tempat Utilitas

Tiang listrik, tiang telepon, pipa air, pipa minyak, kabel duct, kabel telepon bawah tanah, talang air, kabel listrik bawah tanah, pipa gas bawah tanah membujur jalan, man hole, jembatan timbang,pompa bensin, gardu listrik atau telepon: 3.4m diluar rumija. Pipa air minum, pipa minyak, kabel duct, talang air,kabel telepon bawah tanah, kabel listrik bawah tanah melintang jalan, jembatan penyeberangan: 1' rumaja dan rumija dengan ijin, kecuali pipa air minum 1' diluar ruang bebas. Menara listrik tegangan tinggi 4m diluar rumija dan ruwasja

A.4.3.

Ruang Pengawasan jalan (Ruwasja)

Lebar Ruwasja Minimum 10m

Pemanfaatan Ruwasja Diperuntukan bagi pemandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan dan pengamanan fungsi jalan

Penghalang pandangan pengemudi

M = 1m

Page 69: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

67

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

A.5.1.

Marka

Marka pembagi jalur dan lajur, khususnya di tikungan

Garis sumbu dan pemisah terputus, garis sumbu dan pemisah penuh, hanya garis sumbu terputus-putus, lebar garis 0.12m

Marka persimpangan Garis pengarah, garis stop, garis pendekat,zebra cross, chevron

Zebra Cross Panjang garis minimum: 2.5m,lebar garis: 0.3m, jarak antar garis 0.3m

A.5.2.

Rambu

Kebutuhan manajemen Lalin

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

Ketepatan Jenis rambu dan penempatannya

Rambu larangan, rambu peringatan,rambu perintah, rambu petunjuk,rambu sementara,papan tamabhan

A.5.3.

Separator

Kebutuhan manajemen Lalin

Digunakan bila:adanya du jalur jalan yang berbeda fungsi dalam 1 arah, adanya gangguan samping

Bukaan pada separator Jarak antar bukaan: 4m, lebar bukaan: 7m

A.5.4.

Pulau Jalan

Kebutuhan manajemen Lalin

Pulau kanal, pulau pemisah, pulau pengaman

Bentuk pulau jalan Segitiga/persegi panjang dengan ujung pulau bulat

Marka Garis pengarah, garis peringatan, garis pendekat, chevron

Warna Kereb Bersifat reflektor

Rambu pengarah Ditempatkan sepanjang tikungan, jarak antar rambu 4m

A.5.5.

Trotoar

Kebutuhan manajemen Lalin

Sebagai fasilitas pejalan kaki

Perkerasan dan Kondisi Trotoar

Blok beton, beton, latasir, plesteran

Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki

Hanya diperuntukan bagi pejalan kaki

Utilitas pada trotoar Tidak diperbolehkan berada dalam trotoar

A.5.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Kebutuhan manajemen Lalin

Menghindari kemacetan, memberi kesempatan kendaraan atau pejalan kaki dari simpang kecil, mengurangi kecelakaan

Lampu pengatur Lampu berwarna merah,kuning,hijau

Phase pengaturan 2,3 atau 4 phase, tergantung kebutuhan

Phase pejalan kaki Pada saat lampu merah

Fasilitas bagi penyendang cacat

Tombol pada tiang lampu, dengan tinggi 100cm dari tanah

A.5.7.

Tempat Penyeberangan

Kebutuhan manajemen Lalin

Penyebrangan sebidang: Zebra,Pelikan; Penyebrangan tidak sebidang: jembatan, terowongan

Rambu & Marka Zebra cross,marka 2 garis melintang utuh, rambu tempat penyebrangan

APILL Diperlukan bila kecepatan diatas 40 km/jam

Perlindungan bagi pejalan kaki

Rambu-rambu, penerangan, marka dan perlengkapan jalan

Page 70: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

68

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN, YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6a.1.

Marka

Ukuran dan Warna Garis terputus (putih), Garis penuh (putih), Zebra cross (putih), Chevron (putih), Garis dilarang parkir (kuning), tanda pengarah jalur (putih), marka huruf dan angka (putih), marka bus stop (putih), Ukuran marka disesuaikan dengan produk standar untuk jalan perkotaan

Kondisi marka Marka harus terlihat dan bersfifat reflector

A.6a.2.

Rambu

Ukuran dan warna

Rambu peringatan berwarna kuning hitam, rambu larangan berwarna merah putih, rambu perintah berwarna biru putih, rambu petunjuk berwarna hijau putih, biru putih. Ukuran rambu disesuai dengan petunjuk teknis perlengkapan jalan perhubungan

Letak pada ruang jalan Rambu disebelah kiri minimum 0.6m dari tepi jalan, rambu disebelah kanan pada median 0.3m dari pemisah jalan

Pondasi, Tiang, Papan rambu

Kedalaman pondasi minimum 0.6m dari permukaan jalur pejalan kaki, tiang harus dari bahan logam, papan rambu terbuat dari pelat alumunium

A.6a.3.

Separator

Bentuk dan Ukuran separator

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/barier, tinggi separaor 18-25cm

Letak dan Ukuran Bukaan

Ditempatkan disisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi, lebar bukaan 7m, jarak antar bukaan 300m

A.6a.4.

Pulau Jalan

Jalur lapak Kendaraan 2.5m

Tinggi kerb dan muka pulau jalan

12-15cm

Dimensi Marka & Ukuran Rambu

Garis peringatan, garis pendekat, chevron

A.6a.5.

Trotoar

Lebar trotoar jembatan/terowongan: 1m, perumahan: 1.5m, perkantoran/industri/sekolah/terminal/bus stop/pertokoan/perbelanjaan: 2m

Bentuk dan Tinggi Kereb

Bentuk: Barier Curb, tinggi 30cm, tinggi diatas permukaan tanah 25cm

Perkerasan Trotoar Blok beton, beton, latasir, plesteran

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian

A.6a.6.

Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas (APILL)

Letak tiang lampu APILL

Di sisi jalur lalu lintas, mudah dilihat dan tidak merintangi lalu lintas

Dimensi (lingkaran) Lampu APILL

Intensitas cahaya lampu APILL

Keamanan alat-alat APILL

Page 71: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

69

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6a.7.

Fasilitas Pendukung Lalu-lintas & Angkutan jalan.

Tempat Parkir Tidak diperkenankan pada badan jalan,harus berada diluar rumija

Rambu dan Marka Parkir

Rambu petunjuk parkir

Pemberhentian Bus/Angkot

Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 53m

Lampu Penerangan Jalan

0.6m dari tepi paling luar perkerasan jalan, atau ditengah median

Pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan

Pipa Carboon steel, pipa galvanised

Fasilitas bagi penyandang cacat

Pelandaian pada trotoar, penyebrangan pelican dengan tombol, pada jembatan penyebrangan dibuat ramp yang landai (min1/12)/dibangun lift, rambu dan marka aksesibilitas

Page 72: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

70

Kolektor Primer

FOKUS PENGUJIAN Jalan Raya

STATUS LAIK

KETERANGAN JALAN

EKSISTING REKOMENDASI

(L/ LT/ LS/ T)

A.6b. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAP-AN JALAN, YANG TIDAK TERKAIT LANG-SUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

A.6b.1.

Patok Pengarah

Sesuai kebutuhan Memberi petunjuk yang aman dan menunjukan batas jalur jalan

Letak, bentuk, dan warna

Dipasang pada sisi luar badan jalan, bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Terbuat dari logam, pada ujung patok menggunakan bahan bersifat reflektif

A.6b.2.

Patok Kilometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang setiap Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median 0.6m dari tepi jalan,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.3.

Patok Hektometer

Kelengkapan per Km dan Hm

Dipasang tiap 100m dari patok Km

Dimensi & bentuk, Letak, Tulisan

Dipasang pada sisi luar badan jalan atau diambang pengaman rumaja, atau pada median,bentuk persegi panjang, warna bersifat reflektif

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.4.

Patok Ruang Milik Jalan (Rumija)

Kelengkapan (bentuk, letak, tulisan)

Setiap jarak 50m di kedua sisi jalan

Kondisi phisik Kolom beton

A.6b.5.

Patok Batas Seksi

Kelengkapan

Kondisi phisik

A.6b.6.

Pagar Jalan

Perlindungan thd. Pejalan kaki

Kondisi phisik pagar

A.6b.7.

Tempat Istirahat

Kebutuhan

Keterggangguan thd. Arus Lalu-lintas

Kondisi phisik tempat istirahat

A.6b.8.

Fasilitas Perlengkapan Keamanan bagi Pengguna Jalan

Rel pengaman/ Beton pengaman/ kereb/ parapet/ penghalang beton median

Rel Pengaman: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, tinggi dr muka tanah 70cm, kedalaman 90-120cm, jarak antar tiang vertikal max 400cm. Beton: Jarak dari marka tepi jalan min 0.6m, mutu beton K350, tinggi dari muka tanah 85cm, tertanam 18cm

Pos polisi di badan jalan

Page 73: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

71

15. FORMULIR SURVEY UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN

B. UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN

SEGMEN JALAN

LAIK FUNGSI ADMINISTRASI TERHADAP DOKUMEN-DOKUMEN:

REKOMENDASI PENETAPAN PERINTAH

DAN LARANGAN

STATUS JALAN

KELAS JALAN

KEPEMILIKAN TANAH RUMIJA

LEGER JALAN

AMDAL

Segmen .....

Segmen .....

Segmen .....

Segmen .....

Segmen .....

Page 74: Panduan Teknis Pengisian Form Uji LFJ

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN FORM UJI LAIK FUNGSI JALAN

72

TIM PENYUSUN

Penasehat:

Ir. Purnomo S

Penanggung Jawab:

Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc

Ir. Nurmala Simanjuntak, M.Eng.Sc

Kontributor:

Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc

Ir. Nurmala Simanjuntak, M.Eng.Sc

Arief Rizaldi, ST

Evrillisia Rahayu, ST

Dila Putri Nurzanti, ST

Andi Patiroi, ST

Erwan Hermansyah, Amd

Hendra Adi Wijaya, ST

Rezha Laukuan, ST

Desain Sampul:

Andi Patiroi