Panduan Sakti Pa-oepeg

69
a. Latar Belakang Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) merupakan wahana untuk membangun sistem bantuan sosial berbasis keluarga dan mengimplementasikan tanggung jawab orang tua/keluarga. Semua upaya dimaksud didasarkan pada prinsip bahwa lingkungan yang terbaik agar anak tumbuh kembang secara maksimal adalah dalam asuhan dan perlindungan orang tua / keluarga. Selain itu, dalam penentuan alternatif pengasuhan tersebut, anak dilibat dalam pengambilan keputusan dan sesuai dengan prinsip kepentingan terbaik anak. Dengan demikian pelayanan kesejahteraan sosial anak berbasis institusi / panti asuhan (remedial care) adalah alternatif terakhir, jika pengasuhan berbasis keluarga benar-benar tidak dapat dilakukan. Berdasarkan perkembangan paradigma pelayanan kesejahteraan sosial anak tersebut, maka secara bertahap peran panti sosial akan ditingkatkan untuk melakukan pelayanan sosial berbasis keluarga (penjangkauan/outreach, home care services, reunifikasi dan reintegrasi keluarga 1 Panduan Kerja SAKTI Peksos PA PENGANTAR 1

Transcript of Panduan Sakti Pa-oepeg

Page 1: Panduan Sakti Pa-oepeg

a. Latar Belakang

Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) merupakan wahana untuk membangun sistem bantuan sosial berbasis keluarga dan mengimplementasikan tanggung jawab orang tua/keluarga. Semua upaya dimaksud didasarkan pada prinsip bahwa lingkungan yang terbaik agar anak tumbuh kembang secara maksimal adalah dalam asuhan dan perlindungan orang tua / keluarga. Selain itu, dalam penentuan alternatif pengasuhan tersebut, anak dilibat dalam pengambilan keputusan dan sesuai dengan prinsip kepentingan terbaik anak. Dengan demikian pelayanan kesejahteraan sosial anak berbasis institusi / panti asuhan (remedial care) adalah alternatif terakhir, jika pengasuhan berbasis keluarga benar-benar tidak dapat dilakukan. Berdasarkan perkembangan paradigma pelayanan kesejahteraan sosial anak tersebut, maka secara bertahap peran panti sosial akan ditingkatkan untuk melakukan pelayanan sosial berbasis keluarga (penjangkauan/outreach, home care services, reunifikasi dan reintegrasi keluarga dan lain-lain) selain tetap memberikan pengasuhan pada anak-anak yang kehilangan asuhan dalam keluarga.

Program Kesejahteraan Sosial Anak merupakan bagian dari Program Prioritas Kementerian Sosial yang ditujukan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan bagi pemenuhan hak dasar anak.

Pelaksanaannya Program Kesejahteraan Sosial Anak menggunakan metoda pendampingan yang dilakukan oleh Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak (SAKTI PEKSOS PA) yang terlatih atau memiliki pengalaman dalam penanganan masalah anak, bekerjasama dengan

1Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

PENGANTAR 1

Page 2: Panduan Sakti Pa-oepeg

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Melalui pendampingan diharapkan anak dan keluarganya memiliki akses dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak.

Untuk menjamin terlaksananya Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) secara efektif, maka diperlukan adanya suatu Panduan Kerja bagi SAKTI PEKSOS PA yang bekerja pada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) untuk mengimplementasikan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA).

b. Pengertian.

1) Anak Adalah seorang yang berusia dibawah 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan (UU No 23/2002)

2) Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA)Adalah upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak yang meliputi bantuan/subsidi pemenuhan kebutuhan dasar, aksesbilitas pelayanan sosial dasar, penguatan orang tua/keluarga dan penguatan lembaga kesejahteraan sosial anak

3) Kesejahteraan Sosial Anak.Adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spritual dan sosial anak agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

4) Sasaran Program Kesejahteraan Sosial Anak.a) Anak Balita (AB), berusia 5 tahun ke bawah yang membutuhkan

perlindungan khusus.b) Anak Terlantar (Antar), berusia 6-18 tahun yaitu anak yang

mengalami perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan hak asuh dari orang tua/keluarga.

2Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 3: Panduan Sakti Pa-oepeg

c) Anak Jalanan (Anjal), berusia 6-18 tahun yaitu anak yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja di jalanan, anak yang bekerja dan hidup di jalanan.

d) Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), yaitu anak yang diindikasikan melakukan pelanggaran hukum, anak yang mengikuti proses peradilan, anak yang berstatus diversi dan anak yang telah menjalani masa hukuman pidana serta anak yang menjadi korban perbuatan pelanggaran hukum.

e) Anak Dengan Kecacatan (ADK), berusia 0 – 18 tahun yaitu anak dengan kecacatan fisik, anak dengan kecacatan mental, anak dengan kecacatan ganda.

f) Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), berusia 6 – 18 tahun yaitu anak dalam situasi darurat, anak korban perdagangan, anak korban eksploitasi, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi serta dari komunitas adat terpencil, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) serta anak yang terinfeksi HIV/AIDS.

5) Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)Adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial anak yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

6) Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak (SAKTI PEKSOS PA) Angkatan II, 2010-2012.Adalah lulusan Program DIV/S1 jurusan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial yang terseleksi, dididik dan diangkat sebagai Pekerja Sosial dengan status kontrak kerja waktu tertentu selama 30 (tiga puluh) bulan secara full time bertugas sebagai Pendamping Program Kesejahteraan Sosial Anak pada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang telah ditentukan.

c. Dasar Hukum1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

3Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 4: Panduan Sakti Pa-oepeg

3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.

5) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

6) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

7) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah

8) Keputusan Menteri Sosial Nomor 44/HUK/2003 tentang Sistem Kesejahteraan Sosial.

9) Keputusan Menteri Sosial Nomor 15 A/HUK/2010 tentang Panduan Umum Kesejahteraan Sosial Anak

d. Tujuan Acuan operasional bagi Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak dalam pelaksanaan Program Kesejahteraan Sosial Anak.

4Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

HAK, KEWAJIBAN & SANKSI SAKTI PEKSOS PA 2

Page 5: Panduan Sakti Pa-oepeg

a. Hak.1) Tunjangan hidup sebesar Rp. 1.200.000,-/bulan dipotong Pajak

Penghasilan (PPh).2) Biaya akomodasi Rp. 200.000,-/bulan.3) Jika ada perubahan standar biaya umum dari Kementerian Keuangan

maka tunjangan hidup dan biaya akomodasi dapat menyesuaikan4) Pembayaran tunjangan ditransfer melalui rekening BRI, dengan

biaya transfer yang dibebankan kepada SAKTI Peksos PA.5) Cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dalam 1 (satu) tahun.6) Cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan7) Mendapatkan perangkat kerja .8) Libur pada hari Minggu, Libur Nasional dan atau libur yang

ditentukan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.

b. Kewajiban 1) Keseluruhan Kontrak kerja SAKTI Peksos PA selama 30 (tiga

puluh) bulan yang diperpanjang setiap tahun yaitu :a) Tahun pertama, selama 6 (enam) bulan mulai 1 Juli s/d 31

Desember 2010.b) Tahun kedua, selama 12 (dua belas) bulan mulai 1 Januari s/d 31

Desember 2011.c) Tahun ketiga, selama 12 (dua belas) bulan mulai 1 Januari s/d 31

Desember 2012.2) Mengikuti pelatihan yang telah ditentukan dalam rangka

peningkatan kompetensi SAKTI Peksos PA. 3) Tidak meminta honorarium atau fasilitas lainnya dari pengelola

LKSA.4) Tidak boleh menyalahgunakan bantuan/subsidi pemenuhan

kebutuhan anak. 5) Hari dan jam kerja menyesuaikan dengan pelaksanaan PSKA dan

membuat daftar hadir yang diketahui pimpinan LKSA.6) Bersikap sopan dan mematuhi etika yang berlaku.7) Menyusun laporan :

a) Laporan caserecord harian yang dituangkan dalam buku case record yang diketahui oleh pimpinan LKSA dan Dinas Sosial setempat per bulan.

5Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 6: Panduan Sakti Pa-oepeg

b) Laporan kegiatan per 3 (tiga) bulan yang disampaikan kepada Tim Pembina SAKTI Peksos PA, dengan format :(1) Pendahuluan(2) Waktu pelaksanaan kegiatan(3) Kegiatan yang dilaksanakan(4) Permasalahan yang dihadapi dan upaya

penanganannya(5) KesimpulanLaporan kegiatan dikirim via email berikut :(1) SAKTI Peksos PA yang menangani Anak Balita Terlantar

(AB) mengirimkan laporan ke [email protected](2) SAKTi Peksos yang menangani Anak Jalanan/Anak

Terlantar (Anjal/Antar) mengirimkan laporan ke [email protected]

(3) SAKTI Peksos yang menangani Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) mengirimkan laporan ke [email protected]

(4) SAKTI Peksos yang menangani Anak Dengan Kecacatan (ADK) mengirimkan laporan ke [email protected]

(5) SAKTI Peksos yang menangani Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) mengirimkan laporan ke [email protected]

8) SAKTI Peksos wajib meminta ijin dalam hal :a) Cuti hamilb) Mengikuti kegiatan diluar PKSADengan mengirimkan Surat Tertulis yang diketahui oleh Pimpinan LKSA dan dikirimkan via faksmili kepada Direktur Pelayanan Sosial Anak Cq Sekretariat SAKTI Peksos PA Jalan Salemba Raya Nomor 28 Jakarta Pusat, Telp/Fax (021) 3100375

c. Sangsi

1) Ketentuan

6Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 7: Panduan Sakti Pa-oepeg

SAKTI Peksos selama masa kontrak kerja apabila mengundurkan diri, melanggar kehadiran kerja dan melanggar kewajiban dapat dikenakan sangsi berupa :

a) Hukuman Disiplin Ringan, berupa teguran tertulis.

b) Hukuman Disiplin Sedang, berupa kontrak kerja SAKTI Peksos PA yang tidak akan diperpanjang untuk tahun anggaran berikutnya.

c) Hukuman Disiplin Berat, berupa pemberhentian sebagai SAKTI Peksos PA dan mengembalikan kerugian sebesar Rp. 5.000.000,- yang akan disetorkan kepada Kas Negara

2) Mekanisme

a) SAKTI Peksos PA yang telah diberhentikan tidak dapat lagi diusulkan untuk diangkat menjadi SAKTI Peksos PA kembali.

b) Pengunduran diri.

(1) SAKTI Peksos PA yang diterima menjadi CPNS pada suatu instansi pemerintah/BUMN dapat mengajukan permohonan diri tanpa dikenai sangsi.

(2) SAKTI Peksos PA yang mengundurkan diri sebelum kontrak kerja per tahun berakhir diluar angka 2) huruf a) dan angka (1) dapat dikenakan sangsi Hukuman Disiplin Berat.

c) Pelanggaran kehadiran kerja.

(1) Hukuman Disiplin Ringan.Diberikan oleh Tim Pembina SAKTI Peksos PA setelah mempertimbangkan laporan Pimpinan LKSA, apabila seorang SAKTI Peksos PA tidak dapat melaksanakan kewajibannya selama 3 (tiga) hari berturut-turut dan/atau 5 (lima) hari secara kumulatif dalam 1 (satu) bulan tanpa ada keterangan yang sah

(2) Hukuman Disiplin Sedang.Diberikan oleh Tim Pembina SAKTI Peksos PA setelah mempertimbangkan dan melakukan verifikasi atas laporan Pimpinan LKSA, apabila seorang SAKTI Peksos

7Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 8: Panduan Sakti Pa-oepeg

PA tidak dapat melaksanakan kewajibannya selama 20 (dua) puluh hari secara kumulatif dalam masa kontrak tanpa keterangan yang sah

(3) Hukuman Disiplin Berat.Diberikan oleh Tim Pembina SAKTI Peksos PA setelah mempertimbangkan dan melakukan verifikasi atas laporan Pimpinan LKSA, apabila seorang SAKTI Peksos PA : - Tidak dapat

melaksanakan kewajiban selama 25 (dua puluh lima) hari

- Berdasarkan laporan kepolisian telah melakukan tindak pidana yang dapat dikenakan tahanan oleh pihak yang berwajib.

d) Pelanggaran kewajiban SAKTI Peksos PA. Diberikan oleh Tim Pembina SAKTI Peksos PA setelah mempertimbangkan dan melakukan verifikasi atas laporan Pimpinan LKSA ataupun masukan pihak terkait dengan pelanggaran kewajiban SAKTI Peksos PA.

8Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

TUGAS SAKTI PEKSOS PA 3

Page 9: Panduan Sakti Pa-oepeg

Secara umum tugas SAKTI Peksos PA adalah mempelajari dan membantu penerapan metode, teknik dan keterampilan pekerjaan sosial di sebagai Pendamping Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) yang dilaksanakan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Tugas tersebut meliputi dua hal utama, yaitu:

Pendamping Program PKSA di LKSA.SAKTI Peksos mendampingi lembaga/mitra kerja LKSA dalam melaksanakan PKSA melalui tahap-tahap yang telah ditentukan. .

Penguatan LKSA SAKTI Peksos PA membantu lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi dan penguatan lembaga, sejauh diberikan kewenangan.

Tugas-tugas tersebut dilaksanakan selama masa kontrak kerja SAKTI Peksos PA di LKSA secara simultan dan tidak bersifat kaku. Tugas-tugas tersebut terbagi dalam 5 (lima) tahapan, yaitu : Orientasi tugas, Asesmen, Penyusunan dan Pembahasan Rencana Kegiatan, Pelaksanaan Rencana Kegiatan dan Pengakhiran Masa Kontrak.

Dalam pelaksanaan tugas, SAKTI Peksos dapat berkonsultasi via telepon, email ataupun surat ke Direktorat Pelayanan Sosial Anak Kementerian Sosial Cq Sekretariat Pembina SAKTI Peksos PA Jalan Salemba Raya 28 Jakarta Pusat, Telp/Fax (021) 3100375

a. Orientasi Tugas

1) Waktu1 (satu) bulan.

2) Rincian Tugas.

9Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 10: Panduan Sakti Pa-oepeg

a) Pengenalan pengelola LKSA, SAKTI Peksos PA berkenalan dengan pimpinan dan seluruh staf dan penerima manfaat PKSA, termasuk profesi lain dan instansi lain yang terkait dengan lembaga serta melakukan adaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan masyarakat sekitar.

b) Pengenalan ruang lingkup tugas PKSA yang dilaksanakan oleh LKSA yang bersangkutan dan karakteristik penerima manfaat PKSA .

3) Indikator KeberhasilanSAKTI Peksos mampu melakukan pengenalan LKSA beserta seluruh staf/pegawai dan penerima manfaat PKSA serta masyarakat sekitarnya, guna mendapatkan dukungan untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

b. Asesmen.

1) Waktu1 (satu) bulan.

2) Rincian Tugas

a) Melakukan identifikasi tugas-tugas administrasi dan pelaksanaan PKSA di LKSA.

b) Melakukan asesmen, dengan aspek-aspek antara lain :

(1) Manajemen SDM Pengelola LKSA.

Jumlah dan kualifikasi pendidikan Berapa orang pengurus/staf/ pegawai, bagaimana status kepegawaiannya dan latar belakang pendidikannya.

Penilaian kinerja Standar dan sistem yang digunakan LKSA untuk menilai kinerja pengurus atau pegawainya.

Pola karier. Budaya kerja

10Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 11: Panduan Sakti Pa-oepeg

Bagaimana budaya kerja yang berlaku di lingkungan LKSA, apakah cukup sehat atau perlu perubahan.

Kesejahteraan (remunerasi)Bagaimana pihak LKSA memperhatikan kesejahteraan bagi pengurus/pegawainya.

(2) Organisasi.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), Apakah sudah sesuai dengan beban tugas PKSA atau memerlukan perbaikan/perubahan.

Uraian tugas (job description) - Apabila ada, apakah dapat dilaksanakan oleh

pengelola LKSA.- Apabila tidak ada menjadi catatan SAKTI Peksos

PA untuk bersama-sama menyusunnya dengan pengelola LKSA.

Syarat jabatan (job specification)- Apabila ada, apakah pengelola LKSA sudah dapat

memenuhi syarat jabatan- Apabila tidak ada menjadi catatan SAKTI Peksos

PA untuk bersama-sama menyusunnya dengan pihak LKSA.

Standar Operasi Pelayanan (SOP) - Apabila ada, apalah dapat dilaksanakan dalam

pelaksanaan PKSA- Apabila tidak ada menjadi catatan SAKTI Peksos

PA untuk bersama-sama menyusunnya dengan pihak LKSA.

(3) Pelaksanaan PKSA baik yang sedang ataupun akan dilaksanakan dengan mengacu pada Keputusan Menteri Sosial Nomor 15 A/HUK/2010 tentang Panduan Umum Program Kesejahteraan Sosial Anak.

11Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 12: Panduan Sakti Pa-oepeg

3) Indikator KeberhasilanSAKTI Peksos PA mampu melakukan asesmen bersama pengelola 4LKSA meliputi aspek :- Manajemen SDM Pengelola LKSA.- Organisasi LKSA.- Pelaksanaan PKSA.

c. Penyusunan dan Pembahasan Rencana Kegiatan

1) Waktu1 (satu) bulan.

2) Rincian Tugas

a) Menyusun rencana kerja yang meliputi aspek manajemen SDM Pengelola LKSA, Organisasi LKSA dan pelaksanaan PKSA.

b) Dalam menyusun rencana kerja perlu mempertimbangkan sumberdaya yang ada di lembaga dan kemampuan dari SAKTI Peksos PA didalam pelaksanaan kegiatan (realistis).

c) Format rencana kerja berikut :

No. Hari/Tgl Uraian Kegiatan Hasil Tindak Lanjut Ket

d) Membahas/mengkonsultasikan rencana kerja kepada pengelola LKSA agar mendapat dukungan dalam pelaksanaan tahapan dan target waktu kegiatan yang dapat dilaksanakan selama kontrak kerja SAKTI Peksos PA dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

3) Indikator KeberhasilanSAKTI Peksos PA mampu :a) Menyusun rencana kegiatan yang realistis.b) Melakukan pembahasan rencana kegiatan dengan pengelola

LKSA.

d. Penerapan Rencana Kegiatan.

1) Waktu

12Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 13: Panduan Sakti Pa-oepeg

26 (dua puluh enam) bulan.

2) Rincian Tugas

a) SAKTI Peksos PA melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun dan dibahas dengan pengelola LKSA sesuai tahapan kegiatan yang telah disepakati.

b) Apabila dalam pelaksanaan tahapan kegiatan terjadi adanya perubahan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pengelola LKSA.

3) Indikator KeberhasilanSAKTI Peksos mampu: Melaksanakan rencana kerja atau kegiatan sesuai tahapan

kegiatan yang telah disusun. Dapat membantu menangani masalah-masalah yang dihadapi

lembaga. Semakin menguatnya kelembagaan LKSA. Terselesaikannya masalah-masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan PKSA sesuai dengan tahap-tahap intervensi pekerjaan sosial.

e. Pengakhiran Masa Kontrak

1) Waktu1 (satu) bulan.

2) Rincian TugasPada tahap ini SAKTI Peksos PA memasuki masa akhir masa kontraknya, dengan tugas antara lain :a) Menyelesaikan atau menuntaskan seluruh tugas-tugas

administrasi yang masih belum diselesaikan.b) Mempersiapkan terminasi dalam proses intervensinya kepada

penanganan masalah klien. Apabila masalah atau kasus belum dapat diselesaikan, maka SAKTI Peksos PA melakukan rujukan kepada pihak-pihak tertentu yang kapabel melanjutkan proses penanganan masalah klien.

c) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan selama masa kontrak.

13Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 14: Panduan Sakti Pa-oepeg

d) Menyampaikan laporan kepada pengelola LKSA.e) Melaksanakan perpisahan dengan seluruh pengelola LKSA.

3) Indikator Keberhasilan Seluruh tugas administrasi dan penguatan lembaga dapat

diselesaikan dengan baik. Menguatnya lembaga. Terselesaikannya masalah atau kasus penerima PKSA atau

adanya rujukan kepada pihak-pihak yang ditunjuk untuk melanjutkan penanganan masalah penerima PKSA.

Adanya laporan lengkap tentang kegiatan yang dilaksanakan selama masa kontrak.

Tidak meninggalkan masalah yang belum terselesaikan. Terciptanya relasi dan jejaring lanjutan yang baik.

14Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

TUGAS PIMPINAN & PENGELOLA LKSA 4

Page 15: Panduan Sakti Pa-oepeg

a. Membimbing, mengarahkan dan memberikan dukungan kepada SAKTI Peksos PA selama melaksanakan kontrak kerja sesuai sumber daya yang tersedia, ketentuan yang ditetapkan di lingkungan lembaga dan ketentuan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

b. Berdasarkan pertimbangan yang objektif dapat melaporkan kepada Tim Pembina SAKTI Peksos PA apabila ada SAKTI Peksos PA selama melaksanakan tugas melakukan pelanggaran terhadap kewajiban yang harus ditaati (lihat Bab 2 Hak, Kewajiban & Sanksi SAKTI Peksos PA).

Agar SAKTI Peksos PA dapat melaksanakan tugas pendampingan PKSA dan penguatan LKSA secara optimal sesuai dengan kontrak kerja yang

15Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

SUPERVISI & PENILAIAN KINERJA SAKTI PEKSOS PA

5

Page 16: Panduan Sakti Pa-oepeg

telah disepakati, dan untuk pengembangan SAKTI Peksos PA maka dilaksanakan kegiatan Supervisi dan Penilaian Kinerja sebagai berikut :

a. Supervisi

1) Pengertian.Mengarahkan dan membimbing SAKTI Peksos PA untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan.

2) TujuanPeningkatan kualitas kinerja SAKTI Peksos PA.

3) WaktuPertengahan Semester .

4) PelaksanaTim Pembina SAKTI Peksos PA.

5) Tahapan Kegiatan.a) Mengidentifikasi kendala dalam pelaksanaan kegiatan.b) Memberikan alternatif pemecahan kendala.c) Memberikan bimbingan pengetahuan, sikap dan ketrampilan

yang diperlukan.

b. Penilaian Kinerja

1) Pengertian Merupakan suatu rangkaian kegiatan penilaian yang sistematis, terukur dan transparan terhadap kinerja yang ditampilkan SAKTI Peksos PA dalam melaksanakan tugas yang menjadi kewenangan selama kontrak kerja yang disepakati.

2) TujuanTersedianya data kinerja dan potensi yang dapat dijadikan dasar pengembangan SAKTI Peksos PA.

3) PelaksanaTim Pembina SAKTI Peksos PA.

4) Metode dan Waktu Pelaksanaan.

a) Rating Scale/Skala Perangkingan.Penilaian dilakukan oleh lembaga berdasarkan kinerja yang ditampilkan SAKTI Peksos PA selama melaksanakan kegiatan

16Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 17: Panduan Sakti Pa-oepeg

dan masukan dari pengelola lembaga, instrumen yang digunakan menggunakan skala perangkingan yang dilaksanakan pada akhir tahun.

b) Field Review/Peninjauan Lapangan.Penilaian dilakukan oleh Tim Pembina SAKTI Peksos PA yang meninjau langsung ke lembaga, dengan menggunakan instrumen yang ditetapkan dan dilaksanakan sewaktu-waktu.

5) Aspek yang dinilai

a) Kepribadian/personality.(1) Tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.(2) Ketaatan dan kepatuhan terhadap kewajiban yang harus

dilaksanakan dalam pelaksanaan PKSA.(3) Kemampuan menyesuaikan diri dalam rangka pelaksanaan

tugas.(4) Kemampuan mengendalikan emosi yang timbul dalam

pelaksanaan tugas.(5) Kemandirian dalam pelaksanaan tugas.(6) Kejujuran dalam pelaporan pelaksanaan tugas.(7) Bertindak tegas dan tidak memihak.(8) Mempertimbangkan saran/usul dari lingkungan kerja.(9) Memberikan saran kepada Pimpinan LKSA atau mitra

kerja lainnya.

b) Pelaksanaan tugas.(1) Penguasaan terhadap semua tahapan pelaksanaan tugas.(2) Pencapaian target kerja.(3) Kemampuan berinisiatif dan berfikir logis.(4) Kreatifitas mengembangkan konsep.(5) Semangat meningkatkan kemampuan diri.(6) Kemampuan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki

dalam pelaksanaan tugas.(7) Penentuan prioritas tugas.

6) Tindak lanjut bagi SAKTI Peksos PA yang menunjukkan prestasi kerja yang baik akan mendapatkan :a) Perpanjangan kontrak kerja di tahun berikutnya.b) Mendapatkan penugasan yang lebih menantang.

17Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 18: Panduan Sakti Pa-oepeg

1. Pengertian Asesmen

Assessment atau kalau ditulis dalam bahasa Indonesia adalah asesmen, secara sederhana diartikan sebagai pengungkapan dan pemahaman masalah. Asesmen adalah suatu proses dan suatu produk/hasil pemahaman, dimana tindakan pertolongan diberikan kepada orang yang membutuhkan (atau dalam hal ini adalah klien).

18Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Lampiran 1Instrumen Asesmen

Page 19: Panduan Sakti Pa-oepeg

Menurut Ivry (1992) dalam Compton (1999) pengertian asesmen adalah: “the collection and processing of data to provide information for use in making decision about the nature of the problem and what is to be done about it.” (pengumpulan dan proses data untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keadaan masalah dan apa yang dilakukan terhadapnya). Selanjutnya dikatakan: “is a cognitive, thinking process; it involves thinking about data that have been collected. The outcome of assessment is a service plan, which provides a definition of the problem for work, objectives or solutions to be achieved, and an action plan to accomplish the objectives.” (merupakan suatu kognitif, proses berpikir; ini melibatkan pemikiran tentang data yang telah dikumpulkan. Hasil dari asesmen adalah suatu rencana pelayanan, yang menyediakan suatu pengertian masalah untuk bekerja, tujuan atau solusi untuk dicapai, dan suatu rencana tindak untuk mewujudkan tujuan-tujuan).

Pemahaman lain dari asesmen adalah:Assessment is the analytical process by which decisions are made. In sosial welfare context, it is a basis for planning what needs to be done to maintain or improve a person’s situation…. Assessment involves gathering and interpreting information in order to understand a person and their circumstances; the desirability and feasibility of change and the services and resources which are necessary to affect it. It involves judgments based on information (Middleton, 1997, page 5 in Jonathan Parker, 2005, page 5)

Asesmen merupakan proses analisis dimana keputusan dibuat. Dalam konteks kesejahteraan sosial, asesmen merupakan dasar dari perencanaan yang perlu dilakukan untuk menciptakan atau mengembangkan situasi seseorang…. Asesmen mencakup pengumpulan dan interpretasi informasi untuk memahami seseorang dan situasinya; perubahan yang diinginkan dan mungkin terjadi serta pelayanan dan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk perubahan tersebut. Asesmen ini melibatkan penilaian yang didasarkan pada informasi yang ada.

19Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 20: Panduan Sakti Pa-oepeg

Asesmen dalam pekerjaan sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari studi sosial, khususnya yang menyangkut:a. Pendefinisian masalah klien (definition of the client’s problem)b. Mengidentifikasi (Indentify)c. Melihat secara akurat situasi kehidupan kliend. Menentukan secara jelas klien sebagaimana individu lainnya.

Asesmen merupakan proses berpikir yang menjadi alasan bagi seorang pekerja sosial dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data sampai dengan kesimpulan sementara. Selama asesmen, informasi yang tersedia disusun dan dipelajari untuk membuat alur dari situasi klien yang menjadi dasar untuk rencana intervensi. Setelah asesmen lengkap, pekerja sosial harus dapat menggambarkan masalah secara akurat dan mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan yang akan dirubah untuk memperbaiki situasi klien. Asesmen merupakan salah satu tahap dalam keseluruhan proses intervensi pekerjaan sosial yang bersifat terus menerus atau berkesinambungan (on going process). Proses ini akan selalu berlanjut sepanjang pelaksanaan pemberian pelayanan kepada klien. Rencana intervensi diambil berdasarkan pemahaman dan kesepakatan bersama antara pekerja sosial dengan klien, dimana akan memerlukan perbaikan. Rencana intervensi mungkin akan berubah, dengan adanya data baru yang muncul, sehingga perlu diputuskan tujuan yang baru (tujuan sebelumnya dimodifikasi).

Konsep tentang asesmen dalam pekerjaan sosial merupakan upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengambilan keputusan (gaining knowledge and making judgement), termasuk pengujian hipotesa dan fakta empiris melalui penemuan, pengalaman dan transaksi dengan klien.

Tujuan studi sosial dalam asesmen, dapat terjadi dalam bentuk:a. Studi sosial dapat sebagai case study atau sosial historyb. Diagnosa keluargac. Analisis situasionald. Analisis masyarakate. Analisis ketetanggaan atau survey sosialf. Analisis kebijakan atau programg. Investigasi atau penelitian sosial

20Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 21: Panduan Sakti Pa-oepeg

Di dalam asesmen ada beberapa hal yang akan dijelaskan kepada pekerja sosial terutama tentang:a. What the problem is, apakah masalah itu, apa definisi masalah itu dan

siapa yang mengalaminya.b. What exploanations are suggested to help us understand the difficulty,

artinya adalah berkenaan dengan analisis unit manusia, situasi, interaksi, dan juga bentuk pernyataan evaluatif integratif.

c. What is to be done to set things right: melalui apa tindakan-tindakan perubahan, tugas-tugas, strategis dan sumber-sumber, serta bagaimana tujuan akhir dan tujuan jangka panjang dapat dicapai.

d. Bagaimana program intervensi dilakukan untuk melihat tujuan-tujuan perubahan dan tugas-tugas dicapai sesuai dengan upaya perbaikan yang akan dilakukan.

Sementara Compton menyebutkan bahwa, terdapat 4 pertanyaan kunci dalam asesmen, yaitu:

a.Data apa yang diperlukan dalam asesmen? Maksudnya adalah aspek-aspek apa saja yang perlu digali dalam suatu asesmen, karena permasalahan yang dihadapi seorang klien, asesmen yang dilakukan terhadapnya akan berbeda dengan klien yang lain.

b. Siapa yang memiliki data?Data yang diperlukan tidak semata-mata diperoleh dari klien saja, tetapi dapat juga dari orang lain, terutama yang berkaitan dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap klien atau dikenal dengan istilah significant others. Pihak mana saja yang kiranya memiliki data yang diperlukan dan dapat memperkuat informasi yang dikumpulkan, perlu diketahui oleh pekerja sosial.

c.Bagaimana data akan dikumpulkan/diperoleh? Maksudnya adalah metode apa atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan datanya. Terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh dalam proses mengumpulkan data, misalnya: studi dokumentasi (mempelajari file-file), wawancara, pengamatan atau observasi, dan menggunakan instrumen tertentu.

21Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 22: Panduan Sakti Pa-oepeg

d. Siapa yang akan memroses data dan mengembangkan rencana pelayanan?Apakah data yang telah dikumpulkan akan diolah dan penanganan selanjutnya dilakukan oleh pekerja sosial yang bersangkutan atau dilakukan oleh orang lain?

2. Tujuan Asesmen:

Asesmen memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi dan mengindividualisasi kebutuhan-kebutuhan klienArtinya adalah bahwa setiap klien sebagai individu memiliki kebutuhan dan permasalahan yang unik dan berbeda dengan orang lain, yang kemudian menuntut untuk diperlakukan secara individu juga. Demikian juga dengan bentuk pertolongan yang diperlukannya.

b. Merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa aktivitas pertolongan dilakukan secara selektif, khususnya dalam intervensi yang berbeda akan menemukan kebutuhan yang spesifik.

c. Menciptakan sesuatu yang rasional, dasar keyakinan untuk intervensi, terutama dalam plan of intervention. Maksudnya adalah analisis yang dilakukan terhadap data dan informasi yang harus rasional, masuk akal, demikian juga dengan rencana intervensi yang dibuat berdasarkan asesmen yang dilakukan.

d. Menciptakan suatu pengertian yang disepakati tentang realita, kesulitan atau kebutuhan klien, serta situasi dan tindakan yang dilakukan.Proses analisis terhadap data yang diperoleh serta rencana intervensi yang akan dilakukan, bukanlah ditentukan dan diputuskan oleh satu pihak (pekerja sosial), tetapi harus pula dikomunikasikan dan didiskusikan dengan klien yang mengalami masalah, serta pihak-pihak yang terkait didalamnya.

e. Memberikan pengertian pola dan penjelasan terhadap kesulitan klien.

22Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 23: Panduan Sakti Pa-oepeg

f. Memberikan suatu evaluasi jenis tujuan/pengertian tentang penilaian normatif yang berkenaan dengan perilaku yang diinginkan.

g. Menyatakan prediksi-prediksi tertentu (assert certain predictions).Pertolongan pekerjaan sosial bukanlah suatu permainan sulap, artinya pekerja sosial harus dapat memperkirakan secara rasional apa yang akan terjadi apabila suatu situasi terjadi dan suatu tindakan tertentu dilakukan, terhadap suatu masalah tertentu.

h. Memungkinkan pekerja sosial untuk menentukan dan menciptakan program tindakan administratif dengan menemukan kasus atau kebutuhan klien.

3. Beberapa Prinsip Dasar Asesmen: Asesmen memiliki beberapa prinsip dasar, yaitu :

a. Pekerja sosial dalam melakukan asesmen harus mampu membedakan, mengindividualisasi, mengidentifikasi secara akurat, dan mengevaluasi masalah orang dan situasinya dalam intervensi pertolongan.

b. Dalam mengembangkan studi sosial terhadap klien, pemahaman masa lalu selalu berkaitan dengan pemahaman masalah yang dialami klien saat ini.Pekerja sosial dalam melakukan asesmen dan menganalisis terhadap data yang diperoleh harus mempertimbangkan juga masa lalu klien, yang mungkin memberikan pengaruh yang kuat terhadap masalah yang terjadi saat kini.

c. Asesmen dan rekomendasi dilakukan secara sistematis dan secara langsung pada intervensi yang telah direncanakan.

d. Asesmen harus memberikan penilaian dan rekomendasi untuk tindakan pertolongan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, yang merupakan suatu penilaian terhadap data yang ada, sehingga dapat menghasilakan suatu alternatif rencana tindakan pertolongan yang tepat.

23Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 24: Panduan Sakti Pa-oepeg

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat empat tugas pekerja sosial dan tipe analisis dalam asesmen, yaitu:a. Suatu pernyataan tentang masalah (statement of the problem)b. Asesmen kepribadian (An assessment of the personality)c. Suatu analisa situasional (An situational analysis)d. Suatu evaluasi integratif tentang masalah lingkungan klien atau

program yang berkaitan dengan faktor dan interelasi klien.

Paling tidak terdapat tiga prinsip yang berhubungan dengan proses asesmen:a. Proses asesmen akan dilakukan dengan berbagi pengalaman dalam

memahami antara pekerja sosial dan klien.b. Studi tentang unit ekologis klien akan terpisah agar dapat dibedakan

komponen kesulitan, kepribadian dan situasinya.c. Untuk membantu klien secara efektif, pekerja sosial perlu menemukan

sumber-sumber dalam diri dan situasi individu dalam melakukan perubahan-perubahan yang konstruktif dan positif.

4. Keterampilan yang diperlukan dalam asesmen:

Untuk dapat melakukan suatu asesmen yang baik paling tidak diperlukan berbagai keterampilan, antara lain adalah:a. Keterampilan dalam menggunakan berbagai metode pengumpulan

data, tidak hanya mewawancara klien tetapi juga menggunakan rekaman, data tes dan bahan-bahan tertulis lain.

b. Kemampuan untuk fokus pada pengumpulan data-data yang diperlukan. Banyak sekali aspek dalam kehidupan manusia, demikian juga dengan permasalahan yang dialami seorang klien. Aspek-aspek atau data apa saja yang akan digali, perlu diketahui oleh seorang pekerja sosial, sehingga apa yang akan dilakukan tepat dan berguna. Apabila kondisi yang berhubungan dengan psikososial seorang klien yang akan diketahui, maka data-data mengenai aspek-aspek psikososial klien-lah yang harus dikumpulkan dan dianalisis.

c. Kemampuan menggunakan pengetahuan tentang: pertumbuhan dan perkembangan, perbedaan manusia dan budaya, dan interaksi dari

24Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 25: Panduan Sakti Pa-oepeg

sistem manusia, untuk menganalisis dan menginterpretasikan data yang dikumpulkan.

d. Kemampuan untuk mengidentifikasikan kekuatan klien. Keyakinan bahwa seseorang pasti memiliki kekuatan untuk mengatasi masalahnya, perlu dimiliki oleh seorang pekerja sosial. Seringkali seorang klien tidak mengetahui bahkan tidak menyadari kalau dirinya sebenarnya memiliki kekuatan berupa minat, bakat dan kemampuan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalahnya. Untuk itu, pekerja sosial dalam proses asesmen harus mampu membantu klien untuk menemukannya. Kadangkali diperlukan instrumen atau alat untuk itu, maka pekerja sosial harus pula mahir menggunakan alat yang tepat.

e. Kemampuan untuk memprioritaskan dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk membuat aksi yang bermanfaat.Seringkali banyak gejala masalah yang diperlihatkan oleh klien, terutama yang berkaitan dengan masalah psikososial, namun masalah mana yang sebenarnya menjadi akar masalah perlu ditentukan. Demikian juga dengan data-data yang diperlukan, sehingga pekerja sosial dapat lebih fokus kepada hal-hal tersebut.

f. Kemampuan untuk memilah-milah, untuk menyeleksi tugas-tugas atau area pekerjaan.

g. Kemampuan untuk menggeneralisasi alternatif-alternatif rencara dan untuk menentukan kekuatan masing-masing alternatif.

h. Kemampuan untuk melibatkan klien dalam pembuatan keputusan. Klien bukanlah suatu obyek, dia haruslah dijadikan subyek, terutama dalam mengatasi masalahnya sendiri. Oleh karena itu, sejak awal klien harus dilibatkan dalam setiap kegiatan, karena dialah yang akan mengatasi masalah dengan kekuatannya sendiri.

i. Kemampuan untuk mengkhususkan masalah.j. Kemampuan untuk mengembangkan rencana-rencana aksi khusus.

Keterampilan-keterampilan tersebut sesuai dengan isi asesmen. Terdapat beberapa isi asesmen yang perlu diperhatikan, yaitu:

Memberikan makna pada pemahaman klien terhadap fakta yang ada. Percaya kepada klien Menemukan apa yang diinginkan klien Mengarahkan asesmen kepada kekuatan individu dan lingkungan klien Membuat asesmen kekuatan multidimensi

25Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 26: Panduan Sakti Pa-oepeg

Menggunakan asesmen untuk menemukan keunikan Menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh klien Memperoleh suatu persetujuaan yang bermanfaat Menghindari sikap/perilaku “menyalahkan” Menghindari pemikiran sebab dan akibat Ases tidak mendiagnosa

5. Asesmen Psikososial

Permasalahan yang dihadapi seseorang pada umumnya berkaitan dengan aspek-aspek psikososialnya. Demikian juga dengan seorang klien. Seperti dipahami, bahwa apabila terdapat aspek yang tidak dapat berfungsi dalam diri seseorang, maka akan terjadi masalah yang kemudian akan menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik. Di dalam pelayanan pertolongan yang diberikan kepada seorang klien, terutama dalam kontek setting panti-panti sosial yang diterapkan di Indonesia dan di lingkup Departemen Sosial pada khususnya, paling tidak terdapat dua besaran pelayanan penanganan masalah, yaitu: penanganan masalah psikososial dan pemberian keterampilan vokasional. Hal ini juga berpengaruh terhadap proses asesmen yang dilakukan. Sehubungan dengan itu, maka paling tidak juga terdapat dua jenis asesmen, yaitu: asesmen psikososial dan asesmen vokasional.

Asesmen psikososial adalah asesmen yang dilakukan dalam kaitannya dengan permasalahan psikososial klien, sementara asesmen vokasional dilakukan untuk mengetahui minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang klien untuk mendapatkan pelayanan pemberian keterampilan vokasional, untuk bekal mandiri setelah keluar dari panti. Sehubungan dengan asesmen psikososial, terdapat banyak sekali jenis asesmen, tergantung dari permasalahan yang dihadapi klien. Maksudnya adalah, setiap keunikan masalah dan karakter klien akan mempengaruhi pula jenis asesmen apa yang akan dilakukan. Hal ini tak lepas dari fokus masalah yang akan ditangani dalam intervensi pekerjaan sosial, yaitu: klien dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya. Paling tidak asesmen tersebut berkaitan dengan aspek-aspek psikososial, yaitu: fisik, mental, spiritual, emosional dan sosial.

26Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 27: Panduan Sakti Pa-oepeg

Berbagai jenis asesmen tersebut, antara lain adalah:a. Asesmen sosial (seperti: latar belakang dan situasi keluarga; fungsi

fisik dan kesehatan; fungsi intelektual; fungsi emosional; relasi antar orang dan relasi sosialnya; agama dan spiritual; ekonomi, perumahan dan transportasi; penggunaan pelayanan sosial dan sebagainya).

b. Genogram dan Ecomapping c. Asesmen dukungan sosiald. Asesmen kekuatan yang dimiliki kliene. Sejarah kehidupan f. Strategi mengatasi masalah dan pertahanan ego (mekanisme

pertahanan diri).g. Asesmen penampilan peranan klien h. Asesmen keberfungsian keluarga

Franklin dan Jordan (Beulah R. Compton, 1999) mengemukakan empat model/jenis asesmen yang biasa digunakan dalam pekerjaan sosial, yaitu: Model Psikososial (Psychososial model) Model Kognisi Perilaku (Cognitive behavioral model) Model kehidupan (Life model) Model Sistem Keluarga (Family sistems model)

6. Proses Asesmen

Asesmen dilakukan melalui proses tertentu yang perlu diperhatikan. Kegiatan dalam proses asesmen adalah :

a. Eksplorasi, investigasi dan pengumpulan data Eksplorasi berarti secara bertahap menggali suatu data yang diperlukan.

Investigasi berarti melakukan penyelidikan terhadap data apa yang ingin digali, dengan memperhatikan rambu-rambu suatu penyelidikan. Untuk itu, seorang pekerja sosial harus memahami metodologi penelitian, terutama penelitian pekerjaan sosial.

b. Menyusun/menata data dan berpikir tentang informasi-informasi untuk mengembangkan pernyataan tentang:- Masalah untuk bekerja

27Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 28: Panduan Sakti Pa-oepeg

- Tujuan

c. Memformulasikan rencana aksi. Rencana intervensi adalah kegiatan selanjutnya setelah asesmen dianalisis. Ketepatan dalam menganalisis data-data yang telah diperoleh sangat menentukan rencana yang dibuat, demikian juga dengan intervensinya. Oleh karena itu, pekerja sosial harus berhati-hati dan cermat dalam melakukan analisis data.

Sumber lain menyebutkan bahwa proses asesmen adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan instrumen-instrumen yang relevan (banyak instrumen yang sudah terstandarisasi sudah tersedia untuk pekerja sosial). Artinya pekerja sosial harus memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang instrumen-instrumen yang dapat digunakan dalam asesmen, kemudian selanjutnya dapat memilih dengan tepat mana saja yang relevan untuk digunakan terhadap seorang klien, yang mungkin berbeda dengan klien lainnya. Selain itu, pekerja sosial harus memiliki keterampilan untuk menggunakan instrumen-instrumen tersebut dengan tepat dan benar.

b. Melakukan pengumpulan data, dengan berbagai metode: wawancara, observasi/pengamatan, dan studi dokumentasi.Pengumpulan data adalah kegiatan inti dari asesmen, namun untuk melakukannya harus dilandasi dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai. Dalam asesmen, pekerja sosial harus memiliki kemampuan yang memadai berkaitan dengan metodologi secara konseptual maupun praktis.

c. Mendiagnosis masalah klien (termasuk memberikan label dan mengelompokkan masalah tersebut).

Dari data yang terkumpul, pekerja sosial harus dapat menganalisisnya dengan baik, kemudian memberikan label (bukan judgement atau menghakimi, namun hasil dari suatu penilaian terhadap suatu fenomena atau data yang ada).

28Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 29: Panduan Sakti Pa-oepeg

Contoh Genogram

29Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

X

John23

Mary23

Billy2 ½

Kelly1 ½

m 5 years

d 9 years ago

MechanicBatterer

At homeBatterer

wife

Hits Key

Page 30: Panduan Sakti Pa-oepeg

Keterangan:

Laki-laki Berpisah

Perempuan Bercerai

30Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

X

John23

Mary23

Billy2 ½

Kelly1 ½

m 5 years

d 9 years ago

Mechanic Batterer, verbally abused as a child; loyal to mother; cut off from father

At homeBatterer wife verbally abused as a child;

Hits Key

Batterer verbally abusive to all family members

Alcoholic verbally abusive to all family members

Page 31: Panduan Sakti Pa-oepeg

X Meninggal

Contoh Ecomap

31Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

John’sWork

John’sFriends

John’sWork

shelters

Mary’s family of

origin

Police

Family recreation

Mary’s friends

PlaygroundChurch

Community groups

The bank/ other

economic institutions

John’s family of

origin

Page 32: Panduan Sakti Pa-oepeg

Mary John

Keterangan:

Hubungan yang kuat:

Hubungan yang penuh tekanan

Hubungan yang lemah- - - - - - - - - - - - -

32Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Adult children of alcoholics group

Job outside home

Grief group for mother Battering

men s group

Friends who would support John’s involvement in family

Family of-origin group

Marital therapy

Day care

Supportive friends of

the couple

Family recreation

Play group

FamiliesOf origin

Supportive Friends

Page 33: Panduan Sakti Pa-oepeg

Asesmen Kekuatan dan Kelemahan Klien(Saleeby’s strengths and Barriers Model)

33Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Sangat disayang Nenek Disenangi teman-teman

sebaya Didukung secara material

oleh Pak De-nya Tinggal di rumah besar

Kekuatan

Lingkungan

Pandai gitar Mau belajar Sangat sayang

keluarga Cerdas Pandai bergaul

Personal

Sering dimanfaatin oleh teman sekolah (dalam hal uang)

Lingkungan rumah terlalu sepi, jauh dari masyarakat

Masyarakat sekitar individualistis

Malas Suka bohong Merokok & boros Tertutup Dendam pada ayah

Kekurangan

Page 34: Panduan Sakti Pa-oepeg

Contoh lain: Instrumen Indeks Tekanan Klinis

INDEKS TEKANAN KLINIS

(INDEX OF CLINICAL STRESS)

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini disusun untuk mengukur apa yang anda rasakan mengenai kehidupan dan keadaan sekeliling anda. Ini bukanlah ujian, maka tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawablah setiap item dengan teliti dan setepat mungkin, dengan menuliskan angka pilihan 1, 2 atau 3 (lihat petunjuk di bawah) di ruang kosong yang tersedia:

1. Tidak pernah2. Kadang-kadang3. Selalu

1. __________ Saya merasa sangat tegang.

2. __________ Saya merasa sangat gemetar.

3. __________ Saya merasa seperti mau menjerit.

4. __________ Saya merasa sangat gembira.

5. __________ Saya merasa sangat santai.

6. __________ Saya merasa sangat pusing sehingga saya mau menangis.

7. __________ Saya merasa sangat tertekan, seakan-akan saya mau memukul

sesuatu.

8. __________ Saya merasa sangat tenang dan aman.

9. __________ Saya merasa diri saya telah sampai ke penghujung jalan.

10 __________ Sangat sukar untuk saya bersantai.

11 __________ Sangat mudah untuk saya tidur di waktu malam.

12 __________ Saya merasakan banyak sekali tekanan perasaan yang saya alami

13 __________ Saya merasa kehidupan saya berjalan dengan lancar.

14 __________ Saya merasa sangat panik.

15 __________ Saya merasa seolah-olah diri saya sudah hampir musnah

16 __________ Saya merasa bahwa saya kehilangan pegangan dalam hidup.

34Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 35: Panduan Sakti Pa-oepeg

17 __________ Saya merasa seolah-olah kehidupan saya sudah hampir ke penghujung

jalan.

18 __________ Saya merasa fikiran saya kusut-masai.

19 __________ Saya merasa saya tidak mampu memenuhi semua tuntutan hidup.

20 __________ Saya merasa terlalu banyak urusan saya yang tertunda.

21 __________ Saya merasa tegang dan marah dengan orang di sekeliling saya.

22 __________ Saya merasa saya perlu bergerak dari satu tugas ke satu tugas lain.

23 __________ Saya merasa bahwa saya selalu tidak bisa menyelesaikan segala

perkara tepat pada waktunya.

24 __________ Saya merasa diri saya kaku dan tegang.

25 __________ Saya merasa sangat terpinggir (tersisih).

Terima kasih atas partisipasi Anda!

35Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 36: Panduan Sakti Pa-oepeg

Tugas utama SAKTI Peksos di panti sosial adalah sebagai pendamping klien di dalam mengikuti seluruh rangkaian pelayanan di panti yang bersangkutan. Rangkaian kegiatan pelayanan di panti sosial, seringkali memiliki nomenklatur atau istilah yang berbeda dengan yang tersebut di dalam teori. Dalam hal ini SAKTI Peksos profesional harus dapat memaknai kondisi di lapangan dengan kegiatan yang seharusnya dilakukannya sesuai dengan pemahaman bekal teori yang telah diperolehnya. Dengan kata lain, perbedaan yang ditemui di lapangan tidak perlu menjadi hambatan dalam melaksanakan tugas.

Pelayanan yang diberikan dalam panti sosial biasanya merupakan serangkaian proses yang sistematis dan teratur. Meskipun setiap panti sosial memiliki istilah dan proses pelayanan, pada umumnya tahapan pelayanan meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut ini :

a. Tahapan Pelayanan SosialTahapan pelayanan sosial di dalam panti sosial, adalah sebagai berikut: Penjangkauan atau pendekatan awal Identifikasi Seleksi Penerimaan Pengungkapan dan Pemahaman Masalah atau Asesmen (Assessment)

36Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Lampiran 2Tahapan Pelayanan Pekerjaan Sosial

Page 37: Panduan Sakti Pa-oepeg

Pelaksanaan Pelayanan (Pelayanan Bimbingan Fisik; Pelayanan Bimbingan Mental Spiritual; Pelayanan Bimbingan Psikososial dan Pelayanan Bimbingan Keterampilan).

Monitoring dan Evaluasi Terminasi Rujukan Pembinaan Lanjut

b. Tugas-tugas Dalam setiap tahapan kegiatan tersebut di atas, pekerja sosial melaksanakan tugas-tugas seperti dirinci berikut ini:- Penjangkauan atau pendekatan awal- Identifikasi- Seleksi- Penerimaan- Pengungkapan dan Pemahaman Masalah atau Asesmen (Assessment)- Rencana intervensi atau Penempatan- Pelaksanaan Pelayanan (Pelayanan Bimbingan Fisik; Pelayanan

Bimbingan Mental Spiritual; Pelayanan Bimbingan Psikososial dan Pelayanan Bimbingan Keterampilan).

- Monitoring dan Evaluasi- Terminasi- Rujukan- Pembinaan Lanjut

1) Tugas UmumDalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan di panti sosial, pendamping melakukan tugas utama sebagai berikut:

a) Melakukan penjangkauan atau pendekatan awal. Kegiatan ini merupakan langkah pertama dalam rangkaian pelayanan yang diberikan panti sosial.

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kontak pendahuluan dengan klien potensial atau calon klien, yaitu orang yang memiliki masalah dan memerlukan bantuan pertolongan, sehingga terjalin hubungan saling mempercayai antara calon

37Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 38: Panduan Sakti Pa-oepeg

klien dengan petugas panti sosial. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kemauan dan minat klien potensial atau calon klien untuk mengenal, memahami dan mengikuti pelayanan yang diberikan oleh panti sosial. Dengan perkataan lain, kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada individu, kelompok atau masyarakat luas berkaitan dengan keberadaan panti sosial dan pelayanan yang diberikannya.

Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh semua unsur petugas panti sosial (termasuk pekerja sosial) serta kerja sama dengan institusi atau lembaga lain.

Dalam hal ini tugas pekerja sosial adalah:

Koordinasi dan kerja sama dengan unsur lain di dalam panti sosial serta institusi atau instansi lain.

Mengadakan pendekatan dan memberikan motivasi kepada klien potensial atau calon klien untuk memanfaatkan pelayanan yang disediakan, sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.

Mengadakan pendekatan dan memberikan motivasi pada keluarga atau orang terdekat calon klien.

Memperkenalkan panti sosial kepada klien potensial atau calon klien.

b) Identifikasi Kegiatan ini merupakan kegiatan pendataan secara rinci tentang latar belakang permasalahan sosial, mengkaji identitas klien potensial atau calon klien, riwayat hidup, masalah kebutuhan, potensi dan dinamikan kehidupannya secara cermat dan teliti, serta kemudian disajikan dalam bentuk data kualitatif dan kuantitatif, untuk menentukan sumber dan potensi yang bisa dimanfaatkan dalam penanganan masalah.Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data secara lengkap dan terperinci tentang: permasalahan yang dihadapi oleh calon klien dan sumber serta potensi yang dapat dimanfaatkan.

38Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 39: Panduan Sakti Pa-oepeg

Tugas pekerja sosial dalam hal ini adalah mendata dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh calon klien dan sumber serta potensi yang dapat dimanfaatkan. Untuk memperlancar tugasnya, pekerja sosial menggunakan instrumen dan melakukan pencatatan.

c) Seleksi adalah kegiatan memilih dan menentukan klien potensial atau calon klien secara definitif, siapa yang dapat menerima pelayanan yang disediakan oleh panti sosial. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menetapkan calon klien definitif sesuai dengan persyaratan yang berlaku di panti sosial, baik berupa rujukan dari instansi tertentu atau melalui wawancara dan analisis data. Tugas pekerja sosial adalah:o Mengadakan seleksi calon klien untuk menetapkan klien

yang dapat memanfaatkan pelayanan yang tersedia di panti sosial bersangkutan.

o Melakukan pemeriksaan ulang hasil kegiatan pendekatan awal dan identifikasi.

o Melakukan pemeriksaan ulang persyaratan teknis bagi para calon klien yang akan diseleksi.

Menyelenggarakan pembahasan kasus (case conference) berkaitan dengan hasil pengumpulan data dalam rangka menetapkan klien yang akan menerima pelayanan.

d) Penerimaan, adalah serangkaian kegiatan yang mencakup registrasi dan penempatan dalam program pelayanan. Kegiatan ini adalah untuk mendokumentasikan informasi, data dan keterangan lain yang berkaitan dengan calon klien yang akan memanfaatkan pelayanan di panti sosial.Dokumentasi tersebut memuat hal-hal antara lain: Nomor induk, nama (dengan pas photo atau sidik jari), jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, agama, pendidikan, alamat, tanggal masuk, keterangan lain, jenis kasus, nama orang tua/wali, pekerjaan, alamat dan sebagainya yang relevan.

e) Melakukan, pengungkapan dan pemahaman masalah atau asesmen (assessment). Kegiatan ini adalah menggali,

39Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 40: Panduan Sakti Pa-oepeg

mengelompokkan dan mengolah data klien untuk memahami kasus sebagai dasar bagi penempatan klien dalam program pelayanan.Kegiatan ini bersifat terus menerus (on going) sepanjang program pelayanan berlangsung. Tujuan asesmen adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang permasalahan yang dihadapi klien, latar belakang permasalahan tersebut, minat, potensi dan kemampuan yang dimiliki klien, upaya yang telah dilakukan, kelemahan yang ada, harapan dan rencana bagi masa depan klien, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya penanganan masalah serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki klien.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, pekerja sosial bekerja sama dengan profesi lain, misalnya: psikolog dan petugas panti lainnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengadakan pendataan berkaitan dengan pengungkapan dan pemahaman masalah klien melalui wawancara (interview), pengamatan (observation) studi dokumentasi atau penelahaan catatan atau laporan terdahulu dan kunjungan rumah (home visit). Selain itu, pekerja sosial juga melakukan penelahaan formulir yang terisi tentang latar belakang permasalahan setiap klien. Kemudian pekerja sosial mengelompokkan, menganalisis dan membahas hasil pengumpulan data yang telah dilakukan bersama dengan profesi dan petugas lainnya, sehingga dapat dibuat kesimpulan tentang program atau rencana tindak apa yang dibutuhkan oleh klien

f) Rencana intervensi atau penempatan, Setelah masalah yang dihadapi klien dapat diungkapkan dan dipahami, maka kegiatan selanjutnya adalah rencana intervensi. Kegiatan ini adalah merencanakan program pelayanan apa yang sesuai dengan permasalahan klien. Klien dipandang sebagai individu yang unik, sehingga seharusnya dalam penanganan masalahnyapun direncanakan secara individu. Apabila panti sosial sudah memiliki program yang baku, maka kegiatan tahap ini merupakan kegiatan penempatan, yaitu penempatan klien dalam

40Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 41: Panduan Sakti Pa-oepeg

program pembinaan dan bimbingan keterampilan kerja berdasarkan hasil asesmen atau pengelompokkan data tentang minat, bakat dan kemampuan klien yang telah dilakukan.Dalam kegiatan ini pekerja sosial bekerja sama dengan seksi yang terkait, psikolog dan instruktur keterampilan. Kegiatan dimulai dengan mengidentifikasi alternatif-alternatif kegiatan pemecahan masalah sesuai dengan program yang dibutukan, yang dirumuskan berdasarkan hasil pengungkapan dan pemahaman masalah atau asesmen. Penentuan penempatan ini harus disepakati antara pihak panti sosial dan klien yang bersangkutan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan tujuan perubahan yang diharapkan dari masing-masing klien, dan mengidentifikasi metode dan teknik yang akan digunakan. Mempertimbangkan alternatif-alternatif pemecahan yang ada dan memilih alternatif yang akan dilaksanakan.

g) Pelaksanaan Pelayanan (Pelayanan Bimbingan Fisik; Pelayanan Bimbingan Mental Spiritual; Pelayanan Bimbingan Psikososial dan Pelayanan Bimbingan Keterampilan). Dalam tahap intervensi pekerjaan sosial, tahap ini adalah kegiatan pelaksanaan intervensi. Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan pelayanan dan bimbingan sosial untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketarampilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat praktis fungsional sehingga klien dapat melaksanakan fungsi dan peranan sosialnya dalam masyarakat.Tujuan dan jenis kegiatan di setiap panti sosial berlainan satu dengan yang lain, sesuai dengan tujuan dan program pelayanan yang disediakan panti sosial tersebut. Namun secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah perubahan perilaku, yaitu diharapkan klien dapat kembali melaksanakan fungsi sosial sesuai dengan peran sosialnya di masyarakat.

Pelayanan bimbingan fisik, yaitu serangkaian kegiatan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fisik klien

41Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 42: Panduan Sakti Pa-oepeg

(makan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya), sesuai dengan sasaran pelayanan dan kemampuan panti sosial.

Pelayanan bimbingan mental spiritual, yaitu serangkaian kegiatan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan mental dan spiritual klien, sesuai dengan masalah dan latar belakang klien.

Pelayanan bimbingan psikososial, yaitu serangkaian kegiatan pelayanan yang berhubungan dengan masalah psikososial klien. Pekerja sosial menggunakan metode dan teknik yang sesuai, membantu klien mengatasi masalah psikososialnya. Dalam hal ini pekerja sosial juga melakukan asesmen psikososial, agar implementasi intervensi dapat lebih maksimal.

Pelayanan bimbingan keterampilan, yitu serangkaian kegiatan pelayanan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan keterampilan klien. Diharapkan klien memperoleh bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak dan mandiri di masyarakat. Dalam hal ini biasanya panti sosial melibatkan guru atau instruktur keterampilan sesuai dengan kebutuhan. Pekerja sosial membantu memotivasi klien untuk bersemangat menimba pengetahuan dan keterampilan demi masa depannya.

Jenis pengetahuan dan keterampilan idealnya sesuai dengan tingkat kemampuan, minat dan bakat klien. Selain itu, juga harus dipertimbangkan apakah keterampilan tersebut cukup marketable dan dapat bersaing di masyarakat yang kian ketat. Misalnya: komputer, menjahit, salon kecantikan, reparasi dan sebagainya. Pengetahuan dan keterampilan usaha juga perlu diberikan kepada klien

h) Evaluasi. Kegiatan ini dilakukan pada setiap langkah (evaluasi proses) maupun evaluasi terhadap setiap kegiatan yang telah

42Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 43: Panduan Sakti Pa-oepeg

dilaksanakan untuk pelayanan dan rehabilitasi sosial di panti sosial, sehingga dapat diketahui dengan jelas sampai sejauhmana sasaran dan tujuan yang telah dicapai.Evaluasi dilakukan pada keseluruhan proses pelayanan dan rehabilitasi sosial maupun hasil yang dicapai. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan, faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanakan pelayanan panti sosial, sehingga dapat dijadi dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data sebagai bahan evaluasi pada setiap tahapan pelaksanaan pelayanan, membandingkan data yang telah diperoleh dengan kriteria keberhasilan, dan menetapkan tindak lanjut atau rekomendasi.

i) Pembinaan lanjut. Kegiatan ini dilaksanakan setelah klien berada dan kembali pada keluarga. Pembinaan lanjut mencakup upaya untuk meningkatkan, mengembangkan dan memantapkan sosialisasi dan usaha kerja, serta dukungan dan partisipasi masyarakat.Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan klien dalam melakukan hidup bermasyarakat, dan memantapkan serta mengembangkan usaha mandiri atau usaha kelompok. Dalam hal ini pekerja sosial bekerja sama dengan unsur panti sosial, dan petugas lain, serta keluarga dan masyarakat lingkungan klien.

Kegiatan yang dilakukan adalah menyediakan pelayanan dan konsultasi sehubungan dengan pemeliharaan perubahan positif yang telah dicapai klien, dan mengatasi masalah yang dihadapi klien di lingkungan keluarga dan masyarakat. Selain itu, pekerja sosial juga memberikan bimbingan dan konsultasi untuk mengembangkan usaha-usaha ekonomi yang dilakukan klien baik secara individu maupun kelompok.

j) Terminasi, yaitu pengakhiran pelayanan dan rehabilitasi sosial klien yang ditetapkan berdsarkan hasil evaluasi. Tujuan kegiatan ini adalah menghilangkan ketergantungan klien terhadap

43Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 44: Panduan Sakti Pa-oepeg

oelayanan dan bimbingan sosial yang diterima selama berada di panti sosial.Dalam kegiatan ini pekerja sosial bekerja dengan pimpinan panti sosial dan unsur lain. Kegiatannya adalah menerbitkan Surat Keterangan Terminasi, dan menyampaikannya kepada klien dan keluarga. Selain itu, pekerja sosial juga melaporkan kegiatan terminasi kepada instansi atau pihak terkait. Selanjutnya klien dapat kembali ke keluarga, dirujuk kepada instansi/lembaga terkait, dirujuk kepada orsos/LSM atau hidup mandiri.

2) Tugas Khusus

Selain tugas utama dalam melaksanakan pendampingan kepada klien, pekerja sosial juga melakukan tugas sekunder sebagai berikut:

a) Memberikan motivasi secara terus menerus kepada klien agar mampu menghadapi masalahnya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

b) Membantu klien agar mampu merencanakan sendiri langkah-langkah pemecahan masalah yang dialami terutama yang berkaitan dengan pemulihan psikoligisnya.

c) Mendengarkan keluhan, kekhawatiran ataupun kesulitan yang dialami oleh klien sehari-hari.

d) Mengamati keadaan umum klien seperti kesehatan, aktivitas dalam kegiatan sehari-hari dalam panti sosial, semangat hidup dan dukungan keluarga, untuk mengoptimalkan langkah-langkah pendampingan yang dibutuhkan klien.

e) Merundingkan kebutuhan klien dan menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan sebagai salah satu proses pelayanan di panti sosial..

f) Mendampingi klien dan menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan dalam proses pelayanan di dalam panti sosial..

44Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 45: Panduan Sakti Pa-oepeg

g) Memberi peluang bagi klien agar dapat melakukan berbagai aktivitas yang produktif kreatif dan responsif.

h) Mendampingi klien untuk mendapatkan pelayanan dari berbagai profesi, apabila memerlukan penanganan profesional lebih lanjut.

i) Apabila di dalam proses pendampingan pekerja sosial mendapat kesulitan, atas persetujuan klien dapat meminta bantuan pendamping lain yang lebih ahli di bidangnya.

j) Mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap proses perubahan klien secara berkelanjutan.

45Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Lampiran 3Peran SAKTI Peksos PA Dalam PKSA

Page 46: Panduan Sakti Pa-oepeg

Banyak peran yang dapat dilakukan oleh SAKTI Peksos PA dalam keseluruhan proses pelaksanaan PKSA oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Secara umum dapat dikatakan bahwa peran utama SAKTI Peksos PA adalah sebagai pendamping, yaitu mendampingi penerima PKSA selama proses berlangsung, dan membantu mengatasi masalahnya terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek psikososialnya. Peran yang dimiliki SAKTI Peksos PA harus mencerminkan prinsip metode pekerjaan sosial. Secara lebih rinci, di dalam tugas pendampingan, SAKTI Peksos PA memainkan berbagai peranan sebagai: advocator, mediator, enabler, motivator, catalisator, fasilitator, teacher, dan sebagainya, sesuai dengan situasi yang dihadapi.

1. Mediator (Mediator)SAKTI Peksos PA sebagai penghubung penerima PKSA dengan sistem sumber yang ada baik formal maupun informal, dalam rangka merujuk dan sebagai tindak lanjut dari pelayanan yang diberikan di lembagapanti sosial yang bersangkutan.

2. Pembela (advocator)Apabila penerima PKSA mendapatkan perlakuan tidak adil dari pihak tertentu, baik di dalam lembaga maupun di luar lembaga, maka SAKTI Peksos PA melakukan pembelaan. SAKTI Peksos PA sebagai pembela pada dasarnya berfokus pada penerima PKSA, mendampingi dalam memperoleh hak-haknya yang dilanggar oleh orang atau pihak lain dan mendorong pihak lain untuk memberikan pelayanan yang memadai kepada penerima PKSA.

3. Pemungkin (Enabler)

46Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Page 47: Panduan Sakti Pa-oepeg

SAKTI Peksos PA berperan dalam mengidentifikasi permasalahan penerima PKSA kebutuhan dan menjajagi langkah-langkah menghadapi permasalahan nya.

4. Pemberi motivasi (Motivator)SAKTI Peksos PA berperan dalam memberikan rangsangan dan dorongan semangat kepada klien untuk dapat bersikap positif, pola pikir dan mengembangkan potensi sebagai upaya pemulihan klien.

5. Sebagai KatalisatorSAKTI Peksos PA memberikan masukan dalam berbagai masalah yang dirasakan oleh penerima PKSA dan teman mendengarkan keluhan-keluhan serta dapat membantu mencarikan alternatif pemecahan masalah yang dapat dipilih oleh penerima PKSA.

6. Fasilitator SAKTI Peksos PA berperan dalam melakukan fasilitasi berbagai kegiatan,

yang bertujuan untuk penanganan masalah penerima PKSA, baik secara dalam hal fasilitas fisik maupun non fisik.

7. Guru (teacher)SAKTI Peksos PA berperan dalam melakukan pengajaran kepada penerima PKSA untuk materi-materi tertentu yang diperlukan, guna meningkatkan pengetahuan dan pengalaman.

47Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Lampiran 4Kontrak Kerja Per Tahun SAKTI PEKSOS PA Angkatan II,

Page 48: Panduan Sakti Pa-oepeg

48Panduan Kerja SAKTI Peksos PA

Lampiran 5Daftar SAKTI PEKSOS PA Angkatan II

Page 49: Panduan Sakti Pa-oepeg

49Panduan Kerja SAKTI Peksos PA