Panduan RSPO untuk petani sawit

31

Click here to load reader

Transcript of Panduan RSPO untuk petani sawit

Page 1: Panduan RSPO untuk petani sawit

Interpretasi Nasional Prinsip & Kriteria RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan Untuk Petani Kelapa Sawit Republik Indonesia Draft 3 Oktober 2007

Page 2: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 2 dari 31

Prinsip 1 : Komitmen terhadap transparansi

Indikator Nasional

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 1.1.Pihak Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit memberikan informasi yang memadai kepada stakeholder lainnya mengenai isu lingkungan, sosial dan hukum yang relevan dengan kriteria RSPO dalam bahasa dan bentuk yang sesuai, untuk memungkinkan adanya partisipasi efektif dalam pengambilan keputusan.

Untuk seluruh petani: 1. Permintaan informasi dan

pemberian tanggapan kepada stakeholder tercatat dan disimpan dengan masa simpan sesuai peraturan yang berlaku dan kepentingannya.

Untuk seluruh petani: Petani harus memberikan respon secara konstruktif terhadap permintaan informasi dari pemangku kepentingan lainnya. Lihat kriteria 1.2 terkait dengan dokumen yang perlu tersedia untuk publik. Lihat juga kriteria 6.2 terkait dengan konsultasi

Kriteria 1.2 Dokumen perusahaan tersedia secara umum, kecuali jika dokumen tersebut dilindungi oleh kerahasiaan komersial atau bilamana pengungkapan informasi tersebut akan berdampak negatif terhadap lingkungan atau sosial.

Jenis informasi dan tanggapan yang diberikan mencakup dokumen sesuai peraturan nasional yang berlaku yaitu: 1. Untuk petani kemitraan: • Legal: Surat keterangan

kepemilikan tanah berupa sertifikat

• Lingkungan: Dokumen UKL / UPL / AMDAL, Laporan Pemantauan RKL-RPL yang tersedia di kelembagaan petani

• Sosial: kelembagaan petani memiliki dokumen aktivitas organisasi dan sosial

1. Khusus untuk petani swadaya: • Legal : Surat keterangan

kepemilikan tanah berupa sertifikat (upaya ke arah sertifikasi kepemilikan tanah)

• Lingkungan : Kelembagaan petani memiliki rekaman identifikasi dampak dan rencana upaya pengelolaan lingkungan

• (Pokja meminta WWF-Indonesia dapat menyusun checklist untuk memungkinkan identifikasi dampak secara

Untuk seluruh petani: Informasi yang diberikan termasuk, namun tidak terbatas pada: keterangan identitas, domisili pemilik, luas areal, jenis tanaman, asal benih, produktivitas, lokasi kebun serta informasi yang berkaitan dengan isu legal, lingkungan dan sosial Untuk tanah adat atau tanah ulayat mengikuti ketentuan peraturan-perundangan yang berlaku.

Page 3: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 3 dari 31

Indikator Nasional

Kriteria

Major Minor

Panduan

2. Untuk petani swadaya: • Legal: Surat keterangan kepemilikan tanah berupa surat keterangan tanah lainnya yang disyahkan oleh instansi berwenang dan sepanjang tidak ada sengketa • Sosial: kelembagaan petani memiliki dokumen aktivitas organisasi dan sosial

sederhana dan pembuatan rencana upaya pengelolaan lingkungan)

Khusus untuk petani kemitraan: Dokumen mengenai legal, lingkungan dan sosial sudah terdapat dalam dokumen AMDAL perusahaan mitra (tergantung luasan total perkebunan plasma yang wajib AMDAL) yang dilakukan oleh perusahaan mitra dan dokumen tersebut disimpan di kelembagaan petani. Khusus untuk petani swadaya: Petani swadaya yang mempunyai luas < 25 ha harus mempunyai Surat Tanda Daftar Usaha Budidaya Perkebunan. Apabila petani swadaya tidak memiliki sertifikat, maka surat keterangan tanah lainnya yang disyahkan oleh instansi berwenang dapat digunakan sepanjang tidak ada keberatan yang didukung hukum dari pihak lain, dan tidak tumpang tindih dengan kawasan lindung dan kawasan hutan.

Page 4: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 4 dari 31

Prinsip 2 : Memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Indikator Nasional

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 2.1. Adanya kepatuhan terhadap semua hukum dan peraturan yang berlaku baik lokal, nasional maupun internasional yang telah diratifikasi.

Untuk seluruh petani: 1. Bukti kepatuhan terhadap

peraturan-peraturan penting yang relevan dan terkait dengan perkebunan kelapa sawit.

2. Bukti adanya usaha untuk

melakukan penyesuaian terhadap perubahan peraturan

Untuk seluruh petani: Petani mengetahui dan mematuhi hukum penting yang relevan dan terkait dengan kegiatan perkebunan kelapa sawit Khusus untuk petani kemitraan: Petani kemitraan dilibatkan dan atau mengetahui: • Aturan skema kerjasama

(perhitungan kredit, mekanisme agunan, dll).

• Peraturan yang menyangkut pola kemitraan diantaranya: Pola KKPA tercantum dalam Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil no.: NO.: 73/Kpts/OT.210/2/98 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Unit Desa di Bidang Perkebunan dengan Pola kemitraan melalui Pemanfaatan Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya. Pola PIR tercantum dalam KepMenTan NO. : 60/Kpts/KB.510/2/98 tentang Pembinaan dan Pengendalian Pengembangan Perkebunan Inti Rakyat, dll.

Page 5: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 5 dari 31

Indikator Nasional

Kriteria

Major Minor

Panduan

Peraturan di atas dipilih karena sangat relevan dengan kegiatan petani.

Kriteria 2.2. Hak untuk menguasai dan menggunakan tanah dapat dibuktikan dan tidak dituntut secara sah oleh komunitas lokal dengan hak-hak yang dapat dibuktikan.

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat menunjukan:

surat keterangan kepemilikan tanah atau hak penggunaan lahan

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman upaya penyelesaian keberatan dengan pihak lain, jika ada

Untuk seluruh petani: Informasi mengenai status tanah yang disampaikan adalah status tanah saat ini atau yang sedang dalam tahap pengurusan. Surat keterangan kepemilikan tanah tidak tumpang tindih dengan kawasan lindung (kawasan konservasi dan hutan lindung) dan status kawasan hutan dalam perencanaan tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten, serta tidak tumpang tindih dengan hak orang lain. Pemerintah (dalam hal ini BPN atau Badan Planologi Kehutanan) harus menfasilitasi mekanisme pendataan dan pemetaan tanah kepemilikan /hak masyarakat adat sesuai dengan daerah masing-masing dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Khusus untuk petani kemitraan: Surat kepemilikan tanah berupa sertifikat (lihat juga kriteria 1.2) Khusus untuk petani swadaya: Jika petani swadaya tidak memiliki sertifikat,maka surat keterangan tanah lainnya dari instansi yang berwenang

Page 6: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 6 dari 31

Indikator Nasional

Kriteria

Major Minor

Panduan

atau keterangan asal usul lahan yang didukung oleh bukti otentik adalah memadai sepanjang tidak ada sengketa.

Kriteria 2.3. Penggunaan lahan untuk kelapa sawit tidak mengurangi hak berdasarkan hukum dan ulayat pengguna lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari mereka.

Untuk seluruh petani: 1. Jika lahan berdasarkan hak

legal dan ulayat telah diambil alih, tersedia catatan proses dan atau kesepakatan negosiasi antara pemilik hak ulayat dan petani yang dilengkapi denah lokasi

Untuk seluruh petani: 1. Tersedia rekaman peta lahan

Untuk seluruh petani: Jika dalam lahan terdapat suatu hak legal atau hak adat maka pihak petani harus dapat memperlihatkan bahwa hak-hak ini dipahami, dan tidak terancam atau dikurangi. Kriteria ini harus dilihat bersama kriteria 6.4, 7.5 dan 7.6. Jika daerah hak adat ini tidak jelas, maka penentuannya paling baik dilakukan melalui kegiatan pemetaan bersama yang melibatkan masyarakat yang terkena dampak maupun masyarakat sekitar. Kriteria ini memungkinkan adanya penjualan dan penjanjian imbalan berdasarkan negosiasi untuk memberikan kompensasi terhadap kehilangan keuntungan dan atau hak yang dilepaskan. Perjanjian yang dinegosiasikan harus dilakukan tanpa paksaan dan dibuat sebelum investasi baru atau operasi dilakukan dan didasarkan atas kesepakatan yang terbuka atas semua informasi terkait dalam bentuk dan bahasa yang sesuai.

Page 7: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 7 dari 31

Indikator Nasional

Kriteria

Major Minor

Panduan

Waktu yang memadai harus diberikan bagi pengambilan keputusan secara adat dan dapat dilakukan negosiasi berulang-ulang, jika diminta. Perjanjian yang telah dinegosiasi harus dapat mengikat semua pihak terkait, dan dapat dijadikan alat bukti dalam proses pengadilan. Menetapkan kepastian dalam negosiasi lahan merupakan suatu keuntungan jangka panjang bagi seluruh pihak terkait.

Prinsip 3 : Komitmen terhadap kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 3.1. Terdapat rencana manajemen yang diimplementasikan yang ditujukan untuk mencapai keamanan ekonomi dan keuangan dalam jangka panjang.

Untuk seluruh petani: 1. Tersedia dokumen rencana kerja

operasional penting, minimal 1 tahun

Untuk seluruh petani: 1. Terdapat mekanisme/ program/

sistem penyesuaian terhadap perubahan informasi dan teknologi terbaru, jika ada

Untuk seluruh petani: Petani harus mengetahui atau mendapatkan informasi tentang: • prediksi produksi kebun • akses kepada informasi

teknologi baru dan informasi pasar/harga

• faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi

Page 8: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 8 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Khusus untuk petani kemitraan: • Kelembagaan petani harus

terlibat dalam perhitungan kredit, perjanjian kerjasama dengan bank, mekanisme agunan, dll).

• Petani memperoleh pembinaan dari perusahaan mitra dalam hal pengelolaan kebun untuk mengoptimalkan produktivitas berkelanjutan.

Khusus untuk petani swadaya: • Petani mendapat pembinaan

dari instansi pemerintah terkait • Petani difasilitasi oleh

pemerintah untuk keberlanjutan usahanya

• Kelembagaan petani dan petugas penyuluh lapangan harus membantu penyebaran

informasi dan teknologi baru dalam mendukung peningkatan produktivitas

Page 9: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 9 dari 31

Prinsip 4 : Penggunaan praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 4.1. Prosedur operasi didokumentasikan secara tepat dan diimplementasikan dan dipantau secara konsisten.

Untuk seluruh petani: 1. Tersedia manual GAP kegiatan

penting (penggunaan bibit unggul, Pengelolaan Hama Terpadu (PHT), pemupukan, sistem panen)

Untuk seluruh petani: 1. Tersedia bukti hasil kegiatan penting tersebut

Untuk petani kemitraan: Petani kemitraan melaksanakan GAP sesuai dengan SOP perusahaan mitra. Untuk petani swadaya: Petani swadaya melaksanakan GAP sesuai dengan Pedoman Teknis Budidaya Kelapa Sawit yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan Departemen Pertanian Republik Indonesia yang mencakup namun tidak terbatas pada: kesuburan tanah, teknik mempertahankan kesuburan tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi erosi dan degradasi tanah (rorak, terassering, tapak kuda), faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air (penanaman dipinggir sungai dan lereng, pemupukan, aplikasi pestisida), Upaya menghindari pencemaran air oleh pestisida dan pupuk, konsep dan Pengelolaan Hama Terpadu (penggunaan musuh alami), pestisida yang boleh digunakan menurut peraturan yang berlaku, cara aplikasi pestisida yang aman, cara menyimpan pestisida dan

Page 10: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 10 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

membuang sisa dan wadahnya secara aman.

Kriteria 4.2. Praktek-praktek mempertahankan kesuburan tanah, atau bilamana mungkin meningkatkan kesuburan tanah, sampai pada tingkat yang memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman aplikasi pemupukan 2. Rekaman produktivitas 3

tahun terakhir Khusus untuk petani kemitraan: 1.Ratio produksi perkebunan

plasma terhadap inti pada umur tanaman yang sama

Khusus untuk petani kemitraan: 1. Rekaman aplikasi land

application dan janjang kosong untuk petani kemitraan yang melaksanakannya

Untuk seluruh petani: Petani diharapkan mempunyai dan melaksanakan manual GAP (lihat juga kriteria 4.1).

Kriteria 4.3. Praktek-praktek meminimalisasi dan mengendalikan erosi dan degradasi tanah

Untuk seluruh petani: 1. Bukti pembuatan terassiring dan

upaya konservasi lainnya pada daerah curam sebelum atau pada saat replanting

2. Bukti pembuatan drainase di daerah gambut dan areal rendahan

Untuk seluruh petani: 1. Bukti penggunaan tanaman Penutup tanah untuk TBM

Untuk seluruh petani: Petani diharapkan mempunyai dan melaksanakan manual sederhana GAP budidaya perkebunan kelapa sawit (lihat juga kriteria 4.1). Petani memelihara dan memperbaiki lahan disekitar tepi sungai untuk meminimalisir erosi pada sungai.

Kriteria 4.4 Praktek-praktek mempertahankan kualitas dan ketersediaan air permukaan dan air tanah.

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman penggunaan pestisida

dan pemupukan

Untuk seluruh petani: 1. Bukti upaya pencegahan erosi dan menjaga sumber air alamiah

Untuk seluruh petani: Petani diharapkan mempunyai dan melaksanakan manual sederhana GAP budidaya perkebunan kelapa sawit (lihat juga kriteria 4.1).

Page 11: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 11 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 4.5. Hama, penyakit, gulma dan spesies introduksi yang berkembang cepat (invasif) dikendalikan secara efektif dengan menerapkan teknik Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang memadai.

Untuk petani kemitraan: 1. Laporan hasil pengamatan dan

pengendalian hama dan penyakit

Untuk petani kemitraan: 1. Petani kemitraan dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang cukup mengenai IPM dan mampu melaksanakannya.

Untuk petani kemitraan: Petani melaksanakan GAP sesuai dengan SOP perusahaan mitra.

Kriteria 4.6. Bahan kimia pertanian digunakan dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan. Bahan yang bersifat propilaktik tidak digunakan dan apabila bahan kimia pertanian yang digunakan tergolong sebagai Tipe 1A atau 1B WHO atau bahan-bahan yang termasuk dalam daftar Konvensi Stockholm atau Konvensi Rotterdam, maka perkebunan secara aktif mencari alternatif dan proses ini dokumentasikan.

Untuk seluruh petani: 1. Bukti penggunaan bahan

kimia pertanian yang terdaftar dan diijinkan oleh Menteri Pertanian

2. Bukti penggunaan bahan kimia pertanian sesuai dengan target spesies, dosis, cara dan waktu penggunaannya 3. Bukti pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam aplikasi bahan kimia pertanian 4. Bukti penyimpanan pestisida dan pemusnahan bekas wadah pestisida sesuai dengan peraturan yang berlaku

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman pengobatan bagi aplikator pestisida, jika terjadi kasus keracunan

Untuk seluruh petani: Petani diharapkan mempunyai dan melaksanakan manual sederhana GAP budidaya perkebunan kelapa sawit (lihat juga kriteria 4.1). Daftar pestisida yang terdaftar dan diijinkan Menteri Pertanian tercantum dalam lampiran

Kriteria 4.7. Rencana kesehatan dan keselamatan kerja didokumentasikan, disebarluaskan

Khusus untuk petani kemitraan: 1. Tersedia pedoman penanganan

kesehatan dan keselamatan

Khusus untuk petani kemitraan: 1. Bukti telah melaksanakan tindakan-tindakan darurat,

Khusus untuk petani kemitraan: Petani kemitraan seharusnya: • Mengetahui praktek pada

Page 12: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 12 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

dan diimplementasikan secara efektif.

kerja yang dapat disusun oleh perusahaan mitra, kelembagaan petani atau instansi terkait

2. Bukti telah mendapat pelatihan

mengenai praktek kerja yang aman

prosedur dan penanganan bila terjadi kecelakaan

perkebunan yang mempunyai resiko tinggi dan menyusun cara kerja yang aman

• Membuat catatan penggunaan pestisida (merek, dosis, cara aplikasi).

• Melaksanakan aplikasi dengan cara-cara yang aman terhadap kesehatan pekerja dan lingkungan

• Perusahaan mitra, koperasi, kelembagaan petani dan petani memantau pelaksanaannya.

Khusus untuk petani swadaya: Petani swadaya dianjurkan melaksanakan seperti indikator dan panduan pada petani kemitraan.

Kriteria 4.8 Seluruh staf, karyawan, petani dan kontraktor harus terlatih secara memadai.

Untuk seluruh petani: 1. Program dan realisasi pelatihan bagi setiap kelembagaan petani

Untuk seluruh petani: • Petani dapat menunjukan

bahwa mereka telah mengikuti pelatihan mengenai pekerjaan yang dilakukan

• Pekerja pada perkebunan kecil (perkebunan rakyat) memerlukan pelatihan dan peningkatan keahlian yang cukup yang dapat diperoleh melalui kegiatan penyuluhan dari: pekebun atau pengolah yang membeli TBS mereka, organisasi petani atau melalui

Page 13: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 13 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

kerja sama dengan lembaga dan organisasi lain.

• Pencatatan dan dokumentasi pelatihan bagi petani tidak diharuskan, tetapi setiap pekerja di perkebunan harus mendapatkan pelatihan yang cukup untuk operasional kerja yang dilakukan

Khusus untuk Petani Kemitraan : Petani kemitraan seharusnya difasilitasi oleh perusahaan mitra dan koperasi anggota petani. Khusus untuk Petani Swadaya : Petani swadaya difasilitasi oleh instansi pemerintah yang terkait dan organisasi petani secara periodik.

Page 14: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 14 dari 31

Prinsip 5 : Tanggung jawab lingkungan dan konservasi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 5.1 Aspek manajemen perkebunan dan pabrik yang menimbulkan dampak lingkungan diidentifkasi, dan rencana-rencana untuk mengurangi / mencegah dampak negatif dan mendorong dampak positif dibuat, diimplementasikan dan dimonitor untuk memperlihatkan kemajuan yang kontinu.

Khusus untuk petani kemitraan: 1. Tersedia dokumen AMDAL

atau UKL dan UPL di kelembagaan petani dan disosialisasikan kepada anggota

Khusus untuk petani kemitraan: 1. Tersedia rekaman pelaksanaan dan pelaporan RKL/UKL dan RPL/UPL di kelembagaan petani Khusus untuk petani swadaya: 1. Kelembagaan petani memiliki rekaman identifikasi dampak dan rencana upaya pengelolaan lingkungan (Pokja meminta WWF-Indonesia dapat menyusun checklist untuk memungkinkan identifikasi dampak secara sederhana dan pembuatan rencana upaya pengelolaan lingkungan)

Untuk seluruh petani: Petani diharapkan: • mengetahui dampak negatif

dari kegiatan mereka dan mengetahui cara meminimalkannya dan melaksanakannya (terutama: pembersihan lahan, pemupukan, aplikasi pestisida, erosi pinggiran sungai)

• Mempunyai AMDAL atau UPL, UKL dan RPL, RKL atau identifikasi dampak sesuai dengan peraturan yang berlaku berdasarkan luasan area perkebunan.

Khusus untuk petani kemitraan: • AMDAL atau UPL, UKL dan

RPL, RKL dilakukan oleh perusahaan mitra.

Khusus untuk petani swadaya: Petani swadaya sebaiknya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dampak lingkungan melalui penyuluhan dari instansi pemerintah yang berwenang yang dilakukan secara periodik.

Page 15: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 15 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 5.2. Status spesies-spesies langka, terancam, atau hampir punah dan habitat dengan nilai konservasi tinggi, jika ada di dalam perkebunan atau yang dapat terpengaruh oleh manajemen kebun dan pabrik harus diidentifikasi dan konservasinya diperhatikan dalam rencana dan operasi manajamen dan atau kelembagaan petani.

Untuk seluruh petani: 1. Petani mampu menyebutkan

nama spesies yang dilindungi daerah setempat.

2. Petani dapat menjelaskan

prosedur mengatasi konflik dengan spesies yang dilindungi.

Untuk seluruh petani: 1. Jika terdapat species langka, terancam atau hampir punah dalam perkebunan, maka perlu ada petugas dalam kelembagaan petani untuk membina anggotanya dalam mengelola species langka tersebut Khusus untuk petani kemitraan: 1. Terdapat bukti hasil identifikasi spesies yang dilindungi.yang disimpan di kelembagaan petani (lihat juga kriteria 5.1)

Untuk seluruh petani: • Informasi tentang spesies

langka, terancam dan habitat berkonservasi tinggi dapat diperoleh dari organisasi petani dan instansi pemerintah terkait seperti Dinas Perkebunan/Penyuluh, BKSDA,

• Informasi tentang spesies yang dilindungi dan cara mengatasi konflik dapat diperoleh dari instansi pemerintah terkait seperti Dinas Perkebunan/Penyuluh, BKSDA dan LSM yang berkompeten

Pengumpulan informasi ini harus meliputi pemeriksaan atas catatan-catatan biologi yang tersedia, dan konsultasi dengan departemen dan lembaga penelitian terkait, serta NGO yang berkepentingan, jika dibutuhkan. Tergantung pada nilai keanekaragaman hayati yang ada, dan banyaknya informasi yang tersedia, survey lapangan tambahan mungkin perlu dilakukan.

Page 16: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 16 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Khusus untuk petani kemitraan: • Penyusunan informasi tentang

identifikasi spesies langka telah dilaksanakan oleh perusahaan mitra sesuai dengan dokumen AMDAL.

Kriteria 5.3. Limbah dikurangi, didaur ulang, dipakai kembali, dan dibuang dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara lingkungan dan sosial

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat menerangkan cara

pembuangan limbah bahan kimia pertanian sesuai dengan acuan yang ada dikemasan.

2. Petani dapat menerangkan dan

menunjukkan bukti bahwa point 1 telah dilaksanakan

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman pengaduan masyarakat berkenaan dengan pembuangan limbah dan cara penyelesaiannya (jika ada).

Untuk seluruh petani: Pengelolaan limbah dan rencana pembuangan limbah harus meliputi langkah-langkah untuk: • Mengidentifikasi dan

memantau sumber limbah dan polusi.

• Memanfaatkan limbah, mendaur ulang limbah sebagai nutrisi atau mengubahnya menjadi produk dengan nilai tambah (misalnya lewat program pembuatan pakan ternak).

• Pembuangan limbah bahan kimia pertanian berbahaya dan wadahnya yang tepat. Kelebihan wadah bahan kimia pertanian harus dibuang atau dibersihkan dengan cara yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial (misalnya mengembalikan ke penjual atau melakukan pencucian tiga tahap), sehingga tidak timbul resiko

Page 17: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 17 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

kontaminasi terhadap sumber air atau kesehatan manusia. Petunjuk pembuangan sebagaimana tertera pada label wadah harus dijadikan acuan

Kriteria 5.4. Efisiensi penggunaan energi dan penggunaan energi terbarukan dimaksimalkan.

Untuk seluruh petani: Kriteria ini tidak berlaku bagi petani. Catatan: Berdasarkan generic P&C, kriteria ini hanya berlaku bagi perkebunan besar dan pabrik

Kriteria ini tidak berlaku bagi petani

Kriteria 5.5 Penggunaan api untuk pemusnahan limbah dan untuk penyiapan lahan, guna penanaman kembali dihindari kecuali dalam kondisi spesifik, sebagaimana tercantum dalam kebijakan tanpa-bakar ASEAN atau panduan lokal serupa.

Untuk seluruh petani: 1. Pada saat replanting, petani dapat membuktikan tidak menggunakan api dalam penyiapan lahannya dan pemusnahan limbah, kecuali untuk membasmi hama penyakit dan harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari dinas teknis terkait 2. Petani mengetahui prosedur Tanggap Darurat untuk kebakaran lahan

Untuk seluruh petani: 1. Kelembagaan petani memiliki

sarana dan prasarana sederhana penanggulangan

kebakaran lahan.

Untuk seluruh petani: Penggunaan api hanya dibolehkan jika penilaian menunjukkan bahwa metode itulah yang paling efektif dan merupakan pilihan yang paling sedikit menimbulkan resiko terjadinya kerusakan lingkungan, dan untuk meminimalkan eksplosi hama dan penyakit, dengan disertai bukti-bukti adanya pengontrolan yang cermat terhadap pembakaran. Pembakaran di lahan gambut harus dihindari

Page 18: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 18 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 5.6. Rencana-rencana untuk mengurangi pencemaran dan emisi, termasuk gas rumah kaca, disusun, diimplementasikan dan dimonitor.

Untuk seluruh petani: Kriteria ini tidak diberlakukan untuk petani.

Page 19: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 19 dari 31

Prinsip 6 : Tanggung Jawab kepada pekerja, individu-individu dan komunitas dari kebun dan pabrik

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 6.1. Aspek manajemen perkebunan dan pabrik yang mempunyai dampak sosial diidentifikasi dengan cara partisipatif dan rencana penanganan dampak negatif dan pengembangan dampak positif disusun, dilaksanakan dan dimonitor untuk menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan.

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat menerangkan dampak sosial kegiatan perkebunan mereka dan memberikan bukti respon konstruktif terhadap keluhan, jika ada Khusus untuk petani kemitraan: 1. Dokumen AMDAL yang tersedia

di kelembagaan petani dan disosialisasikan kepada anggota

Khusus untuk petani kemitraan: 1. Petani kemitraan memiliki rekaman pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak sosial yang tersedia di kelembagaan petani

Untuk seluruh petani: Identifikasi dampak sosial dapat dilakukan oleh pihak perkebunan bersama-sama dengan pihak yang terkena dampak sesuai tuntutan situasi. Pelibatan ahli independen dapat dilakukan jika dipandang perlu untuk memastikan bahwa seluruh dampak (baik positif maupun negatif) telah diidentifikasi. Dampak sosial dapat ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan seperti: pembangunan jalan, pabrik atau infrastruktur baru; penanaman tanaman lain atau perluasan daerah penanaman; pembuangan limbah pabrik; pembersihan vegetasi alam yang tersisa; perubahan jumlah karyawan atau persyaratan kerja. Pengelolaan perkebunan kelapa sawit dapat menimbulkan dampak sosial (positif atau negatif) terhadap faktor-faktor berikut: - Hak atas akses dan hak guna. - Mata pencaharian (misalnya

kerja harian) dan kondisi kerja.

Page 20: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 20 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

- Kegiatan-kegiatan mata pencaharian.

- Nilai-nilai budaya dan religius. Khusus untuk petani kemitraan: Analisis dampak sosial dan pengelolaan dampak yang terdokumentasi berupa dokumen AMDAL telah disusun oleh perusahaan mitra Khusus untuk petani swadaya: Petani swadaya, melalui kelembagaan petani, melakukan identifikasi dampak dan rencana pengelolaan lingkungan (Pokja meminta WWF Indonesia dapat menyusun form/checkist sederhana yang diperlukan)

Kriteria 6.2. Terdapat metode terbuka dan transparan untuk komunikasi dan konsultasi antara pihak perkebunan dan/atau pabrik, masyarakat lokal, dan kelompok lain yang terkena dampak atau berkepentingan.

Untuk seluruh petani: 1. Kelembagaan petani mempunyai rekaman komunikasi dan konsultasi dengan masyarakat

Untuk seluruh petani: 1. Kelembagaan petani memiliki rekaman aspirasi masyarakat dan tanggapan/tindak- lanjutnya 2. Kelembagaan petani memiliki petugas yang bertanggung jawab untuk melakukan konsultasi dan komunikasi dengan stakeholder.

Untuk seluruh petani: Mekanisme komunikasi dan konsultasi dirancang oleh kelembagaan petani bersama masyarakat lokal dan pihak yang terkena dampak atau pihak berkepentingan lainnya. Mekanisme ini perlu mempertimbangkan penggunaan mekanisme dan bahasa setempat. Pertimbangan perlu diberikan kepada keberadaan forum multi pihak.

Page 21: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 21 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Komunikasi perlu mempertimbangkan kesenjangan akses terhadap informasi bagi kaum wanita dan pria, pemimpin desa dan buruh harian, kelompok masyarakat lama dan baru, dan berbagai kelompok etnis. Pertimbangan perlu diberikan untuk pelibatan pihak ketiga, seperti kelompok masyarakat, NGO atau pemerintah (atau kombinasi dari ketiga kelompok ini) yang tidak memiliki kepentingan secara langsung, untuk memfasilitasi skema smallholder dan masyarakat, dan pihak lainnya jika dibutuhkan, dalam komunikasi ini.

Kriteria 6.3. Terdapat sistem yang disepakati dan didokumentasikan bersama untuk mengurus keluhan dan ketidakpuasan yang diimplementasikan dan diterima oleh semua pihak.

Untuk seluruh petani: 1. Kelembagaan petani menyediakan sistem untuk menerima keluhan

Untuk seluruh petani: 1. Kelembagaan petani

mempunyai rekaman keluhan/keberatan, penanganan keluhan / keberatan, dan pelaporan

2. Dokumentasi proses dan hasil penyelesaian perselisihan, jika ada

Untuk seluruh petani: Mekanisme penyelesaian perselisihan harus dibuat lewat kesepakatan terbuka dengan pihak yang terkena dampak. Khusus untuk petani swadaya: Untuk petani swadaya, instansi pemerintah terkait dan kelembagaan petani dapat membantu memfasiltasi penanganan keluhan dan perselisihan.

Page 22: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 22 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 6.4. Setiap perundingan menyangkut kompensasi atas kehilangan hak legal atau hak adat dilakukan melalui sistem terdokumentasi yang memungkinkan komunitas adat dan stakeholder lain memberikan pandangan pandangannya melalui institusi perwakilan mereka sendiri.

Untuk seluruh petani: 1. Petani memiliki dokumen

identifikasi, kalkulasi dan pembayaran kompensasi atas kehilangan hak legal dan hak adat dengan melibatkan wakil masyarakat dan instansi terkait.

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman proses negosiasi dan/atau hasil kesepakatan kompensasi tersedia

Untuk seluruh petani: Petani harus mengikuti prosedur yang berlaku dalam mengidentifikasi hak-hak legal dan adat masyarakat yang berhak menerima kompensasi. Prosedur untuk menghitung dan membagikan kompensasi yang memadai (dalam wujud uang atau bentuk lainnya) dibuat dan diimplementasikan. Setiap pembayaran kompensasi atas pemindahan hak dari pihak lain harus dilakukan secara transparan, wajar dan tanpa tekanan sehingga tidak merugikan penduduk atau masyarakat yang memiliki hak atas lahan. Petani harus menunjukkan surat keterangan atas hak milik atau ulayat. Proses dan hasil dari setiap perjanjian yang disepakati didokumentasikan dan dilaksanakan secara terbuka

Kriteria 6.5 Upah dan persyaratan-persyaratan kerja bagi karyawan dan karyawan dari kontraktor harus selalu memenuhi paling

Untuk seluruh petani: 1. Bukti pembayaran upah pekerja

Untuk seluruh petani: 1. Terdapat perjanjian kerja untuk pekerja tetap, jika terdapat tenaga kerja tetap

Untuk seluruh petani: Kelembagaan petani harus memberikan informasi besarnya UMR pada daerah kebun tersebut

Page 23: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 23 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

tidak standar minimum industri atau hukum, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pekerja dan untuk memberikan pendapatan tambahan

berada secara periodik

Dalam hal tenaga kerja lepas, kondisi kerja dan upah sesuai perjanjian yang ditetapkan secara transparan dan tanpa paksa.

Kriteria 6.6 Perusahaan menghormati hak seluruh karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja sesuai dengan pilihan mereka dan untuk tawar menawar secara kolektif. Ketika hak kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat secara kolektif dibatasi oleh hukum, maka perusahaan memfasilitasi pendamping yang tidak berpihak, gratis dan melakukan tawar menawar bagi seluruh karyawan.

Untuk seluruh petani: Kriteria ini tidak berlaku untuk petani.

Kriteria 6.7. Tidak mempekerjakan anak-anak. Anak-anak tidak boleh terpapar oleh kondisi kerja membahayakan. Pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak hanya diperbolehkan pada perkebunan keluarga, di bawah pengawasan orang dewasa dan tidak mengganggu program pendidikan mereka.

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat membuktikan tidak mempekerjakan anak- anak dibawah usia kerja dan pada usia sekolah

Untuk seluruh petani: Petani harus mempekerjakan pekerja mengacu pada usia kerja minimum dan anak-anak usia sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Petani atau perkebunan keluarga boleh mempekerjakan anak-anak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kriteria 6.8. Pemberi kerja tidak boleh terlibat atau mendukung

Untuk seluruh petani: 1. Bukti bahwa para pekerja dan

Page 24: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 24 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

diskriminasi berdasarkan ras, kasta, kebangsaan, agama, cacat, jender, orientasi seksual, keanggotaan serikat, afiliasi politikatau umur.

kelompok pekerja termasuk tenaga kerja pendatang diperlakukan sama

Kriteria 6.9. Kebijakan untuk mencegah pelecehan seksual dan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan dan untuk melindungi hak reproduksinya, disusun dan diaplikasikan.

Untuk seluruh petani: 1. Tidak ada kasus pelecehan

seksual dan pengurangan hak reproduksi pekerja

Untuk seluruh petani: Harus ada kebijakan yang jelas yang dibuat lewat konsultasi dengan para pekerja, kontraktor dan pihak terkait lainnya, dan kebijakan tersebut harus tersedia untuk umum. Kemajuan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut harus dimonitor secara berkala, dan hasilnya dicatat. Petani menghormati hak reproduksi tenaga kerjanya.

Kriteria 6.10 Pihak perkebunan dan pabrik kelapa sawit berurusan secara adil dan transparan dengan petani dan bisnis lokal lainnya.

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman perulangan keluhan

yang sama dari perusahaan mitra dan atau mitra bisnis lokal lainnya

2. Rekaman mekanisme

penentuan harga dari Tim Penetapan Harga kepada kelembagaan petani dan bukti pembayaran TBS

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman bukti kontrak

kerjasama dengan mitra bisnis, jika ada.

Untuk seluruh petani: Transaksi dengan petani harus mempertimbangkan isu-isu seperti peranan para perantara, transportasi dan penyimpanan TBS, kualitas dan pengelompokan kualitas buah (grading). Kebutuhan untuk mendaur ulang nutrisi dalam TBK (menurut kriteria 4.2) perlu dipertimbangkan; bila daur ulang tidak praktis bagi atau tidak dapat dilaksanakan oleh petani plasma, kompensasi nilai zat gizi yang diekspor dapat diberikan lewat

Page 25: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 25 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

harga TBS. Petani harus memiliki akses kepada prosedur penyampaian ketidakpuasan yang disebutkan dalam kriteria 6.3, jika mereka berpendapat bahwa mereka tidak menerima harga TBS yang wajar, baik lewat perantara atau tidak. Kebutuhan akan mekanisme penetapan harga yang wajar dan transparan umumnya amat penting bagi petani plasama, yang menurut kontrak harus menjual TBS-nya kepada pabrik kelapa sawit tertentu. Jika pabrik kelapa sawit menuntut petani untuk mengubah praktek-prakteknya untuk memenuhi kriteria RSPO, pertimbangan perlu diberikan kepada biaya perubahan terkait, dan kemungkinan pembayaran TBS dimuka dapat dipertimbangkan.

Kriteria 6.11 Perkebunan dan pabrik berkontribusi terhadap pembangunan lokal yang berkelanjutan bilamana dianggap memadai.

Untuk seluruh petani: 1. Rekaman kontribusi kelembagaan petani dan / atau petani terhadap pembangunan lokal

Untuk seluruh petani: Petani swadaya dan petani kemitraan pasca konversi berkontribusi terhadap pembangunan lokal melalui kelembagaan petani

Page 26: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 26 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kelembagaan petani secara aktif melakukan perundingan dengan perusahaan mitra dalam hal penentuan pemotongan hasil penjualan TBS petani untuk kontribusi pembangunan lokal dan pengelolaannya Kelembagaan petani turut menentukan arah pemanfaatan dan pengelolaan dana kontribusi

Page 27: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 27 dari 31

Prinsip 7 : Pengembangan perkebunan baru secara bertanggung Jawab

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 7.1 Dilakukan analisis dampak sosial dan lingkungan hidup secara komprehensif dan partisipasif sebelum membangun kebun atau operasi baru memperluas perkebunan yang sudah ada dan hasilnya dimasukkan ke dalam perencanaan, pengelolaan dan operasi.

Untuk petani kemitraan 1.Tersedia dokumen analisis dampak

sosial dan lingkungan sebelum pembangunan perkebunan dilaksanakan. Untuk petani kemitraan, analisis dampak sosial dan lingkungan dilakukan oleh perusahaan mitra.

2. Bukti analisis dampak dilakukan

bersama masyarakat lokal

Untuk petani kemitraan: 1. Bukti hasil analisis dampak digunakan dalam penyusunan rencana pembangunan perkebunan

Khusus untuk petani kemitraan: • Petani kemitraan mengetahui

dampak sosial dan lingkungan perkebunan mereka yang merupakan bagian dari AMDAL perusahaan mitra, dan petani aktif melaksanakan RKL/UPL. Dokumen AMDAL disimpan di kelembagaan petani

• Petani kemitraan berkonsultasi kepada perusahaan mitra dalam pengelolaan dampak perkebunan

Khusus untuk petani swadaya: • Apabila kebun petani swadaya

meliputi area yang cukup luas dan dengan demikian mungkin memiliki dampak sosial dan lingkungan yang penting, maka perlu melakukan analisis dampak sosial dan lingkungan.

• Petani swadaya berkonsultasi pada instansi terkait atau petugas penyuluh lapangan dalam analisis dampak

• Petani yang mempunyai luas < 25 ha melaksanakan analisis dampak perkebunan sesuai peraturan yang berlaku

Page 28: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 28 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 7.2 Menggunakan survai tanah dan informasi topografi untuk merencanakan lokasi pengembangan perkebunan baru dan hasilnya digabungkan ke dalam perencanaan dan operasi

Untuk seluruh petani: 1. Bukti terdapat rekomendasi pembangunan perkebunan di lahan petani dari instansi berwenang, dengan mempertimbangkan kesesuaian lahan.

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat menerangkan rencana kerja pembangunan perkebunan yang telah mendapat rekomendasi tersebut

Khusus untuk petani kemitraan: Untuk petani kemitraan pembangunan perkebunan disesuaikan dengan program kemitraan inti dan plasma Khusus untuk petani swadaya: Untuk petani swadaya informasi mengenai topografi, jenis tanah dan kesesuaiannya untuk kelapa sawit dari lahan yang akan digunakan untuk perkebunan diperoleh dari Dinas yang membidangi Perkebunan atau petugas penyuluh lapangan. Rencana pembangunan perkebunan dibuat bersama dengan tenaga penyuluh lapangan.

Kriteria 7.3 Penanaman baru sejak November 2005 (sejak adopsi RSPO) tidak menggantikan hutan primer atau setiap daerah yang memiliki satu atau lebih Nilai Konservasi Tinggi (High Conservation value)

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat membuktikan bahwa lahan perkebunan mereka bukan berasal dari konversi hutan primer atau areal bernilai konservasi tinggi

Khusus untuk petani kemitraan: Untuk petani kemitraan, perusahaan mitra akan melakukan survey HCV di lahan petani peserta. Khusus untuk petani swadaya: Petani swadaya berkonsultasi dengan instansi berwenang untuk mendapatkan informasi mengenai HCV yang ada di atau di sekitar lahan mereka

Page 29: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 29 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 7.4 Dihindari memperluas perkebunan di atas lahan yang curam, dan atau di tanah marjinal serta rapuh.

Untuk petani kemitraan : 1. Peta realisasi pembukaan lahan. 2. Rekaman tidak adanya penanaman berlebihan pada lahan yang curam dan/atau tanah marjinal yang rapuh sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Khusus untuk petani kemitraan: Untuk petani kemitraan perusahaan mitra bersama dengan petani yang akan menyusun program penanaman baru

Kriteria 7.5 Tidak ada penanaman baru dilakukan di tanah masyarakat lokal tanpa persetujuan terlebih dahulu dari mereka, yang dilakukan melalui suatu sistem yang terdokumentasi sehingga memungkinkan masyarakat adat dan masyarakat lokal serta para pihak lainnya bisa mengeluarkan pandangan mereka melalui institusi perwakilan mereka sendiri.

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat membuktikan bahwa tidak terdapat penolakan dari masyarakat adat dan lokal terhadap pembangunan perkebunan tersebut (Bukti dapat berupa surat persetujuan dari masyarakat adat atau masyarakat lokal yang diketahui atau disetujui oleh Ketua Adat/Kepala Desa atau sesuai dengan ketentuan di daerah setempat)

Untuk seluruh petani: Petani melakukan pendekatan dengan masyarakat adat dan lokal dalam hal pembangunan perkebunan kelapa sawit, dan bila lahan tersebut milik dari masyarakat adat atau lokal harus dinegosiasikan untuk mendapatkan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Semua kesepakatan dituangkan dalam dokumen sebagai bukti di kemudian hari.

Kriteria 7.6 Masyarakat setempat diberikan kompensasi atas setiap pengambilalihan lahan dan pelepasan hak yang disepakati dengan persetujuan sukarela yang diberitahukan sebelumnya dan kesepakatan yang telah dirundingkan

Untuk seluruh petani: 1. Bukti kesepakatan yang telah diambil sebelum pembangunan perkebunan dilaksanakan (surat dokumentasi mengenai kesepakatan) 2. Bukti pelaksanaan kesepakatan sesuai perjanjian pada point 1.

Untuk seluruh petani: Didahului proses pada kriteria 7.5, maka kompensasi dan pemenuhan kesepakatan lain dilaksanakan sebelum pembangunan perkebunan kelapa sawit dilaksanakan

Page 30: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 30 dari 31

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 7.7 Dilarang membuka perkebunan baru dengan membakar, kecuali dalam keadaan khusus sebagaimana dalam ASEAN Guidelines atau regional Best Pratices lainnya

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat membuktikan bahwa mereka mengetahui dan mampu melaksanakan teknik pembersihan lahan tanpa bakar

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat membuktikan pernah mengikuti pelatihan/kursus pembersihan lahan tanpa bakar.

Untuk seluruh petani: Petani mengetahui dan mematuhi undang-undang/peraturan yang melarang penggunaan api untuk pembersihan lahan. (misalnya petani mempunyai brosur / mengikuti pelatihan petunjuk teknik pembersihan lahan tanpa bakar yang dikeluarkan oleh instansi berwenang

Instansi terkait atau petugas penyuluh lapangan melatih petani menggunakan teknik pembersihan lahan tanpa bakar. Khusus untuk petani kemitraan: Pembersihan lahan petani kemitraan mengikuti teknik tanpa bakar yang dilaksanakan perusahaan mitra.

Page 31: Panduan RSPO untuk petani sawit

DRAFT #2 INTERPRETASI NASIONAL TERHADAP PRINSIP DAN KRITERIA RSPO

Halaman 31 dari 31

Prinsip 8 : Komitmen terhadap perbaikan terus-menerus pada wilayah-wilayah utama aktifitas

Indikator

Kriteria

Major Minor

Panduan

Kriteria 8.1 Perkebunan dan pabrik kelapa sawit secara teratur memonitor dan mengkaji ulang aktifitas mereka dan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana aksi yang memungkinkan adanya perbaikan nyata yang kontinu pada operasi-operasi utama .

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat menunjukan bahwa mereka secara teratur mendapatkan pelatihan dari perusahaan mitra, petugas penyuluh lapangan dan kelembagaan petani (bukti keikut sertaan pelatihan / pertemuan dan materi pelatihan atau sertifikat) mengenai antara lain:

1. Perawatan dan panen kelapa sawit

2. Pengelolaan Hama Terpadu 3. Mempertahankan tingkat

kesuburan tanah 4. Teknik-teknik peremajaan

tanaman (antara lain teknik pembersihan lahan tanpa bakar)

5. Pembinaan manajemen dan pengawasan perkebunan kelapa sawit petani

Untuk seluruh petani: 1. Petani dapat menunjukan bahwa kebun yang diusahakannya sudah mendapat pengawasan dari perusahaan mitra, petugas penyuluh lapangan dan kelembagaan petani

Untuk seluruh petani: Petani secara teratur mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan mitra, petugas penyuluh lapangan dan kelembagaan petani untuk mendapatkan teknik/informasi terbaru mengenai pengelolaan perkebunan kelapa sawit.