Panduan Praktek Tool Grinding

download Panduan Praktek Tool Grinding

of 17

Transcript of Panduan Praktek Tool Grinding

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    1/17

    Panduan Praktek Tool Grinding

    TK I

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc1

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    2/17

    Tuntutan

    Tuntutan yang harus dicapai oleh mahasiswa :

    1. Mahasiswa dapat memahami geometri pahat / alat potong yang diasah.

    2. Mahasiswa dapat memahami fungsi geometri pahat / alat potong yang diasah.

    3. Mahasiswa dapat memahami cara pembuatan dan pengasahan bermacam

    macam pahat yang dikerjakan di laboratorium Tool Grinding ATMI.

    4. Mahasiswa dapat mengetahui alat ataupun sarana yang dipakai untuk

    pembuatan atau pengasahan pahat atau alat potong.

    5. Mahasiswa dapat memahami tuntutan di dalam pembuatan ataupun

    pengasahan.

    Geometri alat potong secara umum

    = Sudut bebas (Clearence )

    = Sudut baji

    = Sudut garuk

    Sudut Bebas ( Alfa )

    Sudut ini berfungsi sebagai sudut pembebas pahat, sehingga tidak terjadi gesekan

    saat terjadi pemotongan material.

    Sudut Baji ( Beta )

    Sudut ini berfungsi sebagai sudut penusuk material saat terjadi pemotongan, sudut ini

    sering disebut sudut potong.

    Sudut Garuk ( Gama )

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc2

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    3/17

    Sudut ini berfungsi sebagai sudut buang chip / tatal saat terjadi pemotongan material,

    biasanya disebut sebagaiRake Angel.

    Besarnya sudut sudut di atas dapat bervariasi tergantung dari kebutuhan proses

    pemotongannya ( material yang dipotong, mesin yang digunakan, cutting speed ).

    Proses Pembuatan dan Pengasahan Pahat

    Jika kita akan membuat pahat / alat potong, langkah langkah yang kita lakukan

    adalah :

    1. Memahami fungsi dari pahat / alat potong tersebut.

    2. Memahami bentuk, geometri serta tuntutan dari pahat tersebut3. Memahami kondisi awal dari pahat tersebut.

    4. Memahami pembuatan dari setiap sudut yang dibutuhkan.

    5. Memahami tingkat kesulitan dari pembuatan setiap sudut tersebut.

    6. Memahami mesin yang akan dibutuhkan untuk mengerjakan.

    7. Memahami alat bantu yang akan dibutuhkan ( alat ukur, batu gerinda,

    pendingin / coolant, dll )

    Selain pembuatan pahat, ada jugaproses pengasahan atau penajaman. Proses ini

    biasanya hanya mengasah satu atau dua bidang saja dan waktu prosesnya lebih cepat

    dibanding dengan waktu proses pembuatan pahat.

    Untuk penajaman pahat ( ISO 2, ISO 6, ISO 9, dll ), biasanya hanya diasah bagian

    rake angel-nya saja, dan proses ini dinamakan leapping.

    Pahat yang biasa diasah di Laboratorium TooL Grinding :

    1. Pahat ISO 2

    2. Pahat ISO 6

    3. Pahat ISO 7

    4. Pahat ISO 8

    5. Pahat ISO 9

    6. Pahat Ulir Segitiga ( Metris dan Whitworth )

    7. Pahat Ulir Square ( Ulir kotak )

    8. Pahat Ulir Trapesium

    9. Single lip cutter

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc3

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    4/17

    10. Milling Cutter

    11. Bor

    12. Dll.

    Alat potong lain yang dapat diasah di Laboratorium Tool Grinding :

    1. Pisau kertas

    2. Hobbing cutter

    3. Modul cutter

    4. Disc cutter

    5. Circular saw

    6. Countersink

    7. Dll.

    Sudut sudut yang biasa digunakan dalam pembuatan ataupun pengasahan pahat /

    alat potong di ATMI.

    Pahat ISO 6 R.x.

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc4

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    5/17

    Pahat ISO 2 R.x.

    Pahat ISO 9 R.

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc5

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    6/17

    Pahat Ulir Metris 600

    Pahat Potong

    Undercut HSS

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc6

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    7/17

    Twist Drill ( Bor )

    Bor HSS =1180

    Bor St.St. =1350

    End Mill Cutter

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc7

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    8/17

    Batu Gerinda

    Jenis - jenis macam macam batu gerinda :

    1. Batu gerinda Silicon Carbide2. Batu gerinda Aluminium Oxide

    3. Batu gerinda Diamond

    Silicon Carbide

    Batu gerinda ini biasa dipakai di ATMI, digunakan untuk pengasahan pahat Carbide

    ( baca = karbait ), biasanya berwarna hijau.

    Batu gerinda jenis ini adalah campuran dari pasir kaca murni, kokas tanah, serbuk

    kayu, garam yang kesemuanya dicampur dalam dapur listrik panas dan setelah

    itu dicampur lagi dengan kokas karbon dalam suhu 22000 C yang

    nantinya akan terbentuk kristal kristal silicon carbide.

    Yang biasa digunakan adalah dengan seri 11C60H8V, dengan dimensi

    200 x 40 x 50.

    Untuk penajaman mata potong batu gerinda dengan menggunakan

    dresser.

    Dresser adalah alat untuk memperbaiki permukaan mata potong dari batu gerinda.

    Untuk pendresseran batu gerinda ini dilakukan dengan langkah melintang

    ( mendekati atau menjauhi center dari batu gerinda )

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc8

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    9/17

    Aluminium Oxide

    Batu gerinda ini biasanya dipakai untuk

    pengasahan pahat HSS ( High Speed Steel ),biasanya berwarna merah muda.

    Batu gerinda ini dibuat dengan membakar tanah

    liat atau bauxite yang terdiri dari aluminium

    hydroxides

    ( aluminium + oksigen + air ). Pembakaran bauxite

    yang dicampur serbuk kokas dan besi dilakukan di

    dapur listrik yang terdapat elektroda carbon.Dan

    proses ini akan menghasilkan serbuk alumunium

    oxide.

    Yang biasa digunakan di ATMI adalah batu gerinda mangkok dengan seri

    64A60H8V, dimensi 100 x 40 x 20

    Untuk pemakaian batu gerinda ini harus diperhatikan bagian mata potong dari batu

    gerinda.

    Setelah digunakan untuk memotong biasanya pada ujung batu gerinda terdapat warna

    hitam, itu adalah chip yang menempel pada batu gerinda. Chip itu harus dibersihkan

    dengan cara di dresser, pen-dresser-an dilakukan dengan arah 10 0 15 0 menuju ke

    center batu gerinda ( lihat gambar ).

    Adapun dresser yang ada di ATMI adalah dresser diamond dan carborondum, tapi

    yang biasa di pakai oleh mahasiswa adalah dresser carborondum.

    Dresser carborondum berwarna hitam, dan dresser diamond terdapat intan yang

    ditempelkan di ujung sebuah batang besi dengan perekat.

    Batu Gerinda Diamond

    Batu gerinda ini digunakan untuk menggerinda

    pahat atau alat potong yang terbuat dari

    carbide.

    Batu gerinda diamond terbuat dari serbuk

    serbuk diamond yang direkatkan pada

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc9

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    10/17

    permukaan dari besi atau aluminium dan batu gerinda diamond tidak boleh didresser

    karena akan menghabiskan lapisan diamond, juga karena faktor ekonomis, habisnya

    lapisan diamond karena digunakan untuk penggrindaan bukan karena didresser.

    Untuk menghilangkan chip yang menempel pada batu gerinda tersebut, maka untuk

    menghilangkan chip itu dengan menggunakan bensin dan kuas.

    Nomer seri : 80D64RBWC

    100 x 23 x 20

    Nomer seri : 80D64RBWC100/TX20

    200 x 25 x 50

    Di dalam pembuatan dan pengasahan pahat atau alat potong dibutuhkan

    tuntutan ketelitian yang tinggi.Tuntutan yang harus di penuhi adalah :

    1. Ukuran sudut

    2. Ukuran ( , panjang, lebar )

    3. Kehalusan ( N6 / N5 ) dan kerataan

    4. Kesimetrian

    5. Kesikuan

    6. Ke-center-an

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc10

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    11/17

    7. Kesejajaran

    8. Tidak hangus ( gosong )

    Untuk mencapai hasil pemotongan material yang sempurna, maka dibutuhkan juga

    alat potong yang sempurna, jadi tuntutan diatas adalah mutlak.

    Di dalam praktek di tool grinding, sarana lain yang digunakan adalah

    Bevel Protractor

    Alat ini digunakan sebagai panduan

    pembuatan sudut yang nanti akan

    ditransfer ke alat lain yang digunakan di

    lapangan.

    Tingkat ketelitian pada alat ini sampai

    dengan 5 ( 5 menit ).

    Bevel TransferAlat ini digunakan untuk mentrasfer

    sudut dari bevel protractor, jadi harus

    sangat teliti dalam mencocokkan dari

    bevel protractor agar penyimpangan

    sudut yang dihasilkan dalampengerjaan

    di mesin tidak ada penyimpangan yang

    terlalu besar.

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc11

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    12/17

    Hair Line

    Alat ini digunakan untuk menera

    kerataan benda kerja yang sudah

    dikerjakan.

    Dalam pemakaian harus sangat berhati

    hati sekali karena jika alat ini rusak akan

    mempengaruhi perfomance dalam

    pekerjaan.

    Number PunchAlat ini digunakan untuk

    memberi nomor pada suatu

    logam.

    Number Punchini digunakan dalam

    penomoran material kompetensi mahasiswa.

    Penggunaan alat ini dengan cara dipukul memakai Steel Hammer atau pukul besi.

    Angel Gauge

    Alat ini digunakan sebagai penera sudut

    twist drill atau bor dan juga untuk

    mengukur panjang mata potongnya.

    Dial Indikator

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc12

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    13/17

    Alat ini digunakan untuk mengukur keparalelan suatu benda.

    Tingkat ketelitian dari alat ini adalah

    0,01 mm

    Stand Dial

    Alat ini sebagai alat bantu untuk

    pemegang dial indikator.

    Pada bagian bawah terdapat magnet yang

    digunakan untuk

    menempelkan pada meja.

    Electric Criber

    Alat ini digunakan untuk memberikan markingpada material dengan meggunakan

    arus listrik.

    Keselamatan Kerja

    Di dalam bekerja dimanapun tempatnya, keselamatan kerja perlu diperhatikan karenaakan menunjang sekali dalam kenyamanan kerja dan dapat mempengaruhi hasil kerja.

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc13

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    14/17

    Khususnya di Tool Grinding, sarana keselamatan kerja yang harus dipakai adalah :

    1. Kaca Mata Bening

    2. Masker.

    3. Safety shoes

    4. Pakaian kerja.

    Dan alat pendukung kelancaran kerja yang harus dibawa bagi mahasiswa adalah :

    1. Alat tulis

    2. Spidol

    3. Kalkulator

    Pemeliharaan Mesin Dan Alat

    Pelumasan

    Pelumasan dilakukan rutin setiap hari, baik pagi ataupun malam hari, hal ini sangat

    ditekankan karena sangat menunjang sekali di dalam pemeliharaan alat ataupun mesin

    yang dipakai. Misalnya pelumasan bagian bagian besi yang menggesek, biasanya

    pada bagian yang selalu bergeser. Pelumasan juga diberikan pada bagian besi yang

    yang berhubungan langssung dengan udara dengan kata lain bagian yang tidak

    dicat, hal ini diperhatikan untuk mengantisipasi terjadinya korosi atau karat yang akan

    merusak besi itu sendiri.

    Penggunaan alat yang benar

    Dalam pemeliharaan mesin, selain pelumasan juga cara menggunakan alat yang benar

    juga mendukung untuk memperpanjangan umur pakai mesin ataupun alat itu sendiri.

    Misalnya penggunaan End Spaner ( kunci pas ) , Ring Spaner ( kunci ring ), Ellenkey

    ( kunci L ) , hammer ( plastik atau besi ), dll sesuai fungsinya.

    Work Monitoring

    Setiap pekerjaan yang sudah dilakukan harus selalu dibukukan, dengan kata lain

    ditulis di dalam buku monitoring, hal ini digunakan untuk memantau berapa banyak ,

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc14

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    15/17

    berapa lama dan kondisi hasil pekerjaan yang sudah dilakukan selama bekerja.Hal ini

    dilakukan untuk meningkatkan produktifitas kita dalam bekerja dan mendukung

    dalam penerapan Manajemen Mutu ISO 9001 versi 2000 yang telah dilaksanakan

    ATMI selama ini.

    Penutup

    Demikian pedoman praktek ini kami buat, semoga berguna bagi mahasiswa dalam

    belajar di ATMI khususnya di TOOL GRINDING.

    Bila ada kekurangan, kami mohon maaf dan minta kritik dari rekan kerja dan

    mahasiswa sehingga proses belajar dapat terlaksana dengan lancar.

    Terima kasih.

    Surakarta, 20 Agustus 2005

    Made by Tool Grinding Instructor

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc15

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    16/17

    /var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/170849592.doc16

  • 7/22/2019 Panduan Praktek Tool Grinding

    17/17

    / / / / i /t / t h 6/170849592 d17