Panduan PM BPPT 2015-2019

102
Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019 Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT Jakarta, Januari 2015

description

panduan program manual BPPT 2015-2019. Untuk menggunakan program manual di lingkup BPPT. Bagaimana memetakan pekerjaan untuk menyesuaikan dengan Renstra dan RKAKL dan detail pekerjaan tiap personel

Transcript of Panduan PM BPPT 2015-2019

Page 1: Panduan PM BPPT 2015-2019

Panduan Penyusunan

Program Manual

2015-2019

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT

Jakarta, Januari 2015

Page 2: Panduan PM BPPT 2015-2019

Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Jakarta, Januari 2015

Page 3: Panduan PM BPPT 2015-2019

Panduan Penyusunan

Program Manual 2015-2019

Biro Perencanaan - BPPT

Cetakan Terbatas

untuk Kalangan di Lingkungan BPPT

bagi yang membutuhkan Buku ini dapat mengubungi:

Biro Perencanaan, BPPT

Page 4: Panduan PM BPPT 2015-2019

i

KATA PENGANTAR

Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang merupakan pembangunan tahap ke tiga, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya mala BPPT sebagai LPNK ikut berkontribusi pada pembangunan nasional tersebut. Berkembangnya lingkungan strategis di penelitian, pengembangan dan perekayasaan menuntut program-program melalui inovasi dan layanan teknologi yang akan dilaksanakan harus tertuang dalam dokumen yang baik dan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaannya mencapai target yang telah ditetapkan, serta evaluasi dan monitoringnya. Demikian juga dengan pencapaian target yang direncanakan harus masuk dalam sistem akuntabilitas kinerja yang dapat dipantau dengan baik. Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan agar berjalan dengan baik sesuai dengan rencana capaian kinerja, maka perlu disusun panduan penyusunan Program Manual 2015-2019 yang merupakan hasil perbaikan dan revisi terhadap panduan sebelumya. Buku Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019 merupakan panduan Program Manual untuk jangka waktu 5 tahunan sesuai periode pada Renstra BPPT 2015-2019 dan diperuntukan untuk Manual Kegiatan dengan jangka waktu tertentu sampai dengan kegiatan tersebut selesai dan rencana pemanfaatannya. Adapun untuk Program Manual tahunannya merupakan Program Manual rinci sebagai milestone yang diperuntukan untuk manual kegiatan sesuai dengan jangka waktu RKA KL pertahun. Sesuai dengan pentahapannya, maka dalam buku ini disampaikan format PCM yang akan digunakan oleh Program Manager dalam penyampaian perkembangan kontrol dan monitoringnya. Sistematika buku in adalah pada Bab I Pendahuluan yang berisi arah kebijakan dan strategi BPPT, Bab II berisi tentang Program, Kegiatan dan Indikator yang berhubungan dengan kinerja dan target, serta Bab III yang merupakan penjelasan Program Manual dan isinya serta dilengkapi dengan Program dan Kegiatan BPPT tahun 2015-2019. Akhir kata, ucapan terima kasih dan penghargaan setingi-tingginya kami haturkan pada Tim Penyusun dan Nara Sumber yang telah berdedikasi dan berkontribusi dalam menyusun dan menerbitkan Buku ini. Masukan dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan Buku di masa mendatang sangat kami harapkan.

Jakarta, Januari 2015 Biro Perencanaan BPPT

Page 5: Panduan PM BPPT 2015-2019

ii

Daftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar Isi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... I

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1. Umum .......................................................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 6

1.3. Dasar Pedoman ........................................................................................... 6

1.4. Arah Kebijakan Dan Program BPPT ............................................................ 7

1.3.1 Arah Kebijakan BPPT .................................................................................. 7

1.3.2 Program BPPT ............................................................................................. 8

BAB II PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR................................................................................. 9

2.1. Definisi ........................................................................................................ 9

2.2. Perencanaan dan Pencapaian Kineja .........................................................10

2.3. Penyusunan Program .................................................................................12

2.4. Penyusunan Kegiatan ................................................................................15

2.5. Indikator Kinerja ........................................................................................17

BAB III PROGRAM MANUAL .......................................................................................................... 23

3.1. Pengantar ...................................................................................................23

3.2 Kerangka Isi Program Manual ....................................................................23

3.3. Format Dan Outline Program Manual .........................................................27

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 29

LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................................................ 30

Page 6: Panduan PM BPPT 2015-2019

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Dalam rangka memasuki RPJMN 2015-2019 serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPPT sesuai dengan Renstra 205-2019, maka perlunya dokumen rencana pelaksanaan program dan kegiatan acuan dalam menyusun Program Manual. Program manual ini merupakan petunjuk pelaksanaan kinerja tingkat kegiatan yaitu keluaran (output) dan Sub-keluaran (Sub-output) selama periode kegiatan tersebut bermanfaat. Keluaran/sub-keluaran merupakan tangung jawab Kepala Unit Kerja/Eselon II/Satker, selaku penanggung jawab kegiatan (PJK). Kinerja (instansi pemerintah) merupakan salah satu parameter pengelolaan/ manajemen yang dibuat terukur untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan unit kerja/ satker, atau instansi pemerintah/ lembaga. Program Manual adalah dokumen acuan dan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan program dan kegiatan mulai dari tujuan program (program objectives), tingkat teknologi (state of the art technology), struktur rincian kerja (work breakdown structures), organisasi fungsional program, perencanaan SDM (man power planning), kerangka program jangka panjang (program master phasing plan), program scheduling, perencanaan anggaran (financial planning) dan sistem pelaporan (sistem reporting). Program Manual dalam satu kegiatan bersifat multi year sampai dengan memberikan manfaat kepada mitra dan berdampak kepada pemangku kepentingan. Program Manual ini selanjutnya digunakan sebagai dokumen bagi pelaksana kegiatan dan sebagai bahan dalam monitoring dan evaluasi pada pertengahan maupun akhir kegiatan. Penyusunan Program Manual diberlakukan pada semua kegiatan di BPPT baik Program Teknis maupun Program Generik. Program Manual merupakan kebutuhan dari suatu organisasi fungsional kerekayasaan (OFK) dalam melaksanakan suatu kegiatan dengan sistem tata kerja kerekayasaan untuk mencapai sasran dan target yang sudah direncanakan. Program Manual disiapkan oleh Insinyur Kepala, diperiksa Manajer Program dan disetujui oleh Kepala Program merupakan dokumen bersifat Tactical Level, adapun rencana jangka panjang seperti kerangka program jangka panjang (program master phasing plan) merupakan

Page 7: Panduan PM BPPT 2015-2019

2

tanggung jawab dari kepala unit atau penanggung jawab kegiatan (PJK) yang bersifat Strategic Level. Pada umumnya ada 4 (empat) rangkaian kegiatan dalam teknologi yaitu: Research, Development, Engineering, and Operation (R, D, E & O) dan BPPT memposisikan diri untuk mengisi kesenjangan atau jembatan antara pelaku teknologi non-industri dengan pelaku teknologi industri baik untuk industri manufaktur maupun jasa dengan melakukan penelitian, pengembangan dan perekayasaan. Kegiatan perekayasaan yang merupakan inti dari subtansi sebagian besar program dan kegiatan BPPT dilakukan untuk menutup kesenjangan antara pelaku teknologi non-industri dan pelaku teknologi industri dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Pengkajian, yaitu kegiatan R, D & E yang meliputi penelitian terapan, pengembangan dan rekayasa sampai dengan prototipe; serta melakukan kegiatan Penerapan, yaitu kegiatan D, E & O yang meliputi pengembangan pada tingkat disain awal, rekayasa dan operasi awal suatu subyek teknologi. Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan oleh BPPT merupakan kegiatan kerekayasaan yang mempunyai sifat-sifat serupa dengan sifat-sifat pada kegiatan di industri. Sifat-sifat kegiatan BPPT tersebut diantaranya adalah : a. Dilaksanakan oleh suatu tim (kelompok kerja). b. Multi bidang kerekayasaan (lintas unit). c. Multi years dengan pentahapan R, D, E & O. d. End product berupa suatu engineering concept, prototypes atau

servicing yang mengacu pada Jenis Pelayanan BPPT serta mempunyai Value Propotition.

e. Memerlukan tahap Operation yang berupa OT&E dan Sertifikasi, sebelum masuk ke industri untuk mass production.

Program BPPT difokuskan pada 13 (tiga belas) bidang teknologi yaitu: pangan, kesehatan, energi kelistrikan, energi bahan bakar, informasi dan komunikasi, material, transportasi, hankam, manufaktur, SDA dan kelautan, kebencanaan, lingkungan dan sistem inovasi.. Sesuai dengan Alur Mekanisme Pengelolaan Program BPPT yang mengacu pada proses penyusunan RKP, Renja KL, RKA-KL, RAPBN, APBN seperti pada Gambar 1a dan 1b di bawah ini, maka kegiatan tersebut diharuskan untuk membuat rincian kegiatan sebagai rencana kerja (action plan) sesuai dengan anggaran yang digunakan dan dituangkan pada dokumen Program Manual. Penggunaan nomenklatur, istilah dan komponen-komponen dalam Program Manual disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan standar penamaan yang telah digunakan di instansi eksternal yang telah berlaku baik dari Kemenkeu, Bappenas, maupun DPR. Penggunaan Program Manual sebagai salah satu dokumen pengelolaan program BPPT telah diputuskan dan menjadi kebijakan yang harus dilaksanakan.

Page 8: Panduan PM BPPT 2015-2019

3

SIKLUS TAHUNAN PERENCANAAN BPPT (JAN - JUN)

(N-1: tahun lalu, N: tahun berjalan, N+1: tahun depan)

BPPTDPR

(Komisi VII)

KEMENKEU

(DJA, DJPB)BAPPENAS

J

UN

I

ME

I

AP

RIL

MA

RE

T

F

EB

RU

AR

I

JA

NU

AR

I

Trilateral Meeting

Bappenas, DJA, BPPT

(Apr I)

Pertemuan Kemenku dan KemenPPN

Sidang Kabinet Rancangan Akhir RKP N+1

(Mei I)

Belanja Pegawai, Belanja

Operasional, PNBP/BLU

SB Pagu Indikatif

(Mar III s/d IV)

Rapat Komisi Evaluasi

Kinerja N-1

(Jan I)

Rapat Komisi Optimasi dan

Efisiensi, Pemotongan dll

(optional)

(Mar II – Apr II)

Rapat Komisi

Rencana Kerja N+1

(Apr IV)

Pra Raker dan Raker BPPT

# Review Renstra 2010 – 2014

# Materi Keg dan Output (N+1)

# RKT (N+1), PK (N)

# Draft Renstra 2015-2019

(Jan I)

Draft Usulan

Program dan Kegiatan (N+1)

(Jan IV s/d Feb II)

Draft RKP BPPT (N+1)

(Feb II)

Pagu Indikatif BPPT (N+1)

dari Setama ke Ka BPPT

(Mar III s/d IV)

Rapim BOE Hasil Raker

# Rencana Keg dan Output (N+1)

(Mar III)

Trilateral Meeting

Bappenas, DJA, BPPT

(Apr I)

Rapim BOE

Rencana Program (N+1)

(Mar III s/d IV)

Hasil Evaluasi (N-1)

Kegiatan dan Output

(Jan IV s/d Feb I)

Review Baseline (N+1) dan Draft

Rancangan Renja KL BPPT (N+1)

(Feb II)

Penyusunan Renja K/L dan

Penyampaian ke Bappenas & DJA

(Apr II)

Telaah Buku I,II,III RPJMN

2010-2014

(Jan I s/d III)

Peny Ranc Awal RKP (N+1)

(Feb II)

Sidang Kabinet Ranc Awal

RKP N+1

(Mar III)

RakorbangPus RKP (N+1)

(Mar IV)

Rakernis K/L

(Apr III)

# Pra Musrenbangnas

# MusrenbangNas RKP (N+1)

# Pasca MusrenbangNas

(Apr III - Mei I)

Penetapan RKP (N+1)

(Mei II)

Pagu Anggaran

(Jun IV)

Pembahasan RKP N+1

Bahan Pagu Anggaran

Rapat Paripurna DPR RI

Pandangan Fraksi

Rapat Kerja Banggar

Kemenkeu, Bappenas, BI

Rapat Kerja Komisi DPR RI

Rapat Kerja Banggar DPR RI

Kemenkeu, Bappenas, BI

Penyusuan Rincian PNBP

dengan Aplikasi TRPNBP

Gambar 1a. Siklus perencanaan tahunan BPPT

Page 9: Panduan PM BPPT 2015-2019

4

SIKLUS TAHUNAN PERENCANAAN BPPT (JUL - DES)

(N-1: tahun lalu, N: tahun berjalan, N+1: tahun depan)

BPPTDPR

(Komisi VII)

KEMENKEU

(DJA, DJPB)BAPPENAS

DE

SE

MB

ER

N

OV

EM

BE

R

OK

TO

BE

R

S

EP

TE

MB

ER

A

GU

ST

US

JU

LI

Rapat Paripurna DPR RI:

RUU APBN, Nota Keuangan

(Sep I)

Rapat Kerja Bangar dengan

Menkeu dan BI

(Sep I)

Rapat Komisi dengan KL:

Pembahasan RKA K/L

(Sep II)

Rapat Panja – Panja (Sep IV)

Raker Komisi dengan KL:

Penyesuaian RKA K/L (Oct II)

Pemyampaian Hasil RKA-KL

oleh Komisi dan K/L ke

Bangar dan Menkeu untuk

ditetapkan (Oct III)

Rapat Kerja Bangar DPR RI

Menkeu dan Bappenas

(Oct III)

Rapat Paripurna: Pernyataan

Persetujuan/Penolakan

setap Fraksi (Oct IV)

Penyusunan RKA K/L (N+1)

Sesuai Pagu Anggaran

(Jul II)

Penelaahan RKA K/L (N+1) Sesuai dengan Pagu Anggaran

DJA, Bappenas, BPPT

(Jul III)

Alokasi Anggaran (N+1)

(Okt IV)

Penyusunan RKA K/L (N+1)

Sesuai Alokasi Anggaran

(Nov II)

Penelaahan RKA K/L (N+1)

DJA, BPPT

(Nov III)

Penerbitan DIPA (N+1)

(Des II)

Penelaahan DIPA (N+1)

DJPB, BPPT

(Des I)

Rapat Kerja Bangar DPR RI Menkeu dan Bappenas

(Oct III)

Bahan Pidato Presiden

Penyusunan

Nota Keuangan (N+1)

Draft Rencana Penetapan Kinerja

(Penkin N+1)

(Des IV)

Gambar 1b. Siklus perencanaan tahunan BPPT (lanjutan)

Page 10: Panduan PM BPPT 2015-2019

5

Gambar 2. Proses Penyusunan RKP, Renja KL, RKA-KL, RAPBN, APBN

(Reff. PP 20 dan 21 Tahun 2004)

Page 11: Panduan PM BPPT 2015-2019

6

1.2. Maksud dan Tujuan

Pedoman penyusunan Progarm Manual ini berlaku baik untuk kegiatan teknis maupun pendukung yang ada, baik di Kedeputian maupun di Lingkungan Sekretariat Utama, Maksud dari disusunnya Pedoman Penyusunan Program Manual adalah menyediakan panduan bagi Pelaksana dan Unit Kerja di lingkungan BPPT untuk : 1. Menyusunan program kegiatan serta sumberdaya untuk jangka menengah

sesuai dengan Renstra BPPT. 2. Menjadikan Program Manual sebagai rencana pelaksanaan kegiatan dan

evaluasi serta monitoringnya. Tujuan buku Pedoman Penyusunan Program Manual adalah: 1. Mewujudkan pelaksanaan kegiatan dengan kinerja yang terukur per

triwulan dan terkendali, dalam kurun waktu tertentu. 2. Mewujudkan koordinasi dan integrasi hasil dari aktifitas perekayasaan oleh

fungsional perekayasa dengan keluaran/sub-keluaran oleh PJK. 3. Mewujudkan koordinasi dan integrasi hasil dari aktifitas perekayasaan oleh

fungsional perekayasa dengan keluaran/sub-keluaran oleh PJK.

1.3. Dasar Pedoman

1. Undang-undang (UU) No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

2. Peraturan Pemerintah (PP) No.08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Pemerintah (PP) No.90 Tahun 2010 tentang Peyusunan RKA K/L.

4. Peraturan Pemerintah (PP) No.40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

5. Peraturan Pemerintah (PP) No.20 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

6. Peraturan Pemerintah (PP) No.39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

7. Peraturan Pemerintah (PP) No.60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

9. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No.5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis K/L Tahun 2015-2019.

10. Peraturan Menteri PAN No. PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

11. Peraturan Menteri Keuangan No.136 Tahun 2014 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA KL

12. Petunjuk Pelaksanaan DIPA BPPT Tahun 2015

Page 12: Panduan PM BPPT 2015-2019

7

1.4. Arah Kebijakan Dan Program BPPT Sesuai dengan Visi dan Misi BPPT maka arah kebijakan dan strategi BPPT

yang ditetapkan melalui upaya-upaya yang dilakukan BPPT dalam rangka pencapaian sasaran strategis dengan indikator kinerja yang terukur serta dukungan kerangka regulasi, maka Arah kebijakan BPPT serta Program BPPT untuk tahun 2015-2019 dapat dijelaskan dalam tulisan di bawah

1.3.1 Arah Kebijakan BPPT

Arah kebijakan serta strategi BPPT dalam melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Mendukung peningkatan daya saing sektor produksi melalui :

a) Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: pangan, kesehatan, energi kelistrikan, energi bahan bakar, TIK, material, transportasi, hankam, manufaktur, sumberdaya alam dan kelautan, kebencanaan, lingkungan, dan sistem inovasi Strategi yang dilakukan BPPT agar litbangyasa dapat menghasilkan inovasi sampai dimanfaatkan yaitu dengan :

• Pelaksanaan kegiatan litbangyasa ditargetkan sampai ke tingkat outcome (minimal), dan diusahakanberdampak luas pada masyarakat (impact)

• Pelaksanaan kegiatan litbangyasa harus dapat dirasakan manfaatnya kepada masyarakat diantaranya melalui difusi

• Pengalokasian anggaran diutamakan kepada kegiatan litbangyasa tersebut di atas dengan alokasi yang memadai dan realitis

b) Layanan perekayasaan danteknologi dalam bentuk memberikan pelayanan jasa perekayasaan dan teknologi diantaranya pada market pull yaitu: jasa pengujian bahan dan proses produksi, jasa desain dan perekayasaan, jasa penyedia solusi ilmiah dan jasa diklat untuk peningkatan ketrampilan dan pengetahuan. Adapun untuk kelompok market push antara lain sebagai agen difusi teknologi baru ke masyarakat, membina proses alih teknologi serta melaksanakan audit teknologi. Strategi yang dilaksanakan BPPT yaitu:

• Meningkatkan kapasitas khususnya pada satker mandiri di UPT/Balai serta di BPPT Enjiniring (BE) melalui revitalisasi peralatan laboratorium yang mendukung program-program pemerintah

• Meningkatkan pelayanan melalui peningkatan kualitas dan jumlah SDM

• Meningkatkan pembiayaan yang terdiri dari market pull yang dibiayasi industri melalui PNBP, dan technology push yang akan dibiayai pemerintah

2. Perekayasaan teknologi untuk mendukung peningkatan keberlanjutan dan pemanfaatan sumberdaya alam khusunya sumberdaya alam nir hayati. Perekayasaan teknologi tersebut dalam rangka untuk meningkatkan

Page 13: Panduan PM BPPT 2015-2019

8

pengetahuan dan informasi tentang sumberdaya kelautan dan kebencanaan. Strategi yang akan dilaksanakan BPPT yaitu:

• Pengembangan teknologi eksplorasi SDA di satker UPT/Balai,

• Pengembangan teknologi pengelolaan sumberdaya air terpadu dengan fokus pada pengelolaan potensi dan kualitas sumberdaya air di daerah

• Pembentukan pusat pengembangan komptensi dan pusat difusi teknologi. 3. Peningkatan Inovasi dan layanan teknologi kepada masyarakat pedesaan,

masyarakat pesisir, dan usaha kecil dan menengah melalui pengembangan Techno Park. Adapun strategi yang diperlukan yaitu:

• Pelaksanaan kegiatan melalui sistem tata kerja kerekayasaan

• Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan sistem matrik

1.3.2 Program BPPT

Program dan Kegiatan BPPT untuk kurun waktu 2015-2019 dalam rangka untuk pencapaian Visi dan Misi BPPT, Restrukturisasi Program dan Kegiatan serta tugas pokok dan fungsi BPPT, maka Program dan Kegiatan BPPT dikelompokan kedalam 2 (dua) jenis program, yaitu Program Teknis dan Program Generik. 1) Program Teknis.

Merupakan penjabaran kebijakan sesuai visi dan misi BPPT yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPPT dan berisi kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil dengan indikator kinerja yang terukur dan untuk BPPT hannya tediri dari 1 (satu) program yaitu Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Adapun kegiatan-kegiatan pada program tersebut yaitu berisi pelayanan eksternal BPPT dan bersifat teknis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Unit Eselon II.

2) Program Generik. Merupakan program-program yang digunakan untuk BPPT yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan /atau administrasi pemerintahan. Dalam kurun jangka waktu RPJMN 201-5-2019 BPPT, maka program generik ini terdiri 2 (dua) program, yaitu : a. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT.

Kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian dari Program Teknis dan Generik

di BPPT,yaitu kegiatan yang mendukung Prioritas Nasional, Prioritas BPPT dan Non Prioritas yang merupakan keigatan bersidat eksternal, adapun untuk kegiatan generik terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bersifat internal untuk kebutuhan sarpras dan pelayanan yang mendukung yang organisasi.

Page 14: Panduan PM BPPT 2015-2019

9

BAB II

PROGRAM, KEGIATAN DAN

INDIKATOR

Program dan kegiatan yang disusun harus dapat ditunjukkan akuntabilitas kinerjanya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit organisasi K/L bersangkutan, disamping itu perlu disadari juga bahwa program dan kegiatan yang disusun merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan perencanaan kebijakan (policy planning) pada tingkat Kabinet/Pemerintah. Berdasarkan hal ini, kerangka pikir penyusunan program dan kegiatan didasarkan dalam rangka pencapaian kinerja dampak (impact) dari tingkat perencanaan yang lebih tinggi, yaitu pencapaian prioritas pada tingkat Kabinet/Pemerintah dan/atau dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran strategis K/L pada tingkat K/L. Kerangka pikir penyusunan program dan kegiatan diturunkan berdasarkan Logic Model Theory. Pengembangan kerangka pikir akan menjadi arah dalam penyusunan program dan kegiatan pada masing-masing K/L. Dalam proses penyusunan program dan kegiatan, proses penyusunan kinerja merupakan critical point yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan cermat. Pendekatan penyusunan kinerja menggunakan “Logic Model” dimulai dari tingkat impact diturunkan pada tingkat outcomes dan kemudian pada tingkat outputs akan memudahkan dalam perencanaan dan pengelolaan informasi.

2.1. Definisi

Program adalah penjabaran kebijakan kementerian dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan, yang dilaksanakan oleh satuan unit kerja Eselon I dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi kementerian. Program terdiri dari program generik dan program teknis. Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya Keluaran dari kegiatan-kegiatan dlm satu program mengacu pada sasaran strategis dan tujuan yang telah

Page 15: Panduan PM BPPT 2015-2019

10

ditetapkan. Hasil adalah manfaat yang diperoleh dlm jangka menengah utk kemanfaatan (beneficiaries) tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dlm satu program Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja setingkat Eselon II sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang dan jasa untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Indikator Kinerja adalah Ukuran keberhasilan yang dicapai dari suatu tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dalam bentuk input, output, outcome, bersifat kuantitatif maupun kualitatif, yang akan dijadikan basis untuk menilai keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian visi dan misi organisasi. Kinerja adalah keluaran (Output) atau hasil (Outcome) dari kegiatan atau program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dgn kuantitas dan kualitas terukur. Sasaran (Target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program, atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan (PP No. 40/ 2004 dan PP No. 21/ 2004). Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkan oleh Instansi Pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran harus kuantitatif sehingga dapat diukur. ( Penanggung Jawab Kegiatan (PJK) adalah pejabat eselon II / Kepala Unit Kerja/ Unit Kerja Mandiri/ Satuan Kerja, melapor dan bertanggung jawab kepada PJP/ Pejabat Eselon I. PJK dapat membawahi beberapa Kepala Program (KP); Penanggung Jawab Program (PJP) adalah pejabat Eselon I /Kepala Unit Organisasi, yaitu para Deputi dan Sekretaris Utama, melapor dan bertanggung jawab kepada Kepala BPPT. Unit Kerja/ Unit Kerja Mandiri/ Satuan Kerja adalah Direktorat, Pusat, Biro, UPT, Balai, dan Inspektorat.

2.2. Perencanaan dan Pencapaian Kineja

Perencanaan kinerja Triwulan, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan : 1. PJK menyusun rencana kinerja triwulan tingkat kegiatan menggunakan

form terlampir. Rencana ini untuk memberi gambaran tingkat

Page 16: Panduan PM BPPT 2015-2019

11

(persentase) target kinerja keluaran dengan memperhitungkan kontribusi aktifitas-aktifitas perekayasa yang terkait secara sistemik/relevan/sinergi.

2. Copy rencana kinerja Triwulan disampaikan kepada Deputi terkait dengan tembusan Biro Perencanaan.

3. PJK menyelenggarakan rapat koordinasi dan pengendalian kegiatan sebagaimana diatur dalam petunjuk pelaksanaan DIPA BPPT.

4. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan diperlukan penyesuaian/ perubahan target dan/atau indikator kinerja, PJK mengkonsultasikannya lebih dahulu dengan atasan langsung (pejabat eselon IA).

5. Setelah disetujui oleh atasan langsung, PJK menyurati pejabat pembuat komitmen (PPK) tentang perubahan/ penyesuaian tersebut, dengan tembusan Biro Perencanaan.

Jenis, Hirarki Dan Penanggung Jawab Kinerja Instansi Pemerintah/Lembaga

Aktifitas/ Upaya Kinerja Penanggung Jawab

Fungsi K/L Dampak/ Impact Pimpinan K/L (Kepala BPPT) Program Hasil/ Outcome Penanggung Jawab Program

(PJP): Deputi/ Sekretaris Utama Kegiatan Keluaran (Output)/

Sub-Keluaran (Sub-output)

Penanggung Jawab Kegiatan (PJK) / Direktur / Ka Pusat/ Balai/ UPT

Fungsional Perekayasa

Komponen/ Sub-Komponen

Kepala Program/ Group Leader

1. Dalam tahap pelaksanaan PJK bertugas dan bertanggung jawab untuk

memastikan agar keluaran/Output dan/ atau sub-keluaran/ sub-output yang akan dihasilkan: a) berfungsi; b) mempunyai komponen/ sub-komponen pembentuk (oleh aktifitas

fungsional perekayasa) yang terintegrasi/ terhubung secara sistem/relevan/ sinergi;

c) komponen dan sub komponen ini dihasilkan dari aktifitas fungsional perekayasa

d) memenuhi persyaratan inovasi, teknologi, izin operasi, keselamatan, kesehatan, dan ramah lingkungan;

e) mempunyai target dan indikator kinerja kegiatan (IKK) yang terukur sesuai dokumen perjanjian kinerja tahun 2015; dan

f) mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. PJK merencanakan target kinerja keluaran dan/ atau sub-keluaran Triwulan, mengkooordinasikan, mamantau, mengukur capaian kinerja kegiatan, mengendalikan dan melaporkannya pada setiap akhir triwulan (paling lambat

Page 17: Panduan PM BPPT 2015-2019

12

5 (lima) hari setelah sebuah triwulan berakhir, kepada eselon I (atasan langsung) dengan tembusan kepada Biro Perencanaan. PJK bertanggung jawab atas tercapai dan berfungsinya keluaran/sub-keluaran. Sedangkan PJP bertanggung jawab atas tercapainya hasil/ manfaat/ outcome yaitu kinerja program.

3. Menurut amanat peraturan pemerintah nomor 47 tahun 2005 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1997 tentang pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan rangkap, pejabat fungsional perekayasa (yang aktif ) dilarang merangkap sebagai PJK.

4. Merujuk kepada peraturan kepala BPPT No. ... Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan DIPA BPPT, Troika (dan aktifitas fungsional perekayasaan) ditempatkan dibawah koordinasi dan pengendalian PJK terkait.

5. PJK merancang Organisasi Fungsional Kerekayasaan (OFK) dengan jumlah dan kegunaan yang sesuai untuk menghasilkan keluaran/ sub-keluaran tahun 2015.

6. PJK mereviu secara berkala agar Keluaran/ Sub-Keluaran selalu sinergi/sistemik/relevan secara fungsi terhadap Hasil/ Outcome yang akan dihasilkan oleh program yang menjadi tanggung jawab PJP/ pejabat eselon IA.

7. PJK mereviu secara berkala agar Keluaran/ Sub-Keluaran selalu sinergi/sistemik/relevan secara fungsi terhadap aktifitas-aktifitas fungsional perekayasa yang ada dibawahnya (Vertikal). Begitu juga antar aktifitas fungsional perekayasa (Horisontal) apabila ada.

8. PJK bertanggung jawab merancang, melaksanakan, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan agar produk rekayasa yang dihasikan oleh fungsional perekayasa (FP) berfungsi secara sinergi/sistemik/relevan sebagai sebuah keluaran/output.

9. Hal-hal terkait penyusunan dan pengelolaan OFK mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku, antara lain keputusan Kepala BPPT No. 01/KP/BPPT/I/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa.

2.3. Penyusunan Program

Pertimbangan penyusunan program terdiri atas: 1. Program harus disusun dalam kerangka strategis nasional

Dalam penyusunan program harus sudah memperhitungkan bahwa program yang akan digunakan merupakan salah satu elemen dalam pencapaian rencana pembangunan nasional. Program yang akan digunakan harus dapat menggambarkan kontribusi dari pelaksanaan pemerintahan dalam rangka mencapai sasaran pembangunan nasional. Setiap K/L dalam menyusun program harus dapat

Page 18: Panduan PM BPPT 2015-2019

13

menunjukkan kontribusi program-program yang akan digunakan dalam pencapaian kerangka strategis nasional.

2. Program harus jelas penanggungjawabnya. Setiap program harus secara jelas dapat menunjukan hasil (outcome) yang akan dicapai dan unit organisasi yang bertanggungjawab atas pencapaian kinerjanya. Berdasarkan prinsip akuntabilitas organisasi, satu program hanya dimiliki oleh satu penanggung jawab yaitu unit Eselon IA di bawah K/L. Dalam penyusunan program setiap unit organisasi didalam K/L harus dilibatkan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab atas pencapaian kinerja program.

3. Program harus dapat dijabarkan ke dalam kegiatan Kegiatan merupakan kumpulan tindakan yang ditujukan untuk pencapaian sasaran program, sehingga dalam penyusunan program harus dapat diuraikan kegiatan-kegiatan yang nanti akan memberikan kontribusi dalam pencapaian kinerja program. Hubungan program dan kegiatan merupakan hubungan hirarki yang menunjukan bahwa satu kegiatan hanya terkait dengan satu program, dan satu program dapat dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan.

4. Program harus didefinisikan sebagai cara untuk mendukung prioritas Adanya keinginan untuk mengkaitkan program dengan prioritas kebijakan secara luas menunjukan pentingnya kejelasan hubungan antara sumber daya yang digunakan program dengan hasil kebijakan yang telah ditentukan. Dalam menyusun program harus mempertimbangkan pilihan-pilihan dalam pelaksanaannya apakah secara teknis dapat dilakukan atau tidak. Dalam diskusi penentuan prioritas kebijakan akan lebih baik apabila program dalam penyusunannya sudah menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

5. Program harus terintegrasi dalam manajemen anggaran yang berbasis kinerja secara luas. Pertanggungjawaban untuk melaksanakan setiap program harus sejalan dengan pemberian anggaran, yaitu dengan menunjukkan kejelasan hubungan antara anggaran dengan kinerja yang dihasilkan oleh program tersebut.

6. Program harus memasukkan seluruh sumber pendanaan Untuk pembiayaan secara penuh terhadap sebuah program mensyaratkan bahwa seluruh sumber pendanaan baik yang bersifat belanja rutin, belanja pembangunan maupun pos pembiayaan harus diperhitungkan menjadi satu kesatuan. Hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan program terhadap alokasi yang dibutuhkannya.

1.3.3 Penyusunan Indikator Kinerja Program (Outcome)

A. Outcome Program Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

Page 19: Panduan PM BPPT 2015-2019

14

Outcome dalam Struktur Manajemen Kinerja merupakan sasaran kinerja program yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi K/L setingkat unit Eselon IA Kriteria rumusan outcome program adalah sebagai berikut: 1. Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon IA sesuai dengan visi,

misi dan tupoksinya; 2. Outcome Program harus dapat mendukung pencapaian kinerja K/L

(visi, misi dan sasaran strategis K/L); dan 3. Outcome Program harus dapat dievaluasi berdasarkan periode

waktu tertentu.

B. Indikator Kinerja Program Indikator kinerja program merupakan ukuran pencapaian outcome/kinerja program. Kriteria penyusunan indikator outcome/ indikator kinerja program adalah sebagai berikut: 1. Indikator kinerja program harus memenuhi Kriteria Penyusunan

Indikator Kinerja; 2. Indikator-indikator kinerja program harus dapat mendorong

tercapainya outcome program yang telah ditetapkan

Outcome dalam Struktur Manajemen Kinerja terbagi menjadi 2 bagian, yaitu outcome pada tingkat kinerja Kabinet dan outcome pada tingkat kinerja K/L. Pada tingkat Kabinet, outcome merupakan kinerja fokus prioritas yang harus dicapai oleh satu atau beberapa K/L yang terkait dengan pencapaian kinerja Prioritas. Sedangkan pada tingkat K/L, outcome merupakan kinerja program dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran strategis K/L (Kinerja K/L).

2.2.2. Pemilihan Indikator

Metode pemilihan indikator kinerja program dapat dibagi berdasarkan sumber ketersediaan dan pengumpulan data, yaitu: 1. Kelompok data/informasi tersedia

Indikator kinerja program dapat disusun dengan menggunakan indikator yang sudah tersedia seperti contoh; (i) IPM (Indeks Pembangunan Manusia), (ii) APK (Angka Partisipasi Kasar), (iii) APM (Angka Partisipasi Murni) dan (iv) IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dimana data pengukuran pencapaian kinerjanya telah tersedia/dilakukan pengumpulan dan penghitungannnya oleh instansi lain sehingga K/L bersangkutan dapat data ini secara langsung. Penggunaan indikator kinerja program model ini memberikan keuntungan antara lain dalam pertimbangan biaya pada proses pengumpulan dan penghitungan data pencapaian kinerjanya.

2. Kelompok data/informasi dikumpulkan sendiri oleh K/L bersangkutan Data pengukuran pencapaian kinerja program dikumpulkan dan dilakukan penghitungannya secara mandiri oleh masing-masing K/L bersangkutan. Kelompok indikator ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:

Page 20: Panduan PM BPPT 2015-2019

15

a. Indikator kinerja program berasal dari indikator kinerja kegiatan terpenting. Indikator kinerja program merupakan satu/lebih indikator kinerja kegiatan terpenting yang diangkat menjadi indikator kinerja program.

b. Indikator kinerja program merupakan gabungan (secara komposit) dari indikator-indikator kinerja kegiatannya. Perhitungan indeks komposit dapat diperoleh dengan membobot indikator-indikator kinerja kegiatan-nya.

c. Indikator kinerja program merupakan indikator survei penilaian pencapaian kinerja program. Berkaitan dengan metode ini, perlu diperhatikan bahwa indikator-indikator kinerja kegiatan yang dipilih harus dapat menghasilkan output kegiatan yang mendorong tercapainya outcome program, meskipun dalam penyusunannya indikator kinerja kegiatan tidak terkait secara langsung dengan indikator kinerja program

2.4. Penyusunan Kegiatan

Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat unit Eselon 2 yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Dalam restrukturisasi program dan kegiatan, setiap unit Eselon 2 memiliki akuntabilitas kinerja untuk 1 (satu) kegiatan.

2.3.1. Jenisnya Kegiatan 1. Kegiatan Teknis

Kegiatan teknis dapat berupa: a. Kegiatan prioritas nasional, yaitu kegiatan-kegiatan dengan

output spesifik dalam rangka pencapaian sasaran nasional. Kegiatan prioritas nasional harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut, antara lain:

• Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional;

• Merupakan kegiatan yang mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan;

• Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakannya;

• Memiliki ukuran kinerja yang spesifik, tegas dan terukur sehingga dapat secara langsung dipantau manfaatnya terhadap masyarakat; dan

• Realistis untuk dilaksanakan dan dapat diselesaikan sesuai dengan target jangka waktu yang telah ditetapkan.

Page 21: Panduan PM BPPT 2015-2019

16

Rumusan kegiatan prioritas nasional yang telah ditetapkan, selanjutnya ditambahkan kepada unit Eselon 2 yang sesuai untuk melaksanakannya, tentunya dengan juga memperhatikan kontribusi output kegiatan prioritas nasional ini terhadap outcome program pada tingkat unit Eselon 1A.

b. Kegiatan prioritas K/L, yaitu kegiatan-kegiatan dengan output spesifik dalam rangka pencapaian kinerja K/L.Kegiatan prioritas K/L memiliki target kinerja yang lebih besar daripada kegiatan teknis non-prioritas. Dalam pelaksanaannya, kegiatan prioritas K/L dapat berubah menjadi kegiatan teknis non-prioritas sesuai dengan adanya perubahan kebijakan pada tingkat K/L. Dengan adanya perubahan ini, target kinerja kegiatan (output) akan ditetapkan pada tingkat baseline-nya.

c. Kegiatan teknis non-prioritas, merupakan kegiatan-kegiatan dengan output spesifik dan mencerminkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Tupoksi Satuan Kerja (Satker) namun bukan termasuk dalam kategori prioritas. Target kinerja kegiatan (output) teknis non-prioritas ditetapkan pada baseline-nya, atau pada target kinerja dasar/minimal yang dapat dihasilkan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan teknis non-prioritas dapat berubah menjadi kegiatan prioritas K/L sesuai dengan adanya perubahan kebijakan pada tingkat K/L. Dengan adanya perubahan ini, target kinerja output kegiatan akan ditambah disesuaikan dengan kebijakan yang mendasari perubahan ini.

2. Kegiatan Generik Merupakan kegiatan yang digunakan oleh beberapa unit unit Eselon 2 yang memiliki karakteristik sejenis. Sebagai contoh adalah kegiatan Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Kegiatan BPPT

2.3.2 Kegiatan Dan Pertimbangan

1. Kegiatan Teknis (Kegiatan Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas K/L dan Kegiatan Teknis Non-Prioritas). Kegiatan teknis yang akan disusun harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut: a. Satu unit organisasi K/L setingkat Eselon 2 yang bersifat

memberikan pelayanan eksternal akan menggunakan 1 (satu) kegiatan teknis termasuk kegiatan yang dilaksanakan melalui mekanisme Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan. Dalam rangka Perencanaan Kebijakan (yang terdiri dari prioritas, fokus prioritas, dan kegiatan prioritas), dapat terjadi bahwa kegiatan teknis tidak dapat dicerminkan secara langsung pada kegiatan unit Eselon 2 yang berdasarkan Tupoksi sesuai Pendekatan Akuntabilitas Kinerja. Untuk kasus seperti ini, unit Eselon 2 yang bersangkutan dapat menggunakan lebih dari 1 (satu) kegiatan.

b. Kegiatan Teknis yang disusun harus dapat mencerminkan tugas dan fungsi unit Eselon 2 terkait;

Page 22: Panduan PM BPPT 2015-2019

17

c. Nomenklatur kegiatan teknis bersifat unique/khusus (tidak duplikatif) untuk masing-masing unit Eselon 2 pelaksananya;

d. Kegiatan teknis harus dapat dievaluasi pencapaian kinerjanya berdasarkan periode waktu tertentu; dan

e. Kegiatan teknis dilaksanakan dalam periode waktu jangka menengah, dengan perubahan hanya dapat dilakukan setelah melalui tahapan evaluasi.

2. Kegiatan Generik

Kegiatan generik yang akan disusun harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut: a. Kegiatan generik dilaksanakan oleh 1 (satu) unit organisasi K/L

setingkat unit Eselon 2 yang bersifat memberikan pelayanan internal;

b. Nomenklatur kegiatan generik dijadikan unique dengan menambahkan nama unit Eselon 2 dan/atau dengan membedakan kode kegiatan sesuai dengan Tupoksinya.

Kriteria penyusunan indikator kinerja kegiatan adalah sebagai berikut: a. Indikator kinerja kegiatan harus memenuhi kriteria penyusunan

indikator kinerja b. Indikator-indikator kinerja kegiatan harus dapat mendorong

tercapainya output kegiatan yang telah ditetapkan; c. Indikator kinerja kegiatan dapat disusun menjadi:

• Indikator kuantitas,

• Indikator kualitas, atau

• Indikator harga. Dalam upaya penyusunan indikator kinerja kegiatan, perlu mempertimbangkan dan/atau menelaah Tupoksi unit Eselon 2 pelaksananya.

2.3.3. Penamaan Kegiatan

Penamaan Kegiatan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Nama kegiatan harus dapat mencerminkan pelaksanaan dari

Tupoksi unit Eselon 2 terkait; 2. Nama kegiatan harus bersifat unique/khusus (tidak duplikatif) untuk

masing-masing organisasi pelaksananya; dan 3. Pemberian nama kegiatan generik agar tidak bersifat duplikatif

dilakukan dengan menambahkan nama unit Eselon 2 terkait.

2.5. Indikator Kinerja

Prioritas merupakan arah kebijakan untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan. Sasaran pembangunan tersebut merupakan penjabaran dari visi dan misi (platform) Presiden terpilih. Fokus

Page 23: Panduan PM BPPT 2015-2019

18

prioritas merupakan bagian dari prioritas untuk mencapai sasaran strategis yang dapat bersifat lintas K/L. Kegiatan prioritas merupakan kegiatan pokok (kegiatan yang mutlak harus ada) untuk mendapatkan keluaran (output) dalam rangka mencapai hasil (outcome) dari fokus prioritas. Dalam restrukturisasi program dan kegiatan, seluruh program dan kegiatan dilengkapi dengan indikator kinerja beserta anggarannya, untuk digunakan sebagai alat ukur pencapaian tujuan pembangunan yang efektif dan efisien secara teknis operasional serta dalam pengalokasian sumber dayanya. Selanjutnya, definisi masing-masing indikator kinerja berdasarkan Struktur Manajemen Kinerja pada Arsitektur Program dijabarkan sebagai berikut: A. Indikator Kinerja pada tingkat Kabinet/Pemerintah (Perencanaan

Kebijakan)

• Indikator impact/Indikator kinerja prioritas Impact pada tingkat Perencanaan Kebijakan merupakan kinerja dari prioritas. Pencapaian kinerjannya diukur menggunakan indikator impact/indikator kinerja prioritas. Contoh: Prioritas Peningkatan Efektifitas Penanggulangan Kemiskinan, kinerja yang diharapkan adalah meningkatnya taraf kesejahteraan penduduk dengan indikator kinerja prioritas antara lain prosentase angka kemiskirian nasional .

• Indikator outcome/Indikator kinerja fokus prioritas Outcome pada tingkat Perencanaan Kebijakan merupakan kinerja dari fokus prioritas. Pencapaian kinerjanya diukur menggunakan indikator outcome/ indikator kinerja fokus prioritas. Contoh: Fokus Prioritas Perlindungan Sosial, kinerja yang diharapkan adalah meningkatnya kualitas perlindungan sosial dengan indikator kinerja fokus prioritas antara lain prosentase penduduk miskin mendapatkan pelayanan dasar. Fokus Prioritas Pemberdayaan Masyarakat, kinerja yang diharapkan adalah meningkatnya kemandirian masyarakat miskin dengan indikator kinerja fokus prioritas antara lain prosentase penduduk miskin yang mampu mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan dan Fokus Prioritas Pembinaan dan Pemberdayaan Usaha Kecil, kinerja yang diharapkan adalah meningkatnya produktivitas dan kemampuan daya saing usaha kecil dengan indikator kinerja fokus prioritas antara lain prosentase usaha kecil memiliki akses nemasaran produk.

Page 24: Panduan PM BPPT 2015-2019

19

• Indikator output/Indikator kinerja kegiatan prioritas Output pada tingkat Perencanaan Kebijakan merupakan kinerja dari kegiatan prioritas. Pencapaian kinerjanya diukur mengunakan indikator output/indikator kinerja kegiatan prioritas. Contoh: Fokus Prioritas Perlindungan Sosial diwujudkan melalui: • Kegiatan prioritas Jamkesmas, kinerja yang diharapkan dari

kegiatan prioritas ini adalah meningkatnya cakupan layanan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dengan indikator kinerja kegiatan prioritas antara lain prosentase penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, dan

• Kegiatan prioritas raskin, kinerja yang diharapkan dari kegiatan prioritas ini adalah meningkatnya cakupan layanan bahan pangan yang layak bagi penduduk miskin dengan indikator kinerja kegiatan prioritas antara lain prosentase penduduk miskin memperoleh akses bahan makanan pokok.

B. Indikator Kinerja pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga (K/L)

• Indikator impact/Indikator kinerja K/L (misi/sasaran K/L) Impact pada tingkat K/L merupakan kinerja dari misi/sasaran K/L. Pencapaian kinerjanya diukur menggunakan indikator impact/ Indikator kinerja K/L. Contoh: Misi K/L adalah Peningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat, kinerja yang diharapkan adalah meningkatnya taraf kesehatan penduduk dengan indikator kinerja K/L antara lain angka harapan hidup, dsb.

• Indikator outcome/Indikator kinerja program Outcome pada tingkat K/L merupakan kinerja dari program. Pencapaian kinerjanya diukur menggunakan indikator outcome/indikator kinerja program. Contoh: Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat, kinerja yang diharapkan adalah meningkatnya jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan indikator kinerja program antara lain prosentase pemerataan nemenuhan layanan kesehatan prosentase layanan kesehatan memenuhi standar pelayanan minimum bidang kesehatan.

• Indikator output/Indikator kinerja kegiatan Output pada tingkat K/L merupakan kinerja dari kegiatan. Pencapaian kinerjanya diukur menggunakan indikator output/indikator kinerja kegiatan.

Page 25: Panduan PM BPPT 2015-2019

20

Contoh: Kegiatan Jamkesmas, kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya cakupan layanan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin, dengan indikator kinerja kegiatan antara lain prosentase penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

2.4.1. Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

Penyusunan indikator kinerja, perlu untuk mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: l. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas

institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi; 2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda

sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan; 3. Measurable : indikator yang digunakan diukur dengan skala

penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.

• Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit Contoh Indikator Kuantitas: Jumlah penumpang internasional yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.

• Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/ tingkat pelayanan yang dihasilkan) Contoh Indikator Kualitas : Proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit.

• Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran kinerja. Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per penumpang.

4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja

5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja;

6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator;

7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.

2.4.2 Target Indikator Kinerja

Target kinerja disusun setelah indikator kinerja ditetapkan. Target kinerja menunjukkan sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh K/L, program, dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Dalam menetapkan target kinerja perlu diperhatikan standar kinerja yang dapat diterima (benchmarking). Salah satu cara menentukan standar kinerja adalah dengan mengacu kepada tingkat kinerja institusi/negara lain yang sejenis sebagai perwujudan best practices.

Page 26: Panduan PM BPPT 2015-2019

21

Standar kinerja dan target kinerja dinyatakan dengan jelas pada awal siklus perencanaan (dapat dilakukan pada tahap perencanaan strategis atau awal tahun anggaran). Hal ini untuk menjamin aspek akuntabilitas pencapaian kinerja. Kriteria dalam menentukan target kinerja menggunakan pendekatan "SMART", yaitu: 1. Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas; 2. Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur

baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya;

3. Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada;

4. Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan

5. Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan. 2.4.3 Informasi Indikator Kinerja

Masing-masing indikator kinerja, selanjutnya harus dilengkapi dengan informasi indikator kinerja. Informasi indikator kinerja dalam kerangka pengukuran kinerja terdiri atas: 1. Nama indikator: mengidentifikasi nama dan kategori indikator

(indikator outcome, output atau mainstreaming); 2. Tujuan/kepentingan: menjelaskan apa yang ingin dicerminkan dari

sebuah indikator dan mengapa itu penting; 3. Metode penghitungan: menggambarkan cara penghitungan indikator

(jika indikator yang digunakan merupakan hasil perhitungan dari data/ informasi yang dikumpulkan);

4. Tipe penghitungan: mengidentifikasi sifat indikator kinerja (bersifat kumulatif atau non-kumulatif);

5. Indikator baru: mengidentifikasi indikator baru atau indikator lama yang berubah sasaran kinerjanya dibanding tahun sebelumnya;

6. Kinerja yang diharapkan: mengidentifikasikan tingkat dan arah kinerja yang diharapkan;

7. Standar indikator: mengidentifikasi standar kinerja yang dapat diterima (benchmark);

8. Penanggungjawab indikator: mengidentifikasi unit organisasi penanggungjawab dalam pendefinisian, analisis data, interpretasi dan pelaporan indikator;

9. Pengelola data indikator: mengidentifikasi unit organisasi penanggung jawab dalam memastikan data indikator telah terkumpul dan tersedia sesuai jadwal;

10. Waktu pelaksanaan pengumpulan data indikator: tanggal yang ditetapkan untuk memulai pengumpulan data indikator;

Page 27: Panduan PM BPPT 2015-2019

22

11. Jadwal pelaporan: mengidentifikasi jadwal pelaporan indikator (apakah dilaporkan pertigabulan, persemester atau pertahun);

12. Sumber pengumpulan data menggambarkan darimana data/informasi didapat dan bagaimana pengumpulannya; dan

13. Hambatan pengumpulan data mengidentifikasi hambatan pengumpulan data/informasi terkait pengukuran kinerja.

Page 28: Panduan PM BPPT 2015-2019

23

BAB III

PROGRAM MANUAL

3.1. Pengantar

Program manual ini merupakan petunjuk pelaksanaan kinerja tingkat kegiatan yaitu keluaran/ output dan Sub-keluaran/ Sub-output selama kurun waktu tertentu sampai menghasilkan manfaat kepada masyarakat atau pemangku kepentingan. Adapun menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam Administrasi Negara/ Penyelenggaraan Pemerintahan, keluaran/sub-keluaran merupakan tangung jawab kepala unit kerja/ eselon II/ Satker, selaku penanggung jawab kegiatan (PJK). Kinerja (instansi pemerintah) merupakan salah satu parameter pengelolaan/ manajemen yang dibuat terukur untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan unit kerja/ satker, atau instansi pemerintah/ lembaga. Dokumen Program Manual terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu bagian tentang 1) Data Kegiatan dan bagian tentang 2) Keterangan Kegiatan dengan outline berupa Judul Kegiatan, Daftar Isi, Tujuan Program (Program Objectives), Diskripsi Program (Program Description), Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures), Rencana Program Jangka Panjang (Program Master Phasing Plan), Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure/WBS), Jadwal Kegiatan Tahun (Program Scheduling), Perencanaan SDM, Perencanaan Anggaran, Sistem Pelaporan dan Dokumentasi, Hasil Yang Telah Dicapai (Khusus untuk Program/Kegiatan Lanjutan). Dalam Bab III ini diberikan format dan penjelasan penyusunan Program Manual di lingkungan BPPT. Buku Pedoman Penyusunan Program Manual ini masih belum sempurna dan lengkap seperti yang diharapkan, namun demikian panduan ini dapat diterapkan secara keseluruhan di lingkungan BPPT. Oleh karena itu, dengan semangat selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan melalui penerapan dan kerja langsung, buku ini diterbitkan untuk dapat digunakan dan sejalan untuk mendapat masukan untuk perbaikan lebih lanjut.

3.2 Kerangka Isi Program Manual

Program Manual disusun pada tingkatan substansi kegiatan/pekerjaan yang sama (dalam hal ini sesuai dengan RKA KL 2015, yaitu pada tingkat Sub Output) oleh Troika dengan format sesuai lampiran 1 (Program Manual untuk Kedeputian), selanjutnya Program Manual setingkat Sub Output

Page 29: Panduan PM BPPT 2015-2019

24

tersebut dijadikan satu bagian dengan sub output lainnya dalam satu Output yang sama.Dalam hal substansi pekerjaan yang sama tersebut ada pada tingkat output (dalam dokumen RKA KL) maka, penyusunan Program Manualnya pada tingkat Output (beberapa di TIRBR dan TPSA). Dalam penyusunan Program Manual di masing-masing Unit Kerja Teknis, maka untuk keseragaman dan kelengkapan informasi kegiatan tersebut terdiri dari 2 (dua) bagian dan sedikitnya mengandung informasi sebagai berikut: A. Data Kegiatan (lihat format pada lampiran)

B. Keterangan Kegiatan, dengan outline sebagai berikut:

1. Judul Program/Kegiatan 2. Daftar Isi 3. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives) 4. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description) 5. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS) 6. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures) 7. Perencanaan SDM (Man Power Planning) 8. Rencana Program Jangka Panjang (Program Master Phasing Plan) 9. Jadwal Kegiatan Tahun (Program Scheduling) 10. Perencanaan Anggaran (Financial Planning) 11. Sistem Pelaporan dan Dokumentasi (System Reporting) 12. Hasil Yang Telah Dicapai (Khusus untuk Program/Kegiatan

Lanjutan) Adapun Program Manual untuk masing masing kegiatan di lingkungan Sekretariat Utama yaitu disusun ditingkat output yang merupakan pencerminan dari Bagian/Bidang dengan demikian jumlah Program Manual di Sekretariat Utama adalah sesuai dengan jumlah eselon 3 di masing-masing Biro/Pusat. Program manual di Sekretariat Utama disesuaikan terhadap lingkup pekerjaan yang sifatnya sebagai dukungan teknis kepada unit kerja dengan menggunakan sistem tata kerja kerekayasaan namun tidak dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit perekayasa sebagai fungsional perekayasa. Dalam hal ini maka, dan bersifat normatif dengan informasi yang diperlukan diantaranya yaitu: B. Data Kegiatan (lihat format pada lampiran)

C. Keterangan Kegiatan, dengan outline sebagai berikut:

1. Judul Program/Kegiatan 2. Daftar Isi 3. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives) 4. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description) 5. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS) 6. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures) 7. Perencanaan SDM (Man Power Planning)

Page 30: Panduan PM BPPT 2015-2019

25

8. Jadwal Kegiatan Tahunan (Program Scheduling) 9. Perencanaan Anggaran (Financial Planning)

Penjelasan dan rincian lebih lanjut dari masing-masing bagian dan outline Program Manual tercantum dalam Bab III buku ini.

Catatan untuk kegiatan di lingkungan Sekretariat Utama: Bagi kegiatan di tingkat Output maupun Sub Output yang digunakan untuk fungsional perekayasa bagi Perekayasa Aktif, maka program manual yang digunakan untuk STKK adalah sesuai dengan Format pada Lampiran 1 yang bersifat teknis.

Page 31: Panduan PM BPPT 2015-2019

26

Seberapa banyak TN, TR/TM, TD, PD & PCM dibuat untuk setiap tahap kegiatan program tergantung kesepakatan awal sejak program didefinisikan dan harus secara tertulis dinyatakan dalam Program Manual.

Program start

Preliminary Program Review

Critical Program Review

Final Program Review

0 9 123

Program Manual

Tech Report

PCM

Tech Docmnt

Tech Report

PCM

Tech Docmnt

Program Docmnt

Detail Program Review

6

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Report

PCM

Tech Docmnt

Program Docmnt

Program start

Preliminary Program Review

Critical Program Review

Final Program Review

0 9 123

Program Manual

Tech Report

PCM

Tech Docmnt

Tech Report

PCM

Tech Docmnt

Program Docmnt

Detail Program Review

6

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Report

PCM

Tech Docmnt

Program Docmnt

Gambar 4. Interval Waktu Pelaporan dalam Tahun Berjalan

Page 32: Panduan PM BPPT 2015-2019

27

3.3. Format Dan Outline Program Manual

Unit Kerja di Kedeputian Isilah data kegiatan sebagai ringkasan dari program atau kegiatan seperti formulir di bawah ini dan dilengkapi dengan tanggal persetujuan dan tanda tangan Direktur/Kepala Unit Kerja.

Ringkasan Eksekutif [Isilah bagian ini dengan ringkasan eksekutif program ini] A.DATA KEGIATAN (Maksimal 2 halaman) B.KETERANGAN KEGIATAN

1. Judul Program/Kegiatan 2. Daftar Isi 3. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives)

a. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan b. Tujuan dan Sasaran (//reff: Renstra BPPT 2015-2019) c. Outcome (Manfaat/hasil dari suatu Keluaran) d. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran e. Nilai Proposisi (Value Proposition) f. Peran BPPT melalui Program Ini g. Keluaran (//Reff: Renstra BPPT 2015-2019) h. Potensi HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

4. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description) a. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan b. Ruang Lingkup Dan Metodologi c. Status Teknologi d. Peralatan dan Infrastruktur e. Kerangka Kerja Sistem Inovasi f. Mitra Kerja (Litbang/Industri) & Model Kemitraan g. Pengguna (Intermediate & End User) & Model Pemanfaatan Hasil h. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil

5. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS) 6. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures) 7. Perencanaan SDM (man power planing) 8. Rencana Program Jangka Panjang (Program Master Phasing Plan) 9. Jadwal Kegiatan Tahunan (Program Scheduling) 10. Perencanaan Anggaran (financial planning) 11. Sistem Pelaporan dan Dokumentasi (system reporting) 12. Hasil Yang Telah Dicapai (Khusus untuk Program/Kegiatan Lanjutan)

Page 33: Panduan PM BPPT 2015-2019

28

Unit Kerja di Sekretariat Utama

Isilah data kegiatan sebagai ringkasan dari program atau kegiatan seperti formulir di bawah ini dan dilengkapi dengan tanggal persetujuan dan tanda tangan Direktur/Kepala Unit Kerja.

Ringkasan Eksekutif [Isilah bagian ini dengan ringkasan eksekutif program ini] A.DATA KEGIATAN (Maksimal 2 halaman) B.KETERANGAN KEGIATAN

1. Judul Program/Kegiatan 2. Daftar Isi 3. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives) 4. Diskripsi Program (Program Description) 5. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS) 6. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures) 7. Perencanaan SDM (man power planing) 8. Jadwal Kegiatan Tahunan (Program Scheduling) 9. Perencanaan Anggaran (financial planning)

Page 34: Panduan PM BPPT 2015-2019

29

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan pemerintah nomor 20 tahun 2004 tentang rencana kerja pemerintah

2. Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga

3. Keputusan Bersama Ka.BPPT No.267/Kp/BPPT/VIII/2009 dan Ka. BKN No.15 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya.

4. Keputusan Ka.BPPT No.105 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fubngsional Perekayasa dan Angka Kreditnya.

5. Keputusan Ka BPPT No. 07 Tahun 2012, Tentang Panduan Penyusunan Program Manual, BPPT

6. Kementerian Keuangan, Peraturan Menteri Keuangan No.136/PMK.02/2014, Tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

7. Peraturan Menteri PPN/Ka. Bappenas No.5 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan dan penelaahan Renstra K/L 2015-2019

8. DIPA dan RKA KL BPPT 2015

Page 35: Panduan PM BPPT 2015-2019

30

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Program Manual BPPT 2015-2019 (di Kedeputian)

Lampiran 2. Format Program Manual BPPT 2015-2019 (di Sekretariat Utama)

Lampiran 3. Pusat Unggulan, Proposisi Nilai serta Peran BPPT

Lampiran 4. Layanan Teknologi

Lampiran 5. Definisi Umum Program, Kinerja dan Kerekayasaan

Lampiran 6. Kegiatan, Output dan Sub Output BPPT 2015

karta, Januari 2015

Kepala Biro Perencanaan

,

Ir. Yudi Anantasena,

M.Sc.

Page 36: Panduan PM BPPT 2015-2019

Panduan Penyusunan Program Manual BPPT 2015-2019

Pengarah: Soni Solistiawan

Yudi Anantasena

Penyusun: Dirham Cahyono, Sugeng Santoso, Rachmat Priambudi

Editor:

Hasto Subagia, Anwar Darwadi

Pendukung: Lia Agustina, Arie Nuriansyah, Rika Mustika

Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019

ISBN: 978-979-3733-47-0

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT http://perencanaan.bppt.go.id/

Page 37: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT

Jakarta, Januari 2015

Page 38: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran Panduan Penyusunan Program Manual BPPT 2015-2019

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Jakarta, Januari 2015

Page 39: Panduan PM BPPT 2015-2019

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Program Manual BPPT 2015-2019 (di Kedeputian)

1. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives) 1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan

1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan 1.3. Outcome (manfaat/hasil dari suatu Keluaran)

1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran

1.5. Nilai Proposisi (Value Proposition)

1.6. Peran BPPT melalui Program Ini 1.7. Keluaran 1.8. Potensi HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

2. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description) 2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan

2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi 2.3. Status Teknologi 2.4 Peralatan dan Infrastruktur

2.5. Kerangka Kerja Sistem Inovasi 2.6. Mitra Kerja (Litbang/Industri) & Model Kemitraan

2.7. Pengguna (Intermediate & End User) & Model Pemanfaatan Hasil 2.8. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil

3. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS) 4. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures) 5. Perencanaan SDM (man power planing) 6. Rencana Program Jangka Panjang (Program Master Phasing Plan) 7. Jadwal Kegiatan Tahunan (Program Scheduling) 8. Perencanaan Anggaran (financial planning) 9. Sistem Pelaporan dan Dokumentasi (system reporting) 10. Hasil Yang Telah Dicapai (Khusus untuk Program/Kegiatan Lanjutan)

Page 40: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 2. Format Program Manual BPPT 2015-2019 (di Sekretariat Utama)

1. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives) 1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan

1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan

1.3. Outcome (manfaat/hasil dari suatu Keluaran)

1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran

2. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description) 2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan

2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi 3. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS) 4. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures) 5. Perencanaan SDM (man power planing) 6. Jadwal Kegiatan Tahunan (Program Scheduling) 7. Perencanaan Anggaran (financial planning)

Lampiran 3. Pusat Unggulan, Proposisi Nilai serta Peran BPPT

Lampiran 4. Layanan Teknologi

Lampiran 5. Definisi Umum Program, Kinerja dan Kerekayasaan

Lampiran 6. Kegiatan, Output dan Sub Output BPPT 2015

Page 41: Panduan PM BPPT 2015-2019

1

Lampiran Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT

Jakarta, Januari 2015

Page 42: Panduan PM BPPT 2015-2019

2

Lampiran 1. (untuk Kedeputian)

Format Program Manual BPPT

2015-2019

Page 43: Panduan PM BPPT 2015-2019

081 06 XXXX YYY ZZZ kode

lembaga kode program

06: PPT kode

kegiatan kode output Kode Sub

Output

PROGRAM MANUAL 2015-2019

Nama Sub Output (..................................................................................)

Nama Output

(..................................................................................)

Judul Kegiatan [......................................................................................]

(lihat referensi Renstra BPPT 2015-2019)

UNIT KERJA KEDEPUTIAN

BPPT, Januari 2015

Page 44: Panduan PM BPPT 2015-2019

i

Program Manual

(Baru/Lanjutan)

(tuliskan nama unit kerja.) Kedeputian

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tahun 2015

Judul Sub Output (lihat lamp)

Judul Output (lihat lamp)

Judul Kegiatan (lihat lamp)

Page 45: Panduan PM BPPT 2015-2019

ii

Ringkasan Eksekutif [Isilah bagian ini dengan ringkasan eksekutif program ini]

A. DATA PROGRAM (Maksimal 2 halaman)

1. Judul:

Sub Output, Output, Judul Kegiatan

:

Isilah nama sub output (lihat lamp) Isilah nama output (lihat lamp) Isilah nama kegiatan (lihat lamp)

Periode : Isilah dengan tahun 2015 s/d xxxx (tahun tercapainya outcome) 2. Bidang

Teknologi Pilih satu dan Coret yang tidak perlu

: Pangan / Kesehatan / Teknologi Informatika dan Komunikasi /Energi Kelistrikan /Energi Bahan Bakar /Material/Transportasi / Hankam / Manufaktur /SDA dan Kelautan / Kebencanaan / Lingkungan / Sistem Inovasi

3 Agenda Pembangunan

: Pembangunan Nasional (Nawacita 6): Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya melalui “Peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi”. Dan meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung: a. daya saing sektor produksi barang dan jasa; b. keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam c. Technopark park dan Science Park

4 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Sasaran (IKS) dan Target Pilih satu dan hapus yang tidak perlu

1. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi untuk dayasaing sektor produksi (untuk kedeputian TAB, TIEM dan TIRBR) a) Meningkatnya nilai tambah melalui inovasi di bidang teknologi

pangan dan kesehatan b) Meningkatnya nilai tambah melalui inovasi di bidang teknologi

energi kelistrikan, energi bahan bakar dan informasi serta material

c) Meningkatnya nilai tambah melalui inovasi di bidang teknologi transportasi dan hankam

2. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi untuk keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam (untuk kedeputian TPSA). a) Meningkatnya nilai tambah melalui inovasi di bidang teknologi

sumberdaya alam dan kelautan serta kebencanaan 3. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi untuk mendukung

terbangunya taman sain dan tekno a) Meningkatnya nilai tambah dengan terbangunnya taman sains

dan tekno

5 Sasaran Program (kedeputian), Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Target Pilih satu dan hapus yang tidak perlu

1. Meningkatkan perekayasaan teknologi di bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi untuk meningkatkan dayasaing sektor produksi a. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pangan b. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

kesehatan 2. Meningkatkan perekayasaan teknologi di bidang Teknologi

Informasi, Energi dan Material untuk meningkatkan daya saing industri sektor produksi a. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi energi

kelistrikan b. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi energi

bahan bakar

Page 46: Panduan PM BPPT 2015-2019

iii

c. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi TIK d. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

material 3. Meningkatkan perekayasaan teknologi di bidang Teknologi Industri

Rancang Bangun dan Rekayasa untuk meningkatkan daya saing industri sektor produksi a. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

transportasi b. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

hankam c. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

manufaktur 4. Meningkatkan perekayasaan teknologi di bidang Teknologi

Pengembangan Sumberdaya Alam untuk keberlanjutan & pemanfaatan sumber daya alam. a. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi SDA

dan kelautan b. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

Kebencanaan c. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

Lingkungan 5. Meningkatkan perekayasaan teknologi di bidang bidang Kebijakan

Teknologi untuk meningkatkan daya saing melalui sistem inovasi a. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi b. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi c. Jumlah inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi

6 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (Output) Pilih satu dan hapus yang tidak perlu

Isilah dengan sasaran kegiatan dilengkapi dengan indikatornya

7 Deskripsi

: Rencana Capaian Keluaran (Output) diisi dengan usaha-usaha yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan keluaran yang berisi penjelasan terhadap point 3 di atas yang telah dipilih, dan berikan penjelasan terhadap keluatan (output) sebelumnya, serta rencana keluaran (output) yang akan datang

Page 47: Panduan PM BPPT 2015-2019

iv

Rencana Capaian Hasil (Outcome) Diisi dengan usaha-usaha yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan hasil (outcome) yang akan dicapai diakhir pelaksanaan kegiatan

8 Mitra Kerja : Internal BPPT Eksternal BPPT Isilah dengan unit kerja terkait di

BPPT dan kontribusinya Isilah dengan Instansi / industri terkait serta kontribusinya

9 Pengguna Hasil : Isilah dengan pengguna yang memanfaatkan hasil keluaran yang terdiri dari : Pemanfaat Langsung : Pemanfaat Tidak Langsung :

10 Anggaran BPPT (Milyar Rupiah) Reff: Matrik Pendanaan Renstra BPPT 2015-2019

: DIPA 2014

DIPA 2015

Rencana 2016

Rencana 2017

Rencana 2018

Rencana 2019

Isi DIPA 2014

Isi DIPA 2014

Isilah rencana yang realitis

Isilah rencana yang realitis

Isilah rencana yang realitis

Anggaran Mitra :

10 Lokasi (Propinsi s/d Desa)

: Isilah dengan lokasi daerah kecamatan

Isilah dengan ibu kota kabupaten atau kota

Isilah dengan ibu kota propinsi

11 Pelaksana

• Nama,

• NIP,

• Alamat,

• Telpon,

• e-mail

: Insinyur Kepala Kepala Program Manajer Program

Menyetujui, Tanda

Tangan Dipersiapkan oleh Insinyur

Kepala:

Diperiksa oleh Manajer Program:

Direktur/Kepala Unit Kerja Disetujui oleh Kepala Program :

Page 48: Panduan PM BPPT 2015-2019

v

B. KETERANGAN DATA KEGIATAN

Judul Output [Isilah dengan Judul Output //reff: lamp.5]

Daftar Isi I. TUJUAN PROGRAM/KEGIATAN (PROGRAM OBJECTIVES) ............................................................ 1

1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan ............................................... 1

1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan ................................................................. 1

1.3. Outcome (manfaat/hasil dari suatu Keluaran) ............................................ 2

1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran ....................................... 2

1.5. Nilai Proposisi (Value Proposition) ............................................................ 2

1.6. Peran BPPT melalui Program Ini .............................................................. 2

1.7. Keluaran ................................................................................................ 2

1.8. Potensi HKI (Hak Kekayaan Intelektual) .................................................... 3

2. DISKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN (PROGRAM DESCRIPTION) ........................................................ 3

2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan ..................................................... 3

2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi ................................................................ 3

2.3. Status Teknologi ..................................................................................... 3

2.4 Peralatan dan Infrastruktur ....................................................................... 3

2.5. Kerangka Kerja Sistem Inovasi ................................................................. 4

2.6. Mitra Kerja (Litbang/Industri) & Model Kemitraan ....................................... 5

2.7. Pengguna (Intermediate & End User) & Model Pemanfaatan Hasil ............. 5

2.8. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil ..................................................... 5

3. STRUKTUR RINCIAN KERJA PROGRAM (WORK BREAKDOWN STRUCTURE/WBS) .......................... 6

4. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM (PROGRAM ORGANIZATIONAL STRUCTURES) ....................... 7

5. PERENCANAAN SDM (MAN POWER PLANNING) ......................................................................... 8

6. RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG (PROGRAM MASTER PHASING PLAN) ............................ 9

7. JADWAL KEGIATAN TAHUNAN (PROGRAM SCHEDULLING) ........................................................ 10

8. PERENCANAAN ANGGARAN (FINANCIAL PLANNING) ................................................................ 12

9. SISTEM PELAPORAN DAN DOKUMENTASI (REPORTING SYSTEM AND DOCUMENTATIONS) ........ 13

10. HASIL YANG TELAH DICAPAI (KHUSUS UNTUK KEGIATAN LANJUTAN) ........................................ 15

Page 49: Panduan PM BPPT 2015-2019

1

I. Tujuan Program/Kegiatan (Program Objectives) 1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan

[Tulislah secara singkat dan jelas mengenai latar belakang dan urgensi permasalahan yang akan dijawab pada kegiatan tersebut]

1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan [Tulislah tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu dengan mencantumkan kuantitatif dan kualitatif dari hasil yang akan dicapai serta menggambarkan adanya manfaat dan outcome dari hasil kegiatan dengan kriteria SMART (Spesific, Measureable, Attributable, Relevant, Timely) 1.2.a. Tujuan Akhir

Tujuan akhir merupakan tujuan yang akan dicapai sampai dengan dimanfaatkannya kegiatan (dihubungkan dengan peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi khususnya daya saing sektor produksi, atau keberlanjutan SDA, atau science and technopark...).

1.2.b. Sasaran Tahunan dihubungkan dengan peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi khususnya daya saing sektor produksi, atau keberlanjutan SDA, atau science and technopark...).

• Sasaran 2015

• Sasaran 2016

• Sasaran 2017

• Sasaran 2018

• Sasaran 2019

Page 50: Panduan PM BPPT 2015-2019

2

1.3. Outcome (manfaat/hasil dari suatu Keluaran) [Tulislah hasil (outcome: yaitu output kegiatan yang ditindaklanjuti/diterapkan lebih lanjut) yang diperoleh selama kurun waktu kegiatan.

1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran [Tulislah jangka waktu yang diperlukan serta anggaran yang sudah tertuang dalam RKA K/L untuk melaksanakan kegiatan sehingga dapat tercapai tujuan, sasaran dan target yang telah ditetapkan] (reff Renstra 2015-2019)

1.5. Nilai Proposisi (Value Proposition) [Isilah salah satu nilai proposisi (yang lainnya agar dihapus)) yang relevan dengan program yang dijalankan.]

State of the Art Technology [Jika anda memilih nilai ini, jelaskan antara lain alasan pemilihan teknologi/metodologi yang digunakan di antara teknologi-teknologi yang ada.]

Meningkatkan Daya Saing Sektor Produksi [Jika anda memilih nilai ini, jelaskan antara lain siapa (industri atau instasi) yang akan ditingkatkan daya saingnya. Dalam hal apa?]

Mempercepat Kemandirian [Jika anda memilih nilai ini, jelaskan kemandirian bangsa dalam hal apa? Jelaskan secara spesifik. cantumkan prospek keekonomiannya.]

1.6. Peran BPPT melalui Program Ini [Isilah satu atau lebih peran (pengkajian, intermediasi, solusi, Clearing House atau audit teknologi) yang relevan dengan program yang dijalankan.]

1.7. Keluaran [Isilah satu atau lebih jenis layanan teknologi yang sesuai dengan dengan kegiatan yang dijalankan.]

Tabel Target Output Jenis

Pelayanan Teknologi

Target (jumlah) Jumlah Keterangan

2015 2016 2017 2018 2019

Prototype Pilot Plant Pilot Project Survey

Page 51: Panduan PM BPPT 2015-2019

3

Jenis Pelayanan Teknologi

Target (jumlah) Jumlah Keterangan

2015 2016 2017 2018 2019

Rekomendasi Advokasi Alih Teknologi Konsultansi Pengujian Jasa Operasional

Audit Teknologi Referensi Teknis PPBT

1.8. Potensi HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

[Sebutkan HKI yang dihasilkan dari program ini serta potensi terhadap pemasukan bagi inventor dan lembaga/BPPT]

2. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description)

2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan [Menjelaskan aspek teknis kegiatan tersebut] 2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi [Menjelaskan ruang lingkup dan metode yang digunakan untuk mencapai

sasaran setiap tahap kegiatan] 2.3. Status Teknologi

[Tulislah status teknologi dari kegiatan yang memperlihatkan akan adanya terobosan yang diharapkan sebagai hasil dari program yang akan dilaksanakan]

2.4 Peralatan dan Infrastruktur [Menjelaskan peralatan dan infrastruktur yang ada dalam mencapai tujuan

dan dituangkan dalam format sebagai berikut]

Tabel Peralatan dan Infrastruktur

No Peralatan/Infrasturktur Volume/Jumlah Kapasitas/

Kemampuan Keterangan

0 1 2 3 4

Page 52: Panduan PM BPPT 2015-2019

4

2.5. Kerangka Kerja Sistem Inovasi

Sistem Pendidikan dan Litbang

Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Pendidikan Tinggi dan Litbang

Litbang Pemerintah

Sistem Industri

Perusahaan Besar

UKM “Matang/ Mapan”

PPBT

IntermediariesLembaga Riset

Brokers

Konsumen (permintaan akhir)Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework ConditionsKondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota

PerbankanModal Ventura

Supra- dan Infrastruktur KhususHKI dan

InformasiDukungan Inovasi dan

BisnisStandar dan

Norma

Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)

PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.

AlamiahSDA (Natural Endowment)

Budaya• Sikap dan nilai• Keterbukaan terhadap

pembelajaran dan perubahan• Kecenderungan terhadap

Inovasi dan kewirausahaan• Mobilitas

Kebijakan Ekonomi• Kebijakan ekonomi makro• Kebijakan moneter• Kebijakan fiskal• Kebijakan pajak• Kebijakan perdagangan• Kebijakan persaingan

Kebijakan Industri/ Sektoral

Kebijakan Keuangan

Sistem Politik

Pemerintah

Penadbiran (Governance)

Kebijakan RPT

Kebijakan Promosi & Investasi

Inf rastruktur Umum/ Dasar

KERANGKA KERJA SISTEM INOVASI

[Lengkapi kotak-kotak Kerangka Kerja Sistem Inovasi ini sesuai petunjuk berikut: - Isilah kotak Sistem Pendidikan & Litbang dengan unit kerja anda dan unit-unit kerja BPPT lainnya yang terlibat dalam program ini dan mitra BPPT baik dari

Universitas, Litbang Departemen, dll. - Isilah kotak Sistem Industri dengan mitra yang akan memproduksi output dari program ini. - Isilah kotak Permintaan dengan pengguna (antara dan/atau akhir) output dari kotak Sistem Industri. - Isilah kotak Sistem Politik dengan nama-nama instansi pemerintah yang diperlukan regulasinya agar kerangka kerja sistem inovasi program anda dapat berjalan. - Coret item-item dalam kotak Framework Conidition dan kotak Suprastruktur dan Infrastruktur Khusus yang tidak relevan dengan kerangka kerja sistem inovasi

program anda.]

Page 53: Panduan PM BPPT 2015-2019

5

2.6. Mitra Kerja (Litbang/Industri) & Model Kemitraan [Menjelaskan mitra kerja baik internal (Unit Kerja) dan eksternal (Industri, Pemda, Masyarakat, LSM, Koperasi, Pesantren, Mitra pendukung lainnya), serta pembagian tugasnya dalam pekerjaan kegiatan selama satu tahun kegiatan. Sebutkan alamat dan contact person dari masing-masing mitra tersebut, dengan format seperti pada Form sebagai berikut:].

Tabel Mitra Kerja (5 tahun atau sesuai kebutuhan)

No Nama Mitra

Internal/ Eksternal

Pekerjaan dalam Program/ Kegiatan

Anggaran (in Kind/ in Cash)

Kontak Person

Alamat dan Telpon

0 1 2 3 4 5 (tulislah nama

mitra kerja internal atau eksternal)

(diskripsi ringkas terhadap kontribusi mitra pada kegiatan)

(tulislah bentuk barang atau jumlah anggaran)

(tulislah nama kontak)

(tulislah alamat jelas dan nomor telpon)

2.7. Pengguna (Intermediate & End User) & Model Pemanfaatan Hasil [Menjelaskan pengguna hasil kegiatan, baik industri, Pemda, UMKMK dan atau masyarakat, serta model pemanfaatan hasilnya]

2.8. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil [Menjelaskan mengenai dampak ekonomis yang ditimbulkan dari pemanfaatan hasil tersebut, dan dihubungkan dengan agenda pembangunan khususnya terhadap peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi]

Page 54: Panduan PM BPPT 2015-2019

6

3. Struktur Rincian Kerja Program (Work Breakdown Structure/WBS)

[WBS adalah suatu metode untuk dapat memecahkan suatu proyek secara logis dan sistematis menjadi beberapa kegiatan. Work Breakdown Structure adalah pembagian sebuah proyek ke dalam aktivitas-aktivitas yang lebih kecil. Aktivitas-aktivitas ini diberi identitas (nomor) untuk menentukan hubungan antar aktivitas. WBS sangat berguna untuk perencanaan proyek, terutama jika dibutuhkan perkiraan waktu pengerjaan dan sumberdaya yang digunakan.Isilah pada bagian ini dengan tabel seperti pada rincian berikut:]

Tabel Struktur Rincian Kerja (5 tahun atau sesuai kebutuhan)

No Kode

(keg, o/p, sub o/p)

Aktifitas Kegiatan Koord/

Personil OB/thn

Unit Pelaksana

Biaya (Rp. Milyar)

Jangka Waktu

Mulai Selesai

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 55: Panduan PM BPPT 2015-2019

7

4. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures)

[Isilah pada bagian ini berupa Struktur Organisasi Program]

Program Director

..........................

Group Leader

.............................

Group Leader

............................. dst

Leader

...................

Leader

...................

Program Manager

..........................

Chief Engineer

........................

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

dst

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

dst

Leader

...................

dst

dst

Page 56: Panduan PM BPPT 2015-2019

8

5. Perencanaan SDM (Man Power Planning) [Isilah pada bagian ini dengan tabel keterlibatan personil pada kegiatan dengan rincian sebagai berikut:]

TABEL PELAKSANA KEGIATAN

Nama Kegiatan/Keluaran sub output: (Isi nama nama kegiatan/keluaran)

No Nama Nip Baru Pendidikan Keahlian Peran WBS/WP

Jabatan Fungsional

OB/ thn

Unit Kerja Deputi

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jelas dengan gelar di belakang

Jelas (Isi dengan S1, S2, atau S3)

(Isi jurusan sekolah terakhir)

(Isi dengan keahlian

sekarang)

(Isi dengan salah satu kode berikut: 01_KP 02_CE 03_Ass_CE 04_PM 05_Ass_PM 06_GL 07_L 08_ES 09_TS

Jelas (Isi dengan jabatan

fungsional seperti

Perekayasa Madya, Peneliti

Utama, Perencana Muda, dsb.

Kosongkan bila tidak mempunyai

JabFung.)

Jelas (Isi dengan abreviasi

yang standar)

(Isi abreviasi

yang standar

atau nama instansi:

TAB, TIEM, TIRBR,

TPSA, PKT)

1

2

3

4

5

dst

Page 57: Panduan PM BPPT 2015-2019

9

6. Rencana Program Jangka Panjang (Program Master Phasing Plan)

[Isilah pada bagian ini dengan rencana lengkap program/kegiatan ini dari tahun dimulainya sampai dengan tahun berakhirnya, serta penjelasan capaian tiap tahun]

Tabel Program Master Phasing Plan

(dalam Bentuk Tabel diisi dengan bar chart dan sebagai contoh pada engineering design dan costruction project) (sesuaikan dengan kebutuhan jenis rancang bangunnya)

No Aktifitas (contoh)

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Keteranganl

1 Feasibility Study

2 Front End Engineering a. Project Development

3 Deteail Engineering a. Project dynamic b. Procurement

4 Construction/Engineering a. subs-contracting

5

Commissioning a. Safety b. Gains for graduate

engineers

6

Operation and Maintenance a. Operation b. Maintenance c. Safety

7 Difusi Teknologi

Page 58: Panduan PM BPPT 2015-2019

10

7. Jadwal Kegiatan Tahunan (program schedulling) [Isilah dengan rencana tindak kegiatan]

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas Rencana Pelaksanaan 2015

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktifitas ke 1 2 Aktifitas ke 2 3 Aktifitas ke 3 n Aktifitas ke n

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas Rencana Pelaksanaan 2016

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktifitas ke 1 2 Aktifitas ke 2 3 Aktifitas ke 3 n Aktifitas ke n

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas Rencana Pelaksanaan 2017

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktifitas ke 1 2 Aktifitas ke 2 3 Aktifitas ke 3 n Aktifitas ke n

dst

Page 59: Panduan PM BPPT 2015-2019

11

Contoh Format Progress Control & Monitoring (PCM) terhadap Program Scheduling

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas

Jadwal (tanggal)

Anggaran Terserap

(Rp. Milyar)

Status (kesesuaian

rencana jadwal)

Penjelasan dan Tindak Lanjut

Mulai Selesai Ya Tidak

1 Aktifitas ke 1

a. b. dst

2 Aktifitas ke 2 a. b. dst

3 Aktifitas ke 3

n Aktifitas ke n

Page 60: Panduan PM BPPT 2015-2019

12

8. Perencanaan Anggaran (Financial Planning) [Isilah pada bagian ini dengan rincian sebagai berikut:]

Tabel Perencanaan Anggaran

No Jenis Belanja/Rincian

Belanja

Rencana Anggaran (milyar Rp.)

Total Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Belanja Modal •

Belanja Barang •

Page 61: Panduan PM BPPT 2015-2019

13

9. Sistem Pelaporan dan Dokumentasi (Reporting System and Documentations)

TROIKA Level WBS Level WP

Kepala Program Jumlah Ketua Kelompok (GL) WBS 1

Jumlah Ketua Sub Kelompok (L) WP 1.1

Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Kerja Lembar Kerja Lembar Kerja Engineering Staf WP 1.1

Lembar Instruksi Lembar Instruksi Lembar Instruksi Lembar Kerja (Total per WP)

Lembar Keputusan Lembar Keputusan Lembar Keputusan Catatan Teknis (TN) (Total)

Materi Presentasi Materi Presentasi Materi Presentasi

Manajer Program (PM) Jumlah Design Manual Laporan Teknis (TR)

Lembar Kerja Engineeering Manual Revisi Laporan Teknis (TM )

Lembar Instruksi Test Manual Ketua Sub Kelompok (L) WP 1.2

Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Keputusan Production Manual Lembar Kerja Engineering Staf WP 1.2

Materi Presentasi Dokumen Teknis (TD) Lembar Instruksi Lembar Kerja (Total)

Progress Control & Monitrg (PCM) Lembar Keputusan Catatan Teknis (TN) (Total)

Insinyur Kepala (CE) Jumlah Materi Presentasi

Lembar Kerja Laporan Teknis (TR)

Lembar Instruksi Revisi Laporan Teknis (TM )

Lembar Keputusan Ketua Sub Kelompok (L) WP 1.3

Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Materi Presentasi Lembar Kerja Engineering Staf WP 1.3

Program Manual Lembar Instruksi Lembar Kerja (Total)

Laporan Akhir Program (PD) Lembar Keputusan Catatan Teknis (TN) (Total)

Materi Presentasi

Laporan Teknis (TR)

Revisi Laporan Teknis (TM )

Ketua Kelompok (GL) WBS 2

Jumlah Ketua Sub Kelompok (L) WP 2.1

Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Lembar Kerja Lembar Kerja Engineering Staf WP 2.1

Lembar Instruksi Lembar Instruksi Lembar Kerja (Total)

Lembar Keputusan Lembar Keputusan Catatan Teknis (TN) (Total)

Materi Presentasi Materi Presentasi

Page 62: Panduan PM BPPT 2015-2019

14

TROIKA Level WBS Level WP

Design Manual Laporan Teknis (TR)

Engineeering Manual Revisi Laporan Teknis (TM )

Test Manual Ketua Sub Kelompok (L) WP 2.2

Jumlah Staf Perekayasa (ES) Jumlah

Production Manual Lembar Kerja Engineering Staf WP 2.2

Dokumen Teknis (TD) Lembar Instruksi Lembar Kerja (Total)

Lembar Keputusan Catatan Teknis (TN) (Total)

Materi Presentasi

Laporan Teknis (TR)

Revisi Laporan Teknis (TM )

dst.

Page 63: Panduan PM BPPT 2015-2019

15

10. Hasil yang Telah Dicapai (KHUSUS untuk Kegiatan Lanjutan) [Isilah dengan semua output yang telah dihasilkan sejak dari awal pelaksanaan program sampai dengan akhir 2014 dan total serta rincian per tahun dana APBN yang telah direalisasikan.]

Lampiran

[Sertakan bila ada lampiran-lampiran yang mendukung Program Manual ini.]

Page 64: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 2 Panduan Penyusunan Program Manual 2015-2019 (Sekretariat Utama)

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT

Jakarta, Januari 2015

Page 65: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 2. (untuk Sekretariat Utama)

Format Program Manual 2015-2019

Page 66: Panduan PM BPPT 2015-2019

Program Manual 2015-2019

i

081 01 XXXX YYY kode

lembaga kode program

Dukg Manajemen

kode kegiatan

kode output

PROGRAM MANUAL 2015-2019

Nama Output

(..................................................................................)

Judul Kegiatan

[......................................................................................]

BIRO / PUSAT SEKRETARIAT UTAMA

BPPT, Januari 2015

Page 67: Panduan PM BPPT 2015-2019

Program Manual 2015-2019

ii

Program Manual

(Baru/Lanjutan)

(tuliskan nama unit kerja)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tahun 2015

Judul Output (lihat lamp)

Judul Kegiatan (lihat lamp)

Page 68: Panduan PM BPPT 2015-2019

Program Manual 2015-2019

iii

Ringkasan Eksekutif [Isilah bagian ini dengan ringkasan eksekutif program ini]

A. DATA PROGRAM (Maksimal 2 halaman)

1. Judul:

Ouput, Judul Kegiatan

: Isilah nama output (lihat lamp) Isilah nama kegiatan (lihat lamp)

Periode : Isilah dengan tahun 2015 s/d xxxx (tahun tercapainya outcome) 2 Sasaran

Strategis, Indikator Kinerja Sasaran (IKS) dan Target Pilih satu dan hapus yang tidak perlu

Meningkatnya kualitas layanan publik, akuntabilitas dan pengawasan serta kualitas dan kapasitas sarana, prasarana dan SDM sesuai kebutuhan untuk inovasi dan layanan teknologi. Indikator: 1. Meningkatnya kualitas Layanan publik dengan meningkatnya Unit

Kerja bersertifikat serta melaksanakan seluruh kegiatan layanan berdasarkan SOP dan SMM (Roum, BE, PDIS) a) Indeks kepuasan pelanggan

2. Meningkatnya akuntabilitas dan pengawasan (Roren, Rokeu, Insp) a) Nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah b) Opini laporan keuangan

3. Meningkatnya tingkat pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan SDM (Roum, SDMO, Pusbin) a) Prosentase pemanfaatan masing-masing klaster b) prosentase fungsional terhadap komposisi SDM

3 Deskripsi

: Rencana Capaian Keluaran (Output) diisi dengan usaha-usaha yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan keluaran yang berisi penjelasan terhadap point 3 di atas yang telah dipilih, dan berikan penjelasan terhadap keluatan (output) sebelumnya, serta rencana keluaran (output) yang akan datang Rencana Capaian Hasil (Outcome) Diisi dengan usaha-usaha yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan hasil (outcome) yang akan dicapai diakhir pelaksanaan kegiatan

Page 69: Panduan PM BPPT 2015-2019

Program Manual 2015-2019

iv

4 Mitra Kerja : Internal BPPT Eksternal BPPT

Isilah dengan unit kerja terkait di BPPT dan kontribusinya

Isilah dengan Instansi / industri terkait serta kontribusinya

5 Pengguna Hasil : Isilah dengan pengguna yang memanfaatkan hasil keluaran yang terdiri dari : Pemanfaat Langsung : Pemanfaat Tidak Langsung :

6 Anggaran BPPT (Milyar Rupiah) Reff: Matrik Pendanaan Renstra BPPT 2015-2019

: DIPA 2014

DIPA 2015

Rencana 2016

Rencana 2017

Rencana 2018

Rencana 2019

7 Pelaksana

• Nama,

• NIP,

• Alamat,

• Telpon,

• e-mail

: Insinyur Kepala Kepala Program Manajer Program

Jakarta, Januari 2015 Menyetujui, Tanda

Tangan Dipersiapkan oleh Insinyur Kepala:

Diperiksa oleh Manajer Program:

Ka Biro/Ka. Pusat/Inspektur Disetujui oleh Kepala Program :

Page 70: Panduan PM BPPT 2015-2019

1

B. KETERANGAN DATA KEGIATAN

Judul Output [Isilah dengan Judul Output //reff: lamp.5]

Daftar Isi

I. TUJUAN PROGRAM (PROGRAM OBJECTIVES) .............................................................................. 2

1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan ....................................................... 2

1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan (//reff: Renstra BPPT 2015-2019) ........................ 2

1.3. Outcome (manfaat/hasil dari suatu Keluaran) .................................................... 2

1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran ............................................... 2

2. DISKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN (PROGRAM DESCRIPTION) ........................................................ 3

2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan .............................................................. 3

2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi ........................................................................ 3

3. STRUKTUR RINCIAN KERJA PROGRAM (WORK BREAKDOWN STRUCTURE/WBS) .......................... 4

4. STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM (PROGRAM ORGANIZATIONAL STRUCTURES) ....................... 5

5. PERENCANAAN SDM (MAN POWER PLANNING) ......................................................................... 6

6. JADWAL KEGIATAN TAHUNAN (PROGRAM SCHEDULLING) .......................................................... 7

7. PERENCANAAN ANGGARAN (FINANCIAL PLANNING) .................................................................. 8

Page 71: Panduan PM BPPT 2015-2019

2

I. Tujuan Program (Program Objectives) 1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan

[Tulislah secara singkat dan jelas mengenai latar belakang dan urgensi permasalahan yang akan dijawab pada kegiatan tersebut]

1.2. Tujuan dan Sasaran Kegiatan (//reff: Renstra BPPT 2015-2019) [Tulislah tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu dengan mencantumkan kuantitatif dan kualitatif dari hasil yang akan dicapai serta menggambarkan adanya manfaat dan outcome dari hasil kegiatan dengan kriteria SMART (Spesific, Measureable, Attributable, Relevant, Timely) 1.2.a. Tujuan Akhir

Tujuan akhir merupakan tujuan yang akan dicapai sampai dengan dimanfaatkannya kegiatan.

1.2.b. Sasaran Tahunan

• Sasaran 2015

• Sasaran 2016

• Sasaran 2017

• Sasaran 2018

• Sasaran 2019

1.3. Outcome (manfaat/hasil dari suatu Keluaran) [Tulislah hasil (outcome: yaitu output kegiatan yang ditindaklanjuti/diterapkan lebih lanjut) yang diperoleh selama kurun waktu kegiatan.

1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Total Anggaran [Tulislah jangka waktu yang diperlukan serta anggaran yang sudah tertuang dalam RKA K/L untuk melaksanakan kegiatan sehingga dapat tercapai tujuan, sasaran dan target yang telah ditetapkan] (reff Renstra 2015-2019)

Page 72: Panduan PM BPPT 2015-2019

3

2. Diskripsi Program/Kegiatan (Program Description)

2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan [Menjelaskan aspek teknis kegiatan tersebut] 2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi [Menjelaskan ruang lingkup dan metode yang digunakan untuk mencapai

sasaran setiap tahap kegiatan]

Page 73: Panduan PM BPPT 2015-2019

4

3. Struktur Rincian Kerja Program (Work Breakdown Structure/WBS)

[WBS adalah suatu metode untuk dapat memecahkan suatu proyek secara logis dan sistematis menjadi beberapa kegiatan. Work Breakdown Structure adalah pembagian sebuah proyek ke dalam aktivitas-aktivitas yang lebih kecil. Aktivitas-aktivitas ini diberi identitas (nomor) untuk menentukan hubungan antar aktivitas. WBS sangat berguna untuk perencanaan proyek, terutama jika dibutuhkan perkiraan waktu pengerjaan dan sumberdaya yang digunakan.Isilah pada bagian ini dengan tabel seperti pada rincian berikut:]

Tabel Struktur Rincian Kerja (5 tahun)

No Kode Aktifitas Kegiatan Koord/

Personil OB/ thn

Unit Pelaksan

a Biaya

Jangka Waktu

Mulai Selesai

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 74: Panduan PM BPPT 2015-2019

5

4. Struktur Organisasi Program (Program Organizational Structures)

[Isilah pada bagian ini berupa Struktur Organisasi Program, sesuai dengan Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaaan (OFK), adapun berikut adalah contoh OFK Tipe B

Program Director

..........................

Group Leader

.............................

Group Leader

.............................

dst

Leader

...................

Leader

...................

Program Manager

..........................

Chief Engineer

........................

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

dst

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

Engineer Staff

..........................

dst

Leader

...................

dst

dst

Page 75: Panduan PM BPPT 2015-2019

6

5. Perencanaan SDM (Man Power Planning) [Isilah pada bagian ini dengan tabel keterlibatan personil pada kegiatan dengan rincian sebagai berikut:]

TABEL PELAKSANA KEGIATAN

Nama Kegiatan/Keluaran/sub output : (Isi nama nama kegiatan/keluaran)

No Nama NIP BARU Pendidikan Keahlian Peran WBS/WP

Jabatan Fungsional

OB/ thn

Unit Kerja Setama

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jelas dengan gelar di belakang

Jelas (Isi dengan S1, S2, atau S3)

(Isi jurusan sekolah terakhir)

(Isi dengan keahlian

sekarang)

(Isi dengan salah satu kode berikut: 01_KP 02_CE 03_Ass_CE 04_PM 05_Ass_PM 06_GL 07_L 08_ES 09_TS

Jelas (Isi dengan jabatan

fungsional seperti

Perekayasa Madya, Peneliti

Utama, Perencana Muda, dsb.

Kosongkan bila tidak mempunyai

JabFung.)

Jelas (Isi dengan abreviasi

yang standar)

(Isilah dengan Setama)

1

2

3

4

5

dst

Page 76: Panduan PM BPPT 2015-2019

7

6. Jadwal Kegiatan Tahunan (program schedulling) [Isilah dengan rencana tindak kegiatan] 2015

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas Rencana Pelaksanaan

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktifitas ke 1 2 Aktifitas ke 2 3 Aktifitas ke 3 n Aktifitas ke n

2016

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas Rencana Pelaksanaan

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktifitas ke 1 2 Aktifitas ke 2 3 Aktifitas ke 3 n Aktifitas ke n

2017

No. Rincian Kegiatan/Aktifitas Rencana Pelaksanaan

Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aktifitas ke 1 2 Aktifitas ke 2 3 Aktifitas ke 3 n Aktifitas ke n

dst

Page 77: Panduan PM BPPT 2015-2019

7. Perencanaan Anggaran (Financial Planning) [Isilah pada bagian ini dengan rincian sebagai berikut:]

TABEL PERENCANAAN ANGGARAN

No Jenis Belanja/Rincian

Belanja

Rencana Anggaran (milyar Rp.)

Total Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Triwulan 1 dan 2

Triwulan 3 dan 4

Belanja Modal •

Belanja Barang •

Page 78: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran Panduan Penyusunan Program Manual BPPT 2015-2019

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPT

Jakarta, Januari 2015

Page 79: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 3.

Pusat Unggulan, Proposisi Nilai serta

Peran BPPT

Page 80: Panduan PM BPPT 2015-2019

3-1

Pusat Unggulan, Proposisi Nilai dan Peran BPPT

1. Pusat Unggulan Teknologi adalah suatu lembaga yang mengoptimalkan potensi

sumber daya iptek yang tersedia sehingga menjadi pusat kegiatan litbangyasa unggulan nasional ataupun hasil kegiatan litbang di pusat tersebut dapat langsung menjadi solusi dari persoalan yang dihadapi saat ini

2. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, dan perekayasaan, yang bertujuan untuk menghasilkan produk atau proses produksi baru yang komersial atau, dipakai oleh masyarakat luas.

3. Layanan Teknologi adalah hasil perekayasaan teknologi yang dihasilkan dalam bentuk produk barang maupun jasa yang dapat dimanfaatkan. Adapun layanan teknologi BPPT adalah rekomendasi, advokasi, alih teknologi, konsultansi, referensi teknis, audit teknologi, jasa operasi, pengujian, survei, pilot project, pilot plant, prototipe serta PPBT (perusahaan pemula berbasis teknologi).

4. Proposisi Nilai (Value Proposition) BPPT adalah manfaat dari layanan teknologi yang ditawarkan kepada pemangku kepentingan (stakeholder) melalui mekanisme kerjasama yang saling menguntungkan yang dapat meningkatkan daya saing produk dan kemandirian bangsa serta adanya teknologi canggih atau baru yang dapat menjadikan produk berupa barang atau jasa lebih unggul dari yang lain [Carla O'Dell & Grayson C. Jackson].

5. Kemandirian Bangsa adalah nilai proposisi BPPT yang ditawarkan sehingga menyebabkan peningkatan kandungan lokal (TKDN), adanya peningkatan ekspor dan atau subtitusi impor, menghasilkan inovasi, penguasaan, kemampuan teknologi, serta tumbuhnya ketahanan dan keamanan nasional serta tumbuhnya perekonomian daerah/nasional.

6. Daya Saing adalah nilai proposisi BPPT yang ditawarkan kepada pemangku kepentingan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan potensi di industri, daerah, nasional, dapat mendorong peningkatan pangsa pasar dan pengguna, dapat menghasikan produk/proses yang unik/khas, lebih murah dan unggul, serta dapat menghasilkan nilai tambah suatu potensi/produk/proses.

7. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

8. Technology of State of the Art adalah nilai proposisi BPPT yang ditawarkan terhadap penggunaan dengan adanya teknologi/metodologi baru dan teknologi mutakhir di nasional/dunia.

9. Peran BPPT adalah upaya yang dilakukan BPPT untuk menjadikan layanan teknologi yang didifusikan dan dikomersialisasikan menjadi bermafaat dan berkelanjutan. Adapun peran-peran tersebut yaitu pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, audit teknologi

10. Pengkajian Teknologi adalah peran memberikan hasil kajian studi multidimensi yang sistematis tentang suatu teknologi untuk menghasilkan pemahaman tentang tingkat kesiapan/kematangan suatu teknologi (TRL-Technologg Readiness Level), perkiraan nilai (value) dari suatu teknologi sebagai suatu aset intelektual (knowIedge/intelIectual asset) beserta peluang dan tantangan/risikonya, perkiraan dampak teknologi yang telah diterapkan/jika (yang akan) diterapkan, dan/atau implikasi strategi/kebijakan atau advis/rekomendasi kebijakan pada tataran organisasional ataupun publik

11. Intermediasi Teknologi adalah peran yang menjembatani antara sistem litbangyasa dengan sistem industri atau pemerintah (pusat dan daerah), dalam. rangka untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing serta peningkatan kualitas, dalam hal ini yaitu memberikan fasilitas hubungan, keterkaitan, jejaring, kemitraan antara dua pihak atau lebih. Intermediasi juga menjembatani berbagai pihak terkait dengan kepentingan tertentu (dalam konteks teknologi, serta memberikan delivery access bagi industri, instansi

Page 81: Panduan PM BPPT 2015-2019

3-2

pusat/pemda/masyarakat untuk memanfaatkan sumberdaya Iptek dari BPPT/ Lembaga Iptek lainnya dari Dalam dan Luar Negeri

12. Solusi Teknologi adalah peran yang memberikan advis teknologi, memfasilitasi atau mengimplementasikan penerapan teknologi dan memberikan pelayanan teknis di bidang teknologi, serta melaksanakan pembinaan teknologi

13. Technology Clearing House (TCH) adalah peran yang memfasilitasi pertukaran informasi, keahlian dan/atau produk teknologi tertentu, juga berperan melakukan "clearance test” bagi teknologi otoritas atau pendukung dalam menyatakan bahwa suatu teknologi "laik/layak" atau tidak untuk diterapkan di Indonesia atau untuk konteks tertentu di Indonesia.

14. Audit Teknologi adalah peran memberikan verifikasi dan klarifikasi serta penilaian terhadap suatu teknologi yang sudah digunakan oleh industri/instansi/masyarakat terhadap suatu standar yang telah ditetapkan, dapat juga diartikan memberikan hasil studi audit yang sistematis dengan prosedur legal terstandar untuk mengevaluasi, membandingkan dan/atau memeriksa suatu teknologi atau suatu penerapan teknologi terhadap (berdasarkan) standar atau ketentuan persyaratan/kriteria tertentu. Audit teknologi bisa bersifat voluntary (sukarela) atau mandatory (wajib)

Page 82: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 4. Layanan Teknologi

Page 83: Panduan PM BPPT 2015-2019

4-1

Layanan Teknologi

1. Layanan Teknologi adalah hasil perekayasaan teknologi BPPT yang dihasilkan dalam bentuk produk barang maupun jasa yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung daya saing, kemandirian bangsa serta pelayanan publik. Adapun layanan teknologi BPPT yaitu rekomendasi, advokasi, alih teknologi, konsultansi, referensi teknis, audit teknologi, jasa operasi, pengujian, survei, pilot project, pilot plant, prototipe serta PPBT

2. Rekomendasi adalah layanan teknologi berupa masukan dan atau penyampaian pandangan dalam bentuk saran secara tertulis kepada pihak yang membutuhkan atau yang menjadi tujuan hasil kerekayasaan BPPT. Kriteria dari rekomendasi yaitu adanya permasalahan yang perlu dipecahkan; tindakan-tindakan yang perlu dilakukan; alternatif-alternatif yang harus dipilih; sumber sumber daya yang harus dimanfaatkan; data dan informasi yang harus diolah untuk dimanfaatkan; serta memberikan dampak yang lebih baik (efektif dan efisien).

3. Advokasi adalah layanan teknologi dalam bentuk saran-saran dan memberi pertimbangan kepada mitra/pengguna tentang penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi; proaktif melakukan langkah/upaya untuk merekomendasikan gagasan kepada mitra/pengguna tentang penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi.

4. Alih Teknologi adalah layanan teknologi dalam bentuk pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

5. Konsultansi adalah layanan teknologi dalam hal memberikan suatu petunjuk, pertimbangan, pendapat atau nasihat dalampenerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi yang didapatkan melalui pertukaran pikiran untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang sebaik-baiknya.

6. Referensi Teknis adalah lanayan teknologi dalam bentuk referensi teknis merupakan suatu hasil studi multidimensi yang sistematis tentang suatu bidang tertentu yang menjadi acuan/referensi secara umum atau khusus

7. Audit Teknologi adalah lanayan teknologi yang merupakan verifikasi dan klarifikasi terhadap suatu teknologi yang sudah digunakan oleh industri/instansi/ masyarakat terhadap suatu standar yang telah ditetapkan.

8. Jasa Operasi adalah lanayan teknologi yang berupa jasa operasi berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan kontrak atau kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing budget, kerjasama kegiatan (inkind/incash) pada unit kerja yang melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku

9. Pengujian adalah lanayan teknologi dalam bentuk pengujian berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan Kontrak atau Kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing budget, kerjasama kegiatan (inkind/incash) pada unit kerja yang melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku

10. Survei adalah lanayan teknologi berupa pengamatan langsung di lapangan atau observasi atau inspeksi berdasarkan permintaan dalam rangka pembuktian fakta, mendapatkan data kinerja dan operasional, dan pengujian suatu pernyataan

11. Pilot Project adalah lanayan teknologi dalam bentuk proyek percontohan yang dirancang sebagai pengujian atau percobaan (trial) dalam rangka untuk menunjukkan keefektifan suatu pelaksanaan program, mengetahui dampak pelaksanaan program dan keekonomisannya

12. Pilot Plant adalah lanayan teknologi dalam bentuk pabrik dalam skala kecil dengan kapasitas 10% dari pabrik pada skala normal dan merupakan implementasi dari desain yang dibuat terdahulu. Pilot plant tidak cukup untuk skala ekonomi namun hanya digunakan untuk beberapa tahun untuk mendapatkan data kinerja dan operasionalnya

Page 84: Panduan PM BPPT 2015-2019

4-2

13. Prototipe adalah lanayan teknologi dalam bentuk purwarupa pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Kriteria dari prototipe : a) Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak; b) Prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi; c) Belum pernah dibuat sebelumnya; d) Merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan akan dibuat; e) Mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut.

14. PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) adalah lanayan teknologi yang merupakan suatu hasil dari inkubator teknologi sehingga bisa menghasilkan perusahaan-perusahaan pemula yang berbasis teknologi

Page 85: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 5.

Definisi Umum Program dan Kinerja

Page 86: Panduan PM BPPT 2015-2019

5-2

Definisi secara umum mengenai Program, Kinerja dan Kerekayasaan 1. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,

melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia 2. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara

3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang

selanjutnya disebut sebagai RPJPN 2005-2025 adalah dokumen perencanaan

pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun, yakni tahun 2005 sampai

dengan tahun 2025

4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, yang selanjutnya

disebut RPJMN 2015-2019 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

periode 5 (lima) tahunan ketiga (RPJMN III), yakni tahun 2015 sampai dengan tahun 2019

5. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019, selanjutnya disebut

Renstra K/L, adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 5

(lima) tahun, yakni tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, yang merupakan penjabaran

dari RPJM Nasional Tahun 2015-2019

6. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode

1 (satu) tahun

7. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RenjaK/L) adalah dokumen perencanaan

Kementerian/ Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun

8. Kementerian adalah Perangkat Pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam

pemerintahan

9. Lembaga adalah organisasi non Kementerian dan instansi lain penggunaanggaran yang

dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya (termasuk di

dalamnya Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Lembaga Non Struktural, dan

LembagaTi nggi)

10. Unit Organisasi Eselon I adalah instansi di bawah Kementerian/Lembaga yang dipimpin

oleh pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan program unit eselon I dan/atau

kebijakan Kementerian/Lembaga.

11. Unit Organisasi Eselon II adalah instansi di bawah unit organisasi eselon I yang

dipimpin oleh pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan dari program unit

eselon I dan/atau kebijakanKementerian / Lembaga.

12. Unit Kerja Mandiri adalah instansi di bawah unit kerja eselon iI yang dipimpin oleh

pejabat yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan dari program unit eselon I

dan/atau kebijakan Kementerian/Lembaga.

13. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pads akhir periode

perencanaan.

14. Misi adalah rumusan umum mcngcnai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi.

15. Tujuan adalah penjabaran visi Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan dilengkapi

dengan rencana sasaran nasional yang hendak dicapai dalam rangka mcncapai sasaran

program prioritas Presiden.

16. Kebijakan Kementerian/Lembaga adalah penjabaran urusan pemerintahan dan/atau

prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden yang rumusannya

mencerminkan bidang urusan tertentu dalam pemerintahan yang menjadi tanggung jawab

Kementerian/Lembaga, berisi satu atau beberapa upaya untuk mencapai sasaran

Page 87: Panduan PM BPPT 2015-2019

5-3

strategis penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan indikator kinerja

yang terukur, dalam bentuk Kerangka Regulasi, serta Kerangka Pelayanan Umum dan

Investasi Pemerintah.

17. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan

visi dan misi.

18. Prioritas adalah arah kebijakan untuk memecahkan permasalahan yang penting dan

mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu serta memiliki dampak

yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan.

19. Program adalah penjabaran kebijakan sesuai visi dan misi Kementerian/Lembaga yang

rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon I atau unit Kementerian/Lembaga

yang berisi kegiatan untuk mencapai hasil dengan indikator kinerja yang terukur.

20. Program Lintas adalah program yang sifatnya mewadahi kegiatan-kegiatan prioritas

untuk mencapai sasaran strategis yang dapat bersifat lintas K/ L.

21. Kegiatan adalah penjabaran dari program yang rumusannya mencerminkan tugas dan

fungsi eselon II/ Satker atau penugasan tertentu Kementerian/Lembaga yang berisi

komponen kegiatan untuk mencapai kcluaran dengan indikator kinerja yang terukur.

22. Kegiatan Prioritas Strategis adalah kegiatan barn yang bersifat strategis (project

oriented) dan ditetapkan dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional

dan/atau isu-isu yang merupakan Instruksi Presiden dan/atau memiliki dampak yang

bestir terhadap masyarakat yang kinerjanya akan dipantau secara khusus.

23. Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga(Outcome/Impact) adalah kondisi yang akan

dicapai secara nyata oleh Kementerian/Lembaga yang mencerminkan pengaruh yang

ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome) satu atau beberapa program.

24. Sasaran Program (Outcome) adalah hasil yang akan dicapai dari suatu program dalam

rangka pencapaian sasaran strategis Kcmenterian/Lembaga yang mencerminkan

berfungsinya keluaran (Output).

25. Sasaran Kegiatan (Output) adalah keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan

yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan

kebijakan yang dapat berupa barang atau jasa.

26. Proses adalah upaya yang dilakukan untuk menghasilkan keluaran (output) dengan

menggunakan sumber daya (input).

27. Input adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka menghasilkan keluaran

(output).

28. Indikator Kinerja Sasaran Strategis adalah alai ukur yang mengindikasikan

keberhasilan pencapaian sasaran strategis Kementerian/ Lembaga.

29. Indikator Kinerja Program adalah alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan

pencapaian hasil (outcome) dari suatu program.

30. Indikator Kinerja Kegiatan adalah ala tukur yang mengindikasikan keberhasilan

pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan.

31. Target adalah hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai dari setiap indikator

kinerja.

32. Kerangka Regulasi adalah pcrencanaan pembentukan regulasi dalam rangka

memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara Negara

dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

33. Kerangka Kelembagaan adalah perangkat Kementerian/Lembaga struktur organisasi,

ketatalaksanaan, danpengelolaan aparatur sipil negara - yang digunakan untuk mencapai

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan

tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJM

Nasional.

Page 88: Panduan PM BPPT 2015-2019

5-4

34. Masyarakat adalah pelaku pembangunan yang merupakan orang perseorangan,

kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang

berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai penanggung

biaya, pelaku, penerima manfaat, maupun penanggung risiko.

35. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) adalah pendekatan penganggaran

berdasarkan kebijakan, pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan

dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi

biaya keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam

prakiraan maju.

Page 89: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran Panduan Penyusunan Program Manual BPPT 2015-2019

Biro Perencanaan, Sekretariat Utama, BPPTJakarta, Januari 2015

Page 90: Panduan PM BPPT 2015-2019

Lampiran 6

Kegiatan, Output dan Sub Output BPPT 2015

Page 91: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-1

TABEL KEGIATAN, OUTPUT DAN SUB OUTPUT BPPT 2015 (kegiatan/output yang menggunakan lamp 1, Program Manual untuk Kedeputian)

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3478 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri PTA

007 -inovasi dan layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Industri Agro unggulan

PM 3478.007.001 001 -Perekayasaan Teknologi Produk Hilir Sawit Yang Diterapkan Industri PTA

008 -inovasi dan layanan Teknologi Diversifikasi Pangan

PM 3478.008.001 001 -Perekayasaan Teknologi Industri Pati Sagu dan Produk Hilirnya yang Sustainable pada Skala Kecil , Menengah dan Besar

PTA

PM 3478.008.002 002 -Prototipe Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan

3480 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bioindustri PTB

006 -inovasi dan layanan Teknologi Peningkatan Keamanan Pangan & Penanganan Gizi

PM 3480.006.001 001 -Perekayasaan teknologi produksi bahan tambahan pangan dan pemanfaatan agen hayati dalam produksi pangan untuk peningkatan keamanan pangan

PTB

PM 3480.006.002 002 -Perekayasaan teknologi produksi pangan fungsional berbahan lokal untuk mendukung penanganan rawan pangan (gizi)

007 -inovasi dan layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Produk Bioindustri

PM 3480.007.001 001 -Perekayasaan teknologi produksi enzim yang dimanfaatkan oleh industri PTB

008 -inovasi dan layanan Teknologi Unggulan Untuk Peningkatan dan Pengembangan Industri Obat dan Neutraceutical

PM 3480.008.001 001 -Kawasan inovasi untuk melakukan layanan fasilitas, inkubasi dan inovasi teknologi hasil litbang

3503 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Pertanian PTPP

006 -inovasi dan layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing industri Kakao Unggulan

PM 3503.006.001 001 -tanpa sub output PTPP

007 -inovasi dan layanan Teknologi Peningkatan Produksi Pangan Sumber Protei

PM 3503.007.001 001 -tanpa sub output PTPP

Page 92: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-2

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3482 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi dan Medika PTFM

006 -inovasi dan layanan Teknologi Pengembangan Obat Herbal

PM 3482.006.001 001 -TANPA SUB OUTPUT PTFM

007 -inovasi dan layanan Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

PM 3482.007.001 001 -tanpa sub output PTFM

008 -inovasi dan layanan Teknologi Produksi Sediaan Biofarmasetika Untuk Penanggulangan Penyakit Infeksi & Degeneratif

PM 3482.008.001 001 -Perekayasaan Teknologi Produksi Sediaan Biofarmasetika untuk Penanggulangan Penyakit Infeksi dan Degeneratif

PTFM

3460 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pati B2TP

009 -inovasi dan layanan Teknologi Produksi Pati Sebagai Bahan Baku Industri

PM 3465.009.001 001 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI PASCA PANEN DAN DERIVAT PATI B2TP

PM 3465.009.002 002 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI PRODUKSI BIOETHANOL DAN DERIVATNYA

3465 Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi BBIOTEK

005 -inovasi dan layanan Teknologi Bioteknologi

PM 3465.005.001 001 -tanpa sub output BBIOTEK

3498 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi dan Konservasi Energi PTKKE

007 -inovasi dan layanan Teknologi Pembangkit Listrik Berbasis EBT dan Pengembangannya

PM 3498.007.001 001 -Perekayasaan Teknologi PLTP Skala Kecil PTKKE

001 -Demo Plant PLTP Binary Cycle 100 kW

008 -inovasi dan layanan Teknologi Konservasi Energi

PM 3498.008.001 001 -tanpa sub output PTKKE

009 -inovasi dan layanan Teknologi SMART GRID

PM 3498.009.001 001 -Pengujian Demo Plant Sumba PTKKE

Page 93: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-3

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3506 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi PTSDE

007 -inovasi dan layanan Teknologi Produksi Bahan Bakar Nabati untuk Menggantikan BBM

PM 3506.007.001 001 -inovasi dan layanan teknologi produksi bahan bakar nabati untuk menggantikan BBM

PTSDE

PM 3506.007.004 004 -inovasi dan layanan teknologi pembangkit listrik berbasis EBT

008 -inovasi dan layanan Teknologi Perencanaan Energi dan Optimalisasi Sistem Energi Nasional

PM 3506.008.001 001 -Perencanaan dan Optimalisasi Sistem Energi Nasional PTSDE

009 -inovasi dan layanan Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Gas

PM 3506.009.003 003 -inovasi dan layanan TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PEMANFAATAN GAS PTSDE

PM 3506.009.005 005 -inovasi dan layanan TEKNOLOGI PEMANFAATAN DAN PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

PTSDE

3481 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi PTIK

008 -inovasi dan layanan Teknologi Konvergensi Telematika

PM 3481.008.001 001 -Perekayasaan Teknologi Digital Multimedia Systems and Networks PTIK

009 -inovasi dan layanan Teknologi Innovative e-Services

PM 3481.009.001 001 -Layanan Teknologi e-Services PTIK

PM 3481.009.002 002 -Perekayasaan Teknologi Business Intellegence Untuk e-Government

010 -inovasi dan layanan Teknologi Keamanan, Keselamatan dan Ketahanan

PM 3481.010.001 001 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI TIK UNTUK KEMANDIRIAN RUANG CYBER INDONESIA

PTIK

PM 3481.010.002 002 -inovasi dan layanan TEKNOLOGI KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KETAHANAN

PM 3481.010.003 003 -Perekayasaan Teknologi Bidang TIK Untuk Intelligence Transportation System (ITS)

3501 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Material PTM

011 -inovasi dan layanan Teknologi Nanomaterial untuk peningkatan TKDN

PM 3501.007.001 001 -Rekayasa Nanomaterial Polimer Alam untuk Ban Pesawat PTM

Page 94: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-4

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

PM 3501.007.001 002 -Pengembangan Nanomaterial Logam Tanah Jarang

012 -inovasi dan layanan Teknologi Material untuk Daya Saing Industri

PM 3501.007.001 001 -Pengkajian Bahan Baku Baterai PTM

PM 3501.007.001 002 -Rekayasa Material Polikristal Silikon untuk Solar Cell

010 -inovasi dan layanan Teknologi Biocompatible Material

PM 3501.007.001 001 -Rekayasa Material Implan Stainless Steel 316L dan Rekayasa Material Implan Titanium

PM 3501.007.001 002 -Pemanfaatan Material Implan Bioceramic Hidroxyapatite PTM

3458 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Energi B2TE

008 -inovasi dan layanan Teknologi Konservasi dan standardisasi efisiensi penyediaan dan penggunaan energi

PM 3458.008.001 001 -Perekayasaan Teknologi Efisiensi Energi Peralatan Dan Sistem Energi B2TE

PM 3458.008.002 002 -Perekayasaan Teknologi Kogenerasi s/d 5 MW

PM 3458.008.003 003 -Perekayasaan Teknologi PLTU Batubara Peringkat Rendah Yang Efisien

007 -Layanan Teknologi Batere untuk Mobil Listrik

PM 3458.007.001 001 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI BATTERE UNTUK MOBIL LISTRIK B2TE

3469 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Desain dan Sistem Teknologi BRDST

007 -inovasi dan layanan Teknologi Rekayasa dan Desain Sistem Teknologi Pembangkit Listrik Berbasis EBT

PM 3469.007.001 001 -tanpa sub output BRDST

005 -Layanan Teknologi Rekayasa Disain Dan Sistem Teknologi

PM 3469.005.001 001 -inovasi dan layanan Teknologi Produksi Bahan Bakar Nabati Untuk Menggantikan BBM

BRDST

3462 Pengkajian dan Penerapan Jaringan Informasi Iptek IPTEKNET

004 -inovasi dan layanan Teknologi Jaringan informasi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

PM 3462.004.001 001 -Peningkatan kualitas layanan ubiquitious e-govermment berbasis internet pada instansi/lembaga

IPTEKNET

Page 95: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-5

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

PM 3462.004.002 002 -Peningkatan layanan yang inovatif,dalam mendukung reformasi birokrasi, e-govermment berbasis internet dan jaringan sistem inovasi nasional instansi/lembaga

3514 Pengkajian Penerapan dan Pelayanan Teknologi Keramik Seni UPT PSTKP

008 -inovasi dan layanan Teknologi Material Industri Non-Logam Untuk Keramik Seni

PM 3518.008.001 001 -Pemanfaatan Hasil Perekayasaan Material Pada Industri Keramik Seni UPT PSTKP

3468 Pengkajian Penerapan Teknologi Polimer BPTP

004 -inovasi dan layanan Teknologi Material Industri Polimer

PM 3468.004.001 001 -Pemanfaatan rekomendasi rekayasa material industri polimer di industri transportasi, konstruksi dan kemasan

BPTP

3495 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri dan Sistem Transportasi PTIST

PM 3495.008 008 -inovasi dan layanan Teknologi Transportasi Untuk Konektivitas & Logistik

001 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI SISTEM TRANSPORTASI KONEKTIVITAS KORIDOR JAWA

PTIST

002 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI SISTEM TRANSPORTASI KONEKTIVITAS KORIDOR SUMATERA

003 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI SISTEM LOGISTIK BATUBARA

PTIST

PM 3495.010 010 -inovasi dan layanan Teknologi Transportasi Perkotaan

001 -Perekayasaan Teknologi ITS (Output: Model ITS) PTIST

002 -model transportasi perkotaan

PM 3495.009 009 -inovasi dan layanan Teknologi Keselamatan Transportasi Darat & Industri Kereta Api

001 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI KESELAMATAN PRASARANA KA PTIST

002 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI KESELAMATAN SARANA KA

003 -PEREKAYASAAN TEKNOLOGI STANDAR RELAIBILITAS SAR-PRAS KA

Page 96: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-6

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3490 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan PTIPK

PM 3490.005 005 -inovasi dan layanan Teknologi Pesawat Tempur Nasional

001 -Perekayasaan Teknologi PUNA Wulung (Inovasi & Layanan Teknologi Pesawat Tempur Nasional)

PTIPK

002 -Perekayasaan Teknologi PUNA Short Range (Inovasi & Layanan Teknologi Pesawat Tempur Nasional)

004 -Perekayasaan Teknologi PUNA MALE (Inovasi & Layanan Teknologi Pesawat Tempur Nasional)

005 -Dikuasainya Teknologi Satpurnas IF-X

PM 3490.006 006 -inovasi dan layanan Teknologi RANTIS dan RANPUR

001 -Inovasi & Layanan Teknologi Rantis dan Ranpur PTIPK

PM 3490.007 007 -inovasi dan layanan Teknologi Kapal Perang Nasional

001 -Pemanfaatan Rekomendasi Teknologi Kapal Perang Latih dan Patroli PTIPK

002 -Pemanfaatan Rekomendasi Teknologi Kapal Perang Fregat

003 -Rekomendasi Teknologi Kapal Perang Korvet

3487 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Manufaktur PTIM

006 -inovasi dan layanan Teknologi Industri Barang Modal

PM 3487.006.001 001 -Pemanfaatan Rekomendasi Inovasi & Layanan Teknologi Industri Barang Modal PTIM

007 -inovasi dan layanan Teknologi Industri Alat Angkut

PM 3487.007.002 002 -INOVASI & LAYANAN TEKNOLOGI INDUSTRI ALAT ANGKUT PTIM

3489 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Proses PTIP

008 -Inovasi & Layanan Teknologi Industri Petrokimia dan Migas

PM 3489.008.001 001 -inovasi dan layanan Teknologi Industri Petrokimia dan Migas PTIP

009 -Inovasi & Layanan Teknologi Industri Munisi Kaliber Besar

PM 3489.009.001 001 -Inovasi & Layanan Teknologi Industri Munsi Kaliber Besar

Page 97: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-7

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3459 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kekuatan Struktur B2TKS

003 -Layanan Teknologi Kekuatan Struktur

PM 3459.007.001 001 -tanpa sub output B2TKS

3513 Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Aerogasdinamika dan Getaran UPT LAGG

008 -Layanan Teknik dan Rekayasa

PM 3513.007.001 001 -inovasi dan layanan Teknologi Aerogas Dinamika dan Getaran UPT LAGG

3471 Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi BTMP

004 -Inovasi & Layanan Teknologi Termodinamika, Motor Dan Propulsi

PM 3471.007.001 001 -inovasi dan layanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi BTMP

3464 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi MEPPO

003 -inovasi dan layanan Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi Dan Otomasi

PM 3464.007.001 001 -tanpa sub output MEPPO

3467 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dinamika Pantai BPDP

007 -Inovasi & Layanan Teknologi Pengkajian Dinamika Pantai

PM 3467.007.001 001 -Layanan Teknologi Pengkajian Dinamika Pantai BPDP

3510 Pengkajian dan Penelitian Teknologi Hidrodinamika BPPH

007 -inovasi dan layanan Teknologi Hidrodinamika

PM 3510.007.001 001 -Terlaksanannya Pemanfaatan Konversi Energi Arus Laut Untuk Kawasan Strategis dan Infrasruktur Selat Sunda

BPPH

PM 3510.007.002 002 -Terlaksananya Layanan Teknologi Clearing House dan Audit Teknologi Hidrodinamika Kapal Perang Nasional

PM 3510.007.003 003 -Terlaksananya Teknologi Hidrodinamika Bangunan Apung Lepas Pantai Industri Migas

PM 3510.007.004 004 -Terlaksananya Audit Teknologi Galangan Kapal Klas Menengah

PM 3510.007.005 005 -Terlaksananya Layanan Sarana dan Prasarana PUSDERAKAPERANGNAS

Page 98: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-8

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3493 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam PTISDA

007 -Inovasi dan Layanan Teknologi Eksplorasi Sumberdaya Alam

PM 3493.007.001 001 -Perekayasaan Teknologi Eksplorasi Sumberdaya Alam Dengan Satelit Inderaja Indonesia (INASat) dan Penginderaan Jauh Maju

PTISDA

008 -Inovasi dan Layanan Teknologi Eksplorasi Sumberdaya Kebumian

PM 3493.008.001 001 -Perekayasaan Teknologi Eksplorasi Sumberdaya Kebumian Dengan Penerapan Teknologi Geofisika

009 -Inovasi dan Layanan Teknologi Eksplorasi Sumberdaya Kelautan

PM 3493.009.001 001 -Perekayasaan Teknologi Eksplorasi Sumberdaya Alam Pesisir Dengan Teknologi Tomografi

3508 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sumber Daya Mineral PTSM

PM 3508.010 010 -inovasi dan layanan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara

001 -Rekayasa Teknologi Pengolahan, Pemurnian dan Tekno-ekonomi untuk Peningkatan Nilai Tambah Mineral

PTSM

002 -REKAYASA TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PENAMBANGAN UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL

003 -REKAYASA TEKNOLOGI PENGELOLAAN DAMPAK PERTAMBANGAN

3500 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan PTL

PM 3500.008 008 -inovasi dan layanan Kerekayasaan Teknologi Hijau Dalam Rangka Pembangunan Rendah Karbon

001 -Teknologi Efisiensi Bahan Baku, Energi dan Air Menuju Green Industri PTL

002 -TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH DAN PEMENUHAN BML MENUJU GREEN INDUSTRI

003 -TEKNOLOGI PENGURANGAN EMISI KARBON MELALUI PENGEMBANGAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI BIOGAS

PM 3500.009 009 -inovasi dan layanan Teknologi Inovasi Teknologi Pengukuran dan Estimasi Emisi Karbon Indonesia

001 -TEKNOLOGI PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM PTL

002 -TEKNOLOGI PEMULIHAN LINGKUNGAN

003 -TEKNOLOGI HIJAU UNTUK INFRASTRUKTUR HIJAU PERKOTAAN

Page 99: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-9

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3507 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Reduksi Risiko Bencana PTLWB

PM 3507.006 006 -inovasi dan layanan Teknologi Instrumentasi Kebencanaan Mandiri

001 -Pusat Akselerasi Teknologi Instrumentasi Kebencanaan (PATIK) Mandiri PTLWB

002 -Perekayasaan Teknologi Instrumentasi Kebencanaan Mandiri

003 -Pilot Plan Teknologi Instrumentasi SIAGA DINI (Kesiap-siagaan, Deteksi, dan Peringatan Dini)

3473 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan BTSK

PM 3473.001 001 -Pengembangan Sarana dan Prasarana Survei Kelautan

001 -EKSPLORASI HIDROKARBON DI PERAIRAN INDONESIA TIMUR DAN DAERAH FRONTIER

BTSK

002 -TEKNOLOGI UNGGULAN BENUA MARITIM INDONESI

003 -TCH SARANA-PRASARANA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

3512 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca UPT HB

PM 3512.005 005 -inovasi dan layanan Teknologi Mitigasi Bencana Meteorologi Bertaraf Internasional

001 -Perekayasaan Teknologi Mitigasi Bencana Meteorologi bertaraf International UPT HB

002 -MENINGKATNYA KAPASITAS ARMADA NASIONAL PENJINAK BENCANA BANJIR DAN KEKERINGAN, KARLAHUT KABUT ASAP

003 -TERWUJUDNYA PILOT PROJECT PEMANFAATA ARMADA NASIONAL PENJUNAK BENCANA HIDEROMETEROLOGI OLEH (TOP 10) PROVINSI PALING RAWAN DI INDONESIA

3470 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Remediasi Lingkungan BTL

001 -Aplikasi fitoteknologi untuk mitigasi lahan rawan bencana di lingkungan tambang

PM 3470.001.001 001 -tanpa sub output BTL

3515 Pengkajian dan Penerapan Audit Teknologi PAT

005 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Sistem Audit Teknologi

PM 3515.005.001 001 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi SIstem Audit Teknologi PAT

Page 100: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-10

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

PM 3515.005.002 002 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Kebijakan Strategi Teknologi

007 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Tematik Daerah

PM 3515.007.001 001 -Rekomendasi Teknologi Tematik Daerah

3475 PM 3475 Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi P2KIT

002 -Layanan Teknologi Perencanaan Inovasi Teknologi

001 -Sistem Inovasi dan Kebijakan Tekno-Industri Pangan P2KIT

005 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Pengkajian Pengembangan Sistem Inovasi Tekno Industri

003 -Pengkajian Sistem Inovasi dan Kebijakan Tekno-Industri Kreatif TIK

006 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Pengembangan Sistem Inovasi Tekno Industri

002 -Pengkajian Sistem Inovasi dan Kebijakan Tekno-Industri Energi

3476 PM 3476 Peningkatan Kemandirian Daya Saing Industri dan Umkm Berbasis Teknologi P2KPDS

005 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Kerangka Umum dan Kelembagaan Inovasi Kewilayahan

001 -Rekomendasi, rujukan teknis nasional, dan penerapanan Kerangka Umum dan Kelembagaan sistem inovasi kewilayahan di daerah percontohan

P2KPDS

006 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Budaya Inovasi Kewilayahan

001 -Rekomendasi, rujukan teknis nasional, dan penerapanan budaya inovasi kewilayahan di daerah percontohan

007 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Pengembangan Infrastruktur Khusus Inovasi Kewilayahan dan Isu Perkembangan Global

001 -Rekomendasi, rujukan teknis nasional, dan penerapanan infrastruktur khusus inovasi kewilayahan dan isu perkembangan global di daerah percontohan

3474 PM 3474 Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Difusi Teknologi P2KDT

005 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Manajemen Invensi dan Pengkajian Kebijakan Inovasi

001 -PENGEMBANGAN INOVASI DAN LAYANAN TEKNOLOGI MANAJEMEN INVENSI DAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN INOVASI

P2KDT

Page 101: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-11

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

006 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Manajemen Inovasi dan Kapasitas Absorbsi

001 -PENGEMBANGAN INOVASI DAN LAYANAN TEKNOLOGI MANAJEMEN INOVASI DAN KAPASITAS ABSORBSI

007 -Pengembangan inovasi dan layanan Teknologi Fasilitas Jaringan Inovasi dan Kolaborasi

001 -PENGEMBANGAN inovasi dan layanan TEKNOLOGI FASILITASI JARINGAN INOVASI DAN KOLABORASI

3463 Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi BIT

PM 3463.002 002 -Pembangunan dan pengembangan percontohan Pusat Inovasi UMKM dan Inkubator Bisnis

001 -Rekomendasi, Rujukan Teknis dan Kajian Strategis Pengembangan Teknoprener

BIT

PM 3463.003 003 -Layanan Teknologi Inkubator Teknologi

001 -Pemanfaatan hasil iptekin pada pusat-pusat inovasi dan bisnis inovatif BIT

3509 Dukungan Manajemen Diklat SDM BPPT dan Pembinaan Nasional Jabfung Perekayasa dan Teknisi Litkayasa PUSBIN

PM 3509.004 004 -Layanan Akreditasi dan Penilaian

PM 3509.003 003 -Layanan Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan

PUSBIN

3461 Dukungan Manajemen Pelayanan Jasa Teknologi BE

PM 3461.004 004 -Layanan Manajemen Proyek BE

PM 3461.005 005 -Layanan Pemasaran BE

5207 Pembangunan dan Pengembangan fasilitas BPPT

001 -PENGEMBANGAN FASILITAS UJI LABORATORIUM MOTOR BAKAR

001 -SARANA LAB. TEKSURLA, LAB. BIOTEK DAN KEREKAYASAAN

3451 Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur BPPT INSP

PM 3451.001 001 -Pengawasan dan akuntabilitas

Page 102: Panduan PM BPPT 2015-2019

6-12

KODE KEGIATAN / KODE PM

OUPUT SUB OUTPUT UNIT

KERJA

1 2 3 4 5

3452 Dukungan Manajemen dalam Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan, Verifikasi, dan Akuntansi Keuangan BPPT ROKEU

PM 3452.001 001 -Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan

PM 3452.002 002 -Pelaksanaan Verifikasi

PM 3452.003 003 -Pelaksanaan Akuntansi Keuangan

3453 Dukungan Manajemen Layanan Sistem Informasi dan Standardisasi BPPT PDIS

PM 3453.001 001 -Aplikasi Layanan Data dan Informasi

PM 3453.002 002 -Pengembangan Sistem dan Jaringan

PM 3453.003 003 -Pelayanan Standardisasi

PM 3453.004 004 -Pengelolaan Perpustakaan

3454 Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Kegiatan BPPT ROREN

PM 3454.001 001 -Perencanaan dan penyusunan Program, Kegiatan dan Anggaran BPPT

PM 3454.002 002 -Evaluasi dan Pemantauan Program, Kegiatan dan Anggaran BPPT

PM 3454.003 003 -Pelaksanaan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri

3455 Dukungan Manajemen dan Administrasi Sumber Daya Manusia dan Organisasi BPPT SDMO

PM 3455.001 001 -Perencanaan dan pengembangan SDM

PM 3455.002 002 -Pengelolaan karir dan mutasi pegawai

PM 3455.003 003 -Pelayanan umum kepegawaian

PM 3455.004 004 -Pengembangan organisasi dan tata laksana

3456 Dukungan Manajemen Layanan Umum dan Kehumasan BPPT ROUM

PM 3456.001 001 -Pelaksanaan kehumasan

PM 3456.002 002 -Pelaksanaan kerumahtanggaan

PM 3456.003 003 -Pelayanan Hukum dan HKI

PM 3456.004 004 -Laporan Umum dan Perlengkapan