Panduan Pertemuan BKSN 2012

18
~ 1 ~ Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Apa yang penting ? Pertemuan umat di lingkungan adalah sebuah usaha mencari pesan yang terkandung di setiap sub tema Bulan Kitab Suci Nasional 2012 dengan tema besar “Menyaksikan Mukjizat Tuhan.” Maka yang penting adalah bersama-sama membaca dan merenungkan teks-teks Kitab Suci, menemukan pesan Mukjizat Tuhan untuk dilaksanakan dalam hidup praktis sehari-sehari sebagai ungakapan iman. Jumlah peserta yang ideal adalah yang memungkinkan semua peserta ikut terlibat (membaca, merenung, bertanya, atau berpendapat), yakni antara 5-10 orang. Maka, lingkungan yang “gemuk” sebaiknya dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-10 orang. Pelaksanaannya pertemuan bisa pada hari yang sama dan dalam satu rumah yang sama tetapi tetap per kelompok. Bisa juga masing-masing kelompok menentukan sendiri waktu dan tempat pelaksanaannya. Langkah-langkah pertemuan : 1. Usahakan agar peserta duduk melingkar. 2. Masing-masing peserta mengambil sikap doa yang nyaman. 3. Doa Pembuka untuk memohon rahmat Tuhan dan karunia Roh Kudus agar kita dapat membaca dan memahami Sabda Tuhan dengan pengertian yang benar. 4. Bacalah perikop Kitab Suci secara perlahan dan dengan seksama, sebaiknya diulangi sampai beberapa kali (minimal 3x). Cara membacanya bisa: oleh pemandu atau petugas yang ditunjuk atau bersama-sama atau bergantian ayat per ayat. 5. Penjelasan singkat mengenai teks yang baru saja dibaca untuk membantu pemahaman dan pengertian. 6. Renungkan Sabda Tuhan. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam teks. Teks dibacakan kembali oleh pemandu atau petugas secara pelan-pelan; tiap ayat atau kalimat berhenti sejenak. Temukan peristiwa, kata atau kalimat yang mengesan. Mengapa mengesan? Apa pesannya untuk saya: mengingatkan, menegur, menguatkan, menghibur? 7. Sharing: tulislah hasil renungan itu, kemudian bagikan/ ceritakan kepada peserta yang lain. 8. Buatlah doa berdasarkan inspirasi/pesan dari Sabda Tuhan. 9. Ungkapkan doa yang sudah dibuat secara bergantian. 10. Tutuplah pertemuan dengan doa “Bapa Kami”. Boleh ditambah doa malam dan lagu penutup.

Transcript of Panduan Pertemuan BKSN 2012

Page 1: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 1 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

Apa yang penting ? Pertemuan umat di lingkungan adalah sebuah usaha mencari pesan yang terkandung di setiap sub tema Bulan Kitab Suci Nasional 2012 dengan tema besar “Menyaksikan Mukjizat Tuhan.” Maka yang penting adalah bersama-sama membaca dan merenungkan teks-teks Kitab Suci, menemukan pesan Mukjizat Tuhan untuk dilaksanakan dalam hidup praktis sehari-sehari sebagai ungakapan iman.

Jumlah peserta yang ideal adalah yang memungkinkan semua peserta ikut terlibat (membaca, merenung, bertanya, atau berpendapat), yakni antara 5-10 orang. Maka, lingkungan yang “gemuk” sebaiknya dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-10 orang.

Pelaksanaannya pertemuan bisa pada hari yang sama dan dalam satu rumah yang sama tetapi tetap per kelompok. Bisa juga masing-masing kelompok menentukan sendiri waktu dan tempat pelaksanaannya.

Langkah-langkah pertemuan :

1. Usahakan agar peserta duduk melingkar.

2. Masing-masing peserta mengambil sikap doa yang nyaman.

3. Doa Pembuka untuk memohon rahmat Tuhan dan karunia Roh Kudus agar kita dapat membaca dan memahami Sabda Tuhan dengan pengertian yang benar.

4. Bacalah perikop Kitab Suci secara perlahan dan dengan seksama, sebaiknya diulangi sampai beberapa kali (minimal 3x). Cara membacanya bisa: oleh pemandu atau petugas yang ditunjuk atau bersama-sama atau bergantian ayat per ayat.

5. Penjelasan singkat mengenai teks yang baru saja dibaca untuk membantu pemahaman dan pengertian.

6. Renungkan Sabda Tuhan. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam teks. Teks dibacakan kembali oleh pemandu atau petugas secara pelan-pelan; tiap ayat atau kalimat berhenti sejenak. Temukan peristiwa, kata atau kalimat yang mengesan. Mengapa mengesan? Apa pesannya untuk saya: mengingatkan, menegur, menguatkan, menghibur?

7. Sharing: tulislah hasil renungan itu, kemudian bagikan/ ceritakan kepada peserta yang lain.

8. Buatlah doa berdasarkan inspirasi/pesan dari Sabda Tuhan.

9. Ungkapkan doa yang sudah dibuat secara bergantian.

10. Tutuplah pertemuan dengan doa “Bapa Kami”. Boleh ditambah doa malam dan lagu penutup.

Page 2: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 2 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

PERTEMUAN I YESUS MENYEMBUHKAN ORANG LUMPUH

(Matius 9:1-8)

Nyanyian Pembuka (fakultatif)

Pembuka

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.

U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks

yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus.

Doa Pembuka

P : Marilah kita berdoa bersama-sama

U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lectio (Membaca) - Matius 9:1-8 | Teks Kitab Suci dibaca : bisa oleh pemandu

atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan.

Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:

Peristiwa ini terjadi di kota tempat tinggal Yesus, yakni Kapernaum, bukan Nazareth (ay. 1). Sebab, setelah berkarya, “Ia meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali” (Mat 4:13). Waktu itu, Dia baru saja tiba dari Gadara (Mat 8:28).

Beberapa orang datang membawa seorang lumpuh di atas tempat tidurnya ke hadapan Yesus (ay. 2). Mereka adalah orang-orang yang dengan tulus mau membantunya. Baik orang lumpuh itu maupun yang mengusungnya yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan dia. Meski, mereka tidak meminta secara ekspilit agar Yesus menyembuh-kan, namun kedatangan mereka ke hadapan-Nya dengan menggotong seorang lumpuh di atas tempat tidur merupakan permohonan tak terucap agar Yesus menyembuhkannya. Tanpa bantuan orang-orang yang menggotongnya, si lumpuh tidak akan bisa

Page 3: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 3 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

sampai kepada Yesus dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa iman seseorang ternyata bisa membantu menyelamatkan orang lain.

Yesus melihat mereka dan tahu keinginan serta iman mereka, baik iman si lumpuh maupun yang menggotongnya (ay. 2). Yesus tahu apa yang mereka inginkan, yakni kesembuhan. Namun, Yesus justru mengatakan sabda pengampunan, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni” (ay. 2). Sabda pengampunan Yesus ini harus dimengerti berdasarkan pola pikir dan keyakinan masa itu yakni bahwa penderitaan, termasuk penyakit dan kelumpuhan, adalah akibat dosa. Maka, kalau Yesus mengampuni dosa si lumpuh, itu berarti Yesus langsung menyembuhkan pada akar persoalan yang menyebabkan penderitaan, yaitu dosa itu sendiri.

Di situ ada beberapa ahli Taurat yang menyaksikan peristiwa itu. Bagi mereka, tindakan pengampunan yang dilakukan Yesus merupakan penghujatan terhadap Allah karena menurut mereka hanya Allah yang bisa dan berhak mengampuni dosa (ay. 3). Namun, mereka tidak berani mengutarakannya. Mereka hanya mbatin.

Yesus tahu pikiran mereka dan langsung menegur para Ahli Taurat, “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay. 4). Yesus juga menantang mereka: “Mana yang lebih mudah, mengatakan

„Dosa-dosamu sudah diampuni‟ atau mengatakan „Bangunlah dan

berjalanlah‟” (ay. 5). Di satu sisi mengucapkan pengampunan itu tidak

mudah karena hanya Allah yang bisa dan boleh; namun juga sangat mudah karena hasilnya tidak harus kelihatan. Di sisi lain, mengucapkan kata-kata penyembuhan jauh lebih sulit, karena buktinya harus segera kelihatan. Yesus memilih untuk mengatakan yang pertama, “Dosa-dosamu sudah diampuni.” Ia berkata demikian untuk menunjukkan bahwa Dia mempunyai kuasa dari Allah untuk mengampuni dosa manusia (ay. 6).

Kalaupun harus mengatakan hal yang kedua (Bangunlah dan berjalanlah), itu bukan masalah bagi Yesus. Karena itu, Ia pun kemudian berkata kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (ay. 6). “Orang itu pun bangun lalu pulang” (ay. 7). Hasilnya jelas: mukjizat penyembuhan terjadi. Orang yang tadinya lumpuh dan “terbaring di tempat tidurnya” sekarang “bangun lalu pulang.”

Selain para ahli Taurat, di situ ada banyak orang lain pula. Mereka juga menyaksikan peristiwa itu (ay. 8). Mereka “takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia” (ay. 8).

Rasa „takut‟ di sini sebaiknya dipahami dalam arti positif, yakni perasaan

takut yang juga didasari atau diwarnai rasa kasih terhadap Allah (wedi asih). Maka, mereka lalu memuliakan Allah.

Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan

mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini:

1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari Yesus turun dari perahu, didatangi orang yang menggotong orang lumpuh, dan

Page 4: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 4 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

seterusnya …. Sampai si lumpuh menjadi sembuh dan orang banyak memuliakan Allah.

Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.

2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:

1) Orang-orang yang dengan penuh iman datang kepada Yesus sambil menggotong si lumpuh. Mereka percaya penuh bahwa Yesus bisa menyembuhkan.

2) Yesus yang melihat iman mereka dan berkata, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”

3) Yesus yang mengetahui pikiran negatif ahli-ahli Taurat, kemudian menegur dan menantang mereka.

4) Yesus yang bersabda kepada si lumpuh “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan, seketika itu si lumpuh sembuh: ia bangun lalu pulang.

5) Orang banyak yang memuliakan Allah.

3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:

1) Saya diingatkan bahwa imanlah yang menyelamatkan dan menjadikan segala sesuatu yang baik dapat terjadi. Maka, saya akan semakin beriman dan percaya kepada Tuhan.

2) Saya diingatkan untuk seperti orang-orang yang dengan sukarela menggotong si lumpuh datang kepada Tuhan. Maka, saya akan mengajak saudara-saudariku yang sedang lumpuh imannya untuk datang kepada Tuhan (dalam doa bersama, pendalaman iman, Misa, dll), supaya mereka pun mendapat pengampunan dan kesembuhan rohani.

3) Saya ditegur karena saya seringkali mengalami kelumpuhan iman. Malas datang kepada Tuhan: malas berdoa, malas membaca Kitab Suci, malas kegiatan lingkungan, malas ke Gereja/Misa. Maka, saya akan lebih tekun dan mohon kepada Tuhan supaya saya disembuhkan dari kelumpuhan ini.

4) Saya ditegur karena saya juga sering berpikiran negatif seperti para ahli Taurat. Maka, saya akan lebih berpikiran positif terhadap siapa saja.

5) Saya dikuatkan, diteguhkan dan dihibur karena Tuhan itu Maha Pengampun. Maka, saya akan semakin tekun meneliti batin, menyesali dosa-dosa saya dan mohon pengampunan-Nya. Saya juga akan mengampuni siapa pun yang bersalah kepada saya.

6) Saya diajak untuk selalu takut dan memuliakan Tuhan. Ajrih asih pada Tuhan, memuji dan memuliakan nama-Nya. Maka, saya akan semakin tekun berdoa, tidak hanya untuk memohon tetapi lebih-lebih untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan.

Page 5: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 5 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

Keenam pesan di atas hanya contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri.

4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang

5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar

semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)

Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan

atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih dahulu kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).

Isi doa, misanya : 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” bersama-sama.

Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )

Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat.

P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin

Nyanyian Penutup (fakultatif)

Page 6: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 6 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

PERTEMUAN II YESUS MENGUSIR ROH JAHAT DI GERASA

(Markus 5:1-20)

Nyanyian Pembuka (fakultatif)

Pembuka

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.

U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks

yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus.

Doa Pembuka

P : Marilah kita berdoa bersama-sama

U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lectio (Membaca) - Markus 5:1-20 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu

atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan.

Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:

Peristiwa ini terjadi di Gerasa (ay. 1), yakni wilayah di luar Israel, daerahnya orang non Yahudi. Sebab, di situ ada orang memelihara babi. Babi adalah binatang yang najis (Bil. 11:7-8; Ul. 14:8) sehingga tidak mungkin berada di wilayah orang Yahudi.

Kedatangan Yesus dan para murid-Nya di tempat ini disambut oleh seorang yang kerasukan roh jahat (ay. 2). Roh jahat itu mempunyai kekuatan luar biasa, sehingga orang itu membahayakan (ay. 3). Banyak orang takut padanya (ay. 4). Tidak ada yang sanggup mengendali-kannya sehingga ia dibiarkan tinggal di pekuburan (ay. 5).

Ketika melihat Yesus, roh jahat yang merasuki orang itu membawanya lari mendekati Yesus, lalu menyembah-Nya (ay. 6) dan berkata “Apa urusanmu

Page 7: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 7 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi?” (ay. 7). Tetapi, Yesus menghardiknya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (ay. 8). Ternyata roh yang merasuki orang itu banyak sehingga dia menyebut namanya Legion (ay. 9). Satu legion setara dengan 6.000 serdadu. Roh jahat itu tahu siapa Yesus. Mereka mengakui bahwa Ia mengatasi kekuatan mereka yang luar biasa dan sanggup mengalahkan mereka. Maka, roh jahat itu meminta agar Yesus tidak menyiksa dan tidak mengusirnya dari tempat itu (ay. 10).

Di dekat tempat itu ada banyak babi sedang mencari makan (ay. 11). Roh-roh itu meminta kepada Yesus agar diperbolehkan pindah dari dalam tubuh orang itu ke dalam kawanan babi yang ada di situ (ay. 12). Yesus mengabulkan permintaan itu, maka mereka merasuki babi-babi itu (ay. 13). Akibatnya, kawanan babi yang berjumlah sekitar 2.000 ekor itu terjun dari tebing curam ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya (ay. 14). Setelah roh jahat itu pergi dari orang yang dirasukinya, maka orang itu menjadi waras (ay. 15).

Para penjaga babi melaporkan peristiwa itu kepada penduduk Gerasa. Kemudian mereka mendesak supaya Yesus meninggalkan tempat itu (ay. 17). Mengapa? Sebelumnya, Yesus dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (Mrk 3:22). Maka, orang Gerasa berpikir bahwa Yesus mengusir roh-roh jahat itu dengan kekuatan Beelzebul pula. Mereka menganggap bahwa Yesus memiliki kuasa roh jahat yang lebih kuat dan lebih berbahaya daripada legion. Mereka menganggap Yesus itu lebih berbahaya dan menakutkan (ay. 15).

Ketika Yesus bersiap-siap untuk pergi meninggalkan tempat itu, orang yang tadinya kerasukan setan meminta agar diperbolehkan menyertai-Nya (ay. 18). Namun, tidak diizinkan. Orang itu justru diutus untuk mewartakan pada orang-orang kampungnya “segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (ay. 19). Pewartaannya jelas: bukan setan atau penghulu setan yang telah membebaskannya dari roh jahat melainkan Tuhan. Allah hadir di tempat itu dan mengalahkan kekuasaan setan. Melalui tugas itu Yesus mengajak dia untuk mengambil bagian dalam tugas-Nya sendiri, yakni mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Orang itu pun memberitakan segala yang dilakukan Yesus di daerah Dekapolis dan orang-orang yang mendengarkannya heran akan perkataannya (ay. 20).

Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan

mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini:

1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus bersama para murid sampai di seberang danau. Mereka turun dari perahu, kemudian didatangi seorang yang kerasukan roh jahat dari arah pekuburan, dst., ….. sampai ketika Yesus mengutus orang yang tadinya kerasukan untuk merwartakan kasih Tuhan yang dialaminya sehingga ia waras.

Page 8: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 8 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.

2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:

1) Betapa dahyatnya kekuatan roh jahat yang merasuki orang tersebut. Roh jahat itu membahayakan dan merusak baik orang yang dirasuki maupun orang-orang lain

2) Roh jahat ternyata mengenal Yesus dan mau datang kepada-Nya, bahkan juga menyembah-Nya. Namun, ia (mereka) tidak percaya, tidak mau mengimani dan mengikuti Yesus.

3) Betapa pun besarnya kekuatan roh jahat, Tuhan lebih kuat dan lebih berkuasa mengatasi segala-galanya. Yesus berkuasa mengusir dan membinasakan roh jahat. Maka, Roh jahat itu takut pada Tuhan Yesus.

4) Yesus tidak membinasakan roh jahat itu tetapi memindahkan mereka pada kawanan babi yang ada di situ sehingga babi-babi itu terjun ke jurang dan mati lemas di dalamnya. Bagi Yesus, keselamatan 1 (satu) orang lebih penting dan lebih berharga daripada 2.000 ekor babi (harga seekor babi ± 3.000.000, maka 2.000 babi berarti Rp. 6.000.000.000,-).

5) Orang yang tadinya kerasukan dan disembuhkan oleh Yesus ingin mengikuti-Nya tetapi diperkenankan oleh Yesus. Yesus memberikan tugas perutusan tersendiri baginya, yakni untuk bersaksi tentang kasih Tuhan yang dialaminya. Orang itu pun melaksanakan tugas perutusan itu dengan baik.

3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:

1) Saya disadarkan akan betapa besarnya kekuatan roh jahat. Sekali saya membiarkan diri dirasukinya, maka roh jahat itu akan terus menguasai saya. Kalau saya sampai kerasukan roh jahat, saya akan membahayakan diri saya sendiri dan orang lain. Maka, saya akan lebih berhati-hati.

2) Saya diteguhkan, meskipun kekuatan roh jahat itu luar biasa serta membahayakan, namun Tuhan lebih berkuasa dan lebih kuat mengatasi segala-galanya. Maka, saya akan selalu bersama Tuhan, supaya senantiasa diberi kemenangan dalam melawan roh jahat, supaya dapat mengusir roh jahat yang menggoda saya.

3) Saya sungguh diteguhkan karena sangat berharga di mata Tuhan lebih dari segala sesuatu. Bahkan, demi keselamatanku, Tuhan tidak hanya merelakan 2.000 babi (Rp. 6.000.000.000), tetapi tubuh-Nya sendiri dikurbankan.

4) Saya disadarkan kalau Tuhan menghendaki dan mengutus saya untuk memberitahukan (bersaksi dan mewartakan) bahwa Tuhan mengasihi saya dan semua orang. Maka, saya akan selalu

Page 9: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 9 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

menyadari bahwa Tuhan mengasihiku dan akan mewartakannya, baik melalui perkataan maupun tindakan. Saya akan menghadirkan kasih Tuhan bagi sesama.

Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri.

4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!

5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar

semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)

Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan

atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).

Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” secara bersama-sama.

Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )

Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat.

P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin

Nyanyian Penutup (fakultatif)

Page 10: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 10 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

PERTEMUAN III YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI NAIN

(Lukas 7:11-17)

Nyanyian Pembuka (fakultatif)

Pembuka

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.

U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks

yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus.

P : Marilah kita berdoa bersama-sama

U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lectio (Membaca) - Lukas 7:11-17 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu

atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan.

Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:

Peristiwa ini terjadi di Nain, sebuah kota kecil yang jaraknya kira-kira 25 mil (40,25 km) dari Kapernaum atau 12 km dari Nazareth.

Yesus pergi ke kota itu diikuti murid-murid-Nya dan orang banyak (ay. 11). Ketika sampai di dekat pintu gerbang kota, mereka berjumpa dengan rombongan lain yang keluar dari pintu gerbang kota. Rombongan ini mengusung mayat seorang pemuda, anak tunggal seorang janda. Mereka hendak ke makam dan memakamkan pemuda tersebut. Bagi orang Yahudi, mayat itu najis (Bil 5:2; 6:6-7) sehingga di wilayah Yahudi, tidak boleh ada makam dan penguburan. Maka, mayat anak muda tersebut diusung keluar untuk dikuburkan di luar tembok kota, hanya beberapa jam setelah meninggal.

Page 11: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 11 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

Banyak orang menyertai janda itu (ay. 12). Janda itu mengalami suasana yang sangat menyedihkan, bukan hanya karena ditinggal anak tunggalnya untuk selama-lamanya tetapi lebih-lebih karena kematian anaknya itu membuat dia berada pada posisi lemah. Kalau anaknya masih hidup, ia bisa menggantungkan diri sepenuhnya kepada anaknya. Anaknya akan bertanggungjawab atas hidup ibunya. Namun, ketika anak tunggalnya meninggal, segala-galanya habislah sudah! Sebagai janda, ia berada dalam posisi lemah dalam masyarakat; dia termasuk kelompok keci1, lemah, miskin, dan tersingkir.

Ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan (ay. 13). Yesus adalah Tuhan yang amat tersentuh oleh persoalan manusiawi dan terlibat di dalamnya. Maka, ketika melihat seorang janda sedang kesusahan, Yesus menyampaikan penghiburan, „„Jangan menangis!” (ay. 13). Kata-kata yang disampaikan Yesus ini bukanlah omong kosong belaka karena yang mengucapkan adalah Tuhan yang berkuasa atas kehidupan dan kematian.

Yesus mendekati usungan itu. Ketika para pengusung berhenti, Ia menyentuh dan membangkitkan orang muda itu, “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” (ay. 14). “Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya” (ay. 15). Yesus mengambil risiko untuk dianggap najis karena menyentuh mayat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: bukan mayat itu yang menajiskan diri-Nya, tetapi kuasa Yesus membangkitkan pemuda itu. Pemuda yang telah menjadi mayat yang najis dan menajiskan, setelah disentuh oleh Yesus menjadi hidup kembali. Hal ini berarti ia tidak lagi najis karena bukan lagi mayat.

Selain itu, tindakan Yesus ini menjadikan persoalan yang sedang dihadapi si Janda praktis sudah teratasi. Situasi gelap dan putus asa yang melingkupi janda dari Nain ini sirna karena putra satu-satunya yang sudah mati, hidup kembali.

Melihat peristiwa menakjubkan ini, “Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata, „Seorang nabi besar telah

muncul di tengah-tengah kita,‟ dan „Allah telah datang untuk

menyelamatkan umat-Nya.‟” (ay. 16). Rasa „takut‟ ini merupakan

perasaan antara takut-segan dan terpesona. Ini tentu suatu sikap yang wajar disampaikan kepada Allah sendiri, karena Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Dalam peristiwa ini, Allah bertindak melalui

seorang utusan-Nya, yang disebut sebagai seorang „nabi besar.‟ Yesus

adalah nabi besar yang telah dinubuatkan oleh nabi-nabi terdahulu. Ia hadir untuk menggenapi apa yang sudah diramalkan para nabi terdahulu. Tindakan Yesus yang membangkitkan orang mati ini merupakan penggenapan atas nubuat Yesaya (Yes 61:1)

Peristiwa tentang Yesus yang membangkitkan orang mati ini akhirnya tersebar, tidak hanya di Yudea tetapi ke seluruh daerah sekitarnya. Sekali lagi ini menggemakan nubuat nabi Yesaya, “seluruh umat manusia akan

Page 12: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 12 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

melihatnya bersama-sama” (Yes. 40:5), yang dikutip oleh Yohanes Pembaptis pada awal karya pewartaannya (Luk 3:6).

Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan

mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini:

1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus bersama para murid dan orang banyak yang mengikuti-Nya, berjumpa dengan rombangan pelayat dan pengusung jenazah, …. sampai akhirnya Yesus membangkitkan pemuda yang sudah mati dan tanggapan orang banyak yang kemudian memuliakan Allah.

Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.

2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:

1) Betapa sedih dan hancurnya perasaan si janda yang ditinggal mati anak lelaki satu-satunya yang sudah menjadi seorang pemuda. Suaminya telah meninggal sebelumnya.

2) Orang banyak yang melayat dan membantu si janda. Betapa mereka sangat solider dan tergerak hatinya untuk membantu si janda yang sedang mengalami kesusahan.

3) Tindakan Yesus yang tergerak oleh belaskasihan. Ia mendekati janda itu dan memberikan kata-kata penghiburan, “Jangan menangis!” Selanjutnya, Ia menyentuh janazah anak muda dan membangkitkannya.

4) Yesus tidak takut najis karena menyentuh mayat. Sebab, justru kuasa dan kekudusan-Nya dapat menjadikan seseorang yang najis menjadi tidak najis. Buktinya, Ia menjadikan mayat yang najis menjadi hidup kembali sehingga tidak lagi najis.

5) Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasih. Kasih-Nya itu menghadirkan penghiburan, penyelamatan, dan solusi atas permasalahan yang dihadapi si janda.

6) Orang banyak yang takjub menyaksikan mukjizat yang dibuat Yesus kemudian memuliakan Allah. Mereka mampu melihat bahwa dalam diri Yesus, Allah hadir dan menyelamatkan.

3. Selanjutnya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:

1) Saya terkesan dengan orang banyak yang membantu si janda itu. Maka, saya juga akan belajar solider, misalnya dengan hadir untuk membantu saudara dan tetangga yang sedang berkesusahan, melayat, mendoakan arwah, dll.

2) Saya kagum dengan Yesus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasih. Maka, saya juga diteguhkan bahwa Yesus pun senantiasa berbelas kasih kepada saya. Saya juga akan belajar dari Yesus

Page 13: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 13 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

untuk berbelas kasih terhadap sesama: menolong yang membutuhkan, menghibur yang sedang sedih, menemani yang sedang mempunyai masalah, dll.

3) Saya salut dengan orang banyak yang memuliakan Allah. saya pun akan seperti mereka, memuliakan Allah baik dalam kata maupun karya.

Ketiga pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri.

4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!

5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar

semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)

Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan

atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).

Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” secara bersama-sama.

Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )

Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat.

P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin

Nyanyian Penutup (fakultatif)

Page 14: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 14 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

PERTEMUAN IV YESUS MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR

(Yohanes 2:1-11)

Nyanyian Pembuka (fakultatif)

Pembuka

P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

U : Amin

P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.

U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks

yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus.

Doa Pembuka

P : Marilah kita berdoa bersama-sama

U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lectio (Membaca) - Yohanes 2:1-11 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu

atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan.

Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:

Peristiwa ini terjadi di Kana yang di Gelilea. Pada waktu itu, Yesus sudah meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum. “Ia meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali” (Mat 4:13). Mengingat bahwa Ibu Yesus ada di sana (ay. 1), sementara Yesus juga diundang ke pesta itu (ay. 2), tampaknya yang empunya pesta mempunyai hubungan erat dengan keluarga Yesus. Begitu eratnya sehingga Yesus, yang waktu itu tidak berada di rumah, merasa perlu untuk datang ke perkawinan tersebut.

Dalam Injil Yohanes, Bunda Yesus memang tidak pernah disebut dengan

namanya. Ia selalu disebut dengan „Ibu Yesus‟ (Yoh 2:1.3.5.12; 19:25).

Cara penyebutan ini merupakan sebuah kebiasaan di kalangan orang Timur

Page 15: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 15 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

Tengah yang menjadi gelar penghormatan untuk memuji seorang ibu yang memiliki anak.

Pesta itu berlangsung sangat meriah dan para tamu yang hadir lebih banyak daripada yang diharapkan sehingga tuan rumah kehabisan anggur. Artinya, keluarga yang punya hajat ini kemungkinan keluarga terpandang dan mempunyai banyak relasi sehingga tamunya banyak. Meski Yesus memprioritaskan misinya untuk orang-orang miskin dan kecil, namun Yesus tidak anti orang yang besar dan kaya.

Dalam pesta seperti itu tuan rumah pertama-tama menyajikan anggur yang baik. Kalau anggur yang baik sudah habis, baru disajikan anggur yang kurang baik. Masalah terjadi ketika anggur habis. Jangankan anggur yang baik, yang kurang baik pun tidak ada lagi. Terjadilah kepanikan besar di tengah pesta itu karena tidak ada lagi anggur yang dapat disajikan sementara masih banyak tamu yang hadir. Apalagi, waktu sudah malam sehingga orang tidak dapat lagi membeli anggur. Tuan rumah dan penyelenggara pesta bisa dilanda rasa malu karena dapat dituduh mengundang orang untuk datang ke pesta, tetapi tidak menjamunya.

Menurut tradisi Yahudi, hari perkawinan dan lamanya pesta berbeda-beda, sesuai dengan siapa yang menikah. Jika mempelai wanita adalah seorang gadis, perkawinan diadakan pada hari Rabu dan pesta perkawinan berlangsung selama tujuh hari (Kej. 29:27; Hak 14:12). Jika mempelai wanita adalah seorang janda, perkawinan diadakan pada hari Kamis dan pesta berlangsung selama 3 hari. Jika penikahan itu antara janda dan duda, pesta hanya berlangsung sehari. Kita tidak tahu persis kapan keluarga yang punya hajat ini kekurangan anggur dan berapa lama pesta diadakan. Yang jelas, anggur sebagai hidangan utama habis, padahal pesta belum selesai.

Melihat situasi ini, Maria mendatangi Yesus dan memberitahu, “Mereka kehabisan anggur” (ay. 3). Yesus memang belum pernah melakukan mukjizat sebelumnya, namun Maria sungguh mengenal Yesus. Ia mengetahui bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk menolong mereka. Maka, ketika Yesus menjawab, “Mau apa engkau daripada-Ku lbu? Saatku belum tiba!” (ay. 4), Maria tetap tenang. Ia tidak menghiraukan keberatan Yesus. Ia langsung menemui para pelayan dan meminta mereka untuk melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus (ay. 5).

Walaupun tampaknya keberatan, Yesus memenuhi permintaan ibu-Nya. Ia menyuruh para pelayan mengisi tempayan yang biasa dipakai untuk membasuh kaki para tamu dengan air. “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air” (ay. 6-7). Setiap tempayan itu dapat diisi dengan 80-120 liter air. Kemudian Yesus meminta pelayan mencedok air itu dan memberikannya kepada pemimpin pesta. Air yang biasa digunakan untuk membasuh kaki itu telah berubah menjadi anggur yang terbaik (ay. 8-9). Tempayan yang tadinya merupakan tempat air sebagai sarana penyucian menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi tempat untuk anggur.

Ketika pemimpin pesta itu mencicipi air yang te1ah menjadi anggur, ia bingung bagaimana mungkin tiba-tiba ada anggur terbaik. Ia pun

Page 16: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 16 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

memanggil mempe1ai laki-laki lalu berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang” (ay. 9-10).

Untung, mereka mengundang Bunda Maria dan lebih-lebih Yesus sehingga masalah teratasi dengan baik. Sekarang, tuan rumah dapat menjamu para tamu yang masih berdatangan dan mereka pun, terutama mempelai itu, terhindar dari rasa malu.

Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi “Hal itu dilakukan Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Para pelayan, para murid Yesus dan kita sebagai pembaca menjadi saksi mukjizat yang dibuat Yesus.

Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan

mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini:

1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, suasana dalam perkawinan, para tamu berdatangan termasuk Yesus dan para murid. Betapa bahagianya kedua mempelai dan keluarga mereka. Para pelayan menghidangkan jamuan dan para tamu menikmati dengan sukacita. Tiba-tiba, anggur habis. Tuan rumah bingung bukan kepalang. Bunda Maria menangkap apa yang terjadi kemudian mendekati Yesus, dan seterusnya …. Sampai akhirnya mereka kembali bersukacita karena tiba-tiba ada persediaan anggur terbaik yang melimpah.

Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.

2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:

1) Keluarga yang mengadakan pesta dan mengundang Yesus serta Bunda Maria. Untung mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria sehingga ketika muncul masalah, dapat teratasi dengan baik.

2) Bunda Maria sangat peka terhadap persoalan yang terjadi. Tanpa ragu, ia juga memohon agar Yesus, puteranya, berbuat sesuatu untuk menolong mereka.

3) Para pelayan manut, tanpa banyak tanya melakukan apa yang diperintahkan Bunda Maria dan Yesus.

4) Yesus berkenan hadir dalam pesta perwakinan memenuhi dan menghormati undangan tuan rumah. Meskipun mengatakan

„saatnya belum tiba‟, akhirnya Yesus berbuat sesuatu. Kehadiran

Yesus menjadikan masalah dapat teratasi dengan baik.

3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:

Page 17: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 17 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

1) Saya terkesan dengan keluarga yang punya hajat. Mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria. Saya juga akan selalu mengundang Yesus dan Bunda Maria dalam keluarga saya dan dalam kehidupan sehari-hari melalui doa-doa yang tekun.

2) Saya diingatkan untuk seperti Bunda Maria, yaitu menjadi orang yang peka terhadap orang lain, khususnya mereka yang sedang mengalami kesulitan. Kemudian seturut kemampuan, saya akan berusaha membantu mencari solusi.

3) Seringkali, saya merasa tidak tahu apa kehendak Tuhan. Namun, saya diingatkan untuk seperti para pelayan, yang kendati tidak tahu apa maksud Tuhan, tetap melaksanakan dengan taat, tanpa banyak tanya. Hasilnya pasti baik.

4) Saya terkesan dengan Yesus yang berkenan hadir memenuhi undangan keluarga yang punya hajat. Maka, iman saya sungguh diteguhkan: Yesus pun pasti juga berkenan untuk selalu hadir dalam hidup dan keluarga saya serta membantu saya menghadapi berbagai macam persoalan yang saya hadapi.

Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri.

4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!

5. Sharing : bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar

semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)

Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan

atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan)

Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” secara bersama-sama.

Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )

Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat.

P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin

Nyanyian Penutup (fakultatif)

Page 18: Panduan Pertemuan BKSN 2012

~ 18 ~

Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan

Kesimpulan & Catatan : Sebaiknya setiap kali pertemuan dibuatkan catatan

sebagai dokumentasi. Misalnya dengan form sbb:

1. Bagian kisah/peristiwa dan kata-kata/kalimat yang mengesan:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Pesan/inspirasi yang saya dapatkan:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Doa saya

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Niat saya:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..