PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang...

53
PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Gedung MR21, Lantai 11. Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta 10340 Tel. +6221 39831971 | Fax: +6221 39831970 Millennium Challenge Account - Indonesia Mengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Transcript of PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang...

Page 1: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

PANDUAN PENYELENGGARAAN

Pelatihan KonselingPemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Gedung MR21, Lantai 11. Jl. Menteng Raya No. 21, Jakarta 10340 Tel. +6221 39831971 | Fax: +6221 39831970

Millennium Challenge Account - IndonesiaMengentaskan Kemiskinan melalui Pertumbuhan Ekonomi

Page 2: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

1

PANDUANPENYELENGGARAANPELATIHANKONSELING

PEMBERIANMAKANBAYIDANANAK(PMBA)

DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2014

Page 3: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

1

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1 B. Tujuan........................................................................................................ 3 C. Pengertian.................................................................................................. 3 D. Struktur Program........................................................................................ 5 E. Garis Besar Program Pembelajaran........................................................... 7

II. MODUL PELATIHAN........................................................................................... 12

III. PRINSIP UMUM PELATIHAN..............................................................................18

A. Komponen Master of Training........................................................................18 B. Komponen Fasilitator/Master Trainer............................................................. 19 C. Komponen Peserta........................................................................................ 19 D. Komponen Panitia Penyelenggara................................................................. 23

IV. PROSES PELATIHAN.........................................................................................24

A. Persiapan...................................................................................................... 24 B. Pelaksanaan Pelatihan ................................................................................ 26 C. Evaluasi Pelatihan......................................................................................... 26 D. Pelaporan………………………………………………………………………….. 26

V. JAMINAN KUALITAS PELATIHAN DAN TINDAK LANJUT…………………….. 28

A. Jaminan Kualitas Pelatihan.......................................................................... 28 B. Tindak Lanjut .............................................................................................. 28

VI.PENUTUP........................................................................................................... 29

Lampiran :

- Rencana Evaluasi.......................................................................................... 30 - Cek list Untuk Keterampilan Melatih............................................................. 32 - Evaluasi Materi/Modul Pelatihan................................................................... 34 - Evaluasi Proses Belajar Melatih.................................................................... 35 - Panduan Praktik Kunjungan Lapangan......................................................... 40 - Jadwal ToT Konseling PMBA....................................................................... 44

Page 4: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemenuhan gizi merupakan hak dasar anak. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar Tahun 1945 dan Perjanjian Internasional seperti Konvensi Hak Anak (Komisi Hak Azasi Anak PBB, 1989, Pasal 24), yakni memberikan makanan yang terbaik bagi anak usia di bawah 2 tahun. Untuk mencapai hal tersebut, Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI dan MP-ASI merekomendasikan pemberian makanan yang baik dan tepat bagi bayi dan anak 0-24 bulan adalah: (1) inisiasi menyusu dini segera setelah lahir minimal selama 1 jam; (2) pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan; (3) memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan; (4) meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.

World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA) nomor 55.25 tahun 2002 tentang Global Strategy of Infant and Young Child Feeding melaporkan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak.

Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka penurunan angka kematian bayi di Indonesia. Kebutuhan gizi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sampai usia 6 bulan cukup dipenuhi hanya dari ASI saja karena ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi selama 6 bulan kehidupan.

Berdasarkan pada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009-2011, cakupan pemberian ASI eksklusif pada seluruh bayi dibawah 6 bulan (0–6 bulan) meningkat dari 61,3% pada tahun 2009 menjadi 61,5% pada tahun 2010 tetapi sedikit menurun menjadi 61,1% tahun 2011. Pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan berdasarkan hasil Susenas tahun 2012 sebesar 63,4%, sedangkan cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi sampai 6 bulan sebesar 34,3% pada tahun 2009 menurun menjadi 33,6% pada tahun 2010 dan sedikit meningkat menjadi 38,5% pada tahun 2011 dan menurun lagi menjadi 37,9% di tahun 2012.

Kecenderungan yang sama juga ditunjukkan hasil Survei Demografi Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dan 2012, pada bayi kurang dari 6 bulan praktik pemberian ASI sebanyak 32 % dan susu botol 28 % (2007) lalu

Page 5: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

3

pada tahun 2012 pemberian ASI sebesar 42% dan susu botol menjadi 29%, yang mengindikasikan meningkatnya peran pemberian makanan selain ASI yang menghambat perkembangan pemberian ASI Eksklusif. Menurut WHO tahun 2009, cakupan ASI Eksklusif 6 bulan sebesar 32%. Hasil Riskesdas tahun 2010 cakupan pemberian ASI Eksklusif untuk bayi laki-laki sebesar 29,0% dan pada bayi perempuan sebesar 25,4%.

Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat mengakibatkan banyak anak yang menderita kurang gizi. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara rutin dan berkesinambungan. Fenomena “gagal tumbuh” atau growth faltering pada anak Indonesia mulai terjadi pada usia 4-6 bulan ketika bayi diberi makanan selain ASI dan terus memburuk hingga usia 18-24 bulan. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan 19,6% balita di Indonesia yang menderita gizi kurang (BB/U <-2 Z-Score) dan 37,2% termasuk kategori pendek (TB/U <- 2 Z-Score). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2010-2014 telah ditetapkan indikator sasaran kegiatan pembinaan gizi masyarakat yaitu menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi kurang dari 15% dan balita pendek kurang dari 32%. Salah satu upaya untuk mencapai sasaran tersebut adalah mempromosikan pemberian MP-ASI yang tepat jumlah, kualitas dan tepat waktu.

MP-ASI mulai diberikan sejak bayi berumur 6 bulan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan anak selain dari ASI. MP-ASI yang diberikan dapat berupa makanan berbasis pangan lokal. Pemberian MP-ASI berbasis pangan lokal dimaksudkan agar keluarga dapat menyiapkan MP-ASI yang sehat dan bergizi seimbang bagi bayi dan anak 6-24 bulan di rumah tangga sekaligus sebagai media penyuluhan.

Setiap keluarga yang mempunyai bayi dan anak usia 6-24 bulan hendaknya mempunyai pengetahuan tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu memberikan ASI ekslusif dan menyiapkan MP-ASI yang sesuai di masing-masing keluarga. Pendampingan oleh orang yang terdekat dalam hal ini termasuk kader posyandu sangat penting. Untuk itu kader posyandu perlu dilatih agar mempunyai pengetahuan tentang ASI ekslusif dan MP-ASI serta keterampilan pemantauan pertumbuhan dan keterampilan memberikan konseling.

Peranan tenaga kader posyandu terampil sangat besar terhadap keberhasilan Pemberian makanan bayi dan Anak (PMBA), peningkatan pemberdayaan ibu, peningkatan dukungan anggota keluarga serta peningkatan kualitas makanan bayi dan anak yang akan meningkatkan status gizi balita. Oleh karena itu keberadaan kader posyandu perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Untuk melatih kader yang tersebar diseluruh desa di Indonesia agar menjadi seorang konselor PMBA yang baik, maka perlu dilakukan pelatihan berjenjang. Hal ini dapat dimulai dengan melatih pelatih Konseling PMBA kader tingkat

Page 6: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

4

Propinsi/Kabupaten dilanjutkan dengan melatih pelatih PMBA kader tingkat Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya.

Pelatihan pelatih Konseling PMBA kader diperoleh melalui suatu proses pelatihan dengan menggunakan standar kurikulum atau modul yang baku yaitu modul pelatihan Konseling pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Gizi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA tahun 2014. Pelatihan dilakukan selama 6 hari (48 jam) dengan materi pelatihan yang telah diakui secara internasional.

Seiring dengan era desentralisasi dimana setiap daerah dimungkinkan untuk melaksanakan pelatihan konseling PMBA maka untuk menjamin kualitas pelatihan yang optimal diperlukan standarisasi penyelenggaraan pelatihan yang berbasis kompetensi, baik pelatihan konseling PMBA maupun pelatihan pelatih konseling PMBA. Berdasarkan kepentingan tersebut maka disusun Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Konseling PMBA dan Pelatihan Pelatih Konseling PMBA.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum Memberi panduan kepada penyelenggara pelatihan konseling PMBA dan pelatihan pelatih konseling PMBA agar mampu menyelenggarakan pelatihan sesuai standar yang berlaku.

2. Tujuan Khusus a. Memahami prosedur penyelenggaraan pelatihan konseling PMBA dan

pelatihan pelatih konseling PMBA. b. Menyelenggarakan pelatihan konseling PMBA dan pelatihan pelatih

konseling PMBA sesuai standar. c. Memperoleh tenaga konselor dan fasilitator PMBA yang berkualitas tinggi.

C. Pengertian 1. Konseling

Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah antara konselor dan klien yang bertujuan membantu klien untuk memutuskan apa yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah yang dialami oleh klien. Dalam komunikasi tersebut konselor bukan memberi nasihat tetapi memberikan informasi dan alternatif pemecahan masalah, selanjutnya klien memilih dan memutuskan sendiri alternatif yang terbaik untuk dirinya.

Page 7: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

5

2. Konselor Konselor adalah orang yang memberikan konseling kepada klien

3. Konselor PMBA Konselor PMBA adalah orang yang telah mengikuti pelatihan konseling PMBA dengan modul pelatihan standar UNICEF yang telah diadopsi oleh Direktorat Bina Gizi.

4. Fasilitator PMBA Fasilitator PMBA adalah orang yang telah mengikuti Pelatihan Pelatih PMBA selama 6 hari (48 jam) yang dilanjutkan dengan melatih kader sebanyak 2 (dua) angkatan yang didampingi oleh Master Trainer (MT).

5. Master Trainer (MT)

Master Trainer adalah Fasilitator Senior yang pernah lebih dari 3 (tiga) kali menjadi fasilitator dalam kegiatan Pelatihan Pelatih PMBA.

6. Master of Training (MoT) Master of Training adalah yang bertanggung jawab terhadap seluruh penyelenggaraan pelatihan, mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pelatihan konseling PMBA.

7. Panitia Penyelenggara Panitia Penyelenggara adalah tim yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pelatihan PMBA.

Page 8: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

6

D. Struktur Program

Struktur Program Pelatihan Pelatih Konseling PMBA

No. MATERI WAKTU JML T P PL A. MATERI DASAR

1. Kebijakan Perbaikan Gizi 2. Kondisi PMBA di Daerah

1 1

- -

- -

1 1

Jumlah A 2 - - 2 B. MATERI INTI

1. Pengertian PMBA • Mengapa PMBA penting (sesi 2) • Situasi umum yang dapat

mempengaruhi PMBA (sesi 3)

0,5 0,5

0,5 0,5

- -

1 1

Jumlah 1 1 - 2 2. Konseling Menyusui

• Rekomendasi Praktik PMBA : Menyusui (sesi 5)

• Bagaimana Proses Menyusui (sesi 6) • Kesulitan Menyusui (sesi 11)

0.5

0.5 0.5

1

1 1

- - -

1,5

1,5 1,5

Jumlah 1,5 3 - 4,5 3. Konseling MP-ASI

• Praktek PMBA yang Dianjurkan ; Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (sesi 7)

• Pemberian MP-ASI (sesi 8)

0.5

-

1

1

- -

1,5

1 Jumlah 0,5 2 - 2,5 4. Konseling

• Bagaimana Melakukan Konseling Bagian I (sesi 4)

• Bagaimana Melakukan Konseling Bagian II (sesi 10)

1

0,5

-

1,5

- -

1

2

Jumlah 1,5 1,5 - 3 5. Pemantauan Pertumbuhan (sesi 9) 0,5 1,5 - 2 6. Praktek Lapangan

• Kunjungan Lapangan I dan Umpan Balik (sesi 12)

• Kelompok Berorientasi Tindakan, Kelompok Pendukung PMBA dan Kunjungan Rumah (sesi 13)

• Kunjungan Lapangan II dan Umpan Balik (sesi 14)

-

1 -

-

1 -

4 -

4

4

2

4

Jumlah 1 1 8 10 7. Gizi dan Kesehatan

• Gizi Ibu (sesi 15) • Anak Sakit (sesi 16)

1 1

0,5 0,5

- -

1,5 1,5

Jumlah 2 1 - 3

Page 9: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

7

8. Penilaian calon Fasilitator • Penilaian setelah pelatihan • Diskusi harian dan pembahasan alur

setiap sesi

- 14 - 14

Jumlah B 8 25 8 41 C. MATERI PENUNJANG

1. Membangun Komitmen Belajar - Perkenalan, harapan dan tujuan (sesi 1)

2. Rencana Tindak Lanjut (RTL) (sesi 18)

1

-

2

2

-

-

3

2 Jumlah C 1 4 - 5 JUMLAH TOTAL 11 29 8 48

Keterangan : T : Teori ; P : Praktik ; PL : Praktik Lapangan 1 jam pelajaran @ 60 menit

Page 10: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

8

E. Garis Besar Program Pembelajaran

Nomor : MD.1 Materi : Kebijakan Perbaikan Gizi Waktu : 2 Jpl (T=2 Jpl; P=0 Jpl; PL=0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan perbaikan gizi

Tujuan Pembelajaran Khusus

(TPK) Pokok Bahasan dan Sub

Pokok Bahasan Metode Media dan Alat

Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan kebijakan

peningkatan pemberian ASI 2. Menjelaskan kebijakan tentang

pemberian MP-ASI 3. Menjelaskan kebijakan tentang

pemantauan pertumbuhan

1. Kebijakan Peningkatan

Pemberian ASI 2. Kebijakan tentang

pemberian MP-ASI

3. Kebijakan tentang pemantauan pertumbuhan

• Curah pendapat

• Ceramah tanya jawab

§ Bahan

presentasi power point

§ Laptop § LCD § Flipchart § Spidol § Laser pointer

Page 11: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

9

Nomor : MI.1 Materi : Konseling PMBA Waktu : 33 Jpl (T= 9 Jpl, P: 14 Jpl, PL: 10 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan konseling PMBA

Tujuan Pembelajaran khusus

(TPK) Pokok Bahasan dan Sub

Pokok Bahasan Metode Media dan Alat

Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi ini peserta mampu: 1. Menjelaskan pentingnya PMBA 2. Menjelaskan situasi umum

yang dapat mempengaruhi PMBA

3. Mengidentifikasi praktik-praktik

PMBA yang direkomendasikan

1. Pentingnya PMBA

a. Definisi istilah PMBA b. Kondisi yang

diperlukan bagi anak yang bergizi baik dan sehat

c. Data PMBA 2. Situasi umum yang

dapat mempengaruhi PMBA

3. Identifikasi Praktik PMBA

yang direkomendasikan a. Deskripsi arti penting

menyusui b. Identifikasi praktik-

praktik menyusui yang direkomendasikan

c. Refleksi waktu dan tempat kegiatan konseling menyusui dilakukan

• Curah

pendapat • CTJ • Diskusi

kelompok • Demonstra

si • Bermain

peran • PKL

• Modul • Flipchart • ATK • Metaplan/

Kertas berwarna

• Panduan diskusi kelompok

• Panduan demonstrasi

• Skenario bermain peran

• Panduan/KA PKL

• Gelas tembus pandang 3 bh

• Kartu konseling, brosur PMBA

• Food model, bahan makanan lokal

1. Strategi Global

Pemberian Makanan Bayi dan Anak (WHA dan WHO)

2. SK Menkes No. 450 Tahun 2004 tentang Pemberian ASI Eksklusif 6 bulan bagi bayi di Indonesia

3. PP No. 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

4. Standar anthropometri, WHO 2005

Page 12: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

10

4. Mempraktekkan cara menyusui 5. Menangani kesulitan

pemberian ASI 6. Melaksanakan praktik PMBA

yang dianjurkan (MP-ASI)

4. Cara menyusui

a. Gambaran anatomi payudara dan cara produksi ASI

b. Posisi dan pelekatan menyusui yang baik

c. Cara memerah ASI

5. Penanganan Kesulitan pemberian ASI a. Identifikasi kesulitan

pemberian ASI yang sering terjadi

b. Gejala dan pencegahan kesulitan pemberian ASI yang sering terjadi

c. Cara penanganan kesulitan-kesulitan dalam pemberian ASI

d. Relaktasi 6. Praktik PMBA yang

dianjurkan (MP-ASI) a. Pentingnya

melanjutkan pemberian ASI setelah bayi berusia 6 bulan

b. Pertimbangan saat pemberian MP-ASI kepada anak

• Alat dapur dan alat saji sederhana

• Tabur gizi/taburia

• Contoh-contoh makanan yang diperkaya/ difortifikasi yang beredar di masyarakat setempat

• Fasilitator Kit utk pelatihan PMBA (kacang-kacangan, potongan gambar, dll)

Page 13: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

11

7. Menjelaskan gizi dan

kesehatan ibu 8. Menjelaskan tanda-tanda anak

sakit dibawa ke fasilitas kesehatan

c. Praktik yang dianjurkan dan poin diskusi konseling MP-ASI

d. Bantuan praktis pada pengasuh dalam menyiapkan MP-ASI

e. 5 (lima) kunci makanan yang aman

f. Makanan yang diperkaya di masyarakat (Fortifikasi dan suplementasi)

7. Gizi dan kesehatan ibu

a. Deskripsi siklus terjadinya kurang gizi

b. Deskripsi kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan yang dapat memutus rantai siklus kurang gizi

c. Deskripsi waktu yang direkomendasikan utk jarak persalinan dan kriteria utk MAL

8. Tanda-tanda anak sakit dibawa ke fasilitas kesehatan a. Deskripsi hubungan

sakit dan pemberian

Page 14: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

12

9. Melakukan konseling PMBA

makan b. Deskripsi praktik-

praktik pemberian makan bayi dan anak sakit

c. Tanda-tanda yang menunjukkan anak perlu dibawa ke fasilitas kesehatan

9. Konseling PMBA

a. Keterampilan mendengar dan mempelajari

b. Perubahan perilaku c. Peran Ayah dalam gizi

Ibu dan Anak d. Membangun

kepercayaan diri ibu dan pemberian dukungan

e. 3 (tiga) langkah konseling PMBA

Page 15: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

13

BAB II

MODUL PELATIHAN

Pelatihan konseling PMBA menggunakan modul 48 jam pelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari. Modul pelatihan konseling PMBA terdiri atas : A. Materi Dasar terdiri dari :

Materi Dasar 1. Kebijakan Perbaikan Gizi Disampaikan dalam 1 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : Tujuan Pembelajaran 1 : Curah Pendapat, Ceramah dan Tanya Jawab Tujuan Pembelajaran 2 : Curah Pendapat, Ceramah dan Tanya Jawab Peralatan yang digunakan : Materi Presentasi Power Point, LCD, Flip Chart, Spidol, Laser Pointer Materi Dasar 2 Kondisi PMBA di Daerah Disampaikan dalam 1 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : Tujuan Pembelajaran 1 : Curah Pendapat dan Ceramah Tanya Jawab Tujuan Pembelajaran 2 : Curah Pendapat dan Ceramah Tanya Jawab Peralatan yang digunakan : Bahan Tayang Power Point, LCD, Flip Chart, Spidol, Laser Pointer

B. Materi Inti, terdiri dari:

Sesi 2: Mengapa PMBA Penting Disampaikan dalam 1 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode

sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi, presentasi − Tujuan pembelajaran 2: Presentasi interaktif − Tujuan pembelajaran 3: kerja kelompok berdasarkan daerah kerja/wilayah, presentasi interaktif dengan alat bantu kacang

Peralatan yang digunakan flipchart, spidol, selotip, gambar anak sehat, gambar faktor-faktor utama yang menjadikan anak bergizi baik dan sehat (4 gambar), kacang kulit/ alat bantu lain sejumlah 100 bh/ kelompok

Page 16: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

14

Sesi 3: Situasi umum yang dapat mempengaruhi pemberian makanan bayi dan anak

Disampaikan dalam 1 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: permainan ikan dan diskusi

Peralatan yang digunakan kartu berbentuk ikan sejumlah ± 16 bh perkelompok, alat pancing, wadah tempat menaruh kartun ikan.

Sesi 4: Bagaimana melakukan konseling (bagian 1)

Disampaikan dalam 1 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: kerja berpasangan − Tujuan pembelajaran 2: presentasi interaktif, kerja kelompok,

demonstrasi − Tujuan pembelajaran 3: kelompok kecil @ 3 orang Alat bantu pelatihan: Materi 4.1 ketrampilan Konseling (tulis di flipchart), Kartu Konseling peran ayah dalam gizi ibu dan anak, flipchart, spidol, selotip, gunting, 5 bh guntingan kartun warna untuk menulis 5 langkah, 4 lembar guntingan kartun warna untuk menulis peran kader

Sesi 5: Praktek PMBA yang di rekomendasikan: Menyusu

Disampaikan dalam 1,5 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: kerja kelompok dan rotasi flipchart − Tujuan pembelajaran 2: presentasi interaktif dan kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 3: diskusi Peralatan yang digunakan: 4 (empat) lembar flipchart bertuliskan : risiko tidak memberikan ASI bagi Bayi, risiko tidak memberikan ASI bagi Ibu, risiko tidak memberikan ASI bagi Keluarga dan risiko tidak memberikan ASI bagi masyarakat/bangsa yang ditempel di dinding, 11 (sebelas) potongan kertas kosong untuk masing-masing kelompok dengan warna yang berbeda, 11 (sebelas) kartu yang sudah bertuliskan kunci rekomendasi menyusui, Flipchart yang bertuliskan jadwal kunjungan bayi usia 0-6 bulan (7 kontak) dan Spidol & selotip

Sesi 6: Bagaimana proses menyusui

Disampaikan dalam 1,5 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 2: bermain peran, kerja kelompok, observasi

dan praktik − Tujuan pembelajaran 3: diskusi, peragaan dan praktik − Tujuan pembelajaran 4: kerja kelompok Peralatan yang digunakan: Materi peserta 6.1 anatomi payudara manusia, Materi peserta 6.2 pelekatan yang baik dan tidak baik, Materi peserta 6.3 petunjuk membuat model payudara dari kaus kaki, KK 6, 7, 8, 9 dan 10, Booklet

Page 17: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

15

pesan utama, Gambar anatomi payudara, Gambar posisi dan pelekatan, Ibu menyusui yang akan mempraktekkan cara memerah ASI, Boneka dan model payudara, Handuk/kain, kapas/kain perca, karet gelang dan kaos kaki sesuai dengan jumlah peserta dan Cangkir, flipchart, spidol dan selotip

Sesi 7: Praktik PMBA yang dianjurkan: Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk

anak usia 6 – 24 bulan Disampaikan dalam 1,5 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi dan peragaan − Tujuan pembelajaran 2: diskusi − Tujuan pembelajaran 3: presentasi partisipatif dan peragaan Peralatan yang digunakan: 3 gelas berisi air (penuh, 1/2 dan 1/3), Materi peserta 7.1, 7.2, 7.3 dan 7.4, Kartu konseling 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18 dan KK khusus 3, Booklet pesan utama dan brosur, Paket kartu rekomendasi MP ASI, Flipchart bertuliskan praktik-praktik pemberian makanan tambahan yang dianjurkan, Flipchart bertuliskan pengelompokkan bahan makanan, Contoh kekentalan makanan (bubur encer dan kental), Taburia, kapsul vitamin A dan tablet besi dan Bahan makanan lokal/food model dari berbagai jenis kelompok bahan makanan

Sesi 8: Pemberian Makanan Tambahan

Disampaikan dalam 1 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: kerja kelompok dan peragaan − Tujuan pembelajaran 2: diskusi − Tujuan pembelajaran 3: presentasi persuasif dan peragaan Peralatan yang digunakan: Bahan makanan mentah / food model, Makanan keluarga matang, Potongan kertas berbentuk bintang dengan 4 warna sebanyak 16 buah, Piring, mangkuk, gelas, sendok, pisau, talenan, saringan, ulekan, serbet, KK 16, Materi peserta 7.2 dan 7.3, Bubur MP-ASI instan dan Bahan makanan yang difortifikasi (margarin, tepung terigu, minyak goreng, garam beryodium)

Sesi 9: Pemantauan Pertumbuhan

Disampaikan dalam 2 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi dan kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 2: diskusi dan kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 3: diskusi dan kerja kelompok Peralatan yang digunakan: 2-3 Set puzzle persiapan dacin, 2 set Dacin dan sarung timbang, 4-6 Orang balita untuk praktek menimbang, KMS besar dan kecil, Contoh soal dan Flipchart, spidol dan selotip

Page 18: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

16

Sesi 10: Bagaimana melakukan konseling: bagian 2 Disampaikan dalam 2 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi − Tujuan pembelajaran 2: diskusi dan peragaan − Tujuan pembelajaran 3: praktik Peralatan yang digunakan: Materi peserta 10.1, 10.2, 10.3, Kartu konseling, booklet pesan utama dan brosur, Contoh kasus, Flipchart bertuliskan keterampilan membangun kepercayaan diri dan memberi dukungan, Flipchart bertuliskan 3 langkah konseling PMBA, Lembar penilaian dan pengamatan sebanyak peserta dan Boneka

Sesi 11: Kesulitan menyusui: gejala, pencegahan, apa yang harus dilakukan

Disampaikan dalam 1,5 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi − Tujuan pembelajaran 2: kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 3: kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 4: diskusi interaktif Peralatan yang digunakan: Foto payudara bengkak, puting retak atau lecet, payudara tersumbat/mastitis dan ilustrasi ASI tidak cukup, Materi peserta 11.1 dan 11.2, Brosur, Flipchart bertuliskan kesulitan menyusui yang sering ditemui (payudara bengkak, puting retak atau lecet, payudara tersumbat/mastitis dan ilustrasi ASI tidak cukup) dan spidol dan selotip

Sesi 12: Kunjungan lapangan I dan umpan balik

Disampaikan dalam 4 jam, penyampaian materi di kelas dan lapangan dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: praktik konseling − Tujuan pembelajaran 2: umpan balik Peralatan yang digunakan: Ibu yang punya anak baduta, Kartu konseling 1 set, Booklet pesan utama, Brosur, Materi peserta 10.1 (lembar penilaian) dan materi peserta 10.2 (lembar pengamatan), Boneka dan model payudara dan bahan kontak

Sesi 13:Kelompok berorientasi tindakan, kelompok pendukung PMBA dan

kunjungan rumah Disampaikan dalam 2 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: berbagi pengalaman dan diskusi − Tujuan pembelajaran 2: berbagi pengalaman, diskusi dan praktik Peralatan yang digunakan: 1 set kartu konseling, Materi peserta 13.1, 13.2, 13.3 dan 13.4, Boneka dan model payudara dan flipchart & spidol

Page 19: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

17

Sesi 14: Praktik Lapangan II dan umpan balik Disampaikan dalam 4 jam, penyampaian materi di kelas dan lapangan dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: latihan − Tujuan pembelajaran 2: umpan balik Peralatan yang digunakan: Materi peserta 13.3, 13.4 dan 14.1, Kelompok berorientasi tindakan: Aparat pemerintahan desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, TP PKK, kader, Ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang mempunyai anak baduta, nenek, kakek, mertua dan pengasuh, Kelompok Pendukung: Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang mempunyai baduta dan bahan kontak

Sesi 15: Gizi dan Kesehatan Ibu

Disampaikan dalam 1,5 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi interaktif − Tujuan pembelajaran 2: kerja kelompok − Tujuan pembelajaran 3: diskusi interaktif dan kerja kelompok Peralatan yang digunakan: Gambar siklus kurang gizi, Gambar anak gizi baik, bayi gizi baik, remaja gizi baik, perempuan dewasa dan ibu hamil gizi baik, Gambar grafik jarak persalinan, Materi peserta 15.1, Kartu konseling 1 dan 20, Booklet pesan utama, Brosur dan flipchart, spidol dan selotip

Sesi 16: Kapan membawa anak sakit ke fasilitas kesehatan

Disampaikan dalam 1,5 jam, penyampaian materi di kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi − Tujuan pembelajaran 2: kerja kelompok dan rotasi flipchart − Tujuan pembelajaran 3: diskusi dan kerja kelompok Peralatan yang digunakan: flipchart bagan hubungan sakit dan pemberian makan, Gambar Fasilitas kesehatan, anak diare, muntah, kejang, demam, gizi buruk, tidak mau menyusu dan ISPA, Kartu Konseling 11, 17, 18 dan 24, Booklet pesan utama, Flipchart, spidol dan selotip

Sesi 17: Penilaian Calon Fasilitator

Disampaikan dalam 14 jam, penyampaian materi di kelas dan lapangan dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: diskusi − Tujuan pembelajaran 2: diskusi − Tujuan pembelajaran 3: diskusi Peralatan yang digunakan: Form penilaian (raport peserta)

Page 20: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

18

C. Materi Penunjang

Sesi 1 Perkenalan, Harapan dan Tujuan serta Membangun Komitmen Belajar (BLC) Disampaikan dalam 3 jam, penyampaian materi di dalam kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: permainan menjodohkan − Tujuan pembelajaran 2: presentasi interaktif − Tujuan pembelajaran 3: pre tes tidak tertulis − Tujuan pembelajaran 4: kerja kelompok @ 3 orang − Tujuan pembelajaran 5: diskusi interaktif Peralatan yang digunakan: Potongan gambar kartu konseling sejumlah peserta, Kertas warna, dua warna, Soal pretes dan grafik, Kartu konseling, booklet pesan utama, brosur, Flipchart dengan gambar pohon & buah harapan dan kekhawatiran, Flipchart bertuliskan tujuan pelatihan, Buku panduan peserta dan Flipchart bergambar mood meter

Sesi 18 : Integrasi Dukungan PMBA pada Program Lain dalam Pelayanan

Kesehatan di Masyarakat/ Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Disampaikan dalam 2 jam, penyampaian materi di dalam kelas dengan metode sebagai berikut : − Tujuan pembelajaran 1: kerja kelompok Peralatan yang digunakan: Materi peserta 18.1, Kartu Konseling 19, flipchart, spidol dan selotip

Page 21: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

19

BAB III

PRINSIP UMUM PELATIHAN

A. Komponen Master of Training (MoT)

1. Kriteria Master of Training (MoT) a. Memiliki sertifikat sebagai MoT. b. Berpengalaman sebagai MoT dalam melaksanakan pelatihan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. c. Memiliki kemampuan dalam mengendalikan keseluruhan proses pelatihan dan

mampu mengatasi permasalahan yang timbul. d. Mempunyai wawasan yang luas tentang pelatihan e. Mempunyai motivasi yang tinggi sebagai MoT

MoT pada dasarnya adalah fasilitator yang telah menyelesaikan beberapa tugas yang diperlukan untuk menjadi MoT. Keputusan apakah fasilitator telah menyelesaikan semua tugas yang diperlukan harus disetujui oleh tim MoT.

2. Tugas Master of Training (MoT)

a. Bersama panitia menyusun Kerangka Acuan Pelatihan b. Merencanakan dan mempersiapkan pelatihan konseling PMBA (termasuk sarana,

peralatan, dana, jadwal, pretest dan postest) c. Berada di tempat pelatihan minimal satu hari sebelum pelatihan. d. Bersama fasilitator mempersiapkan materi pelatihan konseling PMBA (buku

panduan peserta dan buku panduan fasilitator, Kartu konseling kartu dan gambar untuk simulasi, panduan RTL)

e. Melakukan pembagian tugas fasilitator f. Menjalankan pembukaan dan penutupan pelatihan g. Menyampaikan tujuan dan ringkasan proses pelatihan serta metode yang

digunakan dalam pelatihan. h. Mengendalikan proses pelatihan sesuai jadwal i. Melakukan kontrak belajar di awal pelatihan j. Menyampaikan materi/praktik pada sesi-sesi tertentu bila diperlukan. k. Melakukan pertemuan fasilitator setiap hari untuk mendiskusikan sesi-sesi yang

diadakan sepanjang hari, perkembangan kelompok dan individu, penampilan pelatih, dan mengatasi masalah bila ada.

l. Bersama panitia dan fasilitator membuat laporan pelaksanaan pelatihan (evaluasi)

3. Hak Master of Training (MoT) a. Memperoleh akomodasi dan konsumsi sesuai ketentuan yang berlaku. b. Memperoleh sertifikat menjadi MoT dari Instansi setempat c. Menetapkan peserta yang berhak memperoleh sertifikat d. Memperoleh honorarium sesuai ketentuan yang berlaku e. Memperoleh biaya transportasi sesuai ketentuan yang berlaku

Page 22: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

20

B. Komponen Fasilitator/Master Trainer (MT)

1. Kriteria Fasilitator/Master Trainer (MT) a. Memiliki sertifikat/surat keterangan sebagai fasilitator konseling PMBA dari institusi

terkait yang berwenang. b. Bersedia hadir pada seluruh proses pelatihan, baik di kelas maupun saat praktik

lapangan c. Mempunyai motivasi yang tinggi sebagai fasilitator

Fasilitator/MT pada dasarnya peserta ToT yang telah menyelesaikan beberapa tugas yang diperlukan untuk menjadi Fasilitator/MT dan lulus evaluasi kompetensi . Keputusan apakah fasilitator telah menyelesaikan semua persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi Fasilitator/ MT harus dinilai oleh MT yang melatih mereka.

2. Kewajiban Fasilitator/Master Trainer (MT)

a. Mempersiapkan materi (buku panduan fasilitator, serta persiapan lainnya sesuai kebutuhan) yang akan disampaikan dan merancang kebutuhan pelatihan konseling PMBA

b. Menyampaikan materi pelatihan konseling PMBA c. Memberi umpan-balik terhadap kelangsungan proses pembelajaran d. Menyiapkan dan memimpin peserta untuk praktik kunjungan lapangan e. Membantu peserta yang mengalami kesulitan dalam proses pelatihan f. Menyiapkan dan melaksanakan evaluasi proses pembelajaran g. Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi proses pembelajaran h. Memantau kemajuan peserta pelatihan dan memberikan rekomendasi bagi peserta

yang layak untuk menjadi fasilitator i. Berkoordinasi dengan MOT dan panitia penyelenggara membuat laporan

pelaksanaan kegiatan Fasilitator/MT harus hadir dan memfasilitasi pelatihan bagi bidan desa dan kader posyandu .

3. Hak Fasilitator/Master Trainer (MT)

b. Memperoleh akomodasi dan konsumsi sesuai ketentuan yang berlaku. f. Memperoleh sertifikat/surat keterangan menjadi fasilitator dari Instansi setempat c. Memperoleh honorarium sesuai ketentuan yang berlaku d. Memperoleh biaya transportasi sesuai ketentuan yang berlaku

C. Jenjang Pelatihan dan Komponen Peserta

Peserta pelatihan Training of Trainer (TOT) konseling MPBA

Pelatihan akan dlilakuan secara berjenjang sebagai berikut :

a) Pelatihan TOT akan dilakukan pada petugas propinsi dan kabupaten, yang akan difaslitasi oleh MoT Nasional. Peserta akan menjadi fasilitator pelatihan PMBA.

b) Fasilitator PMBA dari propinsi dan kabupaten akan melatih petugas puskesmas, sebagai fasiliatator PMBA

c) Fasilitator puskesmas akan melatih PMBA bagi kader dan Bidan di desa.

Page 23: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

21

1. Kriteria Peserta

Peserta pelatihan Pelatih Konseling PMBA dari provinsi dan kabupaten harus tenaga kesehatan (dokter, tenaga pelaksana gizi/TPG, bidan atau perawat) yang telah mengikuti pelatihan konseling menyusui/ konseling MP-ASI/pemantauan Pertumbuhan. Pelatihan ini berbasis kompetensi dalam melatih calon pelatih. Keberhasilan pelatihan calon pelatih PMBA ditentukan oleh adanya peserta yang berminat dan mempunyai komitmen serta bersedia mengikuti pelatihan. Syarat lain menjadi peserta pelatihan pelatih konseling PMBA selain tenaga kesehatan adalah: a. Ditugaskan oleh pimpinan dari tempat bekerjanya b. Berminat dan memiliki motivasi yang tinggi terhadap pencapaian keberhasilan

PMBA dan percaya bahwa PMBA yang baik dan benar itu sangat penting c. Bersedia menjadi pelatih pelatihan konseling PMBA, memiliki pengalaman dan

keterampilan sebagai konselor menyusui/MP-ASI/pemantauan pertumbuhan. d. Memiliki komitmen untuk membantu tenaga kesehatan, kader, ibu/pengasuh

tentang PMBA. e. Memiliki kemauan dan selalu hadir selama pelatihan (Tingkat Kehadiran 100%). f. Memperhatikan kesetaraan gender

2. Tempat Kerja Peserta

Berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan, dinas kesehatan dan jaringannya serta instansi lain yang berminat.

3. Jumlah Peserta

Jumlah peserta pelatihan pelatih pada setiap kelas adalah maksimal 14 orang, dengan Rasio Fasilitator Terhadap Peserta adalah 1:4, rincian peserta sebagai berikut : No Jenjang Pelatihan Peserta Sub

Total 1 ToT PMBA 2 Tenaga Kes 11 Propinsi 22 2 ToT PMBA 2 Tenaga Kes 66 Kabupaten 132 3 Pelatihan Fasilitator PMBA 2 Tenaga kes 704 Puskemas 1.408 4 Pelatihan PMBA 1 Bidan desa 5.672 Desa 11.344 5 Pelatihan PMBA 2 Kader 5.672 Desa 11.344 6 Pelatihan Penyegaran PMBA 2 Kader 5.672 Desa 11.344 Jumlah peserta pelatihan 35.594

4. Kewajiban Peserta

a. Mentaati ketentuan dan tata tertib pelatihan b. Aktif mengikuti semua sesi modul pelatihan, termasuk praktik kunjungan lapangan c. Menyelesaikan tugas-tugas pelatihan yang diberikan oleh fasilitator, baik di kelas

maupun di tempat praktik kunjungan lapangan selama pelatihan berlangsung d. Memberikan umpan balik dengan mengisi formulir evaluasi harian

5. Hak Peserta

a. Memperoleh akomodasi dan konsumsi yang memadai b. Memperoleh buku panduan fasilitator, buku panduan peserta, Kartu Konseling,

brosur dan booklet c. Memperoleh sertifikat telah mengikuti pelatihan pelatih konseling PMBA

Page 24: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

22

d. Memperoleh biaya transportasi sesuai ketentuan yang berlaku

6. Prinsip-prinsip Pelatihan Proses pembelajaran dalam pelatihan ini menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa yang menempatkan peserta sebagai orang yang memiliki pengetahuan, pengalaman, keterampilan dalam melaksanakan Konseling ASI/MP-ASI/Pemantauan pertumbuhan. Pengalaman dan potensi yang ada pada peserta adalah aset yang harus digali dalam proses pembelajaran. Pelatihan ini berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu melaksanakan tugas sebagai pelatih konseling PMBA. Secara terperinci pelatihan ini menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk didengarkan dan dihargai pengalamannya, dipertimbangkan ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks pelatihan tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan keberadaannya Belajar dengan melakukan, memungkinkan peserta untuk: Berkesempatan melakukan eksperimen dari materi pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, penugasan/latihan, simulasi, bermain peran dan praktik kunjungan lapangan baik secara individu maupun kelompok. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk: a. Mendapatkan 1 paket modul b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai

metode c. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka d. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi

tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam Konseling PMBA e. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapat kompetensi yang

diharapkan pada akhir pelatihan

Peserta untuk Pelatihan konseling PMBA bagi Kader

1. Kriteria Peserta Peserta pelatihan harus kader posyandu dan bidan desa. Pelatihan konseling PMBA ditentukan oleh peserta yang berminat dan bersedia melaksanakan pelatihan. Syarat peserta pelatihan konseling PMBA adalah Kader/Bidan di desa: a. Ditugaskan oleh pimpinan/ Kepala Desa/ Lurah/PKK yang direkomendasi oleh

petugas Puskesmas. b. Berminat dan memiliki motivasi yang tinggi terhadap pencapaian keberhasilan

PMBA dan percaya bahwa PMBA yang baik dan benar itu penting c. Memiliki komitmen untuk membantu tenaga kesehatan, kader, ibu/pengasuh

tentang PMBA d. Memiliki kemauan dan hadir 100% selama pelatihan. Dalam proses pemilihan kader yang pertama dipastikan adalah persyaratan menjadi peserta tertulis dalam surat undangan untuk pelatihan. Kemudian kepala desa bersama dengan kader dan bidan desa dan/atau tenaga pelaksana gizi/TPG dari

Page 25: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

23

Puskesmas (staf puskesmas) mengadakan diskusi untuk memilih kader yang akan mengikuti pelatihan. Mereka mencalonkan calon peserta pelatihan dari masing-masing desa terdiri dari 2 (dua) orang yaitu kader Posyandu yang juga merupakan kader PNPM Generasi Sehat Cerdas. Setelah semua setuju dengan kader terpilih, Kepala desa akan menugaskan kader untuk mengikuti pelatihan.

2. Jumlah Peserta dan Pelatih Jumlah peserta pelatihan konseling PMBA kader/ bidan di desa sebanyak 8-12 orang dengan rasio fasilitator maksimum 1: 6

3. Kewajiban Peserta a. Mentaati ketentuan dan tata tertib pelatihan b. Aktif mengikuti semua sesi modul pelatihan, termasuk praktik kunjungan lapangan c. Menyelesaikan tugas-tugas pelatihan yang diberikan oleh fasilitator, baik di kelas

maupun di tempat praktik kunjungan lapangan selama pelatihan berlangsung d. Memberikan umpan balik dengan mengisi mood meter harian

4. Hak Peserta

a. Memperoleh akomodasi dan konsumsi sesuai ketentuan yang berlaku b. Memperoleh buku panduan peserta c. Memperoleh sertifikat telah mengikuti pelatihan konseling PMBA d. Memperoleh biaya transportasi sesuai ketentuan yang berlaku

5. Prinsip-prinsip Pelatihan

Proses pembelajaran dalam pelatihan ini menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa yang menempatkan peserta sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pemberian ASI, MP-ASI dan Pemantauan pertumbuhan. Pengalaman dan potensi yang ada pada peserta adalah aset yang harus digali dalam proses pembelajaran. Pelatihan ini berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan mampu melaksanakan Konseling PMBA. Secara terperinci pelatihan ini diselenggarakan menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk didengarkan dan dihargai pengalamannya, dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan keberadaannya Belajar dari melakukan yang memungkinkan peserta untuk: Berkesempatan melakukan eksperimen dari materi pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, penugasan/latihan, simulasi, bermain peran dan praktik kunjungan lapangan baik secara individu maupun kelompok. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk: a. Mendapatkan 1 paket modul b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai

metode c. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka d. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi

tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam Konseling PMBA

Page 26: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

24

e. Memperoleh piagam penghargaan setelah dinyatakan berhasil mendapat kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan

D. Komponen Panitia Penyelenggara 1. Kewajiban Panitia Penyelenggara

a. Panitia berasal dari unit teknis pelaksana pengelola program b. Tugas panitia penyelenggara adalah membantu MoT sejak tahap persiapan sampai

pelaksanaan pelatihan termasuk: 1) Menyiapkan dan mengusulkan SK panitia, peserta, fasilitator dan MoT 2) Menyiapkan dan mengirim undangan kepada pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan pelatihan (peserta, fasilitator dan tempat praktik) 3) Menyiapkan akomodasi dan konsumsi peserta, fasilitator dan MoT 4) Menyiapkan tempat pelatihan, tempat praktik lapangan, ruang dan peralatan

belajar, alat bantu, selama pelatihan berlangsung dengan berkoordinasi dengan fasilitator dan MoT

5) Menyelenggarakan administrasi pelatihan termasuk pertanggungjawaban keuangan

6) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan dengan berkoordinasi dengan fasilitator dan MoT

7) Menyiapkan sertifikat

2. Hak panitia: a. Memperoleh akomodasi dan konsumsi sesuai ketentuan yang berlaku. b. Memperoleh honorarium sesuai ketentuan yang berlaku c. Memperoleh biaya transportasi sesuai ketentuan yang berlaku d. Memperoleh surat keputusan (SK) sebagai panitia

Page 27: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

25

BAB IV

PROSES PELATIHAN

Untuk setiap angkatan pelatihan, terdapat 2 kegiatan pokok yang harus dilakukan dengan baik, yaitu kegiatan persiapan dan pelaksanaan. A. Persiapan Pelatihan

1. Penetapan waktu

a. Jadwal pelatihan hendaknya ditetapkan 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan pelatihan

b. Waktu untuk pelatihan pelatih konseling PMBA selama 6 hari efektif (48 jam). c. Waktu pelatihan konseling PMBA selama 3 atau 6 hari efektif (24 jam).

2. Tempat Pelatihan

a. Tempat pelatihan pelatih (TOT) PMBA dapat dilakukan di Ibu Kota Provinsi atau Ibu Kota Kabupaten

b. Tempat pelatihan konseling PMBA diupayakan dekat dengan lokasi tempat tugas peserta atau lokasi tempat tinggal kader dan lokasi praktik lapangan

c. Pelatihan diselenggarakan di dalam ruang/kelas d. Praktik kunjungan lapangan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan

(puskesmas dan posyandu) atau dengan mendatangkan responden ke lokasi pelatihan

e. Praktik menyiapkan MP-ASI dilakukan di tempat pelatihan

3. Penetapan MoT dan Panitia Penyelenggara a. MoT dan panitia penyelenggara yang akan terlibat dalam pelatihan ditetapkan sejak

jadwal pelatihan disusun. b. MoT dan panitia penyelenggara ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

4. Penetapan Fasilitator/Pelatih

a. Fasilitator yang akan terlibat dalam pelatihan ditetapkan sejak jadwal pelatihan disusun

b. Undangan permintaan untuk fasilitator dikirim ke Direktur Bina Gizi, Kementerian Kesehatan RI atau instansi terkait lainnya, paling lambat 2 minggu sebelum pelaksanaan pelatihan.

c. Fasilitator yang sudah ditentukan dan berhalangan, fasilitator wajib melaporkan ke panitia minimal 4 hari sebelum pelaksanaan.

5. Penetapan Keperluan Administrasi Pelatihan

a. Penyiapan dan Pengiriman Undangan Peserta b. Undangan untuk peserta dikirim paling lambat 2 minggu sebelum pelaksanaan

pelatihan. c. Surat undangan peserta pelatihan pelatih konseling PMBA memuat informasi

tentang persyaratan peserta dan hal-hal yang harus dibawa, antara lain: 1) Surat tugas dari pimpinan 2) Pasfoto ukuran 4x6 (2 lembar) berwarna 3) Melengkapi formulir biodata 4) Surat pernyataan kesediaan untuk mengikuti pelatihan yang ditandatangani oleh

yang bersangkutan dan diketahui oleh pimpinan

Page 28: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

26

d. Surat undangan peserta pelatihan konseling PMBA memuat informasi tentang persyaratan peserta dan hal-hal yang harus dibawa, antara lain: 1) Surat Tugas dari atasan untuk bidan di desa. 2) Surat ijin dari keluarga

6. Penyiapan Ruangan dan Peralatan

a. Ruangan perlu disiapkan minimal 1 hari sebelum pelaksanaan pelatihan b. Ruangan tanpa meja dan kursi untuk peserta, diberi karpet atau alas duduk lainnya

(tikar), mempunyai dinding tempat menempelkan hasil diskusi c. Peralatan yang diperlukan dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun

praktik lapangan disiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan.

7. Penyiapan Lokasi Praktik Kunjungan Lapangan a. Surat permintaan untuk praktik dikirim 2 minggu sebelum pelaksanaan praktik b. Di lokasi praktik lapangan II sebaiknya tersedia 1 ruangan besar dan beberapa

ruang lebih kecil. c. Pengecekan lokasi praktik minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan praktik. Segera

atasi masalah apabila lokasi praktik tidak memenuhi persyaratan. d. Menyiapkan sarana transportasi untuk mengangkut peserta dari tempat pelatihan

ke lokasi praktik. • Sasaran praktik kunjungan lapangan 1 (satu) adalah pasangan Ibu/pengasuh

dan bayi/anak usia 0 – 24 bulan. • Sasaran praktik kunjungan lapangan 2 (dua) untuk kelompok berorientasi

tindakan adalah, aparat pemerintah di tingkat kelurahan/desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, RW, RT, TP-PKK, kader,ibu hamil, dan ibu baduta dan untuk kelompok pendukung adalah ibu yang mempunyai baduta dan ibu hamil.

8. Penyiapan Formulir Evaluasi pada pelatihan pelatih konseling PMBA

a. Evaluasi peserta untuk setiap sesi yang dibawakan b. Evaluasi fasilitator c. Evaluasi penyelenggaraan (proses pelatihan, akomodasi, konsumsi, dll) d. Evaluasi terhadap materi/modul pelatihan.

9. Penyiapan Sertifikat

Proses permintaan ke Pusdiklat/Dinas Kesehatan Propinsi dengan mengajukan permohonan akreditasi dan blangko sertifikat minimal 1 bulan sebelum pelaksanaan pelatihan dengan melampirkan: a. Surat Tugas yang berisi nama-nama peserta dari pimpinan penyelenggara

pelatihan b. Kerangka acuan c. Kurikulum pelatihan d. Jadwal pelatihan e. Daftar fasilitator termasuk MoT f. Daftar Panitia (SK Panitia) g. Form evaluasi pelatihan h. Biodata calon peserta (dapat disusulkan) i. Pasfoto berwarna ukuran 4x6 (2 lembar)

Page 29: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

27

B. Pelaksanaan pada Pelatihan Pelatih Konseling PMBA 1. Pembukaan

Pelatihan diupayakan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan setempat/yang mewakili, dihadiri oleh undangan terkait, termasuk Pimpinan/kepala unit lokasi praktik lapangan.

2. Proses Pembelajaran

a. Kontrak Belajar dilakukan di awal pelatihan b. Peserta diminta untuk mengungkapkan harapan yang ingin dicapai selama

mengikuti pelatihan dan kekhawatiran terhadap hal-hal yang akan ditemui selama pelatihan secara tertulis.

c. Proses pelatihan dikelola secara tim. d. Setiap hari di akhir proses pembelajaran, fasilitator mengadakan pertemuan untuk

mengevaluasi proses pembelajaran dan peserta mengisi mood meter (evaluasi harian).

e. Menjaga dinamika kelas dengan melakukan penyegaran suasana melalui permainan dan lain-lain

f. Proses pembelajaran dilakukan dalam beberapa cara yaitu: 1) Kelas pleno (seluruh peserta), metode yang digunakan adalah ceramah dan

tanya jawab, simulasi, diskusi kelompok. 2) Kelompok sedang, metode yang digunakan adalah diskusi, presentasi interaktif,

permainan, kerja kelompok, demonstrasi, bermain peran 3) Kelompok kecil terdiri dari 2 (dua) orang, metode yang digunakan adalah, praktik

konseling dan cara memfasilitasi. Praktik lapangan termasuk dalam kelompok ini.

C. Evaluasi Pelatihan Pelatih Konseling PMBA

1. Pre test dilakukan pada awal pelatihan untuk mengetahui tingkat pengetahuan setiap peserta tentang PMBA sebelum mereka berlatih

2. Evaluasi terhadap peserta (rapor peserta) dilakukan secara bersama oleh fasilitator dan peserta setelah peserta selesai membawakan sesi dengan menggunakan formulir rapor peserta

3. Evaluasi terhadap fasilitator oleh peserta, dilakukan pada akhir pelatihan dengan menggunakan formulir evaluasi fasilitator.

4. Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi, setiap malam fasilitator memproses hasil evaluasi dan menentukan tindak lanjut

5. Post test dilakukan di akhir pelatihan untuk mengetahui tingkat pengetahuan semua peserta tentang PMBA setelah mereka berlatih

6. Evaluasi proses penyelenggaraan secara keseluruhan, dilakukan di akhir kegiatan pelatihan.

7. Evaluasi pasca pelatihan. Evaluasi ini dilakukan sebulan setelah pelatihan oleh fasilitator terhadap peserta. Hal ini dilakukan untuk menilai kompetensi peserta apakah mereka telah menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh dalam pelatihan dalam kegiatan rutinnya.

D. Pelaporan

Panitia pelatihan diwajibkan membuat laporan pelaksanaan pelatihan 1 (satu) minggu setelah berakhirnya pelatihan. Laporan dikirim ke Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan melalui Sekretariat Nasional PKGBM dan tembusannya disampaikan ke MCA-Indonesia. Laporan hanya memuat hal/isu yang berkaitan dengan pelatihan saja. Jumlah halama pelaporan dianjurkan 3- 5 halaman.

Page 30: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

28

Format laporan terdiri dari:

a. Pendahuluan b. Tempat dan Waktu Pelatihan

Tempat pelatihan disebutkan dimana (misalnya : ruangan puskesmas atau ruang pertemuan desa… dll), tanggal dimulainya pelatihan dan pelatihan diahiri pada tanggal.

c. Jumlah Peserta; Jumlah peserta pelatihan dan disampaikan apabila ada peserta yang tidak dapat mengikuti pelatihan sampai akhir dengan disebutkan alasannya.

d. Asal Peserta (dilengkapi dengan daftar terlampir)

Provinsi: Kabupaten: No Nama

Peserta Jenis Kelamin

Asal Desa Kecamatan Sesi Yang Diselesaikan

1 2 3 dst

e. Evaluasi peserta

Evaluasi berupa nilai pre-test dan post-test seluruh peserta (dapat berupa grafik) serta nilai score masing masing peserta (format terlampir) Contoh format eavaluasi individu

Provinsi: Kabupaten: Kecamatan: Desa:

No Nama Peserta Score pre-test

Score post-test

1 2 3 dst

f. Pertanggung jawaban keuangan; Penggunaan uang disesuaikan dengan rencana

anggaran yang disampaikan dan diharapkan tidak melebihi pagu anggaran yang telah disepakati disertai bukti bukti yang sah dan dapat dipertanggung jawabkan.

g. Dilengkapi dengan foto-foto proses pelatihan (dapat berbentuk print/cetak)

Page 31: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

29

BAB V

JAMINAN KUALITAS PELATIHAN DAN TINDAK LANJUT

A. Jaminan Kualitas Pelatihan

Jaminan mutu pelatihan memegang peran yang penting untuk memastikan materi yang dibahas selama pelatihan disampaikan kepada peserta pelatihan untuk meningkatan pengetahuan, meningkatkan keterampilan sesuai dengan bahasan. Untuk memastikan kualitas pelatihan sesuai dengan modul dan memenuhi standar, beberapa kegiatan yang perlu dilakukan antara lain : 1. Pengembangan Modul

• Modul dikembangkan dengan melibatkan para pakar PMBA dan Kementerian Kesehatan.

• Modul pelatihan telah diujicobakan atau diuji di lapangan termasuk, flash card/kartu PMBA, brosur sebagai bagian dari paket modul pelatihan.

• Modul pelatihan terakreditasi

2. Pelaksanaan Pelatihan : • Mengembangkan kriteria spesifik untuk peserta pelatihan • Setiap ToT akan difasilitasi oleh Master training • Melakukan pre dan post test bagi peserta sebelum dan setelah pelatihan • Proses pelatihan (isi/materi, metode dan fasilitasi) dilakukan penilaian oleh peserta

menggunakan formulir proses pelatihan. • Pemilihan peserta TOT calon fasilitator berdasarkan hasil penilaian selama pelatihan

TOT dan OJT. Rapor peserta disiapkan oleh fasilitator • Fasilitator hendaknya menyiapkan seluruh dokumen termasuk ringkasan pre dan

post, rapor individu peserta, dan rekapitulasinya

B. Tindak Lanjut :

Lokakarya berkala untuk mengevaluasi dan perencanaan pelatihan PMBA setiap enam (6) bulan. Workshop ini akan dihadiri oleh MT/fasilitator, dan perwakilan panitia. Workshop ini akan membahas pengalaman Dinas Kesehatan Propinsi atau Dinas Kesehatan Kabupaten dalam melaksanakan pelatihan. Isu yang diangkat dalam workshop juga akan dibahas untuk meningkatkan kualitas pelatihan serta rencana untuk pelatihan berikutnya.

Page 32: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

30

BAB VI

PENUTUP

Keberadaan, kemampuan dan keterampilan konselor PMBA sangat menentukan kualitas makanan balita yang pada akhirnya dapat meningkatkan status gizi balita. Status gizi balita ditentukan oleh status gizi ibu selama hamil. Ibu hamil dianjurkan makan lebih banyak dari biasanya dan mengonsumsi tablet tambah darah selama kehamilan dan memeriksakan kehamilannya secara teratur di fasilitas pelayanan kesehatan. Konselor PMBA diharapkan dapat membantu para ibu agar dapat memberikan PMBA sejak bayinya berusia 0-24 bulan. Konselor PMBA yang terampil dihasilkan dari suatu proses pelatihan yang sesuai standar. Daerah atau institusi yang menyelengarakan pelatihan pelatih konseling PMBA dan pelatihan konseling PMBA, menggunakan panduan penyelenggaraan yang disusun oleh Direktorat Bina Gizi, dalam rangka menjaga kualitas pelatihan agar tetap sesuai standar. Penyusun panduan ini sangat mengharapkan agar para penyelenggara pelatihan konseling PMBA dapat dengan tertib mengikuti seluruh isi panduan. Mudah-mudahan dengan mengikuti panduan penyelenggaraan pelatihan konseling PMBA ini dapat dihasilkan konselor PMBA yang berkualitas.

Page 33: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

31

LAMPIRAN :

Rencana Evaluasi :Instrumen Evaluasi/Soal Evaluasi (terlampir)

Evaluasi 1. Pre-test dilakukan pada awal pelatihan untuk mengetahui tingkat pengeahuan

peserta sebelum dilakukan pelatihan.

2. Evaluasi terhadap fasilitator oleh peserta, dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir evaluasi fasilitator.

3. Evaluasi terhadap materi/modul pelatihan oleh peserta dilakukan setiap hari, dengan menuliskan materi/modul apa yang masih belum jelas.

4. Evaluasi proses belajar untuk menindaklanjuti hasil evaluasi. Setiap malam, fasilitator memproses hasil evaluasi dan menentukan rencana tindak lanjut.

5. Post-test dilakukan pada akhir pelatihan untuk mengetahui tingkat pengeahuan peserta setelah dilakukan pelatihan.

6. Evaluasi keseluruhan pelatihan dilakukan di akhir pelatihan.

7. Evaluasi pasca pelatihan.

Page 34: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

32

No

Ya

Tdk

Tdk Tahu

1

Pemberian makan bayi dan anak yang tepat dapat mencegah stunting

2

Pemberian makan yang t idak tepat pada anak selama dua tahun pertama kehidupan akan menghambat tumbuh kembang dan perkembangan otak

3

Bayi usia 6-9 bulan perlu makanan utama sekurang-kurangnya 2 kali sehari selain menyusu.

4

Ibu hamil perlu makan satu porsi lebih banyak per hari dibanding biasanya

5

Sebelum menyiapkan makanan sebaiknya cuci tangan minimal dengan lima (5) langkah

6

Untuk mengubah kebiasaan atau Praktik pemberian makan pada bayinya, seorang ibu cukup diberi informasi saja

7

Ibu yang kurang gizi juga masih memproduksi cukup ASI dengan kualitas yang baik untuk bayinya

8

Semakin banyak bayi mengisap ASI dari payudara, semakin banyak ASI yang diproduksi oleh ibu.

9

Ibu yang anaknya sakit, menunggu sampai anaknya sembuh baru memberikan makanan dengan tekstur padat kepada anak.

10

Pada saat enam bulan, makanan pertama yang dimakan bayi hendaknya memiliki tekstur seperti ASI sehingga bayi dapat menelan dengan mudah.

11

Selama enam bulan pertama (0-6 bulan), bayi yang hidup di iklim panas memerlukan air selain ASI

12

Anak (usia 6-24 bulan) hendaknya tidak diberi makanan hewani seperti telur dan daging.

13

Bayi yang baru lahir hendaknya selalu diberi kolostrum

14

KMS adalah alat untuk memantau status gizi balita

15

Ayah mempunyai peranan penting dalam hal bagaimana memberikan makan bayi dan anak.

Catatan : Fasilitator membuat grafik hasil pre-test

1. FORM PRE TEST

Pre-test : Apa yang anda ketahui?

Page 35: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

33

2. CEK LIST UNTUK KETERAMPILAN MELATIH

Berlatihlah menggunakan keahlian ini ketika Fasilitator/Pelatih membawakan sesi/materi, dan beri komentar pada hal-hal berikut ketika memberi umpan balik. Gerakan: Menghadap peserta – jangan menghadap ke papan tulis atau layar ketika sedang berbicara Buat kontak mata dengan semua peserta si seluruh penjuru Gunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah alami – (hindari mengulang – ulang suatu gerakan) Cara Bicara/Suara: Pelan dan jelas, dan cukup keras agar bisa didengar oleh semua orang Alami dan hidup – bervariasi Interaksi: Usahakan untuk berinteraksi dengan semua peserta – gunakan nama panggilan yang sesuai Libatkan semua peserta – termasuk yang pendiam – kontrol peserta yang banyak bicara Hindari diskusi yang menyimpang atau mengalihkan dari topik – membingungkan – bila perlu ditunda dulu pembicaraan tersebut Usahakan untuk memberi respon yang memuaskan terhadap semua pertanyaan dari peserta. Alat Bantu Visual: Siapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan – cek, atur dan dicoba dulu semua peralatan dan perlengkapan sebelum sesi dimulai Pastikan bahwa semua peserta dapat melihat dengan jelas – atur ruangan agar peserta dapat melihat dengan jelas Tuliskan dengan besar dan jelas di flipchart – atur tulisan dengan baik Penggunaan Materi: Siapkan secara seksama materi yang akan dibawakan – siapkan peralatan yang dibutuhkan Siapkan orang yang membantu anda (contoh untuk bermain peran) sebelum sesi – berlatihlah jika memungkinkan Ikuti buku Petunjuk yang ada tetapi berbicaralah dengan bahasa sendiri Ikuti rencana sesi secara akurat dan lengkap – gunakan Petunjuk Pelatih/Fasilitator Tekankan pada hal-hal yang penting – jangan biarkan hal-hal penting terabaikan Penyampaian materi dilakukan dengan cara menggali informasi lebih banyak dari peserta Hindarkan membicarakan terlalu banyak hal diluar materi kecuali memang berguna

Page 36: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

34

Manajemen Waktu: Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat, usahakan untuk tidak terlalu lama dengan bagian pertama Jangan sampai kehabisan waktu diantara waktu sesi Hindari pengulangan jika tidak perlu

Page 37: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

35

3. EVALUASI MATERI/MODUL PELATIHAN

Tuliskan tanda ceklist, dan beri komentar pada kolom manfaat dari pelatihan konseling PMBA dibawah ini:

Judul Sesi Sangat bermanfaat

Berman-faat

Cukup Bermanfaat

Tidak Bermanfaat Saran Waktu

1. Perkenalan, harapan dan tujuan

2. Mengapa PMBA penting ? 3. Situasi umum yang dapat

mempengaruhi PMBA

4. Bagaimana Melakukan Konseling : Bagian 1

5. Praktik PMBA yang direkomendasikan : Menyusui

6. Bagaimana Proses Menyusui 7. Praktik PMBA yang

dianjurkan : Memberikan makanan pendamping ASI bagi anak 6-24 bulan

8. Pemberian makanan pendamping ASI

9. Pemantauan pertumbuhan 10. Bagaimana melakukan

konseling bagian 2

11. Kesulitan menyusui : gejala, pencegahan, apa yang harus dilakukan

12. Kunjungan lapangan 1 dan umpan balik

13. Kelompok berorientasi tindakan, kelompok pendukung PMBA, dan kunjungan rumah

14. Praktik lapangan 2 dan umpan balik

15. Gizi dan kesehatan ibu 16. Kapan membawa anak sakit

ke fasilitas kesehatan

17. Integrasi kelompok pendukung PMBA dalam pelayanan kesehatan di masyarakat

Page 38: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

36

4. EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR Hari : …………………………………………… Tanggal : …………………………………………… Topik : ………………………………………….... Pelatih/Fasilitator : ………………………………………….... Isilah angka penilaian Saudara dengan jujur, serahkan kepada penyelenggara dan tidak perlu mencantumkan nama.

No Kegiatan Nilai Usul dan Saran

1 Kesesuaian antar materi pelajaran dan tujuan pelatihan

2 Urutan penyampaian isi mata ajaran

3 Penguasaan pelatih/fasilitator terhadap materi yang diberikan

4 Cara penyampaian pelajaran

5 Kesesuaian dan kemampuan penggunaan alat peraga dengan pelajaran

6 Penggunaan bahan/materi dengan lembar tugas/latihan

7 Kesesuaian penggunaan waktu yang tersedia dengan tujuan belajar

8 Daya simpatik, gaya dan sikap terhadap peserta

9 Penguasaan bahasa 10 Pemberian motivasi

Keterangan :

90 – 100 : dengan pujian 85 – 89.99 : sangat memuaskan 80 – 84.99 : memuaskan 75 – 79.99 : baik sekali 70 – 74.99 : baik 65 – 69.99 : cukup < 65 : kurang

Page 39: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

37

No

Ya

Tdk

Tdk Tahu

1

Pemberian makan bayi dan anak yang tepat dapat mencegah stunting

2

Pemberian makan yang t idak tepat pada anak selama dua tahun pertama kehidupan akan menghambat tumbuh kembang dan perkembangan otak

3

Bayi usia 6-9 bulan perlu makanan utama sekurang-kurangnya 2 kali sehari selain menyusu.

4

Ibu hamil perlu makan satu porsi lebih banyak per hari dibanding biasanya

5

Sebelum menyiapkan makanan sebaiknya cuci tangan minimal dengan lima (5) langkah

6

Untuk mengubah kebiasaan atau Praktik pemberian makan pada bayinya, seorang ibu cukup diberi informasi saja

7

Ibu yang kurang gizi juga masih memproduksi cukup ASI dengan kualitas yang baik untuk bayinya

8

Semakin banyak bayi mengisap ASI dari payudara, semakin banyak ASI yang diproduksi oleh ibu.

9

Ibu yang anaknya sakit, menunggu sampai anaknya sembuh baru memberikan makanan dengan tekstur padat kepada anak.

10

Pada saat enam bulan, makanan pertama yang dimakan bayi hendaknya memiliki tekstur seperti ASI sehingga bayi dapat menelan dengan mudah.

11

Selama enam bulan pertama (0-6 bulan), bayi yang hidup di iklim panas memerlukan air selain ASI

12

Anak (usia 6-24 bulan) hendaknya tidak diberi makanan hewani seperti telur dan daging.

13

Bayi yang baru lahir hendaknya selalu diberi kolostrum

14

KMS adalah alat untuk memantau status gizi balita

15

Ayah mempunyai peranan penting dalam hal bagaimana memberikan makan bayi dan anak.

Catatan : Fasilitator membuat grafik hasil pre-test

5. FORM POST TEST Post-test : Apa yang kita pelajari?

Page 40: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

38

6. EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN Petunjuk Pengisian: 1) Baca setiap pertanyaan dengan cermat

2) Jawablah pertanyaan dengan melingkari huruf yang sesuai dengan penilaian anda

3) Arti penilaian adalah sebagai berikut:

A. Kurang sekali

B. Kurang

C. Cukup

D. Baik

E. Baik sekali

A. Fasilitator :

No. Materi Penilaian

1. Bagaimana metoda penyampaian materi oleh fasilitator? A B C D E

2. Bagaimana fasilitator menggunakan waktu? A B C D E

3. Bagaimana kemampuan fasilitator dalam memimpin semua kegiatan A B C D E

4. Apakah fasilitator dapat menggugah semangat, sehingga para peserta dapat berperan aktif dalam proses belajar-mengajar

A B C D E

5. Apakah fasilitator dapat mencapai tujuan khusus materi? A B C D E

Tulislah saran-saran Saudara dibawah ini mengenai fasilitator yang sesuai dengan harapan Saudara ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 41: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

39

Agar kita dapat meningkatkan mutu pelatihan dimasa mendatang mohon mengisi kuesioner dibawah ini : 1. Jelaskan secara ringkas tanggung jawab saudara berkaitan dengan pelaksanaan

pemberian PMBA pada anak 0 – 24 bulan.

Dimanakah saudara bekerja (misalnya tempat praktik klinik, pusat kesehatan, rumah sakit)?

2. Menurut saudara, apakah ada bagian dari pelatihan ini yang sulit.

3. Untuk setiap kegiatan tertulis dibawah ini buatlah tanda centang pada jawaban didalam kotak yang menurut saudara waktu yang digunakan tersebut terlalu singkat, cukup atau terlalu lama.

Jenis Kegiatan Waktu yang digunakan

Terlalu singkat Cukup Terlalu lama

Presentasi Demonstrasi ketrampilan konseling PMBA

Demonstrasi menyusui Demonstrasi pembuatan MP-ASI

Pengisian KMS Praktik Kunjungan Lapangan 1

Praktik Kunjungan Lapangan 2

4. Menurut saudara dukungan apa yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan konseling PMBA di tempat Saudara setelah pelatihan ini?

5. Menurut saudara bagaimana managemen dari pelatihan ini, apakah dapat ditingkatkan untuk peserta dimasa mendatang?

Page 42: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

40

B. Materi Pelatihan

No Materi Penilaian

1. Apakah materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan Saudara ? A B C D E

2. Apakah materi pelatihan dapat Saudara manfaatkan ? A B C D E

3. Apakah materi yang diberikan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Saudara mengenai PMBA ?

A B C D E

4. Apakah waktu yang disediakan telah sesuai ? A B C D E

Tulislah saran-saran Saudara dibawah ini yang berkaitan dengan materi pelatihan baik yang telah Saudara pahami maupun yang kurang dipahami.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 43: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

41

PANDUAN PRAKTIK KUNJUNGAN LAPANGAN

PELATIHAN KONSELING PMBA

A. Pendahuluan Salah satu materi dalam pelatihan pelatih konseling PMBA dan pelatihan konseling PMBA adalah praktik kunjungan lapangan untuk melaksanakan konseling PMBA pada pengasuh dan mempraktikan kelompok berorientasi tindakan serta kelompok pendukung PMBA. Melakukan praktik kunjungan lapangan di Masyarakat dan Posyandu merupakan salah satu persyaratan yang harus dikerjakan oleh peserta, untuk mempraktikkan sesi-sesi dalam modul yang telah didapat di kelas.

Praktik juga diperlukan untuk memberikan bantuan kepada para ibu/pengasuh dalam memantau pertumbuhan anaknya di Posyandu. Praktik kunjungan lapangan dilakukan secara bertahap sebanyak 2 (dua) kali kunjungan.

B. Tujuan Tujuan Umum: Tersedianya tenaga Pelatih Konseling PMBA dan Konselor PMBA, yang dapat melaksanakan pelatihan Konseling PMBA dan memberikan konseling PMBA kepada ibu/pengasuh.

Tujuan Khusus: 1. Mempraktikkan konseling PMBA dengan benar

2. Mempraktikkan Kelompok Berorientasi Tindakan dan Kelompok Pendukung PMBA.

3. Mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta dalam melakukan Konseling PMBA, Kelompok Berorientasi Tindakan dan Kelompok Pendukung PMBA

C. Peserta Praktik Kunjungan Lapangan a. Pelatihan Pelatih Konseling PMBA dan Pelatihan Konseling PMBA bagi Bidan

Desa

Praktik kunjungan lapangan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali yaitu :

Page 44: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

42

• Praktik Konseling PMBA, peserta dibagi dalam kelompok kecil (3-4 orang) didampingi 1 orang fasilitator (rasio fasilitator terhadap peserta yaitu 1:4).

• Praktik Kelompok Berorientasi Tindakan dan kelompok pendukung PMBA. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 1 kelompok untuk kelompok berorientasi tindakan, 1 kelompok untuk pendukung PMBA ibu hamil dan ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan dan 1 kelompok pendukung PMBA ibu yang mempunyai anak 6 -24 bulan.

b. Pelatihan Konseling PMBA bagi Kader

• Praktik Konseling PMBA, peserta dibagi dalam kelompok kecil (3-4 orang) didampingi 1 orang fasilitator (rasio fasilitator terhadap peserta yaitu 1:4).

• Kelompok pendukung PMBA, peserta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu1 kelompok untuk pendukung PMBA ibu hamil dan ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan dan 1 kelompok pendukung PMBA ibu yang mempunyai anak 6 -24 bulan.

D. Proses Sebelum praktik dimulai, penyelenggara pelatihan bersama dengan Fasilitator menyiapkan tempat praktik di Posyandu atau lapangan, hal-hal yang disiapkan antara lain :

a. Surat permintaan untuk praktik dikirim 2 minggu sebelum pelaksanaan praktik

b. Di lokasi praktik lapangan II sebaiknya tersedia 1 ruangan besar dan beberapa ruang lebih kecil.

c. Pengecekan lokasi praktik minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan praktik. Segera atasi masalah apabila lokasi praktik tidak memenuhi persyaratan.

d. Menyiapkan sarana transportasi untuk mengangkut peserta dari tempat pelatihan ke lokasi praktik. • Sasaran praktik kunjungan lapangan 1 (satu) adalah pasangan

Ibu/pengasuh dan bayi/anak usia 0 – 24 bulan sebanyak peserta pelatihan.

• Sasaran praktik kunjungan lapangan 2 (dua) untuk kelompok berorientasi tindakan adalah, aparat pemerintah di tingkat kelurahan/desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, RW, RT, TP-PKK, kader, ibu hami, dan ibu baduta sebanyak minimal 10 orang dan untuk kelompok pendukung PMBA adalah, ibu yang mempunyai baduta dan ibu hamil sebanyak 6-10 orang.

Page 45: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

43

1. Praktik Kunjungan Lapangan I:

“Melakukan praktik 3 langkah konseling PMBA dengan menggunakan keterampilan Mendengarkan dan mempelajari, membangun kepercayaan diri dan memberi dukungan serta menggunakan Formulir Penilaian dan Pengamatan ”

Tujuannya: • Mempraktikkan 3 langkah konseling PMBA • Mempraktikkan keterampilan mendengarkan dan mempelajari serta

membangun percaya diri dan memberi dukungan • Mempraktikkan menggunakan Formulir PMBA dengan ibu/pengasuh di

Posyandu atau lapangan. • Mendapatkan gambaran Informasi tentang praktik PMBA Waktu: 4 jam Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang dengan dibimbing oleh fasilitator senior. Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: - Kartu konseling 1 set - Booklet pesan utama - Brosur - Materi peserta 10.1 (lembar penilaian) dan materi peserta 10.2 (lembar

pengamatan) - Boneka dan model payudara - Bahan kontak

2. Praktik Kunjungan Lapangan II

“Kelompok Berorientasi Tindakan, Kelompok Pendukung PMBA dan Kunjungan rumah” Tujuannya: • mampu memfasilitasi Kelompok Berorientasi Tindakan dengan

menggunakan langkah : mengamati, memikirkan, mencoba dan melakukan • Mampu memfasilitasi kelompok pendukung PMBA yang terdiri dari

Ibu/Ayah/Pengasuh membantu mereka untuk saling mendukung dalam praktik PMBA

Waktu: 4 jam Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang dengan dibimbing oleh fasilitator senior.

Page 46: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

44

Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: - 1 set kartu konseling - Materi peserta 13.1, 13.2, 13.3 dan 13.4 - Boneka dan model payudara - Flipchart dan spidol

Page 47: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

45

JADWAL TOT KONSELING PMBA BAGI PETUGAS KESEHATAN

HARI Kegiatan WAKTU

Hari I Sesi 1, Pengantar, pre test, aturan main kelompok, harapan dan tujuan pelatihan

1 Jam

Persiapan Sesi oleh peserta 2 Jam Sesi 2. Mengapa PMBA Penting 1 Jam Feedback dan Review sesi 2 1 Jam Sesi 3. SituasiUmum yang dapat mempengaruhi pemberian

makanan bagi Bayi dan anak (PMBA)

1 Jam

Feedback dan Review sesi 3 1 Jam Membuat Boneka 1 Jam Persiapan sesi hari II 30 menit

Hari II Refleksi Hari I 30 menit Sesi 4. Bagaimana melakukan konseling : Bagian I 1,5 jam Feedback dan Review sesi 4 1 jam Sesi 6. Bagaimana Cara Menyusui 1,5 Jam Feedback dan Review sesi 6 1 Jam Sesi 5. Praktek-praktek yang direkomendasikan PMBA :

Pemberian ASI 1,5 Jam

Feedback dan Review sesi 5 1 Jam Persiapan sesi hari III 30 menit

Hari III Refleksi Hari II 30 menit Sesi 11. Kesulitan menyusui yang umum dijumpai 1 jam Feedback dan Review sesi 11 1 jam Sesi 7. Praktek-praktek PMBA yang direkomendasikan :

Pemberian Makanan Pendamping bagi anak usia 6 – 24 bulan

1,5 jam

Feedback dan Review sesi 7 1 jam Sesi 8. Pemberian Makanan Pendamping ASI 1,5 jam Feedback dan Review sesi 8 1 jam Persiapan sesi hari IV 30 menit

Hari IV Refleksi Hari III 30 menit Sesi 9. Pemantauan Pertumbuhan 1,5 jam Feedback dan Review sesi 9 1 jam Sesi 10. Bagaimana Melakukan Konseling : Bagian II 2 jam Feedback dan Review sesi 10 1 jam Sesi 15.Gizi Ibu 1,5 jam Feedback dan Review sesi 15 1 jam Persiapan sesi hari V 30 menit

Hari V Refleksi Hari IV 30 menit Sesi 12. Kunjungan Lapangan. Penilaian PMBA 2,5 jam

Page 48: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

46

HARI Kegiatan WAKTU

Feedback dan Review sesi 12 1 jam Sesi 13. Kelompok Berorientasi Tindakan, Kelompok

Pendukung PMBA dan Kunjungan Rumah 2 jam

Persiapan (Demonstrasi) ke Lapangan sesi 14 1 jam Sesi 16. Kapan membawa anak sakit ke fasilitas kesehatan 1 jam Feedback dan Review sesi 16 1 jam

Hari VI Refleksi Hari V 30 menit Sesi 14. Kunjungan Lapangan. Penilaian PMBA, Kelompok

Berorientasi Tindakan dan Kelompok Pendukung PMBA 2,5 jam

Feedback dan Review sesi 14 1 jam Sesi 20. Postest, Pohon Harapan 1 jam Sesi 18. RTL 2 jam

TOTAL 50 Jam

Page 49: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

47

JADWAL PELATIHAN KONSELING PMBA BAGI KADER

WAKTU KEGIATAN TOOLS FASILITATOR Hari I 08.00-08.15 Pembukaan 08.15-09.15 Sesi 1 : Perkenalan, harapan dan tujuan 09.15-10.15 Sesi 2 : Mengapa PMBA itu penting Flipchart,

Spidol, kacang/biji2an

10.15-10.30 Istirahat 10.15-11.15 Sesi 3 : Situasi umum yg dapat

mempengaruhi PMBA Ikan berpesan

11.15-12.30 Sesi 4 : Bagaimana melakukan konseling (1) Flipchart, Spidol Hari II 08.00-09.30 Sesi 5 : Rekomendasi Praktek PMBA

Menyusu Flipchart, Spidol

09.30-09.45 Istirahat 09.45-10.15

Membuat Boneka Kapas, kaus kaki, handuk dan karet

10.15-11.45 Sesi 6 : Bagaimana Proses menyusu Flipchart, Spidol, boneka breast model, Botol ASI perah

11.45-12.45

Sesi 11 : Kesulitan Menyusu Gambar payudara bermasalah, flipchart, spidol

Hari III 08.00-10.00 Sesi 7 : Praktek PMBA yang Dianjurkan

Pemberian MP-ASI 6-24 bulan Flipchart, Spidol, gambar menu aneka ragam makanan

10.00-10.15 Istirahat 10.15-12.15 Sesi 8 : Pemberian Makanan Tambahan Flipchart,

Spidol, food model, makanan jadi, gambar 4 bintang

Hari IV 08.00-10.00 Sesi 9 : Pemantauan Pertumbuhan Flipchart,

Spidol, Dacin, boneka

10.00-10.15 Istirahat 10.15-11.15 Sesi 15 : Gizi Ibu Flipchart, Spidol 11.15-12.15 Sesi 16 : Kapan membawa anak sakit ke

fasilitas kesehatan Flipchart, Spidol

Page 50: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

48

WAKTU KEGIATAN TOOLS FASILITATOR

Hari V 08.00-10.00 Sesi 10 : Bagaimana melakukan konseling

(2) Flipchart, Spidol, boneka

10.00-10.15 Istirahat 10.15-12.30 Sesi 12 : Praktek Lapangan : Praktek

Konseling

Hari ke VI 08.00-08.30 Post test 08.30-09.30 RTL (Rencana Tindak Lanjut) 09.30-10.00 Diskusi Pohon Harapan 10.00 selesai

Penutupan

Page 51: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

49

Formulir Check List Hal-hal yang harus disiapkan oleh panitia No

Bahan/alat yang harus di siapkan

Jumlah

Selesai /sudah tersedia

Belum

Keterangan

A Modul 1 Materi peserta 2 Booklet pesan utama 3 KMS anak laki laki 4 KMS anak perempuan 5 Kartu lembar balik

konseling untuk kader

6 Leaflet 3 macam 7 Materi fasilitator 8 Alat bantu pelatihan B ATK 1 Spidol besar 2 Kertas flichart 3 Gunting 4 Selotif kertas sedang 5 Hekter 6 Karton manila Hrpn & hawatir 7 Poster KMS 8 3 gelas jernih (dengan

ukuran identik).

9 Cangkir lokal (contoh, termasuk yang ukuran 250 ml)

10 Berbagai tipe makanan setempat

11 Studi kasus konseling C Bahan Praktik 1 Boneka 2 Kaos kaki 3 Handuk 4 Kapas/dakron 5 Gelas ukur 6 Karet gelang 7 Kacang

Page 52: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

50

8 Bahan makanan 9 Makan matang 10 Bahan kontak balita 11 Contoh Taburia 12 Vitamin A 13 Saringan 14 Mangkuk dan alat-alat/

sendok

15 3 gelas jernih (dengan ukuran identik).

16 Cangkir lokal (contoh, termasuk yang ukuran 250 ml)

17 Berbagai tipe makanan setempat

18 Studi kasus konseling 19 Properti setiap sesi 16 sesi D Lain-Lain 1 Undangan peserta 2 Ruang pelatihan 3 Tikar/alas

FORM LIST PESERTA

Provinsi: Kabupaten:

No Nama Peserta

Jenis Kelamin

Desa Asal

Kecamatan Sesi Yang Diselesaikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Page 53: PANDUAN PENYELENGGARAAN Pelatihan Konseling · PDF fileMODUL PELATIHAN ... Puskesmas yang diharapkan dapat melatih bidan desa dan kader posyandu didaerahnya. Pelatihan pelatih Konseling

51

FORM EVALUASI INDIVIDU

Propinsi: Kabupaten: Kecamatan: Desa:

No Nama Peserta Score Pre test Score Post test 1 2 3 4 5 6 7

8

9

10

11

12

13 14