PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10)...

39
PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE -2016-

Transcript of PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10)...

Page 1: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN

INVENTARISASI EMISI

ONLINE

-2016-

Page 2: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengelolaan kualitas udara terintegrasi pada level nasional dan daerah diperlukan

untuk menjaga kualitas udara di wilayah Indonesia. Langkah pertama dalam

pengelolaan kualitas udara adalah melakukan identifikasi dan inventarisasi emisi

sumber-sumber pencemar udara. Inventarisasi emisi adalah menghitung jumlah

spesifik pencemar udara yang diemisikan dari satu atau lebih sumber pencemar di

dalam suatu wilayah tertentu dan periode waktu tertentu. Hasil atau manfaat dari

penyusunan inventarisasi emisi dapat digunakan sebagai dasar/baseline daerah

kabupaten/kota dalam membuat kebijakan dan keputusan, antara lain adalah:

a) sebagai dasar dalam menetapkan kebijakan pengendalian pencemaran udara

untuk sumber tidak bergerak seperti industri maupun sumber bergerak seperti

transportasi;

b) penyusunan baku mutu emisi dan baku mutu udara ambien di daerah; serta

c) untuk menetapkan Wilayah Pengelolaan Kualitas Udara (WPKU).

Mengingat besarnya manfaat yang dapat diambil dari hasil kegiatan inventarisasi

emisi maka dirasa perlu bagi kabupaten/kota di seluruh Indonesia terutama

kabupaten/kota dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi untuk dapat segera

melaksanakan kegiatan penyusunan inventarisasi emisi. Dengan melakukan

inventarisasi emisi, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi sumber-sumber

pencemar yang ada, mengetahui potensi beban pencemar yang dikontribusikan ke

udara, serta dapat menggunakannya sebagai dasar dalam menetapkan rencana aksi

dan implementasi pengelolaan kualitas udara, sehingga diharapkan dapat mencapai

target status mutu udara yang lebih baik.

Page 3: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.2

Inventarisasi emisi skala kota/kabupaten secara dapat dilakukan secara manual

mengikuti PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN INVENTARISASI EMISI PENCEMAR

UDARA DI PERKOTAAN, KLHK 2013 yaitu dengan survey pengumpulan data,

melakukan perhitungan dan pembuatan peta secara manual dan menyampaikan

hasil dalam laporan cetak. Untuk kabupaten/kota yang memiliki kapasitas dalam

mengerjakan Inventarisasi Emisi secara manual maka dapat melakukan tahapan

pengerjaan secara lengkap. Namun, untuk kabupaten/kota yang belum memiliki

kapasitas tersebut dapat memanfaatkan Inventarisasi Emisi Online (IE-online).

Dengan IE-Online, pengguna cukup memasukkan data aktivitas, sedangkan

perhitungan emisi, plot peta dan pelaporan dilakukan oleh IE-online secara otomatis.

IE-online dapat menyederhanakan proses pengerjaan IE dan menghemat waktu,

selain itu, data IE dapat diakses secara online sehingga memudahkan dalam

diseminasi hasil perhitungan IE.

Inventarisasi emisi nasional secara online (IE-online) merupakan salah satu inovasi

dalam penyusunan inventarisasi emisi se-Indonesia dimana aplikasi ini dapat

memproses data emisi sehingga dihasilkan nilai beban emisi serta pemetaan emisi

dengan otomatis secara online dengan adanya jaringan internet. Pemerintah

kabupaten/kota yang telah memiliki data, cukup memasukan data ke dalam

inventarisasi emisi nasional ini. Proses selanjutnya dilakukan oleh sistem hingga

dihasilkan nilai perhitungan dan peta emisi. Manfaat inventarisasi emisi online

lainnya antara lain data langsung diolah secara nasional, pengambilan keputusan

untuk mengelola dan mengendalikan pencemaran udara di kab/kota bisa lebih cepat

dan terintegrasi baik oleh pemerintah pusat maupun kab/kota.

1.2 Tujuan

Tujuan Pedoman ini adalah agar pemerintah daerah dan para pemangku

kepentingan di daerah dapat melakukan inventarisasi emisi di kotanya dan mengisi

secara online dengan tepat dan lengkap berdasarkan tata cara yang djelaskan dalam

pedoman ini.

Page 4: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.3

1.3 Inventarisasi Emisi Secara Online

Inventarisasi emisi (emission inventory) adalah pencatatan secara komprehensif

tentang jumlah pencemar udara dari sumber-sumber pencemar udara dalam suatu

wilayah dan periode waktu tertentu (KLHK, 2012). Seperti dalam Gambar 1.1

dibawah ini, inventarisasi merupakan langkah setelah teridentifikasinya sumber-

sumber pencemar udara. Dilengkapi dengan data pemantauan kualitas udara (jika

ada) merupakan data masukan untuk proses pemodelan udara yang

menggambarkan intepretasi kualitas udara baik emisi ataupun konsentrasi.

Gambar 1. 1 Posisi Inventarisasi Emisi dalam Perencanaan Strategi Pengelolaan

Kualitas Udara

Page 5: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.4

Inventarisasi emisi memiliki fungsi utama sebagai landasan dalam pembuatan

kebijakan publik. Data dan hasil inventarisasi emisi digunakan untuk:

Menetapkan strategi dan peraturan;

Mengevaluasi status kualitas udara terkait dengan baku mutu yang telah

ditetapkan;

Mengevaluasi efektivitas kebijakan pengendalian pencemaran udara; dan

Melakukan perubahan kebijakan sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu secara spesifik, inventarisasi emisi digunakan untuk:

Mengidentifikasi sumber pencemar dan pola/kecenderungan emisi;

Memberikan masukan bagi kajian-kajian resiko kesehatan;

Menentukan tingkat penaatan peraturan ambang batas baku mutu emisi; dan

Menetapkan lokasi pemantauan udara ambien.

Memprediksi konsentrasi pencemar di udara ambien melalui aplikasi model

dispersi pencemar udara;

Inventarisasi emisi sendiri terdiri dari beberapa tahapan dimulai dengan

perencanaan, identifikasi sumber pencemar, perhitungan, hingga pelaporan. Berikut

dalam Gambar 1.2 ditampilkan diagram alir proses inventarisasi emisi.

Data yang diperlukan dalam penyusunan inventarisasi emisi dapat diperoleh dari

data sekunder maupun data primer. Inventarisasi dilakukan untuk parameter:

- Karbonmonoksida (CO)

- Nitrogen Oksida (NOx)

- Sulfur Oksida (SO2)

- Hidrokarbon (HC)

- Partikulat (PM10)

Page 6: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.5

Gambar 1. 2 Diagram Alir Proses Penyusunan Inventarisasi Emisi

Sumber: Pedoman Teknis Penyusunan Inventarisasi Emisi (KLHK, 2013)

Selanjutnya pemetaan spasial hasil inventarisasi emisi dipetakan dalam bentuk grid 1

km x 1 km. Secara lebih sederhana dan rinci berikut pada Gambar 1.3 adalah

tahapan kajian inventarisasi emisi.

Page 7: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.6

Gambar 1. 3 Tahapan Kajian Inventarisasi Emisi

Sampai saat ini, inventarisasi emisi di Indonesia telah dilakukan untuk 11 kota.

Proses penyusunannya dilakukan secara manual sehingga memerlukan sumber daya

yang banyak. Untuk memperbanyak jumlah kota yang telah melakukan Inventarisasi

Emisi secara cepat, maka dibuatlah Inventarisasi Emisi secara online. Sistem

inventarisasi emisi secara online memiliki beberapa kelebihan lain antara lain:

• Data terintegrasi secara nasional

• Mudah diakses masyarakat luas

• Lebih efisien dan ekonomis

• Pemutakhiran secara berkala

• Pembuatan Inventarisasi Emisi menggunakan metode yang sama secara

nasional

Perbedaan tahapan IE secara manual dan secara online dapat dilihat dalam Gambar

1.4 sebagai berikut:

Page 8: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.7

Gambar 1. 4 Perbedaan tahapan IE secara manual dan secara online

Seperti tampak pada gambar 1.4, pada tahap IE-manual, diperlukan 10 langkah

pengerjaan IE, yaitu (1) survey primer/sekunder, (2) input hasil survey, (3)

rekapitulasi hasil survey, (4) perhitungan nilai IE, (5) rekap hasil perhitungan, (6)

pembuatan laporan, (7) presentasi laporan, (8) evaluasi dan revisi laporan, (9)

pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir,

sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan 3 langkah saja, yaitu

(1) survey primer/sekunder, (2) input data online, dan (3) tampilan hasil.

Untuk dapat menggunakan website IE-online, kabupaten/kota perlu melakukan hal-

hal persiapan sebagai berikut:

(1) Membentuk tim survey data primer/sekunder

Page 9: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.8

(2) Menunjuk petugas khusus yang diserahi tugas memasukkan data survey ke

dalam website Inventarisasi Emisi Online dan mengirim petugas tersebut

untuk mengikuti Pelatihan IE-online

(3) Membentuk tim Evaluasi IE skala kabupaten/kota yang bertugas

menginterpretasikan hasil perhitungan IE-online

Tim survey, tim pemasukkan data, dan tim evaluasi bisa orang yang sama atau

orang yang berbeda. Tim tersebut akan login dan memasukkan data, kemudian

sistem online akan melakukan pengolahan data dan plot hasil berupa tabel, grafik

dan peta. Tahapan IE-online ditampilkan pada Gambar 1.5 sebagai berikut.

Gambar 1. 5 Proses dalam Website Inventarisasi Emisi

Page 10: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.9

BAB 2

PENYUSUNAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Inventarisasi emisi secara online dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:

Gambar 2. 1 Tahapan Inventarisasi Emisi Online

2.1 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat dalam Pedoman Teknis

Penyusunan Inventarisasi Emisi Udara Perkotaan, KLHK 2013. Berikut beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah:

a. Wilayah Inventarisasi Emisi

Wilayah geografis inventarisasi emisi suatu kota mencakup wilayah kota dengan

batas-batas administrasi. Jika terdapat sumber pencemar yang penting (misalnya,

pembangkit listrik atau industri besar lainnya) yang berada pada perbatasan kota di

luar wilayah administrasi, maka sumber tersebut dapat diinventarisasi dengan

membuat catatan bahwa lokasi sumber berada di luar wilayah inventarisasi.

Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada instansi yang bertanggung

jawab di wilayah yang berbatasan dengan wilayah inventarisasi atau instansi

berwenang di tingkat provinsi dan pusat mengenai sumber tersebut dan kontribusi

Page 11: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.10

emisinya yang besar dan diperkirakan dapat mempengaruhi kualitas udara di

wilayah inventarisasi.

b. Interval waktu dan tahun dasar inventarisasi emisi

Interval waktu inventarisasi emisi untuk suatu kota pada umumnya adalah 1 tahun.

Inventarisasi tersebut dimutakhirkan setiap satu tahun atau dua tahun sekali.

Sedangkan tahun dasar inventarisasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan

kelengkapan data pada tahun dimaksud. Misalnya, jika sekarang bulan Juli tahun

2016, maka tahun dasar inventarisasi yang disarankan adalah tahun 2014 atau 2015

mengingat ketersediaan data statistik. Parameter yang diinventarisir meliputi: CO,

NOx, SOx, PM10, dan HC.

2.1.1 Pengumpulan Data Sumber Titik

Sumber titik (point source) adalah sumber tidak bergerak yang biasanya berupa

industri manufaktur besar yang memiliki cerobong asap atau unit pembakaran. Pada

kota-kota di Asia, sumber titik dapat juga mencakup tempat pembakaran sampah

rumah sakit, ketel rumah sakit, hotel, tempat pembakaran jenazah (krematorium)

dan industri.

Langkah survey:

(1) Melakukan survey jumlah sumber titik di kabupaten/kota seperti industri,

mall, hotel, rumah sakit, dan krematorium. Dengan kualifikasi data berisi data

nama, alamat, kelas, jumlah kamar, kategori maupun informasi pendukung

lainnya. Data sumber titik ini terdapat di dinas maupun instansi terkait di

kabupaten/kota tersebut. Sebagai contoh: data jumlah industri terdapat pada

dinas perindustrian dan perdagangan, data jumlah hotel terdapat pada dinas

pariwisata dan kebudayaan, serta data jumlah rumah sakit terdapat pada

dinas kesehatan.

(2) Selanjutnya membuat daftar sumber titik yang akan di survey secara

langsung di kabupaten/kota tersebut seperti industri, mall, hotel, rumah sakit,

dsb. Karena diperkirakan jumlah sumber titik yang sangat banyak dan

Page 12: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.11

membutuhkan banyak waktu dan materi untuk melakukan survey seluruh

sumber, maka dilakukan pendekatan mengambil sampel survey langsung di

lapangan. Data jumlah yang di survey sebaiknya melebihi 30% dari total

populasi jumlah sumber titik. Selanjutnya data konsumsi bahan bakar

tersebut nantinya di rata-ratakan menurut kelas dan kategorinya (Kelas

hotel/rumah sakit, Kategori industri) untuk mendapatkan data konsumsi

bahan bakar sumber titik dari populasi keseluruhan yang tidak di survey

secara langsung.

(3) Melakukan survey primer/sekunder untuk menentukan, fasilitas yang

digunakan sumber titik, jenis bahan bakar yang digunakan, jumlah

penggunaan bahan bakar dari tiap aktivitas tersebut selama satu tahun.

(4) Mencari koordinat (latitude dan longitude) dari setiap lokasi kegiatan yang

telah disurvey.

Tabel berikut ini merangkum contoh data sumber titik yang terdapat di

kota/kabupaten dan sumber data tersebut dapat ditemukan. Daftar sumber data

mungkin saja akan berbeda untuk setiap kota/kabupaten tergantung dinas atau

instansi terkait yang menangani sektor tersebut.

Tabel 2.1 Tabel Identifikasi Data Sumber Titik

Kategori Sumber Data

Industri Dinas Perindustrian, kuesioner dan wawancara langsung.

Hotel Dinas pariwisata dan kebudayaan, kuesioner dan wawancara langsung

Rumah Sakit Dinas Kesehatan, kuesioner dan wawancara langsung

Krematorium Kuesioner dan wawancara langsung

Mall dan pusat

perbelanjaan

Dinas perdagangan, kuesioner dan wawancara langsung

Sumber titik pada Inventarisasi Emisi Online terdiri dari:

a) Mall/Pusat Perbelanjaan

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Mall/ Pusat

Perbelanjaan adalah:

Nama Mall/ Pusat Perbelanjaan

Page 13: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.12

Alamat lengkap

Titik koordinat Mall longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset atau kompor gas)

Jenis bahan bakar (misalnya Solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

b) Hotel

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Hotel adalah:

Nama Hotel

Kelas Hotel (bintang 1 sampai bintang 5)

Jumlah Kamar

Alamat lengkap

Titik koordinat Hotel longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset atau kompor gas)

Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

c) Rumah Sakit/ Klinik

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Rumah

sakit/Klinik adalah:

Nama Rumah Sakit/Klinik

Jumlah tempat tidur

Alamat lengkap

Titik koordinat Rumah Sakit/Klinik longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset, kompor gas)

Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

Page 14: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.13

d) Industri

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Industri

adalah:

Nama Industri

Alamat Lengkap

Titik koordinat Industri longitude dan latitude (x dan y)

Bidang Industri (misalnya industri makanan atau industri pakaian)

Hasil Produksi

Fasilitas (misalnya genset, mesin potong, steamer, kompor, dan lain-lain)

Bahan bakar (misalnya bensin, solar, minyak tanah, atau batu bara)

Konsumsi bahan bakar per tahun (liter)

e) Krematorium

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada krematorium adalah:

Nama krematorium

Alamat lengkap

Titik koordinat krematorium longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya alat pembakar jenazah)

Bahan bakar (misalnya solar)

Konsumsi bahan bakar per tahun (liter)

Keterangan:

Untuk koordinat, input data dilakukan dengan cara memasukan dua koordinat

yaitu longitude dan latitude tanpa dipisah dalam satu kolom tabel.

Fasilitas pada sumber titik harus dijelaskan dengan sederhana dan sesuai,

beserta dengan bahan bakar yang digunakan.

Jika Fasilitas menggunakan bahan bakar yang berbeda maka fasilitas dituliskan

dua kali dengan jenis bahan bakar yang sesuai dengan kondisi fasilitas.

Untuk konsumsi bahan bakar diakumulasikan selama satu tahun sesuai dengan

satuan bahan bakar yaitu untuk bahan bakar cair berupa liter dan bahan bakar

LPG berupa kilogram.

Page 15: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.14

Pada sektor hotel dan rumah sakit ditambahkan data jumlah kamar, sedangkan

pada sektor industri dicantumkan informasi mengenai jenis industri dan produk

yang dihasilkan.

2.1.2 Pengumpulan Data Sumber Area

Sumber area adalah sumber yang secara individu terlalu kecil untuk dikategorikan

sebagai sumber titik namun secara kolektif signifikan. Sumber area juga meliputi

sumber yang membentuk suatu area, misalnya pembakaran terbuka.

Langkah survey:

(1) Melakukan survey jumlah sumber area di kabupaten/kota seperti pasar,

perkantoran, perumahan, konstruksi, laundry, rumah makan, PKL, SPBU, dsb.

Dengan kualifikasi data berisi data nama, alamat, luas area maupun informasi

pendukung lainnya. Data sumber area ini terdapat di dinas maupun instansi

terkait di kabupaten/kota tersebut. Sebagai contoh: data jumlah kepala

keluarga di suatu kecamatan terdapat pada badan pusat statistik, data rumah

makan terdapat pada dinas pariwisata dan kebudayaan, data SPBU terdapat

pada PT Pertamina.

(2) Selanjutnya membuat daftar sumber area yang akan di survey secara

langsung di kabupaten/kota tersebut seperti perkantoran, perumahan,

konstruksi, laundry, rumah makan, PKL, SPBU, dsb. Karena diperkirakan

jumlah sumber area yang sangat banyak dan membutuhkan banyak waktu

dan materi untuk melakukan survey seluruh sumber, maka dilakukan

pendekatan mengambil sampel survey langsung di lapangan. Data jumlah

yang di survey sebaiknya melebihi 30% dari total populasi jumlah sumber

area. Selanjutnya data konsumsi bahan bakar tersebut nantinya di rata-

ratakan menurut kelas atau informasi terkait sumber area tersebut untuk

mendapatkan data konsumsi bahan bakar sumber area dari populasi

keseluruhan yang tidak di survey secara langsung.

Page 16: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.15

(3) Melakukan survey primer/sekunder untuk menentukan, fasilitas yang

digunakan sumber area, jenis bahan bakar yang digunakan, jumlah

penggunaan bahan bakar dari tiap aktivitas tersebut selama satu tahun.

(4) Mencari koordinat (latitude dan longitude) dari setiap lokasi kegiatan yang

telah disurvey.

Tabel berikut ini merangkum contoh data sumber area yang terdapat di

kota/kabupaten dan sumber data tersebut dapat ditemukan. Daftar sumber data

mungkin saja akan berbeda untuk setiap kota/kabupaten tergantung dinas atau

instansi terkait yang menangani sektor tersebut.

Tabel 2.2 Tabel Identifikasi Data Sumber Area

Kategori Sumber Data

SPBU Dinas Energi, PT Pertamina, SPBU terkait

Proyek konstruksi Dinas Tata Kota, Instansi yang mengeluarkan IMB

Bengkel Dinas UKM, Asosiasi Bengkel & Otomotif, kuesioner dan

wawancara langsung

Rumah Tangga BPS (untuk jumlah kk per kecamatan), PT Pertamina

(untuk data LPG), kuesioner dan wawancara langsung.

Restoran dan rumah makan

Dinas pariwisata dan kebudayaan, PT Pertamina, Asosiasi restoran/rumah makan, kuesioner dan

wawancara langsung.

Perkantoran besar/ komersial

Dinas tenaga kerja, Direktori bandungan dan komersial, BPS, kuesioner dan wawancara langsung.

Laundry dan dry cleaning BPLH, Instansi yang mengeluarkan izin gangguan, kuesioner dan wawancara langsung.

Pasar PD Pasar, Dinas pasar, kuesioner dan wawancara

langsung.

Sekolah Dinas Pendidikan, kuesioner dan wawancara langsung.

Universitas Universitas terkait, kuesioner dan wawancara langsung.

Bank Bank terkait, kuesioner dan wawancara langsung.

Input data pada sumber area tidak jauh berbeda dengan sumber titik, alamat dan

koordinat juga diperlukan dalam input sistem informasi geografis. Hal yang utama

dalam pengisian data sumber area adalah dengan mengetahui fasilitas dan bahan

bakar yang digunakan pada setiap sektor. Pada sektor permukiman dilakukan

dengan pendekatan menghitung jumlah bahan bakar yang digunakan per kecamatan

Page 17: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.16

sehingga menghasilkan emisi permukiman per kecamatan. Sedangkan untuk sektor

tertentu seperti konstruksi emisi yang dihasilkan bukan dari bahan bakar, melainkan

dari aktivitas yang langsung dihasilkan dari sektor tersebut.

Sumber Area pada Inventarisasi Emisi terdiri dari:

a. Pasar

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Pasar adalah:

Nama Pasar

Alamat lengkap

Titik koordinat Pasar longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset atau kompor gas)

Jenis bahan bakar (misalnya Solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

b. Perkantoran

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Perkantoran

adalah:

Nama Kantor

Alamat lengkap

Titik koordinat kantor longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset atau kompor gas)

Bahan bakar (solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

c. Restoran/ Rumah Makan

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor

Restoran/Rumah makan adalah:

Nama Rumah makan/Restoran

Alamat lengkap

Page 18: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.17

Titik koordinat Restoran/Rumah makan longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset atau kompor gas)

Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

d. Bank

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Bank adalah:

Nama Bank

Alamat Lengkap

Titik koordinat Bank longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset)

Jenis Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

e. Perguruan tinggi/ Universitas

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada Perguruan tinggi/

Universitas adalah:

Nama Perguruan tinggi/ Universitas

Alamat Lengkap

Titik koordinat longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya genset atau kompor gas)

Jenis Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

f. SPBU

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor SPBU

adalah:

Nama SPBU

Page 19: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.18

Alamat lengkap

Titik koordinat SPBU longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya Penjualan bahan bakar)

Bahan bakar (misalnya premium, pertamax, solar dll)

Jumlah penjualan per tahun dalam satuan kiloliter

g. Pemukiman

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor pemukiman

adalah:

Nama Kota

Nama Kecamatan

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Fasilitas (misalnya kompor gas)

Bahan bakar (misalnya LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan Kg untuk LPG

h. Sekolah

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Sekolah

adalah:

Nama Sekolah

Alamat lengkap

Titik koordinat sekolah longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas/ peralatan (misalnya genset atau kompor gas)

Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk solar, Kg untuk

LPG

i. Bengkel

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Bengkel

adalah:

Nama Bengkel

Page 20: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.19

Alamat lengkap

Titik koordinat Rumah Bengkel longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (misalnya kompresor, las, alat cat)

Bahan bakar (misalnya bensin, solar)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk bensin dan solar

j. Konstruksi

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Konstruksi

adalah:

Kota

Kecamatan

Fasilitas (konstruksi)

Tipe (misalnya bangunan)

Titik koordinat Konstruksi longitude dan latitude (x dan y)

Luas Konstruksi (m2)

k. Dry Cleaning

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor Dry Cleaning

adalah:

Nama Dry Cleaning

Alamat lengkap

Titik koordinat Dry Cleaning longitude dan latitude (x dan y)

Aktivitas (misalnya laundry)

Jumlah tekstil yang dicuci per tahun (dalam Kg)

l. PKL (Pedagang Kaki Lima)

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor PKL adalah:

Nama Kota

Kecamatan

Jenis makanan yang dijual

Fasilitas (misalnya kompor gas)

Page 21: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.20

Bahan bakar (misalnya LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan Kg untuk LPG

m. Stasiun

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor stasiun

adalah:

Nama Stasiun

Alamat lengkap

Titik koordinat Stasiun longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas/ peralatan (misalnya kompor gas dan genset)

Bahan bakar (misalnya solar atau LPG)

Konsumsi bahan bakar per tahun dalam satuan liter untuk bensin, Kg untuk

LPG

n. Parkir

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sektor parkir adalah:

Nama tempat parkir/pusat perbelanjaan

Kategori (misalnya mall)

Alamat lengkap

Titik koordinat tempat parkir longitude dan latitude (x dan y)

Fasilitas (parkir)

Tipe kendaraan yang parkir (sepeda motor, mobil)

Total kendaraan yang parkir per tahun

2.1.3 Pengumpulan Data Sumber Bergerak

Pengisian atau input sumber bergerak, dalam hal ini berupa aktivitas transportasi di

jalan raya, menggunakan data traffic counting (penghitungan arus transportasi) di

setiap kota yang dimiliki oleh dinas perhubungan di kota masing-masing. Data traffic

counting yang digunakan adalah data traffic counting pada jam puncak (selama 1

jam). Input data yang diperlukan dalam inventarisasi emisi sumber bergerak adalah

nama jalan yang memiliki data traffic counting, panjang jalan, dan volume

Page 22: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.21

kendaraan yang melintas pada jam puncak di jalan tersebut. Jam puncak disetiap

ruas jalan berbeda, namun biasanya jam puncak terjadi pada jam 7 sampai jam 8

pagi. Penentuan jam puncak harus melihat data traffic counting selama 12 jam (jam

6 pagi sampai dengan 6 sore) atau data traffic counting selama 24 jam.

Data yang dibutuhkan untuk pengisian Inventarisasi Emisi pada sumber

bergerak/jalan raya adalah:

Nama Kota

Nama Jalan

Panjang jalan (km)

Jenis Kendaraan (sepeda motor, mobil, bus, dan truk)

Total volume kendaraan per jenis kendaraan pada jam puncak (1 jam).

Untuk jalan yang tidak memiliki traffic counting dapat dihitung menggunakan rata-

rata jarak tempuh penggunaan kendaraan pertahun. Data tersebut diperoleh dengan

survey odometer (jarak tempuh kendaraan) untuk empat jenis kendaraan yaitu:

Mobil, Sepeda motor, bus dan truk. Data bisa didapatkan dengan melakukan survey

di bengkel-bengkel resmi, dinas perhubungan atau instansi yang terkait. Tabel

berikut ini merangkum contoh data sumber bergerak yang dibutuhkan untuk

pengisian data inventarisasi emisi online. Daftar sumber data mungkin saja akan

berbeda untuk setiap kota/kabupaten tergantung dinas atau instansi terkait yang

menangani data tersebut.

Tabel 2.3 Tabel Identifikasi Data Sumber Bergerak

Kategori Sumber Data

Data Traffic Counting Dinas Perhubungan, Kepolisian daerah, studi-studi sebelumnya yang dilakukan peneliti/universitas dan

survey langsung.

Data Jumlah Kendaraan SAMSAT, Dinas Pendapatan, dan Dinas perhubungan

Data rata-rata jarak tempuh kendaraan

Asosiasi bengkel/otomotif, studi-studi sebelumnya yang dilakukan peneliti/universitas, kuesioner dan wawancara langsung.

Data peta (shp)

adiministrasi dan jalan

Bakosurtanal, dinas dan instansi terkait.

Data kependudukan Badan Pusat Statistik.

Page 23: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.22

Adapun list data yang diperlukan untuk perhitungan emisi sumber bergerak untuk

jalan yang tidak terwakili traffic counting di kabupaten/kota adalah:

Jumlah Kendaraan berdasarkan jenis kendaraan.

Data Odometer berdasarkan jenis kendaraan

Data luas wilayah dan jumlah penduduk berdasarkan kecamatan

Data SHP (ArcGIS) Peta Administrasi dan Peta Jalan Kabupaten/Kota

Jika kabupaten/kota memiliki data traffic counting lengkap, yaitu volume kendaraan

untuk jenis mobil, sepeda motor, truk dan bis pada setiap jam, dari jam 6 pagi

sampai dengan jam 6 sore, atau bahkan data perjam selama 24 jam, maka data

tersebut lebih baik kualitasnya, dan dapat diupload ke website. Data traffic counting

dapat diperoleh dari Dinas Perhubungan setempat.

Namun jika tidak terdapat data traffic counting dari Dinas Perhubungan, tim survey

dapat melakukan traffic counting sendiri (data primer), namun cukup 1 jam saja,

yaitu pada jam puncak. Jam puncak adalah jam ketika volume kendaraan

maksimum, jam puncak tiap kabupaten/kota berbeda-beda namun biasanya jam

puncak antara jam 7 sampai jam 8 pagi. Pedoman survey dapat menggunakan

Pedoman Nomor Pd. T-19-2004-B tentang “Survai Pencacahan Lalu Lintas

dengan Cara Manual”, namun jenis kendaraannya dapat disederhanakan menjadi

4 jenis saja yaitu mobil, sepeda motor, bis dan truk.

2.2 Metode Perhitungan Emisi Sumber Titik dan Area

Dalam menghitung beban emisi dengan menggunakan faktor emisi, diperlukan tiga

data masukan; yaitu informasi aktivitas, faktor emisi, dan informasi tentang efisiensi

peralatan pengendali emisi (apabila menggunakan faktor emisi yang tidak

mempertimbangkan efisiensi peralatan pengendali). Persamaan dasar perhitungan

emisi adalah:

E = R x FE x (100 – C)/100 (Persamaan 1)

dimana:

E = Emisi

R = tingkat aktivitas (misalnya, jumlah materi yang diproses)

Page 24: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.23

FE = faktor emisi, dengan asumsi tanpa pengendalian

C = efisiensi peralatan pengendali (%)

C = 0, jika tidak terpasang peralatan pengendali

Persamaan (1) di atas akan menjadi: E = R x FE, jika menggunakan faktor emisi

yang telah mempertimbangkan efek pengendalian.

2.3 Metode Perhitungan Emisi Sumber Bergerak

2.3.1 Menghitung Volume Lalu Lintas pada Setiap Ruas Jalan Utama

Volume lalu lintas pada suatu ruas jalan adalah jumlah kendaraan bermotor yang

melintasi ruas jalan tersebut pada semua jalur per hari dan per tahun. Data volume

lalu lintas dapat diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan

Kepolisian Daerah atau dari studi-studi sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti atau

institusi riset. Instansi-instansi tersebut melakukan traffic count (pencacahan lalu

lintas) untuk keperluan perencanaan transportasi dan pengaturan lalu lintas dan

penelitian di bidang transportasi. Traffic count dapat dilakukan dengan cara

menghitung kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan secara manual atau

dengan rekaman CCTV. Jika data volume lalu lintas yang tersedia adalah

untuk tahun-tahun sebelum tahun dasar inventarisasi, maka data tersebut dapat

diekstrapolasi untuk tahun dasar dengan mengalikan faktor pertumbuhan.

Apabila tidak tersedia data volume lalu lintas, Tim Penyusun harus melakukan survei

traffic count pada sejumlah jalan utama. Tata cara traffic count dapat diperoleh dari

Asisten Deputi Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak, Kementerian

Lingkungan Hidup. Jumlah sampel jalan harus mencakup jalan-jalan utama di

wilayah kota dan jalan-jalan dari kategori lainnya.

Perhitungan emisi pada sumber bergerak di jalan utama menggunakan metode

berbasis kilometer jalan kendaraan (vehicle kilometer traveled-VKT atau panjang

perjalanan rerata kendaraan per tahun) yang dijelaskan sebagai berikut. Untuk

jaringan jalan utama, emisi diperlakukan sebagai sumber garis atau line source.

Dalam perhitungan VKT setiap kategori kendaraan pada suatu ruas jalan

Page 25: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.24

diasumsikan karakteristik lalu lintasnya tetap sehingga perhitungannya dapat

dilakukan sebagai berikut:

VKT j,line ∑

(Persamaan 2)

= ( 100 – C) / 100 (Persamaan 3)

Dimana:

VKTj,line = VKT kategori kendaraan j pada ruas jalan i yang dihitung sebagai sumber

garis (km/tahun)

Qji = volume kendaraan dalam kategori j pada ruas jalan i (kendaraan/tahun)

li = panjang ruas jalan i (km)

Ecji = emisi pencemar c untuk kendaraan kategori j pada ruas jalan i

C = efisiensi peralatan pengendali emisi (%)

C = 0, jika tidak terpasang peralatan pengendali

2.3.1 Menghitung Volume Lalu Lintas pada Jalan Kecil

Data traffic counting untuk setiap kabupaten/kota tentunya memiliki keterbatasan

jumlah dalam menggambarkan kondisi jaringan jalan di setiap kota. Oleh karena itu

untuk mengetahui emisi dari sumber bergerak yang bukan berasal dari jalan utama

dilakukan perhitungan emisi sumber bergerak berdasarkan sumber area dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

Ketidaktersediaan data jaringan jalan dan volume lalu lintas di jalan-jalan

bukan jalan utama, emisi sumber bergerak dihitung sebagai sumber area

Hitung total VKT kendaraan bermotor per kategori = jarak tempuh kendaraan

rata-rata per tahun (km/tahun) x jumlah kendaraan per kategori.

Hitung VKT pada sumber area = VKT Total – VKT Sumber Garis (Emisi jalan

utama)

Alokasikan VKT sumber area ke grid berdasarkan fungsi dan aktivitas pada

setiap sel grid.

Hitung beban emisi sumber area dengan mengalikan VKT area dan faktor

emisi.

Page 26: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.25

Persamaan untuk memperkirakan total VKT sumber bergerak adalah:

VKTb,c= ̅̅ ̅̅ ̅̅ b,c odo x Nb,c (Persamaan 4)

Dimana:

VKTb,codo = VKT kendaraan kategori b dan berbahan bakar c berdasarkan survei odometer (km/tahun)

VKTb,c = VKT seluruh kendaraan bermotor kategori b yang menggunakan bahan bakar c (km/tahun

Nb,c = Jumlah kendaraan bermotor kategori b yang menggunakan bahan bakar c

2.4 Pemasukan Data dalam Formulir

Data-data yang telah dikumpulkan dan dirumuskan, selanjutnya dilakukan proses

input data ke dalam formulir-formulir dengan format yang telah ditentukan (lihat

LAMPIRAN) menggunakan Microsoft Excel. Hal yang perlu diperhatikan pada saat

proses input data adalah, jika suatu sumber emisi, misalnya ‘Hotel X’ memiliki lebih

dari satu fasilitas seperti genset, kompor dan boiler. Maka dilakukan pengulangan

proses input nama, alamat, koordinat dan informasi terkait pada cell selanjutnya.

Terkecuali untuk nama fasilitas, bahan bakar, konsumsi bahan bakar dan satuan

yang menyesuaikan berdasarkan fasilitas yang dimiliki ‘Hotel X’ tersebut. Ketika

proses input data telah sesuai dengan format yang dilampirkan maka data dapat

diunggah (diupload) ke dalam website Inventarisasi Emisi Online.

Pada format inventarisasi emisi online, data excel sumber emisi disimpan ke dalam

format file .csv dengan setiap satu file hanya berisi satu sheet berisi satu sektor

sumber emisi. Contoh file format ‘Hotel Bandung.csv’ berisi hanya data hotel sesuai

format terlampir. Sehingga proses pengunggahan data sektor sumber emisi

dilakukan satu per satu secara bergantian.

2.5 Prosedur QA/QC

Sebelum masuk ke dalam proses pengunggahan data inventarisasi emisi secara

online, maka perlu dilakukan prosedur Quality Assurance dan Quality Control untuk

Page 27: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.26

menjamin data emisi sesuai dengan syarat website inventarisasi emisi online dan

sesuai ketika dilakukan pendekatan mengenai populasi kesuluruhan dari sampel data

yang disurvey. QA adalah serangkaian prosedur untuk memastikan inventarisasi

memenuhi tingkat kualitas yang ditetapkan. QA dilakukan oleh orang yang tidak

terlibat langsung dalam proses inventarisasi. Sedangkan QC adalah sistem kegiatan

teknis rutin yang dirancang untuk mengukur dan mengawasi kualitas inventarisasi

selama penyusunan. QC dilakukan oleh orang yang teribat langsung dalam

penyusunan inventarisasi emisi. QA/QC diperlukan untuk:

meningkatkan keyakinan dalam estimasi emisi

meningkatkan keakuratan estimasi

menurunkan biaya program untuk pemeliharaan basis data selanjutnya

Memastikan data yang dihasilkan sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh

website inventarisasi emisi online

2.5.1 Prosedur dan langkah-langkah QC

Prosedur penerapan QC sebaiknya menggunakan daftar periksa (checklist).

Checklist tersebut memeriksa:

Pengumpulan data

pengolahan data

Evaluasi ketepatan data

Evaluasi kelengkapan data

Pengkategorian dan penerjemahan data

Penelusuran data

Sedangkan langkah-langkah QC yang dilakukan:

Cek kewajaran data dengan memeriksa kembali dokumen-dokumen data dan

memverifikasi kepada sumber/pemilik data ─apakah angkanya wajar, apakah

masuk akal.

Cantumkan asumsi-asumsi yang dibuat dalam pengolahan data sebagai

bagian dari analisis ketidakpastian. Pada prinsipnya, penempatan data harus

Page 28: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.27

terlacak asal usul angka yang digunakan, terlepas dari ketepatan nilai atau

pendekatan yang dilakukan.

Cek statistik dalam sampling dan perhitungan: statistik deskriptif, prosedur

untuk mengidentifikasi outliers, uji statistik.

2.5.2 Prosedur dan langkah-langkah QA

QA sebaiknya dilakukan oleh ahli/auditor independen. Tujuan QA adalah untuk

memberikan keyakinan dalam keakuratan dan kelengkapan data emisi. Proses QA

menitikberatkan pada: identifikasi isu sumber daya manusia, evaluasi efektivitas

prosedur teknis dan kualitas, tingkat akurasi, kesebandingan (komparabilitas),

kelengkapan, keterwakilan data.

Kesalahan-kesalahan yang kerap teridentifikasi dalam proses QC:

Sumber-sumber yang belum diidentifikasi

Sumber yang ganda (terdulikasi)

Sumber yang sudah tidak beroperasi

Lokasi sumber yang tidak tepat

Data belum lengkap

Data teknis salah

Penentuan ukuran/skala sumber titik dan area yang tidak konsisten

Kesalahan pengkategorian, input data, transposisi

2.6 Pengunggahan Data Sumber Emisi

Proses terakhir dalam penyusunan inventarisasi emisi online adalah

pengunggahan/upload data sumber emisi menurut sektor masing-masing. Langkah

pengunggahan sebagai berikut:

1. Melakukan login ke dalam website inventarisasi emisi online di

http://inventarisasi-emisi.com sebagai admin untuk melakukan

pengunggahan.

Page 29: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.28

2. Masuk ke dalam jendela dashbord, pilih basis data emisi – import data emisi

(lihat pada gambar)

3. Pada jendela Import Basis Data Emisi, isi pilihan sesuai dengan sektor

emisi yang ingin diunggah beserta provinsi dan kota/kabupaten dari

sumber emisi tersebut. langkah terakhit klik upload untuk mengunggah

data .csv yang telah disimpan sebelumnya.

4. Proses pengunggahan selesai dan akan keluar kalimat ‘insert data

success’

Page 30: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.29

LAMPIRAN TABEL PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

SUMBER TITIK

Tabel 1. Sumber Titik Sektor Pusat Perbelanjaan dan Mall

No Nama Perbelanjaan Alamat Koordinat Fasilitas Jenis Bahan

Bakar Konsumsi bahan

bakar / tahun Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 2. Sumber Titik Sektor Bank

No. Nama Alamat Koordinat Fasilitas Jenis Bahan

Bakar Konsumsi Bahan

Bakar / Tahun Satuan

1

2

3

4

5

Page 31: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.30

Tabel 4. Sumber Titik Sektor Perkantoran

No. Nama Kantor Alamat Koordinat Fasilitas Jenis

Bahan Bakar

Konsumsi Bahan Bakar /

tahun SAtuan

1

2

3

4

5

Tabel 5. Sumber Titik Sektor Restoran dan Rumah Makan

No. Nama Alamat Koordinat Fasilitas Jenis Bahan

Bakar Konsumsi Bahan

Bakar / Tahun Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 3. Sumber Titik Sektor Hotel

No Nama Hotel Kelas Hotel

Jumlah Kamar

Alamat Koordinat Fasilitas Bahan Bakar Konsumsi

bahan bakar / tahun

Satuan

1

2

3

4

5

Page 32: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.31

Tabel 6.Sumber Titik Sektor Rumah Sakit & Klinik

No. Nama Rumah Sakit Jumlah Tempat

Tidur Alamat Koordinat Fasilitas Bahan Bakar

Konsumsi / Tahun

Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 8.Sumber Titik Sektor Krematorium

No. Nama Alamat Koordinat Fasilitas Bahan Bakar Total / tahun Satuan

1

2

Tabel 7. Sumber Titik Sektor Industri

No Nama Bidang Industri

Produksi (Keterangan)

Alamat Koordinat Fasilitas Bahan Bakar

Konsumsi Bahan Bakar/

tahun Satuan

1

2

3

4

5

Page 33: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.32

SUMBER AREA

Tabel 9. Sumber Area Sektor Pasar Tradisional

No. Nama Pasar Tradisional

Alamat Koordinat Fasilitas Jenis Bahan Bakar Konsumsi bahan bakar

/ tahun Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 10. Sumber Area Sektor Perguruan Tinggi

No Nama Lembaga Alamat Koordinat Peralatan Jenis Bahan

Bakar Konsumsi /

Tahun Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 11. Sumber Area Sektor SPBU

No. Nama Alamat Koordinat Fasilitas Bahan Bakar Jumlah Penjualan

(Kiloliter) 1

2

3

Page 34: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.33

Tabel 12.Sumber Area Sektor Permukiman

No. Kota/Kabupaten Kecamatan Jumlah KK Fasilitas Bahan Bakar Konsumsi Bahan

Bakar/ tahun (kg/tahun)

Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 13. Sumber Area Sektor Sekolah

No Nama Sarana Pendidikan Alamat Koordinat Peralatan Jenis

Peralatan Konsumsi/Bulan Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 14. Sumber Area Sektor Bengkel

No Name Alamat Koordinat Fasilitas Bahan Bakar

Konsumsi Bahan Bakar /

Tahun Satuan

1

2

Page 35: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.34

Tabel 15. Sumber Area Sektor Konstruksi

No. Kota/Kabupaten Kecamatan Fasilitas Tipe Luas Konstruksi (m2)

1

2

3

4

5

Tabel 16.Sumber Area Sektor Dry Cleaning

No Nama Alamat Koordinat Aktivitas Jumlah Tekstil yang

Dicuci per tahun (Kg/tahun)

1

2

3

4

5

Tabel 17. Sumber Area Sektor Pedagang Kaki Lima

No. Kota/ Kabupayen Kecamatan Jenis makanan Fasilitas Bahan akar Konsumsi Bahan / Tahun Satuan

1

2

3

Page 36: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.35

Tabel 18. Sumber Area Sektor Stasiun

No Nama Stasiun Alamat Koordinat Peralatan Jenis Bahan

Bakar Konsumsi /

Bulan Satuan

1

2

3

4

5

Tabel 19. Sumber Area Sektor Perpakiran

No. Nama Pusat Perbelanjaan Kategori Alamat Koordinat Fasilitas Tipe

Kendaraaan Total

Kendaraan

1

2

3

4

5

Page 37: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.36

SUMBER BERGERAK

Tabel 20. Data Jumlah Kendaraan di Kabupaten/Kota Tahun ……

No Tahun Data Jenis Kendaraan Jumlah Total Kendaraan

Laju Pertumbuhan Kendaraan per

tahun (%)

1

2

3

4

Tabel 21. Data Odometer per Jenis Kendaraan (Hasil Survey Tahun …..)

No No Polisi Tipe Type Tahun Odometer (Km)

1

2

3

4

5

Page 38: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.37

Tabel 22. Data Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah per Kecamatan Tahun ……

No. Nama Kecamatan Luas Wilayah

(km2) Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan penduduk per tahun (%)

1

2

3

4

5

Tabel 23 Data Traffic Counting pada Jam Puncak (selama 1 jam) Tahun ……

No. Kota/Kabupaten Nama Jalan Panjang Jalan

(km) Jenis Kendaraan

Total Volume Kendaraan

Satuan

1 Unit/jam puncak

2

3

4

5

Keterangan:

Jika kabupaten/kota memiliki data traffic counting lengkap, yaitu volume kendaraan untuk jenis mobil, sepeda motor, truk dan bis pada

setiap jam, dari jam 6 pagi sampai dengan jam 6 sore, atau bahkan data setiap jam selama 24 jam, maka data tersebut memiliki kualitas

yang lebih baik, dan dapat diupload ke website. Data traffic counting dapat diperoleh dari Dinas Perhubungan setempat.

Page 39: PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE · pembuatan peta dari hasil perhitungan, dan (10) presentasi tampilan hasil akhir, sedangkan pada IE-online kabupaten/kota cukup melakukan

PANDUAN PENGISIAN INVENTARISASI EMISI ONLINE

Hal

.38

Namun jika tidak terdapat data traffic counting dari Dinas Perhubungan, tim survey dapat melakukan traffic counting sendiri (data primer),

namun cukup 1 jam saja, yaitu pada jam puncak. Jam puncak adalah jam ketika volume kendaraan maksimum, jam puncak tiap

kabupaten/kota berbeda-beda namun biasanya jam puncak terjadi pada saat jam 7 sampai jam 8 pagi.

Pedoman survey dapat menggunakan Pedoman Nomor Pd. T-19-2004-B tentang “Survai Pencacahan Lalu Lintas dengan cara Manual”,

namun jenis kendaraannya dapat disederhanakan menjadi 4 jenis saja yaitu mobil, sepeda motor, bis dan truk.