Panduan Pengelolaan Linen

7
PANDUAN PENGELOLAAN LINEN RUMAH SAKIT MULYA

description

gshgjajgahgahgjgwhjuygdgshhgjshgjyjyfhfhsg

Transcript of Panduan Pengelolaan Linen

Page 1: Panduan Pengelolaan Linen

PANDUAN

PENGELOLAAN LINEN

RUMAH SAKIT MULYA

2015

Page 2: Panduan Pengelolaan Linen

BAB I

DEFINISI

Linen adalah semua jenis hasil tenunan yang digunakan untuk pelayanan pasien di rumah sakit.

Linen dibedakan menjadi 2 ( dua ) golongan yaitu :

1. Linen InfeksiusLinen Infeksius adalah linen yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien atau linen yang telah digunakan oleh pasien dengan penyakit yang menular melalui kontak dengan barang – barang yang telah dipakai.

2. Linen Non InfeksiusLinen Non Infeksius adalah linen yang kotor biasa , dilakukan penggantian secara rutin, dan tidak terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien.

Jenis –jenis linen yang digunakan di rumah sakit untuk pelayanan meliputi :

- Sprey ( laken ) - Taplak- Steek laken - Celemek /topi / lap- Perlak / Zeil - baju pasien- Sarung bantal - baju operasi- Sarung guling - kain penutup- Selimut - macam – macam doek- Boven laken - baju dan popok bayi- Alas kasur - gurita- Bed cover - handuk- Tirai / gorden - waslap- Vitrase - kelambu- Kain penyekat / scherm

Tujuan pengelolaan linen adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan linen dan menekan kejadian penyebaran infeksi melalui linen.

Pengelolaan linen merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi :

1. Pengumpulan linen yang telah dipakai2. Pemisahan jenis linen ( linen infeksius dan non infeksius )3. Pengiriman linen kotor dari unit ke laundry.4. Pengelolaan ( treatment ) linen kotor5. Pengiriman linen bersih dari laundry ke unit pengguna

Page 3: Panduan Pengelolaan Linen

6. Penyimpanan linen di unit pengguna

Page 4: Panduan Pengelolaan Linen

BAB II

RUANG LINGKUP

1. Panduan ini dibuat sebagai acuan untuk semua petugas laundry dan petugas di unit dalam melakukan pengelolaan linen di Rumah Sakit Mulya.

2. Panduan ini diterapkan di seluruh area Rumah Sakit Mulya untuk mencegah terjadinya penularan infeksi melalui linen.

3. Panduan ini dapat menerapkan tehnik sosialisasi, monitoring dan evaluasi.

Page 5: Panduan Pengelolaan Linen

BAB III

TATA LAKSANA

A. Pengelolaan Linen Infeksius

1. Fasilitas yang disiapkana. Troly linen kotor / ember tertutup rapatb. Kantong plastic warna kuningc. Timbangan untuk linen

2. Alat Pelindung Diri yang Digunakan a. Sarung Tangan Rumah Tanggab. Masker bedahc. Apron / gaund. Sepatu bot bila diperlukan

3. Penatalaksanaan Penanganan linen dimulai dari penggantian linen di kamar pasien. Linen yang terkena darah, pus dan cairan tubuh lainnya saat masih dikamar pasien, langsung dipisahkan dan dimasukkan kedalam kantong kuning dan tertutup.Selanjutnya dimasukkan dalam troly / ember yang tertutup rapat dan ditempatkan diruang spoelhoek yang agak jauh dari konter perawat, kamar pasien serta area pengunjung.Petugas laundry mengambil linen infeksius tersebut tanpa membuka kantong dan tanpa menghitung linen tersebut.Linen dalam kantong kuning diangkut dengan menggunakan troly tertutup menuju laundry. Penanganan selanjutnya dilakukan oleh pihak ketiga yang akan mengambil linen dan melakukan proses pencucian.

B. Pengelolaan Linen Non Infeksius1. Fasilitas yang disiapkan

a. Troly linen kotor / ember tertutup rapatb. Kantong plastic warna hitam.c. Timbangan untuk linen.

2. Alat Pelindung Diri yang Digunakan

a. Sarung tangan rumah tanggab. Masker bedahc. Apron / gaun bila perlu

Page 6: Panduan Pengelolaan Linen

3. PenatalaksanaanPenanganan linen dimulai dari penggantian linen di kamar pasien. Linen yang tidak infeksiuslangsung dimasukkan dalam kantong hitam, dan dimasukkan dalam troly / ember yang tertutup. Penempatan linen infeksius dan non infeksius