Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner.docx

4
Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner (Skala Pengukuran) Kuesioner merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data baik untuk keperluan penelitian atau pun suatu survey. Kuesioner berisikan berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden pengumpulan data atau sampel dalam suatu proses penelitian atau survei. Jumlah pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner penelitian cukup banyak sehingga diperlukan skoring untuk memudahkan dalam proses penilaian dan akan membantu dalam proses analisis data yang telah ditemukan. Pemberian skoring dalam kuesioner harus memenuhi ketentuan dalam penentuan skoring. Penentuan skoring ilmiah secara umum berpedoman pada aturan Likert dan Gutman. Kedua metode ini memenuhi kaidah ilmiah dalam penentuan dan penilaian skoring suatu instrumen penelitian. Perbedaan mendasar dari kedua metode skoring ini adalah nilai yang diberikan pada instrumen penelitian dimana pada skala Likert dibatasi nilai minimal 1 (satu) sedangkan pada Gutman dibatasi nilai minimal 0 (Nol). Untuk memahaminya dengan mudah, kami akan berikan contoh sederhana dalam bentuk kuesioner penelitian. Pendekatan dengan skala Gutman Pilihan jawaban adalah B (Benar) dan S (Salah) Pertanyaan : 1. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan segera setelah kelahiran sampai usia 24 bulan 2. ASI Eksklusif sebaiknya diberikan segera setalah kelahiran sampai usia 6 bulan 3. Pemberian makanan pada anak sebaiknya dilakukan sejak anak usia 1 bulan Panduan penilaian Berdasarkan kuesioner di atas, panduan penilaian dan pemberian skoring dengan menggunakan pendekatan skala Gutman. Adapun panduan penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut - Jumlah pilihan = 2 - Jumlah pertanyaan = 3 - Skoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah)

description

Untuk mempermudah penghitungan skoring kuisioner

Transcript of Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner.docx

Page 1: Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner.docx

Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner (Skala Pengukuran)Kuesioner merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan

data baik untuk keperluan penelitian atau pun suatu survey. Kuesioner berisikan berbagai

pertanyaan yang diajukan kepada responden pengumpulan data atau sampel dalam suatu

proses penelitian atau survei. Jumlah pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner penelitian

cukup banyak sehingga diperlukan skoring untuk memudahkan dalam proses penilaian dan

akan membantu dalam proses analisis data yang telah ditemukan. Pemberian skoring dalam

kuesioner harus memenuhi ketentuan dalam penentuan skoring.

Penentuan skoring ilmiah secara umum berpedoman pada aturan Likert dan Gutman. Kedua

metode ini memenuhi kaidah ilmiah dalam penentuan dan penilaian skoring suatu

instrumen penelitian. Perbedaan mendasar dari kedua metode skoring ini adalah nilai yang

diberikan pada instrumen penelitian dimana pada skala Likert dibatasi nilai minimal 1 (satu)

sedangkan pada Gutman dibatasi nilai minimal 0 (Nol). Untuk memahaminya dengan

mudah, kami akan berikan contoh sederhana dalam bentuk kuesioner penelitian.

Pendekatan dengan skala GutmanPilihan jawaban adalah B (Benar) dan S (Salah)

Pertanyaan :

1. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan segera setelah kelahiran sampai usia 24 bulan

2. ASI Eksklusif sebaiknya diberikan segera setalah kelahiran sampai usia 6 bulan

3. Pemberian makanan pada anak sebaiknya dilakukan sejak anak usia 1 bulan

Panduan penilaian

Berdasarkan kuesioner di atas, panduan penilaian dan pemberian skoring dengan

menggunakan pendekatan skala Gutman. Adapun panduan penentuan penilaian dan

skoringnya adalah sebagai berikut

- Jumlah pilihan = 2

- Jumlah pertanyaan = 3

- Skoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah)

- Skoring tertinggi = 1 (pilihan jawaban yang benar)

- Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 0 x 3 = 0 (0%)

- Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 1 x 3 = 3 (100%)

Penentuan skoring pada kriteria objektif :

Rumus umum

Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)

Page 2: Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner.docx

Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 0 = 100%

Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel

Kategori yaitu Cukup dan Kurang

Interval (I) = 100 / 2 = 50%

Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 50 = 50%, sehingga

Cukup = jika skor >= 50%

Rendah = jika skor < 50%

Catatan : 

Berapapun banyaknya jumlah pertanyaan jika pertanyaan dengan pilihan 2 jawaban yang

sama yaitu Benar (B) dan Salah (S), penentuan kriteria objektifnya akan tetap pada interval

50%. Maksudnya, meskipun dengan jumlah pertanyaan sampai 100 pun dengan jumlah

pilihan pertanyaan terdiri dari 2 dengan kategori pada kriteria objektif variabel sebanyak 2

maka batas intervalnya adalah tetap 50%.

Pendekatan dengan skala LikertPilihan jawaban pertanyaan kuesioner lebih dari 2 dan minimal 3 contohnya Sering,

Kadang2, dan Tidak Pernah

Pertanyaan :

1. Buang sampah di tempat sampah

2. Cuci tangan sebelum makan

3. Cuci tangan setelah makan

4. Cuci tangan pakai air bersih dan sabun

Panduan penilaian

Berdasarkan kuesioner di atas, panduan penilaian dan pemberian skoring dengan

menggunakan pendekatan skala Likert. Adapun panduan penentuan penilaian dan

skoringnya adalah sebagai berikut

- Jumlah pilihan = 3

- Jumlah pertanyaan = 4

- Skoring terendah = 1 (pilihan jawaban yang salah)

- Skoring tertinggi = 3 (pilihan jawaban yang benar)

- Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 1 x 4 = 4 (4/12 x 100% =

33,3%)

- Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 3 x 4 = 12 (100%)

Page 3: Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner.docx

Penentuan skoring pada kriteria objektif :

Rumus umum

Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)

Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 33,3 = 66,7%

Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel

Kategori yaitu Cukup dan Kurang

Interval (I) = 66,7 / 2 = 33,3%

Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 33,3 = 66,7%, sehingga

Cukup = jika skor >= 66,7%

Rendah = jika skor < 66,7%

Catatan :

Berapapun banyaknya jumlah pertanyaan jika pertanyaan dengan pilihan 3 jawaban yang

sama yaitu  Sering, Kadang2, dan Tidak Pernah. Penentuan kriteria objektifnya akan tetap

pada interval 66,7%. Maksudnya, meskipun dengan jumlah pertanyaan sampai 100 pun

dengan jumlah pilihan pertanyaan terdiri dari 3 dengan kategori pada kriteria objektif

variabel sebanyak 2 maka batas intervalnya adalah tetap 66,7%.

Bagaimana untuk yang 4 pilihan jawaban pada pertanyaan !. 

Cara hitungnya tetap sama dengan menggunakan pengukuran skala Likert. Yang berbeda

adalah nilai skor tertingginya yang dikalikan dengan 4 jadi skor tertinggi = 16 (100%), skor

terendah = 4 (4/16 x 100% = 25%), Range (R) = 100 - 25 = 75%, Interval (I) = 75/2 =

37,5% sehingga kriteria penilaian = 100 - 37,5% = 62,5% dimana kriteria cukup jika skor

>= 62,5% dan kurang < 62,5%. Begitupun seterusnya untuk jumlah pilihan jawaban

pertanyaan 5, 6, 7 dst

Bagaimana jika kategori penilaian berbeda !.

Jika kategori yang berbeda tentunya akan menghasilkan kriteria penilaian yang berbeda

dimana nilai interval akan dibagi berdasarkan banyaknya kategori pada kriteria penilaian

atau kriteria objektif pada variabel penelitian. Misalkan, pada contoh skala Gutman, Interval

(I) = 66,7% akan dibagi dengan 3 = 22,23 sehingga kriteria penilaian = 100 - 22,23 =

77,77%

Page 4: Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner.docx

Diharapkan dengan panduan ini dapat menjadi masukan bagi pengunjung semua yang

masih kesulitan dalam penentuan kriteria objektif variabel penelitian ataupun dalam

perumusan dan penentuan skala pengukuran.

http://www.bukukerja.com/2012/10/panduan-penentuan-skoring-kriteria.html