PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

21
Panduan Pembinaan Sekolahrumah PEMBI PEMBIN PEMBI PEMBIN Kementerian Pen Direktorat Jenderal Pendidikan An Pusat Pengembangan Pendidikan A (PP PAUD dan i PANDUAN PANDUAN PANDUAN PANDUAN INAAN NAAN INAAN NAAN S S S SEKOLAHRUMAH EKOLAHRUMAH EKOLAHRUMAH EKOLAHRUMAH ndidikan dan Kebudayaan nak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat n Dikmas) Jawa Barat 2016

Transcript of PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Page 1: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

PEMBINAANPEMBINAANPEMBINAANPEMBINAAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

(PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat

i

PANDUAN PANDUAN PANDUAN PANDUAN

PEMBINAANPEMBINAANPEMBINAANPEMBINAAN SSSSEKOLAHRUMAH EKOLAHRUMAH EKOLAHRUMAH EKOLAHRUMAH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

(PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat

2016

Page 2: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

ii

PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

© 2016

Tim Pengembang Model

H. Waluyo Saputro

Tintin Kartini

Ami Rahmawati

Penulis

Ami Rahmawati

Reviewer

Safuri Musa

Kontributor

Budi Trikorayanto

Ika Rostika R

Yanti Widjanarko

Sanny Darman

Siti Fatimah

Purwanti

Lay Out

Tim

Cover

Tim

Page 3: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui dan Disahkan oleh Pakar

Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, M.Pd.

Menyetujui,

Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat

Dr. H Muhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd

NIP. 19730623 199303 1 001

Page 4: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

Alhamdulillahi Robbil Aalamin. Puji syukur yang tak terhingga

kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatNya

sehingga kami dapat menyusun

Sekolahrumah. Panduan ini disusun sebagai bahan pelengkap/

sertaan dari model Penyelenggraan Sekolahrumah. Panduan ini

diharapkan dapat menjadi acuan bagi dinas pendidikan dan pihak

yang berwenang lainnya dalam melakukan pembinaan terhadap para

pelaku sekolahrumah, khususnya sekolahrumah tunggal

majemuk. Dengan adanya panduan ini diharapkan proses

penyelenggaraan sekolahrumah akan sesuai dengan tujuan

pendidikan dan filosofi pendidikan sekolahrumah itu sendiri.

Panduan Pembinaan Sekolahrumah ini disusun dengan

harapan dapat membantu pihak Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota

dalam melakukan pembinaan terhadap para pelaku sekolahrumah,

khususnya sekolahrumah tunggal dan majemuk, baik dalam proses

pemenuhan legalitas, pelaksanaan pembelajaran, maupun dalam

penjaminan mutu lulusan. Sejalan dengan hal tersebut, panduan ini

juga diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi satuan

pendidikan, asosiasi, maupun pihak lainnya yang akan terlibat dalam

memberikan fasilitasi dan pendukungan terhadap penyelenggaraan

sekolahrumah.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan panduan ini

merupakan langkah awal, sehingga panduan ini masih sangat perlu

dilakukan uji coba secara luas agar mendapat masukan yang lebih

komperehensif. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati

menerima masukan berupa saran dan kritik untuk penyempurnaan

panduan ini.

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Aalamin. Puji syukur yang tak terhingga

kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatNya

sehingga kami dapat menyusun Panduan Pembinaan

Panduan ini disusun sebagai bahan pelengkap/

sertaan dari model Penyelenggraan Sekolahrumah. Panduan ini

diharapkan dapat menjadi acuan bagi dinas pendidikan dan pihak

yang berwenang lainnya dalam melakukan pembinaan terhadap para

ususnya sekolahrumah tunggal dan

. Dengan adanya panduan ini diharapkan proses

penyelenggaraan sekolahrumah akan sesuai dengan tujuan

pendidikan dan filosofi pendidikan sekolahrumah itu sendiri.

Panduan Pembinaan Sekolahrumah ini disusun dengan

harapan dapat membantu pihak Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota

dalam melakukan pembinaan terhadap para pelaku sekolahrumah,

khususnya sekolahrumah tunggal dan majemuk, baik dalam proses

pemenuhan legalitas, pelaksanaan pembelajaran, maupun dalam

mutu lulusan. Sejalan dengan hal tersebut, panduan ini

juga diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi satuan

pendidikan, asosiasi, maupun pihak lainnya yang akan terlibat dalam

memberikan fasilitasi dan pendukungan terhadap penyelenggaraan

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan panduan ini

merupakan langkah awal, sehingga panduan ini masih sangat perlu

dilakukan uji coba secara luas agar mendapat masukan yang lebih

komperehensif. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami

menerima masukan berupa saran dan kritik untuk penyempurnaan

Page 5: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

v

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan kontribusi penyusunan panduan ini.

Semoga partisipasi dan kerjasamanya bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Jayagiri, Desember 2016

Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa barat

Dr. HMuhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd

NIP. 19730623 199303 1 001 KATA PENGANTAR

Page 6: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

KATA PENGANTAR ................................

DAFTAR ISI ................................................................

BAB SATU PENDAHULUAN .........

A. LATAR BELAKANG ...............................

B. TUJUAN PANDUAN ................................

C. RUANG LIGKUP PANDUAN ................................

D. RUJUKAN-RUJUKAN MATERI PEMBI

BAB DUA PEMBINAAN SEKOLAH RU

A. PENGERTIAN PEMBINAAN ................................

B. PENGERTIAN SEKOLAHRUMAH

C. PENGERTIAN SEKOLAHRUMAH

D. PENGERTIAN SEKOLAHRUMAH

E. TUJUAN PEMBINAAN ................................

F. PELAKSANAAN PEMBINAAN ................................

G. SASARAN PEMBINAAN ................................

H. ASPEK PEMBINAAN ................................

I. WAKTU PEMBINAAN ................................

J. BENTUK PEMBINAAN ................................

vi

DAFTAR ISI

.......................................................................................... i

........................................................................ V

.........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

............................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.1

............................................................................................... 3

.................................................................................. 3

RUJUKAN MATERI PEMBINAAN ........................................................ 4

PEMBINAAN SEKOLAH RUMAH ............................................. 5

................................................................................. 5

EKOLAHRUMAH ......................................................................... 5

EKOLAHRUMAH TUNGGAL ....................................................... 6

EKOLAHRUMAH MAJEMUK ....................................................... 6

.......................................................................................... 6

.............................................................................. 7

....................................................................................... 7

............................................................................................ 7

.......................................................................................... 8

......................................................................................... 8

Page 7: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

vii

BAB TIGA LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN ...................................... 10

A. PERSIAPAN ............................................................................................................ 10

B. PELAKSANAAN ...................................................................................................... 10

C. EVALUASI ............................................................................................................... 11

D. PERBAIKAN DAN PENYEMPURNAAN ................................................................... 11

BAB EMPAT PENUTUP ............................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13

Page 8: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan sekolahrumah di Indonesia sudah dilakukan

sejak lama dan terus berkembang dengan pesat. Bahkan antusiasme

masyarakat untuk memilih sekolahrumah sebagai jalur pendidikan

yang akan ditempuh cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan pesatnya

perkembangan jumlah peserta didik sekolahrumah dari tahun ke

tahun. Menurut informasi yang diungkapkan oleh Sekjen Asosiasi

Sekolahrumah dan Pendidikan Alternatif (AsahPena) Pusat, Budi

Trikorayanto jumlah peserta didik sekolahrumah

dalam asosiasi) yang terdata di Asahpena seluruh Indonesia pada

tahun 2014 mencapai 15.000 dan diperkirakan meningkat dua kali

lipat tahun ini.

Banyak faktor yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk

menyelenggarakan sekolah rumah, diantaranya:

belajar dengan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan,

anak merasa lebih dekat dengan orang tua atau keluarga sebagai

pendidik, (3) anak memiliki waktu yang leluasa, (4) materi

pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan

potensi dan minat anak, (5)

perilaku buruk seperti bullying

dengan leluasa menanamkan nilai

1

BAB SATU

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan sekolahrumah di Indonesia sudah dilakukan

sejak lama dan terus berkembang dengan pesat. Bahkan antusiasme

masyarakat untuk memilih sekolahrumah sebagai jalur pendidikan

yang akan ditempuh cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan pesatnya

kembangan jumlah peserta didik sekolahrumah dari tahun ke

tahun. Menurut informasi yang diungkapkan oleh Sekjen Asosiasi

Sekolahrumah dan Pendidikan Alternatif (AsahPena) Pusat, Budi

Trikorayanto jumlah peserta didik sekolahrumah (yang bergabung

yang terdata di Asahpena seluruh Indonesia pada

tahun 2014 mencapai 15.000 dan diperkirakan meningkat dua kali

yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk

menyelenggarakan sekolah rumah, diantaranya: (1) anak dapat

elajar dengan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan, (2)

anak merasa lebih dekat dengan orang tua atau keluarga sebagai

anak memiliki waktu yang leluasa, (4) materi

pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan

(5) dapat menghindari perkembangan

bullying dan tawuran, dan (6) keluarga dapat

dengan leluasa menanamkan nilai-nilai yang dianggap penting.

Page 9: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

2

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

Dari data jumlah sekolahrumah tersebut di atas, mayoritas

adalah sekolahrumah komunitas, sedangkan jumlah sekolahrumah

tunggal belum ada data yang resmi. Hal ini disebabkan banyak

sekolahrumah tunggal yang keberadaannya tidak terdeteksi dan

terdata oleh dinas pendidikan kabupaten/ kota ataupun oleh

Asahpena karena para pelaku sekolahrumah tunggal tidak melapor

atau mendaftar ke dinas pendidikan setempat atau ke Asahpena.

Pada penyelenggaraan sekolah rumah, khususnya

sekolahrumah tunggal, pada dasarnya orang tualah yang

menentukan satuan pendidikan yang akan menjadi

induknyadanmemperoleh informasi mengenai pendidikan anaknya.

Pilihan terhadap sekolah rumah sebagai jalur pendidikan informal

dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.

Sekolahrumah ini berbentuk kegiatan belajar secara mandiri

dan statusnya dapat diakui sama dengan pendidikan formal dan non

formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar

pendidikan nasional. Dalam konteks materi pembelajaran di jalur

informal cukup mengatur pada sisi konten SKL (standar Kompetensi

lulusan), standar isi, standar penilaian, standar proses, sarana

belajar,serta pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada pelaku

sekolahrumah.

Meskipun demikian, dalam perjalanannya banyak kendala

yang dihadapi oleh para pelaku sekolahrumah tunggal, diantaranya:

1) legalitas (banyak sekolahrumah tunggal yang belum terdaftar di

dinas pendidikan dan belum memiliki NPSN (Nomor Pokok Sekolah

Nasional) dan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional), 2) belum ada

penjaminan mutu sekolahrumah tunggal, 3) kurangnya pemahaman

orang tua/ keluarga dan tutor mengenai Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 129 Tahun 2014 tentang

Sekolahrumah, 4) kurangnya pemahaman dan kemampuan orang

tua/ keluarga dantutor dalam menyusun perangkat pembelajaran

Page 10: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

3

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

(kurikulum, silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/

program pembelajaran), materi pembelajaran, prosedur dan

persayaratan menyelenggarakan sekolahrumah, 5) kurangnya

pemahaman orang tua/ keluarga dan tutor dalam melakukan

evaluasi pembelajaran, 6) bervariasinya latar belakang pendidikan

orang tua sehingga dapat mempengaruhi proses pembelajaran yang

dilakukan bahkan ada ketidaksesuaian dengan kebutuhan belajar

anak, 7) adanya kesulitan peserta didik pada saat akan mengikuti

UN/ UNPK, 8) kurangnya informasi tentang kebijakan dan

peraturan pemerintah sehingga seringkali kurang selaras antara

penerapan sekolahrumah dengan kebijakan pemerintah, dan 9)

bervariasinya latar belakang orang tua untuk menyelenggarakan

sekolahrumah.

Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut di atas

maka perlu di lakukan pembinaan yang intensif dan terencana dari

pihak dinas pendidikan tingkat kabupaten/ kota dan pihak yang

berkompeten lainnya, agar penyelenggaraan sekolah rumah tunggal

dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku serta memiliki

kualitas yang setara dengan sekolah formal atau nonformal.

B. Tujuan Panduan

Panduan pembinaan ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah

dinas pendidikan dalam melakukan pembinaan kepada

sekolahrumah tunggal.

C. Ruang Lingkup Panduan

Ruang lingkup panduan terdiri dari latar belakang, tujuan panduan,

rujukan-rujukan materi pembinaan, pengertian pembinaan,

pengertian sekolahrumah, pengertian sekolahrumah tunggal, tujuan

pembinaan, pelaksanaan pembinaan, sasaran pembinaan, aspek

Page 11: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

4

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

pembinaan, wantu pembinaan, bentuk pembinaan, langkah-langkah

pembinaan, dan penutup.

D. Rujukan-Rujukan Materi Pembinaan

1. Permendikbud Nomor 129 tahun 2014 tentang Sekolahrumah

2. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang SKL

3. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi

4. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses

5. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tandar Penilaian

6. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar

7. Pedoman persyaratan pendaftaran sekolahrumah

8. Pedoman penyelenggaraan UN/ UNPK

Page 12: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

PEMBINAAN

A. Pengertian Pembinaan

__________________________________________________________________________________

Dalam Buku Pembinaan Militer Departemen HANKAM

disebutkan bahwa: “Pembinaan adalah suatu proses penggunaan

manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode dan sistem yang

didasarkan pada prinsip tertentu untuk pencapaian tujuan yang telah

ditentukan dengan daya dan hasil yang sebesar

(Musanef,1991:11).

Menurut Soetopo, H. dan Soemanto, W (1991: 43) bahwa

“pembinaan adalah suatu kegiatan mempertahankan dan

menyempurnakan apa yang telah ada”.

Pembinaan secara umum

member pengarahan dan bimbingan

tertentu.

Dalam penyelenggaraan sekolahrumah tunggal

“pembinaan adalah kegiatan memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada para pelaku sekolahrumah tunggal

yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan dalam

rangka mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, yaitu

meningkatkan kualitas pendidikan sekolahrumah tunggal

majemuk.” Pembinaan juga dilakukan untuk dapat memperluas

5

BAB DUA

PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

__________________________________________________________________________________

Dalam Buku Pembinaan Militer Departemen HANKAM

“Pembinaan adalah suatu proses penggunaan

manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode dan sistem yang

didasarkan pada prinsip tertentu untuk pencapaian tujuan yang telah

daya dan hasil yang sebesar-besarnya”.

Menurut Soetopo, H. dan Soemanto, W (1991: 43) bahwa

“pembinaan adalah suatu kegiatan mempertahankan dan

menyempurnakan apa yang telah ada”.

umum diartikan sebagai usaha untuk

bimbingan guna mencapai suatu tujuan

Dalam penyelenggaraan sekolahrumah tunggal dan majemuk,

pembinaan adalah kegiatan memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada para pelaku sekolahrumah tunggal dan majemuk

menerus dan berkesinambungan dalam

rangka mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, yaitu

meningkatkan kualitas pendidikan sekolahrumah tunggal dan

Pembinaan juga dilakukan untuk dapat memperluas

Page 13: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

6

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

akses pendidikan jalur pendidikan non formal melalui komunitas

sekolah rumah.

B. Pengertian Sekolahrumah

Sekolahrumah adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar

dan terencana dilakukan oleh orangtua/ keluarga di rumah atau

tempat-tempat lain dalam bentuk tunggal, majemuk, dan komunitas

dimana proses pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana yang

kondusif dengan tujuan agar setiap potensi peserta didik yang unik

dapat berkembang secara maksimal.

C. Pengertian Sekolahrumah Tunggal

Sekolahrumah Tunggal adalah layanan pendidikan berbasis

keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga

untuk peserta didik dan tidak bergabung dengan keluarga lain yang

menerapkan sekolahrumah tunggal lainnya.

D. Pengertian Sekolahrumah Majemuk

Sekolahrumah Majemuk adalah layanan pendidikan berbasis

lingkungan yang diselenggarakan oleh orangtua dari 2 (dua) atau

lebih keluarga lain dengan melakukan 1 (satu) atau lebih kegiatan

pembelajaran bersama dan kegiatan inti tetap dilaksanakan dalam

keluarga.

E. Tujuan Pembinaan

Tujuan dari pembinaan sekolahrumah tunggal adalah:

1. Memberikan legalitas dan penjaminan mutu sekolahrumah

tunggal

Page 14: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

7

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

2. Meningkatkan pemahaman dan kompetensi orang tua/ keluarga

dan tutor tentang peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan

yang berkaitan dengan sekolahrumah

3. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mengikuti

UN/UNPK

4. Meningkatkan kualitas lulusan sekolahrumah tunggal

5. Meningkatkan relevansi dan daya saing penyelenggaraan

sekolahrumah tunggal

6. Meningkatkan kerjasama antara orangtua/ keluarga pelaku

sekolahrumah tunggal dengan pihak dinas pendidikan, satuan

pendidikan, dan lembaga terkait lainnya.

F. Pelaksana Pembinaan

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 129

Tahun 2014 tentang Sekolahrumah yang berbunyi “Pemerintah

daerah berkewajiban melakukan pembinaan Sekolahrumah”. Jadi

pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikankabupaten/ kota,

terutama yang bertugas menangani pendidikan ninformal dan

informal seperti: penilik, kasi PNFI, pamong belajar SKB

berkewajiban untuk memberikan pembinaan terhadap

sekolahrumah. Namun bukan berarti hanya dinaslah yang

berkewajiban melakukan pembinaan tetapi ada juga pihak lain yang

berkompeten dan berkaitan dengan keberadaan sekolahrumah,

seperti penggiat sekolahrumah dan Asahpena.

G. Sasaran Pembinaan

Yang menjadi sasaran pembinaan yaitu para pelaku sekolahrumah

tunggal dan majemuk, antara lain:

1. Orang tua/ keluarga

2. Peserta didik

Page 15: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

8

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

3. Tutor

4. Pengelola satuan pendidikan

H. Aspek Pembinaan

1. Pendaftaran

2. Perijinan (legalitas)

3. Perangkat pembelajaran (kurikulum, silabus, RPP)

4. Materi pembelajaran

5. Media pembelajaran

6. Sarana dan prasarana pembelajaran

7. Proses pembelajaran

8. Evaluasi pembelajaran

9. Pelaksanaan UN/UNPK

I. Waktu Pembinaan

1. Sebulan sekali

2. 3 bulan sekali

3. Menjelang UN/ UNPK

4. Sesuai kebutuhan

J. Bentuk Pembinaan

1. Formal

a. Sosialisasi tentang prosedur pendaftaran

b. Sosialisasi tentang prosedur perijinan

c. Memberikan pendidikan dan pelatihan peningkatan

kompetensi tutor dan orang tua/ keluarga

d. Pelatihan peningkatan kompetensi pengelola sekolahrumah

komunitas (jika sekolah rumah tunggal bergabung dengan

komunitas)

e. Sosialisasi dan pembimbingan tentang kurikulum

Page 16: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

9

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

f. Sosialisasi dan pembimbingan tentang cara penyiapan dan

penyusunan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, materi

pembelajaran, dan penilaian hasil belajar) program

sekolahrumah

g. Sosialisasi tentang pelaksanaan UN/ UNPK

h. Bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

untuk mengendalikan mutu Komunitas Sekolahrumah

i. Study banding atau kunjungan ke sekolah formal, ke sekolah

nonformal, atau ke sekolahrumah komunitas

j. Mengikutsertakan para pelaku sekolahrumah tunggal dalam

kegiatan workshop, seminar, dll yang berkaitan dengan

pendidikan

2. Informal

a. Memberikan ruang konsultasi untuk para pelaku

sekolahrumah tunggal setiap saat

b. Melakukan kunjungan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan

sekolahrumah

c. Melakukan kegiatan karyawisata bersama

Page 17: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

LANGKAH

Langkah-langkah dalam pembinaan terdiri dari p

evaluasi, serta penyempurnaan dan

A. Persiapan

Hal-hal yang harus dilakukan pada saat persiapan kegiatan

pembinaan antara lain:

1. Mendata/ mengidentifikasi

2. Menganalisis data

3. Melakukan pemantauan

penyelenggaraan sekolahrumah tunggal

4. Melakukan diskusi dan tanya jawab tentang permasalahan yang

dihadapi

5. Menganalisis hasil pemantauan

jawab sebagai bahan pembinaan

6. Menyusun materi pembinaan

7. Menginformasikan kepada pihak sekolahrumah bahwa akan

dilakukan pembinaan, termasuk penentuan waktu pembinaan

B. Pelaksanaan Pembinaan

Hal-hal yang dilakukan pada pelaksanaan kegiatan pembinaan

antara lain:

1. Melakukan kunjungan ke sekolahrumah tunggal

10

BAB TIGA

LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN

h dalam pembinaan terdiri dari persiapan, pelaksanaan,

, serta penyempurnaan dan perbaikan.

hal yang harus dilakukan pada saat persiapan kegiatan

sekolahrumah tunggal

Melakukan pemantauan terhadap komponen-komponen

penyelenggaraan sekolahrumah tunggal

akukan diskusi dan tanya jawab tentang permasalahan yang

Menganalisis hasil pemantauanserta hasil diskusi dan tanya

sebagai bahan pembinaan

Menyusun materi pembinaan

Menginformasikan kepada pihak sekolahrumah bahwa akan

termasuk penentuan waktu pembinaan

hal yang dilakukan pada pelaksanaan kegiatan pembinaan

Melakukan kunjungan ke sekolahrumah tunggal

Page 18: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

11

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

2. Menyampaikan kepada pihak sekolahrumah tentang hal-hal

yang akan diberikan pembinaan berdasarkan hasil pemantauan

3. Melakukan pembinaan (menyampaikan materi pembinaan)

kepada pihak sekolahrumah tunggal sesuai dengan kebutuhan

sebagai bahan perbaikan dan peningkatan

4. Diskusi dan tanya jawab

C. Evaluasi Hasil Pembinaan

Evaluasi hasil pembinaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

efektivitas pembinaan yang telah dilakukan dan sebagai langkah

untuk mempersiapkan penyempurnaan dan perbaikan terhadap

kekurangan dan permasalahan yang dihadapi sekolahrumah tunggal.

D. Perbaikan dan Penyempurnaan

Perbaikan dan penyempurnaan dapat dilakukan melalui kegiatan:

1. Pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi orang tua/

keluarga dan tutor, jika terjadi kekurangan dari aspek

kompetensi

2. Workshop, seminar, dll yang berkaitan dengan sekolahrumah

3. Membuka ruang konsultasi

Page 19: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

Pembinaan merupakan tahapan penting dalam penyelenggaraan

sekolahrumah. Melalui kegiatan pembinaan

pemahaman dan kemampuan

sekolahrumah tentang peraturan

yang berkaitan dengan sekolahrumah

perangkat pembelajaran yang diperlukan dapat terpenuhi sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan

semua komponen yang terlibat maka pada

pada peningkatan kualitas para lulusan.

Demikian isi panduan pembinaan dalam penyelenggaraan

sekolahrumah ini, semoga panduan ini dapat bermanfaat dan

memudahkan para pihak yang berwenang untuk melakukan pembinaan

terhadap sekolahrumah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kualitas sekolahrumah secara keseluruhan.

12

BAB EMPAT

PENUTUP

Pembinaan merupakan tahapan penting dalam penyelenggaraan

sekolahrumah. Melalui kegiatan pembinaan diharapkan wawasan,

orang tua, tutor, dan pengelola

tentang peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan

yang berkaitan dengan sekolahrumah dapat meningkat. Selain itu semua

perangkat pembelajaran yang diperlukan dapat terpenuhi sesuai

ditetapkan. Dengan meningkatnya kualitas

semua komponen yang terlibat maka pada akhirnya akan berdampak

pada peningkatan kualitas para lulusan.

Demikian isi panduan pembinaan dalam penyelenggaraan

sekolahrumah ini, semoga panduan ini dapat bermanfaat dan

memudahkan para pihak yang berwenang untuk melakukan pembinaan

terhadap sekolahrumah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kualitas sekolahrumah secara keseluruhan.

Page 20: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

13

Panduan Pembinaan Sekolahrumah

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 129 Tahun 2014 tentang Sekolahrumah, Jakarta.

Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat Nomor ............ Tahun 2016 tentang Petunjuk

Teknis Penyelenggaraan Sekolahrumah, Jakarta.

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-

pembinaan-menurut-para-ahli.html

http://xerma.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-fungsi-pembinaan-

menurut.html

Page 21: PANDUAN PEMBINAAN SEKOLAHRUMAH

14

Panduan Pembinaan Sekolahrumah