Panduan Mengkonfigurasi Two-Node File Server Failover Cluster Pada Windows Server 2008
Transcript of Panduan Mengkonfigurasi Two-Node File Server Failover Cluster Pada Windows Server 2008
1
Panduan Langkah Demi Langkah Mengkonfigurasi Two-Node File Server Failover Cluster pada Windows Server 2008
Abstrak
Failover cluster adalah suatu kumpulan computer yang independen yang bekerja secara
bersama-sama untuk meningkatkan availabilitas dan servis. Server yang dicluster (disebut juga
sebagai nodes) terhubung menggunakan kabel secara fisik dan software. Jika satu dari node
kluster mengalami kegagalan, node lain akan menyediakan servis (suatu proses yang disebut
failover). Panduan ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk instalasi dan konfigurasi file
server failover cluster yang memiliki dua buah node. Dengan membuat dan mengkonfigurasi
dalam panduan nini, anda dapat mempelajari mengenai failover cluster dan membiasakan diri
anda dengan Failover Cluster Management snap-in.
3
Isi
Panduan Langkah Demi Langkah Mengkonfigurasi Two-Node File Server Failover Cluster pada
Windows Server 2008 .................................................................................................................. 1
Panduan Langkah Demi Langkah Mengkonfigurasi Two-Node File Server Failover Cluster pada
Windows Server 2008 .................................................................................................................. 4
Dalam panduan ini .................................................................................................................... 4
Overview two-node file server cluster .......................................................................................... 4
Shared Folder dalam Failover Cluster ...................................................................................... 6
Kebutuhan two-node failover cluster ............................................................................................ 6
Kebutuhan Software two-node failover cluster ......................................................................... 9
Infrastruktur Network dan kebutuhan account domain untuk two-node failover cluster ........... 9
Langkah instalasi two-node file server cluster ........................................................................... 10
Langkah 1: Menghubungkan cluster server ke network dan storage ..................................... 10
Langkah 2: Instalasi fitur failover cluster ................................................................................ 11
Langkah 3: Validasi konfigurasi cluster .................................................................................. 13
Langkah 4: Membuat cluster .................................................................................................. 15
Langkah untuk mengkonfigurasi two-node file server cluster .................................................... 16
Referensi tambahan ................................................................................................................... 19
4
Panduan Langkah Demi Langkah Mengkonfigurasi Two-Node File Server Failover Cluster pada Windows Server 2008
Failover cluster adalah suatu kumpulan computer yang independen yang bekerja secara bersama-sama
untuk meningkatkan availabilitas dan servis. Server yang terkluster (disebut juga sebagai nodes)
terhubung menggunakan kabel secara fisik dan software. Jika satu dari node kluster mengalami
kegagalan, node lain akan menyediakan servis (suatu proses yang disebut failover). Pengguna
merasakan gangguan yang minimum pada servis.
Catatan
Fitur failover cluster ini tidak tersedia pada Windows Web Server 2008 atau Windows 2008
Standard.
Dalam Windows Server 2008, kemajuan failover clusters ini ditujukan pada simplifikasi cluster,
menjadikan lebih aman, dan meningkatkan stabilitas cluster. Setup dan manajemen cluster menjadi
lebih mudah. Security dan Networking dalam cluster telah ditingkatkan, seperti pada cara komunikasi
failover cluster dengan storage. Untuk informasi lebih lanjut mengenai improvement dari failover
clusters, lihat :
http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=62368.
Dalam panduan ini
Overview untuk two-node file server cluster
Shared folder dalam failover cluster
Kebutuhan two-node failover cluster
Langkah untuk instalasi two-node file server cluster
Langkah untuk konfigurasi two-node file server cluster
Sumber tambahan
Overview two-node file server cluster Server-server dalam failover cluster dapat berfungsi dalam berbagai macam role, termasuk role dari file
server, print server, mail server, atau database server, dan ia dapat menyediakan availabilitas tinggi
untuk berbagai macam servis dan aplikasi. Panduan ini akan menjelaskan bagaimana cara untuk
mengkonfigurasi suatu two-node file server cluster.
Failover cluster biasanya termasuk unit yang sacara fisik terhubung ke semua server dalam cluster,
walaupun diberikan volume apapun dalam storage hanya dapat diakses oleh satu server dalam satu
waktu. Diagram di bawah ini menunjukkan two-node failover cluster yang terhubung pada storage unit.
5
Failover cluster dengan dua node yang terhubung ke storage unit
Storage volume atau logical unit numbers (LUNs) diekspos ke suatu node dalam cluster tidak boleh
diekspos ke server lain termasuk server pada cluster lain. Diagram berikut ini mengilustrasikan hal
tersebut.
Dua failover clusters, masing-masing dengan LUNs sendiri.
Catat bahwa untuk availabilitas maksimum dari setiap server penting sebagai latihan terbaik untuk
managemen server. Sebagai contoh, kehati-hatian dalam memanage lingkungan fisik suatu server,
mencoba perubahan software sebelum mengimplimentasikannya secara keseluruhan, dan ketelitian
dalam menjaga setiap perubahan software update dan konfigurasi untuk semua server yang dicluster.
Skenario berikut ini menjelaskan bagaimana file server failover cluster dapat dikonfigurasi. Suatu file
yang akan di-share berada dalam cluster storage, dan setiap server yang dicluster dapat bertindak
sebagai file server yang men-share-nya.
6
Shared Folder dalam Failover Cluster
Dalam Windows Server 2008, antar muka untuk melihat atau mengkonfigurasi shared folder dalam
failover cluster telah dikembangkan dan diefisiensi. Konfigurasi menjadi lebih mudah dimengerti dan
memperkecil kesalahan konfigurasi. Berikut ini adalah sejumlah daftar yang menggambarkan
fungsionalitas yang terintegrasi ke dalam failover cluster:
Display hanya dibatasi pada shared folder yang dicluster (tidak tercampur dengan
nonclustered shared folders): Ketika anda atay user melihat shared folder dengan
menspesifikasikan path dari file server yang tercluster, display hanya akan memasukkan shared
folder yang merupakan bagian dari cluster. Ini tidak termasuk shared folder bukan cluster yang terjadi
sebagai node dari cluster.
Enumerasi berbasis akses: Anda dapat menggunakan enumerasi berbasis akses untuk
menyembunyikan folder tertentu dari pandangan user. Anda dapat memilih untukk mencegah user
dari melihat seluruh folder daripada memperbolehkan user untuk melihat folder tapi tidak dapa
mengakses apapun. Anda dapat mengkonfigurasi enumerasi berbasis aksess untuk shared folder
yang dicluster dengan cara yang sama seperti pada shared folder tidak dicluster.
Offline access: Anda dapat mengkonfigurasi akses offline (caching) untuk shared folder dicluster
dengan cara yang sama seperti pada shared-folder tidak dicluster.
Disk yang dicluster selalu dikenali sebagai bagian dari cluster: Baik anda mengunakan failover
cluster interface, Windows Explorer, atau Share dan Storage Management snap-in, Windows Server
2008 mengenali apakah suatu disk didesain sebagai cluster storage. Jika disk serupa tidak
dikonfigurasi sebagai bagian dari cluster file server, anda tidak dapat mensharenya. Malahan, akan
terjadi error yang mengindikasikan bahwa disk harus dikonfigurasi sebagai bagian dari file server
yang dicluster sebelum dapat disharing.
Servis yang Terintegrasi untuk Network File System: File Server role dalam Windows
Server 2008 memasukkan role service tambahan yang disebut Service untuk Network File System
(NFS). Dengan menginstall role service dan mengkonfigurasi shared folder dengan Service untuk
NFS, anda dapat membuat suatu file server yang dicluster yang mendukung klien berbasis UNIX
Kebutuhan two-node failover cluster Untuk membuat failover cluster dengan dua node (tanpa menghiraukan service atau aplikasi yang
disediakan oleh node), anda membutuhkan hardware, software, account, dan infrastruktur network yang
digambarkan dalam bagian yang mengikuti.
Kami merekomendasikan anda pertama menggunakan informasi yang diberikan dalam panduan ini
dalam lingkungan lab tes. Panduan langkah-demi-langkah tidak dimaksudkan untuk digunakan pada
pemasangan fitur Windows Server 2008 tanpa dokumentasi yang menyertai (seperti yang dipaparkan
pada bagian Resource tambahan), dan hal tersebut sebaiknya digunakan dengan kebijaksanaan sebagai
stand-alone document.
Kebutuhan hardware two-node failover cluster
Anda akan membutuhkan hardware berikut ini untuk two-node failover cluster:
Servers: Kami merekomendasikan anda untuk menggunakan set computer yang cocok yang
memiliki komponen-komponen yang sama.
7
Penting
Sebaiknya anda hanya menggunakan komponen-komponen yang kompatibel dengan
Windows Server 2008.
Network adapter dan cable (untuk komunikasi network): Hardware jaringan, seperti komponen
lainnya dalam solusi failover cluster, harus kompatibel dengan Windows Server 2008. Jika anda
menggunakan iSCSI, network adapter yang digunakan harus dedicated terhadap komunikasi network
atau iSCSI, tidak kedua-duanya.
Dalam infrastruktur jaringan yang terhubung ke node-node cluster anda, hindari terjadinya single
point yang failure. Terdapat banyak cara untuk menyelasaikan hal ini. Anda dapat menghubungkan
node-node cluster anda secara multiple, the network infrastructure that connects your cluster nodes,
avoid having single points of failure. Sebagai alternatif, anda dapat menghubungkan node-node
cluster anda dengan satu network yang dibangun dengan network adapter yang bekerja bersama-
sama, switch-switch yang redundant, router-router yang redundant, atau hardware serupa yang
menghilangkan single point yang failure.
Catatan
Jika anda menghubungkan node-node cluster dengan single network, network akan melewati
kebutuhan redundancy saat Validate a Configuration Wizard. Walaupun begitu, laporan dari
wizard akan memasukkan peringatan bahwa network tersebut sebaiknya tidak memiliki
single point yang failure.
Untuk informasi lebih detail mengenai konfigurasi network yang dibutuhkan untuk failover cluster,
lihat Network infrastructure and domain account requirements for a two-node failover cluster, pada
bagian akhir topik ini.
Device controllers atau adapter yang tepat untuk:
Untuk Serial Attached SCSI atau Fibre Channel: Jika anda menggunakan Serial Attached
SCSI atau Fibre Channel, pada semua server yang tercluster, mass-storage device controllers
yang dedicated terhadap cluster storage harus identik. Ia juga harus menggunakan versi
firmware yang sama.
Catatan
Dengan Windows Server 2008, anda tidak dapat menggunakan parallel SCSI untuk
menghubungkan storage ke server-server yang dicluster.
Untuk iSCSI: Jika anda menggunakan iSCSI, setiap server yang dicluster harus memiliki satu
atau lebih network adapater atau host bus adapter yang dedicated terhadap cluster storage.
Network yang anda gunakan untuk iSCSI tidak dapat digunakan untuk komunikasi network.
Pada semua server-server yang dicluster, network adapter anda gunakan untuk menghubungkan
target iSCSI storage harus identik, dan kami merekomendasikan anda menggunakan Gigabit
Ethernet atau yang lebih tinggi.
Untuk iSCSI, anda tidak dapat menggunakan network adapter yang bekerja bersama-sama,
karena tidak didukung dengan iSCSI.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai iSCSI, lihat iSCSI FAQ website Microsoft
(http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=61375).
Storage: Anda harus menggunakan shared storage yang kompatibel dengan Windows Server 2008.
8
Untuk two-node failover cluster, storage harus memiliki setidaknya dua volume (LUNs) terpisah, yang
dikonfigurasi pada level hardware. Satu volume akan berfungsi sebagai witness disk (dijelaskan pada
paragraph selanjutnya). Satu volume lainnya akan memiliki file yang dishare ke user. Keperluan
storage termasuk berikut ini :
Untuk menggunakan dukungan native disk yang termasuk dalam failover cluster, gunakan basic
disk, tidak dynamic disk.
Kami merekomendasikan anda untuk memformat partisi menggunakan NTFS (untuk witness
disk, partisi harus NTFS).
Untuk pola partisi disk, anda dapat menggunakan master boot record (MBR) atau GUID partition
table (GPT).
Witness disk adalah disk dalam cluster storage yang didesain untuk menyimpan copy dari database
konfigurasi cluster. (witness disk adalah bagian dari beberapa, tidak semua, konfigurasi quorum.)
Untuk two-node cluster ini, konfigurasi quorum akan menjadi Node and Disk Majority, default untuk
cluster dengan jumlah node genap. Node and Disk Majority berarti bahwa node witness disk
masing-masing mengandung copy dari konfigurasi cluster, dan cluster memiliki quorum selama
majority (dua dari tiga) dari copy ini tersedia.
Deploying storage area network dengan failover cluster
Ketika mendeploy suatu storage area network (SAN) dengan failover cluster, ikuti panduan berikut ini:
Konfirmasi kompatibilitas storage: Konfirmasi dengan pabrik dan vendor storage tersebut,
termasuk driver, firmware, dan software yang digunakan untuk storage, adalah kompatibel dengan
failover clusters dalam Windows Server 2008.
Penting
Storage yang telah kompatibel pada Windows Server 2003 mungkin tidak kompatibel dengan
failover cluster pada Windows Server 2008. Hubungi vendor anda untuk memastikan bahwa
storage kompatibel dengan failover cluster pada Windows Server 2008.
Failover clusters termasuk kebutuhan baru berikut ini untuk storage :
Karena kemajuan dalam failover cluster memerlukan respon yang benar storage terhadap SCSI
command yang spesifik, storage harus mengikuti standar yang disebut SCSI Primary
Commands-3 (SPC-3). Khususnya, storage harus mendukung Persistent Reservations seperti
yang disebutkan dalam standar SPC-3.
Miniport driver yang digunakan untuk storage ini harus bekerja Microsoft Storport storage driver.
Isolasi device storage, satu cluster per device: Server dari cluster yang berbeda harus tidak dapat
mengakses storage device yang sama. Dalam banyak kasus, LUN yang digunakan untuk satu set
server cluster harus diisolasi dari semua server lain yang melalui LUN masking atau zoning.
Pertimbangkan penggunaan software multipath I/O: Dalam storage fabric availabilitas tinggi, anda
dapat mendeploy failover cluster dengan multiple host bus adapters mengunakan software multipath
I/O. Ini akan menyediakan level tertinggi dari redundansi dan availabilitas. Untuk Windows Server
2008, solusi multipath anda harus berbasis pada Microsfot Multipath I/O (MPIO). Vendor hardware
anda biasanya akan mensuplai suatu MPIO device-specific modul (DSM) untuk hardware anda,
walaupun satu atau lebih DSM sebagai bagian dari sistem operasi termasuk dalam Windows 2008.
9
Penting
Host bus adapters dan software multipath I/O dapat sangat sensitive terhadap versi. Jika
anda mengimplementasikan solusi multipath untuk cluster anda, sebaiknya anda bekerja
cukup dekat dengan vendor hardware untuk memilih adapter, firmware, dan software yang
benar untuk Windows Server 2008.
Kebutuhan Software two-node failover cluster
Server-server untuk two-node failover cluster harus menjalankan versi Windows Server 2008 yang sama,
termasuk versi hardware yang sama (32-bit, x64, atau Itanium architecture). Ia juga harus memiliki
update software (patch) dan service pack yang sama.
Infrastruktur Network dan kebutuhan account domain untuk two-node failover cluster
Anda membutuhkan infrastruktur network dibawah ini untuk two-node failover cluster dan account
administrator dengan permisi domain berikut ini :
Setting Network dan alamat IP: Ketika anda menggunakan network adapter yang identik untuk
jaringan, gunakan juga setting komunikasi yang identik untuk adapter-adapter tersebut (sebagai
contoh, Speed, Duplex Mode, Flow Control, dan Media Type). Juga, bandingkan setting antara
network adapter dengan switch yang terhubung dan pastikan tidak ada settingan yang konflik.
Jika anda memiliki private network yang tidak di-route ke infrastruktur network lain anda, pastikan
bahwa masing-masing private networks menggunakan subnet yang unik.Hal ini penting jika anda
memberikan alamat IP yang unik pada setiap network adapter. Sebagai contoh, jika anda memiliki
node cluster pada kantur pusat yang menggunakan satu network fisik, dan node lain pada kantor
cabang yang menggunakan network fisik terpisah, jangan gunakan 10.0.0.0/24 untuk kedua network,
meskipun anda memberikan alamat IP yang unik untuk masing-masing adapter.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai network adapter, lihat Hardware requirements for a two-node
failover cluster, pada bagian awal panduan ini.
DNS: Server-server dalam cluster harus menggunakan Domain Name System (DNS) untuk name
resolution. DNS dynamic update protocol dapat digunakan.
Domain role: Semua server dalam cluster harus berada dalam domain Active Directory yang sama.
Sebagai praktek terbaik, semua server yang dicluster harus domain role (baik sebagai member
server atau domain controller) yang sama. Role yang direkomendasikan adalah member server.
Domain controller: Kami merekomendasikan server0server dicluster anda sebagai member server.
Jika iya, anda membutuhkan server tambahan yang berperan sebagai domain controller dalam
domain yang memiliki failover cluster anda.
Clients: Sebagai yang dibutuhkan untuk testing, anda dapat menghubungkan satu atu lebih client
yang terhubung ke failover cluster yang telah anda buat, dan mengamati efek pada client ketika anda
memindahkan atau fail over server yang dicluster dari satu node cluster ke lainnya.
Account untuk mengatur cluster: Ketika anda pertama kali membuat cluster atau menambahkan
server padanya, anda harus login ke domain dengan account yang bertindak sebagai administrator
dan memiliki permisi untuk semua server dalam cluster. Account tersebtu tidak memerlukan untuk
menjadi Domain Admins account, tetapi dapat menjadi Domain Users account dalam Administrators
group untuk setiap server dicluster. Sebagai tambahan, jika account bukan Domain Admins account,
10
account (atau grup dimana account tersebut sebagai membernya) harus diberikan permisi Create
Computer Objects dalam domain.
Catatan
Terdapat perubhana pada cara Cluster service berjalan dalam Windows Server 2008
dibandingkan dengan Windows Server 2003. Dalam Windows Server 2008 tidak terdapat
Cluster service account, Malahan, Cluster service berjalan secara otomatis dalam konteks
tertentu yang menyediakan permisi dan privileges yang sepsifik yang penting untuk service
(sama seperti konteks local system, tetapi dengan privileges yang dikurangi) .
Langkah instalasi two-node file server cluster Anda harus menjalankan langkah berikut ini untuk install two-node file server failover cluster.
Langkah 1: Menghubungkan cluster server ke network dan storage
Langkah 2: Instalasi fitur failover cluster
Langkah 3: Validasi konfigurasi cluster
Langkah 4: Membuat cluster
Jika anda telah membuat node-node cluster dan ingin mengkonfigurasi file server fail over cluster, lihat
Langkah untuk mengkonfigurasi two-node file server cluster, akhir dari panduan ini.
Langkah 1: Menghubungkan cluster server ke network dan storage
Gunakan instruksi berikut untuk menghubungkan cluster server yang anda pilih ke network dan storage.
Catatan
Review Kebutuhan Hardware Two-Node Failover Cluster di bagian sebelumnya dalam panduan
ini, untuk detail mengenai jenis dari network adapter dan device controllers yang dapat anda
gunakan pada Windows Server 2008.
Untuk failover cluster network, hindari terjadinya failure pada single point. Terdapat banyak cara untuk
menyelasaikan hal ini. Anda dapat menghubungkan node-node cluster anda secara multiple, the network
infrastructure that connects your cluster nodes, avoid having single points of failure. Sebagai alternatif,
anda dapat menghubungkan node-node cluster anda dengan satu network yang dibangun dengan
network adapter yang bekerja bersama-sama, switch-switch yang redundant, router-router yang
redundant, atau hardware serupa yang menghilangkan failure pada single point (jika anda menggunakan
network untuk iSCSI, anda harus membuat network ini sebagai tambahan network lain).
Untuk two-node file server cluster, ketika anda menghubungkan server-server ke cluster storage, anda
harus mengekspos setidaknya dua volume (LUNs). Anda dapat mengekspos volume tambahan sebagai
kebutuhan untuk ketelitian testing konfigurasi anda. Jangan mengekspos volume-volume yang dicluster
ke server-server yang bukan dalam cluster.
Untuk menghubungkan cluster server ke network dan storage
1. Tinjau kembali detail mengenai network dalam Kebutuhan Hardware untuk Two-Node Failover
Cluster and Infrastruktur network dan kebutuhan account domain untuk two-node failover
cluster, pada bagian awal panduan ini.
11
2. Hubungkan dan konfigurasi network pada server-server cluster yang akan digunakan.
3. Jika konfigurasi tes anda termasuk klien atau domain controller yang bukan dicluster, pastikan
bahwa komputer-komputer tersebut dapat terhubung ke server-server yang dicluster setidaknya
melalui satu network.
4. Ikuti instruksi pabrikan untuk menghubungkan server-server dan storage secara fisik.
5. Pastikan bahwa disk (LUNs) yang akan anda gunakan dalam cluster diekspos ke server yang
akan anda cluster (dan hanya server-server tersebut). Anda dapat menggunakan interface
apapun berikut ini untuk mengekspos disk atau LUN:
Interface yang disediakan oleh pabrikan storage.
Jika anda menggunakan iSCSI, interface iSCSI yang tepat.
Microsoft Storage Manager untuk SAN (bagian dari system operasi Windows Server 2008).
Untuk menggunakan interface ini, anda harus menghubungi pabrikan dari storage anda
untuk penyedia paket Virtual Disk Service (VDS) yang didesain untuk storage anda.
6. Jika anda telah membeli software yang mengontrol format atau fungsi dari disk, ikuti instruksi
vendor mengenai bagaimana cara untuk menggunakan software pada Windows Server 2008.
7. Pada salah satu server yang akan anda cluster, klik Start, klik Administrative Tools, klik
Computer Management, kemudian klik Disk Management. (apabila dialog box User Account
Control muncul, konfirmasi bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik
Continue.) Dalam Disk Management, konfirmasi bahwa cluster disk telah terlihat.
8. Jika anda ingin memiliki storage volume lebih besar dari 2 terabyte, dan anda menggunakan
Windows interface untuk mengontrol format dari disk, convert disk tersebut ke mode partisi
yang disebut GUID partition table (GPT). Untuk melakukan hal ini, back up semua data dalam
disk, hapus semua volume pada disk, kemudian dalam Disk Management, klik-kanan disk yang
dimaksud (bukan partisinya) dan klik Convert GPT Disk.
Untuk volume lebih kecil dari 2 terabyte,anda dapat menggunakan mode partisi yang disebut
master boot record (MBR) daripada menggunakan GPT.
Penting
Anda dapat menggunakan MBR atau GPT untuk disk yang digunakan oleh failover cluster, tetapi
anda tidak dapat menggunakan disk yang diconvert ke dynamic menggunakan Disk Management.
Jika anda telah membeli software yang mengontrol format atau fungsi dari disk, hubungi vendor
untuk instruksi mengenai bagaimana cara menggunakan software tersebut pada Windows Server
2008.
9. Cek format semua volume atau LUN yang muncul. Kami merekomendasikan NTFS sebagai
formatnya (untuk witness disk, anda harus menggunakan NTFS).
Langkah 2: Instalasi fitur failover cluster
Dalam langkah ini, anda menginstall fitur failover cluster. Server harus menjalankan Windows Server
2008.
Untuk menginstal fitur failover cluster pada server
1. Jika anda baru saja menginstall Windows Server 2008, interface Initial Configuration Tasks
12
ditampilkan seperti ilustrasi berikut ini.
Initial Configuration Tasks
Apabila interface ini ditampilkan, di bawah Customize This Server, klik Add features.
Kemudian langsung menuju ke Langkah 3.
2. Apabila interface Initial Configuration Tasks tidak ditampilkan dan Server Manager tidak
berjalan, klik Start, klik Administrative Tools, kemudian klik Server Manager. (apabila dialog
box User Account Control muncul, konfirmasi bahwa yang ditampilkan adalah yang anda
inginkan, lalu klik Continue.)
Server Manager
13
Dalam Server Manager, di bawah Features Summary, klik Add Features.
3. Pada Add Features Wizard, klik Failover Clustering, kemudian klik Install.
4. Ikuti instruksi yang terdapat pada wizard untuk menyelesaikan instalasi fitur ini. Ketika wizard
selesai, lalu close.
5. Ulangi proses tersebut untuk masing-masing server yang anda ingin masukkan ke dalam
cluster.
Langkah 3: Validasi konfigurasi cluster
Sebelum membuat cluster, kami sangat merekomendaskan anda untuk memvalidasi konfigurasi anda.
Validasi ini akan membantu anda untuk mengkonfirmasi konfigurasi server, network, dan storage anda
memenuhi kebutuhan spesifik untuk failover cluster.
Untuk memvalidasi konfigurasi failover cluster
1. Untuk membuka failover cluster snap-in, klik Start, klik Administrative Tools, kemudian klik
Failover Cluster Management. (apabila dialog box User Account Control muncul, konfirmasi
bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik Continue.)
Failover Cluster Management snap-in
14
2. Konfirmasi bahwa Failover Cluster Management telah dipilih kemudian, pada center pane di
bawah Management, klik Validate a Configuration.
Validate a Configuration Wizard
15
3. Ikut instruksi pada wizard untuk menetapkan dua server dan tes. Untuk memvalidasi
keseluruhan konfigurasi, jalankan keseluruhan test sebelum membuat cluster.
4. Halaman Summary muncul setelah test selesai. Untuk melihat Help topics yang akan
membantu anda menginterpretasikan hasilnya, klik More about cluster validation tests.
5. Saat masih dalam Summary page, klik View Report dan baca hasil tesnya.
Untuk melihat hasil dari tes setelah anda mengclose wizard, lihat
SystemRoot\Cluster\Reports\Validation Report date and time.html
SystemRoot adalah folder dimana anda menginstall system operasi (sebagai contoh,
C:\Windows).
6. Sesuai keperluan, lakukan perubahan konfigurasi dan jalankan kembali tesnya.
7. Untuk melihat Help topics mengenai validasi cluster setelah wizard di close, dalam Failover
Cluster Management, klik Help, klik Help Topics, klik the Contents tab, expand konten untuk
failover cluster Help, dan klik Validating a Failover Cluster Configuration.
Langkah 4: Membuat cluster
Untuk membuat cluster, jalankan Create Cluster wizard.
Untuk menjalankan Create Cluster wizard
1. Untuk membuka failover cluster snap-in, klik Start, klik Administrative Tools, kemudian klik
Failover Cluster Management. (apabila dialog box User Account Control muncul, konfirmasi
bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik Continue.)
2. Konfirmasi Failover Cluster Management telah dipilih kemudian, pada center pane di bawah
16
Management, klik Create a cluster.
Create Cluster Wizard
q
Ikuti instruksi pada wizard untuk menetapkan:
Server yang termasuk dalam cluster.
Nama cluster.
Semua informasi alamat IP yang tidak secara otomatis diberikan oleh setting DHCP anda.
3. Setelah wizard dijalankan dan halaman Summary muncul, untuk melihat report tugas yang
telah wizard kerjakan, klik View Report.
Langkah untuk mengkonfigurasi two-node file server
cluster
Untuk mengkonfigurasi two-node file server failover cluster, ikuti beberapa langkah berikut:
Untuk mengkonfigurasi two-node file server failover cluster
1. Untuk membuka failover cluster snap-in, klik Start, klik Administrative Tools, kemudian klik
Failover Cluster Management. (apabila dialog box User Account Control muncul, konfirmasi
bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik Continue.)
2. Dalam console tree, jika cluster yang anda buat tidak ditampilkan, klik-kanan Failover Cluster
Management, klik Manage a Cluster, kemudian pilih cluster yang ingin anda konfigurasi.
3. Dalam console tree, klik tanda plus setelah cluster yang anda buat untuk mengexpand item-
item yang berada dibawahnya.
17
4. Jika server-server yang dicluster terhubung dengan suatu network yang yang tidak digunakan
untuk komunikasi network dalam cluster (sebagai contoh, suatu network diperuntukkan hanya
bagi iSCSI), kemudian di bawah Networks, klik-kanan network, klik Properties, kemudian klik
Do not allow the cluster to use this network. Klik OK.
5. Klik Services and Applications. Dibawah Actions (sebelah kanan), klik Configure a Service
or Application.
High Availability Wizard
6. Tinjau kembali tulisan pada halaman pertama wizard, kemudian klik Next.
List of Services and Applications in the High Availability Wizard
18
7. Klik File Server, kemudian klik Next.
8. Ikuti instruksi dalam wizard berikut ini untuk menentukan detail:
Nama unutk file server yang dicluster
Semua informasi alamat IP yang tidak secara otomatis diberikan oleh setting DHCP anda—
sebagai contoh, alamat IPv4 statik untuk file server yang dicluster.
The storage volume or volumes that the clustered file server should use
9. Setelah wizard berjalan dan halaman Summary muncul, untuk melihat laporan dari tugas-tugas
yang telah wizard kerjakan, klik View Report.
10. Untuk mengclose wizard, klik Finish.
11. Dalam console tree, pastikan Services and Applications telah diexpand, kemudian pilih file
server yang dicluster yang baru saja anda buat.
12. Dibawah Actions, klik Add a shared folder.
Provision a Shared Folder Wizard akan muncul. Ini adalah wizard yang sama yang boleh
anda gunakan untuk menetapkan share suatu file server yang tidak dicluster.
13. Ikuti instruksi dalam wizard untuk menetapkan setting berikut ini untuk shared folder.
Path dan nama.
NTFS permissions (opsional).
Advanced setting untuk protokol SMB (opsional). SMB ini digunakan oleh klien berbasis
windows. Settingannya termasuk :
- Batasan user
- Offline setting (caching).
19
- Enumerasi berbasis akses, dijelaskan dalam Shared folders in a failover cluster, pada
bagian sebelumnya di panduan ini.
Protokol NFS akan digunakan, untuk mendukung klien berbasis UNIX (optional).
14. Setelah menyelesaikan wizard, konfirmasi bahwa file server yang dicluster telah online. Jika
tidak, tinjau keadaan network dan storage dan perbaiki persoalan apapun. Kemudian klik-kanan
cluster file server yang baru dan klik Bring this service or application online.
15. Untuk menjalankan basic test dari failover, klik-kanan cluster file server, klik Move this service
or application to another node, dan klik pilihan node yang tersedia. Ketika prompt muncul,
tetapkan pilihan anda.
Anda dapat mengamati perubahan status pada bagian tengah jendela snap-in sebagai file
server tercluster telah dipindahkan.
Referensi tambahan Sumber berikut ini menyediakan informasi tambahan mengenai failover cluster:
Untuk informasi lebih lanjut mengenai iSCSI, lihat FAQ iSCSI pada Web site Microsoft
(http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=61375).
Untuk informasi mengenai improvement dalam failover cluster sebagai perbandingan terhadap server
cluster dalam Windows Server 2003, lihat “What’s New in Failover Clusters” pada Web site Microsoft
(http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=62368).