Panduan Menentukan Dosis Pupuk

4
PANDUAN MENENTUKAN DOSIS PUPUK BERDASARKAN HASIL PANEN UNTUK TANAMAN JERUK Oleh : Ir. Sutopo, MSI Pendahuluan Perkembangan tumbuhan dalam kondisi alami seperti di hutan seimbang dengan pelapukan batu- batuan dan sisa organisme. Adanya campur tangan manusia seperti pengangkutan hasil panen menyebabkan pengurasan nutrisi dari tempat tumbuhnya sehingga tanah tidak mampu lagi mendukung kebutuhan tanaman secara normal. Oleh karena itu, lahan-lahan pertanian semakin lama semakin kurus dan produktivitasnya terus merosot jika tidak diberi pupuk. Nutrisi pupuk yang terlarut dalam air diserap oleh akar tanaman, bersama dengan karbon dioksida dari udara dengan bantuan cahaya matahari dimasak di dalam daun menjadi senyawa penting untuk pertumbuah dan produksi buah. Oleh karena itu, volume hasil, mutu buah dan umur produktif tanaman sangat bergantung pada pasokan nutrisi dari luar. Biaya yang dikeluakan untuk kegiatan pemupukan tanaman jeruk usia produktif cukup besar untuk memperoleh hasil yang memuaskan, biasanya sekitar 30% dari total biaya pengelolaan kebun. Dibandingkan dengan unsur lain, nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) merupakan nutrisi yang paling banyak dibutuhkan dan memberikan pengaruh paling nyata bagi tanaman. Tanaman jeruk dalam hidupnya dibagi menjadi dua periode yaitu saat tanaman masih dalam fase juvenil (vegetatif) atau periode belum menghasilkan buah (TBM) dan tanaman dewasa atau periode tanaman menghasilkan buah (TM). Saat TBM, penentuan dosis pupuk biasanya didasarkan pada hasil percobaan lapangan pada berbagai umur tanaman. Setelah memasuki periode TM, dosis pupuk bisa didekati melalui analisis tanah dan daun, gejala kahat hara pada daun, atau hasil panen buah. Setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan, tetapi pendekatan analisis tanah dan daun bagi sebagian besar petani

Transcript of Panduan Menentukan Dosis Pupuk

Page 1: Panduan Menentukan Dosis Pupuk

PANDUAN MENENTUKAN DOSIS PUPUK BERDASARKAN HASIL PANEN

UNTUK TANAMAN JERUKOleh : Ir. Sutopo, MSI

Pendahuluan

Perkembangan tumbuhan dalam kondisi

alami seperti di hutan seimbang dengan

pelapukan batu-batuan dan sisa organisme.

Adanya campur tangan manusia seperti

pengangkutan hasil panen menyebabkan

pengurasan nutrisi dari tempat tumbuhnya

sehingga tanah tidak mampu lagi mendukung

kebutuhan tanaman secara normal. Oleh karena

itu, lahan-lahan pertanian semakin lama

semakin kurus dan produktivitasnya terus

merosot jika tidak diberi pupuk.

Nutrisi pupuk yang terlarut dalam air

diserap oleh akar tanaman, bersama dengan

karbon dioksida dari udara dengan bantuan

cahaya matahari dimasak di dalam daun

menjadi senyawa penting untuk pertumbuah

dan produksi buah. Oleh karena itu, volume

hasil, mutu buah dan umur produktif tanaman

sangat bergantung pada pasokan nutrisi dari

luar.

Biaya yang dikeluakan untuk kegiatan

pemupukan tanaman jeruk usia produktif cukup

besar untuk memperoleh hasil yang

memuaskan, biasanya sekitar 30% dari total

biaya pengelolaan kebun. Dibandingkan dengan

unsur lain, nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium

(K) merupakan nutrisi yang paling banyak

dibutuhkan dan memberikan pengaruh paling

nyata bagi tanaman.

Tanaman jeruk dalam hidupnya dibagi

menjadi dua periode yaitu saat tanaman masih

dalam fase juvenil (vegetatif) atau periode

belum menghasilkan buah (TBM) dan tanaman

dewasa atau periode tanaman menghasilkan

buah (TM). Saat TBM, penentuan dosis pupuk

biasanya didasarkan pada hasil percobaan

lapangan pada berbagai umur tanaman. Setelah

memasuki periode TM, dosis pupuk bisa

didekati melalui analisis tanah dan daun, gejala

kahat hara pada daun, atau hasil panen buah.

Setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan

kekurangan, tetapi pendekatan analisis tanah

dan daun bagi sebagian besar petani Indonesia

memiliki banyak hambatan antara lain karena

jauh dari laboratorium, kurang/belum ada

pengetahuan menerjemahkan hasil analisis

laboratorium.

Pemupukan Berdasarkan pada Hasil Panen

Pendekatan ini paling sederhana dan lebih

realistis bagi petani yang jauh dari fasilitas

laboratorium dan atau yang kepemilikan

lahannya relatif sempit dan terpencar. Prinsip

pendekatan ini yaitu pupuk yang diberikan

secara berimbang dan teratur salama periode

tanaman muda atau pada saat TBM (4 - 5 tahun)

mampu meningkatkan kesuburan kebun

sehingga status hara menjadi optimal (tinggi).

Aktivitas panen menyebabkan kehilangan unsur

hara tanah dalam jumlah besar karena terangkut

buah. Unsur hara untuk tanaman juga

berkurang disebabkan oleh fiksasi tanah,

terlindi menjauhi daerah perakaran (leaching),

dan menguap ke atmosfer. Oleh karena itu,

setelah panen sejumlah nutrisi harus

ditambahkan ke dalam kebun guna

mempertahankan kesuburan tanah agar

pertumbuhan dan produksi tanaman tetap

optimal. Hal-hal yang harus dilakukan dalam

menerapkan metoda ini :

Page 2: Panduan Menentukan Dosis Pupuk

Timbang dan catat setiap panen secara tepat

dan disiplin.

Lakukan pemupukan yang optimal selama

TBM untuk mencapai status kesuburan

tanah tinggi.

Lakukan analisis tanah pada awal masa TM

bila memungkinkan. Jika masih ada unsur

hara yang status ketersediaannya rendah

atau sedang, tingkatkan hingga menjadi

tinggi.

Berikan bahan organik (pupuk kandang)

pada tanah mineral secara teratur (± 40

sampai 60 kg/pohon/tahun) menjelang

musim hujan untuk melengkapi kebutuhan

unsur mikro dan memperbaiki kesuburan

fisik dan biologi tanah.

Cara Mengitung Dosis Pupuk

Berdasarkan pada hasil analisis buah dan

uji pemupukan di beberapa sentra jeruk,

pertumbuhan tanaman dan produksi buah yang

optimal dapat terjaga sepanjang tahun jika

tanama dipupuk N, P, dan K yang jumlahnya

setara dengan 2 sampai dengan 3% dari total

bobot buah yang diproduksi (panen) setahun.

Ini berarti bahwa setiap panen 100 kg buah,

dosis pupuk yang harus diberikan setara dengan

2 sampai dengan 3 kg unsur N, P dan K.

Komposisi unsur N, P dan K dalam campuran

pupuk dibuat berbeda bergantung pada

komposisinya dalam jeruk yang akan dipupuk

(Tabel 1).

Tabel 1. Kompisi N, P, dan K pada buah Jeruk

Jenis Komposisi Hara pada Buah

N P2O5 K2O

Siam

Keprok

Pamelo

10

8

5

7

3

3

2

10

10

Contoh penghitungan dosis pupuk : Hasil panen jeruk Siam = 100 kg/pohon.

Dosis rekomendasi = 2% dari bobot panen

Komposisi unsur buah jeruk Siam (10 N :

7 P2O5 : 2 K2O)

Pupuk yang tersedia : Urea (45% N),

SP36 (36% P2O5), ZK (50% K2O)

Dosis pupuk yang harus diberikan :

Urea = 100 kg x (0,02 x 10/19) x 100/45 =

2.340 g/phn

SP36 = 100 kg x (0,02 x 7/19) x 100/36 =

2.050 g/phn

ZK/ph = 100 kg x (0,02 x 2/19) x 100/50 =

421 g/phn

** Keterangan :

50% dosis diaplikasikan setelah panen, sisanya 4 bulan kemudian

Penempatan Pupuk

Pupuk dimasukkan di dalam lubang

disekitar pohon, dan jangan menyebar pupuk di

atas tanah. Guna menghindari kerusakan akar

tanaman, buatlah beberapa lubang pupuk

sedalam 10 – 15 cm di bawah tepi tajuk,

masukkan campuran pupuk, kemudian segera

tutup kembali lubang pupuk menggunakan

tanah guna mengurangi kehilangan nitrogen

melalui penguapan.

Page 3: Panduan Menentukan Dosis Pupuk

Oleh :Stutopo

Email : [email protected]

BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

2011