Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

29
5/11/2018 PanduanMateriBincangPkm-gtRevisi2(FormatPenulisan)-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-  FORMAT PENULISAN COVER PKM-GT HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN ADALAH: 1. Kertas yang digunakan untuk cover hingga akhir adalah Kertas A4 80 gram dengan margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm dan bawah 3 cm. 2. Untuk sampul atau cover PKM-GT adalah Kertas Buffalo, ukuran A4, berwarna coklat, soft cover, tanpa cover plastik dan dijilid Buku. 3. Bagian atas adalah Logo perguruan tinggi dengan ukuran 5 x 5 cm dibagian tengah. Logo warna putih bukan yang hitam.( kementrian).  4. Dibagian bawah logo berisi : Program kreativitas mahasiswa dan Judul program (ditulis dengan huruf kapital dan bold semua) Penulisan judul smuanya huruf kapital, kecuali untuk nama ilmiah ditulis sesuai dengan aturan ilmiah. Misal : Trichomonas gallinae. Bidang kegiatan ditulis huruf kapital PKM – GT ditulis kapital. 5. penulisan pengusul diawali oleh ketua kelompok, kemudian diikuti oleh anggota kelompok, dengan mencantumkan nama lengkap, nim dan angkatan. Misal : Muhammad Yanuar (105130101111054) 2010 6. nama perguruan tinggi (ditulis huruf kapital) Kota (ditulis huruf kapital) Tahun 7.  Untuk penomoran Halaman Judul, lembar pengesahaan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, ringkasan menggunakanangka romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i , ii dan seterusnya).  

Transcript of Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

Page 1: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

FORMAT PENULISAN COVER PKM-GT

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN ADALAH:

1.  Kertas yang digunakan untuk cover hingga akhir adalah Kertas A4 80 gram

dengan margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm dan bawah 3 cm.

2.  Untuk sampul atau cover PKM-GT adalah Kertas Buffalo, ukuran A4,

berwarna coklat, soft cover, tanpa cover plastik dan dijilid Buku.

3.  Bagian atas adalah Logo perguruan tinggi dengan ukuran 5 x 5 cm dibagian

tengah. Logo warna putih bukan yang hitam.( kementrian). 

4.  Dibagian bawah logo berisi : 

Program kreativitas mahasiswa dan Judul program

(ditulis dengan huruf kapital dan bold semua)

Penulisan judul smuanya huruf kapital, kecuali untuk nama ilmiah ditulis

sesuai dengan aturan ilmiah. Misal : Trichomonas gallinae.Bidang kegiatan ditulis huruf kapital

PKM – GT ditulis kapital.

5.  penulisan pengusul diawali oleh ketua kelompok, kemudian diikuti oleh

anggota kelompok, dengan mencantumkan nama lengkap, nim dan angkatan.

Misal : Muhammad Yanuar (105130101111054) 2010

6.  nama perguruan tinggi (ditulis huruf kapital) 

Kota (ditulis huruf kapital)

Tahun

7.  Untuk penomoran Halaman Judul, lembar pengesahaan, kata pengantar, daftar

isi, daftar gambar, ringkasan menggunakanangka romawi kecil dan diketik di

sebelah kanan bawah (i , ii dan seterusnya). 

Page 2: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :

DESENTRALISASI PENDIDIKAN KEJURUAN (SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN) SEBAGAI KUNCI POKOK DALAM UPAYA PERCEPATAN

PENURUNAN ANGKA PENGANGGURAN

DI JAWA TIMUR

BIDANG KEGIATAN :

PKM GT

Disusun Oleh:

Mohammad Hartanto Y. (0811310028) 2008

Bedhi Kuswantoro. (0811310009) 2008Faizal Agung P. (0911310011) 2009

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

CONTOH COVER

i

Page 3: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

FORMAT PENULISAN LEMBAR PENGESAHAAN

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN ADALAH:

1.  Penulisan judul : (hanya huruf pertama pada semua

kata ditulis huruf kapital)

2.  Bidang kegiatan yang dicentang adalah bagian :

PKM-GT

3.  Biodata secara singkat ketua pelaksana..

4.  Biodata singkat Dosen pendamping.

5.  Penulisan tanggal pengesahan adalah tanggal PKM-GT

tersebut di sahkan. Disertai dengan penulisan :Kota, tanggal Pengesahan- bulan-tahun.

6.  Persetujuan ditandatangani oleh Wakil Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama Program Kedokteran Hewan

7.  Kemudian tanda tangan ketua pelaksana, dosen pendamping. 8.  Dan ditandatangani pula oleh wakil rektor bidang kemasiswaan . 

Page 4: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

HALAMAN PENGESAHAN

1.  Judul : Desentralisasi Pendidikan Kejuruan (Sekolah Menengah

Kejuruan) Sebagai Kunci Pokok dalam Upaya PercepatanPenurunan Angka Pengangguran Di Jawa Timur

2.  Bidang Ilmu : ( ) PKM AI () PKM GT

3.  Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mohammad Hartanto Yusufa

b. NIM : 0811310028

c. Jurusan : Kedokteran Hewan

d. Universitas : Universitas Brawijaya

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Mayjen Haryono 260 Malang

0856491310028

f. Alamat email : [email protected].  Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5.  Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Aulanni‟am, drh. DES 

b. NIP : 1960903 198802 2 001

c. Jurusan / Fakultas : Program Kedokteran Hewan

d. Universitas : Universitas Brawijaya

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Tepus kaki kav.1 Malang

(0341) 485654

Menyetujui, Malang, 28 Februari 2011

Wakil Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ketua Pelaksana Kegiatan

Program Kedokteran Hewan

Universitas Brawijaya

drh. Masdiana C. Padaga, M.App.Sc M. Hartanto Yusufa

NIP. 19560201198403 2 001 NIM. 0811310028

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

Universitas Brawijaya

Ir. H. R. B. Ainurrasyid. MS. Prof. Dr. Aulanni‟am, drh. DES 

NIP. 19550618 198103 1 002 NIP. 1960903 198802 2 001

CONTOH LEMBAR PENGESAHAN

ii

Page 5: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis bisa tetap bersemangat dan menyelesaikan Program

Kreativitas Mahasiswa berjudul “ Desentralisasi Pendidikan Kejuruan (Sekolah

Menengah Kejuruan) sebagai Kunci Pokok dalam Keberhasilan Penurunan Angka

Pengangguran di Jawa Timur”. 

Pada penulisan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1.  Keluarga penulis, Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan

dorongan, semangat, dan doa yang tiada henti demi keberhasilan putra -

putrinya. Adik - adikku yang selalu memberikan kehangatan dan keceriaan

dalam setiap langkah perjalanan hidup yang telah terlewati.

2.  Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh, MS selaku Ketua Program Kedokteran

Hewan yang selalu memberikan dukungan tiada henti demi kemajuan PKH

UB tercinta.

3.  Prof. Dr. Aulanni‟an, drh. DES. selaku dosen pembimbing atas bimbingan,

kesabaran, fasilitas dan waktu dalam penulisan karya tulis ini.

4.  Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan karya tulis

ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik 

yang membangun. Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan

dan memberi manfaat.

Malang, 28 Februari 2011

Penulis

CONTOH KATA PENGANTAR

iii

Page 6: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul.......................................................................................................... i

Kata Pengantar........................................................................................................ iiDaftar Isi................................................................................................................. iii

Daftar Tabel............................................................................................................ iii

Daftar Gambar........................................................................................................ iv

Ringkasan............................................................................................................... v

PENDAHULUAN

Latar Belakang ....................................................................................................... 1

Tujuan...................................................................................................................... 3

Manfaat ...................................................................................................................3

GAGASAN

Pentingnya Penyelenggaraan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan........................ 4

Solusi yang Pernah Ditawarkan ............................................................................ 6Relevansi Desentralisasi Pendidikan Kejuruan dan Penurunan

Angka Pengangguran............................................. .................................................7

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Desentralisasi Pendidikan

Kejuruan .................................................................................................................8

Langkah – langkah Strategis dalam Penyelenggaraan Desentralisasi Pendidikan

kejuruan................................................................................................................... 9

KESIMPULAN

Inti Gagasan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan.................................................10

Teknik Implementasi Desentralisasi Pendidikan Kejuruan ............................... 11

Prediksi keberhasilan Gagasan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan ...................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................12

CONTOH PENULISAN DAFTAR ISI DAN DAFTAR GAMBAR

iv

Page 7: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Grafik Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, danPengangguran Tahun 2008-2010 (Juta Orang) 1

Gambar 2. Tugu apel sebagai simbol pariwisata kota Batu, Jawa Timur 6 

Gambar 3. Gunung Bromo Sebagai Salah Satu Simbol Pariwisata

Jawa Timur  6

Gambar 4. Susu Segar Produksi Masyarakat Batu, Jawa Timur 8

Gambar 5. Sekolah Peternakan Menengah Atas Malang, Jawa Timur 9

v

Page 8: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

FORMAT PENULISAN RINGKASAN

1. Penuliasan kata Ringkasan berada di center,

ditulis dengan huruf kapital semuanya, dan

dicetak tebal (font style bold).

2. Judul diketik dengan Font style italic dan blod

(dicetak miring dan ditebalkan).

3. Naskah ringkasan ditulis dengan font style italic.

4. Mencantumkan nama depan setiap anggota

kelompok, diakhir nama diberi tanda titik setelah

tanda titik tahun pembuatan PKM-GT kemudian

nama perguruan tingginya diikuti titik kembali

setelah itu dosen pembimbing dan diakhiri

dengan titik.

5. Nama  – nama penulisbeserta alamat perguruan

tinggi diketik tepat dibawah judul artikel dengan

 jarak 6 point.

6. Isi ringkasan memuat latar belakang, tujuan,metode , pembahasan, kesimpulan dan

rekomendasi.

Page 9: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

RINGKASAN

 Desentralisasi Pendidikan Kejuruan (Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai

 Kunci Pokok Keberhasilan Penurunan Angka Pengangguran di Jawa Timur. 

Hartanto, Bedhi, Faizal. 2010. Program Kedokteran Hewan Universitas

Brawijaya. Pembimbing: Prof. Dr. Aulanni‟am, drh. DES 

 Jawa Timur merupakan wilayah provinsi yang memiliki jumlah penduduk 

terbesar kedua setelah Jawa Barat. Dengan peningkatan laju pertumbuhan 1,33

 persen, diprediksikan jumlah penduduk di Jawa Timur meningkat dari 34,766 juta

 jiwa menjadi 37,469 juta jiwa. Besarnya jumlah penduduk juga diikuti dengan

tingginya jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sejumlah 5,529 juta jiwa yang

tersebar di wilayah kota dan desa. Pengangguran memberikan kontribusi

terbesar dalam menciptakan kemiskinan di Jawa Timur.

 Jumlah pengangguran di Kota Surabaya sendiri berdasar data dari DinasKependudukan, sebanyak 802.568 orang. Bahkan setiap tahun jumlah

 pengangguran di Kota Surabaya meningkat karena banyaknya pemutusan

hubungan kerja.

Satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal, merupakan

 paradigma baru pendidikan, untuk mendorong percepatan pembangunan di

daerah berdasarkan potensi yang dimiliki masyarakat lokal (Arifin, 2003).

 Dengan diupayakan upaya-upaya desentralisasi pendidikan melalui otonomi

daerah akan memberikan keleluasaan bagi daerah dalam mengembangkan

 potensi daerah melalui pendidikan.

 Manajemen berbasis sekolah sebagai prinsip desentralisasi akan

menghantarkan SMK sebagai unit pelaksana teknis dalam kemandirian. Profillulusan desentralisasi pendidikan kejuruan adalah mandiri kompetitif menjunjung

kearifan lokal dan memenuhi kompetensi gl

obal. Sifat kemandirian dan kompetensi yang tangguh sebagai lulusan

dari SMK sebagai wujud desentraliasi pendidikan kejuruan akan menciptakan

kesempatan bekerja bagi masyarakat sehingga akan mengatasi masalah utama di

 Jawa Timur terkait pengangguran. Kreativitas lulusan dari SMK sebagai wujud 

desentralisasi pendidikan akan menghantarkan daerah terutama Jawa Timur 

dalam arah positif pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya melalui penurunan

angka pengangguran.

 Kata kunci : desentralisasi, pendidikan kejuruan, manajemen berbasis sekolah 

CONTOH RINGKASAN

vi

Page 10: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

FORMAT PENULISAN BAGIAN INTI

1.  Naskah diketik dengan 1 spasi , size font 12, tipe font times new romas,

 jarak pengetikan kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm dengankertas Ukuran A4 80 gram. 

2.  Cara penulisan Bab dan Subbab tidak menggunakan sistem numeral ( tidak 

ada penomoran Bab dan sub-sub bab. Penulisan Bab baru mengikuti bab

sebelumnya dengan jarak 18 point antara judul bab dengan baris terakhir

bab sebelumnya (tidak berganti halaman baru). 3.  Penulisan judul Bab (Pendahuluan, Gagasan, Kesimpulan) diketik 

menggunakan huruf kapital dengan font style bold (dicetak tebal) di mulai dari

sebelah kiri sejajar dengan sub bab dan paragraf di bawahnya tanpa digaris

bawahi.

4.  Judul sub bab (Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, dan sub bab dalam gagasan )

ditulis dengan font style bold (dicetak tebal), dimulai dari sebelah kiri,huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (kapital), jarak

antara tulisan Bab dan sub bab adalah 12 point.

5.  Jarak antara Subbab dengan kalimat dibawahnya adalah 6 point.

6.  Untuk tujuan dan manfaat ditulis dengan penomoran bukan paragraf.

7.  Alinea pada setiap paragraf baru diketik menjorog ke dalam sebanyak 7-8

karakter (sekitar 1,25 cm).

8.  Untuk anak subbab ditulis dengan fontstyle italic (cetak miring) dimulai dari

sebelah kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital. 

9.  Bagian utama (naskah artikel )diberi nomor halaman menggunakan angka

arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik disebelah kanan

atas dengan 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. 

10. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesui dengan urutan

kemunculannya dalam naskah. Judul tabel ditabel di atas tabel dengan nomor

tabel menggunkan angka arab. 

11. Gambar baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan

penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah. Judul

gambar ditulis dibawah gambar dengan nomor gambar menggunkan angka

arab.

12. Gambar mapun grafik menggunkan teknik gambar GREYSCALE. Dan

menggunakan Pola PATTERN untuk mengganti warna dalam grafik garas dan

diagram. 13. Isi dari Latar Belakang adalah uarian tentang alasan mengangkat gagasan

menjadi karya tulis(dilengkapi dengan data atau informasi pendukung),

Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari gagasan tersebut. 

14. Isi gagasan yang berkaitan dengan kondisi kekinian pencetusan gagasan,

solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan untuk memperbaiki keadaan

pencetusan gagasan, seberapa jauh kondisi kekinian pencetusan gagasan dapat

diperbaiki melalui gagasan yang diajukan, pihak-pihak yang dipertimbangkan

dapat membantu mengimplementasikan pencetusan gagasan, dan langkah-

langkah strategis yang dilakukan untuk mgimplementasikan gagasa. 

15. Isi dari kesimpulan adalah gagasan yang diajukan, teknik implementasi,

prediksi hasil yang kan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan).

Page 11: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

16. JUMLAH HALAMAN ARTIKEL PKM-GT SEBANYAK 15 LEMBAR

SUDAH TERMASUK DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN(JIKA

DIPERLUKAN. 

Page 12: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

 Jumlah Pengangguran di Indonesia

Sensus penduduk terakhir memberikan informasi bahwa jumlah penduduk 

Indonesia pada tahun 2000 berjumlah sekitar 205,1 juta. Jumlah itu tersebar di 33

provinsi walaupun pulau Jawa masih mendominasi. Jumlah itu diperkirakan

meningkat dengan laju pertumbuhan per tahun sekitar 1,33 persen sehingga pada

bulan Juni tahun 2010 total penduduk diproyeksikan menjadi 234,2 juta jiwa.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) per harinya terdapat 1,1 juta

orang yang menjadi pengangguran baru di Indonesia. Jumlah tersebut merupakan

 jumlah tamatan sekolah namun belum bisa diterima kerja.

Gambar 1. Grafik Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan

penganggur tahun 2008-2010 (Juta Orang).

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) 2010

Tingginya Angka Pengangguran di Jawa Timur 

Jawa Timur merupakan wilayah provinsi yang memiliki jumlah penduduk 

terbesar kedua setelah Jawa Barat. Dengan peningkatan laju pertumbuhan 1,33

persen, diprediksikan jumlah penduduk di Jawa Timur meningkat dari 34,766 juta

 jiwa menjadi 37,469 juta jiwa. Besarnya jumlah penduduk juga diikuti dengan

tingginya jumlah penduduk miskin di Jawa Timur sejumlah 5,529 juta jiwa yang

tersebar di wilayah kota dan desa. Pengangguran memberikan kontribusi terbesar

dalam menciptakan kemiskinan di Jawa Timur.

Jumlah pengangguran di Jawa Timur selama semester pertama tahun 2010

mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik Jawa Timur melaporkan bahwa

masalah pengangguran terbuka di Jawa Timur pada Februari 2010 mencapai

angka 4,91 persen dan mengalami peningkatan pada bulan Mei 2010 sebesar 5,6

1

CONTOH BAGIAN INTIContoh penomoran

Page 13: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

persen. Dinas Kependudukan Kota Surabaya mencatat jumlah pengangguran

sebanyak 802.568 orang. Dari jumlah tersebut hanya 12 persen atau 96.309

pengangguran yang mampu ditangani. Bahkan setiap tahun jumlah pengangguran

di Kota Pahlawan meningkat dikarenakan banyaknya pemutusan hubungan kerja.

Permasalahan Pengangguran

Banyaknya pengangguran yang terjadi bukan hanya menjadi permasalahan

daerah melainkan menjadi permasalahan nasional yang sampai saat ini masih

membutuhkan solusi. Banyak strategi menurunkan angka pengangguran yang

senantiasa digalakkan oleh pemerintah seperti pemberdayaan usaha kecil

menengah, pembukaan lowongan kerja baru dan lain sejenisnya. Strategi seperti

ini dalam realitanya belum cukup efektif dalam menurunkan angka pengangguran.

Sifat kemandirian dari lulusan pendidikan kejuruan dan pendidikan tinggi juga

belum mampu untuk menurunkan angka pengangguran di Jawa Timur khususnya

dan Indonesia umumnya. Maka perumusan masalah yang ingin disampaikan

dalam gagasan tulis ini adalah apakah desentralisasi pendidikan kejuruan dapatbermanfaat untuk mengurangi angka pengangguran.

Usaha Peningkatan Profil Lulusan Pendidikan Kejuruan

Pemerintah Indonesia dapat mendorong percepatan peningkatan mutu dan

keselarasan profil lulusan pendidikan kejuruan dengan dunia kerja melalui dua hal

berikut. Pertama, dana pendidikan disediakan secara efektif sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan. Pada pendidikan formal, tingkat efektivitas dana

pendidikan untuk program wajib belajar dapat diukur dengan peningkatan angka

partisipasi kasar untuk semua tingkat pendidikan. Pada pendidikan nonformal dan

informal, tingkat efektivitas dapat diukur dengan peningkatan keterampilan para

pekerja. Sehingga secara keseluruhan, peningkatan dana pendidikan diharapkan

memberikan efektivitas dalam menurunkan tingkat pengangguran.

Kedua, melaksanakan pengembangan kurikulum pendidikan agar sesuai

dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha sehingga selaras dengan

dunia kerja berbasis keunggulan dan kearifan lokal serta berkompetensi global.

Dengan demikian, diharapkan para lulusan dapat segera memperoleh pekerjaan

yang sesuai dengan kompetensinya. Hal ini tidak hanya kurikulum sekolah,

namun juga bagi paket belajar untuk pendidikan kesetaraan tingkat SD, SMP, dan

SMA, homeschooling, maupun lembaga pelatihan/kursus.

Satuan pendidikan yang berbasis keunggulan dan kearifan lokal,

merupakan paradigma baru pendidikan, untuk mendorong percepatanpembangunan di daerah berdasarkan potensi yang dimiliki masyarakat lokal

(Arifin, 2003). Dengan usaha-usaha melalui desentralisasi pendidikan dengan

pelaksanaan otonomi daerah akan memberikan kewenangan bagi daerah dalam

mengembangkan potensi daerah melalui pendidikan.

Tujuan Penulisan

1.  Untuk mengetahui penting adanya desentralisasi pendidikan kejuruan

melalui SMK.

2.  Untuk mengetahui relevansi desentralisasi pendidikan kejuruan dalam

keberhasilan penurunan angka pengangguran.

Page 14: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Manfaat Penulisan

1.  Memberikan pembelajaran tentang bagaimanakah seharusnya pendidikan

kejuruan itu berjalan.

2.  Sebagai media aspirasi dalam peningkatan proses pembelajaran

pendidikan kejuruan guna meningkatkan profil lulusan secara kualitasdan kuantitas.

3.  Sebagai media pembangun komunikasi dengan khalayak umum guna

memberikan sumbangsih ide dan konseptual terkait penyelenggaraan

pendidikan kejuruan melalui SMK sebagai upaya untuk menurunkan

angka pengangguran.

1.  Sebagai media pertukaran informasi dan komunikasai untuk 

penyempurnaan kurikulum penyelenggaraan pendidikan kejuruan.

2.  Sebagai dasar dalam menentukan kebijakan perbaikan sistem

penyelenggaraan pendidikan SMK di propinsi Jawa Timur khususnya

dan Indonesia pada umumnya untuk upaya penurunan angka

pengangguran.1.  Dapat memberikan informasi tentang sistem desentralisasi pendidikan

kejuruan.

2.  Dapat memberikan informasi tentang bagaimana seharusnya

penyelenggaraan pendidikan kejuruan dalam mewujudkan kompetisi

global berbasis keunggulan dan kearifan lokal.

3.  Dapat menjadi rujukan dalam bidang ilmu terapan untuk meningkatkan

tingkat pendidikan masyarakat.

4.  Dapat memudahkan masyarakat dalam belajar seumur hidup melalui

wajib belajar.

5.  Menyiapkan tenaga terampil untuk menciptakan lapangan pekerjaan di

masyarakat.

GAGASAN

Pentingnya Penyelenggaraan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan

 Desentralisasi Pendidikan

Berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengharuskan daerah untuk menerima

konsekuensi untuk melakukan otonomi daerah. Daerah berhak untuk kemudianmelakukan upaya-upaya penyelenggaraan pemerintahan melalui jalur

desentralisasi.

Desentralisasi sebagai upaya penyerahan kekuasaan kepada pemerintah

daerah otonom diselenggarakan dalam berbagai sektor kecuali dalam bidang

politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional,

serta agama, yang masih menjadi urusan pemerintah pusat (Muhidin, 2010).

Sektor pendidikan merupakan sektor pelayanan hakiki yang akan mengalami

konsekuensi perubahan baik secara konseptual maupun secara operasional sistem

penyelenggaraan pendidikan sebagai implikasi perwujudan desentralisasi

pendidikan.

Page 15: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk 

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan ini

daerah yang akan melakukan desentralisasi pendidikan mempunyai kewenangan

untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan

pendidikan yang berbasis kearifan lokal dan keunggulan global.

Secara konseptual, terdapat dua jenis desentralisasi pendidikan, yaitu:

 pertama, desentralisasi kewenangan di sektor pendidikan dalam hal kebijakan

pendidikan dan aspek pendanaannya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah

(propinsi dan distrik), dan kedua, desentralisasi pendidikan dengan fokus pada

pemberian kewenangan yang lebih besar di tingkat sekolah. Konsep desentralisasi

pendidikan yang pertama terutama berkaitan dengan otonomi daerah dan

desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan dari pusat ke daerah, sedangkankonsep desentralisasi pendidikan yang memfokuskan pada pemberian

kewenangan yang lebih besar pada tingkat sekolah dilakukan dengan motivasi

untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Alisjahbana, 2000).

Tujuan dan orientasi desentralisasi pendidikan sangatlah beragam, jika

yang menjadi tujuan adalah pemberian kewenangan di sektor pendidikan yang

lebih besar kepada pemerintah daerah maka fokus desentralisasi pendidikan yang

dilaksanakan adalah pemberian kewenangan yang lebih besar kepada pemerintah

lokal atau kepada Dewan Sekolah. Dilain pihak, jika yang menjadi tujuan

desentralisasi pendidikan adalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan

kualitas dari hasil proses belajar mengajar tersebut, maka desentralisasi

pendidikan lebih difokuskan pada reformasi proses belajar mengajar (Alisjahbana,

2000).

Implementasi dari penerapan UU No. 22 tahun 1999 dalam pendidikan

akan memberikan kewenangan sektor pendidikan pada daerah otonom terkait

perencanaan nasional dan pembangunan sektoral dan nasional makro, kebijakan

pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia serta kebijakan standarisasi

kebijakan nasional akan ditangani oleh pusat yang lainnya dilimpahkan pada

daerah otonom.

 Makna Keberadaan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional pendidikan kejuruan didefinisikan sebagai pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Fungsi

pendidikan kejuruan adalah menyiapkan siswa menjadi manusia Indonesia

seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup, mampu mengembangkan

dirinya, dan memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang meingkatkan

penghasilan, menyiapkan siswa menjadi tenaga produktif, serta menyiapkan siswa

menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Kebutuhan akan tenaga ahli profesional dan mandiri menjadikan faktor

utama dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan

merupakan usaha mewujudkan pembentukan manusia produktif, untuk mengisi

kebutuhan masyarakat akan peningkatan nilai ekonomi masyarakat.

Page 16: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan melalui prinsip “learning by

doing” berorientasi dunia kerja menjadikan pendidikan kejuruan sebagai produk 

manusia unggul siap kerja.

Menurut Kuswana dalam jurnal konsep pembangunan SMK, secara umum

pendidikan kejuruan bertujuan: menyiapkan peserta didik agar dapat menjalanikehidupan secara layak; meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik;

menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan

bertanggung jawab; menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa indonesia, dan menyiapkan peserta didik agar

dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan,

pengetahuan dan seni.

Secara khusus, pendidikan kejuruan bertujuan: menyiapkan peserta didik 

agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang

ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah,

sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati; membekali peserta

didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, dan mampumengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, dan

membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu

mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Gambar 2. Tugu apel sebagai simbol pariwisata kota Batu, Jawa Timur

Sumber : www.batudutawisata.com

Pengelolaan pendidikan kejuruan melalui sistem desentralisasi

memberikan ruang lebih luas kepada masyarakat pendidikan untuk 

mengembangkan pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan. Desentralisasi

memberikan kesempatan lebih kepada penyelenggara pendidikan kejuruan untuk 

menentukan kejuruan yang akan menjadi kebutuhan dan unggulan dari wilayah

pendidikan kejuruan tersebut berada. Setiap daerah memilki kekayaan alam dan

pesona yang ditawarkan tetapi tidak semua daerah memiliki pendidikan kejuruan

tentang kepariwisataan. Melalui desentralisasi implementasi kebijakan

desentralisasi pendidikan kejuruan, kebutuhan akan tenaga ahli untuk pengelolaan

alam dan kepariwisataan akan terpenuhi.

Page 17: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Gambar 3. Gunung Bromo sebagai salah satu simbol pariwisata Jawa Timur

Sumber : www.indotravelers.com/jawa-timur/index.html

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Pendidikan kejuruan yang diproyeksikan sebagai lulusan yang akan

menciptakan lapangan kerja seperti jauh panggang dari api. Kegagalan proses

penyelenggaraan pendidikan kejuruan memberikan kontribusi terbesar dalam

menghasilkan lulusan yang berpredikat sebagai pengangguran. Perbaikan secara

struktural dan substansional sudah selayaknya digalalakkan guna menjadikan

pendidikan kejuruan sebagai pendidikan mandiri berorientasi prestasi.

Pendidikan kejuruan yang dibangun di daerah hanya menjadi bagian

formalitas yang diinstruksikan oleh pusat tanpa mempertimbangkan apa yang

menjadi kebutuhan daerah. Wacana desentralisasi pendidikan sudah seharusnya

disambut dengan baik oleh pemerintah daerah melalui upaya desentralisasi

pendidikan kejuruan yang memiliki relevansi dengan kebutuhan daerah tersebutdalam pemenuhan tenaga handal dan kompetitif.

Relevansi Desentralisasi Pendidikan Kejuruan dan Penurunan Angka

Pengangguran

Desentralisasi pendidikan kejuruan merupakan penyelenggaraan

pendidikan kejuruan berdasarkan potensi dan kompetensi daerah. Daerah

mempunyai kewenangan untuk menentukan perencanaan, pelaksanaan,

pengembangan, serta evaluasi penyelenggaraan pendidikan. Unit pelaksanan

teknis dinas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berhak untuk mengajukan

program pendidikan kejuruan berdasarkan keunggulan dan kearifan lokal.

Potensi-potensi sosial, ekonomi, serta budaya menjadi bekal untuk merumuskan

kebijakan kurikulum pendidikan kejuruan berbasis keunggulan dan kearifan lokal.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan memiliki keluwesan untuk 

menciptakan kemandirian dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan.

Kemandirian SMK akan terjamin dengan banyaknya partisipasi masyarakat.

Melalui desentralisasi pendidikan kejuruan, kesempatan masyarakat untuk 

berpartisipasi dalam kesuksesan penyelenggaran pendidikan kejuruan lebih

terbuka. Masyarakat dapat berpartisipasi sebagai laboratorium sosial dan

laboratorium keilmuan siswa pendidikan kejuruan. Interaksi masyarakat dapat

berupa praktek siswa dalam lahan yang dimiliki masyarakat misalnya, siswa

 jurusan pertanian dapat melakukan pekerjaan keilmuan di lahan milik para petani.

Page 18: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Sehingga masyarakat dapat dijadikan sebagai laboratorium pembentukan softskill 

siswa.

Diversifikasi jurusan pendidikan kejuruan akan lebih dimudahkan ketika

menggunakan sistem desentralisasi pendidikan kejuruan. Jurusan akan

diselenggarakan berdasarkan kebutuhan masyarakat sekitar. Jawa timur memilikiwilayah yang sangat luas dengan segala potensinya. Jawa timur memiliki pusat

penghasil susu seperti Malang, Batu, dan Pasuruan. Dengan desentralisasi

pendidikan kejuruan, masing-masing kabupaten dapat menentukan diversifikasi

kejuruan yang diharapkan. Masing-masing kabupaten Malang, Batu, dan Pasuruan

dapat membentuk sekolah menengah kejuruan dengan diversifikasi jurusan seperti

manajemen pakan dan kandang sapi perah, teknik pengolahan susu sampai teknik 

pemasaran produk olahan. Dengan ini kemandirian siswa kejuruan akan teruji dan

siap untuk mengembangkan potensi wilayah ketika lulus.

Manajemen berbasis sekolah sebagai prinsip desentralisasi akan

menghantarkan SMK dalam kemandirian. Kebijakan-kebijakan yang akan

ditelurkan oleh sekolah akan didasarkan pada potensi yang dimiliki oleh sekolah.Unit pelaksana teknis pendidikan kejuruan akan selalu melibatkan peran

masyarakat sehingga kebijakan-kebijakan sekolah akan memberikan implementasi

positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Gambar 4. Susu segar produksi masyarakat Batu, Jawa Timur

Sumber : Difa Multifarm, 2010

Manajemen berbasis sekolah akan menciptakan proses pembelajaran yang

didasarkan pada kondisional daerah. Model pembelajaran seperti ini akan

menjadikan siswa senantiasa berpikir terhadap potensi daerah tersebut.Pengamatan langsung oleh siswa akan menjadikan siswa lebih paham sehingga

setelah lulus siswa siap untuk memberikan solusi terhadap permasalahan daerah

yang setiap harinya terjadi. Model seperti ini akan juga membentuk kemandirian

siswa sehingga menjadi wirausaha bukan hanya sebagai wacana tetapi sebuah

realita. Selain itu, dengan berpartisipasinya masyarakat akan menjadikan lebih

mudah lulusan untuk bekerjasama dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Desentralisasi Pendidikan

Kejuruan

Page 19: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Agar dalam akselerasi penurunan angka pengangguran memiliki tingkat

keberhasilan yang diharapkan, perlu adanya sebuah peran optimal dari pihak-

pihak berikut ini:

1. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kejuruan (Sekolah Menengah

Kejuruan)Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran yang vital dalam

proses penyelenggaraan desentralisasi pendidikan kejuruan. SMK dapat berperan

sebagai institusi penyelenggaraan pendidikan kejuruan melalui penyusunan serta

pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan yang berdasar pada keunggulan

dan kearifan lokal. Keberadaan potensi-potensi utama daerah menjadi elemen-

elemen dasar dalam penyusunan kurikulum.

2.  Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah melalui otonomi daerah dapat melakukan perannya

melalui penyediaan anggaran pendidikan yang proporsional dalam

penyelenggaraan pendidikan kejuruan bentuk dukungan yang dapat dilakukan

oleh pemerintah daerah diantaranya pemberian beasiswa terhadap siswa SMK,pendirian Inkubator Bisnis sebagai sarana aktualisasi wirausaha siswa SMK.

Peran kedua yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah

membuat sebuah kebijakan mengenai proporsional pendirian SMK-SMK baru

serta regulasi mengenai kompetensi kerja yang harus dimiliki oleh masing-masing

lulusan SMK. Proses ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan sifat kooperatif 

serta kompetitif diantara masing-masing SMK.

3.   Masyarakat Umum

Masyarakat umum sebagai elemen dasar dalam proses penyelenggaraan

desentralisasi pendidikan kejuruan. Masyarakat melalui karakteristiknya berperan

dalam hubungan mitra strategis dengan pihak SMK maupun pemerintah daerah.

Bentuk mitra strategis yang diharapkan dari masyarakat diantaranya adalah

masyarakat sadar akan keberadaan SMK sehingga masyarakat memiliki

partisipasi dalam proses penyelenggaraan pendidikan kejuruan.

Partisipasi pertama yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah

masyarakat menjadikan SMK sebagai tempat pendidikan putra-putrinya.

Rendahnya minat masyarakat dengan pendidikan SMK diharapkan menjadi

berkurang dengan tingginya partisipasi masyarakat dalam pendidikan kejuruan.

Masyarakat diharapkan melakukan peran yang kedua yaitu menyediakan

lahan belajar bagi siswa SMK sehingga menjadikan masyarakat sebagai

laboratorium keilmuan dan sosial bagi siswa SMK. Dalam penerapannya,

masyarakat yang memiliki lahan pertanian dapat dijadikan sebagai lahan belajaroleh siswa SMK pertanian. Hal ini sangat penting untuk diselenggarakan sebagai

sifat komunikatif penyelenggaraan desentralisasi pendidikan kejuruan.

Page 20: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Gambar 5. Sekolah Peternakan Menengah Atas Malang, Jawa Timur

Sumber : SNAKMA malang, 2011

Langkah-Langkah Strategis dalam Penyelenggaraan DesentralisasiPendidikan Kejuruan

Proses perwujudan pelaksanaan desentralisasi pendidikan kejuruan perlu

dilakukan langkah-langkah strategis yang dinamis, berikut merupakan langkah-

langkah yang harus dilaksanakan:

1.  Langkah 1

Pada tahapan ini, pertama kali yang dilakukan adalah pemetaan wilayah

berdasarkan potensi yang dimilikinya. Dalam kaitannya provinsi Jawa Tmur

sebagai objek dalam pelaksanaan konsep ini. Pemerintah provinsi Jawa Timur

melalui Badan Pusat Statistik daerah melakukan kajian wilayah mengenai potensi

unggulan dari masing-masing kabupaten. Hasil dari kegiatan ini adalah adanyasebuah potensi wilayah yang terpetakan dalam wilayah Jawa Timur.

2.  Langkah 2

Pada tahapan ini, pemerintah kabupaten memiliki peran yang penting

dalam mewujudkan desentralisasi pendidikan kejuruan. Setelah adanya peta

potensi wilayah sekarang giliran dari pemerintah kabupaten melalui dinas

pendidikan daerah melakukan sebuah kajian berlanjut untuk mendirikan SMK

baru berdasar pada potensi wilayah dan atau menambah jurusan baru kepada

SMK yang sudah berdiri sebagai penyempurna dalam kekosongan jurusan yang

seharusnya dibutuhkan.

3.  Langkah 3

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) melalui SMK memliki peran yangsangat vital disini, SMK sebagai ujung tombak institusi melaksanakan pembukaan

 jurusan baru atau menambahkan jurusan baru sesuai rekomendasi dinas

pendidikan kabupaten setempat. Penyebaran SMK yang hampir ada di masing-

masing kecamatan merupakan elemen yang penting untuk dioptimalisasikan

dalam pelaksanaan desentralisasi pendidikan kejuruan.

4.  Langkah 4

Pada tahapan ini, SMK sudah melakukan kegiatan yang melibatkan

langsung peran serta partisipasi masyarakat. Masyarakat diharapkan aktif dan

membangun komunikasi yang berkesinambungan dengan SMK. Proses yang

dapat dilakukan untuk memperkuat intensitas komunikasi dengan masyarakat

adalah dengan melakukan aktivitas yang selalu melibatkan masyarakat umum

Page 21: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

misalnya senantiasa melakukan sosialiasi kebijakan-kebijakan SMK yang

berkaitan langsung dengan masyarakat.

KESIMPULAN

Inti Gagasan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan

Keberadaan desentralisasi pendidikan kejuruan menjadi penting untuk 

diselenggarakan menuju profil lulusan pendidikan kejuruan adalah mandiri,

kooperatif, dan kompetitif menjunjung keunggulan dan kearifan lokal serta

kompetensi global. Kemandirian daerah akan tercipta sebagai wujud implementasi

penerapan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah serta

pelaksanaan dan tujuan pendidikan kejuruan akan sesuai dengan Undang-undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Keberadaan desentralisasi pendidikan kejuruan memilki relevansi pokok 

dalam penurunan angka pengguran melalui sifat kemandirian dan kompetensiyang tangguh sebagai lulusan desentraliasi pendidikan kejuruan akan menciptakan

serta meningkatkan kesempatan bekerja bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kreativitas lulusan desentralisasi pendidikan akan menghantarkan daerah dalam

arah positif pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya.

Harapan dengan diterapkannya desentralisasi pendidikan kejuruan, banyak 

terlahir manusia-manusia yang kreatif, inovatif, kooperatif dan produktif dalam

berkarya sehingga banyak menciptakan lapangan kerja baru serta mampu bersaing

dalam kompetensi dunia usaha yang berpengaruh positif terhadap penurunan

angka pengangguran.

Teknik Implementasi Desentralisasi Pendidikan Kejuruan

Agar gagasan desentralisasi pendidikan kejuruan terimplementasikan,

maka perlu adanya kerjasama yang baik dari pihak-pihak utama yang terkait

adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pemerintah daerah, dan masyarakat.

Sebelum pelaksanaan desentralisasi pendidikan kejuruan secara menyeluruh, perlu

dilakukan uji coba terhadap daerah yang dapat dijadikan sebagai model

percontohan dengan menerapkan keempat langkah strategis tersebut. Ketika

model tersebut sudah berhasil dan produktif maka dapat dipergunakan sebagai

titik acuan daerah lain untuk memulai dalam pengembangan desentralisasi

pendidikan kejuruan.

Setelah dilakukan pelaksanaan desentralisasi pendidikan kejuruan padadaerah percontohan dalam waktu yang ditentukan, dapat dilakukan evaluasi serta

inovasi untuk dikembangkan di daerah yang sudah disiapkan untuk melaksanakan

desentralisasi pendidikan kejuruan berikutnya.

Prediksi Keberhasilan Gagasan Desentralisasi Pendidikan Kejuruan

Dengan direalisasikannya konsep desentralisasi pendidikan kejuruan di

Jawa Timur, maka akan didapatkan dua manfaat dalam bidang kesejahteraan

masyarakat Jawa Timur, yang pertama adalah meningkatnya taraf hidup

masyarakat melalui banyaknya kesempatan untuk bekerja melalui karakter

kualitas lulusan SMK yang mandiri, kreatif, kooperatif, dan kompetitif sehingga

dapat mempercepat penurunan angka pengangguran.

Page 22: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Sedangkan yang kedua, desentralisasi pendidikan kejuruan dapat

meningkatkan taraf pendidikan masyarakat melalui implementasi positif hasil

karya-karya siswa SMK.

Page 23: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

FORMAT DAFTAR PUSTAKA

1.  Penulisan daftra pustaka ditulis dengan 1 spasi, ditulis dengan font style

bold disebelah kiri baris sesuai dengan urutan Bab yang sebelumnya.2.  Penulisan Daftar pustaka ditulismenggunkan sistem Hardvard (author-date

style).

3.  Pada setiap akhir kalimat yang mengambil dari sumber mencantumkan

sitasinya, seperti pada sistem Hardvard point 3.

Penulisan sistem Hardvard:

1)  Dituliskan berdasarkan sistem urut abjad nama penulis. Tata cara

penulisannya sebagai berikut:

Nama pengarang. Tahun. Judul buku (dicetak miring atau digaris

bawahi; konsisten satu jenis penulisan). Kota: Penerbit: Halaman.

Contoh:

Alisjahbana, S.A., 2000. Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Pendidikan. Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

Bandung.

Arifin, A., 2003.  Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional

dalam

Undang-Undang SISDIKNAS. POKSI VI FPG DPR RI.

Badan Pusat Statistik, 2010. Laporan Bulanan Data Sosial EkonomiBadan Pusat Statistik 4 agustus 2010. Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

Kuswana, S.W., 2010.  Konsep Perencanaan Sekolah Menengah

Kejuruan Di Daerah Kritis Dampak Eksplorasi Sumber 

 Daya Alam. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

2)  Setiap akhir kutipan atau kalimat yang diambil dari pustaka tertentu

diharuskan mencantumkan sitasi pengambilan sumber pustaka, dengan

format: [”Nama Penulis”, ”Tahun Penulisan”). (Lihat Contoh di bawah

poin 3)].

3)  Publikasi (pustaka) dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama

ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya

tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka

maupun sitasi dalam naskah tulisan).

Contoh pada Daftar Pustaka (DAPUS JURNAL)

Page 24: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Buller, H. and Hoggart, K. (2005a). 'New drugs for acute

respiratory distress syndrome', New England Journal of Medicine,

vol. 337, no. 6, p. 435-439.

Buller, H. and Hoggart, K. (2005b). „The social integration of 

British home owners into French rural communities‟, Journal of 

Rural Studies, 10, 2, p.197 – 210.

Contoh sitasi perujukan pada naskah tulisan:

Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu

meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Nguyen, 2006b),

namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan

(Washington, 2004a).

Page 25: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Penulis:

PENULIS 1Nama : M. Hartanto Yusufa

Nama Panggilan : Hartanto

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat / Tanggal Lahir : Pasuruan / 27 Juli 1990

Alamat Lengkap : Selokambang 03/09 Gununggangsir Beji

Alamat Surabaya : Jln. Mayjend Haryono 260 Malang

Telephone/Handphone : 085649006196 

Email : [email protected] :

  SD Negeri Gununggangsir IV (1996-2002) 

  SMP Negeri 1 Bangil (2002-2005) 

  SMA Negeri 1 Bangil (2005-2008) 

  Mahasiswa Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya

Prestasi

  Juara 3 Essay Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun 2010 

  Juara 2 LKTIM Bidang Pendidikan IPA 2010 

  Young Leaders for Indonesia Kampus 2011 

Karya yang pernah di buat:

  Koin Pendidikan untuk Indonesia 

  Peran Dokter Hewan dalam Pengembangan Hewan Laboratorium yang

Layak Etik Penelitian Berstandar Kesejahteraan Hewan 

  Desentralisasi Pendidikan Kejuruan (Sekolah Menengah Kejuruan)sebagai Kunci Pokok dalam Keberhasilan Penurunan Angka

Pengangguran di Jawa Timur 

Malang, 28 Februari 2011

M.Hartanto Yusufa

NIM. 08113110028

CONTOH LAMPIRAN

Page 26: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

PENULIS 2

Nama : Bedhi Kuswantoro

Nama Panggilan : Bedhi

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : IndonesiaAgama : Islam

Tempat / Tanggal Lahir : Tulungagung / 23 Okt 1989

Alamat Lengkap : Desa Pinggirsari RT 02 RW 03

Alamat Malang : Jln. Kesumba 19 Malang

Telephone/Handphone : 08563526332 

Email : [email protected]

Pendidikan :

  SD Negeri 1 Pinggirsari (1996-2002) 

  SMP Negeri 4 Tulungagung (2002-2005) 

  SMA Negeri 1 Gondang (2005-2008) 

  Mahasiswa Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya

Prestasi

  Juara 3 Karya Tulis Ilmiah Fakultas kedokteran Hewan UniversitasBrawijaya Tahun 2008 

Karya yang pernah di buat:

  Pencegahan Enterobacter Sakazakii Pada Produk Pangan Hewani 

  Arema Cat Breeding Sebagai Jasa Perkawinan Kucing Ras Persian 

Malang, 28 Februari 2011

Bedhi Kuswantoro

NIM. 08113110009

Page 27: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

PENULIS 3

Nama : Faizal Agung Pratomo 

Nama Panggilan : Faizal

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : IndonesiaAgama : Islam

Tempat / Tanggal Lahir : Nganjuk / 15 Agustus 1991

Alamat Lengkap : Jln. Teuku Umar no. 08 Nganjuk 

Alamat Surabaya : Griya Shanta blok L 239 Malang

Telephone/Handphone : 085645758945 

Email : [email protected]

Pendidikan :

  SD Negeri Ganung Kidul I Nganjuk (1997-2003) 

  SMP Negeri 1 Nganjuk (2003-2006) 

  SMA Negeri 1 Kediri (2006-2009) 

  Mahasiswa Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya

Prestasi

-

Karya yang pernah di buat:

  Pemanfaatan Tulang Ikan Hiu dalam Menghambat Perkembangan SelKanker

  Usaha Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Ayam Sebagai Urea Mineral

Molasses Block (UMMB plus)

Malang, 28 Februari 2011

Faizal Agung P

NIM. 09113110011

Page 28: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

Daftar Riwayat Hidup Pembimbing

Nama : Prof. Dr. Aulanni‟am, drh. DES` 

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : IndonesiaAgama : Islam

Tempat / Tanggal Lahir : Tuban, 3 September 1960

Alamat Lengkap : Jl. Tepus kaki kav.1 Malang

Telephone/Handphone : (0341) 485654

Email : [email protected]

Pendidikan :

Perguruan Tinggi dan

Lokasi

Gelar Selesai Spesialisasi

Univ. Airlangga Surabaya Dra. Med. Vet 1984 Sarjana Kedokteran

HewanUniv. Airlangga Surabaya drh. 1985 Dokter Hewan

USTL France DES 1993 Molecular

Biochemistry

Univ Airlangga Surabaya Dr. 2003 Biokimia

Kedokteran

Penghargaan :

No. Nama penghargaanTahun

Perolehan

Nama Negara/Instansi

yang memberi

1.

Wisudawan Lulus Terbaik dan

Tercepat Program Pascasarjana

Universitas Airlangga

2003Rektor Universitas

Airlangga

2.

Penyaji Poster Terbaik Pada

Seminar Nasional Hasil

Penelitian Hibah Bersaing

Perguruan Tinggi VII Tahun

2003

2003

Departemen Pendidikan

Nasional, Direktorat

Jenderal Pendidikan

Tinggi , SK No: 360/ 

D3/u/2003

3.Satyalancana Karya Satya X

Tahun2004 Presiden RI

.4

Peneliti Penyaji terbaik Pada

Seminar Nasional Hasil

Penelitian Hibah Bersaing

Perguruan Tinggi IX Tahun 2005

2005

Departemen Pendidikan

Nasional, Direktorat

Jenderal Pendidikan

Tinggi, SK No:299/ 

D3/U/2005, 15 Juni 2005

5.Dosen Berprestasi 1 FMIPA

Universitas Brawijaya2005

Dekan FMIPA

Universitas Brawijaya

6.Dosen Teladan II Universitas

Brawijaya2005

Rektor Universitas

Brawijaya

Page 29: Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan )

5/11/2018 Panduan Materi Bincang Pkm-gt Revisi 2( Format Penulisan ) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-materi-bincang-pkm-gt-revisi-2-format-penulisan-

 

7.Peneliti Terbaik Bidang

Biomedik dan Biomolekuler2006

Internacional Merck 

Pharmacy di Konggres

Nasional PERKENI ke

VII di Batu, Tanggal 29

Juni – 2 Juli 2006

8.Dosen Berprestasi 1 FMIPA

Universitas Brawijaya2009

Dekan FMIPA

Universitas Brwaijaya

9Dosen Teladan II Universitas

Brawijaya2009

Rektor Universitas

Brawijaya

Karya yang pernah di buat:

  Aulanni’am, Ciptadi, G.  Mahdi, C, dan Akmal,M. 2010, Isolasi ,Identifikasi dan Karakterisasi Protein Inhibin B Hasil Kultur Sel Sertoli

Rattus norvegicus: Sebagai Kandidat Kontrasepsi Hormonal Berbasis

peptide Pria. Veterinaria Medica/ Vol3. No.1. Pebruari 2010 Hal 11-18.

ISSNA-1979-1365

  Aulanni’am., G. Ciptadi., C. Mahdi dan M. Akmal. 2010. Effect of 

Inhibin B on Sperm Quality: A Development of Peptide Male Hormonal

Contraception. Pemakalah Oral pada Seminar Internasional New strategies

in Controlling and Prevention of Zoonotic Diseases, Surabaya 22-23 June

2010. Faculty of Veterinary Medicine Airlangga University Surabaya  –  

Indonesia.

  Aulanni’am., G. Ciptadi., C. Mahdi dan M. Akmal. 2010. Effect Of Inhibin B on Motiliy of Rat Sperm: A Development of Peptide Male

Hormonal Contraception. Pemakalah Oral. pada Seminar Internasional

The 1st Congress of South East Asia Veterinary School Association

Animal health and Production for Better ASEAN Quality of Life

Challenge of Veterinary Education, IPB International Convention Centre

Bogor, Indonesia, INDONESIA, 20-22 July 2010.

  Aulanni’am, Soeatmadji, DW. & Sumitro, BS. .2008. Monoclonal

Antibodies to Human Autoantibodies GAD65 for Early Detection Type 1Diabetic Patients via Hybridoma Technology, Presented at International

Symposium On Molecular Pathogenesis : Recent Advance On Molecular

Pathogenesis Applications to Pharmaceutical Product Development.

Bandung, January 15, 2008

Malang, 28 Februari 2011

Prof. Dr. Aulanni‟am, drh. DES 

NIP. 1960903 198802 2 001