Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII...

49
Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 i

Transcript of Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII...

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 i

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 ii

PEDOMAN PELAKSANAAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BERBASIS MASJID

TAHUN 2015

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO

2015

Nama : ..........................................................

NIM : ..........................................................

Jur /Prodi : ..........................................................

Kelompok : ..........................................................

Masjid : ..........................................................

Desa : ..........................................................

Kecamatan : ..........................................................

Kabupaten : ..........................................................

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2015

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 iii

SAMBUTAN KETUA LPPM IAIN PURWOKERTO

Bismillahirrahmanirrahiim

Perguruan Tinggi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi akan teralienasi dari masyarakat jika perguruan tinggi mau bersentuhan dengan kehidupan mereka. Oleh karenanya, PT dituntut untuk sadar akan peran, fungsi dan tugasnya. Salah satu tugas dan fungsi perguruan tinggi adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan dan ”pencerahan” dalam beberapa aspeknya adalah solusi terbaik bagi terciptanya integralitas dan kepedulian perguruan tinggi dangan masyarakat atau sebaliknya.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang dapat dijadikan sarana pengabdian perguruan tinggi. Oleh karena itu melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Berbasis Masjid Tahun 2015 IAIN Purwokerto, mahasiswa diharapkan dapat menyelami dan menumbuhkan jiwa penuh pengabdian serta tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia. Sedang bagi masyarakat, dengan KKN diharapkan dapat membantu dalam memecahkan permasalah-permasalahan maupun alternatif lain dalam pembangunan nasional.

Mengingat begitu besarnya tujuan yang hendak diraih melalui kuliah kerja nyata tersebut, maka seperangkat sistem yang berisi aturan-aturan permainan (role of game) atau pedoman pelaksanaan guna menjamin ketertiban dan ketepatan arah pelaksanaan program tersebut, sehingga tujuan dari Kuliah Kerja Nyata diharapkan benar-benar dapat terwujud. Berdasarkan alasan ini, BP-KKN menyusun buku pedoman pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya Berbasis Masjid IAIN Purwokerto Tahun 2015. Akhirnya diucapkan selamat ber-KKN, semoga dapat mengembangkan ilmu, agama dan budaya. Semoga Allah senantiasa meridhoi apa yang kita kerjakan bersama. Amiin.

Ketua LPPM, ttd Drs. Amat Nuri, M.Pd.I. 19630707 199203 1 007

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 iv

SK REKTOR

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 v

DAFTAR ISI SAMBUTAN ii SK Rektor iii DAFTAR ISI iv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1 B. Tema 4 C. Pengertian KKN Posdaya Berbasis Masjid 4 D. Tujuan KKN 6 E. Hasil Yang Diharapkan 8 F. Materi Pendampingan 9 G. Penyelenggaraan 9

BAB II KEGIATAN LAPANGAN

A. Pelaksanaan Kegiatan 12 B. Monitoring dan Evaluasi 16

BAB III LAPORAN KEGIATAN DAN TATA TERTIB

A. Laporan Kegiatan 18 B. Tata Tertib Peserta Di Lokasi 18 C. Presensi di Lokasi 19 D. SSaannkkssii ddaann PPrroosseedduurr PPeellaakkssaannaaaannnnyyaa 20

EE.. PPeemmbbeerrii SSaannkkssii 21

BAB IV KEGIATAN PASCA LAPANGAN

A. Laporan Harian 22 B. Laporan Akhir 22 C. Penilaian dan Yudisium 23

BAB V PEMBIMBING

A. Personalia pembimbing 25 B. Tugas pembimbing 25 C. Peran Dosen Pembimbing Lapangan 25 D. Materi Bimbingan 26 E. Metode Bimbingan 26 F. Rasio Pembimbing dengan Peserta KKN 26 G. Hal-hal yang perlu diperhatikan pembimbing 27

BAB VII PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu komponen kegiatan akademik yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di samping pendidikan dan penelitian. Dengan dilaksanakannya dharma pengabdian kepada masyarakat di samping kedua dharma yang lain, diharapkan selalu ada interrelasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat, untuk mengantisipasi terjadinya isolasi perguruan tinggi dari masyarakat sekitarnya.

Pusat Pengabdian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) memiliki peran penting dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk menunjang akselerasi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Secara organisatoris P3M adalah sebuah lembaga yang berfungsi sebagai wadah bagi sivitas akademika dalam menyalurkan pemikiran, penelitian dan karya ilmiah yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Karena itu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto dapat memainkan peran utamanya melalui pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi Islam mempunyai kewajiban untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bahkan sebagai perguruan tinggi yang bercorak agama, dharma ketiga diharapkan menjadi trademark lembaga yang bercirikan keterpaduan antara peran-peran sosial keagamaan dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, LPPM IAIN Purwokerto secara berkelanjutan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada sinergitas tersebut.

Pengabdian kepada masyarakat ini diwujudkan dalam bentuk pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis “Masjid”. Masjid merupakan instrumen

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 2

pemberdayaan umat yang memiliki peranan sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat. Namun hal itu harus didukung oleh manajemen pengelolaan masjid yang baik dan terpadu. Masjid dilihat dari fungsinya tidak hanya sebagai tempat atau sarana bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah shalat, namun masjid juga berfungsi sebagai pusat empowering (pemberdayaan) berbagai aspek kehidupan masyarakat sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya.

Menurut Nasarudin Umar, Rasulullah tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat untuk pelaksanaan ibadah khusus, namun dijadikan sebagai sarana melakukan pemberdayaan umat seperti tempat untuk pembinaan dan penyebaran agama Islam, sebagai tempat untuk mengobati orang sakit, tempat untuk mendamaikan orang-orang yang bertikai, tempat untuk mengatur strategi dalam latihan perang (militer), tempat untuk menyampaikan pengumuman penting. Bahkan dalam masa keemasan Islam “ universitas ada di dalam masjid, sekarang masjid di dalam universitas”. Apa yang disampaikan Nasarudin Umar tersebut tentunya dapat menjadi acuan bagi pengembangan peran dan fungsi masjid secara holistic (menyeluruh) dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri. Ketika sebagian besar masjid kini bergeser dari peran-peran historis dalam konteks perubahan sosial kemasyarakatan menuju bentuk penyelenggara kegiatan ibadah murni berupa shalat lima waktu, maka peran-peran yang bersifat sosial mengecil dan hanya beberapa masjid tertentu yang mencoba membangun sinergi dengan masyarakat dalam memberdayakan potensi lokal yang ada.

Pada perkembangannya, masjid lebih berfokus semata-mata sebagai penyelenggara ritual keagamaan. Padahal masjid memiliki posisi sentral dalam menggerakkan masyarakat dalam isu-isu yang terkait dengan pembangunan bangsa. Selain konsep peran, kredibilitas masjid hingga saat ini masih memiliki trust (kepercayaan) sebagai lembaga sentral bagi kehidupan keagamaan masyarakat di sekitarnya.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 3

Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) merupakan salah satu institusi yang memiliki peran dan fungsi sebagai pengembangan keislaman, dakwah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyebaran dan informasi produk IPTEK. Oleh karena itulah, perspektif pengembangan Posdaya berbasis Masjid, tidak lain adalah memperkuat kembali sejarah peran masjid sebagai penopang perubahan sosial dan kembali menempatkannya dalam percepatan pencapaian indikator tujuan pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs) yakni delapan sasaran atau tujuan yang telah disetujui untuk diupayakan agar tercapai pada tahun 2015 oleh seluruh anggota PBB yang berjumlah 191 negara. Delapan sasaran tersebut adalah; 1. Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang

parah. 2. Pencapaian pendidikan dasar secara universal. 3. Mengembangkan kesetaraan gender dan memberdayakan

perempuan. 4. Mengurangi tingkat kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit

lainnya. 7. Menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan. 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Berdasarkan Instruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan yakni, pembangunan nasional diarahkan pada tiga konsentrasi yang meliputi; Pertama, pro rakyat dalam bentuk penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro dan kecil; Kedua; keadilan untuk semua meliputi keadilan untuk anak, perempuan, ketenagakerjaan, hukum serta kelompok miskin dan termarginal; Ketiga, pencapaian tujuan millenium dengan delapan sasaran MDGs, terutama pengentasan kemiskinan. Karena bagaimanapun indikator MDGs berkorelasi dengan indeks pembangunan manusia, maka masjid sebagai lembaga sosial terlibat dalam penyelenggaraan aktifitas social kemasyarakatan, selain fungsi religiusitasnya. Masjid juga dapat bermetamorfosis dengan

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 4

berbagai kepentingan masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, teknologi tepat guna yang berbasis kebutuhan. Pengalaman-pengalaman masjid dalam pemberdayaan masyarakat juga semakin tumbuh seiring dengan gerak pemahaman agama secara progresif untuk menjawab masalah kemanusiaan yang berkembang saat ini. Masjid dengan potensi historis dapat menjadi pemeran langsung dan mediator dalam pencapaian MDGs serta meningkatkan indeks pembangunan manusia.

B. Tema

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Berbasis Masjid.

C. Pengertian KKN Posdaya Berbasis Masjid

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto berkonsentrasi pada pemberdayaan masjid yang didirikan oleh swadaya masyarakat, maupun wakaf.

Hubungannya dengan mahasiswa, KKN Posdaya Berbasis Masjid yang berperan untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya adalah bentuk manifestasi dari kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan dalam rangka penyebaran informasi dan implementasi produk IPTEK serta menyelesaikan pendidikan tinggi melalui proses pembelajaran dengan cara tinggal, bergaul serta beradaptasi dengan masyarakat khususnya di lingkungan masjid.

Dari sudut masyarakat penerima manfaat, pengabdian kepada masyarakat ini membantu membentuk, mengisi dan mengembangkan Posdaya pada masyarakat secara sistematis. Posdaya yang dibentuk itu merupakan wadah keluarga dan masyarakat melalui media masjid, untuk bersama-sama membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi keluarga melalui kegiatan wirausaha, pendidikan dan keterampilan, peningkatan kesehatan serta dukungan pelestarian lingkungan sebagai upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 5

Langkah pertama yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa di setiap Perguruan Tinggi adalah melakukan pengabdian pada masyarakat dengan membuka ruang konsultasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen para pejabat daerah, camat, kepala desa, instansi terkait serta ta’mir masjid akan pentingnya kebersamaan dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan SDM, melalui pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) pada tingkat kecamatan, desa, pedukuhan atau unit daerah lain secara mandiri. Langkah selanjutnya, dilakukan pendataan dan observasi seluruh sasaran keluarga yang tinggal di wilayah masjid. Pendataan yang seksama itu bertujuan untuk mengidentifikasi dan menempatkan keluarga sasaran dan memetakannya dalam kondisi atau posisi sesuai dengan indikator yang dipergunakan, misalnya ditempatkan sebagai kelompok keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, III, dan III Plus. Untuk kelompok pra sejahtera dan sejahtera I dianalisis masalah dan kebutuhan mereka untuk meningkat pada posisi yang lebih baik. Kelompok keluarga sejahtera II sampai III Plus diajak ikut serta membantu keluarga yang kurang beruntung untuk mengatasi masalah melalui pendampingan.

Setelah Posdaya terbentuk dan pendataan selesai dilakukan dan dianalisis, para mahasiswa diharapkan mengajak seluruh keluarga di sekitar Posdaya untuk mengadakan pertemuan atau sarasehan dan membentuk Pengurus Posdaya. Selanjutnya mahasiswa mendampingi dan membantu Pengurus Posdaya menetapkan prioritas sasaran, menyusun program kerja dengan mengembangkan gagasan inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para mahasiswa mendampingi dan dalam hal- hal tertentu, membantu melaksanakan program atau kegiatan untuk sebesar-besar kesejahteraan masyarakat. Karena Posdaya diarahkan untuk menjadi lembaga pedesaan yang mandiri, maka program utama yang dianjurkan adalah pemberdayaan ekonomi keluarga, utamanya kegiatan ekonomi mikro dalam bentuk usaha bersama, yang akhirnya dikembangkan menjadi koperasi. Kegiatan ekonomi rumah tangga bersama itu akan

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 6

meningkatkan kemampuan setiap keluarga untuk memberikan dukungan pada kegiatan Posdaya lainnya, yaitu dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, KB dan kesehatan, pemeliharaan lingkungan yang kondusif, serta pembinaan keagamaan dan menciptakan suasana religius untuk ketahanan mental spiritualnya.

Langkah-langkah untuk melaksanakan KKN Posdaya berbasis Masjid untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya pada hakekatnya merujuk kepada Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Posdaya yang telah dikeluarkan oleh Yayasan Damandiri, menyangkut proses dan pengisian program lembaga Posdaya tersebut. Mengingat luasnya materi dan bidang garapan yang dicakup, maka dalam kegiatan KKN Posdaya berbasis masjid para mahasiswa dengan dikoordinasikan para dosen pembimbing lapangan perlu membentuk suatu team dengan latar belakang ilmu dan jurusan yang berbeda-beda sesuai bidang garapan yang dirancang.

D. TUJUAN

1. Tujuan umum: Tujuan umum KKN Posdaya Berbasis Masjid dibagi tiga, yaitu: Pertama, untuk kepentingan mahasiswa, KKN Posdaya bertujuan membantu para mahasiswa meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat, menerapkan ilmu agama integrasi dengan tehnologi, seni dan budaya yang telah dipelajari secara langsung dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori yang diperoleh selama kuliah, serta membawa manfaat bagi masyarakat. Kedua, untuk kepentingan keluarga dan masyarakat, KKN Posdaya bertujuan membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan tehnologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan ketrampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, bahagia dan sejahtera, serta memiliki ketahanan mental spiritual yang kuat. Ketiga, untuk

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 7

kepentingan dosen, KKN posdaya ini bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme dosen dalam memberdayakan masyarakat dan melakukan penelitian sosial keagamaan integratif dengan isu-isu pembangunan khususnya dalam mengakselerasi capaian MDGs tahun 2015.

2. Tujuan khusus: a. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa

dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan masyarakat berbasis masjid melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga terkait.

b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan social keagamaan dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.

c. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholders (Tokoh Agama, Pemerintah setempat, swasta, LSM dan masyarakat) dalam upaya pembinaan keagamaan, pengentasan kemiskinan, mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan masyarakat melalui KKN Posdaya Berbasis Masjid untuk mewujudkan keluarga sejahtera mandiri dalam suasana sakinah, mawaddah dan rahmah.

d. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan (pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.

e. Meningkatkan kompetensi, bakat dan minat mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuni.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 8

f. Meningkatkan profesionalisme dosen dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN KKN Posdaya Berbasis Masjid dirancang secara program

berkelanjutan, karena itu hasil yang diharapkan dapat dicapai secara bertahap hingga tahun 2015 telah mencapai delapan indikator MDGs. Setiap tahapan kegiatan diharapkan dapat mencapai target sebagai berikut: 1. Terbentuknya pos pemberdayaan keluarga (Posdaya)

berbasis masjid yang dilengkapi susunan pengurus, kader dan program kerja.

2. Meningkatnya partisipasi warga sekitar masjid dalam kegiatan keagamaan dan sosial berbasis masjid.

3. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dari prasejahtera menjadi sejahtera I dan seterusnya.

4. Terwujudnya ketuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dankeaksaraan fungsional.

5. Meningkatnya partisipasi pasangan (suami-istri) usia subur (PUS) dalam mengikuti KB, dan secara bertahap seluruh PUS mengikuti program KB.

6. Tersedianya sarana pendidikan antara lain pendidikan anak usia dini berbasis masjid dan TPQ (Taman Pendidikan al-Qur’an), kelompok pengajian (majelis ta’lim).

7. Tumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi keluarga dan kewirausahaan berbasis masjid sehingga secara bertahap tidak ada lagi keluarga berpenghasilan di bawah standar upah minimum regional.

8. Tersedianya layanan konsultasi keluarga berbasis masjid yang antara lain meliputi: masalah agama, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.

9. Terwujudnya keseimbangan peran, partisipasi dan tanggung jawab antara jama’ah laki-laki dan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

10. Adanya rintisan BMT (Baitul Mal wa Tanwil). 11. Terwujudnya lingkungan bersih, sehat dan produktif.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 9

12. Tumbuh dan berkembangnya kegiatan olah raga dan seni religius.

13. Adanya kerjasama yang kuat dengan pihak-pihak terkait yang mendukung posdaya berbasis masjid.

14. Tercapainya delapan indikator MDGs secara bertahap.

F. MATERI PENDAMPINGAN Kegiatan KKN Posdaya Berbasis Masjid ini dikemas dalam

bentuk sinergi antara kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Untuk itu materi pendampingan yang direncanakan adalah mengacu pada maksimalisasi dan efektifitas fungsi-fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat antara lain sebagai berikut: 1. Shalat berjama’ah dan shalat sunnah lainnya 2. Kajian Islam intensif 3. Bimbingan membaca Al-Qur’an 4. Pendidikan Anak-anak Usia Dini (PAUD) 5. Pemberdayaan remaja 6. Pemberdayaan perempuan 7. Gerakan zakat, infaq dan shadaqah 8. Pembinaan kewirausahaan dan ekonomi produktif 9. Bimbingan belajar bagi murid dan masyarakat 10. Pengembangan koperasi dan BMT (Baitul Mal Wa Tanwil) 11. Pembinaan kesenian dan olah raga 12. Perpustakaan 13. Poliklinik dan pelayanan kesehatan masyarakat 14. Penerbitan media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) 15. Advokasi warga masyarakat kritis 16. Pusat gerakan gemar menanam pohon/tanaman produktif 17. Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

G. PENYELENGGARAAN

1. Status dan Beban Kredit KKN Posdaya Berbasis Masjid yang dilakukan oleh

LPPM IAIN Purwokerto merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, bersifat wajib diikuti oleh Mahasiswa IAIN Purwokerto dengan nilai kredit 3 SKS (Satuan Kredit Semester).

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 10

2. Persyaratan bagi mahasiswa peserta

a. Telah lulus teori sekurang-kurangnya 70 % dari seluruh beban SKS,

b. Sehat jasmani dan rohani. c. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus kegiatan

pembekalan KKN POSDAYA Berbasis Masjid.

3. Hak dan Kewajiban Mahasiswa a. Setiap mahasiswa IAIN Purwokerto berhak mengikuti

program KKN posdaya dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

b. Setiap mahasiswa peserta KKN posdaya berbasis masjid wajib mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh BPKKN.

c. Peserta yang dinyatakan lulus pembekalan berhak mengikuti kegiatan KKN posdaya berbasis masjid.

d. Setiap mahasiswa peserta KKN yang telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur oleh pedoman KKN posdaya berbasis masjid ini berhak mendapatkan sertifikat.

e. Setiap mahasiswa yang melaksanakan program KKN Posdaya Berbasis Masjid wajib mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan KKN posdaya berbasis masjid ini.

f. Mahasiswa yang melaksanakan program KKN Posdaya Berbasis Masjid wajib menyusun laporan kegiatan secara kelompok.

4. Hak dan Kewajiban DPL a. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Posdaya

Berbasis Masjid adalah Dosen IAIN Purwokerto yang telah mengikuti workshop KKN Posdaya Berbasis Masjid dan atau telah mengikuti Observation Study Tour (OST) KKN Posdaya Berbasis Masjid dan diangkat berdasarkan SK Rektor IAIN Purwokerto

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 11

b. Dosen bersinergi dengan mahasiswa dalam kegiatan KKN Posdaya Berbasis Masjid dalam kedudukannya sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL).

c. Setiap dosen mendapatkan fasilitas biaya perjalanan dan honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Setiap dosen yang melaksanakan KKN posdaya berbasis masjid wajib mengikuti prosedur yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid P3M IAIN Purwokerto.

5. Lokasi Kegiatan

Kegiatan KKN Posdaya berbasis masjid dilaksanakan di desa dengan sasaran utamanya adalah Masjid yang memiliki jama’ah dan masyarakat yang memiliki banyak keluarga kurang mampu. Prioritas penentuan lokasi KKN diutamakan lokasi yang memiliki dukungan dari Pemerintah Daerah setempat dan masyarakat sekitar masjid.

6. Jangka waktu Kegiatan

Kegiatan KKN posdaya berbasis masjid dilaksanakan selama 45 hari sesuai kalender akademik yang diawali dengan pembekalan bagi mahasiswa dan workshop bagi para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sampai berakhirnya kegiatan di lapangan sebagaimana jadwal kegiatan KKN terlampir.

7. Pelaksana

Pelaksana kegiatan KKN posdaya berbasis masjid adalah Badan Pelaksana KKN yang ditunjuk dan mendapat SK Ketua IAIN Purwokerto.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 12

BAB II KEGIATAN LAPANGAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan KKN posdaya berbasis masjid dilaksanakan melalui tahapan penyusunan rencana, persiapan, pelaksanaan kegiatan lapangan dan pelaporan. 1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh LPPM mencakup koordinasi internal, penetapan jumlah dan pendaftaran peserta, penetapan lokasi, jumlah DPL, teknik pembekalan. Sedangkan koordinasi eksternal dimulai dari koordinasi dengan Yayasan Damandiri. Perencanaan KKN posdaya Berbasis Masjid untuk pembentukan dan pengembangan Posdaya, berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten. Agar KKN Posdaya Berbasis Masjid berkualitas dan efektif, perlu menghadirkan nara sumber dari Yayasan Damandiri, Pemerintah Daerah yang akan menjadi lokasi KKN, DPL serta pimpinan dan staf pengajar yang terlibat.

2. Persiapan Tahap persiapan meliputi kunjungan penjajagan

(survey) untuk menentukan lokasi dan mengidentifikasi secara umum isu-isu strategis keagamaan serta kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan. Isu strategis ini digunakan sebagai landasan sosial bagi pelaksanaan KKN Posdaya Berbasis Masjid. Pengurusan perijinan, penetapan dosen pembimbing, serta pembekalan kepada mahasiswa peserta, penjajagan lokasi dan perijinan dilaksanakan oleh BPKKN IAIN Purwokerto. Adapun rasio antara jumlah mahasiswa dengan DPL yang telah dipilih oleh BPKKN adalah satu orang DPL membimbing kurang lebih 3 kelompok yang masing masing kelompok terdiri dari 5-10 mahasiswa.

3. Pendataan dan pemetaan

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 13

Langkah utama kegiatan KKN Posdaya Berbasis Masjid adalah pemetaan sasaran. Pemetaan ini dilakukan oleh Pengurus/Calon Pengurus Posdaya dibantu oleh para mahasiswa yang mengikuti KKN Posdaya Berbasis Masjid. Pemetaan tersebut utamanya dilakukan untuk Tahap I (yang diuraikan dalam paragraf berikutnya) dimulai dengan pendataan seluruh keluarga sekitar masjid atau keluarga binaan masjid yang menjadi sasaran sesuai cakupan wilayah. Jika pendataan sudah dilakukan oleh masyarakat, maka dapat dibuat peta sebagai landasan kerja. Untuk Tahap II, III dan seterusnya pendataan dan pemetaan perlu diperbaharui jika ada tenggang waktu antara Tahap I dan tahap berikutnya.

Keluarga dipetakan menurut kondisi berdasarkan indikator yang disepakati. Biasanya dipergunakan indikator keluarga yang memberi gambaran jumlah dan persebaran menurut kondisinya; Pertama, kondisi keagamaan yang meliputi aktivitas ibadah, pendidikan keagamaan dalam keluarga, serta budaya Islami yang dikembangkan dalam keluarga dan lingkungannya; Kedua, klasifikasi berdasarkan kesejahteraan meliputi keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahtera III Plus. Secara lebih terperinci kondisi keluarga juga dapat dibedakan menurut segmentasi/ tahapan umur penduduk, yang dibedakan golongan Pasangan Usia Subur (PUS), Balita dan Batita, Remaja dan Dewasa, Penduduk Lansia dan secara khusus Peserta Usaha Ekonomi Produktif.

Pendataan dengan menggunakan register, formulir, dan buku rekapitulasi sebagai instrumen untuk menggambarkan kondisi keluarga untuk dipetakan. Indikator keluarga sejahtera dan kondisi masing-masing segmentasi itu merupakan indikator mutable, artinya yang bersangkutan bisa mengubahnya dengan mudah sehingga penempatan sebuah keluarga di dalamnya akan menumbuhkan kesadaran setiap keluarga untuk mengubah dirinya secara mandiri.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 14

4. Pelaksanaan KKN Posdaya Berbasis Masjid dilaksanakan dua kali

dalam satu tahun, Kegiatan keagamaan menjadi mainstream dari seluruh kegiatan KKN Posdaya Berbasis Masjid. Kegiatan rutin keagamaan yang telah dilakukan oleh masjid diupayakan lebih berkualitas dan efektif, dengan mengembangkan fungsi-fungsi masjid di bidang keagamaan yang belum dilaksanakan. Bersamaan dengan kegiatan keagamaan, Posdaya Berbasis Masjid mendapatkan porsi yang sama dalam memperluas fungsi masjid untuk kesejahteraan masyarakat. sehingga waktu 45 hari diharapkan mampu mencapai target yang ditetapkan. Adapun pelaksanaan kegiatan ini mencakup tiga tahap sebagai berikut. Tahap I : Kegiatan Pembentukan Posdaya.

Tahapan ini dimulai setelah mahasiswa mengikuti pembekalan untuk ikut KKN Posdaya Berbasis Masjid. Selanjutnya mahasiswa dan dosen pembimbing mengadakan silaturahmi kepada Takmir Masjid, para sesepuh kecamatan, desa atau dukuh untuk membangun komitmen aparat setempat dalam menggalang dukungan dan fasilitasi pembentukan Posdaya. Selanjutnya bekerja sama dengan calon pengurus/kader setempat dilakukan kegiatan pendataan untuk identifikasi masalah, inventarisasi potensi dan penetapan sasaran. Hasil pendataan untuk kondisi sasaran ini dipetakan sesuai uraian di atas. Kegiatan ini diharapkan dapat diselesaikan selama 1 (satu) minggu. Hasil pendataan tersebut dipergunakan sebagai bahan untuk menggelar lokakarya mini/sarasehan dengan menghadirkan Takmir Masjid, Remaja Masjid, Kepala Desa/Lurah, sesepuh dan tokoh masyarakat serta anggota masyarakat, utamanya sasaran prioritas, yang untuk penyiapannya diharapkan selesai dalam 4 hari. Dalam lokakarya tersebut sekaligus ditetapkan pengurus, disusun rencana dan program kerja diharapkan dapat diselesaikan dalam 6 minggu. Pada Tahap akhir team melakukan penyusunan laporan kegiatan selama 1 (satu) minggu, sedangkan masyarakat diharapkan

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 15

dapat mulai membina dan mengisi Posdaya dengan kegiatan sederhana secara mandiri.

Tahap II : Kegiatan Pembinaan Posdaya.

Dalam tahap pembinaan ini pengurus melaksanakan rencana kegiatan, utamanya dimulai dengan rencana kegiatan ekonomi untuk mengajak masyarakat mengembangkan usaha mikro secara gotong royong atau usaha besama. Keluarga yang mempunyai kegiatan ekonomi mengajak tetangganya untuk ikut berlatih dengan membentuk kelompok dan mengikuti kegiatannya. Pengurus mulai mengundang ahli-ahli khususnya jama’ah masjid, untuk mengajar warganya dengan ketrampilan yang bisa dikembangkan menjadi usaha sederhana atau usaha bersama yang menguntungkan. Pengurus juga bisa mengundang tenaga pelatih dari instansi terkait dan mulai mencari sumber dana untuk kegiatan anggotanya dalam bidang ekonomi mikro.

Tahap III : Pengembangan Posdaya.

Dalam tahap ini Pengurus Posdaya mengajak anggotanya mengidentifikasi anak-anak usia sekolah yang belum atau tidak sekolah. Secara gotong royong anak-anak yang belum atau tidak sekolah itu dianjurkan dan dibantu oleh sekolah. Prinsipnya setiap anak usia sekolah harus sekolah. Jika orang tuanya tidak mampu diusahakan secara gotong royong untuk membantunya. Kalau memungkinkan segera dibentuk atau dikembangkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Anakanak dibawah usia lima tahun, utamanya anak keluarga kurang mampu, diusahakan dan didorong ikut kegiatan BKB atau kegiatan PAUD. Orang tua dari anak balita tesebut, segera setelah anak-anak balitanya mengikuti kegiatan belajar di PAUD, dipisahkan dari anak- anaknya dan diusahakan mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan. Setelah mengikuti pelatihan mereka dianjurkan untuk magang pada usaha apa saja yang ada di

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 16

desa atau dukuhnya. Jika telah mahir, dan tetangganya membuka cabang usaha, mereka bisa bekerja bersama dengan pengusaha tersebut sebagai mitra kerja dengan bantuan dan fasilitas Posdaya. Apabila pengembangan pendidikan dan pelatihan telah berjalan dengan baik, maka pengurus segera mengembangkan upaya untuk revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Kalau perlu mengundang dan member fasilitas kepada bidan untuk membuka praktik sebagai bidan desa di masjid tersebut. Diupayakan pula tersedianya fasilitas yang diperlukan agar bidan bersedia tinggal di desa.

Dalam rangka pengembangan KB, Kesehatan dan Gizi, maka dianjurkan agar masyarakat membangun Kebun Bergizi, yaitu menanam tanaman bergizi di halaman masing-masing. Tanaman bergizi tersebut merupakan bahan makanan atau sayur yang bisa langsung dimasak untuk memperbaiki kebutuhan gizi keluarga. Halaman sekitar masjid, jika memungkinkan juga bisa digunakan untuk model kebun bergizi. Pengembangan kegiatan di lapangan itu dilakukan secara bertahap dalam bentuk sederhana dan mudah ditiru. Keberhasilan kegiatan tidak diukur dari mutu atau bentuk program yang dilaksanakan, tetapi utamanya keberhasilan partisipasi yang tinggi dari keluarga setempat.

Di samping ukuran partisipasi, perlu diperhatikan bahwa keluarga kurang mampu merupakan partisipan yang bekerja keras dengan dukungan dan fasilitasi keluarga yang lebih mampu. Apabila selama 10 minggu program yang telah dirancang belum dapat diselesaikan dengan baik, maka program tersebut dapat dilanjutkan oleh team mahasiswa yang melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam periode berikutnya, atau dilakukan oleh dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat maupun.

B. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Dosen Pembimbing

Lapangan (DPL) sebanyak 5 (lima) kali selama kegiatan

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 17

operasional di lapangan berlangsung. Untuk tahap I dilakukan pada saat pendataan, persiapan lokakarya serta penyusunan rencana. Pada tahap II pada saat mahasiswa mendampingi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada setiap pertengahan atau akhir kegiatan ketika Tim mengembangkan jenis dan kegiatan Posdaya berikutnya. Contoh-contoh formulir untuk monitoring dilampirkan dalam Petunjuk Teknis ini. Evaluasi KKN Posdaya Berbasis Masjid dilakukan terhadap kinerja Tim dan anggotanya, mencakup partisipasi dalam pembekalan dan ujian pembekalan, pelaksanaan kerja lapangan dan penyusunan laporan KKN posdaya Berbasis Masjid. Apabila diperlukan dapat dilakukan pengumpulan informasi untuk mengetahuai tanggapan dan persepsi mitra kerja dan masyarakat. Bentuk dan jenis evaluasi dibuat sederhana tetapi diharapkan mencakup partisipasi keluarga dalam berbagai kegiatan di lingkungan posdaya berbasis masjid.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 18

BAB III LAPORAN KEGIATAN DAN TATA TERTIB

A. Laporan Kegiatan

Substansi laporan kegiatan yang harus disusun oleh mahasiswa mencakup hasil: Tahap I. 1. Identifikasi potensi, sasaran dan kebutuhan masyarakat 2. Peta keluarga dalam lingkungan Posdaya 3. Rancangan penyelenggaraaan dan hasil lokakarya 4. Jenis, bentuk kegiatan Posdaya dan susunan Pengurus Tahap II, III dst. 1. Catatan tentang perkembangan dan masalah yang dijumpai

dalam pengembangan Posdaya dan kegiatannya, khususnya menyangkut jumlah keluarga yang ikut aktif dalam kegiatan wirausaha, pendidikan dan pelatihan, kegiatan KB, kesehatan dan Posyandu pada umumnya, serta upaya pemeliharaan lingkungan, kebun bergizi, yang menguntungkan keluarga kurang mampu.

2. Laporan pelaksanaan KKN posdaya berbasis masjid berdasarkan kelompok.

3. Catatan untuk tindak lanjut pengabdian masyarakat tematik posdaya berbasis masjid periode berikutnya.

B. Tata Tertib Peserta di Lokasi

Tata tertib peserta KKN di lokasi, ditetapkan sebagai berikut: 1. Peserta KKN wajib tinggal di lokasi KKN selama waktu

pelaksanaan KKN; 2. Peserta KKN wajib melaksanakan tugas-tugas KKN dengan

penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dari awal sampai akhir.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 19

3. Peserta KKN wajib menyesuaikan diri dengan masyarakat tempat KKN.

4. Peserta KKN harus bersikap dan berperilaku sopan sesuai dengan norma keislaman.

5. Peserta KKN harus berpakaian sopan dan rapi, 6. Dalam pelaksanaan program kerja di lapangan peserta KKN

wajib mengenakan jaket dan atribut KKN. 7. Peserta KKN harus senantiasa menjunjung tinggi nama baik

dan citra almamater IAIN Purwokerto. 8. Dilarang mengangkat tema-tema sensistif yang

membahayakan ukhuwwah islamiyyah dan persatuan bangsa.

9. Semua urusan surat-menyurat yang penting yang berhubungan dengan kegiatan KKN, baik keluar maupun ke dalam harus sepengetahuan DPL.

10. Peserta KKN yang hendak berhubungan dengan BP KKN dan unsur pimpinan IAIN Purwokerto harus sepengetahuan DPL, kecuali atas permintaan BP KKN.

11. Peserta KKN supaya mengadakan pertemuan kelompok secara rutin, untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja yang direncanakan.

12. Peserta KKN tidak dibenarkan meninggalkan lokasi, termasuk mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus, kecuali ijin dari Ketua kelompok dengan alasan yang rasional

13. Peseta KKN yang meninggalkan lokasi 3 kali berturut-turut tanpa ada keterangan dinyatakan sebagai pelanggaran berat.

14. Peserta KKN tidak dibenarkan memberikan keterangan pers kepada wartawan/media massa secara individu maupun kelompok. Keterangan pers tentang Pelaksanaan KKN diberikan oleh BP KKN.

15. Dilarang mengedarkan dan menggunakan atau mengkonsumsi miras dan narkoba.

C. Presensi di Lokasi

1. Peserta KKN membuat presensi di lapangan seperti ketentuan dalam buku panduan. (dibuat 2 model: 1 model pada kertas besar yang dipasang di dinding dan 1 model

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 20

ukuran HVS kuarto/A4 untuk bahan lampiran laporan akhir, dengan format sama).

2. Presensi diisi oleh setiap peserta sejak hari pertama hingga hari terakhir di lokasi.

3. Presensi diletakkan di posko KKN. 4. Presensi hanya diisi peserta KKN bersangkutan yang

berada di lokasi dengan membubuhkan tanda tangan. 5. Bagi peserta KKN yang tidak ada atau meninggalkan lokasi,

diberi tanda silang. 6. Contoh blanko presensi disediakan BP KKN.

D. Sanksi dan Prosedur Pelaksanaannya

Pelaksanaan pemberian sanksi terhadap berbagai pelanggaran oleh para mahasiswa selama mengikuti KKN diatur sbb.: 1. Sanksi pelanggaran tingkat I (Ringan), berupa teguran

lisan (peringatan lisan) diberikan kepada peserta yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib No. 2, 3, 4, 11.

2. Sanksi pelanggaran tingkat II (Sedang), berupa peringatan tertulis diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib No. 5, 6, 7, 12 (termasuk dua kali pelanggaran tingkat I). Peringatan tertulis ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam yudisium KKN.

3. Sanksi pelanggaran tingkat III (Berat), diberikan kepada peserta yang melanggaran terhadap tata tertib No. 1, 8, 9, 10, 13, 14, 15, (termasuk dua kali pelanggaran tingkat II).

Sanksi terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran berat dapat berupa: a. Meneruskan kegiatan di lokasi, tetapi mendapat

pengurangan nilai (bila perlu sampai batas minimal). b. Penarikan dari lokasi (drop out KKN) dan diwajibkan

mengikuti KKN pada angkatan berikutnya, dengan hak dan kewajiban yang sama dengan peserta KKN lainnya.

c. Direkomendasikan kepada Ketua IAIN Purwokerto untuk diberikan sanksi lainnya (skorsing dan sebagainya).

Proses pemberian sanksi pelanggaran tingkat III:

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 21

a. Memanggil mahasiswa yang bersangkutan ke LPPM IAIN Purwokerto oleh BP KKN kemudian dilakukan sidang untuk menentukan sanksi kepada mahasiswa yang bersangkutan.

b. Apabila keadaan sangat memaksa, maka sanksi tehadap pelanggaran berat ini dapat dilakukan di lokasi dengan sekurang-kurangnya dihadiri oleh BP KKN untuk mendapat pengesahan dari Kepala LPPM.

E. Pemberi Sanksi Sanksi untuk pelanggaran tingkat I diberikan oleh DPL,

sedang sanksi pelanggaran tingkat II dan III hanya dikeluarkan oleh BP KKN IAIN Purwokerto setelah mendapat laporan dari DPL, pejabat desa, dan atau diketahui sendiri oleh BP KKN IAIN Purwokerto.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 22

BAB IV KEGIATAN PASCA LAPANGAN

Secara garis besar kegiatan pasca lapangan adalah proses

pembuatan laporan program KKN. Laporan pelaksaanaan KKN dibedakan menjadi dua, yaitu laporan harian yang bersifat individual dan laporan akhir dari seluruh rangkaian KKN yang dibuat secara kolektif. A. Laporan Harian

1. Laporan harian adalah catatan aktifitas peserta KKN selama kegiatan KKN berlangsung yang dibuat oleh peserta KKN secara individual.

2. Substansi yang dimuat dalam laporan harian adalah seluruh aktifitas peserta KKN dalam melaksanakan program yang menjelaskan jenis aktifitas, waktu, kapan dan di mana aktifitas itu dilaksanakan dengan menjelaskan indikator yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

3. Laporan harian peserta KKN merupakan salah satu bahan penilaian bagi DPL kepada peserta KKN.

B. Laporan Akhir 1. Laporan akhir KKN adalah rekaman pelaksanaan seluruh

program / kegiatan KKN yang bersifat naratif yang dibuat diakhir masa KKN secara kolektif.

2. Laporan akhir harus disetujui dan disahkan oleh DPL dan kepala desa.

3. Setiap kelompok diwajibkan membuat laporan akhir sesuai sistematika yang dibuat oleh BP KKN sebanyak 4 eksemplar untuk BP KKN, DPL, Desa dan arsip kelompok.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 23

4. Data Laporan beserta lampiran pendukung dicopy di Compact Disc (CD) dan dikumpulkan dan disertakan dalam laporan untuk BPKKN

5. Adapun terkait dengan contoh sistematika, ketentuan penulisan dan contoh cover laporan akhir dapat dilihat dalam lampiran panduan ini.

6. Untuk melengkapi laporan akhir, perlu dilampirkan hal-hal sebagai berikut yaitu ; visualisasi hasil identifikasi masalah, foto-foto kegiatan, dan presensi peserta KKN.

7. Laporan akhir peserta KKN merupakan salah satu bahan penilaian bagi P3M/BPKKN dan DPL kepada peserta KKN.

8. Laporan akhir disahkan dan diserahkan BPKKN maksimal 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan KKN berakhir.

C. Penilaian dan Yudisium

1. Penilaian a. Yang dimaksud dengan penilaian di sini adalah penilaian

dan atau evaluasi yang ditujukan kepada mahasiswa peserta KKN dalam melaksanakan tugasnya.

b. Tujuan penilaian adalah untuk memberikan nilai prestasi terhadap aspek-aspek yang dinilai sehubungan dengan status KKN dalam kurikulum IAIN Purwokerto yang bersifat intrakurikuler.

c. Penilaian diberikan sejak peserta KKN mengikuti training/pembekalan KKN, selama berada di lapangan sampai ditarik dari lapangan.

2. Aspek yang dinilai, Penilai, dan Bobotnya Penilai dan Komponen penilaian meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Dosen Pembimbing Lapangan (skor 65) yang meliputi

aspek: 1) Kedisiplinan dilokasi, 2) Keterlibatan dalam pelaksanaan program, 3) Penyesuaian diri dengan masyarakat / komunitas di

lokasi KKN, 4) Presentasi hasil dan laporan tertulis KKN.

b. P3M (skor 35) yang meliputi: 1) Ujian Pembekalan;

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 24

2) Laporan tertulis KKN. Penilaian diberikan setelah melakukan cross ceck dengan pejabat desa yang mekanismenya diatur kemudian.

Tabel Nilai

Skor Nilai Indeks 86 – 100 81 – 85 76 – 80 71 – 75 66 – 70 61 – 65 56 – 60 41 – 55 0 – 40

A A- B+ B B- C + C D E

4 3,6 3,3 3 2,6 2,3 2 1 0

3. Yudisium a. Sidang Dewan Yudisium dilakukan oleh BP KKN untuk

menilai dan menentukan tingkat kelulusan peserta dalam mengikuti program KKN.

b. Peserta sidang dewan yudisium terdiri dari: 1) Anggota Sidang BP KKN 2) Dosen Pembimbing Lapangan.

c. Sidang dewan yudisium minimal dihadiri oleh Kepala P3M/Ketua BP KKN, sekretaris P3M/BP KKN, dan salah seorang DPL.

d. Yudisium adalah penentuan lulus atau tidaknya mahasiswa peserta KKN dalam mengikuti KKN.

e. Yudisium dilakukan berdasarkan nilai dari masing-masing peserta KKN yang diperoleh dari hasil penilaian, presensi di lokasi serta pertimbangan lain menurut Sidang Dewan Yudisium.

f. Seorang peserta KKN dinyatakan lulus jika nilai akhir sekurang-kurangnya C.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 25

g. Bagi peserta KKN yang tidak lulus atau gugur, diwajibkan mengikuti KKN angkatan berikutnya, dengan hak dan kewajiban yang sama seperti peserta KKN lainnya.

h. Untuk mendapatkan nilai akhir KKN bagi seorang peserta KKN, dibuat kartu penilaian, yang menghimpun nilai dari semua aspek yang dinilai.

i. Nilai akhir diperoleh dengan jalan membagi seluruh nilai dengan bobot seluruh aspek yang dinilai.

BAB IV PEMBIMBING

A. Personalia Pembimbing

1. Pembimbing adalah personal yang diberi tugas untuk membimbing peserta selama menempuh program KKN.

2. Pembimbing adalah dosen tetap IAIN Purwokerto yang diangkat oleh Rektor IAIN Purwokerto atas usul Kepala P3M, yang disebut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

B. Tugas pembimbing 1. Membantu peserta dalam penyusunan rencana program kerja

KKN di lapangan. 2. Menandatangani rencana program kerja KKN. 3. Mendampingi, membantu memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi peserta KKN di lapangan agar kegiatannya dapat terarah dan berlangsung sesuai dengan rencana.

4. Mengontrol dan mengawasi kegiatan pelaksanaan program kerja peserta KKN.

5. Mengontrol catatan kegiatan harian setiap peserta KKN yang dibimbingnya dan memeriksa daftar presensi di lapangan.

6. Menandatangani laporan pelaksanaan kegiatan program KKN.

7. Memberi nilai keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan di lapangan.

C. Peran Dosen Pembimbing Lapangan

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 26

1. DPL dalam melaksanakan tugasnya berperan sebagai : a. Pembimbing, b. Penghubung, c. Pengawas, d. Motivator, e. Penilai,

2. Sesuai dengan peran DPL seperti tersebut di atas, maka perlu persiapan pembekalan fisik, mental, pengetahuan tentang KKN dan keterampilan yang menunjang peran DPL sebagai pembimbing.

3. Persiapan khusus tentang pengetahuan KKN bagi pembimbing dapat ditempuh dengan cara, antara lain: a. Mempelajari buku dan berbagai publikasi tentang KKN yang

dilaksanakan perguruan tinggi lainnya. b. Mengikuti pendidikan atau latihan khusus masalah KKN

yang diadakan oleh BP KKN IAIN Purwokerto. c. Pengalaman praktis sebagai pembimbing KKN di lapangan

yang pernah dialami pada masa sebelumnya. d. Sharing dengan kawan sesama pembimbing untuk dapat

mengetahui masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan cara pemecahannya.

D. Materi Bimbingan Materi bimbingan meliputi: identifikasi masalah,

penyusunan rencana program kerja, strategi realisasi program kerja, analisis masalah, pemecahan masalah serta hal-hal yang mendukung pencapaian tujuan KKN secara maksimal.

E. Metode Bimbingan 1. DPL mendatangi tempat pemondokan peserta KKN untuk

mengadakan wawancara, tukar fikiran, diskusi, baik secara kelompok maupun individual secara langsung tentang masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan KKN.

2. DPL meminta laporan berkala perkelompok dari peserta KKN mengenai kegiatannya. Hasil-hasil yang telah dicapai, hambatan-hambatan yang ditemui serta cara pemecahannya.

3. DPL mengadakan observasi secara langsung di lokasi kerja peserta KKN untuk melihat, mengarahkan, dan mengontrol

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 27

pelaksanaan program KKN, baik individual maupun kelompok yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. DPL meminta informasi kepada pembimbing non formal tentang tindakan sehari-hari peserta KKN maupun kegiatan sehari-hari dalam melaksanakan program kerja.

5. Dalam melaksanakan bimbingan mengikuti pendekatan Tut Wuri Handayani.

F. Rasio Pembimbing dengan Peserta KKN 1. Rasio antara pembimbing dengan peserta KKN didasarkan

atas jumlah mahasiswa peserta KKN, jumlah DPL, jumlah lokasi, luas desa dan jarak lokasi satu dengan lainnya.

2. Rasio yang diterapkan setiap DPL membimbing 3 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 7 sampai 8 peserta KKN.

G. Hal-hal yang perlu diperhatikan pembimbing.

1. Bimbingan secara formal dilaksanakan secara berkala sesuai ketentuan dari BP-KKN selama waktu pelaksanaan KKN.

2. Pembimbing setiap kali melakukan bimbingan di lokasi membawa surat tugas dari BP KKN IAIN Purwokerto dan memberi laporan atas bimbingannya dengan mengisi blangko bimbingan. Contoh blangko bimbingan ditetapkan oleh BP KKN.

3. Bila terjadi masalah atau kasus di kalangan peserta KKN, pembimbing segera menyelesaikannya. Apabila belum bisa diselesaikan secepatnya, berkonsultasi dengan BP KKN untuk dipecahkan secara bersama-sama.

4. Dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, pembimbing hendaknya selalu menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan Kepala Desa agar dapat mengetahui perkembangan kegiatan mahasiswa di lapangan.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 28

BAB V PENUTUP

1. Buku ini sebagai pedoman untuk dilaksanakan secara utuh dan

tepat, bagi terselenggaranya KKN Posdaya Berbasis Masjid secara tertib.

2. Buku pedoman ini berlaku sejak ditetapkan oleh BP KKN IAIN Purwokerto Tahun 2015, dengan ketentuan bahwa apabila kemudian ternyata terdapat kekeliruan dan kesalahan akan ditinjau dan dibetulkan sebagaimana mestinya.

3. Segala sesuatu yang belum diatur dalam buku pedoman ini, akan ditentukan kemudian oleh BP KKN IAIN Purwokerto Tahun 2015, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 29

Lampiran 1

INSTRUMEN PENDATAAN KELUARGA

A. DATA KELUARGA POSDAYA 1. Nama KK, jumlah dan alamat seluruh keluarga yang

menjadi cakupan Posdaya. 2. Jumlah anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin 3. Jumlah anggota keluarga berdasarkan umur 4. Jumlah anak balita (0-5 tahun) 5. Jumlah anak balita yang ikut dan yang tidak ikut Posdaya 6. Jumalah anak balita yang ikut dan yang tidak ikut

BKB/PAUD 7. Jumlah anak usia sekolah (6-12 th, 13-15 th, 15-19 th) 8. Jumlah anak usia yang bersekolah dan yang tidak

bersekolah menurut kelompok umur. 9. Jumlah anggota keluarga dewasa menurut pekerjaan

(bekerja/tidak bekerja) 10. Jumlah keluarga yang menjadi anggota koperasi atau

kelompok usaha bersama dan yang mendapat bantuan permodalan (dari berbagai sumber bantuan).

11. Jumlah ibu rumah tangga yang berusaha. 12. Jumlah ibu hamil.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 30

13. Jumlah ibu hamil yang memriksakan kahamilan ke fasilitas/tenaga kesehatan.

14. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang ikut KB. 15. Jumlah keluarga remaja yang mengikuti berbagai kegiatan

pembinaan dan pendampingan 16. Jumlah keluarga lansia yang mengikuti berbagai kegiatan

pembinaan dan pendampingan 17. Tahapan masing-masing keluarga, menurut tahapan

keluarga sejahtera dengan berbagai variabel dan indikatornya.

B. TAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA & INDIKATORNYA 1. Keluarga Sejahtera I

a. (Ya/Tidak). Makan paling kurang dua kali sehari. b. (Ya/Tidak). Mempunyai pakaian layak untuk keperluan

yang berbeda c. (Ya/Tidak). Rumah yang ditempati mempunyai atap,

lantai dan dinding yang baik. d. (Ya/Tidak). Bila ada anak atau anggota keluarga yang

sakit, dibawa ke sarana atau petugas kesehatan. e. (Ya/Tidak). Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-

KB, pergi ke sarana pelayanan KB. f. (Ya/Tidak). Semua anak umur 7-15 tahun yang ada

dalam keluarga bersekolah. Catatan: Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak dijawab “Ya”. maka berarti keluarga tersebut termasuk “Keluarga Prasejahtera”. Apabila keenam indikator tersebut terpenuhi, maka masuk kategori “Keluarga Sejahtera I”.

2. Keluarga Sejahtera II. a. (Ya/Tidak). Anggota keluarga melakukan ibadah

menurut agamanya. b. (Ya/Tidak). Anggota keluarga makan daging /telor/ikan

paling kurang sekali seminggu. c. (Ya/Tidak). Anggota keluarga memperoleh satu stel

pakaian baru dalam setahun. d. (Ya/Tidak). Luas lantai rumah paling kurang 8 M2 untuk

setiap penghuni rumah.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 31

e. (Ya/Tidak). Dalam 3 bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat.

f. (Ya/Tidak). Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja.

g. (Ya/Tidak). Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis latin.

h. (Ya/Tidak). Pasagan usia subur (PUS) dengan dua anak ataulebih menggunakan kontrasepsi.

Catatan: Apabila kedelapan pertanyaan di atas tidak terpenuhi, maka keluarga tersebut termasuk “Keluarga Sejahtera II”. Apabila salah satu atau lebih pertanyaan tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk “Keluarga Sejahtera I”.

3. Keluarga Sejahtera III a. (Ya/Tidak). Keluarga berupaya meningkatkan

pengetahuan agamanya. b. (Ya/Tidak). Sebagian penghasilan keluarga bisa

ditabung. c. (Ya/Tidak). Keluarga makan bersama paling kurang

sekali seminggu. d. (Ya/Tidak). Keluarga ikut kegiatan masyarakat di

lingkungannya. e. (Ya/Tidak). Keluarga memperoleh informasi dari media

massa. Catatan: Apabila keluarga menjawab “YA” dari lima pertanyaan di atas, maka keluarga tersebut termasuk “Keluarga Sejahtera III”. Jika ada salah satu atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk”Keluarga Sejahtera II”.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 32

Lampiran 2.

FORMAT CARA PENYELENGGARAAN LOKAKARYA MINI

A. TEMPAT KEGIATAN Masjid atau Ruang pertemuan di lingkungan masjid

B. WAKTU PENYELENGGARAAN

Kegiatan dilaksanakan selama kurang lebih 150 menit (2,5 jam) pada pagi hari pukul 09:00 – 11:30 atau sore hari pukul 15:00-17:30 atau malam hari pukul 19:30-21:30.

C. PESERTA

1. Ulama’ / Tokoh Agama 2. Pengurus Takmir Masjid 3. Pengurus Remaja Masjid 4. Pengurus Majelis Taklim 5. Perangkat Desa 6. Para Kader PKK / Posdaya 7. Unsur Keluarga Pra Sejahtera

D. BAHAN

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 33

1. Makalah Rencana Kerja 2. Hasil Pendataan Keluarga 3. Identifikasi Masalah, Potensi Lembaga

E. SUSUNAN ACARA 1. Kata Pengantar Dosen Pembimbing Lapangan/Ketua Tim

Mahasiswa 2. Kata Sambutan Ketua Tajmir Masjid 3. Sambutan Kepala Desa / Dusun / RW 4. Paparan rencana program oleh penyaji (calon ketua

posadaya/mahasiswa) 5. Masukan/saran dari Tokoh/Ketua Lembaga/Kader 6. Tanggapan masukan/saran dari peserta 7. Jawaban penyaji dan catatan perbaikan rencana kerja 8. Pemilihan calon pengurus/formatur posdaya berbasis masjid 9. Penutup/doa oleh Tokoh Agama

Lampiran 3 :Contoh Cover RENCANA PROGRAM/PROGRAM KERJA/LAPORAN MINGGUAN

/LAPORAN AKHIR*) KKN POSDAYA BERBASIS MASJID IAIN PURWOKERTO

TAHUN 2015

KELOMPOK : ………................................. MASJID : ………................................. DESA : ………................................. KECAMATAN : ………................................. KABUPATEN : ……….................................

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 34

ANGGOTA KELOMPOK

No NAMA NIM JABATAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M)

TAHUN 2015

*) Pilih salah satu Lampiran 4.

LEMBAR IDENTIFIKASI MASALAH, POTENSI, POKOK-POKOK RENCANA KEGIATAN

Desa/Dusun/Dukuh/RW : ....................................................... Desa : ....................................................... Kecamatan : ....................................................... Kabupaten : .......................................................

No Identifikasi Masalah

Identifikasi Potensi Masjid,

Lembaga, Sumber-sumber

Bentuk Kelembagaan

yang Direkomendasik

an

Pokok-pokok

Rancangan Kegiatan

Hasil yang diharapkan

Manfaat Jangka Pendek

Jangka Panjang

1

2

3

4

5

6

7

dst

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 35

.

..........., ......……. 2015

Mengetahui/Mengesahkan DPL Ketua Kelompok .................................... ................................ NIP. NIM.

Lampiran 5.

MATRIK PROGRAM KERJA DAN TAHAP KEGIATAN

Desa : ............................ Jumlah Dukuh : .................................... Kecamatan : ............................ Kabupaten : .................................... Target Posdaya yg dibentuk : ............................ Jml Anggota Tim : .................................... Tgl Mulai Tugas : ............................ Tgl Selesai Tugas : ....................................

Program dan Tahapan Kegiatan Vol Sasaran Jadwal

(tgl) Bentuk

Kegiatan Pelaksana Realisasi

Pelaksanaan

A. Tahap Persiapan 1. ........ 2. .........

B. Tahap Pelaksanaan 1. Bidang Keagamaan

a. .... b. .... dst....

2. Bidang Kewirausahaan a. .... b. .... dst....

3. Bidang Pendidikan a. .... b. .... dst....

4. Bidang Kesehatan a. .... b. .... dst....

5. Bidang Lingkungan a. ....

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 36

b. .... dst....

………………, ……………..2015 Mengetahui/Mengesahkan, Kepala Desa DPL, Ketua Kelompok ................... .................. .......................... NIP. NIM.

Lampiran 6.

RINGKASAN DATA PENDUDUK DAN KELUARGA PER DUKUH/RW

Desa : ......................................... Kecamatan : ......................................... Kabupaten : .........................................

Wilayah Jml

Penduduk

Jumlah Keluarga Ibu

Hamil/Punya Balita

Anak Usia

Sekolah

Remaja Lansia Klpk Usaha, Jml Kel muda yang menjadi

anggota Pra Sejahtera

Sejahtera 1, 2, 3+

Dukuh / RW .....

1. Jenis Usaha, Jml klg sebagai peserta

2. . 3. . 4. .

Dukuh / RW .....

Dukuh / RW .....

Dstnya ....

………………, ……………..2015

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 37

Mengetahui/Mengesahkan, Kepala Desa DPL, Ketua Kelompok ................... .................. .......................... NIP. NIM.

Lampiran 7.

RINGKASAN DATA POTENSI LEMBAGA DAN KADER PER DUKUH/RW

Wilayah Kelompok Fungsional Jumlah Kader Kader Terlatih

A B C D E A B C D E A B C D E

Dukuh / RW .....

Dukuh / RW .....

Dukuh / RW .....

Dstnya ....

Keterangan : A. Bidang Keagamaan B. Bidang Ekonomi (Kopeasi, BMT, ZIS, Klpk Usaha) C. Bidang Pendidikan (TPQ, Madin, Halaqah, PAUD, Kursus)

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 38

D. Bidang Kesehatan (Posyandu, Poliklinik, Layanan Kesehatan Masyarakat)

E. Bidang Lingkungan (Bina Lingkungan Keluarga) Mengetahui/Mengesahkan, Kepala Desa DPL, Ketua Kelompok ................... .................. .......................... NIP. NIM.

Lampiran 8.

LAPORAN AKHIR KKN POSDAYA BERBASIS MASJID IAIN PURWOKERTO

TAHUN 2015

No Program Target Terlaksana (%) Biaya Ket

01 02 03 04 05 06

…...., …………2015

Mengetahui/Mengesahkan,

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 39

Kepala Desa DPL, Ketua Kelompok, .................. ........................... ........................ NIP. NIM. Lampiran 9.

LEMBAR MONITORING DPL

KKN POSDAYA BERBASIS MASJID IAIN PURWOKERTO TAHUN 2015

Nama Dosen : ......................................... Kelompok : ......................................... Desa : .........................................

No Hari

/Tanggal Nama

Masjid/Posdaya Kegiatan

Identifikasi Masalah

Solusi

1

2

3

4

5

6

dst

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 40

……, ………2015

Mengetahui Ketua BPKKN Dosen Pembimbing Lapangan, ......................................... ......................................... NIP NIP Lampiran 10.

DAFTAR HADIR

MAHASISWA PESERTA KKN POSDAYA BERBASIS MASJID IAIN PURWOKERTO TAHUN 2015

KELOMPOK : ……………………………………….. DESA : ……………………………………….. KECAMATAN : ……………………………………….. KABUPATEN : ……………………………………….. DPL : ………………………………………..

No NAMA NIM MARET APRIL

16 17 18 19 dst 1 2 3 4 dst

1

2

3

4

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 41

5

6

7

8

9

10

………, …….. 2015

Mengetahui/Mengesahkan, Kepala Desa DPL, Ketua Kelompok ……………… …………….. ……………….. NIP. NIM.

Lampiran 11.

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR KKN POSDAYA BERBASIS MASJID IAIN PURWOKERTO

TAHUN 2015 HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN Berisi deskripsi tentang urgensi, tujuan dan fokus program KKN.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN Berisi tentang profil masjid meliputi: sejarah masjid, struktur organisasi, kondisi sosial ekonomi dan keagamaan masyarakat sekitar masjid.

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 42

BAB III HASIL-HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA A. Identifikasi potensi, sasaran dan kebutuhan

masyarakat B. Peta keluarga dalam lingkungan Posdaya C. Penyelenggaraaan dan hasil lokakarya D. Jenis, bentuk kegiatan Posdaya dan susunan

Pengurus

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT A. Faktor Pendukung B. Faktor Penghambat

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Rekomendasi berisi catatan untuk tindak lanjut KKN

posdaya berbasis masjid periode berikutnya

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Foto 2. Gambar 3. Lampiran-lampiran Lampiran 12.

LEMBAR PENGESAHAN Setelah dilakukan bimbingan, koreksi, dan perbaikan

seperlunya, maka laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya

Berbasis Masjid Tahun 2015 yang disusun oleh:

Kelompok : …………………………………………

Desa : …………………………………………

Kecamatan : …………………………………………

Kabupaten : …...............................................................

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 43

dinyatakan dapat diterima sebagai laporan akhir KKN Posdaya

Berbasis Masjid Mahasiswa IAIN Purwokerto Angkatan XXXV

Tahun 2015 dari kelompok tersebut.

Disahkan di : Puwokerto Pada Tanggal :

Mengetahui/ Mengesahkan Kepala P3M, Dosen Pembimbing Lapangan, _______________ ____________________ NIP. NIP. Lampiran 13

JADWAL KERJA

KKN POSDAYA BERBASIS MASJID IAIN PURWOKERTO TAHUN 2015

NO TANGGAL KEGIATAN

1 2 - 3 Juli 2015 Pembekalan KKN

2 6 Juli 2015 Pemberangkatan KKN

3

6 – 14 Juli 2015

27 Juli – 31 Agustus 2015

Pelaksanaan KKN Tahap I

Pelaksanaan KKN Tahap II

4 31 Agustus 2015 Penarikan KKN

Panduan KKN POSDAYA Berbasis Masjid Angkatan XXXVII Tahun 2015 44

5 7 Agustus 2015 Penyerahan Laporan Akhir KKN

6 12 Agustus 2015 Penyerahan Nilai KKN Oleh DPL ke BPKKN

9 14 Agustus 2015 Yudisium Nilai KKN