PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
-
Upload
mentari-situmorang -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
1/15
DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT
RSPAD GATOT SOEBROTO
PANDUAN VALIDASI INTERNAL PEMANTAUAN INDIKATOR
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
Jakarta, Juni 2013
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
2/15
2
RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
KOMITE MUTU DAN MANAJEMEN RISIKO
PANDUAN VALIDASI DATA INDIKATO MUTU
RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
A. LATAR BELAKANG
Visi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad adalah menjadi rumah sakit berstandar
internasional, rujukan tertinggi dan rumah sakit pendidikan utama yang merupakan
kebanggaan prajurit dan masyarakat. RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai salah satu
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut diatas, RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya peningkatan mutu pelayanan dilakukan
di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik, pelayanan keperawatan,
maupun pada unit pelayanan administrasi dan manajemen melalui program jaminan mutu
yang wajib dipantau.Program dalam mewujudkan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad yang
bermutu adalah suatu program berkelanjutan yang disusun secara objektif dan sistematik
untuk memantau dan menilai indikator mutu serta kewajaran pelayanan yang diberikan
kepada pasien.
Program penjaminan mutu merupakan aktivitas mendefinisikan, mendesain,
memeriksa, memantau, mensurvey dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Aktivitas-aktivitas ini disusun secara komprehensif dan terintegrasi yang meliputi struktur,
proses, dan output / outcome. Teknis pemantauan terhadap kualitas pelayanan rumah
sakit memerlukan penetapan indikator mutu yang digunakan sebagai variabel untuk
mengukur suatu perubahan dengan menggunakan instrumen yang tepat. Saat ini telah
ditetapkan indikator mutu rumah sakit, terdiri dari: 11 (sebelas) indikator klinik, 9
(sembilan) indikator manajerial, 6 (enam) indikator keselamatan pasien, serta indikator
berdasarkan jo int c om m is s ion int er nat ional ’ s ( J CI) int er nat ional libr ar y of m eas ur es .
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
3/15
3
Indikator mutu yang telah ditetapkan tersebut telah dipantau dengan instrumen
yang disusun berdasarkan kebutuhan data yang diperlukan. Setelah dilakukan
pengumpulan data oleh masing-masing unit dalam rumah sakit, maka rumah sakit
menggunakan proses internal untuk melakukan validasi data sebelum dilaksanakan
pelaporan dan publikasi data. Penyahihan / validasi data merupakan alat penting untuk
memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup
meyakinkan bagi para pembuat keputusan. Validasi data menjadi salah satu langkah
dalam proses penentuan prioritas untuk pengukuran, pemilihan apa yang harus diukur,
pemilihan dan pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data
untuk perbaikan. Tujuan dari validasi data ini adalah tersedianya data dan informasi mutu
yang valid sebagai dasar menejemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program dan peningkatan
kewaspadaan serta respon terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
Penyahihan/validasi data dilakukan ketika :
1. Suatu ukuran baru diterapkan (khususnya, ukuran klinis yang dimaksudkan untuk
membantu rumah sakit mengevaluasi dan meningkatkan proses atau hasil klinis
yang penting);
2. Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs Web rumah sakit atau cara lain;
3. Suatu perubahan telah dibuat pada suatu ukuran indikator yang telah ada,
4. Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang diubah
ke format elektronik sehingga sumber datanya menjadi elektronik dan kertas; atau
5. Subjek pengumpulan data berubah, misalnya perubahan dalam umur pasien rata-
rata, perubahan protokol penelitian, penerapan practice guidelines (pedoman
praktik) baru, atau pemakaian teknologi dan metodologi perawatan baru.
Berdasarkan standar validasi data internal yang ditetapkan tanggal Oktober 2012,
bahwa validasi data hanya dapat dilakukan pada data sekunder (rekam medis) dan untukdata mutu yang telah masuk JCI Library of Measurement tidak dilakukan validasi data.
Penggunaan 100% sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data
lainnya sangat kecil, dimungkinkan untuk memakai 10% jika sampel besar. Hitungan
keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang
kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang petama untuk dikatakan
sebagai data valid. Maka dari itu, RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad merencanakan
kegiatan validasi data untuk periode Januari – April 2013. Hasil validasi dalam periode ini
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
4/15
4
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan sebelum data mutu dilaporkan dan
dipublikasikan.
NO STANDAR QPS INDIKATOR
1 QPS KLINIK 1 Assesmen awal dilaksanakan pada semua pasien baru dalam waktu
selambat-lambatnya 24 jam sejak pasien dinyatakan MRS
2 QPS KLINIK 9 Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Sejak Setelah
Selesai Pelayanan Rawat Inap
3 QPS 7 (4) Kesesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi
4 QPS 7 (5) Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan
General Anasthesi
5 IPSG 2 Persentase pelaksanaan komunikasi efektif dengan Read Back
B. TUJUAN
Secara umum tujuan “Validasi Data Internal” indikator mutu RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad adalah tersedianya data dan informasi mutu yang valid sebagai dasar
menejemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon terhadap
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
C. PETUNJUK TEKNIS INDIKATOR MUTU KEJADIAN YANG AKAN DILAKUKAN
VALIDASI DATA
Adapun penjelasan parameter setiap elemen indikator mutu yang akan dilakukan
validasi data adalah sebagai berikut :
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
5/15
5
1. QPS 3.1 : Assesmen awal dilaksanakan pada semua pasien baru dalam waktu
selambat-lambatnya 24 jam sejak pasien dinyatakan MRS
JUDUL
INDIKATOR
Kelengkapan pengisian asesmen awal pelaksanaan pasien baru
dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah masuk RS
TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & Outcome
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab staf medis dan keperawatan dalam
kelengkapan informasi pengkajian pasien dalam catatan pengkajian awal
pasien baru dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah masuk
rumah sakit, sejak pasien dinyatakan sebagai pasien rawat inap
berdasarkan surat masuk perawatan dari Admission sampai dengan
kelengkapan DPJP dan Perawat.
DEFINISI
OPERASIONAL
Kelengkapan pengisian asesmen awal pasien baru yang lengkap adalah
rekam medik yang diisi oleh staf medis yang meliputi :
1. Anamnesa
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit dalam keluarga
6. Riwayat pekerjaan
7. Status kejiwaan dan kebiasaan
8. Pemeriksaan umum / general examination
9. Pemeriksaan penunjang pre rawat inap
10.Diagnosis kerja
11.Pengobatan
12.Diit
13.Rencana
Sedangkan pengkajian keperawatan awal rawat inap meliputi :
1. Identitas pasien
2. Alergi / reaksi
3. Alasan masuk RS
4. Riwayat kesehatan / pengobatan perawatan sebelumnya
5. Riwayat psikologis dan spiritual
6. Pemeriksaan fisik
7. Nutrisi
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
6/15
6
8. Risiko cedera / jatuh
9. Status fungsional
10.Skala nyeri
11.Kebutuhan edukasi
12.Discharge planning
Dinyatakan lengkap / tidak lengkap oleh Koordinator Mutu Instalasi Rawat
Inap dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sesudah masuk rumah
sakit, yang dihitung dari jam surat masuk perawatan dari Admission
sampai dengan kelengkapan pengkajian awal oleh DPJP dan Perawat.
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
Tujuan pengkajian pasien adalah untuk menegakkan diagnosa pasien dan
dalam rangka membantu proses penyembuhan penyakit dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengkajian
pasien yang baik dan benar, maka penegakkan diagnosa tidak akan
berhasil. Sehingga kelengkapan pengkajian pasien harus dipastikan dan
dipatuhi untuk dilaksanakan.
FORMULA
NUMERATOR Jumlah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis dan keperawatan
dalam 24 jam setelah masuk RS dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat inap pada periode yang sama
TARGET 100%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan concurent, yaitu dengan melihat
adanya ketidaklengkapan pengisian asesmen awal pasien baru pada
setiap pasien yang baru masuk rawat inap.
KRITERIA
INKLUSI
-
KRITERIA
EKSKLUSI
-
PENCATATAN Setiap hari dengan total sampling oleh Kepala Ruang Rawat Inap
ANALISA &
PELAPORAN
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi
Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Komite Mutu dan Manajemen
Jumlah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis dan keperawatan
dalam 24 jam dalam 1 bulan
x 100%
Jumlah seluruh pasien rawat inap pada periode yang sama
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
7/15
7
Risiko dan Kepala RS. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang
dikoordinasikan oleh Komite Mutu dan Manajemen Risiko
AREA Ruang Rawat Inap
PIC Kepala Instalasi Rawat Inap
FORMAT
PENCATATAN NO
T G L NAMA
PASIENNOCM
NAMADPJP
RUANGPERAWATAN
KELENGKAPAN(lengkap/tidak
lengkap)
DILENGKAPI24 JAM STLH
MASUK RS(ya/tidak)
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
2. QPS 3.9. Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Sejak Setelah
Selesai Pelayanan Rawat Inap
JUDUL INDIKATOR Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Sejak Setelah Selesai
Pelayanan Rawat Inap
TIPE INDIKATOR Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab staf medis dalam kelengkapan informasi rekam
medik
DEFINISI
OPERASIONAL
Ketidaklengkapan rekam medik adalah rekam medik yang tidak lengkap diisi oleh
staf medis. Kelengkapan rekam medik adalah rekam medik yang diisi lengkap
oleh staf medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lain (dinyatakan
lengkap/tidak lengkap oleh petugas IRM). Rekam medik harus disetor ke IRM
selambat-lambatnya 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
Sesuai dengan UU Hukum Kesehatan No. 44 tahun 2008, UU Praktek
Kedokteran No. 28 tahun 2008, UU Rekam Medis hukum No. 269 tahun 2008.
Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu
sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi
tidak akan berhasil. Sehingga kelengkapan rekam medis harus dipastikan dan
dipatuhi untuk dilaksanakan. Rekam medis adalah bukti satu-satunya pelayanan
kesehatan yang diberikan di rumah sakit. Rekam medis harus benar, lengkap,
terkini dan tepat waktu. Rekam medis juga merupakan skema asuransi kesehatan
publik (Jamkesmas). Rata-rata ada 2 kasus per minggu yang tertunda pelayanan
kesehatan saat rawat jalan dipoliklinik karena ketidaklengkapan rekam medis saat
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
8/15
8
pasien pulang setelah rawat inap.
FORMULA
NUMERATOR Jumlah rekam medik yang tidak lengkap diisi oleh staf medis, keperawatan dan
tenaga kesehatan lain dalam 24 jam untuk pasien pulang rawat inap dalam satu
bulan (orang)
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam bulan
yang sama (orang)
TARGET 0%
SAMPLING Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan mencatat
seluruh ketidaklengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat inap dalam
satu bulan
KRITERIA INKLUSI Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap
KRITERIA
EKSKLUSI
-
PENCATATAN Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh Staf Instalasi Rekam Medik dengan
mencatat adanya ketidaklengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat inap
setiap bulannya.
ANALISA &PELAPORAN
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi RekamMedik sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada Komite Mutu dan Manajemen Risiko dan Kepala RS. Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite Mutu dan Manajemen
Risiko
AREA Bagian Minpasien dan Formed Sdirbinyanmed
PIC Kepala Bagian Minpasien dan Formed Sdirbinyanmed
FORMATPENCATATAN
NO T
G L NAMA
PASIENNO.RM
DIVISIDPJP
RUANGPERAWATAN
KELENGKAPAN(lengkap/tidak
lengkap)
DIKIRIM 24JAM
SETELAHSELESAI
PERAWATAN(ya/tidak)
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
Jumlah rekam medik yang tidak lengkap diisi oleh staf medis, keperawatan dan tenaga
kesehatan lain dalam 24 jam untuk pasien pulang rawat inap dalam satu bulan (orang)
x 100
Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap
dalam bulan yang sama (orang )
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
9/15
9
3. QPS 7.5 : Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi
JUDUL Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
DEFINISI
OPERASIONAL
Prosedur Read back adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi
verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi, melalui
kegiatan membacakan kembali instruksi; dan mengkonfirmasi bahwa apa
yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan/atau dengan ejaan huruf
alfabet instruksi obat sound a like.
Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan stempel Read back pada
catatan instruksi dan pemberi instruksi harus segera menandatangi
intruksi tersebut paling lambat dalam 1 x 24 jam
Pemberi instruksi adalah dokter DPJP yang memberikan instruksi melalui
telephone
FORMULA Jumlah prosedur read back dalam proses instruksi verbal ditandatangani
oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam (kali) : Jumlah seluruh
prosedur read back dalam proses instruksi verbal yang terdokumentasi
(kali) x 100% = ___%
NUMERATOR Jumlah prosedur read back dalam proses instruksi verbal ditandatangani
oleh pemberi instruksi kurang dari 24 jam setelah instruksi dalam satu
bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh prosedur read back dalam proses instruksi verbal yang
terdokumentasi dalam bulan yang sama
TARGET 100%
FORMAT
PENCATATAN NO T A N G G A L
AREA
JUMLAHINSTRUKSI
VERBALYANG
TERIDENTIFIKASI
JUMLAH INSTRUKSIVERBAL YANG TELAH
DI READ BACKDENGAN TEPAT DAN
BENAR
PROSEDUR READ BACKDALAM PROSES INSTRUKSIVERBAL DITANDATANGANIOLEH PEMBERI INSTRUKSIDALAM WAKTU 1 X 24 JAM
(ya/tidak)
KET
1 2 3 4 5 6 7
Verifikasi
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
10/15
10
4. QPS 7.6 : Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien
dengan General Anasthesi
JUDUL
INDIKATOR
Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan
General Anasthesi
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome
TUJUAN Mengetahui kemampuan dokter anesthesi dalam melaksanakan prosedur
pemantauan pasien General Anesthesi selama durante Anesthesi, untuk
menghindari insiden keselamatan pasien dalam hal anethesi.
DEFINISI
OPERASIONAL
Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante Anesthesi pasien dengan
General Anasthesi adalah kejadian penurunan nilai saturasi O2 sampai
dibawah nilai normal (
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
11/15
11
FORMAT
PENCATATAN
NO
T A N G G A L
NAMA
PASIEN
NO.
RM
TINDAKAN
OPERASI
JAM PASIEN
DIINTUBASI
(Pk. __.__
IB)
KEJADIAN DE-
SATURASI 02
(ya/tidak)
JAM PASIEN
DIEKSTUBASI
(Pk. __.__ WIB)
KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
5. QPS 3.1 – IPSG 2 : Kepatuhan penerapan komunikasi dengan metode READ BACK
pada saat pelaporan pasien dan penerimaan pasien secara verbal melalui telepon
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan penerapan komunikasi dengan metode REA D B A CK pada saat
pelaporan pasien dan penerimaan pasien secara verbal melalui telepon
TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses &
Outcome
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dalam
prosedur peningkatan komunikasi efektif.
DEFINISI
OPERASIONAL
Prosedur READ BACK adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi
verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi, melalui
kegiatan membacakan kembali instruksi; dan mengkonfirmasi bahwa apa
yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan / atau dengan ejaan
huruf apabila instruksi dokter tentang obat yang bersifat sound a like /
ucapan mirip, dilanjutkan dengan memberikan stempel READ BACK
pada catatan instruksi dan pemberi instruksi harus segera menandatangi
intruksi tersebut paling lambat dalam 1x 24 jam. Kriteria READ BACK
yang tepat dan lengkap jika memenuhi :
Stempel READ BACK
Tanda tangan dokter dan pelapor
Tulisan instruksi dari dokter
Tanggal dan jam pemberian instruksi
ALASAN/ Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam pelayanan di
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
12/15
12
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk terjadinya kesalahan
instruksi yang diterima, sehingga tindakan dapat membahayakan pasien.
Prosedur READ BACK adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi verbal
agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi.
FORMULA
NUMERATOR Jumlah instruksi verbal dilakukan prinsip READ BACK dengan tepat dan benar
dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi dalam 1 bulan
TARGET 100%
SAMPLING Seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
KRITERIA INKLUSI Seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
KRITERIA
EKSKLUSI
-
PENCATATAN Setiap bulan dilakukan oleh kepala ruangan.
ANALISA &
PELAPORAN
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Rawat
Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan
dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat
Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Instalasi Rawat Inap,
kemudian akan dilaporkan kepada Komite KP-RS. Data Rumah sakit akandirekapitulasi dan dianalisis oleh Komite KP-RS setiap bulannya yang akan
dilaporkan kepada Komite Mutu dan Manajemen Risiko dan Kepala RS. Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite Mutu dan
Manajemen Risiko.
AREA Ruang Rawat Inap, IGD, ICU
PIC Ketua Komite KP-RS
FORMATPENCATATAN
NO T G L NAMA
PASIEN
NO.RM
PROFESIPEMBERI
INSTRUKSI
JUMLAHINSTRUKSI
VERBALYANG
TERIDENTIFIKASI
JUMLAH INSTRUKSIVERBAL YANG TELAH
DI READ BACKDENGAN TEPAT DAN
BENAR
KET
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
dst
Verifikasi :
Jumlah instruksi verbal dilakukan prinsip READ BACK dengan tepat
dan benar dalam 1 bulanx 100%
Jumlah seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi dalam 1 bulan
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
13/15
13
D. GAMBARAN KEGIATAN
Adapun gambaran kegiatan “Validasi Data Internal” indikator mutu RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad adalah sebagai berikut :
Rencana
Jadwal
Disesuaikan dengan kebutuhan periode waktu pengumpulan data, dapat
dilaksanakan 3 bulan sekali sesuai dengan laporan kegiatan triwulan dengan
timeline sebagai berikut :
KEGIATANBULAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Mempersiapkan
kebutuhan dan
alat ukur validasi
Mengumpulkan
data
Analisis data
Teknis
Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah pelaksanaan validasi data internal adalah sebagai
berikut :
Menilai kebutuhan validasi
Menentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu. Penggunaan 100%
sampel hanya diperlukan apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya
sangat kecil. Dimungkinkan untuk memakai 10% jika sampel besar. Dalam
kesempatan ini setiap indikator dimungkinkan jumlah sampel orisinil adalah
500 sampel, sehingga 10% x 500 = 50 Sampel
Memastikan alat ukur validasi yang sesuai dengan matrik pemantauan
indikator mutu yang sama dengan pemantauan data original
Melakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat
dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang
sama dan cara ukur yang sama.
Menghitungan keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang
pertama dengan orang kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
14/15
14
data orang petama untuk dikatakan sebagai data valid.
Melakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan-alasannya
(misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif
harus didokumentasikan.
Mengidentifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis
pengukuran yang telah dilaksanakan.
Input,
Interpretasi
data dan
pelaporan
Data hasil validasi internal akan diinput dan dinterpretasikan dengan teknis
deskripsi berdasarkan acuan statistik dasar oleh Staf Surveilans UPM.
Hasil “Validasi Data Internal” akan dibuat laporan secara resmi kepada unit area
yang dipantau, Katim Mutu dan Manajemen Risiko, Kabagdok, Kabagwat dan
para Dirbin.
Validator Tim validator diharapkan dengan kondisi sebagai berikut :
Merupakan anggota Tim Mutu dan Manajemen Risiko
Mendapatkan pelatihan pengumpulan data secara formal atau non formal
Memiliki kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan data
Unit
Pemantauan
Merupakan seluruh unit di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad yang berjumlah
sesuai dengan area pemantauan indikator mutu yang akan divalidasi yaitu sebagai
berikut :
NO
STANDAR
QPS
INDIKATOR AREA
1 QPS
KLINIK 1
Assesmen awal dilaksanakan pada semua
pasien baru dalam waktu selambat-lambatnya
24 jam sejak pasien dinyatakan MRS
Ruang
Rawat Inap
2 QPS
KLINIK 7
Pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk
pasien pra-operasi elektif dengan anesthesi
umum
Anestesi
dan
Reanimasi
3 QPS
KLINIK 9
Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medik 24
jam Sejak Setelah Selesai Pelayanan Rawat
Inap
Bag
Minpasien
4 QPS 7 (4) Kesesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post
Operasi
IKO
5 QPS 7 (5) Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante
Anesthesi pasien dengan General Anasthesi
Anestesi
dan
Reanimasi
-
8/19/2019 PANDUAN KEGIATAN VALIDASI INTERNAL.pdf
15/15
15
6 IPSG 2 Persentase pelaksanaan Read Back
Ditandatangani Oleh Pemberi Instruksi Dalam
Waktu 1 x 24 Jam
Semua
Area Klinis
Kebutuhan Adapun kebutuhan setiap validator adalah sebagai berikut : papan kerja, format
pemantauan (rangkap 3 lembar), alat tulis, alat dokumentasi foto (k/p)
E. PENUTUP
Kegiatan “Validasi Data Internal” sangat diperlukan dalam proses penentuan
prioritas untuk pengukuran, pemilihan apa yang harus diukur, pemilihan dan pengujian
ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data untuk perbaikan. Tujuan
dari validasi data ini adalah tersedianya data dan informasi mutu yang valid sebagai dasar
menejemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon terhadap
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
Semoga panduan ini dapat di gunakan sebagai mana mestinya, agar
mendapatkan hasil sesuai dengan target yang diharapkan.
Jakarta,Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
dr. Douglas S. Umboh, MARS
Brigadir Jenderal TNI