PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat...

30
PANDUAN Penilaian Prestasi Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dipersiapkan Oleh: BIRO PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (BP-SDM)

Transcript of PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat...

Page 1: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

PANDUAN

Penilaian Prestasi Kerja

Dosen dan Tenaga Kependidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Dipersiapkan Oleh:

BIRO PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (BP-SDM)

Page 2: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

A. Referensi

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor I Tahun 2013 Tentang Ketentuan

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.

B. Tujuan Penilaian Perilaku Kerja

1. Untuk menjamin objektivitas pembinaan karyawan Universitas Muhammadiyah

Surakarta baik dosen dan tenaga kependidikan berdasarkan sistem prestasi kerja dan

sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja;

2. Untuk mengevaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan, sebagai dasar

pertimbangan dalam kebijakan perencanaan kuantitas dan kualitas sumber daya

manusia; proses rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kependidikan dalam

formasi/jabatan, sesuai dengan kompetensi dan prestasi kerja; pengembangan karier

dan pengembangan kemampuan serta keterampilan dari dosen dan tenaga

kependidikan.

C. Definisi

1. Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan

oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja dosen dan

tenaga kependidikan;

2. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap dosen dan tenaga

kependidikan pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan

perilaku kerja;

3. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target

yang akan dicapai oleh seorang dosen dan tenaga kependidikan;

4. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas

jabatan;

5. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh

dosen dan tenaga kependidikan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan;

6. Rencana kerja tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target

yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan

oleh unit kerja;

Page 3: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai;

8. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai.

D. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan oleh Pejabat Penilai

sekali dalam 1 (satu) tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang

bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya secara online di laman

https://skp.ums.ac.id. Penilaian prestasi kerja terdiri atas unsur:

1. SKP dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen); dan

2. Perilaku kerja dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen).

E. Sasaran Kerja Pegawai

1. Penyusunan SKP

a. Setiap dosen dan tenaga kependidikan wajib menyusun SKP. Untuk dosen

penyusunan SKP didasarkan pada jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan

fungsional dan pangkat yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun dengan butir

kegiatan sesuai dengan aturan Penilaian Angka Kredit (PAK). Sedangkan untuk

tenaga kependidikan, penyusunan SKP didasarkan pada tugas, wewenang dan

tanggung jawab dari masing-masing formasi atau jabatan dan rencana

pengembangan unit kerja dengan angka kredit dan biaya setiap kegiatan 0 (nol).

b. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Jelas, dimana kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas;

2) Dapat diukur, dimana kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara

kuantitas dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lainlain

maupun secara kualitas seperti hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan,

tidak ada revisi dan pelayanan kepada masyarakat memuaskan dan lain-lain;

3) Relevan, dimana kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas

jabatan masing-masing;

4) Dapat dicapai, dimana kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan

kemampuan;

5) Memiliki target waktu, dimana kegiatan yang dilakukan harus dapat

ditentukan waktunya;

c. SKP disusun setiap awal tahun yaitu bulan Januari. Untuk dosen, meskipun SKP

disusun di bulan Januari, akan tetapi kegiatan yang dimasukkan kedalam SKP

Page 4: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

adalah kegiatan yang dimulai sejak bulan September tahun sebelumnya hingga

bulan Agustus tahun penilaian, karena mengikuti periode tahun akademik

(semester ganjil dan genap).

d. Dalam hal terjadi perpindahan tenaga kependidikan setelah bulan Januari maka

yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat

perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan yang baru;

e. Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yang akan

diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja. Dalam menetapkan target

meliputi aspek sebagai berikut:

1) Kuantitas (Target OutPut)

Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep,

naskah, surat keputusan, paket, laporan, dan lain-lain. Untuk dosen

disesuaikan dengan aturan Penentuan Angka Kredit (PAK) Jabatan Fungsional.

2) Kualitas (Target Kualitas)

Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil

kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).

3) Waktu (Target Waktu)

Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya

bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan tahunan.

f. Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu

sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit

kerja;

2. Persetujuan SKP

Formulir SKP yang telah diisi dan disepakati bersama antara dosen atau tenaga

kependidikan dengan atasan langsungnya harus disetujui oleh Pejabat Penilai sebagai

kontrak kerja. Jadi Pejabat Penilai harus memeriksa SKP yang disusun oleh dosen

dan/atau tenaga kependidikan di unit kerjanya sebelum menyetujui, karena jika SKP

yang disusun masih tidak sesuai maka Pejabat Penilai harus meminta dosen atau

tenaga kependidikan yang diperikasa SKP-nya untuk merevisi terlebih dahulu.

Page 5: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Dalam hal SKP yang telah disusun oleh dosen atau tenaga kependidikan dan tidak

disetujui oleh Pejabat Penilai, maka keputusannya diserahkan kepada Atasan Pejabat

Penilai dan bersifat final.

3. Tata Cara Penilaian SKP

a. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan, sebagai berikut:

a. 91 - ke atas : Sangat Baik

b. 76-90 : Baik

c. 6I-75 : Cukup

d. 51-60 : Kurang

e. 50 - ke bawah : Buruk

b. Penilaian Kegiatan Tugas Jabatan

Penilaian SKP dilakukan dengan menghitung tingkat capaian SKP yang telah

ditetapkan untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, yang diukur dari

aspek kuantitas, kualitas, dan waktu.

Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan

pedoman sebagai berikut:

Kriteria Nilai Keterangan 91 – 100 Hasil kerja sempurna, dan pelayanan di atas tidak ada

kesalahan, tidak ada revisi, standar yang ditentukan dan lain-lain.

76 – 90 Hasil kerja mempunyai I (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain.

61 – 75 Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.

51 – 60 Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.

50 ke bawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yang ditentukan dan lain-lain

4. Penilaian dan Penandatanganan SKP

a. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja

dengan target;

b. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian SKP dapat lebih

dari 100 (seratus);

Page 6: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

c. Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh Pejabat Penilai pada

formulir Penilaian SKP, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam

Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari panduan ini.

F. Penilaian Perilaku Kerja

1. Nilai perilaku kerja dosen dan tenaga kependidikan dinyatakan dengan angka dan

sebutan, sebagai berikut:

a. 91 - ke atas : Sangat Baik

b. 76-90 : Baik

c. 6I-75 : Cukup

d. 51-60 : Kurang

e. 50 - ke bawah : Buruk

2. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:

a. Orientasi pelayanan;

b. Integritas;

c. Komitmen;

d. Disiplin;

e. Kerjasama; dan

f. Kepemimpinan.

3. Penilaian kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada poin (2) huruf f hanya dilakukan

bagi tenaga kependidikan yang menduduki jabatan struktural. Untuk dosen,

kepemimpinan tidak dinilai karena posisi saat dinilai adalah sebagai dosen, bukan

sebagai pejabat struktural, penghargaan sebagai pejabat struktural dituangkan dalam

angka kredit.

4. Cara menilai perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh Pejabat Penilai terhadap

dosen dan tenaga kependidikan yang dinilai, penilaian perilaku kerja dapat

mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai lain yang setingkat di lingkungan unit

kerja masing-masing.

5. Nilai perilaku kerja disesuaikan dengan kriteria penilaian unsur perilaku kerja

sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari panduan ini.

6. Dosen dan tenaga kependidikan yang dinilai wajib berusaha agar nilai perilaku kerja

untuk masing-masing aspeknya meningkat setiap tahun.

Page 7: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

G. Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja

1. Pejabat Penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap dosen dan

tenaga kependidikan di lingkungan unit kerjanya.

2. Nilai prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dinyatakan dengan angka dan

sebutan, sebagai berikut:

a. 91 - ke atas : Sangat Baik

b. 76-90 : Baik

c. 6I-75 : Cukup

d. 51-60 : Kurang

e. 50 - ke bawah : Buruk

3. Penilaian prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan oleh Pejabat

Penilai sekali dalam 1 (satu) tahun.

4. Penilaian prestasi kerja dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang

bersangkutan dan paling lambat akhir Januari tahun berikutnya.

5. Penilaian prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dilakukan dengan cara

menggabungkan antara unsur SKP dan unsur perilaku kerja.

6. Setelah Pejabat Penilai melakukan penilaian prestasi kerja yang terdiri dari penilaian

SKP dan perilaku kerja, Atasan Pejabat Penilai memeriksa hasil penilaian untuk

selanjutnya memberikan persetujuan.

H. Keberatan Hasil Penilaian

1. Dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai yang keberatan atas penilaian yang

diberikan oleh Pejabat Penilai dapat menyampaikan keberatannya di sistem SKP yang

bisa dilakukan setelah Pejabat Penilai menyimpan hasil penilaian SKP dan perilaku

kerja.

2. Pejabat Penilai yang menerima keberatan dari dosen atau tenaga kependidikan yang

dinilai, wajib membuat tanggapan pada kolom yang disediakan di sistem SKP online.

3. Atasan Pejabat Penilai berdasarkan keberatan yang diajukan Pejabat Penilai wajib

memeriksa dengan seksama hasil penilaian prestasi kerja yang disampaikan

kepadanya. Terhadap keberatan yang diajukan oleh dosen atau tenaga kependidikan

yang dinilai, Atasan Pejabat Penilai meminta penjelasan kepada Pejabat Penilai dan

dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai. Berdasarkan penjelasan dari dosen atau

tenaga kependidikan dan Pejabat Penilai, Atasan Pejabat Penilai wajib menetapkan

Page 8: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

hasil penilaian prestasi kerja dan bersifat final. Dalam hal terdapat alasan-alasan yang

cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat melakukan perubahan nilai prestasi kerja dosen

atau tenaga kependidikan.

I. Penyampaian Formulir Penilaian Prestasi Kerja

1. Hasil penilaian prestasi kerja dapat dilihat dan dicetak setelah hasil penilaian oleh

Pejabat Penilai disetujui oleh Atasan Pejabat Penilai;

2. Hasil penilaian yang harus dicetak adalah 1 (satu) lembar SKP yang disusun di awal

tahun dicetak dengan layout potrait, 1 (satu) lembar penilaian SKP dicetak dengan

layout landscape, dan 2 (dua) halaman penilaian perilaku kerja yang dicetak bolak

balik dengan layout landscape.

3. Hasil cetak lembar penilaian di tandatangani oleh dosen atau tenaga kependidikan

yang dinilai, Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai untuk selanjutnya dikumpulkan

di kantor BP-SDM.

J. Penyimpanan Penilaian Prestasi Kerja

Hasil cetak lembar penilaian yang dikumpulkan di BP-SDM disimpan didata personal dari

masing-masing dosen dan tenaga kependidikan dan scan dokumen diupload di sisten SKP

online yang bisa didownload oleh masing-masing dosen dan tenaga kependidikan.

K. Ketentuan Lain-Lain

1. Penilaian prestasi kerja bagi dosen yang sedang menjalankan tugas belajar dilakukan

oleh Pejabat Penilai dengan menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi akademik

yang diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi atau sekolah yang bersangkutan.

2. Apabila ada pergantian pimpinan unit kerja, maka harus diinformasikan ke BP-SDM

untuk penggantian Pejabat Penilai atau Atasan Pejabat Penilai.

Page 9: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Lampiran 1.

Kriteria Penilaian Unsur Perilaku Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan

Page 10: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 11: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 12: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 13: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Lampiran 2.

Panduan Pengisian SKP dan Penilaian Prestasi Kerja

A. Penyusunan SKP

Akses ke laman https://skp.ums.ac.id/, isikan UniID dan Password untuk masuk kedalam sistem

Tampilan sistem setelah berhasil masuk kedalam sistem

Page 14: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Pilih menu Data Pegawai, maka akan muncul tampilan untuk memasukkan data personal

Jabatan Struktural dan Unit Kerja (Jabatan Struktural) hanya diisi oleh dosen dan tenaga kependidikan yang menduduki jabatan structural. Fungsinya karena yang bersangkutan akan bertugas menjadi Pejabat Penilai atau Atasan Pejabat Penilai. Pilih menu Formulir SKP, kemudian pilih nama Pejabat Penilai dan atasan Pejabat Penilai

Page 15: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Masukan rencana kegiatan, angka kredit untuk dosen, kuantitas dengan satuannya, mutu (diisi

100 untuk semua kegiatan), dan biaya (diisi 0 (nol) untuk semua kegiatan. Isian per kegiatan

harus diisi lengkap agar diakhir tahun bisa dinilai.

Diisi angka kredit sesuai aturan PAK Persetujuan SKP Oleh Pejabat Penilai

Bagi yang bertugas sebagai Pejabat Penilai akan muncul menu Persetujuan SKP

Diabaikan

Untuk satuan diisi satu kata saja atau pakai singkatan yang baku

Menu untuk menilai, menyetujui atau permintaan revisi SKP

Page 16: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Tampilan menu “lihat” di Persetujuan SKP, untuk melihat SKP yang telah disusun oleh oleh atau

tenaga kependidikan di lingkungan unit Pejabat Penilai.

Jika Pejabat Penilai telah menyetujui SKP yang telah disusun, maka berikut tampilan “Formulir

SKP” di akun milik dosen atau tenaga kependidikan.

Tombol untuk cetak SKP

Page 17: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Tampilan SKP untuk dicetak (matikan opsi Header Footer di pengaturan pada saat akan

mencetak)

B. Penilaian SKP oleh Pejabat Penilai

Pilih menu Penilaian SKP, kenudian pilih Nilai SKP

Page 18: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Masukan realisasi SKP sesuai laporan yang dibuat oleh dari dosen atau tenaga kependidikan

yang dinilai

Hasil penilaian secara otomatis akan tersimpan, dapat muncul menu Cetak, dengan tampilan

cetak sebagai berikut. Untuk penilaian SKP dicetak dengan layout landscape.

Page 19: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Setelah formulir penilaian SKP ditutup maka akan kembali ke tampilan untuk penilaian perilaku kerja. Jika

menu ini tidak muncul, refresh terlebih dahulu. Kemudian perilaku kerja dinilai sesuai dengan aturan.

Setelah selesai kemudian disimpan, maka secara otomatis dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai dapat melihat hasil penilaian. Tampilan hasil penilaian di dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai

Page 20: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Kolom untuk Penyampaian Keberatan Atas Penilaian dapat digunakan jika dosen atau tenaga

kependidikan merasa keberatan dengan penilaian yang diberikan oleh Pejabat Penilai.

Setelah hasil penilaian disetujui oleh Atasan Pejabat Penilai, maka dosen atau tenaga

kependidikan yang dinilai dapat mencetak penilaian prestasi kerja yang terdiri dari 2 (dua)

halaman dicetak bolak balik dengan opsi Header Footer tidak aktif.

Page 21: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

SKP dan hasil penilaian prestasi kerja akan tersimpan di dalam sistem per tahun.

Page 22: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Lampiran 3.

Contoh SKP dan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Dosen

Page 23: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 24: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 25: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 26: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan

Lampiran 4.

Contoh SKP dan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Tenaga Kependidikan

Page 27: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 28: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 29: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan
Page 30: PANDUAN - hrd.ums.ac.idhrd.ums.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/PANDUAN-PENILAIAN... · 7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai; 8. Atasan