Panduan Evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.doc

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Evaluasi pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam menentukan ukuran keberhasilan dalam proses belajar mengajar dari persiapan, pelaksanaan dan pasca pendidikan dan pelatihan. Evaluasi persiapan / evaluasi pra diklat dilaksanakan untuk menseleksi calon peserta diklat disesuaikan dengan persyaratan yang ada dalam kurikulum dan garis – garis besar program pembelajaran Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah. Evaluasi pelaksanaan diklat bertujuan untuk melihat proses pembelajaran baik dari unsur peserta , pengajar, dan penyelenggara. Evaluasi pasca diklat bertujuan untuk melihat sejauhmana alumni diklat mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas jabatan yang dipangkunya dan pendayagunaan potensinya baik dalam jabatan strukutural maupun jabatan fungsional. Panduan Evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah membahas tentang cara bagaimana mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan baik dan benar. Panduan Evaluasi Diklat ini bermanfaat bagi pengajar, penyelengara diklat, dan peserta diklat. Kompetensi (pengetahuan, sikap perilaku, dan keterampilan) didalam mengevaluasi suatu pembelajaran, baik yang dilakukan terhadap pengajar, penyelenggara diklat, dan peserta 1

Transcript of Panduan Evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.doc

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam menentukan ukuran keberhasilan dalam proses belajar mengajar dari persiapan, pelaksanaan dan pasca pendidikan dan pelatihan. Evaluasi persiapan / evaluasi pra diklat dilaksanakan untuk menseleksi calon peserta diklat disesuaikan dengan persyaratan yang ada dalam kurikulum dan garis garis besar program pembelajaran Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah. Evaluasi pelaksanaan diklat bertujuan untuk melihat proses pembelajaran baik dari unsur peserta , pengajar, dan penyelenggara. Evaluasi pasca diklat bertujuan untuk melihat sejauhmana alumni diklat mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas jabatan yang dipangkunya dan pendayagunaan potensinya baik dalam jabatan strukutural maupun jabatan fungsional.

Panduan Evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah membahas tentang cara bagaimana mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan baik dan benar. Panduan Evaluasi Diklat ini bermanfaat bagi pengajar, penyelengara diklat, dan peserta diklat. Kompetensi (pengetahuan, sikap perilaku, dan keterampilan) didalam mengevaluasi suatu pembelajaran, baik yang dilakukan terhadap pengajar, penyelenggara diklat, dan peserta diklat merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan didalam keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Pada dasarnya evaluasi banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya dalam ekonomi, politik, sosial dan juga pendidikan. Evaluasi biasanya secara awam digunakan untuk melihat hal-hal yang telah lampau atau yang telah terjadi. Pendapat awam mengenai evaluasi ini tidak sepenuhnya salah, karena tujuan mereka melakukan evaluasi untuk melihat keberhasilan.

Banyak para pakar menyatakan bahwa evaluasi adalah proses memperoleh, mengolah, memaknai, dan menggunakan informasi sebagai landasan pengambilan keputusan. Di sisi lain ada yang melihat evaluasi adalah pemberian pertimbangan mengenai nilai atau dampak suatu program, prosedur, individu yang dapat dicapai dengan melalui bermacam-macam cara.

Dalam pembelajaran, evaluasi digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional dalam suatu program pembelajaran melalui pengukuran dan penilaian. Mengukur adalah suatu kegiatan untuk membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang hasilnya bersifat kuantitatif. Pengukuran tidak memberikan pertimbangan baik atau buruknya sesuatu yang diukur, melainkan hanya memberikan data (skor). Pertimbangan mengenai baik dan buruknya ditentukan dalam evaluasi berdasarkan hasil penilaian. Sedangkan penilaian adalah kegiatan pengambilan keputusan atas dasar ukuran yang berupa baik dan buruk yang hasilnya bersifat kualitatif.

Dalam suatu pembelajaran yang dijadikan sebagai objek evaluasi adalah hasil belajar. Fungsi evaluasi hasil belajar dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :

1.1 Bagi peserta diklat, berfungsi untuk memberikan informasi tentang sejauhmana peserta diklat dapat menguasai materi yang disampaikan atau diberikan;

1.2 Bagi para pengajar, berfungsi sebagai umpan balik/feed back proses belajar mengajar mengenai materi yang diberikan apakah tepat atau perlu direvisi, metode dan media yang digunakan telah dapat membantu proses belajar mengajar atau tidak;

1.3 Bagi institusi/penyelenggara diklat, evaluasi memberikan informasi mengenai kualitas dan kinerja yang telah dilakukan penyelenggara diklat dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan. Biasanya akan menelaah : kurikulum, standarisasi, performance dan kebutuhan masyarakat sebagai stakeholder/pemilik.

1.2 Deskripsi Singkat

Panduan ini ditujukan bagi penyelenggara diklat, pengajar, dan peserta diklat dalam melaksanakan evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pasca diklat. Kegiatan evaluasi diklat meliputi : penyelenggara mampu melaksanakan evaluasi pradiklat, penyelenggara mampu memfasilitasi pelaksanaan evaluasi proses belajar, pengajar mampu melaksanakan evaluasi proses belajar, penyelenggara dan peserta mampu melaksanakan evaluasi pengajar, penyelenggara mampu menentukan kelulusan peserta, peserta mampu melaksanakan evaluasi penyelenggaraan diklat, dan penyelenggara diklat mampu melaksanakan evaluasi pasca diklat.

1.3 Kompetensi Dasar

Setelah membaca panduan ini penyelenggara diklat, pengajar, dan peserta diklat mampu mempersiapkan dan melaksanakan evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.

1.4 Indikator Keberhasilan

Setelah membaca panduan ini diharapkan :

4.1 Penyelenggara mampu melaksanakan evaluasi pradiklat;

4.2 Penyelenggara mampu memfasilitasi pelaksanaan evaluasi proses belajar;

4.3 Pengajar mampu melaksanakan evaluasi proses belajar;

4.4 Penyelenggara dan peserta mampu melaksanakan evaluasi pengajar

4.5 Penyelenggara mampu menentukan kelulusan peserta;

4.6 Peserta mampu melaksanakan evaluasi penyelenggaraan diklat;

4.7 Penyelenggara mampu melaksanakan evaluasi pasca diklat.

BAB II

EVALUASI PRADIKLAT DAN

EVALUASI PROSES BELAJAR

1. Evaluasi Pradiklat

Evaluasi pradiklat Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dilaksanakan oleh penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah sebelum diklat dimulai. Evaluasi calon peserta mengacu pada persyaratan yang tercantum dalam Kurikulum dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah sebagai berikut :

1.1 Tenaga pengelola perpustakaan yang berijazah minimal SLTA / sederajad;

1.2 Telah bekerja di Perpustakaan minimal 1 (satu) tahun;

1.3 Persyaratan lain yang ditetapkan oleh penyelenggara diklat.

Evaluasi calon peserta Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dilaksanakan sesuai dengan persyaratan tersebut di atas, guna menjaring calon peserta yang memiliki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan, sehingga yang bersangkutan dapat memberikan kontribusi positif selama berlangsungnya proses belajar-mengajar, dan dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan tujuan diklat agar tercapai hasil diklat yang berkualitas.

Adapun tata cara penentuan peserta adalah sebagai berikut :

1. Penyelenggara mengirimkan surat pemberitahuan ke semua instansi melalui fax atau pos tentang pelaksanaan Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah beserta persyaratannya;

2. Instansi pengirim mengusulkan nama-nama calon peserta;

3. Penyelenggara melakukan seleksi/verifikasi terhadap calon peserta dari berbagai Instansi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, melalui rapat tim seleksi;

4. Penyelenggara memanggil peserta yang telah dinyatakan lulus oleh tim seleksi.

2. Evaluasi Proses Belajar

Perkembangan konsep evaluasi proses belajar yang ada pada saat ini menunjukkan arah yang lebih luas. Evaluasi dalam arti yang luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann, 1978 : 5). Konsep-konsep tersebut pada umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut :

2.1 Penilaian tidak hanya diarahkan kepada tujuan utama pembelajaran (instructional effect) yang telah ditetapkan, tetapi juga terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk efek samping yang mungkin timbul (nuturen effect);

2.2 Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku peserta diklat, tetapi juga melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pembelajaran, baik masukan, proses, maupun keluaran;

2.3 Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting bagi peserta diklat dan bagaimana peserta diklat mencapainya;

2.4 Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada tes, tetapi juga alat penilaian bukan tes.

Atas dasar itu maka lingkup sasaran penilaian mencakup 3 (tiga) sasaran pokok, yakni :

2.1 Program pembelajaran;

2.2 Proses belajar mengajar, dan

2.3 Hasil-hasil belajar.

Evaluasi program pembelajaran atau evaluasi kurikulum menyangkut penilaian terhadap : tujuan, isi, strategi pelaksanaan, dan sarana program pembelajaran. Evaluasi proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan pengajar, kegiatan peserta diklat, pola interaksi pengajar-peserta diklat, dan keterlaksanaan program belajar mengajar. Sedangkan evaluasi hasil belajar mengikuti hasil belajar jangka pendek dan hasil belajar jangka panjang.

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Evaluation dalam buku Essensials of Education karangan Edwin Wandt dan Gerald W. Brown (1977 : 1) dikatakan bahwa : Evaluation refers to the act or prosess to determining the value of something. (Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu).

2.1 Evaluasi awal (pre-test)

2.3.1 Pengertian evaluasi awal

Evaluasi awal adalah tes yang dilaksanakan oleh penyelenggara diklat terhadap peserta diklat sebelum proses pemberian mata ajar diklat dilaksanakan. pre-test dalam kegiatan Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah sangat berguna bagi lembaga penyelenggara diklat maupun pengajar sebagai indikator dalam mengukur daya serap dan keberhasilan diklat. pre-test dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal peserta sebelum mengikuti diklat. pre-test ini sebenarnya lazim diberikan oleh lembaga penyelenggara diklat, namun dalam hal ini terdapat kelemahan bahwa tidak setiap lembaga penyelenggara diklat melaksanakan evaluasi awal (pre-test), karena pada umumnya mereka beranggapan bahwa tes awal tidaklah penting. Evaluasi awal dalam kegiatan Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah sangat penting baik bagi lembaga penyelenggara diklat maupun bagi pengajar.

2.3.2 Tujuan evaluasi awal

Evaluasi awal bertujuan untuk mengetahui perilaku awal (entering behavior) berupa kompetensi yang telah dimiliki serta komponen-komponen yang belum dimiliki oleh peserta Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah pada saat akan mengikuti diklat. Hasil pre-test menjadi bahan pertimbangan utama dalam merancang program pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi tes awal tersebut, pengajar dapat menyesuaikan materi pembelajaran dan metode pengajarannya, sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan lancar dan hasil proses belajar-mengajar tersebut dapat dicapai secara maksimal. Bagi penyelenggara diklat tes awal bertujuan untuk mengetahui prestasi diklat dengan membandingkan nilai tes awal dengan nilai tes akhir, dan sebagai bahan pertimbangan kebijakan apabila tidak ada perubahan prestasi diklat yang cukup signifikan.

2.3.3 Ruang lingkup evaluasi awal

Evaluasi awal meliputi 3 (tiga) aspek psikologis manusia, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Ketiga aspek tersebut kemudian dikembangkan dalam Diklat Perawatan Bahan Perpustakaan melalui desain pembelajaran yang baik, antara lain melalui pemberian pertanyaan (soal) dalam evaluasi awal yang berhubungan dengan aspek-aspek tersebut.

2.3.4 Syarat evaluasi awal

Soal-soal dalam evaluasi akan bermutu baik apabila dalam proses penyusunannya, pembuat soal memperhatikan syarat-syarat evaluasi sebagai berikut

2.1.4.1 Sahih (valid)

Evaluasi dianggap sahih apabila evaluasi itu mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila yang harus diukur adalah sikap, tetapi evaluasi yang diberikan mengukur pengetahuan, maka evaluasi tersebut dikatakan tidak sahih. Kesahihan evaluasi biasanya diukur dengan alat ukur tertentu dalam persentase atau dalam derajat tertentu.

2.1.4.2 Andal (reliable)

Evaluasi dikatakan andal artinya hasil pengukuran selalu konsisten bila dilaksanakan pada peserta diklat yang sama dalam waktu dan kondisi yang berlainan, atau dengan instrumen yang paralel pada subyek dan waktu yang sama akan memberikan hasil yang tetap, ajeg selama aspek yang diukur belum berubah. Reliabilitas sering diterjemahkan dengan keterandalan, keajegan, atau kemantapan.

2.1.4.3 Objektif

Evaluasi dikatakan objektif apabila tidak mendapat pengaruh subjektif dari pihak penilai.

2.1.4.4 Seimbang

Dalam evaluasi harus ada keseimbangan pada tingkat kesukaran. Artinya, soal yang mudah, sedang, dan sukar harus dalam porsi seimbang. Selain itu, dalam evaluasi juga harus ada keseimbangan antara berbagai aspek tujuan, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi.

2.1.4.5 Membedakan

Evaluasi harus dapat membedakan prestasi individu di antara kelompok peserta diklat, seperti tingkat kelulusan dari diklat disertai predikat : dengan pujian, sangat memuaskan, memuaskan, baik, cukup, sedang, dan kurang.

2.1.4.6 Norma

Evaluasi yang baik menunjukkan hasil yang mudah ditafsirkan. Hal ini berkaitan dengan adanya ukuran dan norma tertentu untuk menafsirkan hasil evaluasi dari setiap peserta diklat.

2.1.4.7 Wajar dan adil (fair)

Evaluasi yang fair mengemukakan persoalan dengan wajar, tidak bersifat jebakan dan tidak mengandung kata-kata yang bersifat menjebak. Di samping itu, evaluasi juga harus memberikan keadilan untuk setiap peserta diklat.

2.1.4.8 Praktis

Evaluasi harus efisien, baik ditinjau dari segi pelaksanaan maupun pembiayaan. Di samping itu evaluasi harus mudah dilaksanakan, semakin mudah instrumen diadministrasikan, maka semakin praktis instrumen tersebut digunakan.

2.3.5 Persiapan soal evaluasi awal

Persiapan soal evaluasi awal dilakukan oleh panitia penyelenggara bekerjasama dengan pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai pada setiap mata ajar diklat yang tertera dalam kurikulum dan garis-garis besar program pembelajaran Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah. Penyusunan soal Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah mengacu pada teknik penyusunan soal yang benar, yaitu dengan memperhatikan penyebaran tingkat kesulitan soal dari pertanyaan tingkat rendah sampai dengan pertanyaan tingkat tinggi, atau dari pertanyaan pada tingkat pengetahuan, pemahaman, analisa, sintesa, dan evaluasi. Penyiapan soal juga dapat dilakukan dengan mengambil dari bank soal apabila lembaga penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah telah memiliki soal yang standar dan telah teruji keabsahannya dan sesuai dengan persyaratan penyusunan soal yang benar.

2.1.1 Jenis soal evaluasi awal

Dengan memperhatikan tujuan, ruang lingkup, dan persyaratan pembuatan soal evaluasi yang baik, tes awal pada Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah, tim evaluasi menetapkan kebijakan tentang evaluasi awal berupa tes objektif berbentuk tes pilihan ganda (multiple-choice test) dengan pilihan jawaban berjumlah empat, yaitu A, B, C, dan D.

2.1.2 Bobot evaluasi awal

Evaluasi awal untuk Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah adalah sebanyak 1 (satu) jam pelatihan. Jumlah soal untuk setiap mata ajar diklat berkisar antara 10 sampai 20 soal. Bobot persentase nilai evaluasi awal adalah 0 % (nol persen) dengan kata lain bahwa nilai evaluasi awal tidak diperhitungkan dalam menentukan tingkat kelulusan dalam Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.

2.1.3 Pelaksanaan evaluasi awal

Pelaksanaan evaluasi awal dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara diklat sebelum Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dimulai dengan waktu 1 (satu) jam pelatihan.

2.1.4 Penghitungan nilai

Penghitungan nilai dilakukan dengan mencocokan jawaban yang benar yang ada pada kunci jawaban dari setiap mata ajar diklat. Dengan kata lain semua mata ajar diklat dinilai jumlah jawaban yang benar untuk diberikan ke pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.

2.1.5 Pemberitahuan hasil evaluasi awal

Hasil evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah diberikan kepada pengajar diklat secara tertulis oleh kepala lembaga penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah, dengan maksud untuk mengetahui peta kemampuan awal peserta diklat, sehingga pengajar dapat menyesuaikan metode dan strategi belajar mengajar di kelas.

2.2 Evaluasi akhir (post-test)

2.2.1 Pengertian evaluasi akhir

Evaluasi akhir adalah tes yang dilaksanakan oleh penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah pada akhir program diklat.

2.2.2 Tujuan evaluasi akhir

Evaluasi akhir bertujuan untuk mengetahui prestasi peserta Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah pada akhir diklat dibandingkan dengan nilai pre-test, sehingga hasilnya akan memperlihatkan prestasi peserta diklat. Hasil perbandingan itu biasanya memperlihatkan adanya perubahan nilai yang sangat signifikan antara hasil nilai evaluasi awal dan hasil nilai evaluasi akhir.

2.2.3 Ruang lingkup evaluasi akhir

Ruang lingkup evaluasi akhir sama dengan ruang lingkup evaluasi awal, meliputi 3 (tiga) aspek psikologis manusia, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

2.2.4 Syarat evaluasi akhir

Karena evaluasi akhir pada dasarnya sama dengan evaluasi awal, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan evaluasi akhir pun sama dengan persyaratan evaluasi awal seperti tertera pada halaman 5 dan 6.

2.2.4.1 Sahih (valid)

Evaluasi dianggap sahih apabila evaluasi itu mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila yang harus diukur adalah sikap, tetapi evaluasi yang diberikan mengukur pengetahuan, maka evaluasi tersebut dikatakan tidak sahih. Kesahihan evaluasi biasanya diukur dengan alat ukur tertentu dalam persentase atau dalam derajat tertentu.

2.2.4.2 Andal (reliable)

Evaluasi dikatakan andal artinya hasil pengukuran selalu konsisten bila dilaksanakan pada peserta diklat yang sama dalam waktu dan kondisi yang berlainan, atau dengan instrumen yang paralel pada subyek dan waktu yang sama akan memberikan hasil yang tetap, ajeg selama aspek yang diukur belum berubah. Reliabilitas sering diterjemahkan dengan keterandalan, keajegan, atau kemantapan.

2.2.4.3 Objektif

Evaluasi dikatakan objektif apabila tidak mendapat pengaruh subjektif dari pihak penilai.

2.2.4.4 Seimbang

Dalam evaluasi harus ada keseimbangan pada tingkat kesukaran. Artinya, soal yang mudah, sedang, dan sukar harus dalam porsi seimbang. Selain itu, dalam evaluasi juga harus ada keseimbangan antara berbagai aspek tujuan, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi.

2.2.4.5 Membedakan

Evaluasi harus dapat membedakan prestasi individu di antara kelompok peserta diklat, seperti tingkat kelulusan dari diklat disertai predikat : dengan pujian, sangat memuaskan, memuaskan, baik, cukup, sedang, dan kurang.

2.2.4.6 Norma

Evaluasi yang baik menunjukkan hasil yang mudah ditafsirkan. Hal ini berkaitan dengan adanya ukuran dan norma tertentu untuk menafsirkan hasil evaluasi dari setiap peserta diklat.

2.2.4.7 Wajar dan adil (fair)

Evaluasi yang fair mengemukakan persoalan dengan wajar, tidak bersifat jebakan dan tidak mengandung kata-kata yang bersifat menjebak. Di samping itu, evaluasi juga harus memberikan keadilan untuk setiap peserta diklat.

2.2.4.8 Praktis

Evaluasi harus efisien, baik ditinjau dari segi pelaksanaan maupun pembiayaan. Disamping itu evaluasi harus mudah dilaksanakan, semakin mudah instrumen diadministrasikan, maka semakin praktis instrumen tersebut digunakan.

2.2.5 Jenis soal evaluasi akhir

Jenis soal pada evaluasi akhir sama dengan jenis soal evaluasi awal, yaitu jenis tes objektif berupa tes pilihan ganda (multiple-choice test) dengan pilihan jawaban A, B, C, dan D.

2.2.6 Bobot evaluasi akhir

Evaluasi akhir untuk Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah sebanyak 1 (satu) jam pelatihan. Jumlah soal untuk setiap mata ajar diklat berkisar antara 10 sampai 20 soal. Sementara itu bobot soal untuk evaluasi akhir sama dengan bobot soal untuk evaluasi awal.

Dalam penentuan nilai akhir (NA), bobot penilaian tes akhir sebesar : 30 %. Sedangkan kekurangan : 70 % dalam penentuan nilai akhir diambil dari formatif tes sebesar : 20 %, nilai seminar/diskusi sebesar : 20 %, tugas : 10 %, praktik : 10 % dan nilai sikap perilaku : 10 %, sehingga total nilai keseluruhan adalah: 100 %.

2.2.7 Pelaksanaan evaluasi akhir

Pelaksanaan evaluasi akhir dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara diklat di akhir pelaksanaan Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dengan waktu 1 (satu) jam pelatihan.

2.2.8 Penghitungan nilai

Penghitungan nilai dilakukan dengan mencocokan jawaban yang benar yang ada pada kunci jawaban dari setiap mata ajar diklat. Dengan kata lain semua mata ajar diklat dinilai jumlah jawaban yang benar untuk diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.

2.3 Evaluasi formatif

2.3.1 Pengertian evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi proses belajar yang pelaksanaannya dilakukan pada akhir setiap satuan pelajaran atau pokok bahasan. Evaluasi formatif ini dilakukan oleh pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah di akhir satuan pelajaran atau pokok bahasan.

2.3.2 Ruang lingkup evaluasi formatif

Ruang lingkup evaluasi formatif meliputi 3 (tiga) aspek psikologis manusia, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) yang disesuaikan dengan kondisi dari setiap mata ajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.

2.3.3 Syarat evaluasi formatif

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan evaluasi formatif sama dengan persyaratan evaluasi awal yang ada pada halaman 7 8.

2.3.4 Jenis evaluasi formatif

Jenis soal pada evaluasi formatif diserahkan ke pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dapat berupa tes objektif pilihan ganda dengan pilihan jawaban A, B, C, dan D, atau berupa tes essay.

2.3.5 Bobot evaluasi formatif

Untuk alokasi waktu evaluasi formatif Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah sekitar 20 sampai dengan 30 menit sebelum mata ajar selesai. Jumlah soal untuk setiap mata ajar diklat berkisar antara 10 sampai 30 soal. Bentuk soal boleh multiple-choise atau essay. Bobot persentase nilai evaluasi formatif adalah 20 % (dua puluh persen).

2.3.6 Menyiapkan soal evaluasi formatif

Menyiapkan soal evaluasi formatif dilakukan oleh pengajar diklat dengan memperhatikan tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai dari setiap mata ajar diklat yang tertera dalam kurikulum dan garis-garis besar program pembelajaran Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah. Penyusunan soal Diklat juga mengacu pada teknik penyusunan soal yang benar yaitu dengan memperhatikan penyebaran tingkat kesulitan soal dari pertanyaan tingkat rendah sampai pertanyaan tingkat tinggi atau dari pertanyaan pada tingkat pengetahuan, pemahaman, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2.3.7 Pelaksanaan evaluasi formatif

Pelaksanaan evaluasi formatif dilaksanakan oleh pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah di akhir satuan mata ajar diklat atau di akhir setiap satuan pokok bahasan.

2.3.8 Penghitungan nilai evaluasi formatif

Penghitungan nilai tes formatif dilakukan oleh pengajar dengan mencocokan jawaban yang benar yang ada pada kunci jawaban dari setiap mata ajar diklat untuk jenis tes formatif objektif dan essay. Dengan kata lain semua mata ajar diklat dinilai jumlah jawaban yang benar untuk diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah.

2.4 Pemberian tugas

Evaluasi proses belajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dapat berupa pemberian tugas ke peserta diklat yang disesuaikan dengan mata ajar dan pokok bahasan yang ada sesuai dengan desain instruksional yang dibuat oleh masing-masing pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah. nilai tugas untuk Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah diberi bobot 10 % (sepuluh persen).

1.5 Praktik

Salah satu penilaian dalam proses belajar praktik menyusun ROP adalah praktik di dalam kelas yang disesuaikan dengan mata ajar diklat perpustakaan dan pokok bahasan yang ada misalnya praktik Fumigasi, praktik membersihkan bahan perpustakaan, praktik enkapsulasi, praktik menambal / menyambung bahan perpustakaan dan lain-lain. Nilai praktik untuk Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah diberi bobot 10 % (sepuluh persen).

2.6 Evaluasi sikap dan perilaku

2.6.1 Pengertian

Evaluasi sikap dan perilaku adalah evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan, prakarsa, dan kerjasama peserta diklat selama diklat berlangsung.

2.6.2 Ruang lingkup

Evaluasi sikap dan perilaku Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah mencakup 3 (tiga) unsur penilaian yaitu kedisiplinan, kerja sama dan prakarsa. Kedislipinan meliputi kehadiran, ketepatan hadir di kelas, ketepatan penyelesaian tugas, sikap dan perilaku, berpakaian. Kerjasama meliputi penyelesaian tugas bersama, membina dan kekompakan kelompok, tidak mendikte dan mau menerima pendapat orang lain. Prakrasa meliputi berperilaku positif, memberikan saran-saran, ide / gagasan baru, pertanyaan yang relevan dan kemampuan mengendalikan diri.

2.6.3 Persiapan

Persiapan evaluasi sikap dan perilaku dilakukan oleh panitia penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dengan memfoto copy format evaluasi sikap dan perilaku sejumlah mata ajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah yang ada untuk diberikan ke pengajar diklat sebagai bahan penilaian.

2.6.4 Pelaksanaan

Pelaksanaan evaluasi sikap dan perilaku dilaksanakan oleh pengajar dari masing-masing mata ajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dengan menggunakan format evaluasi sikap dan perilaku yang diberikan oleh panitia penyelenggara.

2.6.5 Bobot

Bobot penilaian untuk evaluasi sikap dan perilaku Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah adalah 10 % (sepuluh persen) untuk diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir (NA).

2.6.6 Penghitungan

Penghitungan nilai dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap pengajar dengan bobot 10 % (sepuluh persen), sehingga di dapat nilai sikap dan perilaku peserta Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah yang merupakan kumpulan nilai sikap dan perilaku dari seluruh pengajar.

Rekap hasil Nilai Akhir dengan rumus sebagai berikut :

NA=Nilai Akhir/Post-test + Nilai Formatif + Nilai Seminar/ Diskusi + Nilai Tugas + Nilai Praktik + Nilai Sikap Perilaku = 100 %

=30 % + 20 % + 20 % + 10 % + 10 % + 10 %

=100 %.

BAB III

EVALUASI PENGAJAR DAN PENYELENGGARA

1. Evaluasi Pengajar

Evaluasi terhadap pengajar Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan seorang pengajar dalam melaksanakan tugasnya, yaitu cara dan keterampilannya dalam menyampaikan pengetahuan (materi ajar) kepada peserta diklat, serta sikapnya dalam mengajar. Evaluasi terhadap pengajar dilakukan baik oleh peserta maupun penyelenggara diklat, setelah mata sajian selesai dilaksanakan. Evaluasi terhadap pengajar meliputi 12 (dua belas) unsur, yaitu :

1.1 penguasaan materi;

1.2 sistematika penyajian,

1.3 kemampuan menyajikan materi/ fasilitas penyajian;

1.4 ketepatan waktu, kehadiran, dan cara menyajikan;

1.5 penggunaan metode dan sarana diklat;

1.6 sikap dan perilaku;

1.7 cara menjawab pertanyaan peserta;

1.8 penggunaan bahasa;

1.9 pemberian motivasi kepada peserta;

1.10 pencapaian tujuan instruksional;

1.11 kerapian busana, dan

1.12 kerja sama antar pengajar (dalam tim).

(Format evaluasi terhadap pengajar terlampir )

Rumus untuk menghitung penilaian terhadap pengajar, adalah sebagai berikut :

( 10 DP + 9,5 SM + 9 M + 8,5 BS + 8 B+ 7,5 C + 7 K )

NP =

x 100

(I x P) x 10

Keterangan :

NP=Nilai Pengajar;

DP=Jumlah pemilih predikat Dengan Pujian;

SM=Jumlah pemilih predikat Sangat Memuaskan;

M=Jumlah pemilih predikat Memuaskan;

BS=Jumlah pemilih predikat Baik sekali;

B=Jumlah pemilih predikat Baik;

C=Jumlah pemilih predikat Cukup;

K=Jumlah pemilih predikat Kurang;

I=Jumlah perincian (item) penilaian;

P=Jumlah penilai.

Hasil penilaian, berupa skor akhir pengajar dengan predikat, adalah sebagai berikut.

Dengan pujian=90--100

Sangat memuaskan=85--89,99

Memuaskan=80--84,99

Baik sekali=75--79,99

Baik=70--74,99

Cukup=65--69,99

Kurang=0--59,99

Contoh Form Evaluasi :

EVALUASI TERHADAP PENGAJAR

Nama Pendidikan dan Pelatihan:

Nama Pengajar/ Widyaiswara:

Mata Pelajaran:

Hari/ tanggal:

Waktu:

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda cek (V) pada kolom yang Anda kehendaki, sesuai dengan penilaian Anda !

No.Unsur yang dinilai :Kriteria Penilaian

De-ngan PujianSangat Memu-askanMe-

muas-kanBaik

SekaliBaikCukupKurangKet.

1.Penguasaan Materi

2.Sistematika Penyajian

3.Kemampuan Menyajikan Materi

/ Fasilitas Penyajian

4.Ketepatan Waktu, Kehadiran, dan Cara Menyajikan

5.Penggunaan Metode dan Sarana Pendidikan dan Pelatihan

6.Sikap dan Perilaku

7.Cara Menjawab Pertanyaan dari Peserta

8.Penggunaan Bahasa

9.Pemberian Motivasi kepada Peserta

10.Pencapaian Tujuan Instruksional

11.Kerapian Busana

12.Kerja Sama Antar Pengajar (tim)

Saran-saran :

..................., .. ..

Pengamat/penilai,

( . )

2. Evaluasi Penyelenggara

Evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat dilaksanakan untuk mengetahui bahwa diklat sudah dilaksanakan sesuai dengan program dan mencapai tujuan/ sasaran, sekaligus menjadi bahan masukan untuk penyempurnaan program diklat berikutnya. Evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat ini dilakukan oleh peserta maupun pengajar dengan cara mengisi kuesioner, atau wawancara langsung. Aspek penyelenggaraan yang dievaluasi meliputi pelayanan administratif (fasilitas dan layanan penyelenggaraan) dan pelayanan edukatif (bersifat akademis, mencakup materi diklat).

Aspek penilaian terhadap penyelenggaraan diklat meliputi program diklat dan pelaksanaan diklat, dengan perincian sebagai berikut :

2.1 Program diklat

2.1.1 Manfaat diklat;

2.1.2 Kurikulum diklat;

2.1.3 Materi program.

2.2 Persiapan diklat

2.2.1 Kejelasan informasi tentang penyelenggaraan diklat;

2.2.2 Seleksi penerimaan dan kesiapan peserta untuk mengikuti diklat.

2.3 Pelaksanaan diklat

2.3.1 Kesiapan staf/ penyelenggara;

2.3.2 Penyediaan sarana atau media pendidikan dan pelatihan;

2.3.3 Layanan kesekretariatan (penyediaan daftar hadir, alat tulis, penggandaan bahan ajar, penyediaan bahan praktik, dan pengaturan jadual pelatihan);

2.3.4 Metode diklat yang digunakan;

2.3.5 Widyawisata/ studi banding/ kunjungan;

2.3.6 Teknik penilaian yang digunakan;

2.3.7 Layanan konsumsi;

2.3.8 Layanan akomodasi;

2.3.9 Layanan kesehatan;

2.3.10 Layanan kepustakaan/ perpustakaan.

Rumus untuk menghitung penilaian terhadap penyelenggaraan diklat adalah sebagai berikut :

( 10 DP + 9,5 SM + 9 M + 8,5 BS + 8 B+ 7,5 C + 7 K )

NP =

x 100

( I x P ) x 10

NP=Nilai Penyelenggara;

DP =Jumlah pemilih predikat Dengan Pujian;

SM =Jumlah pemilih predikat Sangat Memuaskan;

M =Jumlah pemilih predikat Memuaskan;

BS =Jumlah pemilih predikat Baik Sekali;

B =Jumlah pemilih predikat Baik;

C =Jumlah pemilih predikat Cukup;

K =Jumlah pemilih predikat Kurang;

I =Jumlah perincian (item) penilaian;

P =Jumlah Penilai.

Hasil penilaian berupa skor akhir penyelenggara yang dinilai dikualitatifkan dengan predikat sebagai berikut :

Dengan pujian

= 90 100

Sangat memuaskan= 85 89,99

Memuaskan

= 80 84,99

Baik sekali

= 75 79,99

Baik

= 70 74,99

Cukup

= 65 69,99

Kurang

= 0 -- 59,99

Contoh Form Evaluasi :

EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Nama Pendidikan dan Pelatihan:

Angkatan/ tahun :

Hari/ tanggal/ bulan/ tahun :

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda cek list (V) pada kolom yang Anda kehendaki, sesuai dengan penilaian Anda !

No.Unsur yang dinilai :Kriteria PenilaianKet

Dengan PujianSangat Memu-askanMemu-askanBaik

SekaliBaikCukupKurang

A.

B.

C.Program Pendidikan dan Pelatihan

1. Manfaat diklat

2. Kurikulum diklat

3. Materi Program

Persiapan Pendidikan dan Pelatihan

1. Kejelasan informasi tentang penyelenggaraan diklat

2. Seleksi penerimaan dan kesiapan peserta untuk mengikuti diklat

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

1. Kesiapan staf/ pegawai penyelenggara

2. Penyediaan sarana atau media diklat

3. Layanan kesekretariatan (penyediaan daftar hadir, alat tulis-menulis, penggandaan bahan ajar, penyediaan bahan praktik, dan pengaturan jadwal pelatihan)

4. Metode diklat yang digunakan

5. Widyawisata, studi banding/kunjungan

6. Teknik penilaian yang digunakan

7. Layanan konsumen

8. Layanan akomodasi

9. Layanan kesehatan

10. Layanan kepustakaan/perpustakaan

Saran-saran :

..,

Pengamat/Penilai,

(..)

BAB IV

EVALUASI PASCADIKLAT

1. Pengertian

Evaluasi Pasca Diklat adalah evaluasi yang dilaksanakan oleh penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah terhadap peserta diklat minimal 6 (enam) sampai 12 (dua belas) bulan setelah peserta diklat kembali ke unit kerja/instansinya masing-masing.

2. Tujuan

Evaluasi Pasca Diklat bertujuan untuk mengetahui :

2.1 Sejauhmana para alumni Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan dalam jabatan yang dipangkunya (efektifitas pekerjaan individu yang bersangkutan);

2.2 Sejauhmana para alumni didayagunakan potensinya baik dalam jabatan fungsional maupun struktural dalam rangka pembinaan karier pegawai yang bersangkutan

3. Persiapan

Evaluasi Pasca Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dilaksanakan melalui identifikasi alumni, dan dilanjutkan dengan penggandaan lembar Evaluasi Pasca Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah untuk dikirim ke alamat para alumni.

4. Pelaksanaan

Pelaksnaan Evaluasi Pasca Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dilakukan oleh penyelenggara diklat minimal 6 (enam) sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah peserta kembali ke unit kerja atau instansinya dengan melalui media surat atau pengamatan/observasi langsung.

5. Penghitungan

Penghitungan Evaluasi Pasca Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dilakukan dengan cara menghitung prosentase jumlah jawaban yang ada pada setiap jenis pertanyaan pada lembar evaluasi pasca diklat. Apabila jumlah prosentase dari setiap jenis pertanyaan lebih dari 50 %, maka dapat dikatakan bahwa pogram diklat tersebut telah berhasil dalam penggunaan hasil diklat dan prestasi kerja alumni Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah, berdasarkan panduan evaluasi yang dikeluarkan Perpustakaan Nasional RI.

BAB V

PENUTUP

Panduan Evaluasi Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah disusun untuk dapat digunakan oleh lembaga penyelenggara diklat sebagai bahan acuan dalam evaluasi pelaksanaan Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dari persiapan, pelaksanaan, sampai pascadiklat.

Harapan kami dengan adanya Panduan Evaluasi ini penyelenggara Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah dapat melaksanakan evaluasi dengan baik, dan hasil diklat tersebut akan lebih berkualitas. Masukan dan saran sangat kami harapkan guna penyempurnaan panduan ini di kelak kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anon. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. 2001.

Balitbang Depdiknas. Pusat Penilaian Pendidikan. Jakarta : Balitbang Depdiknas. 2003.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Evaluasi Pendidikan : Modul Diklat Calon Widyaiswara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara RI. 2007.

Mehrens, W.A., dan I.J.Lehmann. Measurement and Evaluation in Education and Psychology, second edition, Holt, Rinehart and Winston, New York-Chicago-San Fransisco-Dallas-Montreal-London-Sydney. 1978.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Kepustakawanan. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. 2001.

Purwanto, Ngalim M. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2004.

Slamet. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara. 1998.

Suparman, Alwi. Evaluasi Pelatihan. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara RI. 2002

Sutikno, Muzayanah. Evaluasi Pembelajaran : Rangkuman Materi. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta. 2001.

Wandt, Edwin. dan W. Brown, Gerald. Essensials of Education. London. 1977.