PANDUAN emergensi.docx
-
Upload
erni-sri-wahyuni -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of PANDUAN emergensi.docx
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
1/14
PANDUAN
PELAYANAN KASUS EMERGENSI
PENDAHULUAN
Penilaian awal korban cedera kritis akibat cedera multipel merupakan
tugasyang menantang, dan tiap menit bisa berarti hidup atau mati. Sistem
PelayananTanggap Darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini (early) karena
traumayang bisa terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam sejak
cedera(kematian segera karena trauma, immediate, terjadi saat trauma. Perawatan
kritis,intensif, ditujukan untuk menghambat kematian kemudian, late, karena
traumayang terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah trauma).
ematian dini diakibatkan gagalnya oksigenasi adekuat pada organ
!ital(!entilasi tidak adekuat, gangguan oksigenisasi, gangguan sirkulasi, dan
perfusiend"organ tidak memadai), cedera SSP masif (mengakibatkan !entilasi yang
tidakadekuat dan # atau rusaknya pusat regulasi batang otak), atau keduanya.
$edera penyebab kematian dini mempunyai pola yang dapat diprediksi (mekanismec
edera, usia, se%, bentuk tubuh, atau kondisi lingkungan). Tujuan penilaian awaladalah
untuk menstabilkan pasien, mengidentifikasi cedera # kelainan
pengancam jiwa dan untuk memulai tindakan sesuai, serta untuk mengatur kecepatan
danefisiensi tindakan definitif atau transfer kefasilitas sesuai.
Setiap bencana selalu menampilkan bahaya dan kesulitannya masing"
masing. &ang akan dibicarakan berikut ini antara lain adalah petunjuk umumdalam
mengelola korban bencana disamping untuk kegawatan sehari"hari.'ungkindiperlukan modifikasi oleh pemegang komando bila dianggap
diperlukan perubahan. encana adalah setiap keadaan dimana jumlah pasien sakit
atau cederamelebihi kemampuan sistem gawat darurat yang tersedia dalam
memberikan perawatan adekuat secara cepat dalam usaha meminimalkan kecacadan a
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
2/14
taukematian (korban massal), dengan terjadinya gangguan tatanan sosial,
sarana, prasarana ( encana kompleks bila disertai ancaman keamanan). encana
mungkindisebabkan oleh ulah manusia atau alam. eberhasilan pengelolaan
bencanamemerlukan perencanaan sistem pelayanan gawat darurat lokal, regional
dannasional, pemadam kebakaran # rescue, petugas hukum dan masyaraka
esiapan rumah sakit serta kesiapan pelayanan spesialistik harus disertaka
ndalam mempersiapkan perencanaan bencana. Secara nasional
kegiatan penanggulangan gawat darurat seharihari maupun dalam bencana diatur dala
mSistem Penanggulangan awat Darurat Terpadu (SP DT S# ) yang harusditerapkan oleh
semua fihak termasuk masyarakat awam, dibagi kedalamsubsistem pra rumah sakit,
rumah sakit dan antar rumah sakit.Proses pengelolaan bencana diatur dalam
Sistem omando encana. endali biasanya ditangan akornasP ( anas) # Satkorlak
P # SatlakP , namun bisa juga pada penegak hukum seperti pada kasus kriminal # te
rorisme atau penyanderaan. elompok lain bisa membantu pemegang kendali. *aring
antransportasi dan komunikasi antar instansi harus sudah dimiliki
untuk mendapatkan pengelolaan bencana yang berhasil
Tingkat respon atas bencana
+kan menentukan petugas dan sarana apa yang diperlukan ditempat kejadian
-espons Tingkat encana terbatas yang dapat dikelola oleh petugas
sistimgawat darurat dan penyelamat lokal tanpa memerlukan bantuan dari
luarorganisasi. -espons Tingkat encana yang melebihi atau sangat membebani petugas
sistimgawat darurat dan penyelamat lokal hingga membutuhkan pendukung
sejenis sertakoordinasi antar instansi. has dengan banyaknya jumlah korban. -espons Tingkat encana yang melebihi kemampuan sumber sistim
gawatdarurat dan penyelamat baik lokal atau regional. orban yang tersebar
pada banyak lokasi sering terjadi. Diperlukan koordinasi luas antar instansi.
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
3/14
Triase
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cederaatau penyakit (berdasarkan yang paling mungkin akan mengalami perburukan klinisse
gera) untuk menentukan prioritas perawatan gawat darurat medik serta
prioritastransportasi (berdasarkan ketersediaan sarana untuk tindakan). +rtinya
memilih berdasar prioritas atau penyebab ancaman hidup. Tindakan ini berdasarkan p
rioritas + $D/ yang merupakan proses yang sinambung sepanjang pengelolaan
gawat darurat medic
Proses triase inisial harus dilakukan oleh petugas pertama yang tiba # berada ditempat dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena statustriase
pasien dapat berubah. ila kondisi memburuk atau membaik, lakukanretriase. Triase
harus mencatat tanda !ital, perjalanan penyakit pra -S, mekanismecedera, usia, dan
keadaan yang diketahui atau diduga membawa maut. Temuanyang mengharuskan
peningkatan pelayanan antaranya cedera multipel, usiaekstrim, cedera neurologis
berat, tanda !ital tidak stabil, dan kelainan jatung"paruyang diderita sebelumnya.
Sur!ei primer membantu menentukan kasus mana yangharus diutamakan dalam satu
kelompok triase (misal pasien obstruksi jalan nafasdapat perhatian lebih
dibanding amputasi traumatik yang stabil)
Di 0 D, disaat menilai pasien, saat bersamaan juga dilakukan
tindakandiagnostik, hingga waktu yang diperlukan untuk menilai dan menstabilkan
pasien berkurang.Di institusi kecil, pra -S, atau bencana, sumber daya dan tenaga tid
akmemadai hingga berpengaruh pada sistem triase. Tujuan triase berubah
menjadi bagaimana memaksimalkan jumlah pasien yang bisa diselamatkan sesuai dengankondisi. Proses ini berakibat pasien cedera serius harus diabaikan hingga
pasienyang kurang kritis distabilkan.
Triase dalam keterbatasan sumber daya sulit dilaksanakan dengan baik.Saat
ini tidak ada standard nasional baku untuk triase. 'etode triase yangdianjurkan bisa
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
4/14
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
5/14
Prioritas eempat ( iru) yaitu kelompok korban dengan cedera atau penyaki
kritis dan berpotensi fatal yang berarti tidak memerlukan tindakan
dantransportasi, dan Prioritas elima (Putih)yaitu kelompok yang sudah pasti tewas. ila pada
-etriase ditemukan perubahan kelas, ganti tag # label yang sesuai
dan pindahkan kekelompok sesuai.
Triase Sisti! METTAG
Pendekatan yang dianjurkan untuk memprioritasikan tindakan ataskorban.
-esusitasi ditempat
Triase Siste! Pen#nt#n Lapangan START"
erupa penilaian pasien 54 detik dengan mengamati !entilasi, perfusi,
danstatus mental (-P' -6 status -espirasi 7 P 6 status Perfusi 7 ' 6 status
'ental)untuk memastikan kelompok korban (la8imnya juga dengan tagging)
yangmemerlukan transport segera atau tidak, atau yang tidak mungkin diselamatkan
atau mati ni memungkinkan penolong secara9cepat mengidentifikasikan korbanyang
dengan risiko besar akan kematian segera atau apakah tidak memerlukantransport
segera. -esusitasi diambulans
Triase Siste! Ko!binasi METTAG dan START"
Sistim '/TT+ atau sistim tagging dengan kode warna yang sejenis
bisadigunakan sebagai bagian dari Penuntun 1apangan ST+-T. -esusitasi
diambulans atau di +rea Tindakan 0tama sesuai keadaan.
P/2 1+ +2 D T/'P+T D+2 P- :- T+S T- +S/
ila jumlah korban serta parahnya cedera tidak melebihi kemampuan
pusat pelayanan, pasien dengan masalah mengancam jiwa dan cedera sistem
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
6/14
bergandaditindak lebih dulu. ila jumlah korban serta parahnya cedera
melebihikemampuan ;) dst dibawah algoritma
A gorit!a Siste! START $
3itam 6 Deceased (Tewas) 7 'erah 6 mmediate (Segera), uning 6
Delayed(Tunda) 7 3ijau 6 'inor.Semua korban diluar algoritma diatas
uning.Disini tidak ada resusitasi dan $"spine control.Satu pasien maks. 54 detik.
Segera pindah kepasien berikut setelah tagging.Pada sistem ini tag tidak diisi,
kecuali jam dan tanggal. Diisi petugas berikutnya.;) tenaga dan fasilitas pusat
pelayanan, pasien dengan peluang hidup terbesardengan paling sedikit manghabiskan
waktu, peralatan dan persediaan, ditindaklebih dulu. etua Tim 'edik mengatur Sub Tim
Triase dari Tim Tanggap Pertama(
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
7/14
(0mumnya tim tidak mempunyai tugas hanya sebagai petugas triase, namun
jugamelakukan tindakan pasca triase setelah triase selesai).
=. Pertahankan keberadaan darah uni!ersal dan cairan.>. Tim tanggap pertama harus menilai lingkungan atas kemungkinan
bahaya,keamanan dan jumlah korban dan kebutuhan untuk menentukan
tingkat responsyang memadai (-apid 3ealth +ssessment # -3+).?. eritahukan koordinator propinsi ( adinkes Propinsi) untuk
mengumumkan bencana serta mengirim kebutuhan dan dukungan
antar instansi sesuai yangditentukan oleh beratnya kejadian (dari kesimpulan
-3+).@. enali dan tunjuk pada posisi berikut bila petugas yang mampu tersediao Petugas omando encana.o Petugas omunikasi.o Petugas /kstrikasi# ahaya.o Petugas Triase Primer.o Petugas Triase Sekunder o Petugas Perawatan.o Petugas +ngkut atau Transportasi.
A. enali dan tunjuk area sektor bencana o Sektor omando # omunikasi encana.o Sektor Pendukung ( ebutuhan dan Tenaga).o Sektor encana.o Sektor /kstrikasi # ahaya.o Sektor Triase.o Sektor Tindakan Primer o Sektor Tindakan Sekunder.o Sektor Transportasi.
5. -encana Pasca ejadian encana B. ritik Pasca 'usibah.C. $ SD ($ritical nsident Stress Debriefing).Sektor Tindakan Sekunder bisa
berupa Sektor Tindakan 0tama dimana korbankelompok merah dan
kuning yang menunggu transport dikumpulkan untuk lebihmengefisienkan
persedian dan tenaga medis dalam resusitasi"stabilisasi.
TINDAKAN DAN E%AKUASI MEDIK
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
8/14
Tim 'edik dari Tim Tanggap Pertama (bisa saja petugas
yang selesaimelakukan triase) mulai melakukan stabilisasi dan tindakan bagi
korban berdasar prioritas triase, dan kemudian menge!akuasi mereka ke +rea
Tindakan 0tamasesuai kode prioritas. ode merah dipindahkan ke +rea Tindakan
0tama terlebihdahulu.
TRANSP&RTASI K&R'AN
oodinator Transportasi mengatur kedatangan dan keberangkatan
sertatransportasi yang sesuai. oordinator Transportasi bekerjasama
dengan oordinator 'edik menentukan rumah sakit tujuan, agar pasien trauma
seriussampai kerumah sakit yang sesuai dalam periode emas hingga tindakandefinitifdilaksanakan pada saatnya. ngat untuk tidak membebani -S rujukan
melebihikemampuannya. $egah pasien yang kurang serius dikirim ke -S utama.
(*angan pindahkan bencana ke -S).
PERIMETER
Perimeter Terluar.'engontrol kegiatan keluar masuk lokasi. Petugas
keamanan mengatur perimetersekitar lokasi untuk mencegah masyarakat
dan kendaraan masuk kedaerah berbahaya. Perimeter seluas mungkin untuk
mencegah yang tidak berkepentinganmasuk dan memudahkan kendaraan gawat
darurat masuk dan keluar.
(a #r #nt#k Transport Korban
Petugas keamanan bersama petugas medis menetapkan perimeter
sekitarlokasi bencana yang disebut ona Panas. Ditentukan jalur yang dinyatakan
amanuntuk memindahkan korban ke perimeter kedua atau 8ona dimana berada
+reaTindakan 0tama. Tidak seorangpun dii8inkan melewati perimeter
ona Panasuntuk mencegah salah menempatkan atau memindahkan pasien secara
tidak amantanpa i8in.
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
9/14
'engamankan penolong dan korban. Petugas keamanan mengatur
semuakegiatan dalam keadaan aman bagi petugas rescue, pemadaman api,
e!akuasi, bahan berbahaya dll. ila petugas keamanan melihat keadaan berpotensi
bahayayang bisa membunuh penolong atau korban, ia punya wewenang
menghentikanatau merubah operasi untuk mecegah risiko lebih lanjut.Semua anggota
Tim Tanggap Pertama dapat bekerja bersama secara cepat danefektif dibawah satu
sistem komando yang digunakan dan dimengerti, untukmenyelamatkan hidup, untuk
meminimalkan risiko cedera serta kerusakan.
PENILAIAN A)AL
Penilaian awal mencakup protokol persiapan, triase, sur!ei primer,resusitasi"stabilisasi, sur!ei sekunder dan tindakan definitif atau transfer ke -Ssesuai.
Diagnostik absolut tidak dibutuhkan untuk menindak keadaan klinis kritisyang
diketakui pada awal proses. ila tenaga terbatas jangan lakukan urutanlangkah"
langkah sur!ei primer. ondisi pengancam jiwa diutamakan
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
10/14
S#r*ei Pri!er" 1angkah"langkahnya sebagai + $D/ (airway and $"spine
control, breathing, circulation and hemorrhage control, disability,
e%posure#en!ironment).*alan nafas merupakan prioritas pertama. Pastikan udara
menuju paru"paru tidakterhambat. Temuan kritis seperti obstruksi karena cedera
langsung, edema, bendaasing dan akibat penurunan kesadaran. Tindakan bisa hanya
membersihkan jalannafas hingga intubasi atau krikotiroidotomi atau trakheostomi.
2ilai pernafasan atas kemampuan pasien akan !entilasi dan
oksigenasi.Temuan kritis bisa tiadanya !entilasi spontan, tiadanya atau asimetriknya
bunyinafas, dispnea, perkusi dada yang hipperresonans atau pekak,dan tampaknyainstabilitas dinding dada atau adanya defek yang mengganggu
pernafasan.Tindakan bisa mulai pemberian oksigen hingga pemasangan torakostomi
pipa dan!entilasi mekanik.
2ilai sirkulasi dengan mencari hipo!olemia, tamponade kardiak,
sumber perdarahan eksternal. 1ihat !ena leher apakah terbendung atau kolaps,
apakah bunyi jantung terdengar, pastikan sumber perdarahan eksternal sudah
diatasi.Tindakan pertama atas hipo!olemia adalah memberikan -1 secara cepat
melalui >kateter E besar secara perifer di ekstremitas atas. ontrol perdarahan
eksternaldengan penekanan langsung atau pembedahan, dan tindakan bedah lain
sesuaiindikasi.
Tetapkan status mental pasien dengan $S dan lakukan
pemeriksaanmotorik. Tentukan adakah cedera kepala atau kord spinal serius. Periksa
ukuran pupil, reaksi terhadap cahaya, kesimetrisannya. $edera spinal bisa
diperiksadengan mengamati gerak ekstremitas spontan dan usaha bernafas spontan.
Pupilyang tidak simetris dengan refleks cahaya terganggu atau hilang sertaadanyahemiparesis memerlukan tindakan atas herniasi otak dan hipertensi
intrakranialyang memerlukan konsultasi bedah saraf segera.
Tidak adanya gangguan kesadaran, adanya paraplegia atau
kuadriplegiamenunjukkan cedera kord spinal hingga memerlukan kewaspadaan spinal
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
11/14
dan pemberian metilprednisolon bila masih C jam sejak cedera (kontro!ersial).
ilausaha inspirasi terganggu atau diduga lesi tinggi kord leher, lakukan
intubasiendotrakheal.
Tahap akhir sur!ei primer adalah eksposur pasien dan
mengontrollingkungan segera. uka seluruh pakaian untuk pemeriksaan lengkap.
Pada saatyang sama mulai tindakan pencegahan hipotermia yang iatrogenik biasa
terjadidiruang ber +$, dengan memberikan infus hangat, selimut, lampu pemanas,
bila perlu selimut dengan pemanas
Prosedur lain adalah tindakan monitoring dan diagnostik yang dilakukan be
rsama sur!ei primer. Pasang lead /$ dan monitor !entilator, segera pasangoksimeter denyut. 'onitor memberi data penuntun resusitasi. Setelah
jalan nafasaman, pasang pipa nasogastrik untuk dekompresi lambung
serta mengurangikemungkinan aspirasi cairan lambung. atater
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
12/14
ada buktidisfungsi end"organ. Parameter (kadar laktat darah, defisit basa pada gas
daraharteri) bisa membantu.
S#r*ei Sek#nder
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
13/14
hematuria tersembunyi. Skrining urinuntuk penyalahguna obat dan alkohol, serta
glukosa, untuk mengetahui penyebab penurunan kesadaran yang dapat diperbaiki.
Pada kebanyakan trauma, elektrolitserum, parameter koagulasi, hitung jenis darah,
dan pemeriksaan laboratoriumumum lainnya kurang berguna saat ="> jam pertama
dibanding setelah stabilisasidan resusitasi.
PENUTUP
. ndonesia adalah super market bencana. Semua petugas medis bisa terlibat
dalam pengelolaan bencana. Semua petugas wajib melaksanakan
Sistim omando encana dan berpegang pada SP DT"S# pada semua keadaangawat daruratmedis baik dalam keadaan bencana atau sehari"hari. Semua petugas
harus waspadadan memiliki pengetahuan sempurna dalam peran khusus dan
pertanggung" jawabannya dalam usaha penyelamatan pasien. arena banyak keadaan
bencana yang kompleks, dianjurkan bahwa semua petugasharus berperan"serta dan
menerima pelatihan tambahan dalam pengelolaan bencanaagar lebih terampil dan
mampu saat bencana sebenarnya
RU(UKAN
.=. Seri PP D. Penanggulangan Penderita awat Darurat # eneral /mergency
1ifeSupport ( /1S). Sistem Penanggulangan awat Darurat Terpadu
(SP DT).$etakan etiga. Direktorat *enderal ina Pelayanan 'edik Departemen
esehatan-. . >445.>. Penanggulangan egawatdaruratan sehari"hari G bencana.
Departemen esehatan -. . *akarta Departemen esehatan, >445.?. Tanggap Darurat
encana (Safe $ommunity). Departemen esehatan -. .*akarta Departemen
esehatan, >445.@. Prosedur Tetap Pelayanan esehatan Penanggulangan encana
danPenaanganan Pengungsi. Departemen esehatan -. . Pusat
Penanggulangan'asalah esehatan. Tahun >44>.A. +d!anced Trauma 1ife Support.
$ourse for Physicians 5th. edition. +merican$ollege of Surgeons, AA /ast /rie Street,
$hicago, 1 545==">BHB.5. 'ultiple $asualty nsidents. +!ailable
athttp ##www.!gernet.net#bkand#state#multiple.htm
-
8/9/2019 PANDUAN emergensi.docx
14/14