pancasila sebagai sistem filsafat
description
Transcript of pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem Filsafat
Pengertian filsafat Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila
sebagai suatu sistem Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat Pancasila sebagai nilai dasar fundamental
bagi bangsa dan Negara RI Inti isi sila-sila Pancasila
Sistem Sistem adalah suatu kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan, bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu.
Pancasila sebagai sistem Filsafat
Sila-sila Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Ciri-ciri sistem:1. Suatu kesatuan bagian-bagian2. Bagian-bagian tsb memp fungsi sendiri-
sendiri3. Saling berhubungan+ketergantungan4. Mengarah pd suatu tujuan ttt5. Terjadi dlm lingkungan yg kompleks
Filsafat Semua orang berfilsafat, hanya terkadang
tidak menyadarinya. Sec Etimologis: philein = cinta, sophos =
hikmah (bhs. Yunani) Sec Harfiah: cinta kebijaksanaan Lingkup bahasannya: Tuhan, manusia, alam,
dan lain sebagainya. Arti Filsafat: 1. Sebagai Produk, 2. Sebagai
Proses
Cabang-cabang filsafatPokok : Ontologi/ Metafisika Epistemologi Metodologi Aksiologi :
Logika
Etika
estetika
Khusus : F. Hukum F. Pendidikan F. kebudayaan F. Sejarah F. Sosial F. Politik F. Agama, dll
Susunan kesatuan sila-sila Pancasila bersifat organis
Konsekuensinya setiap sila tidak berdiri sendiri-sendiri terlepas dari yang lain, serta di antara sila tersebut tidak saling bertentangan.
Sumber : hakikat dasar ontologis manusia (Monopluralis –Notonagoro)
Susunan kodrat : jasmani-rohani Sifat kodrat : individu-sosial Kedudukan kodrat : pribadi otonom-makhluk
Tuhan
Bersifat hierarkhis dan berbentuk Piramidal
Sila 1 menjiwai dan meliputi sila ke-2, 3, 4, 5.
Sila 2 dijiwai dan diliputi sila ke-1, dan menjiwai serta meliputi sila ke-3, 4, 5.
Begitu seterusnya.
Pancasila = Sistem Filsafat ‘Indonesia’
Dasar Ontologis sila-sila Pancasila: manusia dengan hakikat monopluralis = dasar Antropologis
Hubungan negara dgn landasan Pancasila adlh hubungan sebab-akibat
Dasar epistemologis sila-sila Pancasila
Sumber pengetahuan : nilai-nilai pd bgs Indonesia sendiri (adat, budaya,agama) bukan perseorangan tapi kolektifitas bgs lewat wakil-wakilnya
Teori kebenaran : korespondensi Watak pengetahuan : formal-logis