Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

7
PENGERTIAN FILSAFAT a) Bahasa Yunani philein dan sophos, maknanya cinta kebijaksanaan b) Pengelompokan filsafat sebagai produk sebagai jenis pengetahuan sebagai jenis problema sebagai suatu proses c) Mengapa Pancasila perlu dipelajari secara filsafat? Sejak 17-8-1945 Indonesia sudah merdeka. Setiap bangsa yang sudah merdeka mempunyai cita-cita nasional. Untuk mewujudkannya harus memiliki landasan falsafah sebagai pegangan hidup. Bagi Bangsa Indonesia, pandangan hidupnya adalah Pancasila. Pandangan hidup bangsa ini secara tertulis tercantum dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.

description

Sosial

Transcript of Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

  • PENGERTIAN FILSAFAT

    a) Bahasa Yunani philein dan sophos, maknanya cinta kebijaksanaan

    b) Pengelompokan filsafat sebagai produk sebagai jenis pengetahuan

    sebagai jenis problema

    sebagai suatu proses

    c) Mengapa Pancasila perlu dipelajari secara filsafat?

    Sejak 17-8-1945 Indonesia sudah merdeka. Setiap bangsa yang sudah

    merdeka mempunyai cita-cita nasional. Untuk mewujudkannya harus

    memiliki landasan falsafah sebagai pegangan hidup. Bagi Bangsa Indonesia,

    pandangan hidupnya adalah Pancasila. Pandangan hidup bangsa ini secara

    tertulis tercantum dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.

  • RUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILA

    SEBAGAI SUATU SISTEM

    Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatusistem filsafat.

    Ciri-ciri sistem menurut Shore dan Voich:

    1. Suatu kesatuan dari bagian-bagian

    2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

    3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan.

    4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

    5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

    Susunan Pancasila bersifat hierarkhis dan berbentuk piramida

    Berdasarkan hakikat yang terkandung dalam sila-sila Pancaila dan

    Pancasila sebagai dasar filsafat negara maka segala hal yang berkaitan

    dengan sifat dan hakikat negara harus sesuai dengan landasan nilai-nilai

    sila-sila Pancasila, dalam pengertian kesesuaian sebab dan akibat.

  • KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI

    SUATU SISTEM FILSAFAT

    Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat

    memiliki :

    a. Dasar ontologis

    Manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis. Subjek pendukung pokok sila-sila Pancasila adalah manusia.

    b. Dasar epistemologis

    Basis ontologis dari Pancasila adalah manusia maka dasar epistemologi adalah filsafat manusia.

    Terdapat 3 persoalan mendasar dalam epistemologi: tentang sumber pengetahuan manusa; teori kebenaran pengetahuan manusia; dan watak pengetahuan manusia.

    Hubungan sebab akibat tersebut yaitu negara sebagai pendukunghubungan dan Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil sebagai pokok

    pangkal hubungan. Landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia,

    satu, rakyat, dan adil sebagai sebab adapun negara sebagai akibat.

  • c. Dasar aksiologis

    Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja

    yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia,beragam

    pendapat mengenai hal ini. Banyak pandangan tentang nilai terutama dalam

    menggolong-olongkan nilai, hal ini tergantung pada sudut pandangnya

    masing-masing.

    Namun dari berbagai macam pandangan tentang nilai,dapat dikelompokkan

    pada 2 macam sudut pandang: sesuatu bernilai karena berkaitan dengan

    subjek pemberi nilai (manusia) sehingga bersifat subjektif; dan sesuatu pada

    hakikatnya memang bernilai,hal ini menurut sudut pandang paham

    objektivisme.

    Ada 3 macam nilai menurut Notonegoro:

    1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

    2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk

    mengadakan suatu kegiatan.

    3. Nilai kerokhanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

    Dibedakan atas empat tingkatan:

  • 3. Nilai kerokhanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

    Dibedakan atas empat tingkatan:

    1) nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada akal,rasio, budi,

    atau cipta manusia.

    2) nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber pada perasaan

    manusia.

    3) nilai kebaikan/moral yaitu nilai yang bersumber pada unsur

    kehendak manusa.

    4) nilai religius yaitu nilai yang bersumber pada wahyu yang berasal

    dari Tuhan yang Maha Esa. Nilai religius merupakan nilai

    kerokhanian tertinggi dan bersifat mutlak.

  • Nilai-nilai Pancasila sebagai Suatu Sistem

    Hakikat Pancasila adalah merupakan nilai, adapun sebagai pedoman negara

    adalah merupakan norma, adapun aktualisasinya adalah realisasi konkret

    Pancasila.

    Substansi Pancasila dengan kelima silanya yang terdapat pada ketuhanan,

    kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan kedilan merupakan suatu sistem nilai.

    Prinsip dasar yang mengandung kualitas tertentu merupakan cita-cita dan

    harapan yang akan dicapai oleh Bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip dasar tersebut diangkat dari kenyataan real.

    Nilai-nilai dalam Pancasila berbeda-beda, tingkatan dan luas berbeda pula tetapi keseluruhan nilai tsb merupakan suatu kesatuan dan tidak saling bertentengan.

  • SEKIAN

    DAN

    TERIMAKASIH