Pancasila Masa Orde

download Pancasila Masa Orde

of 2

Transcript of Pancasila Masa Orde

  • 8/3/2019 Pancasila Masa Orde

    1/2

    Pancasila Masa Orde Lama

    Pancasila Masa Orde Lama

    Oleh : Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MADeputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik

    Jumat, 09 Februari 2007

    Pamor Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa yang pernah dikeramatkan dengansebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua dasa warsa setelahproklamasi kemerdekaan. Meredupnya sinar api Pancasila sebagai tuntunan hidup berbangsa danbernegara bagi jutaan orang, diawali oleh kehendak seorang kepala pemerintahan yang terlalugandrung kepada persatuan dan kesatuan.

    Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam bentuk membangun kekuasaan yang terpusat, agardapat menjadi pemimpin bangsa yang dapat menyelesaikan sebuah revolusi perjuangan melawanpenjajah (nekolim, neo-kolonialisme) serta ikut menata dunia agar bebas dari penghisapanbangsa atas bangsa dan penghisapan manusia atas manusia (exploitation de nation par nation,exploitation de homme par l homme). Namun sayangnya kehendak luhur tersebut dilakukandengan menabrak dan mengingkari seluruh nilai-nilai dasar Pancasila.Selama kurun waktu berkuasanya pemerintahan orde lama, secara perlahan tetapi pasti virtue(keutamaan) nilai-nilai luhur Pancasila seakan akan lumat oleh sebuah proses akumulasikekuasaan yang sangat agresif tanpa mengindahkan cita-cita luhur yang dijadikan alasan untukmembangun kekuasaan itu sendiri. Retorika dan jargon politik yang bersumber dari gagasanbahwa revolusi belum selesai, termasuk cara cara revolusioner untuk membangun tatanan dunia

    baru, dijadikan legitimasi politik untuk membenarkan perlunya seorang pemimpin revolusi yangditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan semangat dan alasan melaksanakan amanat revolusi 1945itu pulalah nilai-nilai luhur, konstitusi, norma dan aturan dapat ditabrak kalau tidak sesuaidengan jalannya revolusi. Sedemikian membaranya semangat berevolusi waktu itu, sehinggaandai kata revolusi memerlukan korban, apapun harus diberikan. Hal itu sesuai dengan ungkapanyang seringkali diucapkan oleh Pemimpin Besar Revolusi bahwa pengorbanan adalah sesuatuyang dianggap sebagai konsekwensi logis dari hakekat revolusi, karena demi sebuah perjuanganyang revolusioner kadang-kadang revolusi bahkan harus tega memakan anaknya sendiri.Dalam gegap gempitanya atmosfir revolusioner, Pancasila sebagai falsafah bangsa serta UUD 45sebagai konstitusi negara, akhirnya tidak berdaya dan harus tunduk kepada hukum revolusi.Konsekwensinya, mereka hanya dijadikan sekedar sebuah alat revolusi. Retorika yang selalu

    dikumandangkan bahwa revolusi adalah menjebol dan membangun, dilakukan secara pincang.Pada kenyataannya selama kurun waktu itu, kekuasaan yang sentralistik lebih banyakmenjebolnya dari pada melaksanakan pembangunan.

    Akibatnya, nilai-nilai luhur dalam Pancasila tinggal menjadi kata-kata bagus yang secara retorikdigunakan oleh penguasa untuk membuai dan meninabobokan rakyat supaya lupa penderitaanbaik karena dilanda kelaparan maupun kemiskinan.Agar revolusi berhasil mencapai tujuannya, maka seluruh kekuatan harus dipersatukan, sehingga

  • 8/3/2019 Pancasila Masa Orde

    2/2

    presiden mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan apa yang disebut sebagaimusuh-musuh revolusi?. Demi sebuah kekuasaan yang dahsyat pulalah, maka semua cabangkekuasaan, baik legislatif, yudikatif dan kekuatan masyarakat harus dihimpun dalam satutangan. Rakyat harus berada di belakang pemimpin tanpa reserve untuk menunggu komandoyang diberikan kepadanya. Manifestasi kegandrungan mempersatukan kekuatan dan

    mengakumulasikan kekuasaan diwujudkan pula dalam tataran ideologis dengan memerasPancasila menjadi Trisila yang unsur-unsurnya adalah kekuatan golongan nasionalis, komunisserta agama yang pada tahap berikutnya ketiga sila itupun kemudian disimplifikasikan menjadisatu sila yang disebut Gotong Royong.Hiruk pikuk revolusi akhirnya usai, karena ternyata kepemimpinan revolusioner telahmengakibatkan kejatuhan pemimpin itu sendiri melalui tragedi yang dikenal dengan nama G 30S/PKI. Kekuasaan yang hakekatnya cenderung korup, telah menyelewengkan nilai-nilai luhurPancasila. Akibatnya, tragedi politik tahun 1965 yang pada dasarnya adalah perang saudara yangdisebabkan oleh konflik ideologi telah menelan korban ratusan ribu jiwa, serta trauma danstigma politik terhadap jutaan rakyat yang tidak tahu menahu mengenai apa yang disebut denganmemperjuangkan sebuah revolusi.

    Catatan singkat di atas adalah fakta sejarah yang mudah-mudahan dapat menyegarkan ingatankita semua, bahwa kesaktian serta kekeramatan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsasangat rentan terhadap penyelewengan oleh aktor politik pemegang kekuasaan negara.Runtuhnya sistem kekuasaan pemerintahan Orde Lama adalah akibat dari perilaku parapemimpin politik yang menjungkir-balikkan nilai-nilai Pancasila demi ambisi politik yangmengatas namakan Pancasila.