PANCASILA DAN UUD 1945

17
PANCASILA DAN UUD 1945 Dikdik Baehaqi Arif http:// baehaqiarif.wordpress.com

description

PANCASILA DAN UUD 1945. Dikdik Baehaqi Arif http://baehaqiarif.wordpress.com. Pengertian Pancasila. Rumusan Pancasila dalam 3 UUD. Kedudukan Pancasila. Pengertian Konstitusi. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PANCASILA DAN UUD 1945

Page 1: PANCASILA DAN UUD 1945

PANCASILA DAN UUD 1945

Dikdik Baehaqi Arifhttp://baehaqiarif.wordpress.com

Page 2: PANCASILA DAN UUD 1945

Pengertian Pancasila•Bahasa Sansekerta (Panca dan Syila)•“berbatu sendi lima” atau “dasar yang memiliki lima unsur

etimologis

•Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), •Prof. Dr. Mr. Soepomo (31 Mei 1945), dan•Ir. Soekarno (1 Juni 1945).

historis

•Terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4

terminologis

Page 3: PANCASILA DAN UUD 1945

Rumusan Pancasila dalam 3 UUD

• 1. Ketuhanan Yang Maha Esa• 2. Perikemanusian• 3. Kebangsaan• 4. Kerakyatan • 5. Keadilan Sosial

Konstitusi RIS

Page 4: PANCASILA DAN UUD 1945

Kedudukan Pancasila

Dasar Negara

• sumber tertib hukum di Indonesia

• Meliputi suasana kebatinan (dari UUD 1945.

• Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara

• Mengandung norma yang mengharuskan memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

• sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, para pelaksana tugas pemerintahan, penyelenggara partai politik dan golongan fungsional lainnya.

pandangan

hidup bangsa

• petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari

Page 5: PANCASILA DAN UUD 1945

Pengertian Konstitusi• Istilah konstitusi berasal dari kata constituer (Perancis =

membentuk). Dalam bahasa Latin, merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume yang artinya “bersama-sama dengan…” dan statuere yang berarti berdiri, membuat sesuatu berdiri atau menetapkan.

• Jadi, konstitusi berarti menetapkan sesuatu secara bersama-sama.

5

Page 6: PANCASILA DAN UUD 1945

Pengertian Konstitusi

Konstitusi yang tertulis dalam

suatu naskah UUD sebagai hukum yang tertinggi

Juridis

Politis dan Sosiologis

Page 7: PANCASILA DAN UUD 1945

Definisi Konstitusi dari Para Ahli

Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, yaitu:1. Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi

mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.

2. Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum.

3. Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang dasar. Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

7

Page 8: PANCASILA DAN UUD 1945

K.C. Wheare, “keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara, berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu negara”.

C.F. Strong, suatu kumpulan asas-asas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan (arti luas), hak-hak dari pemerintah dan hubungan antara pemerintah dan yang diperintah (menyangkut hak-hak asasi manusia). Dengan demikian konstitusi merupakan kerangka negara yang diorganisir dengan dan melalui hukum yang menetapkan:

a) Pengaturan mengenai pendirian lembaga-lembaga yang permanen;b) Fungsi-fungsi dari alat-alat perlengkapan negara;c) Hak-hak tertentu yang atelah ditetapkan.

8

Page 9: PANCASILA DAN UUD 1945

Prayudi Atmosudirdjo:1) Konstitusi suatu negara adalah hasil atau produk sejarah dan

proses perjuangan bangsa yang bersangkutan.2) Konstitusi suatu negara adalah rumusan dari filsafat, cita-

cita, kehendak, dan perjuangan bangsa Indonesia.3) Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas,

dan keudayaan suatu bangsa.

9

Page 10: PANCASILA DAN UUD 1945

Kedudukan Konstitusi

10

Hukum Dasar

•dasar adanya dan sumber kekuasaan bagi setiap lembaga negara, •dasar adanya dan sumber bagi isi aturan hukum yang ada di bawahnya.

Hukum Tertinggi

•aturan-aturan yang terdapat dalam konstitusi, secara hirarkis mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan lainnya.

Page 11: PANCASILA DAN UUD 1945

Materi Muatan Konstitusi

11

Materi Muatan

Konstitusi

Organisasi Negara

Hak Asasi Manusia

Prosedur mengubah

UUD

Larangan mengubah

sifat tertentu dari UUD

Page 12: PANCASILA DAN UUD 1945

Tujuan Konstitusi

12

Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik

Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri

Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa negara dalam menjalankan

kekuasaannya

Page 13: PANCASILA DAN UUD 1945

Fungsi Konstitusi1) penentu atau pembatas kekuasaan negara.2) pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara.3) pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara dengan warga negara.4) pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun

kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.5) penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli

kepada organ negara.6) sarana pemersatu (symbol of unity), sebagai rujukan identitas dan

keagungan kebangsaan (identity of nation) serta sebagai center of ceremony.

7) sarana pengendalian masyarakat (social control), baik di bidang politik maupun bidang sosial-ekonomi.

8) sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering dan social reform).

13

Page 14: PANCASILA DAN UUD 1945

UUD di Indonesia

UUD 1945

• 17-8-1945 s.d 27-12-1949

• Pembukaan,

• 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan, dan

• bagian penjelasan

Konstitusi RIS

• 27-12-1949 s.d 17-8-1950

• 6 bab, 197 pasal, dan beberapa bagian

UUD 1950

• 17-12-1950 s.d 5-7-1959

• 6 bab, 146 pasal, dan beberapa bagian)

Page 15: PANCASILA DAN UUD 1945
Page 16: PANCASILA DAN UUD 1945

PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Antara lain:• Amandemen UUD 1945• Penghapusan doktrin Dwi

Fungsi ABRI• Penegakan hukum, HAM, dan

pemberantasan KKN• Otonomi Daerah• Kebebasan Pers• Mewujudkan kehidupan

demokrasi

Tuntutan Reformasi

• Pembukaan• Batang Tubuh - 16 bab - 37 pasal - 49 ayat - 4 pasal Aturan Peralihan - 2 ayat Aturan Tambahan• Penjelasan

Sebelum Perubahan

• Kekuasaan tertinggi di tangan MPR

• Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden

• Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir

• Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang

• Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi

Latar Belakang Perubahan

Menyempurnakan aturan dasar, mengenai:

• Tatanan negara• Kedaulatan Rakyat• HAM• Pembagian kekuasaan• Kesejahteraan Sosial• Eksistensi negara demokrasi

dan negara hukum• Hal-hal lain sesuai dengan

perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa

Tujuan Perubahan

•Pasal 3 UUD 1945

•Pasal 37 UUD 1945

•TAP MPR No.IX/MPR/1999

•TAP MPR No.IX/MPR/2000

•TAP MPR No.XI/MPR/2001

Dasar Yuridis

• Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945

• Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

•Mempertegas sistem presidensiil

• Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal

• Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”

Kesepakatan Dasar

• Sidang Umum MPR 1999 Tanggal 14-21 Okt 1999• Sidang Tahunan MPR 2000 Tanggal 7-18 Agt 2000• Sidang Tahunan MPR 2001 Tanggal 1-9 Nov 2001• Sidang Tahunan MPR 2002 Tanggal 1-11 Agt 2002

Sidang MPR

• Pembukaan • Pasal-pasal: - 21 bab - 73 pasal - 170 ayat - 3 pasal Aturan Peralihan

- 2 pasal Aturan Tambahan

Hasil Perubahan

Page 17: PANCASILA DAN UUD 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai Naskah Perbantuan Dan Kompilasi Tanpa Ada Opini)

Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)

Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)

Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)

Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)

Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 75 Tahun 1959)

Naskah Resmi Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945