Pancasila Dan Uud 1945 2

16
PANCASILA DAN UUD 1945 A. Sejarah Pancasila Dan UUD 1945 Sejarah awal Pada tanggal 22 Juli 1945, disahkan Piagam Jakarta yang kelak menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Naskah rancangan konstitusi Indonesia disusun pada waktu Sidang Kedua BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Periode 1945 – 1949 Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahu kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan penyimpangan UUD 1945. Periode 1959 – 1966 Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 waktu

Transcript of Pancasila Dan Uud 1945 2

Page 1: Pancasila Dan Uud 1945 2

PANCASILA DAN UUD 1945

A. Sejarah Pancasila Dan UUD 1945

Sejarah awalPada tanggal 22 Juli 1945, disahkan Piagam Jakarta yang kelak menjadi naskah

Pembukaan UUD 1945. Naskah rancangan konstitusi Indonesia disusun pada waktu Sidang

Kedua BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan

UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Periode 1945 – 1949Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena

Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat

Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahu

kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945

dibentuk Kabinet Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan

penyimpangan UUD 1945.

Periode 1959 – 1966Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur

kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli

1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya

memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-

Undang Dasar Sementara 1950 waktu itu. Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan

UUD 1945, diantaranya:

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua

DPA menjadi Menteri Negara.

MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup.

Pemberontakan G 30S.

Periode 1966 – 1998Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan kembali menjalankan UUD 1945

dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya terjadi juga

penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden.

Page 2: Pancasila Dan Uud 1945 2

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat “sakral”, diantara

melalui sejumlah peraturan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan

untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan

terhadapnya.

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain

menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu

harus minta pendapat rakyat melalui referendum.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

B. Pancasila

I. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila ialah sebagai dasar negara yang sering disebut dasar falsafah negara

(philosophiche grondslag) atau dasar filsafat negara, ideologi negara (staatsidee), dari

negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Dengan tujuan,

pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan suatu negara.

Pengertian Pancasila Sebagai dasar negara yang dimaksud sesuai dengan bunyi

pembukaan pada UUD 1945 Alenia IV yang menyatakan : “Kemudian daripada itu untuk

membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka disusunlah kemerdekaan

kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar Negara Republik Indonesia yang

membentuk dalam suatu susunan negara Indonesia yang berkedaulatan rekyat dengan

berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia”. 

Norma hukum pokok yang disebut pokok kaidah fundamental dari negara itu dalam

hukum mempunyai hakikat dan juga kedudukan yang kuat, tetap, dan tidak berubah bagi

negara yang terbentuk dengan perkataan lain. Dengan jalan hukum tidak bisa diubah-ubah.

Fungsi dari pancasila Sebagai pokok kaidah yang fundamental. Hal yang paling penting

Page 3: Pancasila Dan Uud 1945 2

sekali karena UUD harus berasal dan berada dibawah pokok kaidah negara yang fundamental

itu.

Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk dapat mengatur seluruh tatanan

kehidupan bangsa serta negara Indonesia, dalam artian , segala sesuatu yang berhubungan

dengan pelaksanaan suatu sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) haruslah berdasarkan Pancasila. Hal tersebut berarti juga bahwa semua peraturan

yang ada dan berlaku di negara Republik Indonesia harus bersumberkan pada Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara, dengan artian Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk dapat

mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

II. Fungsi PancasilaDalam kedudukannya sebagai dasar negara itu maka Pancasila berfungsi sebagai  :

sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Negara Indonesia. Dengan

demikian Pancasila ialah :

1. asas kerohanian tertib hukum Indonesia.

2. suasana kebatinan (geistlichenhinterground) dari UUD.

3. cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.

4. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.

5. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

6. Pancasila ialah sebagai kepribadian bangsa Indonesia, yang berarti Pancasila lahir

bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia serta ialah ciri khas bangsa Indonesia

dalam sikap mental ataupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan

bangsa lain.

7. Perjanjian Luhur berarti Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar

negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang pada PPKI (Panitia Persiapan

kemerdekaan Indonesia).

8. Sumber dari segala sumber tertib hukum berarti, bahwa segala peraturan perundang-

undangan yang telah berlaku di Indonesia harus bersumberkan pada Pancasila atau

tidak bertentangan dengan Pancasila.

9. Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, ialah masyarakat adil

serta makmur yang merata materil serta spiritual yang berdasarkan Pancasila.

10. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia.

11. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.

Page 4: Pancasila Dan Uud 1945 2

III. Makna Dari Pancasila Nilai-nilai pada pancasila dasarnya ialah nilai filsafat yang sifatnya mendasar.

pancasila sebagai dasar negara yang mengandung makna bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau menjadi pedoman bagi

penyeleggaraan bernegara.

nilai dasar pancasila ialah bersifar abstrak , normatif serta nilai itu menjadi motivator

kegiatan dalam penyelaggaraan bernegara.

C. UUD 1945I. UUD 1945

UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis dan sumber tertib hukum yang tertinggi

dalam negara Indonesia yang memuat tentang :

a) hak-hak asasi manusia.

b) hak dan kewajiban warga negara.

c) pelaksanaan dan penegakkan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara.

d) wilayah negara dan pembagian daerah; kewarganegaraan dan kependudukan;

keuangan negara.

Sebagai peraturan negara yang tertinggi, UUD 1945 menjadi acuan dan parameter dalam

pembuatan peraturan-peraturan yang ada di bawahnya. Oleh sebab itu, peraturan perundang-

undangan yang ada tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Undang-Undang Dasar

1945 dapat memuat ketentuan-ketentuan pokok saja sehingga dapat menyesuaikan dengan

perkembangan jaman. Namun demikian pada awal masa reformasi, pada sidang umum MPR

tahun 1999 UUD 1945 mengalami suatu perubahan dengan adanya amandemen UUD 1945.

Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan tata urutan perundangundangan RI

merupakan peraturan negara yang paling tinggi kedudukannya dibandingkan dengan

peraturan lainnya. Proses pembuatan UUD 1945 tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia.

Pada masa itu Rancangan UUD diajukan dan dibahas dalam sidang BPUPKI. Setelah

Indonesia merdeka rancangan tersebut dibahas kembali dalam sidang PPKI dan akhirnya

ditetapkan sebagai UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak itulah UUD 1945

mewarnai kehidupan ketatanegaraan bangsa Indonesia dengan segala pasang surutnya sampai

sekarang.

UUD 1945 bukanlah suatu peraturan yang tidak dapat diubah, tetapi berdasarkan Pasal 37

UUD 1945 sangat dimungkinkan untuk mengalami perubahan (amandemen). Oleh sebab itu,

sejak tahun 1999-2002 UUD 1945 telah mengalami amandeman sampai empat tahap.

Page 5: Pancasila Dan Uud 1945 2

Prosedur untuk mengadakan perubahan UUD sesuai dengan Pasal 37 UUD 1945 adalah

sebagai berikut :

a) Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila

diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.

b) Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan. ditunjukkan

dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

c) Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya

2/3 dari jumlah anggota MPR.

d) Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-

kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.

II. UUD 1945 dinyatakan sebagai hukum dasar yang sah dan berlaku di

IndonesiaSejak ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI  (Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia). Rumusan UUD 1945 sebenarnya menggunakan rumusan hasil

sidang BPUPKI yang sudah mengalami perubahan dan penyempurnaan dan ditetapkan pada

sidang PPKI. UUD 1945 terdiri dari tiga bagian yaitu:

a. Pembukaan terdiri dari empat alinea.

b. Batang Tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, IV Aturan Peralihan dan II Aturan

Tambahan.

c. Penjelasan.

Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat alinea itu, juga mempunyai pokok-pokok

pikiran yang sangat penting, yaitu:

1. Pokok Pikiran Pertama, yaitu: “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini berarti bahwa negara

menghendaki persatuan dengan  menghilangkan  faham  golongan,  mengatasi segala 

faham  perseorangan.  Dengan  demikian  Pokok Pikiran  Pertama  merupakan 

penjelmaan  Sila  Ketiga Pancasila.

2. Pokok Pikiran Kedua yaitu: “Negara hendak mewujudkan  keadilan  sosial  bagi 

seluruh  rakyat  Indonesia”. Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang

didasarkan pada kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama

untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian

Pokok Pikiran Kedua merupakan penjelamaan Sila Kelima Pancasila.

Page 6: Pancasila Dan Uud 1945 2

3. Pokok  Pikiran  Ketiga  yaitu:  “Negara  yang  berkedaulatan  rakyat,  berdasar    atas 

kerakyatan  dan permusyawaratan/perwakilan”.  Hal  ini  menunjukkan bahwa sistem

negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar haruslah berdasarkan atas

kedaulatan rakyat  dan  berdasar  permusyawaratan/perwakilan. Pokok Pikiran Ketiga

merupakan penjelmaan Sila Keempat Pancasila.

4. Pokok  Pikiran  Keempat  yaitu:  “Negara  berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha

Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Hal ini menunjukkan

konsekuensi  logis  bahwa  Undang-Undang  Dasar  harus mengandung isi yang

mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi

pekerti kemanusiaan yang luhur, dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang

luhur.

Di dalam Pembukaan UUD 1945 Aline ke-4 terkandung pula dasar negara adalah Pancasila,

yaitu:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dalam Batang tubuh UUD 1945 terkandung sistem pemerintahan negara, yaitu:

a. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Pasal 1).

b. Sistem kostitusional, yaitu pemerintah berdasar atas konstitusi (hokum dasar), jadi

tidak bersifat kekuasaan yang tidak terbatas. (Pasal 1).

c. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara menurut Undang-Undang Dasar

(Pasal 4).

d. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara, yang diangkat dan diberhentikan oleh

Presiden(Pasal 17).

e. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas, kepala negara harus tunduk pada

Konsitusi (Pasal 4).

f. DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden (Pasal 7).

Undang-Undang Dasar 1945 dalam gerak dan pelaksanaannya mengalami beberapa masa

berlaku, yaitu:

a) Masa Pertama, dimulai tanggal 18 Agustus 1945 — 17 Agustus 1950. Sejak

ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 berarti UUD 1945 berlaku di seluruh wilayah

Page 7: Pancasila Dan Uud 1945 2

Indonesia. Sedangkan tanggal 27 Desember 1949 merupakan masa berlakunya

Konstitusi RIS di mana UUD 1945 hanya berlaku di salah satu negara bagian RIS.

b) Masa Kedua, dimulai tanggal 5 Juli 1959—Sekarang. Dengan adanya kegagalan

Dewan Konstituante untuk menetapkan UUD yang barn maka pada tanggal 5 Juli

1959 Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang berisi:

1. Pembubaran Konstituante.

2. Berlakunya kembaii UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.

3. Akan dibentuk dalam waktu dekat MPRS (Majelis Permusyawaratan

Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara).

Dengan Dekrit Presiden maka negara Republik Indonesia dengan resmi menggunakan

UUD 1945 kembali. Sejak saat itu UUD 1945 berlaku hingga sekarang, walaupun dalam

pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan-penyimpangan. Pada 1998 UUD 1945

mengalami amandemen oleh MPR terutama pada bagian batang tubuh. Adapun  sikap 

positif  terhadap  pelaksanaan  UUD 1945 dapat dikembangkan dengan cara :

a. Menghormati dan melaksanakan aturan-aturan lain di bawah UUD 1945 temasuk tata

tertib sekolah.

b. Menyadari manfaat UUD 1945.

c. Mengkritisi penyelenggaraan negara yang tidak sesuai  dengan UUD 1945.

d. Mematuhi aturan dasar hasil perubahan UUD 1945.

e. Berpartisipasi  secara  aktif  dan  bertanggung  jawab  dalam  melaksanakan  UUD

1945.

f. Menghargai upaya yang dilakukan oleh para mahasiswa  dan para politisi yang

dengan gigih memperjuangkan reformasi tatanan kehidupan bernegara yang sesuai

dengan UUD 1945.

III. Naskah UUD 1945Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16

bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta

Penjelasan. Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 21 bab, 73 pasal, 170

ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan. Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR

Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.

IV. Perubahan UUD 1945

Page 8: Pancasila Dan Uud 1945 2

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen)

terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada

masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di

tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu

“luwes” (sehingga dapat menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945

tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti

tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi

dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan

kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah

Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta

mempertegas sistem presidensil. Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4

kali perubahan yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999.

Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000.

Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001.

Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 1999.

D. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa

Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan secara

formal yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai dasar Negara

(Suhadi, 1998). Cita-cita hukum tersebut terangkum didalam empat pokok pikiran yang

terkandung dalam Undang Undang Dasar 1945 yang sama hakikatnya dengan Pancasila,

yaitu: :

1. Negara Persatuan  “ Melindungi segenap bangsa Indonesia  dan seluruh tumpah darah

Indonesia “

2. Keadilan sosial “Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat

Indonesia “

3. Kedaulaatan Rakyat “ Neara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas

kerakyatan /perwakilan.”

4. Ketuhanan dan kemanusiaan “Negara berdasarkan atas ketuhanan yang menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradap.”

Page 9: Pancasila Dan Uud 1945 2

Pembukaan UUD 1945 adalah sumber motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad

bangsa Indonesia yang merupakan sumber cita-cita luhur dan cita cita mahal, sehingga

pembukaan UUD 19445 merupakan tertib jukum yang tertinggi dan memberikan kemutlakan

agi tertib hukum Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 bersama dengan UUD 1945 diundnagkan dalam berita

Republik Indonesia tahun 11 No 7, ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada

hakekatnya semua aspek penyelenggaraan pemerintah Negara yang berdasarkan Pancasila

terdapat dalam alenia IV pembukaan UUD 1945.

Dengan demikian Pancasila secara yuridis formal ditetapkan sebagai dasar filsafat

Negara Republik Indonesia bersamaan dengan ditetapkan Pembukaan UUD 1945 dan UUD

1945. Maka Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan timbal balik sebagai

berikut :

I. Hubungan Secara Formal Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka

Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata

kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas social, ekonomi, politik, yaitu

perpaduan asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat

dalam Pancasila. Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secarta formal dapat

disimpulkan sebagai berikut :

a.)    Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang

tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV.

b.)    Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok

kaedah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua

macam kedudukan yaitu :

1. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberi factor-

faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.

2. Memasukkkan dirinya di dalam tertib hukum sebagai tertib hukum tertinggi.

c.)    Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain

sebgai Mukaddimah dan UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga

berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya

berbeda dengan pasal-Pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adlah Pancasila

tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.

Page 10: Pancasila Dan Uud 1945 2

d.)  Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai

hakikat,sifat,kedudukan dan fungsi sebagai pokokkaedah negara yang fundamental, yang

menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup negara Republik Indonesia yang di

proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.

e.)  Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai

kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat di ubah dan terletak pada kelangsungan hidup

Negara Republik Indonesia.

II. Hubungan secara material

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pncasila selain hubungan yang bersifat

formal, sebagaimana di jelaskan di atas juga hubungan secara material sebagai berikut:

Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan pembukaan UUD 1945, maka

secara kronologis, materi yang di bahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar

filsafat Pncasila baru kemudian Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama

pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya

tersusunlah piagam jakarata yang di susun oleh panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama

pembukaan UUD 1945. Jadi berdasar urut-urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD

1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumber

pada Pancasila, atau dengan kata lain sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti

secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam

pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum indonesia meliputi sumber nilai, sumber

materi, sumber bentuk dan sifat.

Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan pembukaan UUD 1945

sebagai pokok kaidah negara yang fubdamental, maka sebenarnya secara material yang

merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara fundamental tersebut tidak lain

adalah pancasila.