Pancasila dalam konteks sejarah

12
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH Kelompok 7 Ketua : Taufik Firmansyah Soehara Dinda Nur Permatasari Tio Ernanda M. Rachman Fuadi Kasman Yudi Indra Ucu Feni Dini Maryam Mahdia Kurniawan Setiadi

Transcript of Pancasila dalam konteks sejarah

Page 1: Pancasila dalam konteks sejarah

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

Kelompok 7

Ketua : Taufik Firmansyah Soehara

Dinda Nur Permatasari

Tio Ernanda

M. Rachman Fuadi

Kasman

Yudi Indra

Ucu Feni

Dini Maryam

Mahdia

Kurniawan Setiadi

Page 2: Pancasila dalam konteks sejarah

Pancasila

1. Masa Sebelum Kemerdekaan2. Perumusan Pancasila3. Masa Setelah Kemerdekaan a. Pancasila Masa Orde Lama b. Pancasila Masa Orde Baru c. Pancasila Masa Reformasi

Page 3: Pancasila dalam konteks sejarah

1. Masa Sebelum Kemerdekaan Didirikannya Organisasi Budi Utomo oleh

dr. Wahidin Sudirohusodo yang kemudian diikuti oleh pendirian organisasi-organisasi lainnya.

Jepang menjanjikan kemerdekaan terhadap Bangsa Indonesia

Membentuk BPUPKI yang diketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat dan beranggotakan 60 orang.

Page 4: Pancasila dalam konteks sejarah

2. Perumusan Pancasila

29 Mei – 1 Juni 1945 : Sidang BPUPKI pertama yang menghasilkan 3 usulan Dasar Negara dari 3 tokoh, yaitu Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.

22 Juni 1945 : Disepakatinya Piagam Jakarta

10 – 16 Juli 1945 : Sidang BPUPKI kedua, sidang ini menghasilkan keputusan tentang bentuk Negara, luas wilayah Negara baru, pembentukan panitia perancang Undang-Undang Dasar, panitia ekonomi dan keuangan dan panitia pembelaan tanah air.

7 Agustus 1945 : Dibentuknya PPKI sebagai pengganti BPUPKI demi merumuskan Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

17 Agustus 1945 : Dibacakannya teks Proklamasi Kemedekaan Bangsa Indonesia oleh Ir. Soekarno.

Page 5: Pancasila dalam konteks sejarah

18 Agustus 1945 : Sidang PPKI yang menghasilkan beberapa keputusan diantarana disahkannya Undang-Undang Dasar 1945, memiih Presiden dan Wakil Presiden pertama, berdirinya komite nasional Indonesia pusat sebagai badan musyawarah darurat.

19 Agustus 1945 : Sidang PPKI kedua yang berhasil menentukan pembagian daerah provinsi, diteruskannya kedudukan Kooti dan kota Gemeente untuk sementara waktu.

20 Agustus 1945 : Sidang ketiga PPKI, pembahasan terhadap agenda tentang ‘Badan Penolong Keluarga Korban Perang’

22 Agustus 1945 : Sidang Keempat PPKI, membahas agenda tentang Komite Nasional Partai Nasional Indonesia.

Page 6: Pancasila dalam konteks sejarah

Dalam proses perumusan Pancasila, dari tiga tokoh yang mengusulkan usulan dasar Negara, semua usulan berjumlah lima poin. Lima poin tersebut, sangat identik dengan ajaran yang ada pada agama Buddha dan Islam. Hal ini tentu tidak dapat dipisahkan dengan proses penting dalam perumusan Pancasila, karena pada saat itu pengaruh kedua ajaran tersebut cukup besar pada masyarakat Bangsa Indonesia, termasuk tokoh-tokoh pencetus rumusan dasar Negara tersebut.

Page 7: Pancasila dalam konteks sejarah

Sebelum dikeluarkannya Piagam Jakarta, sila “ke-Tuhanan” ini tidak ditempatkan pada urutan pertama. Hal ini diakibatkan karena pada saat itu para tokoh berpandangan bahwa rasa “Nasionalisme” atau “Peri Kebangsaan” jauh lebih penting dan merupakan prioritas utama untuk mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sehingga dalam beberapa usulan, hal itu berada di urutan lebih atas daripada “ke-Tuhanan”. Begitu pula dengan dihapuskannya kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, para tokoh berpendapat bahwa Indonesia memiliki kepercayaan yang majemuk. Sehingga dengan kata “Ketuhanan yang Maha Esa” semua kepercayaan dapat terwakili di sana tanpa ada yang ditonjolkan ataupun pihak yang tersudutkan.

Page 8: Pancasila dalam konteks sejarah

3. Masa Setelah Kemerdekaana. Pancasila pada Masa Orde Lama

Terjadi 2 Pandangan yang berbeda yaitu “kembali ke Undang- Undang Dasar 1945” dengan Pancasila sebagaimana dirumuskan dalam Piagam Jakarta atau ‘kembali ke Undang-Undang Dasar 1945”.

Dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 19591. Pembubaran konstituante;2. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku; dan3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara.

Page 9: Pancasila dalam konteks sejarah

b. Pancasila pada Masa Orde Baru

Pancasila dijadikan sebagai political force

1 Juni 1968 Presiden Soeharto mengatakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup bangsa akan membuat bangsa Indonesia tidak loyo, bahkan jika ada pihak-pihak tertentu mau mengganti, merubah Pancasila dan menyimpang dari Pancasila pasti digagalkan (Pranoto dalam Dodo dan Endah (ed.), 2010: 42).

Panduan pengucapan Pancasila

Pedoman Pengamalan Pancasila.

Page 10: Pancasila dalam konteks sejarah

c. Pancasila pada Masa Reformasi Digunakan sebagai alat legitimasi politik Pancasila dilupakan karena identik dengan orde

baru Politik hanya untuk memenuhi hasrat berkuasa Pancasil sebagai Dasar Negara Sumber Hukum Dasar Nasional adalah Pancasila Empat pilar kebangsaan yang terdiri dari:

Pancasila, Undang-Undang Dasar tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Page 11: Pancasila dalam konteks sejarah

Kesimpulan

Pancasila merupakan Pegangan Dasar bagi Bangsa Indonesia. Pancasila

menjadi landasan utama di semua aspek kenegaraan karena Pancasila telah

mencakup segala sesuatu. Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat jika

berhasil mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Page 12: Pancasila dalam konteks sejarah

The End

By. Kelompok 7 Taufik Firmansyah S. Dinda Nur Permata Tio Ernanda M. Rachman Fuadi Kasman Yudi Indra Ucu Feni Dini Maryam Mahdia Kurniawan Setiadi